Anda di halaman 1dari 19

Makalah Manajemen Pembelajaran Efektif

“Konsep Dasar Pembelajaran Efektif”

Oleh :

Kelompok 1

1. Azria Jumifa Hendriyan (16004095)


2. Dila Aprilia Sari (16004050)
3. Ilfan Fahrezi (16004108)
4. Kemal Alfarizi (16004056)
5. Yulianis (16004038)

Dosen Pembimbing Perkuliahan

Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri padang

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu wata’ala,
karena berkat rahmatnya bisa menyelesaikan makalah kelompok ini. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah MANAJEMEN PEMBELAJARAN
EFEKTIF .Makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurna nya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi semua dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Padang,Januari 202

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

          Mengajar (teaching) dapat membantu siswa memperoleh informasi, ide,


keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekpresikan dirinya, dan cara-
cara belajar bagaimana belajar. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan
siswa. Secara implisit dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih,
menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang
diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada
kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan
inti dari perencanaan pembelajaran.

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian


pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kenyataan yang kita lihat di sekolah-
sekolah, seringkali guru terlalu aktif di dalam proses pembelajaran, sementara
siswa dibuat pasif, sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran tidak efektif.

Proses pembelajaran yang lebih didominasi oleh guru, maka efektifitas


pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran
yang efektif, guru dituntut agar mampu mengelola proses pembelajaran yang
memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau dan mampu belajar.
Makalah ini membahas bagaimana menerapkan pembelajaran yang efektif
ditinjau dari hakikat sebenarnya, sehingga dengan demikian akan terwujud suatu
pembelajaran yang menghasilkan pembelajaran yang optimal sesuai tujuan yang
akan dicapai.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pembelajaran Efektif

Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu kegiatan,


baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.
Hersey dan Blanchard memberi arti pengelolaan sebagai berikut : manajemen
pengajaran efektif merupakan serangkaian kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala
upaya dalam proses menolong murid mencapai pengetahuan, keterampilan,
kemampuan, dan pemahaman terhadap dunia di sekitarnya secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan
mengembangkan aktivitas pengajaran secara efektif sebagaimana dikemukakan diatas
terdapat pembaharuan atau yang saling berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk
mencapai visi dan misi pengajaran, Kedua, manfaat manajemen pengajaran adalah
sebagai aktivitas profesional dalam menggunakan dan memelihara kurikulum (satuan
program pengajaran) yang dilaksanakan, Ketiga, secara organisasional pembelajaran
atau kegiatan aktivitas pengajaran guru dituntut memiliki kesiapan mengajar dan
murid disiapkan untuk belajar, Keempat, dalam menjalankan fungsi manajemen
pembelajaran guru harus memanfaatkan sumber daya pengajaran (learning resources)
yang ada di dalam kelas maupun di luar kelas.

