Anda di halaman 1dari 39

8.

PEMBIAYAAN AGRIBISNIS
TUJUAN
 Menyebutkan alasan-alasan untuk meningkatkan sumber daya keuangan
agribisnis, dan pertnyaan yang haus dijawab sebelum berbuat demikian.
 Menjelaskan jenis-jenis modal yang tersedia untuk agribisnis.
 Melukiskan berbagai jenis pinjaman, dana dan modal lainnyayang tersedia
 Menghitung biaya berbagai jenis pinjaman
 Mnentukan jumlah yang akan dipinjam oleh agribisnis
 Memanfaatkan anggaran kas dan laporan keuangan pro forma dalam
perencanaan keuangan
 Mengembangkan kemampuan dalam memilih lembaga pemberi pinjaman dan
memeprsiapkan usaha mencari pinjaman
 Menguraikan arti pengadaan dana modal internal.

Agribisnis tergantung pada berbagai macam sumber untuk membiayai bisnisnya.


Keterangan gambar:
A. Bank koperasi
B. Pemberi pinjaman komersial
C. Hubungan antara penerima dan pembeli pinjaman
SENTUHAN EMAS
Uang merupakan darah kehidupan bagi setiap agribisnis. Uang yang
diperlukan untuk membeli atau membiayai aktiva (harta) seperti mesin dan
peralatan, piutang usaha, tenagakerja, bahan, perbekalan, dan pajak. Itulah
sebabnya manajer agribisnis diharap menjadi "Raja Midas". Segala sesuatu yang
mereka sentuh harus berubah menjadi emas, agar dapat mengembalikan pinjarnan
yang diberikan pihak lain untuk digunakan dalarn bisnis. Andaikata sumber
keuangan terjamin, uang akan dialirkan ke perusahaan dengan harapan penuh
akan dibayar kembali disertai dengan laba. Sentuhan "emas" atau pengupayaan
laba ini bukanlah suatu mitos, dan manajer yang tidak rnempunyai sentuhan
sernacam itu akan mengakibatkan agribisnis mengalami kesulitan dana yang
besar.
Ada tiga sumber yang dapat digali manajer untuk memperoleh dana yang perlu
guna mengoperasikan agribisnis:
1. Investasi atau penanaman modal oleh para pemilik
2. Peminjaman dan
3. Dana yang berhasil dari laba dan penyusutan
Telaah yang dilakukan German dan Shea menunjukkan bahwa sumber
utama dana agribisnis (lebih dari 50%) merupakan kekayaan bersih (net worth)
perusahaan (juga disebut “modal sendiri” ). Makin besar perusahaan makin
tergantung dia pada kekayaan bersih sebagai sumber dana. Salah satu alas an
utama untuk ini adalah karena perusahaan besar biasanya dapat menawarkan
saham atau ekuitasnya kepada masyarakat umum (to public) dank arena itu
mampu menarik penanaman modal, hal semacam ini tidak dapat dilakukan oleh
perusahaan kecil. Apapun jenis atu ukuran bisnis, kemampuannya untuk
menghasilkan labalah yang pada akhirnya menentukan jumlah dana ya ng tersedia
untuk digunakan. Itulah sebabnya pra manajer membutuhkan “Sentuhan Raja
Midas” (Raja yang sentuhannya mengubah segala sesuatu menjadi emas)

ALASAN UNTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA KEUANGAN


Alasan terpenting untuk meningkatkan sumber daya keuangan agribisnis
adalah untuk memp erbesar pendapatan dan laba dengan bisnis tambahan. Dana
ekstra digunakan untuk keperluan umum untuk meningkatkan likuiditas atau
posisi kas atau untuk perluasan dan pertumbuhan usaha. Agribisnis dapat
menenmukan bahwa adanya terikat dalam aktiva tetap atau lancar dan tidak
mampu membayr hutangnya sehari-hari. Rekening-rekening tidak dapat dibayar
dengan aktiva yang tidak likuid (tidak dalam bentuk uang) seperti piutang usaha,
persediaan, pesanan baru, atau sesuatu peralatan. Oleh sebab itu agribisnis
membutuhkan kas sebagai modal kerja. Sumebr kas yang paling utama haruslah
berupa pendapatan atau penerimaan yang dihasilkan oleh bisnis itu sendiri, tetapi
dalam keadaan mendesak tambahn kas (uang tunai) mungkin diperlukan untuk
membayarhutang usaha harian. Hal ini khususnya benar bila bisnis bersifat
musiman, seperti biasanya terjdi. Dalam hal itu dana kas dapat terikat dalam
persediaan atau piutang usaha yang tidak dapat dujadikan uang tunai sampai
beberapa lama berselang. Lazimnya kebanyakan agriisnis merasa ada baiknya
untuk menyediakan kas sebesar 20 sampai 25 persen dari jumlah kewajiban
(hutang) lancar yang ada. Jumlah ini akan menjamin pembayaran hutang jagka
pendek dan hutag yang tidak terduga.
