Anda di halaman 1dari 8

Beberapa upacara keagamaan dan upacara adat

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat lepas dari kultur budaya sebagai karakter jati
diri masyarakat, seperti adanya upacara adat di setiap daerah.

Seperti halnya hukum adat yang muncul dan berkembang dalam lingkungan kehidupan
sosial, upacara adat juga muncul dan berkembang sebagai kegiatan yang disepakati oleh
sekelompok orang (masyarakat) dengan tujuan yang sama berkaitan dengan tradisi adat
budaya.

Beberapa contoh upacara adat yang ada di Indonesia, antara lain upacara Sekaten di
Jogja, Ngaben di Bali, Tabuik di Sumatera barat, serta Tiwah di Kalimantan Tengah.

Pengertian Upacara Adat


Secara etimologi upacara adat terdiri dari istilah, yakni upacara dan adat. Upacara adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki aturan
tertentu sesuai dengan tujuan. Sedangkan adat adalah wujud idiil (adat tata kelakukan)
dari kebudayaan yang berfungsi sebagai pengaturan tingkah laku (Koentjaraningrat,
2010).

Pixabay

Adat adalah kebiasaan turun-temurun sekelompok masyarakat berdasarkan nilai budaya


lingkungannya. Kebiasaan ini bersangkutan dengan hal-hal yang bersifat magis religius
dari kehidupan penduduk asli meliputi kebudayaan, norma serta aturan-aturan yang
berkaitan satu sama lain dan kemudian menjadi sebuah sistem atau aturan tradisional.
Unsur-Unsur
Menurut Koentjaraningrat, terdapat beberapa unsur dalam prosesi pelaksanaan upacara
adat, antara lain:

a. Lokasi Upacara
Tempat untuk melaksanakan upacara adat biasanya adalah lokasi yang dianggap kramat
atau sakral oleh masyarakat setempat, sehingga tidak setiap orang dapat berkunjung ke
tempat tersebut. Lokasinya hanya dapat dikunjungi oleh orang-orang yang mempunyai
kepentingan, seperti orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan upacara adat.

b. Waktu Pelaksanaan
Tradisi upacara ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Penghitungan waktu didasarkan
pada kesepakatan secara turun temurun, misalnya di daerah Jawa Tengah jadwal
upacara adat berpatokan terhadap kalender Jawa. Selain itu, upacara adat juga dapat
dilakukan pada masa-masa tertentu, seperti masa panen sebagai wujud rasa syukur.

c. Benda dan Peralatan Upacara


Dalam melaksanakan tradisi upacara adat, umumnya masyarakat membawa benda-benda
atau persyaratan seperti sesaji sebagai bentuk seserahan terhadap kepercayaan yang
dipegang.

d. Orang-orang yang Terlibat


Masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan tradisi upacara meliputi pemimpin prosesi
upacara dan beberapa orang yang paham dan mengerti ritual yang dijalaninya.

Fungsi dan Tujuan Upacara Adat


Tujuan dari diadakannya upacara adat salah satunya adalah untuk keselamatan diri,
keluarga serta masyarakat dalam suatu lingkungan sosial. Menurut Notosudirjo 1990,
fungsi sosial upacara adat dapat dilihat pada kehidupan sosial masyarakat, yakni adanya
pengendalian sosial, sosial media, norma sosial dan pengelompokan sosial.

Pendapat lain mengenai tujuan upacara adat juga dijelaskan seorang antropologi agama
bernama Clifford Heerts (Hambalai, 2007), yaitu upacara dengan sistem simbol berfungsi
sebagain pengintegrasian antara etos dan pandangan hidup. Etos merupakan sistem nilai
budaya, sedangkan pandangan hidup adalah konsepsi warga masyarakat terhadap
dirinya, alam sekitar dan segala sesuatu yang ada pada lingkungan sekitarnya.

Upacara Adat Sedekah Bumi


Salah satu bentu tradisi upacara adat yang banyak dilakukan di Indonesia adalah
Sedekah Bumi. Sedekah bumi adalah upacara atau kegiatan yang bertujuan untuk
mengingat Sang Pencipta karena telah memberikan rahmat kepada manusia, khususnya
kepada keluarga petani yang hidupnya bergantung pada hasil bumi pertanian.
tirto.id

Masyarakat yang melakukan sedekah bumi biasanya percaya bahwa dengan


melakukan syukuran, maka Tuhan akan menambahkan kenikmatan secra berkelanjutan.
Mereka meyakini Tuhan akan memberikan hasil panen bertambah dan menghilangkan
masa paceklik.

Cara untuk melakukan sedekah bumi sangat sederhana, umumnya dilakukan dengan
pawai karnaval atau semacam “pamer” hasil bumi keliling desa, seperti mengarak ketela
pohon, mangga, jagung, padi, dan sebagainya tergantung hasil bumi yang melimpah di
daerah tersebut.

Upacara Adat di Indonesia


Masing-masing provinsi di Nusantara memiliki tradisi adat yang berbeda-beda. Berikut ini
adalah daftar contoh upacara adat di seluruh Indonesia, yaitu:

1. Nanggroe Aceh Darussalam


Peusijuk adalah salah satu tradisi leluhur masyarakat Aceh sebagai wujud rasa syukur
atas anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT. Upacara adat ini biasa dilakukan
ketika acara pernikahan, kelahiran, naik haji, menempati rumah baru, dan lain-lain.

2. Sumatera Utara
Tradisi Mangokkal Holi adalah ritual mengambil tulang belulang leluhur warga dari dalam
pemakaman. Selanjutnya, tulang belulang tersebut akan ditempatkan di dalam peti dan
disimpan dalam sebuah bangunan tugu khusus.
3. Sumatera Barat
Perayaan Tabuik adalah tradisi masyarakat Pariaman, Sumatera Barat untuk
memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammad yang bernama Hasan dan Husein.

4. Riau
Balimau Kasai adalah upacara adat tradisional masyarakat Kampar di Provinsi Riau.
Tradisi ini dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Balimau memiliki makna
mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk limau.

5. Kepulauan Riau
Tepuk Tepung Tawar adalah prosesi adat yang bertujuan untuk memberikan berkah demi
mencapai keselamatan dan kesejahteraan, menghapus sial dan duka nestapa orang
menjalani Tepuk Tepung Tawar.

6. Kepulauan Bangka Belitung


Perang Ketupat adalah acara adat yang dilaksanakan di pulau Bangka. Upacara ini
diselenggarakan setiap 1 Muharam / Tahun Baru Islam di Pantai Tempilang, Kabupaten
Bangka Barat.

7. Jambi
Upacara Besale adalah kegiatan pengobatan tradisional untuk membersihkan atau
mengusir roh jahat yang dianggap menjadi sumber penyakit warga suku Anak Dalam.

8. Sumatera Selatan
Sedekah Rame adalah salah satu upacara tradisional yang dilakukan oleh suku Lahat.
Upacara adat ini digelar oleh para petani berkaitan dengan kegiatan pertanian, seperti
penyiangan sawah, pembibitan, penanaman hingga masa panen.

9. Bengkulu
Upacara Adat Bakar Gunung Api merupakan tradisi menyusun batok kelapa hingga
membentuk gunungan kemudian membakarnya. Tradisi ini dilakukan oleh Suku Serawak
sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan sekaligus mendoakan arwah keluarga agar
tentram di akhirat.

10. Lampung
Upacara Ngebabali dilakukan ketika warga hendak membuka huma atau perladangan
baru, membersihkan lahan sebelum penanaman, sebelum mendirikan rumah baru serta
membersihkan tempat angker yang dianggap memiliki aura gaib.

11. DKI Jakarta


Upacara Mapas dilakukan oleh masyarakat Betawi apabila ada seorang ibu yang baru
melahirkan. Pada upacara ini, ibu yang baru melahirkan diharuskan memakan “sayur
papasan” yang berisi berbagai macam sayur mayur. Tujuannya adalah agar ibu dan bayi
yang baru dilahirkannya selalu sehat.

12. Jawa Barat


Sisingaan adalah tradisi mengarak anak sehari sebelum dikhitan dengan menggunakan
tandu berbentuk singa. Upacara adat ini banyak dilakukan oleh masyarakat Subang.

13. Banten
Seren Raun adalah upacara tradisional sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala hasil pertanian selama satu tahun. Selain itu, pelaksanaan tradisi ini juga
menjadi harapan bagi warga agar hasil pertanian meningkat pada tahun berikutnya.

14. Jawa Tengah


Upacara Ruwatan adalah tradisi Jawa yang dilakukan dengan cara meruwat atau
menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, serta memberikan keselamatan
dalam menjalani hidup. Upacara adat ini menjadi salah satu tradisi masyarakat Dieng.

15. Yogyakarta
Upacara Sekaten adalah upacara adat yang dilakukan warga Yogyakarta untuk
memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 5 bulan Jawa –
Mulud (Rabiul Awal – Tahun Hijriah) di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta.
Upacara ini memiliki sejarah unik, karena menjadi cara Sultan Hamengkubuwono I,
Pendiri Keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat agar memeluk agama Islam.

16. Jawa Timur


Upacara Kasada merupakan perayaan adat Suku Tengger di Jawa Timur yang digelar
setiap hari ke-14 pada bulan Kasada berdasarkan penanggalan Jawa. Suku
Tengger melakukan kegiatan melempar aneka sesajen seperti sayuran, buah-buahan,
hasil ternak bahkan uang ke kawah Gunung Bromo

17. Bali
Ngaben adalah upacara adat dengan melakukan kremasi atau pembakaran jenazah di
Bali. Tradisi Ngaben merupakan ritual yang dilakukan untuk mengirim jenazah menuju
kehidupan mendatang.

18. Nusa Tenggara Barat


Upacara U’a Pua merupakan tradisi yang berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW. Upacara adat ini diadakan selama tujuh hari berturut-turut dengan
menampilkan atraksi-atraksi yang dibawakan oleh masyarakat Mbojo dari Bima. Kegiatan
ini diawali dengan pawai dari istana Bima yang diikuti oleh seluruh masyarakat istana,
penari, dan kelompok kesenian.

19. Nusa Tenggara Timur


Pesta Adat Reba merupakan tradisi kebudayaan masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Upacara adat ini diselenggarakan untuk menyambut pergantian tahun. Salah satu ciri khas
dari festival budaya ini adalah memakan ubi bersama-sama dengan iringan musik dan
tarian adat Besa Uwi dari suku Bena.

20. Kalimantan Barat


Naik Dango adalah kegiatan tahunan yang diadakan masyarakat Dayak di Kalimantan
Barat secara rutin. Tradisi adat ini menjadi ungkapan rasa syukur kepada Nek Jubata
(sang pencipta) atas panen padi yang diperoleh. Selain itu, upacara adat ini juga
dimaksudkan untuk memohon kepada Nek Jubata agar hasil panen tahun depan
meningkat, serta memohon masyarakat terhindar dari bencana dan malapetaka.

21. Kalimantan Tengah


Uluh Matei adalah upacara sakral untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia yang telah
meninggal menuju Lewu Tatau Dia Rumpang Tulang, Rundung Raja Dia Kamalesu Uhate,
Lewu Tatau Habaras Bulau, Habusung Hintan, Hakarangan Lamiang atau Lewu Liau yang
berada di langit ke tujuh.

22. Kalimantan Selatan


Aruh Baharin merupakan upacara adat yang dilaksanakan setelah musim panen padi
selesai. Upacara tradisional ini digelar oleh masyarakat Suku Dayak Dusun Halong yang
berada di Desa Kapul, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

23. Kalimantan Timur


Upacara Dahau adalah prosesi pemberian nama anak dari keturunan bangsawan atau
orang terpandang yang memiliki kemampuan mengadakan upacara ini. Upacara Dahau
berlangsung selama 1 bulan dan berisi kegiatan ritual-ritual adat.

24. Kalimantan Utara


Nyadar adalah adat tradisi masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas. Nyadar
dilakukan di sekitar lokasi makam leluhur yang disebut asta atau oleh masyarakat sekitar
lebih dikenal dengan nama Bujuk Gubang.

25. Sulawesi Utara


Upacara Mekikuwa adalah upacara adat yang digelar oleh suku Minahasa di Manado.
Mekiwuka adalah ritual ungkapan rasa syukur atas pemeliharaan Tuhan pada tahun yang
lalu dan wujud permohonan kepada Tuhan agar memperoleh rezeki pada tahun
mendatang.

26. Gorontalo
Upacara Momondho memiliki makna pengesahan kedua mempelai siap untuk menikah.
Biasanya upacara Momondho digelar 40 hari sebelum hari pernikahan. Tradisi dalam
upacara ini calon pengantin akan diberikan petuah-petuah sebagai bekal berumah tangga.
27. Sulawesi Tengah
Ritual Mora’akeke adalah tradisi adat Sulawesi Tengah yang bertujuan untuk memohon
kepada Tuhan agar mengurangi sinar matahari yang menyebabkan kemarau panjang,
sekaligus menambah deras aliran air Sungai Vuno yang telah mengering.

28. Sulawesi Tenggara


Upacara Adat Posuo merupakan upacara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat
Buton, Sulawesi Tenggara. Upacara ini dilakukan apabila seorang perempuan telah
berubah statusnya dari labuabua atau gadis remaja menuju kalambe atau gadis dewasa
dalam Bahasa Buton. Tradisi Posuo digelar untuk menguji kesucian seorang wanita.

29. Sulawesi Selatan


Mappalili merupakan kegiatan upacara untuk mengawali musim tanam padi di sawah.
Ritual ini dilakukan oleh pendeta-pendeta Bugis Kuno yang dikenal dengan julukan bissu.
Komunitas bissu yang melakukan tradisi adat ini antara lain di daerah Pangkep, Bone,
Soppeng, dan Wajo.

30. Sulawesi Barat


Tradisi Sayyang Pattu’du atau “kuda menari” merupakan kegiatan syukuran untuk anak-
anak yang berhasil khatam Alquran sebanyak 30 juz. Syukuran dilakukan dalam bentuk
arakan atau karnaval keliling kampung dengan menaik kuda yang diiringi tarian adat dan
lantunan musik tradisional setempat.

31. Maluku
Pukul Sapu adalah tradisi adat yang dilakukan masyarakat Desa Mamala, Ambon. Tradisi
ini digelar setiap 7 Syawal atau sepekan setelah hari raya Idul Fitri oleh para lelaki dengan
bertelanjang dada dan menggunakan celana pendek serta ikat kepala.

32. Maluku Utara


Tradisi Abdau adalah tradisi rakyat Negeri Tulehu untuk menyambut Idul Adha. Dalam
upacara adat ini, masyarakat mengantarkan hewan kurban untuk dibagikan kepada yang
membutuhkan. Kegiatan tahunan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antarwarga
Maluku yang pernah renggang akibat konflik.

33. Papua
Pesta Bakar Batu adalah upacara adat Papua yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, bakar babi, dan makan bersama-sama.

34. Papua Barat


Dalam tradisi Di suku Marin, Kabupaten Merauke, terdapat upacara Tanam Sasi. Upacara
ini adalah bagian dari rangkaian upacara adat kematian. Sasi (sejenis kayu) ditanam 40
hari setelah kematian seseorang dan kemudian dicabut kembali setelah 1.000 hari.
Otonan, adalah upacara yang dilakukan oleh
umat Hindu-Bali pada hari lahir, seperti perayaan
hari ulang tahun, dilakukan 210 hari.

Upacara Potong Gigi, adalah upacara


keagamaan yang wajib dilaksanakan bagi
pemeluk agama Hindu-Bali. Upacara ini
dilakukan pada pemeluk yang telah beranjak
remaja atau dewasa.

Upacara Ngaben, adalah prosesi upacara


pembakaran jenazah di Bali. Sebagaimana
dalam konsep Hindu mengenai pembakaran
jenazah, upacara ini sebagai upaya untuk
mempercepat pengembalian unsur-unsur/zat
pembentuk dari raga/ wadag/ badan kasar
manusia.
Upacara Kasada, sebuah upacara sesembahan
berupa persembahan sesajen kepada Sang
Hyang Widhi setiap bulan Kasada hari-14 dalam
Penanggalan Jawa. Kebiasaan ini diikuti secara
turun temurun oleh masyarakat Tengger di Poten
lautan pasir dan kawah Gunung Bromo.
Rambu Solo' adalah upacara kematian yang
dilakukan oleh seluruh lapisan sosial masyarakat
Toraja. Rambu Solo’ berarti asap yang arahnya
ke bawah. Asap yang arahnya ke bawah artinya
ritus-ritus persembahan (asap) untuk orang mati
yang dilaksanakan sesudah pukul 12 ketika
matahari mulai bergerak menurun.
Dugderan merupakan festival khas Kota
Semarang yang menandai dimulainya ibadah
puasa di bulan suci Ramadan yang diadakan
Perayaan dibuka oleh wali kota dan
dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan
kembang api (nama "dugderan" diambil dari
suara letusan). "Dug" yang berarti bunyi yang
berasal dari bedug yang dibunyikan saat ingin
shalat Maghrib. Sementara "deran" adalah suara
dari mercon yang dimeriahkan oleh kegiatan ini.

Anda mungkin juga menyukai