PEMBIAYAAN AGRIBISNIS
TUJUAN
Menyebutkan alasan-alasan untuk meningkatkan sumber daya keuangan
agribisnis, dan pertnyaan yang haus dijawab sebelum berbuat demikian.
Menjelaskan jenis-jenis modal yang tersedia untuk agribisnis.
Melukiskan berbagai jenis pinjaman, dana dan modal lainnyayang tersedia
Menghitung biaya berbagai jenis pinjaman
Mnentukan jumlah yang akan dipinjam oleh agribisnis
Memanfaatkan anggaran kas dan laporan keuangan pro forma dalam
perencanaan keuangan
Mengembangkan kemampuan dalam memilih lembaga pemberi pinjaman dan
memeprsiapkan usaha mencari pinjaman
Menguraikan arti pengadaan dana modal internal.
Modal Ekuitas
Bila agribisnis tidak cukup mampu membayar hutang jangka panjang
(solvensi dibahas dalam Bab 7) atau tidak dapat memenuhi persyaratan agunan
yang sulit yang diajukan pemberi pinjaman, agribisnis tersebut mungkin harus
menggali modal ekuitas untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang. Modal
ekuitas dapat digunakan untuk keperluan yang sama seperti halnya dana yang
dipinjam, tetapi ada perbedaan penting modal ekuitas tidak usah dibayar kembali.
Itu merupakan bagian tetap dari modal bisnis. Modal ekuitas bisa diperoleh
dengan menanamkan kembali laba usaha atau dengan meminta para penanam
modal agar mau menambah investasinya dalam bisnis.
Pemberi pinjaman menaruh perhatian khusus terhadap ekuitas apabila
mereka mengadakan perjanjian pinjaman jangka panjang, dan mereka dapat
mendesak agar persentase yang lebih besar dari uang para pemilik ditanam pada
modal agribisnis. Hal. ini terutama berlaku untuk bisnis yang baru di mana risiko
lebih sulit diperhitungkan. Beberapa pemilik tidak bersedia memperbesar
ekuitasnya karena berbagai alasan, padahal mungkin itulah satu-satunya cara yang
bijaksana untuk memperoleh dana modal jangka panjang. Ray Whyth akan sangat
condong untuk memperbesar ekuitasnya. Karena bisnisnya telah diorganisasikan
sebagai perseroan, maka akan lebih mudah baginya untuk melakukan hal itu
sesuai dengan keinginannya. (Analisis yang lebih rinci akan disajikan kemudian
dalam bab ini.)
BIAYA MODAL
Pinjaman akan membebani bisnis dengan biaya-biaya yang khusus yang
harus dibayar kepada pemberi pinjaman. Salah satu diantaranya adalah biaya
bunga tetapi bunga bukanlah satu-satunya biaya pinjaman. Beberapa faktor lain
mempengaruhi biaya bersih dari modal yang dipinjam:
1. Persyaratan dan jangka waktu pelunasan pinjaman 2
2. Pengendalian usaha yang tidak bebas; yaitu keharusan untuk menyediakan
jaminan tertentu berupa saldo perkiraan, saham modal
3. Jenjang tarif pajak penghasilan perusahaan
Jangka Waktu Pelunasan Pinjaman
Persyaratan dan jangka waktu pelunasan pinjaman mempengaruhi
langsung suku bunga yang benar-benar dibayar. Apabila Ray Whyth meminjam
$50.000 untuk satu tahun dengan bunga sederhana sebesar 8 persen, biaya
bunganya akan sebesar $4.000. Pada akhir tahun, Ray harus membayar kepada
pemberi pinjaman sebesar $54.000 dan suku bunga yang sebenarnya adalah 8
persen. Rumus untuk bunga sederhana ini adalah:
$ Bunga yang dibayar ÷ jumlah pinjaman = suku bunga tahunan
$4.000 + $50.000 = 8%
Tetapi, seringkali pinjaman didiskontokan (discounted), yang berarti
bahwa jumlah bunga dikurangkan dari jumlah modal pada waktu dipinjam. Bila
cara ini digunakan pada kasus Ray, bunga sejumlah $4.000 yang akan dibayarkan,
atau 8% X $50.000, harus sudah dikurangkan dari pinjaman dan Ray hanya dapat
menggunakan $46.000 sebagai modal. Rumus pinjaman yang didiskontokan
adalah sebagai berikut:
Jumlah pinjaman - jumlah bunga yang dibayar = jumlah modal yang
tersedia
Pada akhir tahun, $50.000 harus telah dibayar kepada pemberi pinjaman;
tetapi karena Ray hanya menggunakan $46.000, bunganya menjadi:
Biaya pinjaman ÷ jumiah modal yang tersedia = suku bunga
$4.000 ÷ $46.000 = 8,7%
Biaya bunga yang sebenarnya atas pinjaman yang didiskontokan ini adalah
8,7 persen. Bila pinjaman dilunasi dengan menyicil, suku bunga yang sebenarnya
akan bertambah dalam jumlah yang besar. Rumus untuk mencari besarnya suku
bunga yang sebenarnya pada pinjaman yang dicicil adalah sebagai berikut:
2 XC X B
PST =¿
H X ( K +1)
Di mana PST = persentase suku bunga tahunan yang sebenarnya
C = berapa kali dilakukan cicilan dalam satu tahun
B = jumlah bunga yang dibayar dalam nilai uang
H = jurnlah hutang pada awal peminjaman
K = berapa kali dilakukan penyicilan secara keseluruhan
2 X 12 X $ 4.000
PST =¿
$ 50.000 X (12+1)
$ 96.000
PST =¿ ¿ 14,8 %
$ 650.000
Bank seringkali mengharuskan peminjam mengadakan saldo kompensatori
dalam perkiraan atau rekeningnya pada bank pemberi pinjaman saldo
kompensatori mengakibatkan sebagian pinjaman tidak berfungsi karena "tidak
boleh diambil". Misalnya, untuk mendapat pinjaman $50.000, Ray diharuskan
menyisakan saldo minimum sebesar $10.000 dalam perkiraan bank perusahaannya
selama pinjaman belum dilunasi. Ini berarti dia hanya dapat menggunakan
$40.000 sebagai tambahan modal dari pinjaman. Rumus untuk menggambarkan
tingkat bunga yang sebenarnya dalam kasus ini adalah:
Jumlah pembayaran bunga ÷ modal yang sesungguhnya tersedia = suku
bunga yang sebenarnya $4.000 ÷ $40.000 = 10%
Apabila perkiraan kas Ray biasanya mempunyai sejumlah saldo, maka
jumlah tersebut bisa dikurangkan dari saldo kompensatori untuk mengurangi
dampak dari biaya bunga yang sebenarnya. Kadang-kadang lembaga hanya
memberikan pinjaman jika penerima sudah membayar sejumlah point atau
pungutan jasa pinjaman (ongkos pelayanan jumlahnya ditentukan berdasarkan
nilai nominal/face value pinjaman), ongkos-ongkos ini perlu untuk mengimbangi
risiko serta jasa peminjaman dan muka sehingga biasanya dikurangkan dari
jumlah modal pada awal peminjaman. Persyaratan lain yang kadang-kadang
diajukan pemberi pinjaman dalah bahwa peminjam harus membeli saham pada
lembaga pemberi pinjaman yang jumlahnya ditentukan berdasarkan nilai
pinjaman. Pemberi pinjaman mungkin mengharuskan pembelian selembar saham
yang bernilai $10 untuk tiap $1.000 pinjaman. Pada kenyataannya, ini merupakan
satu bentuk pendiskontoan yang dapat digunakan untuk menentukan biaya
pinjaman yang sebenarnya. Suku bunga yang aktual atau yang sebenarnya harus
diumumkan oleh pemberi pinjaman komersial kepada masing-masing peminjam
di A.S. menurut perundang-undangan federal yang mengatur tentang kejujuran
dalam memberi pinjaman, tetapi perundang-undangan ini hanya berlaku untuk
pinjaman konsumen dan pembelian cicilan, umumnya tidak berlaku untuk
transaksi komersial atau bisnis.
Pembatasan Lain
Pemberi pinjaman kerapkali membatasi hak-hak istimewa manajemen
dalam agribisnis selama periode peminjaman. Caranya berbeda-beda, ada yang
hanya mengharuskan penyerahan laporan keuangan bulanan dan tahunan atau
informasi keuangan lain sehubungan dengan persediaan atau piutang usaha tetapi
ada yang bahkan sampai benar-benar melarang penggunaan dana modal tanpa
persetujuan pemberi berkeyakinan bahwa mereka dapat mematuhi pembatasan ini
dengan sepenuh hati sebelum menyetujuinya. Kalau tidak, rnereka akan sangat
merasa tertekan dalam mengambil keputusan dan menggunakan keluwesan bisnis
untuk mengimbangi kondisi yang berubah dalam peluang baru.
Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan proyeksi atas pengeluaran dan penerimaan kas
perusahaan untuk masa mendatang (lihat Peraga 8-1). Anggaran ini
memungkinkan manajer memperkirakan dana kas yang diperlukan untuk
mengambil manfaat dari potongan tunai, untuk membiayai permintaan musiman,
mengembangkan program peminjaman yang baik, untuk memperluas usaha, dan
membuat rencana pelunasan hutang.
Anggaran Kas Merupakan Proyeksi Pengeluaran dan Penerimaan Kas
Perusahaan untuk Masa Mendatang
ANGGARAN KAS
Untuk Tiga Bualan Pada Akhir Bulan
Januari Februari Maret
Anggara Aktual Anggaran Aktua Anggaran Aktual
n l
1 Penjualan tunai
2 Penagihan piutang
usaha
3 Pendapatan lainnya
4 Jumlah penerimaan
kas
Pengeluaran kas yang
diharapkan:
5 Bahan baku
6 Pembayaran gaji
7 Beban pabrikase
lainnya, termasuk
pemeliharaan
8 Iklan
9 Beban penjualan
1 Beban administrasi
0 termasuk gaji untuk
manajer pemilik
1 Pabrik dan
1 peralatan baru
1 Pembayaran lain
2 (pajak termasuk
peerkiraan
pajakpenghasilan,
pelunasan
pinjaman, bunga,
dll)
1 Jumlah pengeluaran
3 kas
1 Saldo kas yang
4 diharapkan pada
awal bulan
1 Pertambahan atau
5 penurunan
kas(bagian 4
dikurangi bagian
13)
1 Saldo kas yang
6 diharapkan pada
akhir bulan (bagian
14 ditambah bagian
15)
1 Saldo kas yang
7 diinginkan
Jangka waktu yang dicakup oleh anggaran kas tergantung dari sifat unik
agribisnis. Pertimbangan utama adalah berapa besar cadangan kas yang ada, dan
sampai di mana kadar keteraturan arus kas bisnis. Agribisnis yang sangat bersifat
musiman perlu mempersiapkan anggaran kas untuk periode yang lebih lama jika
dibandingkan dengan bisnis yang kegiatannya agak konstan.
Sementara Ray Whyth menyiapkan anggaran kasnya, dia harus mengikuti
langkah-langkah yang digariskan pada Bab 9. Dengan bantuan komite
perencanaannya, dia akan memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas, baik
dari bisnisnya yang ada saat ini maupun dari bisnis yang akan diambil alihnya.
Dalam kenyataannya, perkiraan ini dijadikan tujuan, jadi diperlukan masukan
yang hati-hati dan jujur. Penerimaan dan pengeluaran kas dicatat secara bulanan
yang merupakan periode anggaran, hasil akhirnya merupakan saldo kas pada akhir
periode anggaran.
Sasaran harus ditentukan untuk menentukan apakah jumlah anggaran
mencukupi (lihat Bab 2). Misalnya, Ray dapat menentukan bahwa jumlalk kas
yang sama dengan jurnlah penjualan dalam beberapa hari, atau persentase tertentu
dari kewajiban lancar, akan menjadi patokan atau sasaran.
Bila saldo kas kurang, pinjaman jangka pendek atau penyesuaian lainnya
dapat dilakukan. Bila saldo tersebut lebih besar daripada yang dibutuhkan,
kelebihannya dapat ditanamkan sementara dalam surat-surat berharga yang segera
dapal dijual atau dalam beberapa cara penanaman lain yang dapat menghasilkan
pendapatan. Anggaran kas dapat membantu menajer untuk memutuskan apakah
ada kebutuhan akan pinjaman jangka pendek, menengah, atau panjang atau model
ekuitas. Bila jumlah kas berlimpah pada saat tertentu dan kekurangan pada saat
lain, modal jangka pendek diperlukan. Bila kekurangan kas menunjukkan suatu
kecenderungan yang bersifat tetap maka diperlukan modal jangka menengah atau
panjang.
