Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN BISNIS

BUSINESS PLAN KRIPIK USUS

Disusun Oleh:
1. Aditya Dwi Jayanto
H1815002
2. Ahmad Rosidi
H0814002
3. Fatihatul Rizqiyah
H0814045
4. Muji Triastami
H0814082
5. Rima Wahyu S.
H0814116

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TAHUN PEMBUATAN (2015)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli memandang manajemen dari sudut yang berbeda yaitu
beberapa ahli memandang manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, ahli lain
memandang manajemen sebagai suatu proses dan sebagai profesi.
Manajemen merupakan disiplin ilmu yang bertugas mencari kebenaran
dalam predikat dimensi teoritis dan metodologi yang harus diuji dan
dibuktikan berdasarkan fakta data secara objektif kebenarannya. Oleh
karena itu, manajemen sebagai ilmu penting untuk dikembangkan agar
didapatkan kebenaran ilmu.
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, dapat terjadi
perubahan-perubahan
lingkungan

eksternal

kondisi
dan

yang

internal

dipengaruhi
organisasi.

oleh

faktor-faktor

Dalam

menghadapi

perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan


keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat
dan tepat dilakukan agar organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus
dengan lancar.
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer.
Kegiatan pengambilan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah,
pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatifalternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik.
Kemampuan

seorang

pimpinan

dalam

membuat

keputusan

dapat

ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik


pengambilan keputusan. Adanya peningkatan kemampuan pimpinan dalam
pengambilan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas
keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan
organisasi dan manajemen. Adapun fungsi manajemen meliputi perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (contolling). Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan
banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan
tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan

ditujukan kepada pemilihan alternatif program dan prioritasnya. Dalam


pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah,
perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan
perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam
tahap implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer
harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha
sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap
pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian
terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan dari
pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
Contoh nyata perusahaan Indonesia yang mengalami perkembangan
pesat yaitu PT. Carrefour Indonesia. Secara tidak langsung dampak dari
manajemen bisnis yang baik dapat menghasilkan suatu perusahaan yang
dapat berjalan terus dan lancar seperti PT. Carrefour Indonesia. Carrefour
Indonesia memiliki sekitar 28.000 karyawan dan juga telah bermitra dengan
UKM (Usaha Kecil Menengah) yang memasok 70% barang. Selain itu,
adanya kehadiran Carrefour Indonesia dapat membantu industri terkait
seperti transportasi, logistik, konstruksi, pergudangan untuk bersama
membangun negeri. Carrefour Indonesia juga telah memberikan kontribusi
dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di sektor Pertanian
dengan membeli 95% produk dari pasar domestik. Dampaknya yaitu dapat
meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang
dan memperluas akses pasar, meningkatkan perkembangan kualitas produk
lokal dengan memperkenalkan metode pertanian modern yang lebih aman
seperti penggunaan pupuk alami dan menerapkan sistem kontrol
pengelolaan air.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diuraikan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana mahasiswa dapat menjalankan manajemen bisnis dengan
cepat dan tepat?

b. Apakah perlu memahami manajemen dalam suatu bisnis?


c. Apa saja kendala-kendala dalam manajemen bisnis?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat diuraikan beberapa
tujuan dan kegunaan sebagai berikut:
a. Agar mahasiswa dapat mensinergiskan antara teori di bangku kuliah
dengan aplikasinya di lapangan.
b. Dapat memahami manajemen dalam suatu bisnis.
c. Dapat memahami kendala-kendala dalam manajemen bisnis secara
nyata dengan menjadi pelaku bisnis itu sendiri.
2. Kegunaan
Praktikum Manajemen Bisnis ini diharapkan dapat memberi
kegunaan sebagai berikut :
a. Bagi UKM (Usaha Kecil Menengah)
1) Dapat menjadi lahan pertimbangan di dalam menentukan
kebijaksanaan dalam upaya pengembangan UKM.
2) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengelolaan UKM dan
dapat menambah informasi untuk memperluas jaringan usaha
UKM.
b. Bagi Mahasiswa
1) Menambah wawasan mahasiswa mengenai koperasi sehingga
mahasiswa dapat mengetahui secara langsung pertumbuhan
koperasi serta hambatan-hambatan yang ada pada implementasi
business plan.
2) Memberikan informasi maupun bahan mengenai berbagai
masalah yang berhubungan dengan business plan
c. Bagi Fakultas
Sebagai

kelengkapan

dalam

penerapan

kurikulum

pendidikan pertanian.
d. Bagi pembaca
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
business plan

II.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Manajemen Bisnis
Dalam

perspektif

proses

bisnis

internal,

para

manajer

mengidentifikasi berbagai proses penting yang harus dikuasai oleh


perusahaan dengan baik agar mampu memenuhi tujuan para pemegang
saham dan segmen pelanggan sasaran. Sistem pengukuran kinerja
konvensional memusatkan perhatian hanya pada pemantauan dan
perbaikan biaya, mutu, dan ukuran berdasarkan waktu proses bisnis
perusahaan. Sedangkan pendekatan Balanced Scorecard memungkinkan

tuntutan kinerja proses internal ditentukan berdasarkan harapan pihak


eksternal tertentu. Balanced Scorecard mengikutsertakan proses inovasi
sebagai suatu komponen vital perspektif proses bisnis internal, disamping
proses operasi dan proses layanan purna jual (Sipayung, 2009).
Telah ada kekhawatiran tentang pengukuran kinerja berdasarkan
informasi akuntansi tradisional seperti Return on Equity (ROE), Earning
per Saham (EPS), laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) dan Return
on Investment (ROI). Langkah - langkah ini meskipun banyak digunakan
gagal