Berbagai sumber daya pengajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
pembelajaran antara lain : Pertama, kunjungan / fiel trif yang memiliki kualifikasi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada pelajar. Kedua, peralatan pengajaran
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Ketiga, buku-buku pelajaran. Keempat,
berbagai tulisan/paper, diagram, outline yang dapat melayani tujuan pengajaran
selama proses aktivitas pengajaran. Kelima, penggunaan gambar-gambar. Keenam,
CD yang berisikan rekaman gambar dari film dan dapat diakses dengan menggunakan
komputer. Ketujuh, pengaturan ruang kelas untuk melayani berbagai aktivitas
pengajaran. Keenam, Film, Vidiotapes,dll.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen dalam
suatu model pembelajaran , yaitu :
a. Manajemen efektif adalah hasil dari sejumlah faktor, tidak ada cetak
biru/pedoman yang sederhana bagi manajemen kelas yang efektif.
Guru harus menentukan kebutuhan murid-murid dengan
mengembangkan suatu sistem manajemen untuk keseharian kepada
kebutuhan kepribadian anak yang diharapkan berinteraksi terhadap
prestasi tertentu.
b. Manajemen efektif mendorong keberhasilan murid. Fungsi manajemen
yang baik adalah perubahan secara inovatif.
c. Pertama, manajemen pembelajaran adalah proses pendayagunaan
seluruh komponen
d. sebagai alat penghubung kekuatan yang dimiliki murid ke dalam suatu
pengalaman pembelajaran produktif jika murid belajar secara efisien,
maka guru akan lebih berusaha mencapai prestasi dalam pengelolaan
kelas yang lemah.
e. Keberhasilan meningkatkan penghargaan kepada murid jika murid-
murid berprestasi, ada hasil perasaan puas, maka harga diri dan
dorongan untuk berprestasi semakin tinggi.
f. Manajemen efektif bebas dan tidak terbatas. Banyak guru
mempercayai bahwa jika manajemen terlalu terstruktur, hal itu
mengurangi kreativitas murid. Bagaimanapun manajemen efektif
memberikan kepada murid dengan pedoman yang jelas dan bekerja.
Keadaan ini menyebabkan pola kerja yang konsisten dan bebas dari
kebingungan dan disiplin yang kurang terstruktur untuk menghasilkan
penuh kreativitas mereka.
g. Efektifitas manajemen bersifat konsisten. Para guru harus bekerja
dalam cara yang sama untuk pengungkapan yang sama dari perilaku
salah. Guru tidak seharusnya menghukum dengan marah atau putus
asa. Tentu saja, guru pun seharusnya jangan takut untuk amarah
sepanjang marah itu tidak mengurangi motivasi dan hukuman yang
diberikan.
h. Manajemen efektif melibatkan perhatian dan pengembangan inovasi.
Hal itu seharusnya muncul untuk murid bahwa manajemen
dilaksanakan oleh guru untuk memelihara pembelajaran murid dan
mengembangkan inovasi aktivitas pengajaran.
i. Problem manajemen mungkin saja tidak menghargai kualitas sistem
pengajaran.
j. Manajemen efektif mencakup pengaruh ulang terhadap perilaku
diinginkan dan penguatan dari perilaku yang diinginkan.
k. Guru-guru adalah model dari perilaku yang diterima. Pembelajaran
yang terobsesi seharusnya dijadikan model oleh para guru.
l. Manajemen efektif menuntut teamworks, kepala sekolah, guru-guru,
orang tua, masyarakat, dan profesional pendidikan lainnya. Bekerja
secara konsisten menuju tujuan yang sama.

A.  Hakikat Pembelajaran Efektif

1.    Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang
terjadi pada individu sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman
interaksi dengan lingkungannya. Belajar juga kegiatan berproses dan merupakan
unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat
tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan
sekitarnya menurut Soemanto (

Menurut Hamalik Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun


meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis,
kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa
secara umum pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman
dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan
perilaku siswa menjadi bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya.

2.    Pengertian Efektif

Efektif adalah perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat


tertentu. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan
pada pemberdayaan siswa secara aktif.

3. Hakikat Pembelajaran Efektif

Hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan
saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses
pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik,
kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan
prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Pembelajaran efektif akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi


siswa, serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang
sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan
pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri. Di dalam menempuh dan
mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif maka perlu dilakukan sebuah cara
agar proses pembelajaran yang diinginkan tercapai yaitu dengan cara belajar
efektif. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu adanya bimbingan
dari guru.

B. Karakteristik Pembelajaran yang Efektif

Terdapat beberapa karakteristik pembelajaran yang efektif antara lain:

1.    Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental
ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan
berfikir kritis. Dan secara fisik, misalnya menyusun intisari pelajaran, membuat
peta dan lain-lain.

2.    Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas
menjadi hidup.

3.    Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas.

4.    Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang


saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain.

5.    Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata.

6.    Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk


mencari sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada
pekerjaannya dan lebih percaya diri sehingga anak tidak menggantungkan pada
diri orang lain.
7.    Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul,
mencari faktor penyebab dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan,
jika diperlukan

C. Kondisi Pembelajaran Efektif

       Dalam menciptakan kondisi yang baik, hendaknya guru memperhatikan dua
hal: pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang ada pada diri siswa itu
sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya.
Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar pribadi manusia,
umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik yang
lain. Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif, maka perlu
dilakukan langkah-langkah berikut ini:

1.    Melibatkan siswa secara aktif

2.    Menarik minat dan perhtian siswa

3.    Membangkitkan motivasi siswa

4.    Memberikan pelayanan individu Siswa

5.    Menyiapkan dan menggunakan berbagai media dalam pembelajaran

D. Suasana Pembelajaran Efektif

Beberapa suasana yang efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran:

1.    Suasana belajar yang menyenangkan

Suasana belajar yang menyenangkan akan terwujud apabila terdapat keterlibatan


penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik
(misalnya keadaan kelas terang, pengaturan tempat duduk leluasa untuk peserta
didik bergerak),dan adanya rasa aman dan bersemangat.
2. Suasana Bebas

Suasana bebas atau terbuka (permisif) merupakan kebebasan bagi siswa dalam
berbicara dan atau berpendapat.

3. Pemilihan media pengajaran dan metode yang sesuai

Guru dituntut mampu memiliki dan menggunakan media pengajaran sesuai


dengan materi yang akan di sajikan, dituntut mampu menggunakan metode
mengajar secara stimulan untuk menghidupkan suasana pengajaran dengan baik.

E. Upaya Memelihara Kondisi dan Suasana Belajar yang Efektif

Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan usaha dalam menciptakan sekaligus


memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif antara lain:

1.    Tanggung jawab pendidik

Guru sebagai perancang pengajaran dituntut memiliki kemampuan untuk


merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif, yang berarti harus
memiliki pengetahuan dan keahlian yang profesional serta kesiapan pada proses
belajar mengajar.

2.      Penataan lingkungan belajar

Dalam memelihara kondisi dan suasana yang efektif perlu adanya penataan
lingkungan belajar. Aktivitas guru dalam menata lingkungan belajar lebih
terkonsentrasi pada pengelolaan lingkungan belajar di dalam kelas. Oleh karena
itu guru dalam melakukan penataan lingkungan belajar dikelas tiada lain
melakukan aktivitas pengelolaan kelas atau manajemen kelas (classroom
management).
3. Cara pengajaran pendidik

Dalam rangka memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif maka guru
harus mampu memilih cara yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran. Karena
mengajar adalah hal yang kompleks dan melibatkan peserta didik yang bervariasi,
maka seorang Pendidik harus mampu dan menguasai beragam strategi dan
perspektif serta dapat mengaplikasikannya secara fleksibel.

F. Strategi Pembelajaran Efektif

     Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif diperlukan strategi yang tepat
agar pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan seefektif mungkin. Dalam
melaksanakan strategi tersebut, diperlukan beberapa hal yaitu:

1.    Prinsip-prinsip belajar

Prinsip belajar merupakan cara untuk mencapai pembelajaran yang efektif.


Dengan adanya prinsip belajar ini, akan terjadi sebuah perubahan bagi peserta
didik yang signifikan diantaranya:

a.    Perubahan yang disadari

b.    Perubahan yang berkesinambungan

2.      Esensi Belajar

a.    Perubahan seluruh aspek pribadi

b.    Proses yang disengaja dan disadari

c.    Terjadi karena ada dorongan/kebutuhan yang ingin dicapai

d.   Bentuk pengalaman yang sistematis, dan terarah

3.      Rangkaian aktivitas belajar


a.    Adanya kebutuhan dan tujuan : merasakan adanya kekurangan

b.    Kesiapan untuk memenuhi kebutuhan

c.    Pemahaman situasi : melihat aspek yang terkait dengan belajar

d.   Menafsirkan situasi : hubungan berbagai aspek

e.    Respons : aktivitas belajar

4.    Hasil Pembelajaran

a.    Informasi verbal

b.    Kecakapan intelektual : diskriminasi, konsep konkret, aturan

c.    Strategi kognitif

d.   Sikap

e.    Kecakapan motorik

5.    Kualitas belajar

a.    Belajar untuk menjadi diri sendiri

b.    Belajar untuk belajar

c.    Belajar untuk berbuat

d.   Belajar untuk hidup bersama secara damai

 
G. Manajemen Pengajaran Efektif

Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk


melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam
mencapai tujuan organisasi.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen dalam
suatu model pembelajaran , yaitu :

1.    Manajemen efektif adalah hasil dari sejumlah faktor, tidak ada cetak
biru/pedoman yang sederhana bagi manajemen kelas yang efektif.

2.    Manajemen efektif mendorong keberhasilan murid.

3.    Manajemen efektif bebas dan tidak terbatas. Banyak guru mempercayai


bahwa jika manajemen terlalu terstruktur, hal itu mengurangi kreativitas murid.

4.    Efektifitas manajemen bersifat konsisten. Para guru harus bekerja dalam cara
yang sama untuk pengungkapan yang sama dari perilaku salah. Guru tidak
seharusnya menghukum dengan marah atau putus asa. Tentu saja, guru pun
seharusnya jangan takut untuk amarah sepanjang marah itu tidak mengurangi
motivasi dan hukuman yang diberikan.

H. Mengajar yang Efektif

Mengajar efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar yang efektif.
Untuk dapat mengajar secara efektif guru harus mampu menciptakan iklim belajar
yang menunjang terciptanya kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar.
Kondisi yang dimaksudkan hanya dapat tejadi apabila guru mengajar
menggunakan prinsip-prinsip mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
a.    Konteks

Belajar, sebagian besar tergantung pada konteks be1ajar itu sendiri .. Situasi
problematis yang mencakup tugas untuk belajar hendaknya dinyatakan dalam
kerangka konteks yang dianggap penting dan memaksa bagi pelajar dan
melibatkan siswa menjadi peserta yang aktif, justru karena tujuan itu sendiri.

b.    Fokus

Proses mengajar harus dilakukan secara fokus agar mencapai hasil yang
diinginkan atau sesuai tujuan.

c.    Sosialisasi

Kondisi sosial pada suatu kelas banyak sekali pengaruhnya terhadap proses
belajar yang sedang berlangsung di kelas itu. Sehingga seorang guru harus
mampu bersosialisasi dengan siswa.

d.   Individualisasi

Dalam mengorganisasi belajar mengajar guru memperhatikan taraf kesanggupan


siswa dan merangsangnya untuk menentukan bagi dirinya sendiri apa yang dapat
dilakukan sebaik-baiknya.

e.    Urutan

Guru harus mempertimbangkan efektivitas dari serangkaian pelajaran yang


disusun secara tepat menurut waktu atau urutannya.

f. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Usaha
belajar yang efektif dan sukses ditambah oleh evaluasi yang bermutu dan
diskriminatif akan mengenai pada semua aspek belajar. Evaluasi merupakan
bagian mutlak dari pengajaran sebagai unsur intergral di dalam organisasi belajar
yang wajar.
BAB III

PENUTUP

Berdasarkan pemaparan makalah di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa:


Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses pembelajaran.

Pada hakikatnya pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar


mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik,
namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat
memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
mereka.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan


suasana serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus
mampu melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu
untuk menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus
adanya faktor-faktor pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru
dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandoro, Sri Esti Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.


Grasindo.

Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor Belajar yang Mempengaruhi. Jakarta:


Rineka Cipta.

Soemanto. Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin


Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipt

Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta : Penerbit


Quantum Teaching, 2005)

Anda mungkin juga menyukai