Bank Komersial
Bank-bank komersial merupakan sumber utama dari dana pinjaman bagi
hampir semua agribisnis. Menurut perkiraan, bank-bank ini menyediakan 80
persen dari dana pinjaman, kecuali kredit perdagangan. Bank komersial biasanya
menawarkan plafon penuh untuk jasa-jasa bank, yang meliputi perkiraan
tabungan, perkiraan cek, dan pinjaman. Bank memberikan banyak bentuk
pinjaman, seperti pinjaman jangka pendek, menengah, dan panjang, plafon kredit,
dan pinjaman khusus.
Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi selalu mencari tempat untuk menanamkan dana yang
mereka kumpulkan dari para pemegang polis. Hampir semua perusahaan asuransi
tertarik pada pinjaman jangka menengah dan jangka panjang untuk pembelian
aktiva tetap, seperti peralatan dan barang yang tidak bergerak. Mereka lebih
menyukai pinjaman besar dan hipotik untuk agunan. Bila pemilik atau agribisnis
itu sendiri mempunyai polis dengan perusahaan tertentu, perusahaan itu biasanya
meminjami agribisnis sejumlah yang sama dengan nilai tunai polis dengan suku
bunga yang sangat menguntungkan.
Faktor
Faktor merupakan sumber dana modal yang sangat khusus. Faktor
membeli piutang usaha pada harga yang lebih murah (diskonto). Dan memikul
sendiri risiko terjadinya piutang yang tidak dapat ditagih (without recourse),
karena itu, sekiranya faktor tidak yakin bahwa piutang tersebut akan dilunasi, dia
tidak akan membelinya. Faktor akan membuat pemberitahuan kepada setiap pihak
yang berhutang dan menagih hutang mereka masing-masing. Sebenarnya banyak
agribisnis tidak menyukai prosedur ini karena para pelanggan menyetor langsung
kepada faktor. Tetapi kadang-kadang inilah satu-satunya jalan untuk memperbesar
jumlah kas dengan cepat.
Kredit Dagang
Salah satu sumber modal yang paling diabaikan adalah kredit yang
diberikan oleh pemasok usaha agribisnis. Apabila agribisnis mempunyai
kelayakan kredit, hampir semua pemasok atau penjual bersedia melakukan
penjualan secara kredit. Manajemen juga dapat merundingkan jangka kredit yang
lebih panjang daripada yang biasa. Misalnya, Ray Whyth dengan pembelian tiang
balok yang begitu mantap dapat memperpanjang jangka waktu kredit yang biasa
dari 30 hari menjadi 90 hari sejak pembuatan faktur. Padahal dari segi penagihan
piutang terhadap para pengusaha tani yang dibangunkan gedungnya, Ray biasanya
tidak membutuhkan waktu sampai 90 hari. Jadi, sebenarnya para pemasok tiang
balok berperan juga sebagai penyedia modal bagi bisnis Ray, tetapi tidak
membebankan biaya apa pun pada Ray. Ada juga kemungkinan bahwa pemasok
bersedia menjual kepada agribisnis secara konsinyasi. Ini berarti bahwa bisnis
tidak perlu membayar komoditi yang dipasok sampai komoditi itu benar-benar
terjual. Manajer agribisnis harus mengusahakan sedapat mungkin agar pemasok
memperpanjang jangka kredit maksimum, dan mengambil manfaat dari setiap
kelunakan persyaratan pembayaran hutang usaha.
Obligasi.
Obligasi (bonds) biasanya diterbitkan oleh perseroan. Obligasi merupakan
kewajiban perseroan untuk membayar sejumlah tertentu pada waktu tertentu di
masa mendatang. Obligasi diterbitkan dalam bentuk seri dan dibayar kembali
menurut urutan penerbitannya. Biasanya, obligasi mempunyai suku bunga yang
dibayar secara tahunan. Dan pada umumnya digunakan untuk memperbesar modal
jangka panjang, dan tanggal pelunasan sering 20-30 tahun dari tanggal penerbitan.
Obligasi tidak dijamin oleh agunan tertentu selain aktiva umum perusahaan, tetapi
umumnya mengandung risiko yang lebih rendah (preferred); artinya, dilunasi
terlebih dahulu dari saham perseroan atau beberapa kewajiban perusahaan
lainnya. Obligasi yang memenuhi syarat bisa diperjualbelikan lewat bursa saham.
Sebagai sumber dana, obligasi sangat besar artinya untuk perseroan besar.
Surat Hutang.
Surat hutang (debenture) yang diterbitkan sebagai penukar pinjaman
modal, biasanya memberikan jaminan berupa aktiva umum perusahaan, atau
sebagian dari saham dan harta kekayaan perusahaan, walaupun tidak dalam
bentuk hipotik atau surat perjanjian resmi. Hampir semua surat hutang sulit
diperjualbelikan atau dialihkan di antara pemberi pinjaman, dan biasanya
mempunyai kupon yang terlampir untuk memudahkan pembayaran bunga.
Biasanya, surat hutang ditebus secara seri dengan sangat teratur.
Wesel Bayar.
Wesel bayar (promissory notes) merupakan suatu janji dari peminjam
untuk membayar kepada pemberi pinjaman sejumlah uang dan bunga setelah
jangka waktu tertentu. Wesel bayar sangat biasa terdapat pada hampir semua
perusahaan dan bank agribisnis pribadi perorangan, dan pemberi kredit.
Perusahaan agribisnis dapat juga menerirna wesel bayar dari para langganannya.
Wesel seperti itu mungkin dapat diaiihkan rnempunyai klaim yaitu dapat dijual
oleh pemegang, dan pemilik baru akan mempunyai klaim yang sama terhadap
peminjam sama seperti pemegang yang terdahulu.
Apabila bila perusahaan agribisnis yang memegang wesel pelanggan yang
dapat dialihkan membutuhkan uang kas, wesel tersebut dapat dijual kepada bank
atau orang lain dan biasanya dengan potongan harga. Misalnya, Ray whyth bisa
saja menjual bahan bangunan kepada pengusaha tani, katakanlah seharga $5,000,
dan menerima wesel bayar yang dapat dialihkan (atas unjuk) -44.• bagai
pembayaran. Wesel tersebut akan dilunasi dalam 6 bulan dengan suku bunga
sebesar 10 persen. Selama 6 bulan itu Ray mungkin membutuhkan uang tunai, dan
jika demikian dia dapat pergi ke bank untuk menjual wesel tersebut. Bila
kredibilitas pengusaha tani itu baik dan bank merasa bahwa 1 suku bunga itu
cukup tinggi, wesel itu dapat dibeli oleh bank sebesar nilai nominal atau dengan
sedikit potongan harga yang mencerminkan ongkos pelayanan. Pengusaha tani
padi kemudian dapat membayar kepada bank wesel itu harus dibayar.
MEMILIH BANKIR SECARA BIJAKSANA
Pemilihan bank sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan
agribisnis. Bank yang tepat bukan hanya sekedar tempat untuk mendepositokan
dana, mengeluarkan cek, dan tempat meminjam, tetapi jauh lebih dari itu.
Pemilihan bank hendaknya jangan hanya didasarkan pada kemudahan dan
kesederhanaan (convenience). Banyak agribisnis berlokasi di daerah pedesaan
atau kota kecil. Mereka merasa bahwa "tenggang rasa" menuntut mereka agar
melakukan bisnis dengan bank di daerahnya, tetapi perasaan ini hanya berfaedah
bila bank dapat memenuhi kebutuhan agribisnis. Banyak bank kecil pada dasarnya
tidak mempunyai sarana atau memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk
mendorong pertumbuhan agribisnis. Salah satu cara bagi bank kecil untuk dapat
memperluas pelayanannya adalah dengan membuat perjanjian kerja dengan bank
yang lebih besar. Dengan demikian yang terbaik dari kedua bank tersebut dapat
digabung; yaitu manfaat dari pergaulan secara lokal dan manfaat dari tersedianya
pelayanan bank yang penuh.
Kebijakan Bank
Manajer agribisnis menghendaki bank yang balk dan dikelola dengn baik.
Hubungan perbankan sedikit banyak akan bersifat permanen. Kalau agribisnis
dan bank bekerja dan tumbuh bersama maka pengetahuan, pengalaman dan
hubungan "pribadi" akan sangat besar artinya. Kebijakan kredit bank bisa sangat
konservatif tetapi bisa juga sangat liberal. Tuntutan bisnis menghendaki agar bank
bersedia memikul risiko dalam menyediakan modal kepada perusahaan. Beberapa
bank tidak bersedia meminjamkan uang kecuali jika nasabah dapat membuktikan
bahwa pinjaman tersebut benar-benar dibutuhkan, sedangkan bank lainnya bisa
saja memberikan pinjaman yang akan mengakibatkan kebangkrutan nasabah.
Bank yang mempunyai kebijakan yang baik, pegawai yang berpendidikan, dan
dapat memberi saran sebagaimana halnya dengan memberi pinjaman harus
dipilih. Manajer agribisnis harus menganggap bank sebagai mitra usaha, dan harus
mengusahakan sepenuhnya hubungan yang saling menguntungkan dan
memuaskan keduanya.
Persiapan dalam Meminjam
Keberhasilan manajer agribisnis dalam menjamin tersedianya modal dari
lembaga pemberi pinjaman seringkali hanya tergantung pada cara-cara yang
ditempuhnya dalam mengusahakan pinjaman tersebut. Sebenarnya, pedoman
terbaik untuk mempersiapkan pinjaman adalah kedelapan pertanyaan (yang
disebutkan pada awal bab ini) yang harus ditanyakan manajer agribisnis sebelum
menambah modal ke dalam perusahaan. Manajer yang telah mempersiapkan diri
dengan baik akan bisa menjawab pertanyaan ini dan merundingkan pinjaman, dan
manajer yang belum bisa menjawabnya sebaiknya tidak meminta pinjaman. Data
ini harus ditata dan dipersiapkan sebaik-baiknya dalam bentuk yang mudah
dibaca. Ketidaklengkapan dan kekabur-an akan menghambat total semua usaha,
karena hal itu menunjukkan ketidakcakapan dan kurangnya keahlian dalam bidang
keuangan. Bankir sangat terkesan oleh manajer yang mengetahui dan dapat
membuktikan apa yang sedang terjadi.
Bukti prestasi dari masa lalu, trend atau kecenderungan, dan rencana di
masa mendatang, semuan yang merupakan bahan yang penting. Kembangkan
informasi ini dan tata dalam cara sebagai berikut:
1. Neraca dan perhitungan rugi-laba untuk sekurang-kurangnya tiga tahun
terakhir
2. Trend penjualan, beban, laba, dan sebagainya (rasio akan berguna di sini)
3. Penjelasan mengenai pasar (pelanggan), produk dan jasa, perbekalan (supplies)
4. Informasi mengenai modal kerja, umur piutang usaha, perputaran, persediaan
barang, dan sebagainya (lagi-lagi analisis rasio dan ROI akan bermanfaat)
5. Referensi mengenai kredit dan watak, dan latar belakang tim manajemen
6. Bukti mengenai rencana di masa mendatang; yaitu anggaran perluasan, laporan
keuangan pro forma.
7. Riwayat pribadi pemohon dan agribisnis
Pemohon hendaknya tulus hati dan jujur. Fakta-fakta jangan ditutup-
tutupi, bahkan fakta yang merugikan sekalipun, karena toh hal itu akan terungkap
juga; fakta yang merugikan jika dikemukakan secara terus terang akan lebih baik
daripada jika bankir merasa dikelabui.
Pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan manjer agribisnis adalah “jika
informasi ini disuguhkan kepada saya, apa pendapat saya tentang hal itu dan
apakah saya akan memberikan pinjaman berdasarkan hal itu?” menawarkan
bankir untuk berkeliling melihat sarana, dan kesempatan untuk bertemu dengan
karyawan aribisnis lainnya dapat juga membantu karena memberi kesan yang baik
dan juga bermanfaat dalam membangun hubungan jangka panjang yang lebih
baik.
Modal Ekuitas
Modal ekuitas menunjukkan dana yang diperoleh perusahaan melalui laba
yang ditahan, tambahan investasi oleh para pemilik, atau penambahan jumlah
penanaman modal yang bersedia memikul risiko usaha. Pada beberapa bisnis yang
kecil dan baru, ini mungkin merupakan satu-satunya alternatif untuk menjamin
dana modal. Beberapa pemilik tidak menghendaki penjualan ekuitas kepada orang
lain. Pemilik ini merasa bahwa pengurangan hak kendalinya terhadap bisnis tidak
setara nilainya dengan modal baru. Pemilik seperti itu hendaknya mengetahui
bahwa dana pinjaman mungkin mensyaratkan jauh lebih banyak pengekangan
terhadap hak kendali mereka ketimbang modal patungan. Dan bila pemilik lalai,
atau tidak lancar dalam pembayaran pinjaman berjangka, dia mungkin akan
kehilangan semua pengendalian terhadap manajemen bisnis. Ada baiknya jika
diingat bahwa modal ekuitas tidak harus dibayar kembali pada waktu tertentu, dan
seringkali tidak diperlukan sama sekali penyediaan dana untuk pembayaran
bunga. Modal ekuitas harus selalu dipertimbangkan sebagai aiternatif dan
dibandingkan terhadap sumber modal lainnya.