untuk

menangkap

nilai

pemegang

saham

penciptaan

penghancuran sebagai akibat dari tindakan manajemen. Konsep EVA


telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia khususnya di Amerika
Serikat, Inggris dan negara - negara Eropa sebagai perusahaan
menggunakan EVA sebagai internal maupun eksternal mengukur kinerja
karena konsisten dengan tujuan organisasi penciptaan nilai pemegang
saham. Banyak popularitas pekerjaan penelitian telah dilakukan pada
akhir 1990-an yang meliputi isu - isu beragam di EVA. Meskipun secara
teoritis pentingnya EVA telah terbukti tetapi terdapat kesenjangan antara
berbagai penelitian tentang keunggulan EVA. Dalam beberapa literatur
akademis EVA telah terbukti unggul untuk langkah - langkah tradisional
dan beberapa penelitian menolak hipotesis ini sebagian atau seluruhnya
(Sharma, 2010).
Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang orang yang berkecimpung di dalam bidang perindustrian dimana sebuah
perusahaan atau organisasi melakukan perbaikan - perbaikan standar
serta kualitas produk mereka. Sedangkan Perusahaan adalah sebuah
organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya
ekonomi menjadi barang atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan
kebutuhan para pelanggan serta diharapkan mampu memberikan
keuntungan bagi para pemiliknya. Motivasi utama dalam sebuah
organisasi bisnis adalah laba. Laba didefinisikan sebagai perbedaan
antara jumlah penghasilan dan biaya (cost) yang dikeluarkan. Untuk

lebih memahami mengenai organisasi bisnis, maka akan diberikan


penjelasan mengenai komponen - komponen apa saja yang terlibat dalam
suatu organisasi bisnis (Wibowo, 2009).
2. Business Plan
Rencana bisnis (business plan) adalah dokumen penting yang
berisi diskripsi tentang perusahaan. Perencanaan ini menunjukkan posisi
perusahaan sekarang, visi masa depan, dan rencana untuk mewujudkan
visi tersebut. Kerangka dasar dalam penyusunan rencana bisni terdiri dari
ringkasan eksekutif (executive summary), deskripsi perusahaan, deskripsi
target pasar, analisis kompetitif, perencanaan pemasaran dan penjualan,
perencanaan operasional, tim manajemen, rencana pengembangan dan
prestasi, dan juga segi keuangan atau finansial (Abraham, 2005).
Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses tentang hal-hal
yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang, dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, karena
perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang wirausaha.
Pada umumnya, perencanaan usaha mengatur tentang proses kegiatan
usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, keuangan usaha,
pembelian, tenaga kerja, dan penyediaan atau pengadaan peralatan
(Supriyanto, 2009).
Sebuah perencanaan bisnis dapat mengambil macam dari berbagai
bentu formal maupun informal dalam hal penyusunannya. Rencana bisnis
yang telah dibuat tersebut bukan hanya menjadi sebuah dokumen yang
keluar dari sebuah amplop yang tak mempunyai arti, melainkan akan
menjadi pernyataan resmi dari niat masa depan perusahaan. Ada
sejumlah alasan untuk menunjukkan bahwa perencanaan bisnis penting
bagi sebuah perusahaan. Pertama, dan yang paling penting, efektifitas
perencanaan bisnis sering dianggap sebagai salah satu faktor penting
dalam keberhasilan bisnis. Kedua, lembaga-lembaga eksternal akan
menyediakan dana baik sebagai modal atau dana untuk ekspansi. Ketiga,
kebutuhan untuk rencana bisnis ditekankan dalam berbagai pamflet dan

panduan produksi oleh lembaga nasihat bisnis nasional dan juga lokal
(Richbell et al, 2006).
3. Produk atau Komoditas yang Dipasarkan (Kripik usus)
Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan
tipis dari umbu-umbian, buah-buahan atau sayuran yang
digoreng di dalam minyak nabati. Selain itu terdapat juga
keripik yang terbuat dari dalam tubuh hewan, misalnya
keripik paru yang diambil dari tubuh sapi, keripik usus
ayam yang diambil dari dalam tubuh ayam sehingga
menghasilkan produk bermutu tinggi (Yuwanta, 2004)
Menurut Baihaki, dkk., (2010) pengamatan dari
proses produksi yang telah dilakukan usus ayam yang
bagus jika berwarna kekuningan, tidak berbau busuk,
tidak menggumpal dan mudah dibersihkan. Parameter
tersebut sudah terbukti dapat menghasilkan keripik usus
ayam yang berkualitas tinggi. Tetapi, usus ayam yang
berkualitas kurang baik masih dapat digunakan untuk
produksi, tetapi harga jualnya lebih murah.
Variabel bahan baku usus ayam sangat penting
PESAING
diketahui untuk menjamin
kualitas produk nantinya. Oleh
KEUNGGULAN
karena itu, perlu dilakukan
sortasi antara usus ayam yang
KELEMAHAN
baik dan tidak baik. Usus ayam yang bagus jika berwarna
kekuningan, tidak berbau busuk, tidak meggumpal dan
sangat mudah dibersihkan. Parameter tersebut telah
terbukti dapat INTERNAL
menghasilkan
keripik usus ayam
PRODUSEN
PERUSAHAAN
PASAR yang
HARGA
KOMITMEN
KONSUMEN
berkualitas tinggi. Tetapi,
usus ayam yang
berkualitas
KUALITAS
SDM
PELUANG
kurang baik masih bisa digunakan untuk produksi, tetapi
KONTINUITAS
MANAJEMEN
PERSAINGAN
harga jualnya lebih murah
(Hidayah,
2008).
MODAL
IKLAN
B. Kerangka Teori

PEMERINTAH
KEBIJAKAN
PERATURAN

Anda mungkin juga menyukai