Anda di halaman 1dari 18

BELAJAR PENGETAHUAN DEKLARATIF,

PROSEDURAL, DAN KONSEP

KELOMPOK 3:
1. Hilda Rizma Maulidiyah (18040254062)
2. Raviva Anggraeny (18040254072)
3. Prezthidya Neghta Zsantana (18040254080)
4. Tangguh Arwinanto (18040254083)
5. Mei Zuliawati (18040254086)
6. Yohana Ervina Widyanti (18040254108)
7. Tsalisatul mustafidah Al Irfiana (18040254109)
8. Mega Trisya (18040254119)
BELAJAR PENGETAHUAN DEKLARATIF

A. PEROLEHAN PENGETAHUAN BARU DEKLARATIF


Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan konseptual yang
disimpan dalam memori jangka panjang atau pengetahuan apa sesuatu itu.
Pengetahuan ini bersifat relatif statis. Pengetahuan deklaratif disajikan dalam
proposisi dan jaringan proposisi.
1. Tingkat aktivitas dalam jaringan proposisi
2. Beberapa prinsip tentang perolehanpengetahuan deklaratif.
3. Pemanggilan dan konstruksi pengetahuan deklaratif
4. Elaborasi pengetahuan deklaratif
5. Organisme pengetahuan deklaratif
6. Pertolongan elaborasi dan organisasi dalam pembelajaran.
1. Tingkat aktivitas dalam jaringan proposisi
Anderson (1983) berpendapat bahwa proposisi mempunyai berbagai
tingkatan-tingkatan aktifitas. Pada suatu waktu sebegian besar proposisi itu tidak
aktif, sebagian kecil proposisi yang aktif pada waktu-waktu tertentu adalah
bagian yang pada waktu itu kita pikirkan. Proposisi-proposisi itu ialah pengetahuan
lama bukan pengetahuan baru.

2. Beberapa prinsip tentang perolehanpengetahuan deklaratif.


Langkah-langkah pemerolehan pengetahuan deklaratif :
1. Suatu pengetahuan disajikan
2. Pengubahan pengetahuan menjadi proposisi
3. Hubungan proposisi dengan memori jangka panjang diaktifkan
4. Elaborasi
3. Pemanggilan dan konstruksi pengetahuan deklaratif
Prosesnya sebagai berikut :
aktivasi pada
pertanyaan Diubah menjadi
konsep dalam
proposisi
proporsi

Pertanyaan
terjawab Pertanyaan tidak
terjawab

aktivasi pada konsep


dalam proposisi di biarkan
menyebar lagi ke proposisi
lain
Jika pertanyaan masih
belum terjawab dan
Pertanyaan kehabisan waktu maka
terjawab dilakukan terkaan atas
pengetahuan yang tersedia
4. Elaborasi pengetahuan deklaratif
Elaborasi ialah proses penambahan pengetahuan yang berhubungan
pada informasi yang sedang dipelajari. Elaborasi memperlancar pemanggilan
dengan dua cara :
A. Elaborasi menyediakan alternatif untuk pemanggilan agar aktifasi
menyebar.
B. Elaborasi menyediakan informasi tambahan yang dapat berguna untuk
mengkontruksi jawaban.

5. Organisme pengetahuan deklaratif


Mengorganisasi pengetahuan deklaratif berarti memikirkan gagasan-
gagasan, atau perincian-perincian yang berhubungan, dan
mengelompokkannya. Organisasi ialah proses pembagian himpunan
informasi.
6. Pertolongan elaborasi dan organisasi dalam pembelajaran
a. Memberikan pengajaran berupa materi-materi tambahan
b. Menggunakan analogi atau gambaran mental untuk materi
pelajaran yang belum dikenal siswa.
c. Memberikan daftar yang berisi garis-garis besar pelajaran, atau pun
memberikan contoh konsep-konsep baru.
BELAJAR PENGETAHUAN PROSEDURAL

Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan bagaimana melakukan


sesuatu. Pengetahuan ini bersifat lebih dinamis karena merupakan
transformasi informasi.
Ada dua bentuk prosedur dalam pengetahuan prosedural yaitu :
1. Prosedur Pengenalan pola dan Urutan Asli
2. Perolehan Prosedur Pengenalan Pola
3. Perolehan Prosedur-Prosedur urutan Aksi
4. Strategi Mengajarkan Pengetahuan Prosedural
1. Prosedur Pengenalan pola dan Urutan Asli
Penyajian prosedur pengenalan pola merupakan prosedur yang hanya
melibatkan satu aksi yaitu mengklasifikasikan. Sedangkan prosedur urutan aksi
merupakn prosedur yang melibatkan lebih dari satu aksi yaitu langkah-langkah
dengan urutan yang benar.

2. Perolehan Prosedur Pengenalan Pola


Proses-proses yang terlibat dalam hal ini ialah:
GENERALISASI
Mekanisme generalisasi yaitu mencari kondisi atas dua hal yang berbeda tetapi
memiliki aksi yang sama.
DISKRIMINASI
Dalam diskriminasi, hal yang penting ialah seleksi dan urutan noncontoh. Suatu
noncontoh merupakan suatu misalnya yang bukan suatu konsep yang sedang
dipelajari.
3. Perolehan Prosedur-Prosedur urutan Aksi
Melakukan aksi dalam bentuk deklaratif kemudian melakukan aksi
prosedural dari pengalaman dan akhirnya menghasilkan urutan-aksi. Proses itu
dinyatakan sebagai komplikasi pengetahuan yang terdiri dari proseduralisasi
dan komposisi.
 PROSEDURALISASI
Langkah-langkah yang terjadi selama prosedural :
a. Dalam belajar urutan-urutan aksi ialah menciptakan suatu penyajian
pengetahuan yang sebanding.
b. Menciptakan satu produksi untuk menyajikan setiap langkah dalam
urutan aksi.
 KOMPOSISI
Komposisi adalah penggabungan beberapa prosedur menjadi satu
prosedur yang hasilnya menunjukkan suatu produksi dari gabungan beberapa
produksi.
4. Strategi Mengajarkan Pengetahuan Prosedural
Strategi yang digunakan adalah strategi umpan balik. Sifat latihannya
berbeda pada masing-masing prosedur baik itu diskriminasi, generalisasi,
proseduralisasi, dan kmoposisi. Proses belajar berhubungan dengan
pengetahuan prosedural tergantung pada latihan dan umpan balik. Jadi
untuk mengembangkan keahlian diri, maka kita membutuhkan banyak
kesempatan untuk latihan prosedur-prosedur, sebab hanya melalui latihan
dapat dikembangkan prosedur-prosedur.
Belajar Konsep
A. Devinisi dan Bentuk Konsep
Definisi konsep menurut sebagian besar orang adalah sesuatu yang diterima dalam
pikiran atau ide yang umum dan abstrak. Menurut salah satu ahli, konsep adalah suatu
abstraksi yang mewakili suatu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang
mempunyai atribut yang sama.
Macam-macam konnsep yang kita pelajari tidak terbatas. Konsep panas sangat
berbeda dari konsep relativitas dalam beberpa dimensi. Flavel (1970) menyarankan
bahwa konsep-konsep dapat berbeda dala, tuuh dimensi, yaitu:
 Atribut
 Struktur
 Keabstrakan
 Keinklusifan
 Generalitas atau keumuman
 Ketepatan
 Kekuatan (power)
B. Perolehan Konsep-Konsep
Menurut Ausubel (1968), konsep-konsep diperoleh dengan dua cara yaitu
formasi konsep (concept formation) dan asimilasi konsep (concept asimilasi).
Suatu konsep diperoleh melalui tiga tahap yaitu:
 Pertama adalah tahap kategorisasi, yaitu upaya mengkategorikan sesuatu
yang sama atau tidak sesuai dengan konsep yang diperoleh.
 Masuk ketahap selanjutnya, setelah kategori yang tidak sesuai disingkirkan,
dan kategori-kategori yang sesuai digabungkan sehingga membentuk
suatu konsep (concept formation). Setelah itu, suatu konsep tertentu baru
dapat disimpulkan.
 Tahap terakhir inilah yang dimaksud dengan perolehan konsep.
Melalui model ini, perolehan konsep didasarkan pada kondisi reseptif siswa
dan sifatnya lebih langsung.
 Pembentukan Konsep
C. Penjelasan Teroritis Tentang Belajar
Konsep
1.Pendekatan Perilaku

