Anda di halaman 1dari 5

1.

Eksploitasi Imajinasi Dan Intuisi


Pengertian eksploitasi adalah pemungutan atau pengambilan suatu sumber
daya alam yang ada untuk digunakan atau dimanfaatkan oleh sekelompok orang atau
bahkan oleh banyak orang yang mana terutama dengan maksud tujuan untuk memenuhi
kebutuhan tetapi kadang dalam jumlah yang berlebihan sehingga cenderung merugikan.
Biasanya kegiatan eksploitasi ini dilakukan dengan tanpa didasari rasa kepedulian
terhadap adanya sumber daya alam yang harus dijaga. Sehingga banyak dari kelompok
tertentu melakukan eksploitasi dengan berlebihan dan tidak secara wajar. Padahal
sebenarnya hal ini tidak dibolehkan karena ketika sumber daya alam yang ada
digunakan secara seenaknya maka besar kemungkinan sumber daya alam yang di
eksploitasi tersebut akan habis dan punah.
Imajinasi adalah gambar angan, daya membayangkan atau khayalan. Imajinasi
secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide. Para ahli
ilmu jiwa mengemukakan banyak macam imajinasi. Lamunan dan impian adalah salah
satu bentuk imajinasi yang pasif. Imajinasi reproduksi ialah berupa kemampuan
membentuk kembali pengalaman masa lalu. Bentuk imajinasi dalam bidang sains
dikatakan sebagai produktif atau imajinasi yang kreatif. Hasil dari imajinasi kreatif
adalah penemuan baru. Penemuan baru ini bisa berbentuk benda, konsep, idea atau
model. Imajinasi seseorang adalah batasan dunia nyata orang tersebut. Imajinasi tidak
mengenal batas, dan apapun yang ditangkap oleh pikiran dan diyakini, akan dapat
terwujud menjadi realitas. Imajinasi kreatif membantu seseorang untuk mengeksplorasi
opsi yang berbeda dan melihat banyak sekali skenario dan peluang hasilnya.
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui
penalaran rasional dan intelektualitas. Intuisi juga merupakan bentuk perkiraan yang
samar-samar, sering setengah disadari, tanpa diiringi proses berpikir yang cermat
sebelumnya, namun kemudian dapat menuntun pada satu keyakinan, yaitu secara tiba-
tiba dan pasti memunculkan satu keyakinan yang tepat. Intuisi didefinisikan sebagai
pengetahuan mendadak tanpa sadar. Seseorang tidak sadar memikirkan suatu objek,
tiba-tiba dating suatu ide. Ini adalah contoh intuisi, tetapi yang datang tiba-tiba bila
masalahnya telah disadari, itu juga merupakan intuisi. Intuisi adalah pengetahuan yang
bergerak antara rasional dan literal. Untuk memahaminya, tidak cukup hanya
menggunakan kategori akal logika saja.
2. Kondisi Yang Mendorong Proses Bawah Sadar
Prof. George W. Ladd menguraikan faktor-faktor atau kondisi yang
mendorong bekerjanya proses bawah sadar menjadi sangat produktif. Kondisi-kondisi
tersebut adalah:
a. Doubt
Jika anda ragu dengan suatu pikiran, atau pemecahan masalah dengan cara
konvensional, maka rasa bwah sadar anda akan membantu menciptakan ide
pemecahannya.
b. Sikap berani
Anda tidak akan berani mencoba jika takut berbuat salah. Keingintahuan yang
lebih besar atau minat atau tantangan yang penuh resiko membuat kita lebih berhati-
hati membuat persiapan dan berusaha. Cara untuk mempercepat keberhasilan adalah
dengan melipatgandakan kegagalan anda. Mereka yang akrab dengan kegagalan untuk
meraih kreativitas, sungguh telah mendapatkan keuntungan (Carol Kensey Goman).
c. Pengalaman, momories dan interest
Bermacam-macam pengalaman, memories dan interest yang dimiliki akan sangat membantu
memanfaatkan rasa bwah sadar anda. Dengan pemikiran anda adkan dapat membuat jalinan
hubungan benda atau masalah yang dihadapi. Seorang ahli jiwa bernama Raaheim
menyatakan: jika lebih banyak pengalaman, maka problem yang anda hadapi akan lebih
banyak, dan lebih banyak pula problem itu terpecahkan.
