Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
1.1 Pengertian Lokasi dan Layout
Untuk menjalankan kegiatan usaha diperlukan tempat usaha yang dikenal dengan
lokasi. Lokasi ini merupakan komponen penting, baik sebagai tempat menjalankan
aktivitas yang melayani konsumen (nasabah/pelanggan), aktivitas produksi, aktivitas
penyimpanan, ataupun untuk mengendalikan kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat
untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Konsumen dapat melihat langsung
barang yang diproduksi atau jenis dijual baik jenis, jumlah maupun harganya. Dengan
demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan bertransaksi atau melakukan
pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung.
Lokasi perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan
fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan
perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi
perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Sebagai tempat produksi, lokasi
digunakan untuk menghasilkan produk baik barang ataupun jasa. Dalam lokasi ini
aktivitasnya jelas, mulai dari proses kedatangan bahan baku, pengolahan, sampai dengan
pengiriman ke konsumen atau ke gudang.
Sebagai tempat mengendalikan aktivitas perusahaan, lokasi juga berfungsi sebagai
tempat pertemuan antara berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Lokasi ini kita kenal dengan nama kantor pusat. Kantor pusat digunakan sebagai tempat
membuat perencanaan untuk berbagai kegiatan, melakukan pengendalian atau
pengontrolan terhadap semua aktivitas usaha, serta membuat laporan usaha kepada
berbagai pihak. Kantor pusat juga memiliki wewenang untuk memutuskan sesuatu yang
memiliki nilai strategis.
Lokasi untuk menyimpan barang, jasa atau sebagai tempat untuk menyimpan hasil
usaha dikenal dengan nama gudang. Gudang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan
bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.
Beragam lokasi yang dapat dimiliki perusahaan disesuaikan pula dengan kebutuhan
perusahaan. Pendirian suatu lokasi harus memikirkan nilai pentingnya karena akan
menimbulkan biaya bagi perusahaan. Penentuan suatu lokasi juga harus tepat sasaran
karena lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik
1
dari segi finansial maupun nonfinansial. Keuntungan yang diperoleh dengan lokasi yang
tepat antara lain :
1) Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
2) Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun
kualifikasinya
3) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah
yang diinginkan secara terus-menerus
4) Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah diperhitungkan
untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
5) Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan 2actor
6) Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah
setempat
Disamping lokasi perusahaan, perlu juga dipikirkan tata letak sebagai tempat
melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout. Layout yang perlu
dilakukan adalah terhadap gedung, baik 2actor, bentuk gedung, atau lainnya yang
berkaitan dengan gedung tersebut. Kemudian, layout ruangan beserta isinya, kursi, meja
lemari, mesin, peralatan dan sebagainya.
Penentuan layout juga perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan
berbagai 2actor, seperti keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya, fleksibilitas,
dan pertimbangan lainnya.
Keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya layout adalah sebagai berikut :
1) Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai.
Artinya suatu ruangan didesain sedemikian rupa sehinga tidak terkesan sumpek.
Kemudian, layout juga harus memudahkan untuk melakukan pemeliharaan
ruangan atau gedung.
2) Pemakaian ruangan menjadi efisien.
Artinya pemakaian ruangan harus dilakukan secara optimal, jangan sampai ada
ruangan yang menganggur atau tidak terpakai karena hal ini akan menimbulkan
biaya bagi perusahaan.
3) Aliran material menjadi lancar.
Artinya jika lanyout dibuat secara benar sehingga produksi menjadi tepat waktu
dan tepat sasaran.
4) Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja yang lebih baik sehingga memberikan motivasi yang tinggi
kepada karyawan. Disamping itu, pelanggan atau komsumen pun betah
berbelanja atau berurusan dengan perusahaan.
Perusahaan bisnis pada prinsipnya bertujuan untuk menghasilkan profit. Dalam hal
ini, profit adalah perbedaan revenue dan cost. Revenue adalah perkalian antara output
dengan harganya, dan cost adalah perkalian antara input dengan harganya. Semakin besar
perbedaan tersebut, bisnis semakin menguntungkan. Kondisi keuntungan yang ideal
adalah jika revenue makin meningkat (sampai maksimal) dan saat yang sama cost makin
menurun (semakin minimal).
