Anda di halaman 1dari 3

7.

Tipe Pemimpin
Beberapa tipe kepemimpinan yang dikenal adalah sebagai berikut :
1. Tipe Kharismatis
Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa yang akan
diikuti oleh para pengikutnya. Pemimpin ini mempunyai keistimewaan tertentu misalnya
mempunyai kekuatan gaib, manusia super, berani dan sebaginya.
2. Tipe Paternalistis dan Maternalistis
Pemimpin paternalistis bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai
seorang ibu yang penuh kasih sayang. Pemimpin tipe ini kurang memberikan kesempatan
kepada karyawan untuk berinisiatif dan mengambil keputusan.
3. Tipe Militeristis
Pemimpin militeristis banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando, dari atasan ke
bawahan sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar selalu patuh, penuh acara
formalitas.
4. Tipe Otokratis
Pemimpin otokratis adalah pemimpin berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang
mutlak harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, dia menjadi
raja. Setiap perintah ditetapkan tanpa konsultasi, kekuasaan sangat absolut.
5. Tipe Laissez Faire
Pemimpin tipe laissez faire membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri semua pekerjaan
dan tanggungjawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpinnya hanya merupakan simbol yang
tidak memiliki keterampilan. Jabatan pemimpin diperoleh dengan jalan yang tidak benar
mungkin melalui sistem nepotisme. Pemimpin ini tidak berwibawa, tidak mampu mengawasi
karyawan, tidak mampu mengkoordinasi, suasana kerja tidak kooperatif.
6. Tipe Populistis
Pemimpin tipe populistis mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia berpegang pada nilai-nilai
masyarakat tradisional.
7. Tipe Administratif
Pemimpin tipe administratif merupakan pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-
tugas administrasi secara efektif. Dengan kepemimpinan administratif diharapkan muncul
perkembangan teknis, manajemen modern, dan perkembangan sosial.
8. Tipe Demokratis
Tipe kepimimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan
kepada pengikutnya. Tipe ini menekankan pada rasa tanggungjawab dan kerjasama yang baik
antar karyawan. Kekuatan organisasi tipe demokratis terletak pada partisipasi aktif dari setiap
karyawan.

8. Ketrampilan Kepemimpinan (Leadership Skills)


Terdapat tiga keterampilan kepemimpinan, yaitu
1. Technical skills
Technical skills berarti suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Walaupun seorang wirausaha merupakan pemimpin yang
dapat menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu pekerjaan namun dia harus mampu
melaksanakan sendiri pekerjaan-pekerjaan tertentu. Maksudnya adalah agar dapat
melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya.
2. Human skills
Human skills berarti kemampuan untuk bekerja sama dan membangun tim kerja bersama
orang-orang lain.
3. Conceptual skills
Conceptual skills atau ketrampilan konsep berarti seorang wirausaha harus mampu berpikir
dan mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk model kerangka kerja dan konsep-konsep
lain dalam memudahkan pekerjaan.

9. Penentuan Prosedur Pembuatan Keputusan Sebagai Pemimpin


Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wirausahawan tentang perilaku
kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah :
a. Kekuatan Dalam Diri Wirausahawan
Wirausahawan seharusnya mengetahui empat kekuatan dalam diri mereka yang akan
mempengaruhi ketetapan hati tentang bagaimana membuat keputusan sebagai pemimpin,
antara lain :
Nilai-nilai wirausahawan, seperti arti penting efisiensi organisasional bagi wirausahawan,
pertumbuhan pribadi/bawahan, dan laba perusahaan.
Tingkat kepercayaan wirausahawan pada bawahan
Kekuatan pemimpin dari wirausahawan itu sendiri
Toleransi terhadap kemenduaan / ambiguity
b. Kekuatan Pada Bawahan
Wirausahawan hendaknya mengetahui kekuatan-kekuatan bawahan yang mempengaruhi
pembuatan keputusan. Harus diingat, bahwa tiap bawahan ada yang sama ataupun berbeda.
Suatu pendekatan untuk memutuskan bagaimana memimpin semua bawahan adalah tidak
mungkin. Akan tetapi, wirausahawan mungkin bisa meningkatkan keberhasilannya sebagai
seorang pemimpin dengan memberikan kebebasan yang lebih besar kepada bawahan dalam
pembuatan keputusan, seperti apa yang disarankan berikut ini :
Jika bawahan mempunyai kebutuhan saling ketergantungan yang relatif tinggi (orang-orang
berbeda pada tujuan yang mereka inginkan)
Jika bawahan mempunyai kesiapan untuk menerima tanggung jawab dalam pembuatan
keputusan (beberapa melihat tanggung jawab tambahan sebagai penghargaan untuk
kemampuan mereka; yang lainnya melihat sebagai pengalihan beban)
Jika bawahan mempunyai toleransi yang relatif tinggi terhadap kemenduan (beberapa
karyawan memilih untuk mendapatkan penghargaan yang langsung dan jelas; yang lainnya
memilih bidang kebebasan yang lebih luas)
Jika bawahan tertarik pada masalah dan merasa masalah itu penting
Jika mereka mengerti dan mengidentifikasi dengan tujuan-tujuan dari organisasi
Jika mereka mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk berhubungan
dengan masalah.
Jika mereka telah belajar untuk berbagi dalam pembuatan keputusan
Jika semua karakteristik bawahan tidak ada dalam situasi tertentu, seorang wirausahawan
mungkin harus bergerak pada corak pendekatan yang lebih otokratis atau pendekatan yang
dipusatkan pada atasan dalam pembuatan keputusan.
c. Kekuatan Pada Situasi /Keadaan
Kekuatan situasi kepemimpinan dapat diuraikan sebagai berikut :
Faktor organisasional, seperti ukuran kelompok kerja dan distribusi geografisnya
Faktor efektifitas anggota-anggota kelompok bekerja bersama
Faktor masalah yang harus diselesaikan
Fasktor waktu yang tersedia dalam membuat suatu keputusan

10. Situasi Kepemimpinan Pada Umumnya


Seorang pemimpin menunjukkan perilaku utama ketika mereka menyelesaikan tugas
kewajiban mereka, yaitu :
a. Perilaku struktur, suatu aktivitas kepemimpinan yang menggambarkan hubungan antara
pemimpin dan pengikut dari pemimpin tersebut atau menetapkan prosedur yang terdefinisi
baik yang harus dipatuhi oleh pengikut dalam melakukan tugas-tugas mereka.
b. Perilaku keseimbangan, perilaku kepemimpinan yang mencerminkan persahabatan, saling
percaya, rasa hormat, dan kehangatan dalam hubungan diantara pemimpin dengan bawahan

11. Teori Daur Hidup Kepemimpinan


Teori daur hidup kepemimpinan adalah dasar pikiran yang mengaitkan corak kepemimpinan
dengan berbagai situasi untuk menjamin kepemimpinan yang efektif. Teori daur hidup
didasarkan pada hubungan anatara kedewasan pengikut, perilaku tugas dari pemimpin dan
perilaku hubungan pemimpin. Kedewasaan didefinisikan sebagai kemampuan dari pengikut
untuk menakukan pekerjaan mereka secara independen, untuk menerima tanggung jawab
tambahan, dan keinginan untuk mencapai keberhasilan.

Teori daur hidup ini menyatakan bahwa perilaku kepemimpinan efektif hendaknya bergerak
dari :
Perilaku tugas yang tinggi ke perilaku hubungan yang rendah
Perilaku hubungan yang tinggi ke perilaku tugas yang tinggi
Perilaku hubungan yang tinggi ke perilaku tugas yang rendah
Perilaku tugas yang rendah ke perilaku hubungan yang rendah, ketika tingkat kedewasaan
pengikut berubah dari tidak dewasa menuju dewasa.

Terdapat beberapa pengecualian pada filsafat umum dari teori daur hidup. Contoh, jika
terdapat batas waktu akhir yang harus dipenuhi singkat, seorang pemimpin mungkin perlu
mempercepat produksi melalui corak tugas yang tinggi-hubungan yang rendah dan bukannya
corak tugas rendah-hubungan yang rendah bahkan walaupun pengikut dari pemimpin
mungkin mempunyai tingkat kedewasaan yang tinggi, akan tetapi suatu corak tugas yang
tinggi-hubungan yang rendah dalam jangka panjang akan menghasilkan hubungan kerja yang
buruk diantara pemimpin dan pengikut.

Oleh karena itu, teori daur hidup didasarkan pula pada konsep bahwa pemimpin yang berhasil
harus merubah corak kepemimpinannya ketika mereka menemui situasi yang berbeda atau
lebih disebut fleksibilitas kepemimpinan. Wirausahawan dalam suatu organisasi dapat
menjadi pemimpin yang berhasil jika mereka ditempatkan pada situasi yang sesuai dengan
corak kepemimpinan mereka. Hal ini diasumsikan bahwa setiap orang dalam organisasi
mempunyai kemampuan untuk menilai karakteristik dari pemimpin organisasi dan variabel
organisasional lainnya dan kemudian menyesuaikan diri mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Alma,Buchari , 2005. Kewirausahaan Edisi Revisi.Penerbit Alfabeta. Bandung.


Imam Mujiono, 2002, Kepemimpinan dan Keorganisasian. UII Press. Yogyakarta.
Stones, James. 2005. Manajemen. PT Preballindo. Jakarta
www.e-learning.gunadarma.ac.id

Anda mungkin juga menyukai