d. Persiapan yang sempurna dan sungguh-sungguh
Jika anda membuat persiapan secara sungguh-sungguh, merenungi masalahnya dengan jelas,
maka rasa bawah sadar anda akan membantu mengeluarkan ide-ide yang bermanfaat.
e. Menyerah sementara
Jika kita tidak bisa menyelesaikan suatu masalah, adakalanya kita menyerah sementara
kemudian muncul ide baru setelah mendiamkannya sejenak.
f. Relaxation (santai)
Proses bawah sadar seseorang ada yang aktif pada malam hari dan orang ini akan banguh
tengah malam dengan ide cemerlang atau idenya akan muncul setelah jalan di pagi hari ada
juga orang yang senang berbaring setengah tidur untuk mendapatkan intuisi.
g. Writing
Intuisi banyak muncul apabila ia menulis. Pada waktu ia mulai menulis dia hanya tahu
kalimat pertama saja dan samar-samar pikirannya, dan ia tidak tahu apa kalimat selanjutnya.
Tapi bila ia mulai, maka intuisinya muncul terus-menerus dan selesailah pekerjaan
menulisnya.
h. Bertukar pikiran
Bertukar pikiran dengan teman atau rekan bisnis sangatlah membantu. Buah pikiran yang
tadinya kurang komplit menjadi mudah untuk diselesaikannya.
i. Bebas dari kebingungan/kekacauan
Satu hal yang mengganggu rasa bawah sadar ialah banyaknya gangguan. Jika anda banyak
gangguan, maka pemindahan dari rasa sadar akan diterima oleh rasa bawah sadar sebagai
random noise, yaitu suatu keributan saja dan ini tidak akan melahirkan intuisi.
j. Batas waktu
Beberapa ilmuan merasa bekerja lebih baik bila waktu yang ditetapkannya hampir habis.
Dengan mendekatkannya batas waktu, maka mendorong bawah sadarnya lebih giat.
k. Tension/Tekanan
Prof. Ladd menjelaskan bahwa keterlibatan kita yang sangat dalam pada suatu
persoalan, ditambah lagi dengan rasa keingintahuan yang sangat besar akan mendorong
bawah sadar kita. Keadaan tenggelam dan keinginan memecahkan suatu masalah akan
mengundang konsentrasi semangat tinggi. Sumber keinginan memecahkan suatu persoalan
pertama-tama adalah curiosty, yang dikatakannya komponen estetik. Estetik tension akan
diciptakan melalui pola fakta yang tidak sempurna atau tidak terstruktur. Keinginan lain
untuk memecahkan persoalan ini adalah karena faktor ego kita. Apabila kita dapat
memecahkan suatu persoalan, maka kita akan memperoleh perasaan mastery pada diri kita.
Keinginan memecahkan masalah bisa pula timbul dari perasaan frustasi, karena kita merasa
belum dapat memberikan jawaban yang memuaskan terhadap suatu pertanyaan. Kita merasa
masih gagal, karena jawaban kita belum lengkap.
Ketiga faktor di atas, yaitu curiosty, ego dan frustasi akan membangkitkan tension
estetik dan ini akan mendorong munculnya intuisi.
2.3 Hubungan Imajinasi dan Intuisi dengan Kewirausahaan
Seorang wirausahawan tulen, pasti mempunyai daya kreativitas tinggi. Sering
dipertanyakan, apakah kemampuan itu merupakan bakat bawaan ataukah sesuatu yang
bisa dikembangkan, sehingga siapapun bisa menjadi wirausahawan sukses?
Banyak ahli yang mengatakan, sebetulnya kreativitas bisa dikembangkan.