Penggunaan yang paling penting atas sumber daya keuangan tambahan
adalah untuk perluasan usaha. Perluasan dapat membutuhkan penyediaan dana
jangka pendek dan jangka panjang. Perluasan jangka pendek melibatkan faktor-
faktor seperti penambahan tenaga kerja, penambahan persediaan, dan penambahan
piutang usaha. Perluasan jangka panjang mendorong lebih banyak proyek besar
seperti pembelian peralatan baru, tanah, dan bangunan.
Tujuan penambahan modal agribisnis adalah untuk melipatgandakan
volume penjualan dan pendapatan dan sejlan dengan itu juga laba, dengan
menggunakan pertambahan aktiva secara jitu. Modal,* atau sumber daya
keuangan bisnis, dalam pengertian yang paling luas meliputi semua aktiva bisnis,
dan mewakili baik jumlah yang dimiliki maupun yang dipinjam.
MENENTUKAN KAPAN SUMBER DAYA KEUANGAN HARUS
DITINGKATKAN
Ketika manajer agribisnis mempertimbangkan kemungkinan untuk
memperoleh tambahan sumber daya keuangan, beberapa pertanyaan harus
diajukan dan dijawab secara hati-hati.
1. Apakah tambahan dana benar-benar dibutuhkan dalam agribisnis?
2. Mengapa tambahan dana diperlukan?
3. Berapa tambahan pendapatan dan/atau laba yang akan dihasilkan oleh tambahan
dana?
4. Kapan tambahan dana ini diperlukan?
5. Untuk jangka waktu berapa lama tambahan dana ini diperlukan?
6. Berapa banyak yang dibutuhkan dari penambahan sumber daya keuangan?
7. Kapan tambahan dana ini dapat diperoleh?
8. Berapa besar biaya yang akan timbul dari penambahan dana ini?
9. Bila dana dipinjam, bagaimana hutang ini akan dibayar kembali?
Manajer yang sedang mencari tambahan sumber daya keuangan untuk
agribisnis harus menggunakan pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai alat
penuntun untuk memilih satu alternatif yang tampaknya paling menguntungkan.
KEMBALI KE RAY WHYTH
Dalam bab sebelumnya kita telah menyinggung sedikit tentang Ray Whyth
yang memulai usaha kontruksi bangunan untuk usaha tani kira-kira 17 tahun yang
lalu dengan $1.000 yang tunai hasil tabungannya ditambah $1.000 pinjaman dari
bank. Sekarang perusahaan Ray merupakan perseroan yang dimiliki terutama oleh
anggota keluarga. Dengan menelusuri faktor-faktor yang ikut dipertimbangkan
ketika Ray Whyth mempelajari peluang untuk memperluas usahanya , kita akan
memperoleh gambaran penting mengenai prinsip pembiayaan agribisnis.
*Modal (capital) sering diartikan secara berbeda. Kadang-kadang, dalam
konteks akuntansi yang ketat khususnya, modal diartikan secara terbatas
hanya sebagai kekayaan bersih atau ekuitas pemilik dalam bisnis. Dalam
konteks manajemen modal lebih sering diartikan sebagai keseluruhan aktiva
sehingga mencakup ekuitas dan hutang bisnis. Perbedaan arti ini sering
diakibatkan oleh perbedaan tujuan pembahasan di mana akuntansi lebih
terkait dengan masalah hukum sementara manajemen dengan masalah
efisiensi — penerjemah.
