Anda di halaman 1dari 14

KEPUTUSAN DESAIN PRODUK GLOBAL

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pemasaran nasional

Dosen pembimbing :

Ir. Moch. Noerhadi Sudjoni, M.B.A

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

MOCH KOMARI 1705140192

M HABIB FAHRIZAL 1605140145

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH

JOMBANG

2021
BAB I

PEMBAHASAN

Definisi desain dan produk

Desain adalah suatu kegiatan manusia untuk menciptakan lingkungan dan khasanah
perbendaan buatan yang diolah dari alam. Di dalam perkembangannya pengertian desain
ditafsirkan oleh berbagai kelompok dan beberapa pengertian yang perlu dicatat adalah :
a. Desain adalah keterampilan, pengetahuan dan medan pengalaman manusia
yang tercermin dalam apresiasi serta penyesuaian hidup terhadap kebutuhan
spritualnya (Analoguas with humanitis, science).
b. Desain adalah kegiatan kreatif yang membawa pembaruan (Reswick,1965)
Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa desain adalah bidang keterampilan, pengetahuan
dan pengalaman manusia yang mencerminkan keterikatannya dengan apresiasi dan adaptasi
lingkungannya ditinjau dari kebutuhan-kebutuhan kerohanian dan kebendaannya. Secara
khusus desain dikaitkan dengan konfigurasi, komposisi, arti, nilai dan tujuan dari fenomena
buatan manusia, sedangkan menurut Imam Buchari Zainuddin seorang desainer Indonesia,
berpendapat bahwa : “Desain adalah mencari mutu yang lebih baik, mutu material, teknis,
performansi, bentuk dan semuanya baik secara bagian maupun keseluruhan”.
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan. Produk dapat berupa barang atau jasa. Setiap barang dan jasa yang
masuk dalam fase perkenalan, dapat didefinisikan, yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa
produk dan jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain produk dengan tujuan
bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari
aspek desain seperti warna, bentuk, dan ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.

Pengertian Desain Produk


Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan hasil kegiatan
penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rangcangan yang nyata yang
akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.
Salah satu fungsi manajemen terpenting dalam semua organisasi adalah
menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk-
produk atau jasa yang dirancang secara tepat atau menghasilkan keluaran- keluaran
yang dapat

memuaskan keinginan para pelanggan. Untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang


tepat guna dan sesuai dengan keinginan pelanggan maka perlu adanya desain produk. Ada
pun beberapa pengertian tentang desain produk menurut para ahli.
Sebelum menerangkan tentang pengertian desain produk, maka produk pun memiliki
pengertian sendiri sebagaimana dikemukakan oleh W.J. Stanton (1981;192 ), dimana :
“ A product is a set of tangible and intangible attributes, including, packaging, color,
price, manufakture prestige, retailer prestige, and manufacture and retailer service, which
the buyer may accept as offering want – satisfaction ”
Yang telah diterjemahkan oleh DR. Buchori Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran
dan pemasaran jasa, yaitu :
“ Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud,
termasuk didalamnya masalah warna, harga nama baik perusahaan, nama baik toko yang
menjual, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima pembeli guna
memuaskan keinginannya.”

ۚ ‌ۡ‫ فَاَل تَ ۡشهَ ۡد َم َعهُم‬c‫قُ ۡل هَلُ َّم ُشهَ َدٓا َء ُك ُم الَّ ِذ ۡي َن يَ ۡشهَ ُد ۡو َن اَ َّن هّٰللا َ َح َّر َم ٰه َذاۚ‌ فَاِ ۡن َش ِه ُد ۡوا‬
ۡ‫ن اَل ي ُۡؤ ِمنُ ۡو َن بِااۡل ٰ ِخ َر ِة َوهُمۡ بِ َربِّ ِهم‬cَ ‫ن َك َّذب ُۡوا بِ ٰا ٰيتِنَا َوالَّ ِذ ۡي‬cَ ‫َواَل تَتَّبِ ۡع اَ ۡه َوٓا َء الَّ ِذ ۡي‬
‫ن‬cَ ‫يَ ۡع ِدلُ ۡو‬
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Bawalah saksi-saksimu yang dapat membuktikan bahwa
Allah mengharamkan ini." Jika mereka memberikan kesaksian, engkau jangan (ikut pula)
memberikan kesaksian bersama mereka. Jangan engkau ikuti keinginan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami dan orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, dan mereka
mempersekutukan Tuhan.

Maksud dan tujuan desain produk


Berdasarkan beberapa pengertian Desain Produk tersebut diatas ternyata bahwa Produk
Desain mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan
mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil produki yang sesuai dengan
keinginan pelanggan disatu pihak serta dipihak lain untuk menyesuaikan dengan kemampuan
perusahaan.
Maksud dari Desain Produk, antara lain
:
1. Untuk menghindari kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan
suatu produk.

2. Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan
produk

3. Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat

4. Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat


5. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan
atau masih perlu perbaikan kembali.
Sedangkan tujuan dari Desain Produk itu sendiri, adalah
:
1. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang
tinggi
2. Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya
3. Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan
biaya-biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut

Tahapan-tahapan kegiatan desain produk


Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu
produk, tahapan tersebut yaitu :
1. Memformulasikan hasil marketing research
Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset
pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat
memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan.
Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul-betul baru maupun untuk produk yang
sudah ada.
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan
atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang
didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau
pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal
sebagai berikut :
1) Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya
denga tidak mengabaikan penentuan harga
2) Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada
apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal-hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor-faktor yang
berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan
pengalaman.
2. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan
Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer
harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya : tenaga kerja,
mesin– mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk,
desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin.

3. Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu
dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar
kerja ( blue Print ), sketsa dari masing-masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan
ukuran- ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.
4. Membuat gambar kerja
Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain
Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang
sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan
bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar
kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk
segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk


Desain produk sebagai alat bantu dalam manajemen produksi bertitik tolak penelitian
dan pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Pentingnya desain produk terletak
pada penetapan secara rinci disain produk atau jasa yang akan dibuat, serta klasifikasi agar
sesuai dengan tujuan yang dikendaki. Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi desain
produk adalah sebagai berikut :
a. Fungsi
produk
b. Standar dan Spesifikasi
desain c. Tanggung jawab
Produk
d. Harga dan
Volume
Keempat faktor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut
:
Product
Desaign

Desaign Product Price and


Function
Spesification Liability Volume

Prototype

Gambar 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk


Faktor – faktor yang mempengaruhi Desain Produk :
1. Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini
tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk
itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting
dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan
kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi
kuantitas.
2. Standar dan Spesifikasi Desain
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :
a. Sambungan - sambungan
Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian
supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
b. Bagian
Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung dengan
bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat
c. Bentuk
Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan
penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
d. Ukuran
Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk secara
keseluruhan.
e. Mutu
Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan
digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila
dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
f. Bahan
Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan
yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat
terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
g. Warna
Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan
kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh
perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.

3. Tanggung jawab Produk


Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat
produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh
karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada
waktu mendesain produk tersebut.
4. Harga dan Volume
Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan
dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang
dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga
desain produknya akan berbeda pula.
5. Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype
ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan
memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan
gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi
dalam penyusunan terakhir desain produk.
Proses Industri
Seperti dikatakan pada bab 1 pendahuluan bahwa proses industri harus
dipandang sebagai suatu siklus yang berupaya secara terus-menerus atau berkesinambungan
(continous improvement) untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Proses produksi secara sederhana dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini yang
menggambarkan siklus produksi.

Gambar 2. Siklus Proses Produksi

Proses produksi secara sederhana dapat dijelaskan pada gambar di atas yang
menggambarkan siklus produksi. Gambar di atas menjelaskan bagian-bagian yang
ada dalam sistem produksi beserta alur kerjanya. Siklus ini dimulai dari riset pasar
untuk mengetahui kebutuhan konsumen terus dilanjutkan desain produk dan desain proses.
Dari hasil desain produk dan prosesnya diperlukan material, mesin dan suku cadang
untuk membuat produknya sehingga perlu ada kerjasama dengan pemasok (supplier).
Setelah material diterima maka proses produksi dapat berjalan sehingga dihasilkan produk
yang siap untuk didistribusikan kepada konsumen. Demikian proses ini berjalan secara
terus-menerus dan pada setiap tahap diperlukan usaha perbaikan secara
berkesinambungan.
Dr. William Edward Deming, atau yang lebih dikenal dengan Deming merupakan
seorang pengajar manajemen kualitas dari Amerika Serikat merupakan tokoh utama
dalamn revolusi industri yang terjadi di Jepang. Pada seminarnya di Hotel De Yama
Jepang pada tahun 1950 memperkenalkan suatu diagram yang memandang industri
sebagai suatu sistem yang saling terkait dengan komponen penyusunnya seperti pada
gambar seperti sebagai berikut:

Gambar 3. Gambar proses industri sebagai suatu sistem

Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem industri


dari mulai kedatangan material sampai kepada distribusi produk ke konsumen dan
desain ulang produk untuk masa mendatang. Konsep sistem industri yang dikemukakan
Deming selanjutnya lebih populer dengan nama Roda Deming seperti pada gambar di atas.
Komponen utama Roda Deming :
a.Riset pasar
b.Desain Produk
c.Proses Produksi
d.Pemasaran

Demi menekankan pentingnya interaksi antara ke-4 komponen di atas agar


perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga kompetitif dan kualitas yang
lebih baik sehingga akan memuaskan konsumen. Demi juga menjelaskan bahwa Roda itu
harus dijalankan atas dasar pengertian dan tanggung jawab bersama untuk mengutamakan
efisiensi industri dan peningkatan kualitas.
Konsep sistem produksi
Produksi adalah bidang ilmu yang terus mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan teknologi. Produksi memiliki hubungan timbal balik yang erat dengan
teknologi dimana produksi dan teknologi akan saling membutuhkan. Kebutuhan produksi
yaitu biaya operasi yang rendah, kualitas produksi dan produktivitas meningkat serta
kemampuan untuk memperbaiki dan menciptakan produk baru. Hal inilah yang mendorong
teknologi untuk melakukan terobosan dalam riset untuk menemukan sesuatu yang baru. Dalam
industri sistem produksi merupakan jantungnya yang menjadi kehidupan dalam perusahaan.
Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan
fungsional. Dalam sistem produksi modern terkjadi suatu proses transformasi nilai tambah
yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga bersaing di pasar global.
Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output dalam sistem produksi
modern selalu melibatkan komponen struktural dan fungsional. Sistem produksi memiliki
beberapa karakteristik sbb:
1. Mempunyai komponen yang saling berkaitan satu sama lainnya dan membentuk satu
kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen struktural yang membangun
sistem produksi.
2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya yaitu menghasilkan produk baik
barang atau jasa yang berkualitas yang dapat dijual dengan harga bersaing.
3. Mempunyai aktivitas berupa proses tansformasi nilai tambah input menjadi output
secara efektif dan efisien.
4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya berupa optimalisasi
pengalokasian sumber daya yang ada.
Komponen struktural terdiri dari : bahan baku, mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal,
energi, informasi tanah dan lain sebagainya. Sedangkan komponen fungsional terdiri dari :
supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi dan kepemimpinan yang semuanya berkaitan
dengan manajemen dan organisasi. Di samping komponen struktural dan fungsional dalam
sistem produksi perlu memperhatikan aspek lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial
ekonomi, regulasi dan kebijakan pemerintah serta adat yang berlaku dalam lingkungan akan
sangat mempengaruhi sistem produksi itu.
Desain proses strategik dalam industri
Untuk memenangkan kompetisi yang sangat berat dalam era perdagangan bebas
dewasa ini diperlukan desain proses strategik bagi manajemen industri. Dalam proses desain
strategik ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu : Strategi respon
terhadap konsumen, Strategi desain proses dan Strategi sistem perencanaan dan
pengendalian produksi.

a. Strategi Produksi dalam Merespon Konsumen


Strategi ini mendefinisikan tentang bagaimana cara perusahaan atau industri dalam
memberikan respon atau reaksi terhadap permintaan konsumen. Dalam hal ini industri dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Design to order
Pada sistem produksi jenis ini perusahaan tidak memproduksi barang sebelum ada
permintaan produk yang model, spesifikasi, dimensi dan jumlahnya ditentukan oleh
konsumen. Perusahaan harus mampu mewujudkan keinginan konsumen sesuai dengan
permintaan dalam waktu yang telah ditetapkan. Untuk itu diperlukan tenaga kerja yang
handal dalam melakukan desain produk, desain proses sampai kepada proses produksinya.
Keuntungan sistem produksi jenis ini yaitu perusahaan tidak mempunyai resiko terhadap
biaya penyimpanan bahan baku dan produk jadi. Perusahaan dengan sistem produksi
design to order akan cocok untuk pemenuhan produk-produk baru yang mempunyai sifat
unik secara total. Contoh industri yang menerapkan sistem produksi design to order
diantaranya adalah: Industri desain web, Konsultan bangunan, Industri kapal dan pesawat,
Industri senjata untuk keperluan militer, Kontruksi jembatan, gedung, dan produk-produk
sejenisnya.
2. Make to order
Sistem produksi make to order berbeda dengan design to order, kalau design to order
produk yang diproduksi bersifat baru dan unik, sedangkan make to order
produknya tidak selalu baru dan biasanya tidak unik. Produk yang dibuat berdasarkan
pesanan dari konsumen dengan spesifikasi yang ditentukan oleh konsumen dan biasanya
telah dibuat sebelumnya. Pada sistem produksi seperti ini persediaan bahan baku standar
dapat dilakukan karena produk yang akan diproduksi selalu menggunakan bahan baku
standar ditambah bahan baku lainnya. Produsen memiliki katalog produk yang dapat
dipesan oleh konsumen.Contoh industri yang menerapkan strategi make to order
diantaranya adalah: Industri komputer, industri otomotif, industri elektronik, industri
pakaian (tertentu), dan lain sebagainya.
3. Assemble to order
Sistem produksi assemble to order lebih menekankan pada perakitan produk akhir
berdasarkan permintaan konsumen yang spesifikasinya telah ditentukan dan biasanya
merupakan produk yang repetitive (pengulangan) sehingga perusahaan dapat menyimpan
bahan-bahan sub asembli dalam jumlah yang disesuaikan dengan tingkat permintaan
konsumen. Perusahaan jenis ini mempunyai resiko yang lebih kecil dalam hal
penyimpanan bahan sub asembli. Contoh industri yang menerapkan sistem produksi jenis
ini diantaranya adalah: perusahaan otomotif, industri komputer, restoran, dll.
4. Make to stock
Sistem produksi jenis make to stock memproduksi produknya tidak berdasarkan
pesanan seperti pada ke-3 sistem yang dijelaskan di atas melainkan dengan melakukan
peramalan terhadap penjualan produk. Dengan demikian sistem ini akan mempunyai
sistem penyimpanan (inventory) bahan baku, bahan setengah jadi maupun produk akhir
yang baik. Pengiriman produk akhir dilakukan jika ada permintaan dari konsumen, untuk
itu perusahaan harus mempunyai stok barang untuk mengantisipasi jika ada permintaan
yang mendadak. Perusahaan jenis ini tentu akan memiliki resiko yang cukup besar dalam
hal inventori. Inventori memakan biaya yang cukup besar untuk tempat, asuransi, tenaga
pengamanan, resiko bencana, rusak, transportasi dan biaya lainnya. Contoh perusahaan
yang menggunakan sistem ini adalah : Perusahaan air minum, industri pakaian yang
dijual di toko, makanan yang tahan lama, Mie Instan, barang elektronik, buku, majalah,
koran, dan lain sebagainya.
5. Make to demand
Strategi produksi ini merupakan strategi yang baru yang dikembangkan dalam
industri. Pada umumnya konsumen meninginkan produk yang dapat dikustomisasi sesuai
dengan kebutuhannya tetapi tidak mau menunggu terlalu lama. Oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk menjalankan strategi make to demand. Penyerahan produk akhir
dalam sistem produksi ini dari perusahaan berkaitan dengan kualitas dan waktu pengiriman
secara tepat berdasarkan permintaan konsumen. Strategi ini bersifat responsif terhadap
pesanan konsumen (sesuai spesifikasi) tapi dapat dilakukan dengan cepat seperti pada make to
stock.
Contoh industri yang menerapkan strategi ini adalah: industri pakaian yang
menyiapkan bahan baku dalam jumlah banyak sehingga kalau ada permintaan mendadak
dapat dipenuhi dengan segera. Contoh lain rumah makan yang harus menyiapkan
makanan sesuai dengan keinginan konsumen dalam waktu yang cepat. Rumah makan
biasanya sudah memasak terlebih dahulu dan jika ada konsumen tinggal menghangatkan saja.

b. Karakteristik Sistem Produksi


Tabel karakteristik berbagai sistem perusahaan (Bertrand, et al, 1990)
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah berbagai produk dan jasa dirancang, spesifikasi-spesifikasinya
harus diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan
produk atau menyediakan jasa. Desain proses fisik untuk produksi
barang-barang dan jasa-jasa ini menyangkut serangkaian keputusan
tentang seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses.
Keputusan-keputusan harus dibuat tentang tipe proses, derajat
otomatisasi, macam mesin yang akan digunakan, dan sebagainya. Desain
proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga
menyangkut pertimbangan- pertimbangan sosial, ekonomi dan
lingkungan. Setelah itu produk di desain sesuai kebutuhan konsumen,
maka perlu dikumpulkan bahan baku produk tersebut dan produk akan
memasuki tahap proses industri, di mana produk tersebut akan
diproses hingga menjadi barang yang akan dipakai oleh konsumen.
Saran
Untuk dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen, maka perlu dilakukan survei pada konsumen bagaimana produk
barang yang sesuai dengan kebutuhan mereka saat ini. Selain itu diperlukan
juga desain produk yang pas yang dapat menarik konsumen untuk
menggunakan produk barang atau jasa, tetapi harus juga mendukung dalam
hal kualitas sehingga tidak mengecewakan atau menurunkan minat konsumen
dalam menggunakan produk barang atau jasa. Jika produk itu berupa barang,
diperlukan juga tenaga kerja yang handal yang dapat membantu proses
industri dalam pembuatan produk barang sehingga stok barang di pasar tidak
akan berkurang, begitupun juga dengan jasa, diperlukan tenaga kerja yang
handal yang dapat membantu masyarakat dalam pengadaan jasa, baik itu
dalam pemenrintahan, akademik, kesehatan, dll
DAFTAR PUSTAKA

https://netsolmind.com/pemasaran-global/

https://www.gurupendidikan.co.id/pemasaran-global/

Anda mungkin juga menyukai