Bagi para pengikut teori-teori perilaku, belajar konsep melibatkan perubahan-


perubahan kuantitatif. Perubahan-perubahan itu terdiri atas; penambahan lebih
banyak stimulus pada suatu respon yang sudah dipelajari dan peningkatan jumlah
berbagai hubungan S—R.

Para perilakuwan menekankan aspek-aspek yang dapat diamati dari situasi


sebagai factor-faktor penting dalam belajar konsep. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa belajar konsep dipengaruhi oleh factor-faktor berikut:

A. Pola reinforsemen dan umpan balik


B. Jumlah contoh-contoh positif dan negative
C. Jumlah atribut-atribut
2.Pendekatan-pendekatan Kognitif
Studi-studi kognitif tentang perolehan konsep telah memperlihatkan beberapa
penemuan sebagai yang dikemukakan dibawah ini.
A. Konsep-konsep konjunktif lebih mudah dipelajari daripada konsep-konsep
disjunktif atau konsep-konsep relasioonal.
B. Belajar konsep lebih mudah dengan menggunakan paradigm selektif
daripada paradigma reseptif.
3.Beberapa Pendekatan Dewasa Ini
A. Kondisi internal: siswa harus dapat membedakan contoh suatu konsep dan
noncontoh suatu konsep. Jika digunakan instruksi verbal, subyek sudah harus
ada sebelumnya mempelajari nama verbal. Siswa harus mengingat kembali
diskriminasi maupun nama verbal
B. Kondisi eksternal: isyarat-isyarat verbal merupakan cara-cara utama dalam
mengajar konsep-konsep konkrit.
D. Tingkat-Tingkat Pencapaian Konsep

Klausmeier (1977) menghipotesiskan ada empat tingkat pencapaian konsep,


yaitu :
1. Tingkat konkret
2.Tingkat identitas
3.Tingkat klasifikatori
4.Tingkat formal
E. Menentukan Konsep-Konsep yang akan
Diajarkan

Dalam menentukan konsep yang akan diajarkan, ada beberapa sumber


yang perlu kita ketahui, yaitu:
A. Penulis-penulis buku pelajaran (buku teks)
B. Pengembangan-pengembangan kurikulum
C. Pengalaman guru itu sendiri
D. Anak-anak atau siswa itu sendiri
F. Merencanakan Pelajaran
Proses belajar mengajar perlu direncanakan agar dalam pelaksanaannya
pembelajaran berlangsung dengan baik dan dapat mencapai hasil yang
diharapkan. Dalam merencanakan, guru harus memutuskan tingkat pencapaian
konsep yang mana yang dapat diharapkan dari para siswa. Analisis konsep dapat
menolong guru dalam hal ini, dan memilih materi pelajaran yang akan diberikan.
1. Menentukan tingkat pencapaian konsep
2.Analisis konsep
Untuk melakukan analisis konsep, guru hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
A. Nama konsep
B. Atribut-atribut kriteria dan variabel konsep
C.Definisi konsep
D.Contoh-contoh dan noncontoh-noncontoh
E. Hubungan konsep pada konsep-konsep lain : superordinat, koordinat, dan
subordinat.
Implementasi pengetahuan deklaratif dan
prosedural dalam pembelajaran PPKn.

 Implementasinya adalah:
 Melalui konsep pembelajaran deklaratif, kita dapat mengetahui tentang
pancasila dan kandungannya.
 Melalui konsep pembelajaran deklaratif, kita dapat Mengetahui hukum-
hukum yang berlaku di Indonesia.
 Melalui konsep pembelajaran deklaratif, kita dapat mengetahui fakta-
fakta yang adadalam masyarakat.
 Melalui konsep pengetahuan belajar prosedural, kita bisa mengetahui
sejarah terbentuknya negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai