Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

RISET OPERASIONAL

“PERAMALAN (FORECASTING)”

OLEH:
SITI NADIA MOLAMAHU
651418079

JURUSAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik. Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Operasi
dengan Judul Peramalan (FORECASTING)

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih kurang sempurna oleh
karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan.
Akhirnya melalui kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman
semuanya yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan Penyusun
mengharapkan semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya

Gorontalo, Juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................i

Daftar Isi.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peramalan.....................................................................................3
2.2 Metode Yang digunakan dalam Peramalan....................................................7
2.3 Langkah langkah Penawaran..........................................................................13
2.4 Proses Peramalan Dalam Perusahaan.............................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................16
3.2 Saran...............................................................................................................16
Daftar Pustaka............................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perusahaan didirikan tentunya disertai dengan harapan bahwa kelak di


kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat. Apapun lingkup usaha yang
dikelola dari perusahaan tersebut serta bagaimanapun bentuk dan perusahaan itu
didirikan. Sedangkan Menurut Frechtling (2001 8) Mendefinisikan peramalan sebagai
proses menyusun infromasi tentang kejadian masa lampau yang berurutan untuk menduga
kejadian pada masa depan. Berdasarkan definisi di atas, pada hakikatnya peramalan
merupakan bagian awal dari proses pengambilan keputusan Sebelum melakukan
peramalan harus diketahui terlebih dahulu persoalan dalam pengambilan keputusan.
Dalam pengertian yang lebih khusus, peramalan adalah pemikiran terhadap suatu
besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada yang akan datang
Dalam praktiknya, peramalan merupakan suatu perkiraan (guess) dengan menggunakan
teknik-teknik tertentu. Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan
jumlah permintaan terhadap suatu produk yang di lakukan pada awal proses perencanaan
dan pengendalian produksi Peramalan pada umumnya digunakan untuk memprediksi
sesuatu yang kemungkinannya besar terjadi, misalnya kondisi permintaan, banyaknya
curah hujan, kondisi ekonomi dan lain-lain.
Salah satu kegiatan yang dianggap mampu untuk dijadikan dasar dalam kemajuan
perusahaan adalah pembuatan peramalan produksi sekaligus penjualan produk pada suatu
prusahaan Dalam peramalan akan diketahui besarnya fluktuasi dan tingginya risiko
karakter itu yang melekat pada sistem produksi dan distribusi produk bisnis Hal yang
sama juga dapat terjadi pada industri Apabila perusahaan yang ada tidak dapat
mempersiapkan din dengan baik untuk menghadapi tantangan persaingan ini, produk
produk suatu perusahaan akan tidak mampu bertahan dalam menghadapi keadaan pasar
yang tidak menentu, sehingga akan berdampak pada kelangsungan perusahaan pada masa
yang akan dating.
Oleh karena itu, peramalan menduduki peran yang strategis dalam manajemen operasi
Ketika manajemen operasi diterapkan dengan baik maka pemakaian bahan baku untuk
produksi akan lebih tepat guna, pembuatan desain produk yang bagus akan menambah

1
nilai jual maka kegiatan manajemen operasi bisa berhasil dan meningkatkan daya saing
akibat perusahaan telah mampu menggunakan semua faktor produksinya secara efektif
dan efisien.
Dan oleh karena itu, kami dari kelompok dua akan memberikan ulasan mengenai
metode-metode peramalan (forecoasting) yang dapat digunakan dalam suatu manajemen
perusahaan di bidang operasi Baik itu yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan jenis
metode lainnya

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut
1. Metode Peramalan apa yang di gunakan di dalam suatu Perusahaan ?
2. Bagaimanakah Proses peramalan di dalam perusahaan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dan penulisan makalah ini adalah


1. Untuk mengetahui metode yang digunakan perusahaan dalam melakukan peramalan
2. Untuk mengetahui proses peramalan dalam suatu perusahaan.

1.4 Manfaat Penulisan

Dari Makalah ini diharapkan nanti dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang
Riset operasi dan Sebagai tambahan informasi dan bacaan bagi Pembaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peramalan
2.1.1 Peramalan Secara Umum
Peramalan merupakan alat bantu yang sangat penting dalam perencanaan yang
efisien dan efektif. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang sedang melakukan
kegiatan usaha harus memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan
datang. Suatu peramalan dianggap baik apabila mendekati kebenaran. Pada
umumnya kegunaan peramalan adalah sebagai berikut
1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien
2. Untuk menentukan sumber daya di masa mendatang.
3. Untuk membuat keputusan yang tepat.
Kegunaan peramalan akan terlihat pada suatu pengambilan keputusan
Keputusan yang baik adalah keputusan yang di dasarkan atas pertimbangan apa
yang akan terjadi pada waktu keputusan dalam berbagai kegiatan perusahaan.
Baik tidaknya hasil Baik tidaknya hasil suatu penelitian sangat ditentukan oleh
ketetapan ramalan yang di buat Walaupun demikian perlu di ketahui bahwa
ramalan selalu ada unsur kesalahannya, sehingga yang perlu di perhatikan adalah
usaha untuk memperkecil kesalahan dari ramalan tersebut.
2.1.2 Peramalan Menurut Para Ahli
Menurut Sofyan Assauri (1984 1) mendefinisikan peramalan sebagai perkiraan
yang ilmiah (educated guess) Menurutnya, setiap pengambilan keputusan yang
menyangkut keadaan pada masa yang akan datang, pasti ada peramalan yang
melandasi pengambilan keputusan tersebut. Sedangkan Menurut Frechtling
(2001: 8), Mendefinisikan peramalan sebagai proses menyusun infromasi tentang
kejadian masa lampau yang berurutan untuk menduga kejadian pada masa depan.
Berdasarkan dua definisi di atas, pada hakikatnya peramalan merupakan
bagian awal dan proses pengambilan keputusan Sebelum melakukan peramalan
harus diketahui terlebih dahulu persoalan dalam pengambilan keputusan Dalam
pengertian yang lebih khusus peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran,
misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan
datang. Dalam praktiknya peramalan merupakan suatu perkiraan (guess) dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu. Dalam kegiatan produksi, peramalan

3
dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk yang di
lakukan pada awal proses perencanaan dan pengendalian produksi Peramalan
pada umumnya digunakan untuk memprediksi sesuatu yang kemungkinannya
besar terjadi, misalnya kondisi permintaan, banyaknya curah hujan, kondisi
ekonomi dan lain-lain
2.1.3 Tujuan Peramalan
Tujuan dari pada diadakannya peramalan adalah untuk memperoleh informasi
mengenal perubahan dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi
terhadap implementasi kebijakan serta konsekuensinya, berikut langkah-langkah
dengan adanya peramalan yaitu:
1. Untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam persoalan menyusun
suatu anggaran-anggaran,
2. Untuk melakukan pengawasan terhadap persediaan suatu produk yang akan
dijual
3. Untuk membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan terhadap reproduksi
4. Untuk melakukan pengawasan untuk pembelanjaan perusahaan. barang dan
jasa
5. Untuk menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang efektif dan efisien.
Sedangkan menurut pandangan Jay Heizer dan barry Render (2006), yaitu
1. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu
serta melihat sejauh mana pengaruh dimasa yang akan datang.
2. Peramalan dilakukan karena adanya time Lag atau Delay antara saat suatu
kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
3. Peramalan merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan
sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis
2.1.4 Jenis Jenis Peramalan
Menurut Render dan Heizer (2004) pada jenis peramalan dapat dibedakan
menjadi beberapa tipe. Dilihat dari perencanaan operasi dimasa depan, maka
peramalan dibagi menjadi 3 macam yaitu
1. Peramalan ekonomi (economic forecast) Menjelaskan siklus bisnis dengan
mempredeksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan
untuk membangun perumahan dan indicator perencanaan lainnya.

4
2. Peramalan Teknologi (Technological forecast)
Memperhatikan tingkat kemajuan tehnologi yang dapat meluncurkan
produk yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru. 3.
Peramalan Permintaan (Demand Forecast) Adalah proyeksi permintaan untuk
produk atau layanan suatu perusahaan.
Peramalan biasanya di klasifikasikan berdasarkan Horizon Waktu masa depan
yang di cakupnya Menurut Taylor (2004) dalam hubungannya dengan horizon
waktu peramalan terbagi atas beberapa kategori, yaitu
1. Ramalan Jangka Pendek
Yaitu mencangkup masa depan yang dekat dan memperhatikan
kegiatan harian suatu perusahaan bisnis seperti permintaan harian atau
kebutuhan sumber daya harian. Peramalan ini di gunakan untuk mengambil
keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur penjadwalan kerja, dan lain-lain
keputusan kontrol jangka pendek
2. Ramalan Jangka Menengah
Yaitu peramalan yang di lakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang
jangka watunya satu hingga lima tahun kedepan. Peramalan ini berfungsi
untuk merencanakan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Peramalan
ini lebih mengkhususkan di bandingkan dengan peramalan jangka panjang
yang di gunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan
penentuan anggaran.
3. Ramalan Jangka Panjang
Yaitu peramalan yang di lakukan untuk penyusunan hasil ramalan
yang jangka waktunya lebih dari lima tahun yang akan datang. Peramalan ini
berfungsi untuk perencanaan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi.
Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai
perencanaan produk dan pasar, pengeluaran biaya perusahaan, studi
kelayakan pabrik, anggaran purchase order, perencanaan tenaga kerja serta
perencanaan kapasitas kerja
2.1.5 Karakteristik Peramalan
Menurut Nasution (1999), peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria,
antara lain akurasi, biaya, dan kemudahan penjelasan dari ketiga kriteria tersebut
adalah sebagai berikut

5
1. Akurasi
Pengertian akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil
kebiasaan dan kekonsistenan peramalan tersebut. Apabila hasil peramalan
dikatakan bias peramalan tersebut terlalu tinggi atau rendah dibandingkan
dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi Selanjutnya hasil peramalan
dikatakan konsisten, apabila kesalahan peramalan relatif kecil.
Kondisi peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan
kekurangan. persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi
dengan segera Hal itu akan berdampak di perusahaan serta besar
kemungkinan kehilangan pelangan dan keuntungan dari penjualan
Sebaliknya, apabila peramalan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan
terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap dan
terbuang Keakuratan dan hasil peramalan akan berfungsi menyeimbangkan
persediaan yang ideal
2. Biaya
Biaya yang di butuhkan dalam pembuatan peramalan bergantung pada
jumlah item atau jenis yang di ramalkan, jangka waktu peramalan, dan
metode peramalan yang di pakai Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan
mempengaruhi terhadap data yang di butuhkan. Selain itu juga akan
bergantung pada cara pengolahan data (manual atau komputerisasi), cara
penyimpanan data, tenaga ahli yang diperbantukan.
Pemilihan metode peramalan harus di sesuaikan dengan dana yang
tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang
pentin akan ramalkan dengan metode yang sederhana dan murah.
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana mudah di buat dan
mudah di aplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Apabila
memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat di aplikasikan pada sistem
perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya dan peralatan teknologi
merupakan hal yang percuma
2.1.6 Kegunaan Dari Peramalan
Kegunaan dari peramalan dapat terlihat pada saat pengambilan keputusan.
Setiap orang selalu di hadapkan masalah pengambilan keputusan Keputusan yang
baik adalah yang di dasarkan atas pertimbangan pertimbangan yang matang dan
6
perkiraan tentang kejadian yang mungkin terjadi Apabila ramalan yang di
hasilakan kurang tepat, maka keputusan yang diambil tidak akan mencapai hasil
yang memuaskan. Dengan meramalkan kejadian yang akan datang, tindakan
tindakan yang akan datang dapat di rencanakan dengan matang sehingga dapat
mengurangi kerugian atau menambah keuntungan serta dapat mengantisipasi hal-
hal yang tidak diinginkan.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa peramalar memiliki peranan yang
sangat penting baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam pengambilan
keputusan. Tetapi dapat diperhatikan bahwa peramalan memiliki tujuan untuk
memperkecil kemungkinan kesalahan. Baik tidaknya suatu ramalan sangat
tergantung pada faktor data dan metode serta kebenaran asumsi yang diinginkan.
2.2 Metode Yang Digunakan Dalam Peramalan
Menurut Solyan Assurari (1984), berdasarkan sifatnya, Metode peramalan di bedakan
menjadi dua metode, yaitu peramalan kualitatif dan kuantitatif Peramalan yang di
dasarkan atas data kualitatif di dasarkan pada pengamatan kejadian-kejadian pada masa
sebelumnya di gabungkan dengan pemikiran dari penyusunannya. Adapun peramalan
yang di dasarkan atas data kuantitatif diperoleh dari pengamatan nilai-nilai sebelumnya.
Hasil peramalan yang di buat bergantung pada metode yang di gunakan, menggunakan
metode yang berbeda akan di peroleh hasil peramalan yang berbeda. Kedua metode
peramalan tersebut, Sofyan Assuari (1984) mengemukakan sebagai berikut:
1. Metode Peramalan Kualitatif (Judgement Method).
Peramalan kualitatif pada umumnya bersifat subyektif, di pengaruhi oleh intuisi,
emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan
seseorang dengan orang lain akan berbeda. Walaupun demikian, peramalan dengan
metode kualitatif tidak hanya menggunakan intuisi, tetapi juga mengikut sertakan model
staatistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement (keputusan), hal itu dapat
dilakukan secara individu atau kelompok.