Untuk mengembangkan kreativitas wirausahawan, antara lain bisa dilakukan dengan
cara:
a. Mengembangkan daya visi
Maksudnya mengembangkan kemampuan seorang wirausaha, untuk membayangkan
apa yang akan terjadi dan akan dihadapi di masa yang akan datang.
b. Mengembangkan kemampuan
Maksudnya mengembangkan kemampuan untuk mewujudkan kebutuhan konsumen, ke
dalam bentuk barang atau jasa yang diinginkan.
c. Mengembangkan daya intuisi
Intuisi adalah peringatan yang datang dari alam bawah sadar seseorang. Datangnya tidak
tentu, terkadang pada saat-saat kritis. Intuisi dapat dimanfaatkan oleh seorang wirausaha
untuk mengambil keputusan saat diperlukan, tetapi dengan tidak mengabaikan pertimbangan-
pertimbangan lain.
d. Mengembangkan daya imajinasi
Kemampuan imajinasi memberikan gagasan kepada seorang wirausaha, untuk
membayangkan tentang suatu hal yang tidak pernah ada sebelumnya, atau belum pernah
dilihatnya.
e. Mengembangkan daya berfikir lateral
Berpikir lateral adalah cara otak mengolah informasi yang terbatas, sehingga menghasilkan
sejumlah gagasan baru. Berpikir lateral berbeda dengan berpikir vertikal (lurus) yang biasa
diajarkan di sekolah. Apabila di dalam berpikir vertikal orang dituntut untuk bergerak maju
dengan langkah-langkah yang urut, logis, matematis dan berdasarkan hubungan sebab akibat
(kausal), maka di dalam berpikir lateral orang diajarkan untuk berpikir melompat-lompat,
tetapi buah pemikirannya membentuk satu kesatuan yang runtun dan tidak kabur maknanya.
2.4 Peluang Usaha
Suharno (2008) memberikan fakta dan tips untuk membantu seorang
wirausaha menilai peluang usaha maupun usaha yang sedang dijalani, sebagai berikut:
1. Fakta
a. Pada umumnya semua jens produk memiliki peluang mencetak keuntungan dan
kerugian. Permasalahannya bukan pada produk tapi pada pasarnya. Bisa saja seorang
wirausaha menjalankan bisnis yang tampaknya bergengsi ataupun eksklusif.
b. Sebagian besar usaha mengalami kebangkrutan bukan disebabkan oleh persaingan,
melainkan oleh kekurangmampuan mengelola SDM. Banyak perusahaan bisa tumbuh
dengan cepat kemudian bangkrut.
c. Banyak yang mengira bisnis yang dimulai dengan hobi akan maju pesat. Faktanya,
bisnis memang membantu wirausaha mengetahui seluk beluk kegiatan yang terkait
dengan hobi tersebut. Ketika hobi menjadi bisnis, wirausaha perlu mencermati pola
jual beli yang layak agar bisa menguntungkan usahanya.
d. Menjual produk yang murah belum tentu laku. Banyak produk yang harganya
sangat mahal justru lebih laku dari pesaingnya yang menawarkan harga murah.
Permasalahannya adalah pada nilai yang akan diterima pembeli. Wirausaha yang
cermat memprediksi selera pasar, akan punya peluang keberhasilan lebih besar.
e. Banyak orang mengira membuka usaha yang belum dilakukan orang lain punya
peluang maju lebih besar. Faktanya, dengan membuka usaha baru yang belum
dilakukan orang lain seorang wirausaha harus melakukan investasi uang dan waktu
yang lebih besar untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan
bermanfaat bagi konsumen.
2. Tips
a. Wirausaha perlu mencari sesuatu yang membuatnya senang, misalnya: makanan,
pendidikan, interior, fashion, perbankan, dll. Tidak usah dipikirkan kegiatan itu
menguntungkan atau tidak, yang penting ia dapat memilih dan melakukan kegiatan
yang menyenangkan.
b. Setelah mengumpulkan kegiatan yang menyenangkan, seorang wirausaha bisa
mulai memilih salah satu dari kegiatan tersebut yang pasarnya benar-benar bagus.
c. Setelah memilih dengan mantap, wirausaha perlu mencari tentang pesaing dalam
bidang usaha tersebut. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas pesaing wirausaha
dapat mengukur kemampuannya dalam membangun usaha.
Daftar Pustaka
1. Harisman H., Kundang. 2010. Kewirausahaan Pertanian. Bandung: UIN SGD Bandung.
2. http://yofisblog.blogspot.com/2010/11/bisnis-dan-kewirausahaan.html
3. Almar, Buchori.2001. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
4. Nasution, Bustanul. 2001. Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia. Jakarta,
Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai