Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat lepas dari kultur budaya sebagai karakter jati
diri masyarakat, seperti adanya upacara adat di setiap daerah.
Seperti halnya hukum adat yang muncul dan berkembang dalam lingkungan kehidupan
sosial, upacara adat juga muncul dan berkembang sebagai kegiatan yang disepakati oleh
sekelompok orang (masyarakat) dengan tujuan yang sama berkaitan dengan tradisi adat
budaya.
Beberapa contoh upacara adat yang ada di Indonesia, antara lain upacara Sekaten di
Jogja, Ngaben di Bali, Tabuik di Sumatera barat, serta Tiwah di Kalimantan Tengah.
Pixabay
a. Lokasi Upacara
Tempat untuk melaksanakan upacara adat biasanya adalah lokasi yang dianggap kramat
atau sakral oleh masyarakat setempat, sehingga tidak setiap orang dapat berkunjung ke
tempat tersebut. Lokasinya hanya dapat dikunjungi oleh orang-orang yang mempunyai
kepentingan, seperti orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan upacara adat.
b. Waktu Pelaksanaan
Tradisi upacara ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Penghitungan waktu didasarkan
pada kesepakatan secara turun temurun, misalnya di daerah Jawa Tengah jadwal
upacara adat berpatokan terhadap kalender Jawa. Selain itu, upacara adat juga dapat
dilakukan pada masa-masa tertentu, seperti masa panen sebagai wujud rasa syukur.
Pendapat lain mengenai tujuan upacara adat juga dijelaskan seorang antropologi agama
bernama Clifford Heerts (Hambalai, 2007), yaitu upacara dengan sistem simbol berfungsi
sebagain pengintegrasian antara etos dan pandangan hidup. Etos merupakan sistem nilai
budaya, sedangkan pandangan hidup adalah konsepsi warga masyarakat terhadap
dirinya, alam sekitar dan segala sesuatu yang ada pada lingkungan sekitarnya.
Cara untuk melakukan sedekah bumi sangat sederhana, umumnya dilakukan dengan
pawai karnaval atau semacam “pamer” hasil bumi keliling desa, seperti mengarak ketela
pohon, mangga, jagung, padi, dan sebagainya tergantung hasil bumi yang melimpah di
daerah tersebut.
2. Sumatera Utara
Tradisi Mangokkal Holi adalah ritual mengambil tulang belulang leluhur warga dari dalam
pemakaman. Selanjutnya, tulang belulang tersebut akan ditempatkan di dalam peti dan
disimpan dalam sebuah bangunan tugu khusus.
3. Sumatera Barat
Perayaan Tabuik adalah tradisi masyarakat Pariaman, Sumatera Barat untuk
memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammad yang bernama Hasan dan Husein.
4. Riau
Balimau Kasai adalah upacara adat tradisional masyarakat Kampar di Provinsi Riau.
Tradisi ini dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Balimau memiliki makna
mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk limau.
5. Kepulauan Riau
Tepuk Tepung Tawar adalah prosesi adat yang bertujuan untuk memberikan berkah demi
mencapai keselamatan dan kesejahteraan, menghapus sial dan duka nestapa orang
menjalani Tepuk Tepung Tawar.
7. Jambi
Upacara Besale adalah kegiatan pengobatan tradisional untuk membersihkan atau
mengusir roh jahat yang dianggap menjadi sumber penyakit warga suku Anak Dalam.
8. Sumatera Selatan
Sedekah Rame adalah salah satu upacara tradisional yang dilakukan oleh suku Lahat.
Upacara adat ini digelar oleh para petani berkaitan dengan kegiatan pertanian, seperti
penyiangan sawah, pembibitan, penanaman hingga masa panen.
9. Bengkulu
Upacara Adat Bakar Gunung Api merupakan tradisi menyusun batok kelapa hingga
membentuk gunungan kemudian membakarnya. Tradisi ini dilakukan oleh Suku Serawak
sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan sekaligus mendoakan arwah keluarga agar
tentram di akhirat.
10. Lampung
Upacara Ngebabali dilakukan ketika warga hendak membuka huma atau perladangan
baru, membersihkan lahan sebelum penanaman, sebelum mendirikan rumah baru serta
membersihkan tempat angker yang dianggap memiliki aura gaib.
13. Banten
Seren Raun adalah upacara tradisional sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala hasil pertanian selama satu tahun. Selain itu, pelaksanaan tradisi ini juga
menjadi harapan bagi warga agar hasil pertanian meningkat pada tahun berikutnya.
15. Yogyakarta
Upacara Sekaten adalah upacara adat yang dilakukan warga Yogyakarta untuk
memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 5 bulan Jawa –
Mulud (Rabiul Awal – Tahun Hijriah) di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta.
Upacara ini memiliki sejarah unik, karena menjadi cara Sultan Hamengkubuwono I,
Pendiri Keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat agar memeluk agama Islam.
17. Bali
Ngaben adalah upacara adat dengan melakukan kremasi atau pembakaran jenazah di
Bali. Tradisi Ngaben merupakan ritual yang dilakukan untuk mengirim jenazah menuju
kehidupan mendatang.
26. Gorontalo
Upacara Momondho memiliki makna pengesahan kedua mempelai siap untuk menikah.
Biasanya upacara Momondho digelar 40 hari sebelum hari pernikahan. Tradisi dalam
upacara ini calon pengantin akan diberikan petuah-petuah sebagai bekal berumah tangga.
27. Sulawesi Tengah
Ritual Mora’akeke adalah tradisi adat Sulawesi Tengah yang bertujuan untuk memohon
kepada Tuhan agar mengurangi sinar matahari yang menyebabkan kemarau panjang,
sekaligus menambah deras aliran air Sungai Vuno yang telah mengering.
31. Maluku
Pukul Sapu adalah tradisi adat yang dilakukan masyarakat Desa Mamala, Ambon. Tradisi
ini digelar setiap 7 Syawal atau sepekan setelah hari raya Idul Fitri oleh para lelaki dengan
bertelanjang dada dan menggunakan celana pendek serta ikat kepala.
33. Papua
Pesta Bakar Batu adalah upacara adat Papua yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, bakar babi, dan makan bersama-sama.