Saham Biasa
Bentuk modal yang paling lazim diperoleh dari penjualan saham
perusahaan kecil, pada umumnya penjualan bagian saham biasa dilakukan kepada
orang yang dikenal oleh pemilik yang ada sekarang. Di dalarn masyarakat selalu
ada orang-orang yang mempunyai dana untuk ditanamkan pada bisnis yang
memberi harapan baik. Bankir perusahaan sering kali dapat mendorong orang-
orang lain untuk ikut serta menanam modal. Karyawan pesahaan juga merupakan
sumber yang potensial sebagai pembeli saham terutama bila menawarkan rencana
penjualan khusus, yang memberikan kepada karyawan harga yang lebi rendah.
saham biasa pada umumnya mempunyai hak suara, yaitu bahwa pemilik saham
biasa mempunyai suara di dalam manajemen perusahaan. Kadang-kadang saham
biasa dibagi kedalam kelas- kelas dimana satu diantaranya mempunyai hak suara
istimewa.
Ray Whyth telah mempelajari secara hati-hati kebutuhan permodalan
perusahaannya. Dia telah menetapkan kombinasi tertentu dari pinjaman dan
ekuitas yang dirasakan paling baik untuk bisnisnya. Dia bermaksud untuk
menawarkan sejumlah saham kepada pemilik perusahaan kayu sebagai bagian dari
harga belinya. Dia juga ingin menawarkan sahamnya kepada karyawan dan
kepada masyarakat dalam jumlah yang terbatas. Dia menentukan rasio ekuitas
terhadap pinjaman dengan menggunakan alat analisis pada Bab 7 dan Bab 9 yang
bertalian dengan kemampuan membayar hutang.
Undang-undang yang mengatur penjualan surat-surat berharga juga harus
dipertimbangkan ketika rnenawarkan saham kepada masyarakat. Di AS semua
negara bagian mempunyai peraturan yang mengatur penjualan surat-surat
berharga dan saham. Kadang-kadang, peraturan federal yang mengatur penjualan
saham juga berlaku. Di Indonesia. hal ini diatur oleh Badan Pelaksana Pasar
Modal (Bapepam). Regu penasihat perlu dibentak sebelum penawaran saham
kepada umum dilaksanakan. Bankir bisnis, penasihat hukum, dan pemeriksa
keuangan (auditor) harus dilibatkan. Apabila perusahaan ingin membuat
penawaran umum yang lebih besar, biasanya perusahaan tersebut harus meminta
jasa-jasa bankir penanam modal. Bankir ini melakukan pelayanan yang sangat
khusus dengan menawarkan saham baru yang diterbitkan perusahaan. Sekiranya
bankir penanam modal menjamin (underwrites) penerbitan saham, bankir itu
membuat persetujuan dengan perseroan yang bersangkutan untuk memasarkan
surat berharga tersebut dengan membentuknya dan menjual kembali kepada
umum. Bankir penanam modal meminta beban komisi dari 3 sampai 10 persen,
tergantung pada sulitnya menjuai saham dan jumlah lembar yang ditawarkan.
Tidaklah biasa bahkan bagi bankir penanam modal yang kecil sekalipun untuk
menjamin/menanggung saham yang nilainya kurang dari $250.000. Penjualan
saham biasa tidak akan mengakibatkan terlepasnya kendali perusahaan dari tangan
pemilik yang sekarang sebab mereka bisa tetap mempertahankannya dengan
memiliki saham dalam jumlah yang cukup besar. Obligasi atau surat hutang
seringkali dijual sebagai terbitan yang dapat dipertukarkan (convertible) artinya
sesudah selang waktu tertentu dapat ditukar dengan bebrapa lembar saham.
Penawaran semacam ini diberikan perusahaan untuk memikat hati pembeli
terhadap obligasi dan surat hutang sebab bila perusahaan berhasil nilai sahamnya
dapat melonjak.
Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang “didahulukan” oleh perusahaan. Jika
suatu perseroan dilikuidasi, para pemilik saharn preferen akan memperoleh
pengembalian hak miliknya terlebih dahulu sebelum pemegang "tarif" dividen
tahunan yang pasti artinya perusahaan setiap tahun harus membayar persentase
tetap (katakanlah 6 %) dari nilai yang tercantum (nominal) atau nilai penerbitan.
Kadang-kadang perseroan menggunakan hak untuk menunda pembayarn dividen
jika perseroan tersebut menghadapi masalah keuangan. Tentu hak-hak istimewa
saham preferen pada saat likuidasi akan diimbangi oleh beberapa keterbatasannya,
seperti ketiadaan hak suara dan hak atas manaiemen seperti yang terdapat pada
saham biasa.
IKHTISAR
Pembiyaan agribisnis merupakan tanggung jawab manajemen yang
penting dan perlu. Uang harus tersedia untuk membiayai belanja modal dan
mengoperasikan agribisnis setiap harinya Ada tiga sumber modal yang utama:
pinjaman, dana yang dihasilkan dari operasi bisnis, dan tambahan penanaman
modal dari pemilik.
Pinjaman dapat mengambil banyak bentuk. Pinjaman jangka pendek untuk
satu tahun atau kurang biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan bisnis
musiman. Pinjaman jangka menengah dari 1-5 tahun biasanya digunakan untuk
membeli peralatan atau mernbiayai peningkatan volume bisnis. Pinjaman jangka
panjang biasanya digunakan untuk perluasan bisnis utama, seperti membeli lahan
dan memperluas gedung. Suku bunga dan skedul pelunasan berbeda-beda
tergantung pada banyak faktor, termasuk waktu, risiko, jumlah uang, pengalaman
pada masa lalu dan kelayakan kredit perusahaan.
Manajer harus mempertimbangkan banyak sumber yang berbeda untuk
peminjaman; misalnya, bank komersial, perusahaan asuransi, dan lembaga
keuangan, untuk sekedar menyebut tiga nama. Memilih pinjaman yang tepat
sering merupakan keputusan manajemen yang kritis. Agribisnis yang besar
meminjam dari masyarakt umum dengan menerbitkan obligasi, atau surat hutang
melalui pasar modal. Beberapa agribisnis, terutama yang baru, sangat bertumpu
pada pembiayaan ekuitas. Modal ekuitas berasal dari laba yang ditahan dalam
bisnis yaitu tidak dibagikan kepada para pemilik. Agribisnis lain menjual
tambahan saham untuk menarik modal ke dalam bisnisnya. Setiap cara
pembiayaan mempunyai pro dan kontra dan harus dipertimban gkan secara cermat
oleh manajer.
PERTANYAAN UNTUK DIBAHAS
1. Sebutkan sejumlah alasan mengapa perusahaan agribisnis harus menambah
modalnya.
2. Bahaslah setiap pertanyaan yang harus ditanyakan oleh manajer sebelum
menambah sumber keuangan pada agribisnis.
3. Definisikan dan bedakan antara berbagai jenis pinjaman, dan jelaskan
keadaan di mana setiap jenis harus digunakan.
4. Bahaslah hal-hal yang bersangkut-paut dengan berbagai jenis biaya pinjaman,
dan uraikan cara menghitung biaya tersebut.
5. Apakah arti "suku bunga setelah pajak", dan apa manfaatnya dalam
pengambilan keputusan?
6. Bagaimana laporan keuangan agribisnis harus dianalisis untuk menentukan
jumlah pinjaman yang ideal?
7. Apa kegunaan anggaran kas dan laporan keuangan pro forma? Jelaskan.
8. Apa sumber pinjaman utama yang tersedia dalam masyarakat? Untuk jenis
agibisnis apa mereka cocok?
9. Bahaslah berbagai jenis pinjaman dan fokuskan pembahasan pada sifat faktor
agunan untuk setiap kasus.
10. Dengan jalan bagaimana anda akan memiliki bankir untuk agribisnis anda?
11. Persiapkan garis besar bahan pembicaraan yang diperlukan jika manajer
agribisnis akan pergi ke bank untuk meminta pinjaman (kredit).
12. Buatlah daftar untuk jenis pembiayaan internal yang terpenting, dan manfaat
dari jenis sumber modal ini jika dibandingkan dengan pinjaman.