Peramalan kualitatif (Sofyan Asauri, 1984) hanya dapat digunakan apabila terdapat
tiga kondisi berikut ini:
a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.
b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data:

7
c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan
datang
Ada beberapa metode peramalan yang digolongkan sebagai model kualitatif adalah
sebagai berikut:
a. Metode Delphi
Dalam metode ini, sekelompok pakar kuesioner Variable moderator
menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang di
isi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan suatu
proses pembelajaran (Learning Process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau
intimidasi individu
Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Rand Corporation pada tahun
1950 an Adapun tahap-tahap yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut
a) Menentukan beberapa pakar sebagai partisipan, sebaiknya bervariasi dari latar
belakang disiplin ilmu berbeda.
b) Melalui kuesioner (Email) diperoleh peramalan dari seluruh partisipan.
c) Menyimpulkan hasilnya, kemudian mendistribusikan kembali pada seluruh
partisipan dengan pertanyaan yang baru.
d) Menyimpulkan kembali hasil revisi peramalan dan kondisinya, kemudian
dikembangkan dengan pertanyaan yang baru.
e) Apabila diperlukan ulangi tahap empat kemudian didistribusikan kepada seluruh
partisipan.
b. Dugaan Manajemen (Management Estimate) atau Panel Consensus
Metode ini cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari
sekelompok kecil orang yang mampu memberikan opini kritis dan relavan. Teknik ini
akan dipergunakan dalam siuasi ketika tidak ada alternatif lain dari model peramalan
yang dapat diterapkan Walaupun demikian metode ini mempunyai banyak
keterbatasan, sehingga perlu di kombinasikan dengan metode peramalan yang
lainnya.
c. Riset Pasar (Market Riset)
Riset pasar merupakan sebuah metode peramalan berdasarkan hasil survei
pasar yang dilakukan oleh tenaga pemasaran produk atau yang mewakilinya Metode
ini akan berfungsi untuk menjaring informasi dari pelanggan potensial (konsumen),
berkaitan dengan rencana pembelian mereka pada masa yang akan datang Pada

8
dasarnya riset pasar bukan hanya untuk membantu peramalan, melainkan untuk
meningkatkan desain produk dan perencanaan produk baru.
d. Metode Kelompok Terstruktur (Struktured Grup Method)
Metode kelompok terstruktur sama seperti metode delphi dan metode lainnya.
Apabila metode delphi merupakan teknik peramalan berdasarkan proses konvergensi
dan opini beberapa orang ahli secara interaktif tanpa menyebutkan identitasnya,
metode kelompok terstruktur tidak bertemu secara bersama dalam suatu forumuntuk
berdiskusi, tetapi diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secaral
berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh
kelompok Pendapat yang berbeda secara signifikan dari para ahli yang lain dalam
grub tersebut akan dinyatakan lagi kepada yang bersangkutan, sehingga akhirnya
diperoleh angka estimasi pada interval tertentu
Metode delphi ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada
pengoperasian jangka panjang. Dalam kapasitasnya, metode ini juga bermanfaat pada
pengembangan produk baru, pengembangan kapasitas produksi, penerobosan segmen
pasar baru dan strategi keputusan bisnis lainnya.
e. Analogis Historis (Historycal Analogy)
Pada dasarnya analogis historis (Historycal Analogy) merupakan teknik
peramalan berdasar pola data masa lalu dari produk yang dapat disamakan secara
analogi
Misal, peramalan untuk pengembangan pasar televisi multi sistem
menggunakan model permintaaan televisi hitam putih atau berwarna biasa Dengan
demikian, analogi histori cenderung akan menjadi baik untuk penggantian produk
dipasar apabila terdapat hubungan subtitusi langsung dari produk pasar tersebut.
2. Metode Peramalan Kuantitatif (statistical Method)
Merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis dan
statistik dalam menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih
variabel yang mempengaruhinya. Peramalan kuantitatif mengasumsikan bahwa
tingkat keeratan dan macam dari hubungan antara variabel-variabel bebas dengan
permintaan yang terjadi pada masa lalu akan berulang pada masa akan datang Adapun
prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan dalam peramalan secara kuantitatif,
yaitu
a) Mendefinisikan tujuan peramalan
b) Membuat diagram pancar
9
c) Memilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai
d) Menghitung parameter fungsi peramalan
e) Menghitung kesalahan setiap metode peramalan
f) Memilih metode yang terbaik, yaitu yang memiliki kesalahan terkecil
g) Melakukan verifikasi peramalan
Peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut
a) Tersedianya informasi tentang masa lalu.
b) Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numeric
c) Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut
dimasa yang akan datang
Bagan diatas merupakan gambaran Metode Kuantitatif yang dikelompokkan menjadi
dua, yaitu:
1. Time Series Model
Time series model adalah suatu rangkaian atau seri dari nilai-nilai suatu
variabel atau hasil observasi, yaitu nilai indeks harga saham yang dicatat dalam
jangka waktu yang berurutan (Atmaja, 2009 29) Time series model adalah metode
dalam peramalan dengan menggunakan analisis pola hubungan antara variabel
yang akan diperkirakan dengan variabel waktu atau analisis time series. Adapun
variabel variabel tersebut, antara lain metode smoothing, metode box jenkins
(ARIMA), metode proyeksi trend dengan regresi.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan peramalan, antara lain
a. Pada gelat (error), yang tidak dapat dipisahkan dalam metode peramalan
b. Untuk mendapatkan hasil yang mendekati data asli, seorang peramala harus
berusaha membuat error sekecil mungkin.
Dengan adanya data time series, pola gerakan data dapat diketahui. Data time
series dapat dijadikan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan pada saat ini,
peramalan keadaan perdagangan dan ekonomi pada masa yang akan datang
perencanaan kegiatan untuk masa depan. Di samping itu, analisis time series dapat
dilakukan untuk memperoleh pola data time series dengan menggunakan data
masa lalu yang akan digunakan dalam meramalkan nilai pada masa yang akan
datang Dan dalam time senes, terdapat empat macam tipe pola data, yaitu sebagai
berikut
1) Time senes model adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisa
serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu.
10
2) Metode ini mengamsumsikan beberapa pola kombinasi pola selalu berulang
sepanjang waktu, dan pola dasarnya dapat diidentifikasi semata-mata atas
dasar historis dari serial itu.
3) Dengan analisa deret waktu dapat ditunjukan dengan permintaan terhadap
produk tertentu bervariasi terhadap waktu
4) Sifat dari perubahan permintaan dari tahun ke tahun dirumuskan untuk
meramalkan penjualan pada masa yang akan datang.
Disamping itu, terdapat beberapa komponen utama yang mempengaruhi analisis
time series model, antara lain sebagai berikut
a. Pola Siklis (Cyle)
Penjualan produk dapat memiliki siklus yang berkurang secara
periodik. Banyak produk dipengaruhi pola penggerakan aktivitas ekonomi
yang terkadang memiliki kecendrungan periodik Komponen siklus ini sangat
berguna dalam peramalan jangka menengah. Pola data ini terjadi apabila data
memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus-menerus.
b. Pola Musim (Seasonal)
Dalam konteks ini, perkataan musim menggambarkan pola penjualan
yang berulang setiap periode. Komponen musim dapat dijabarkan dalam
faktor cuaca, libur, atau kecenderungan perdagangan. Pola musiman juga
berguna dalam meramalkan penjualan dalam jangka pendek. Pola data
semacam ini terjadi apabila nilai data sangat dipengaruhi oleh musim,
misalnya permintaan bahan baku jagung pertahun. Selama musim panen harga
jagung akan menjadi turun karena jumlah jagung yang dibutuhkan tersedia
dalam jumlah yang besar.
c. Pola Horizontal
Pada dasarnya pola data horizontal akan terjadi apabila nilai data
berfluktuasi disekitar nilai rata-rata Untuk lebih memahami mengenai pola
horizontal.

d. Pola Trend
Pada dasarnya pola data ini terjadi apabila data memiliki kecendrungan
untuk naik atau turun terus menerus. Dengan demikian, dalam meramalkan
biaya yang termasuk dalam biaya operasi yang menggunakan pola trend,

11
cenderung naik jika mesin atau peralatan semakin tua atau semakin lama
jangka waktu pemakaiannya.
2. Model/Metode Kausal
Model/metode kausal mengamsumsikan faktor yang diperkirakan menunjukan
adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas
(independen) Contoh, jumlah pendapatan berhubungan dengan faktor jumlah
penjualan, harga jual, dan tingkat promosi.
Apabila metode kausal di kaitkan dengan konteks penelitian menurut
Suryabrata (2006) penelitian kausal komparatif bersifat expost facto, artinya data
dikumpulkan setelah berlangsungnya semua kejadian yang dipersoalkan. Peneliti
mengambil satu atau lebih akibat (sebagai "dependent variabels") dan menguji
data itu dengan menelusuri kembali ke masa lalu untuk mencari sebab, saling
berhubungan dan maknanya. Penelitian hubungan sebab akibat dilakukan terhadap
program kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi Adanya
hubungan sebab akibat didasarkan atas kejadian teoritis bahwa suatu variabel
disebabkan atau dilatar belakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan
variabel tertentu.
Tujuan penelitian kausal komparatif dimaksudkan untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akibat
yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data
tertentu
Dengan demikian, metode kausal dalam konteks ini diperlukan untuk.
a) Menemukan bentuk hubungan antara variabel-variabel
b) Meramalkan nilai dari variabel tidak bebas (dependen)
c) Meramalkan permintaan.
Dan dalam pelaksanaannya, metode kausal perlu didukung pula oleh beberapa
metode lainnya, seperti metode regresi dan korelasi yang merupakan metode yang
baik digunakan untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan
kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.
Metode ekonometri merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang
dan jangka pendek. Dan terakhir metode input-output ini merupakan metode yang
digunakan untuk peramalan jangka panjang yang biasa digunakan untuk
menyusun trend ekonomi jangka panjang.
a) Peramalan Menggunakan Metode Regresi dan Korelasi
12
Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang
akan mempengaruhi hasil peramalan. Analisis regresi berkenaan dengan studi
kebergantungan dengan maksud menaksir dan atau meramalkan nilai rata-rata
hitung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel tidak bebas, dipandang dari
segi nilai yang diketahui atau tetap variabel yang menjelaskan (Gujarati,
2004). Analisis regrasi adalah salah satu analisis yang paling populer dan luas
pemakaiannya. Hampir semua bidang ilmu yang memerlukan analisis sebab-
akibat mengenal analisis ini Kolerasi dan regresi mempunyai hubungan yang
sangat erat setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu
dilanjutkan dengan regresi Kolerasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi
adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan kausal/
sebab-akibat atau hubungan fungsional, (Sugiyono, 2005)
Dan perlu juga mengetahui kondisi-kondisi sebelum melakukan
peramalan dengan metode regresi dan kolerasi yang berkenaan dengan adanya
informasi masa lalu atau informasi dalam bentuk data dan yang telah
diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan
dimasa yang akan datang.

2.3 Langkah Langkah Dalam Penawaran

Adapun langkah-langkah dalam metode peramalan adalah sebagai berikut

1. Mengumpulkan data.
2. Menyeleksi dan memilih data yang kurang relavan harus dibuang agar tidak
mempengaruhi akurasi peramalan
3. Menganalisa data
4. Menentukan metode yang digunakan
5. Memproyeksi data dengan menggunakan metode yang dipergunakan,
6. mempertimbangan adanya beberapa faktor perubahan.

2.4 Proses Peramalan Didalam Perusahaan

Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui
pengujian dimasa lalu Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu
yang akan datang atas dasar pola-pola di waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan Ada
beberapa langkah dalam melakukan proses peramalan sebagai berikut.

13
a. Penentuan Tujuan
Analisis mengatakan dengan para pembuat keputusan dalam perguruan tinggi
untuk mengetahui apa kebutuhan-kebutuhan mereka dan menentukan.
1. Variabel-variabel yang akan diestimasi.
2. Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan
3. Untuk tujuan-tujuan apa hasil peramalan akan digunakan.
4. Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan
5. Derajat ketepatan estimasi yang diinginkan.
6. Kapan estimasi dibutuhkan
7. Bagian-bagian yang diinginkan, Seperti peramalan untuk kelompok pembeli,
kelompok produk atau daerah geografis
b. Penggunaan Model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengembangkan model,
yang merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari. Dalam
peramalan, Model adalah suatu kerangka analisis yang apabila dimasukkan data akan
menghasilkan estimasi jumlah calon mahasiswa baru di waktu mendatang (atau
variabel apa saja yang diramal). Analisis hendaknya memilih suatu model yang
menggambarkan secara realistis perilaku variabel-variabel yang dipertimbangkan
c. Pengujian Model
Sebelum diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan tingkatakurasi,
Validitas untuk reabilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada
data historik dan penyiapan estimasi untuk tahun-tahun sekarang dengan datal nyata
yang tersedia. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil peramalan
dengan kenyataan (aktual) Dengan kata lain, pengujian model bermaksud untuk
mengetahui validitas atau kemampuan prediktof secara logic suatu model.
d. Penerapan Model
Setelah pengujian, analisa menerapkan model dalam tahap ini data historic
dimasukkan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan.
e. Revisi dan Evaluasi Ramalan
Ramalan yang telah dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali
Perbaikan mungkin perlu dilakukan karena adanya perubahan-perubahan dalam
perusahaan atau lingkungannya, seperti tingkat harga produk perusahaan karakteristi
karakteristik produk, pengeluaran-pengeluaran pengiklanan, tingkat pengeluaran
14
pemerintah, kebijakan moneter dan kemajuan teknologi Evaluasi, dilain pihak
merupakan pembanding ramalan-ramalan dengan hasil-hasil nyata untuk menilai
ketepatan penggunaan suatu metodologi atau teknik peramalan.Langkah ini dilakukan
untuk jaga kualitas estimasi-estimasi diwaktu yang akan datang.

15
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Metode peramalan yang cocok digunakan didalam perusahaan adalah ada dua metode
yaitu, metode kualitatif dan metode kuantitatif Metode Kualitatif didasarkan pada
pengamatan kejadian-kejadian pada masa sebelumnya digabungkan, dengan
pemikiran dari penyusunannya. Adapun data peramalan yang didasarkan atas data
kuantitatif diperoleh dari pengamatan nilai-nilai sebelumnya
2. Proses peramalan di dalam perusahaan memiliki beberapa langkah-langkah sebagai
berikut Penentuan Tujuan Pengembangan Model Pengujian Model, Penerapan Model
Revisi dan Evaluasi
4.2. Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar perusahaan yang ingin melakukan suatu
peramalan haruslah meneliti terlebih dahulu masalah yang akan di ramalkan, sehingga
pada saat peramalan tidak ada kegagalan dalam peramalan yang di akibatkan oleh salah
pemilihan metode peramalan

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. A Rusdiana, M M (2014) Manajemen Operasi Bandung Pustaka Setia


Fahmi, Irham SEM S (2012) Manajemen produksi dan operasi Bandung Alfabetal
Syaichu, achmad july 2015, "Penerapan metode peramalan sebagai alat bantu untuk
menentukan perencanaan produksi di PT Skk Translation journal. Volume 13, No. 2,

17

Anda mungkin juga menyukai