Sehubungan dengan peranan input dan output tersebut pada basis harga masing-
masing maka bisnis (yang akan dibangun pada lokasi tertentu) akan berhadapan dengan
dua situasi sekaligus, yaitu: pasar output dan pasar input. Pada sisi pasar output, bisnis
(firm) bertindak sebagai produsen (supplier) dan pembeli sebagai customer. Sementara
pada sisi pasar input, bisnis (firm) bertindak sebagai customer dari supplier dari semua
inputnya. Supplier dan customer dapat direpresentasikan sebagai fungsi supply dan fungsi
demand di dalam pasar (market).
Oleh karena itu, di dalam memilih lokasi bisnis (firm) ada beberapa hal yang perlu
dipikirkan secara cermat, yaitu:
1) Apakah ada pasarnya. Dengan kata lain, apakah ada customernya (demand-output)
dan juga apakah ada suppliernya (supply-input). Jika ada pasarnya (output dan
input), maka langkah berikutnya baru bisa dipikirkan.
2) Seberapa besar revenuenya dan seberapa besar costnya. Besar kecilnya revenue
sangat tergantung dari berapa banyak output (produk) yang terjual dan berapa harga
jualnya. Revenue ini dipengaruhi oleh customer. Sedangkan besar kecilnya cost
sangat tergantung seberapa banyak input (faktor pengadaan atau faktor produksi)
dan berapa harga faktornya tersebut. Cost ini dipengaruhi oleh supplier. Input ini
terdiri dari input tetap dan input variabel atau dalam arti cost dinyatakan sebagai
biaya tetap dan biaya variabel.
3) Bisnis apa yang sedang dicarikan lokasinya. Ada beberapa karakteristik bisnis yang
dapat dipilih: production, collection, manufakture, distributor, dan ritel. Masing-
masing karakteristik bisnis tersebut memiliki customer dan supplier yang mungkin
berbeda dan mungkin sama. Karena itu, menentukan (target) customer dan supplier
sangatlah penting dalam memilih lokasi bisnis (firm) tersebut. Dengan demikian,
setiap karakteristik bisnis memiliki spesifikasi lokasinya.
4) Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi siapa yang menjadi customer dan
siapa yang menjadi supplier, dimana mereka berada dan seberapa besar potensinya.
a) Production. Suatu bisnis yang berlandaskan pada sistem produksi
(pertambangan, kehutanan, perikanan, peternakan, pertanian tanaman pangan,
perkebunan dan sebagainya). Supplier utama bisnis ini sangat tergantung dari
source yang terkait dengan sifat-sifat alam seperti geologi dan kandungannya,
tanah, vegetasi, kesuburan, curah hujan, iklim, populasi ikan dan ternak dan
sebagainya). Customernya bisa salah satu atau semua rantai dalam supply
chain, seperti collection, manufacture, distributor, retail atau langsung ke
consumer.
b) Collection. Suatu bisnis yang melakukan pengumpulan dalam skala-skala
yang kecil kemudian dikumpulkan (pool) dan selanjutnya diperdagangkan baik
dalam skala kecil atau partai besar (ekspor). Supplier dalam bisnis ini adalah
production sedangkan customernya meliputi manufacture, distributor, retail
atau langsung ke consumer.
c) Manufacture. Suatu bisnis yang melakukan pengolahan atau perakitan.
Suppliernya adalah production dan collection. Sedangkan customernya adalah
distributor, retail atau langsung ke consumer.
d) Distributor. Suatu bisnis yang melakukan distribusi. Suppliernya adalah
production, collection dan manufaktur. Customernya adalah retail dan bisa
juga consumer.
e) Retail. Suatu bisnis yang melakukan eceran. Supliernya adalah production,
collection, manufaktur atau distributor. Customernya adalah consumer.
Dengan memahami siapa yang menjadi customer dan supplier maka di satu pihak
kita bisa mengetahui potensi inputnya (ketersediaan dan kontinuitasnya) dan di pihak lain
kita bisa mengetahui potensi outputnya (penyerapan dan kontinuitasnya). Ketersediaan
input terkait dengan biaya bahan bakunya, biaya transportasi) sedangkan penyerapan
output terkait dengan daya belinya dan pilihannya terhadap produk sejenis dari bisnis
yang lain (pesaing).
Oleh karenanya dalam memahami langkah-langkah pendahuluan dalam
menentukan lokasi bisnis di atas, maka akan mudah bagi kita untuk menerapkan berbagai
metode dan teknik penentuan lokasi atau strategi-strategi dalam memilih lokasi bisnis
yang sesuai dengan tujuan bisnis