Anda di halaman 1dari 21

1.

Nanggroe Aceh Darussalam

Di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ada yang namanya upacara adat


Tulak Bala.
Upacara adat di Indonesia ini merupakan salah satu bentuk tradisi
masyarakat Aceh cara mereka tersendiri dalam menolak bala bencana yang
ditakuti, yaitu dengan melangsungkan upacara Tulak bala.
Ada penentuan khusus dalam waktu ritual ini dilaksanakan.
Biasanya upacara Tulak Bala dilakukan di hari Rabu terakhir pada bulan
Safar dan berlokasi di tempat yang tidak umum, seperti tepian sungai atau
pantai.
Adapun aktivitas yang dilakukan ketika upacara ini digelar adalah
masyarakat Aceh memanjatkan doa dan zikir supaya terhindar dari bala
bencana.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yaitu :
 Upacara Adat Peutron Aneuk
 Peusijuk
 Samadiyah
 Meugang
 Ba Ranub Kong Haba
 Jeulame
 Idang dan Peuneuwoe.
2. Sumatera Utara – Upacara Adat di Indonesia

Jika Anda sudah pernah ke danau toba, maka tidak asing lagi yang
namanya dengan tarian Sigale-gale.
Ya, Sigale-gale merupakan boneka kayu yang menyerupai manusia.
Biasanya patung ini terletak di rumah adat Batak desa Tomok. Boneka ini
digerakkan oleh manusia yang berada di belakang patung Sigale-gale
tersebut.
Untuk masyarakat setempat, tarian Sigale-gale adalah sebuah ritual untuk
memanggil arwah Sigale-gale, sehingga boneka tersebut dapat menari-nari
dengan iringi oleh musik adat Batak.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Sumatera Utara yaitu :
 Upacara Adat Lompat Batu (Hombo Batu)
 Mangokal Holi
 Mandi Balimo
 Mangirdak
 Mangulosi
 Martutu Aek
 Mangharoan
 Marhajabuan
 Martilaha
 Mate Mangkar.
3. Sumatera Barat

Upacara Turun Mandi adalah upacara adat yang sudah sangat mendarah
daging di Sumatera Barat hingga sekarang ini.
Berdasarkan dari keyakinan masyarakat setempat, upacara Turun Mandi
merupakan bentuk ucapan dari rasa syukur kepada Allah SWT.
Upacara adat di Indonesia ritual ini adalah untuk mensyukuri nikmat yang
Allah yang diberikan berupa bayi yang baru lahir.
Kemudian diperkenalkan kepada masyarakat bahwa telah lahir keturunan
baru dari sebuah suku maupun keluarga tertentu.
Untuk pelaksanaan upacara ini wajib memperhatikan syarat-syarat yang
sudah kental di masyarakat Minangkabau.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Sumatera Barat yaitu :
 Upacara Adat Batagak Pangulu
 Pacu Jawi
 Pacu Itiak
 Tabuik
 Balimau
 Makan Bajamba
 Batagak Kudo – Kudo
 Maulid Nabi di Pariaman
 Basapa
 Baburu Babi
 Baralek Gadang.
4. Riau – Upacara Adat di Indonesia

Upacara adat di Indonesia – Sementara di Riau ada yang namanya upacara


adat Balimau Kasai. Tradisi ini dilakukan dalam menyambut bulan suci
Ramadhan.
Sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan suci
Ramadhan dan merupakan simbol pembersihan atau penyucian diri.
Pada umumnya acara ini dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan
puasa.
Upacara ini juga merupakan tradisi istimewa bagi masyarakat Kampar di
provinsi Riau.
Makna Balimau sendiri yakni mandi dengan menggunakan air yang
dicampur dengan jeruk limau. Jeruk yang biasanya dipakai adalah jeruk
nipis, jeruk purut, dan jeruk kapas.
5. Kepulauan Riau

Upacara adat di Indonesia – Tradisi Tepuk Tepung Tawar merupakan simbol


untuk mendoakan seseorang atas keberhasilan yang diraihnya. Prinsip
inilah yang berlaku untuk masyarakat Riau.
Boleh dibilang, upacara ini sudah menjadi salah satu bagian terpenting
dalam sejumlah prosesi adat istiadat.
Seperti hajatan acara adat di perkawinan, syukuran, khataman Al Qur’an,
berandam, peresmian hingga prosesi kegiatan tradisi lainnya.
Tidak bisa ditinggalkan, hingga saat ini masyarakat Melayu di provinsi Riau
dan Kepulauan Riau ini masih melaksanakan upacara adat Tepung Tawar.
Justru ada yang menilai, upacara ini sudah menjadi simbol yang pada
hakikatnya tetap pada kekuatan untuk memohon doa kepada Allah SWT,
supaya di hindarkan dari segala mara-bahaya.
Dari ungkapan orang Melayu, yang disebut Tepuk Tepung Tawar, adalah
dengan menawar segala yang berbisa, menolak segala yang menganiaya,
menjauhkan segala yang menggila, menjauhkan segala yang menggoda,
dan menepis segala yang berbahaya.
Kemudian juga disebutkan di dalam Tepuk Tepung Tawar, yang terkandung
segala restu, terhimpun segala doa, terpatri segala harap, hingga tertuang
segala kasih sayang.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Kepulauan Riau yaitu :
 Upacara Adat Menyemah Laut
 Balimau Kasai
 Merisik
 Meminang
 Mengantar Tanda
6. Kepulauan Bangka Belitung

Upacara adat di Indonesia – Upacara adat Rebo Kasan merupakan salah


satu ritual dari masyarakat Melayu pesisir pantai yang berasal dari
Kabupaten Bangka.
Upacara adat ini adalah akulturasi dari nilai-nilai religius, mitos serta
legenda dari nenek moyang masyarakat Bangka.
Tujuan dari upacara adat Rebo Kasan adalah untuk menolak segala bentuk
bala (musibah) sekaligus sebagai harapan, supaya hasil tangkapan para
nelayan melimpah.
Masyarakat Bangka Belitung percaya jika pada akhir hari rabu di
bulan shafar. Tuhan menurunkan bencana dari terbit fajar sampai matahari
terbenam, baik itu bencana besar maupun kecil.
Sehingga, tradisi adat masyarakat Bangka saat hari itu adalah dengan
melakukan doa bersama.
Salah satu yang menjadi keunikan dari upacara adat ini yaitu para peserta
ritual, semuanya memakai jubah putih kecuali dari tokoh agama Islam yang
mengenakan jubah putih dengan memakai sorban dan untuk aparat
pemerintahnya yakni mengenakan seragam dinas.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Bangka Belitung yaitu :
 Upacara Adat Maras Tahun
 Mandi Belimau
 Sepintu Sedulang
 Perang Ketupat
 Buang Jong.
7. Jambi – Upacara Adat di Indonesia

Upacara adat di Indonesia – Di provinsi Jambi terdapat sebuah upacara


adat yang bernama Upacara Besale yang merupakan kegiatan pengobatan
tradisional untuk membersihkan ataupun mengusir roh jahat yang
dianggap sebagai sumber penyakit warga suku Anak Dalam.
 Upacara Lingkaran Hidup Manusia
Ritual ini dilakukan sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal, dengan
artian untuk memperingati saat-saat seseorang memasuki suatu tingkatan
sepanjang hidupnya.
 Upacara Kelahiran
Ketika umur kandungan seorang wanita yang telah menginjak 7 bulan,
maka keluarganya secara resmi memberitahukan hal ini paling tidak kepada
2 orang dukun yang ada di lingkungan tempat mereka tinggal.
 Masa Dewasa
Setelah anak telah menginjak usia 6-10 tahun, khususnya untuk anak laki-
laki maka diadakan upacara khitanan (sunat).
Sedangkan untuk anak perempuan dilakukan upacara Batindik (melubangi
telinga).
 Upacara Perkahwinan
Untuk rangkaian upacara ini diawali dengan adat pergaulan antara laki-laki
dan perempuan yang dikenal dengan istilah Berserambahan.
Dalam acara ini mereka akan memperlihat kan keahlian dalam berpantun
yang disebut dengan Seloka Muda. Setelah keduanya sepakat untuk
menikah, maka berlaku tahap selanjutnya :
8. Sumatera Selatan

Upacara adat di Indonesia – Bekarang Iwak merupakan upacara adat


Palembang Sumatera Selatan, tepatnya di Kecamatan Gandus.
Pada tradisi ini dimana dalam proses upacaranya warga akan bersama-
sama menangkap ikan kemudian dibawa pulang secara gratis.
Bekarang memiliki makna yaitu menangkap sedangkan Iwak berarti
ikan. Dari hasil tangkapan ikan-ikan yang berukuran besar, maka akan dijual
oleh pemangku adat.
Lalu uang hasil penjualannya akan digunakan untuk kepentingan umum
seperti membangun jalan dan jembatan.
Biasanya, upacara Bekarang Iwak ini dilaksanakan masyarakat Palembang
setahun sekali.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Sumatera Selatan yaitu :
 Upacara Adat Sunatan
 Sedekah Rame
 Pemakaman
 Madik
 Menyengguk
 Ngebet
 Berasan
 Mutuske Kato
 Nganterke Belanjo
 Ngocek Bawang
9. Bengkulu

Upacara adat di Indonesia – Upacara tradisional yang disebut dengan


“Tabot” ini sering juga diucapkan dengan nama “Tabut”, di daerah lainnya
seperti Sumatera Barat yang dikenal dengan sebutan “Tabui”.
Merupakan upacara berkabung Kaum Syi’ah. Karena upacara ini telah
cukup lama tumbuh dan berkembang di sebagian masyarakat Kota
Bengkulu.
Maka akhirnya dipandang sebagai upacara tradisional orang Bengkulu. Baik
itu dari kalangan kaum Sipai maupun oleh semua masyarakat Melayu
Bengkulu.
Dengan begitu jadilah Upacara Tabot sebagai Upacara Tradisional dari suku
Bengkulu.
Upacara adat di Indonesia Tabot ini jika di Bengkulu merupakan upacara
hari berkabung atas gugurnya tokoh Sayyid Agung Husein Bin Ali Bin Abi
Thalib seorang cucu dari Nabi Muhammad SAW.
Pada intinya tujuan diadakannya upacara ini adalah untuk mengenang
upaya dan usaha para pemimpin Syi’ah dan kaumnya dengan berupaya
dalam mengumpulkan bagian-bagian dari jenazah Husein itu sendiri.
Setelah seluruh bagian tubuhnya terkumpul lalu diarak dan dimakamkan di
Padang Karbala.
Upacara berlangsung selama 10 hari, yaitu mulai dari tanggal 01 hingga 10
Muharram.
10. Lampung – Upacara Adat di Indonesia

Upacara adat di Indonesia – Tradisi Belangiran yang dalam bahasa


Lampung disebut “Belangikhan” merupakan kebiasaan masyarakat secara
turun-temurun yang diwariskan oleh nenek moyang suku Lampung.
Secara harfiah, Belangiran mempunyai pengertian mandi bersama untuk
menyucikan diri untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Guna untuk melestarikan kebiasaan ini di Lampung, seorang pejabat
pernah mengajak warganya untuk terus membudayakan tradisi ini setiap
setahun sekali.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Lampung yaitu :
 Upacara Adat Manjau Pedom
 Nayuh/Tayuhan
 Ngebabali
 Ngambabekha
 Tradisi Ngumbay Lawok
 Balimau
 Gawi
 Tradisi Djujor (Nyakak / Matudau).
11. DKI Jakarta

Upacara adat di Indonesia – Di DKI Jakarta terdapat sebuah upacara adat


Perkawinan. Masyarakat Betawi biasanya menikah dengan orang yang
masih mempunyai hubungan keluarga.
Untuk masyarakat Marunda tradisi ini bisa bertahan karena adanya
kepercayaan maupun keyakinan dari masyarakat bahwasanya perkawinan
dengan pihak luar kurang dibenarkan dan dapat menimbulkan sebuah
malapetaka.
Adapun prosedur sebelum terlaksananya perkawinan yaitu dengan
melakukan perkenalan langsung antara pemuda dan pemudi.
Apabila sudah ada kecocokan, maka orang tua pemuda melamar ke orang
tua si gadis.
Jika dari kedua belah pihak telah setuju, maka selanjutnya mereka
menentukan hari untuk mengantarkan uang belanja kawin dan ini biasanya
diwakilkan kepada orang lain, yakni dari kerabat kedua belah pihak.
Pada hari yang sudah ditentukan, maka dilakukanlah upacara perkawinan.
Setelah akad nikah, pemuda kembali ke orang tuanya, demikian juga
dengan si gadis.
Namun, kebiasaan tersebut telah mulai terkikis seiring dengan
perkembangan zaman dari masa ke masa.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi DKI Jakarta yaitu :
 Upacara Adat Palang Pintu Perkawinan
 Masa Kehamilan
 Sekitar Kelahiran
 Sunatan
12. Jawa Barat

Hal pertama mengapa upacara adat di Indonesia bernama Pesta Laut, hal
ini mengingat karena sebagian warga di Jawa Barat mencari nafkah di laut.
Upacara pesta laut atau pesta bahari sering dilaksanakan.
Tempat atau lokasi yang sering dilakukan seperti di Pangandaran,
Pelabuhan Ratu, Ciamis, Sukabumi hingga daerah-daerah pesisir lainnya di
Jawa Barat seperti Indramayu dan Cirebon.
Saat pelaksanaannya, perahu-perahu nelayan yang mengangkut sesajen
dihiasi dengan aksesoris warna-warni.
Para nelayan juga membawa kepala kerbau dengan dibungkus oleh kain
putih untuk dijadikan sebagai persembahan kemudian melemparkannya ke
Bahari sebagai bentuk simbol hadiah terhadap penguasa lautan dan
penolak bala (bencana) di upacara tersebut.
Upacara ini dilaksanakan setiap setahun sekali ini ditujukan untuk sebagai
ungkapan rasa syukur dan memohon keselamatan ketika melaut.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Jawa Barat yaitu :
 Upacara Adat Ngalaksa
 Ruwatan Bumi
 Ngalungsur Pusaka
 Ngunjung (Munjung)
 Bubur Syura (Syuro)
 Ngirab atau Rebo Wekasan
 Nyalawean
13. Banten – Upacara Adat di Indonesia

Upacara adat di Indonesia – Sementara upacara adat di Banten adalah


bernama Seren Raun. Hal ini merupakan upacara tradisional yang dilakukan
masyarakat Banten sebagai wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa
atas segala hasil pertanian selama satu tahun.
Dengan disertai sebagai harapan untuk warga supaya hasil pertanian bisa
meningkat pada tahun di berikutnya.
14. Jawa Tengah

Upacara adat di Indonesia – Wetonan (wedalan) merupakan salah satu


upacara adat di Jawa Tengah yang masih banyak dikenal oleh masyarakat
sekitar.
Pengertian dari Wetonan menurut bahasa Jawa adalah keluar namun yang
di maksud di sini yaitu lahirnya seseorang.
Dalam menyambut kelahirannya tersebut, masyarakat akan melakukan
upacara ini sebagai sarana untuk mendoakan supaya diberikan panjang
umur dan dihindarkan dari berbagai macam marabahaya.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Jawa Tengah yaitu :
 Upacara Adat Popokan
 Mendak Kematian
 Upacara Ruwatan
 Padusan
 Nyewu (1000)
 Kenduren
 Sadran (Nyadran)
 Selikuran
 Upacara Maulid Nabi (Muludan)
 Kebo-keboan
 Upacara Larung Sesaji
 Ngapati
 Dugderan
 Siraman
 Nyadran
15. Yogyakarta

Upacara adat di Indonesia – Salah satu upacara adat di Yogyakarta adalah


Sekaten dan merupakan acara ulang tahun Nabi Muhammad SAW.
Upacara ini dilaksanakan pada setiap tanggal 5 bulan Jawa mulud atau
Rabiul Awal (tahun hijriah) baik itu di lokasi alun-alun utara Yogyakarta
maupun di Surakarta.
Dulunya digunakan oleh Sultan Hamengkubuwono I, sebagai pendiri
Keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat untuk mengikuti dan
memeluk agama Islam.
Untuk upacara adat ini sendiri diawali ketika malam hari dan diiringi oleh
punggawa kraton bersama dengan 2 set Gamelan Jawa Kyai Gunturmadu
dan Kyai Nogowilogo.
Iring-iringan ini mulanya dari pendopo Ponconiti menuju Masjid Agung di
alun-alun utara yang dikawal dengan prajurit kraton.
Pada Kyai Gunturmadu akan berada di Pagongan sebelah selatan Masjid
Agung sementara Kyai Nogowilogo akan menempati sisi utara dari Masjid
Agung.
Dari kedua set gamelan ini akan dimainkan secara bersamaan hingga
tanggal 11 bulan Mulud, selama 7 hari berturut-turut.
Di malam hari terakhir, kedua gamelan ini akan dibawa pulang kembali ke
dalam kraton.
16. Jawa Timur – Upacara Adat di Indonesia

Di setiap tahunnya masyarakat di daerah Banyuwangi Jawa Timur berupaya


dalam menjaga tradisi kemurnian dan kesakralan budaya mereka seperti
upacara adat Kebo-Keboan.
Asal-usul dari tradisi Kebo-Keboan berawal karena banyaknya musibah
pageblok.
Ketika itu masyarakat terkena wabah penyakit dan tanaman yang bisa
merugikan warga daerah setempat. Banyak juga warga yang meninggal dan
kelaparan karena disebabkan oleh penyakit misterius.
Nah, ketika terjadi musibah wabah tersebut. Salah satu seorang sesepuh
bernama mbah Karti mendapat mimpi dari semedinya di bukit.
Di mimpi tersebut diminta untuk melakukan sebuah ritual yang bernama
Kebo-Keboan serta mengagungkan Dewi Sri.
Singkat cerita, maka terjadilah keajaiban yang tidak disangka-sangka
muncul saat warga tengah melaksanakan ritual Kebo-Keboan tersebut.
Banyak dari warga yang sakit tiba-tiba menjadi sehat mendadak dan juga
hama yang menyerang tanaman warga pun hilang dengan seketika.
Akhirnya mulai dari itulah mengapa ritual Kebo-Keboan menjadi
dilestarikan oleh masyarakat daerah tersebut. Karena kadang muncul
perasaan resah dan takut jika tidak melakukan tradisi tersebut.
17. Bali

Upacara adat di Indonesia – Di provinsi Bali juga terdapat sebuah upacara


adat yang bernama Ngaben. Upacara adat di Indonesia tradisional Bali ini
diadakan untuk orang yang meninggal.
Setelah meninggal, maka tubuh orang tersebut akan dibakar dan kemudian
abunya akan dihanyutkan ke laut.
Dalam proses pelaksanaanya, tubuh orang yang meninggal tersebut boleh
dikubur terlebih dahulu.
Selanjutnya sambil menunggu waktu terbaik dan ketersedian dana, nah
barulah tulang belulang tersebut digali kembali hingga kemudian dibakar.
Terkadang ada yang hanya mengambil tanah saja di atas kuburan orang
meninggal, untuk sebagai simbol jasad tersebut.
Tujuan upacara adat Ngaben tersebut adalah untuk mengembalikan unsur
Panca Mahabhuta ke asalnya serta mengantarkan sang atma agar kembali
ke alamnya yaitu alam Pitara.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Bali yaitu :
 Upacara Adat Hari Raya Nyepi
 Hari Raya Ngerupuk Dan Ogoh-Ogoh
 Upacara Melasti
 Hari Raya Galungan
 Potong Gigi-Mepandes
 Upacara Otonan
 Hari Raya Tumpek Uduh
18. Nusa Tenggara Barat

Upacara U’a Pua merupakan salah satu upacara adat yang ada di Nusa
Tenggara Barat (NTB). Sebuah upacara yang berkaitan dengan pelaksanaan
peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.
Upacara ini dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut,
Sambil menampilkan atraksi-atraksi yang dibawakan oleh masyarakat
mbojo dari Bima, dengan diawali pawai dari istana Bima dan diikuti oleh
semua kalangan masyarakat istana, penari, serta grup kesenian.
Contoh upacara adat lainnya di provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu :
 Upacara Perang Topat
 Bau Nyale.
19. Nusa Tenggara Timur – Upacara Adat di Indonesia

Upacara adat di Indonesia – Di Nusa Tenggara Timur (NTT) ada yang


namanya upacara adat Pesta Adat Reba. Upacara adat ini diadakan untuk
menyambut pergantian setiap tahun.
Dalam upacara ini terdapat sebuah ciri khas yakni dengan memakan ubi
bersama-sama dengan diiringi oleh musik serta tarian adat Besar Uwi dari
suku Bena.
20. Kalimantan Barat

Upacara adat di Indonesia – Di Kalimantan Barat terdapat upacara adat


bernama Wadian/Bulian dan merupakan upacara pengobatan pada suku
Dayak Bawo atau Bulian pada suku Melayu di pedalaman Suku Melayu
Petalangan atau Suku Talang mamak.
Wadian adalah salah satu upacara adat suku Dayak yang menganut
Kaharingan diantaranya dalam rangka pengobatan bagi orang sakit.
Kalau di zaman dahulu, ketika pengobatan medis tidak terlalu semaju
sekarang, orang-orang Dayak hanya memanfaatkan jasa wadian dalam
mengobati sakit yang mereka derita.
Lamanya waktu ritual pengobatan yakno tergantung dari seberapa parah
tidaknya penyakit yang diderita oleh pasien. Ada pula upacara Wadian yang
dapat berlangsung selama 1 minggu lebih. Berikut ini adalah jenis Wadian
antara lain :
 Wadian Pangunraun (Pangunraun Jatuh,Pangunraun Jawa),
 Dapa,
 Tapu Unru,
 Dadas,
 Bawo,
 Bulat.
UPACARA ADAT BERBAGAI DAERAH
DI INDONESIA

NAMA : SYOPIAN
KELAS : VI C
TUGAS : UPACARA ADAT

Anda mungkin juga menyukai