Penjualan tahunan Ray saat ini melebihi $1.000.000 dan walaupun
sekarang dia mendirikan beberapa gedung dan silo komersial, sumber penghasilan
utamanya tetap dari bisnis berbagai jenis gedung usahatani
Jumlah kawannya sering melebihi 50 orang.sekarang Ray ditawari kesempatan
untuk membeli perusahaan kayu kecil di Ashley, sebuah kota dengan penduduk
6.500 orang. Perusahaan itu mempunyai penjualan kotor tahunan lebih dari
$750.000 dengan tingkat laba 15 % dari ekuitas pemilik dan 5 % dari penjualan
bersih setelah pajak penghasilan. Ray telah menggunakan perangkat analisis
keuangan yang telah dibicarakan dalam bab terdahulu untuk menganalisis bisnis
itu dan merasa bahwa perusahaan kayu itu akan merupakan peluang besar untuk
memperluas bisnisnya sendiri. Dia mengetahui adanya dua alternatif perluasan,
memperluas bisnisnya yang ada sekarang atau menganekaragaman
(mendiversifikasi) bisnisnya. Dia melihat bahwa perusahaan kayu menawarkan
peluang untuk melakukan kedua-duanya.
Ray menganalisis sejumlah keunggulan. Analisis terhadap perusahaan
kayu menunjukkan bahwa usaha itu dapat memperbesar perputaran. Dengan
menggabungkan kebutuhan usaha bangunannya akan kayu perkakas dengan
kebutuhan perusahaan kayu akan peningkatan penjualan, dia dapat meningkatkan
volume penjualan perusahaan kayu kira-kira sebesar 70 persen. Volume
penambahan pembelian untuk perusahaan kontruksi bisa mempermurah biaya
pembelian kayu perkakas sebab dia dapat membeli dalam jumlah besar dan
dengan muatan truk penuh. Dia juga dapat mengkonsolidasi gudang dan operasi
penanganan serta akan beroperasi secara lebih efisien sebab dia akan
membangunnya di tepi jalan raya. Kantornya dan semua kegiatan operasi dapat
dipindahkan pada satu lokasi, dan dia menggambarkan bahwa penggabungan
operasi dapat memperkecil biaya administrasi. Dengan penurunan harga pokok
penjualan dan beban administrasi, ditambah lagi dengaan peningkatan efisiensi
operasi, Ray meramalkan bahwa dia akan mampu menurunkan harga jual bagi
kedua bisnis sehigga lebih mempunyai daya menurunkan harga jual saing di
pasar. Menurut perkiraannya, sekiranya pun dia menurunkan harga sebesar 5%
dengan volume penjualan yang sama, dia masih dapat memperoleh marjin kotor
sebesar yang ada saat ini, tetapi dia berharap bahwa penjualan lama-kelamaan
akan meningkat sebanyak 50 sampai 100 persen karena hrga yang ditawarkannya
sangat bersaing. Dengan demikian masa depan Ray dan keluarganya tampaknya
sangat cerah. Mereka merasa sudah menjawab pertanyaan 1 dan 2 dengan
baik:”apakah penambahan dana diperlukan?”, karena posisi keuangan perusahaan
Ray sendiri sangat baik, maka dia yakin bahwa dia mampu menjamin tambhan
sumber keuangan untuk membeli dan mengoperasikan perusahaan kayu. Sisa bab
ini akan membicarakan perangkat dan alternatif pembiayaan utama yang perlu
dipertimbangkan Ray Whyth.
JENIS – JENIS MODAL DAN PINJAMAN
Pertanyaan yang berikutnya yang harus ditanyakan Ray terhadap dirinya sendiri
adalah: “jenis modal apa yang saya perlukan?”. Pada dasarnya ada empat jenis
tipe modal:
1. Pinjaman jangka pendek: 1 tahun atau kurang
2. Pinjaman jangka menengah: 1 sampai 5 tahun
3. Pinjaman jangka panjang: lebih dari 5 tahun
4. Modal ekuitas: tidak dibatasi waktu
Pinjaman Jangka Pendek
Pinjaman jangka pendek biasanya didefinisikan sebagai pinjaman yang akan jatuh
tempo dalam 1 tahun atau kurang, dan digunakan apabila kebutuhan akan dana
tambahan bersifat sementara, Ray Whyth menyadari perlunya dana untuk
menumpuk persediaan untuk musim semi dan musim panas karena pada saat
tersebut bisnis bangunan akan mengalami puncak kesibukan. Sebagian dari dana
ini juga akan tertanam dalam piutang usaha apabila persediaan di jual kepada
pelanggan secara kredit. Ciri penting dari pinjaman jangka pendek adalah sifatnya
yang mencair atau melikuidasi dengan sendirinya, yaitu pinjaman tersebut sering
mengawali suatu proses reaksi berantai yang diakhiri dengan pelunasan piniaman
tersebut.
Pinjaman barang persediaan piutang kas pelunasan pinjaman
Walaupun perusahaan yang sudah mapan dapat memperoleh pinjaman
jangka pendek tanpa jaminan, namun seringkali diperlukan agunan atau collateral,
artinya untuk pinjaman tersebut ditentukan beberapa aktiva perusahaan sebagai
penjamin yang nantinya bisa disita. Bentuk agunan bias bermacam-macam, tetapi
untuk pinjaman jangka pendek agunan yang paling lazim adalah aktiva lancar.
Bentuk agunan yang paling umum diterima adalah persediaan, piutang usaha,
bukti penerimaan gudang, dan surat berharga yang segera dapat dijual. Juga sering
terjadi bahwa pemiiik sendiri menjadi jaminan perorangan. (Artinya, pemilik atau
para pemilik menandatangani surat bukti berhutang dan akan menanggung hutang
tersebut secara pribadi jika perusahaan tidak mampu mengembalikannya.)
Pinjaman jangka pendek bisa berupa wesel bayar (surat tanda berhutang) dengan
jangka waktu yang teratur, yang artinya sejumlah tertentu harus dibayar (dicicil)
sesudah satu selang waktu tertentu, atau bisa juga berupa pinjaman berputar atau
plafon kredit atau line of credit (semacam rekening bank di mana nasabah bisa
meminjam sampai jumlah tertentu apabila dibutuhkan dan membayarnya kembali
jika dana kas cukup besar). Para manajer yang mengantisipasi kebutuhan akan
dana jangka pendek seringkali mengajukan permohonan untuk mendapat suatu
plafon kredit terlebih dahulu. Plafon kredit merupakan komitmen atau janji
pemberi pinjaman untuk menyediakan uang dalam jumlah tertentu kepada
perusahaan, biasanya untuk periode 1 tahun dan pada suku bunga tertentu, dan
bisa diambil setiap kali dibutuhkan. Biasanya pinjaman tersebut harus dibayar
kembali selama periode operasi. Dengan adanya plafon kredit manajemen tidak
perlu terlalu khawatir akan kekurangan uang kas karena selalu tersedia bila
diperlukan. Di samping itu, perusahaan perlu menanggung biaya bunga jika dana
tersebut tidak benar-benar diarnbil. Hal ini merupakan keunggulan plafon kredit.
Pemberi pinjaman plafon kredit untuk agribisnis seringkali meminta salinan
bulanan dari laporan keuangan perusahaan, agar mereka dapat memantau
kesehatan keuangan perusahaan. Ray Whyth menginginkan tersedianya plafon
kredit untuk mernenuhi kebutuhan kasnya dalam jangka pendek yaitu untuk
keperluan musiman. Dia yakin bahwa tidak akan ada masalah penjaminan dana ini
karena dia dapat menjaminkan persediaan dan piutang usaha sebagai agunan
terhadap setiap pinjaman yang beredar (belum dilunasi),
Para manajer agribisnis perlu menyadari bahwa pinjaman jangka pendek
hanya sesuai untuk penggunaan sementara. Kalau misalnya, dana dipinjam untuk
memperbesar persediaan agar dapat rnengimbangi peningkatan volume penjualan,
maka ada kemungkinan bahwa dana akan tetap diperlukan untuk selang waktu
yang cukup lama sehingga pinjaman yang lebih permanen diperlukan. Ini akan
menambah jumlah modal kerja perusahaan.
Pinjaman Jangka Menengah
Pinjaman jangka menengah biasanya digunakan untuk menyediakan
modal dalam angka 1 sampai 5 tahun. Pinjaman seperti itu hampir selalu
diamortisasi, artinya, dicicil selama jangka waktu pinjaman. Tujuan pinjaman
jangka menengah adalah untuk menyediakan sumber modal agribisnis yang
memungkinkan pertumbuhan atau modernisasi tanpa memaksa "pemilik" untuk
melepaskan haknya untuk mengendalikan bisnis. Pinjaman ini menyediakan
tambahan modal kerja yang dapat digunakan untuk menambah pendapatan dan
penjualan, dana yang dihasilkan oleh peningkatan pendapatan pada gilirannya
akan digunakan untuk membayar pinjaman. Pinjaman jangka menengah
mempunyai banyaki kemiripan dengan pinjaman jangka pendek. Kebanyakan
mengharuskan adanya sejenis agunan dan/atau asuransi terhadap aktiva tetap, bila
untuk itulah pinjaman diperlukan. Pinjaman jangka menengah menyediakan
tambahan modal yang permanen bagi agribisnis sekiranya persediaan, piutang
usaha, peralatan baru dan/atau modernisasi dalam jumlah yang lebih besar
diperlukan untuk pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. Ray Whyth
memperkirakan akan timbul kebutuhan akan pinjaman jangka menengah. Dia
menginginkan peningkatan piutang usaha dan persediaan jika dia mengambil alih
perusahaan kayu tersebut. Dia juga membutuhkan dana untuk memindahkan dan
mengkonsolidasikan operasinya pada pusat kegiatan yang baru.
Pinjarnan Jangka Paniang
Pinjaman jangka panjang mempunyai masa pakai lebih dari 5 tahun.
Pembedaan waktu antara pinjaman ini mungkin sedikit dibuat-buat, dan kadang-
kadang ada tumpang tindih dalarn kadar tertentu antara fungsi piniaman jangka
menengah dengan fungpi pinjaman jangka panjang, tergantung pada falsafah dan
kebijakan pemberi pinjaman dan peminjam. Tetapi perbedaan yang nyata antara
pinjaman jangka panjang dan menengah biasanya terletak pada rencana
penggunaan dana, dan juga prospek jangka panjang dari eksistensi dan solvensi
perusahaan. Biasanya, tujuan pinjaman ini adalah untuk memperoleh barang
yang'tidak bergerak, yaitu untuk tanah dan bangunan. Ketika pembeli pinjaman
mempelajari permintaan pinjaman jangka panjang, dia sangat memperhatikan
penilaian terhadap pembukuan perusahaan di masa lalu, ketrampilan dan
kemampuan tim manajemen, dan stabilitas bisnis perusahaan. Jaminan untuk
pinjaman jangka panjang biasanya berupa hipotik atau klaim atas aktiva tetap
perusahaan, dan makin panjang periode peminjaman, makin besar risiko bagi
pemberi pinjaman. Selalu ada kemungkinan bahwa perusahaan yang tidak stabil
akan dipaksa untuk menjual aktiva tetapnya dalam penjualan paksaan, di mana
aktiva tersebut akan mengalami penurunan nilai secara drastis.
Umumnya, pinjaman jangka panjang juga mematok suatu suku bunga atau
tingkat pengembalian yang akan tetap berlaku untuk seluruh pinjaman. Jika
keadaan berubah, nilai uang bisa meningkat dan pemberi pinjaman akan
menerima pendapatan bunga yang relatif kecil. Dana jangka panjang hampir
selalu diamortisasi dalam jangka waktu yang sama dengan atau melebihi periode
peminjaman dan dijamin dengan hipotik atau klaim atas aktiva tetap yang tertentu.
Kadang-kadang obligasi digunakan untuk menjamin pinjaman jangka panjang,
tetapi perusahaan kecil biasanya tidak mampu menerbitkan obligasi. Karena Ray
Whyth merencanakan pembangunan sarana pergudangan yang baru di lokasi yang
baru dan juga perluasan gedung kantor untuk menampung bisnis yang
dikonsolidasi, maka dia juga akan membutuhkan pinjaman jangka panjang.

Modal Ekuitas
Bila agribisnis tidak cukup mampu membayar hutang jangka panjang
(solvensi dibahas dalam Bab 7) atau tidak dapat memenuhi persyaratan agunan
yang sulit yang diajukan pemberi pinjaman, agribisnis tersebut mungkin harus
menggali modal ekuitas untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang. Modal
ekuitas dapat digunakan untuk keperluan yang sama seperti halnya dana yang
dipinjam, tetapi ada perbedaan penting modal ekuitas tidak usah dibayar kembali.
Itu merupakan bagian tetap dari modal bisnis. Modal ekuitas bisa diperoleh
dengan menanamkan kembali laba usaha atau dengan meminta para penanam
modal agar mau menambah investasinya dalam bisnis.
Pemberi pinjaman menaruh perhatian khusus terhadap ekuitas apabila
mereka mengadakan perjanjian pinjaman jangka panjang, dan mereka dapat
mendesak agar persentase yang lebih besar dari uang para pemilik ditanam pada
modal agribisnis. Hal. ini terutama berlaku untuk bisnis yang baru di mana risiko
lebih sulit diperhitungkan. Beberapa pemilik tidak bersedia memperbesar
ekuitasnya karena berbagai alasan, padahal mungkin itulah satu-satunya cara yang
bijaksana untuk memperoleh dana modal jangka panjang. Ray Whyth akan sangat
condong untuk memperbesar ekuitasnya. Karena bisnisnya telah diorganisasikan
sebagai perseroan, maka akan lebih mudah baginya untuk melakukan hal itu
sesuai dengan keinginannya. (Analisis yang lebih rinci akan disajikan kemudian
dalam bab ini.)
BIAYA MODAL
Pinjaman akan membebani bisnis dengan biaya-biaya yang khusus yang
harus dibayar kepada pemberi pinjaman. Salah satu diantaranya adalah biaya
bunga tetapi bunga bukanlah satu-satunya biaya pinjaman. Beberapa faktor lain
mempengaruhi biaya bersih dari modal yang dipinjam:
1. Persyaratan dan jangka waktu pelunasan pinjaman 2
2. Pengendalian usaha yang tidak bebas; yaitu keharusan untuk menyediakan
jaminan tertentu berupa saldo perkiraan, saham modal
3. Jenjang tarif pajak penghasilan perusahaan
Jangka Waktu Pelunasan Pinjaman
Persyaratan dan jangka waktu pelunasan pinjaman mempengaruhi
langsung suku bunga yang benar-benar dibayar. Apabila Ray Whyth meminjam
$50.000 untuk satu tahun dengan bunga sederhana sebesar 8 persen, biaya
bunganya akan sebesar $4.000. Pada akhir tahun, Ray harus membayar kepada
pemberi pinjaman sebesar $54.000 dan suku bunga yang sebenarnya adalah 8
persen. Rumus untuk bunga sederhana ini adalah:
$ Bunga yang dibayar ÷ jumlah pinjaman = suku bunga tahunan
$4.000 + $50.000 = 8%
Tetapi, seringkali pinjaman didiskontokan (discounted), yang berarti
bahwa jumlah bunga dikurangkan dari jumlah modal pada waktu dipinjam. Bila
cara ini digunakan pada kasus Ray, bunga sejumlah $4.000 yang akan dibayarkan,
atau 8% X $50.000, harus sudah dikurangkan dari pinjaman dan Ray hanya dapat
menggunakan $46.000 sebagai modal. Rumus pinjaman yang didiskontokan
adalah sebagai berikut:
Jumlah pinjaman - jumlah bunga yang dibayar = jumlah modal yang
tersedia
Pada akhir tahun, $50.000 harus telah dibayar kepada pemberi pinjaman;
tetapi karena Ray hanya menggunakan $46.000, bunganya menjadi:
Biaya pinjaman ÷ jumiah modal yang tersedia = suku bunga
$4.000 ÷ $46.000 = 8,7%
Biaya bunga yang sebenarnya atas pinjaman yang didiskontokan ini adalah
8,7 persen. Bila pinjaman dilunasi dengan menyicil, suku bunga yang sebenarnya
akan bertambah dalam jumlah yang besar. Rumus untuk mencari besarnya suku
bunga yang sebenarnya pada pinjaman yang dicicil adalah sebagai berikut:
2 XC X B
PST =¿
H X ( K +1)
Di mana PST = persentase suku bunga tahunan yang sebenarnya
C = berapa kali dilakukan cicilan dalam satu tahun
B = jumlah bunga yang dibayar dalam nilai uang
H = jurnlah hutang pada awal peminjaman
K = berapa kali dilakukan penyicilan secara keseluruhan
2 X 12 X $ 4.000
PST =¿
$ 50.000 X (12+1)
$ 96.000
PST =¿ ¿ 14,8 %
$ 650.000
Bank seringkali mengharuskan peminjam mengadakan saldo kompensatori
dalam perkiraan atau rekeningnya pada bank pemberi pinjaman saldo
kompensatori mengakibatkan sebagian pinjaman tidak berfungsi karena "tidak
boleh diambil". Misalnya, untuk mendapat pinjaman $50.000, Ray diharuskan
menyisakan saldo minimum sebesar $10.000 dalam perkiraan bank perusahaannya
selama pinjaman belum dilunasi. Ini berarti dia hanya dapat menggunakan
$40.000 sebagai tambahan modal dari pinjaman. Rumus untuk menggambarkan
tingkat bunga yang sebenarnya dalam kasus ini adalah:
Jumlah pembayaran bunga ÷ modal yang sesungguhnya tersedia = suku
bunga yang sebenarnya $4.000 ÷ $40.000 = 10%
Apabila perkiraan kas Ray biasanya mempunyai sejumlah saldo, maka
jumlah tersebut bisa dikurangkan dari saldo kompensatori untuk mengurangi
dampak dari biaya bunga yang sebenarnya. Kadang-kadang lembaga hanya
memberikan pinjaman jika penerima sudah membayar sejumlah point atau
pungutan jasa pinjaman (ongkos pelayanan jumlahnya ditentukan berdasarkan
nilai nominal/face value pinjaman), ongkos-ongkos ini perlu untuk mengimbangi
risiko serta jasa peminjaman dan muka sehingga biasanya dikurangkan dari
jumlah modal pada awal peminjaman. Persyaratan lain yang kadang-kadang
diajukan pemberi pinjaman dalah bahwa peminjam harus membeli saham pada
lembaga pemberi pinjaman yang jumlahnya ditentukan berdasarkan nilai
pinjaman. Pemberi pinjaman mungkin mengharuskan pembelian selembar saham
yang bernilai $10 untuk tiap $1.000 pinjaman. Pada kenyataannya, ini merupakan
satu bentuk pendiskontoan yang dapat digunakan untuk menentukan biaya
pinjaman yang sebenarnya. Suku bunga yang aktual atau yang sebenarnya harus
diumumkan oleh pemberi pinjaman komersial kepada masing-masing peminjam
di A.S. menurut perundang-undangan federal yang mengatur tentang kejujuran
dalam memberi pinjaman, tetapi perundang-undangan ini hanya berlaku untuk
pinjaman konsumen dan pembelian cicilan, umumnya tidak berlaku untuk
transaksi komersial atau bisnis.

Pembatasan Lain
Pemberi pinjaman kerapkali membatasi hak-hak istimewa manajemen
dalam agribisnis selama periode peminjaman. Caranya berbeda-beda, ada yang
hanya mengharuskan penyerahan laporan keuangan bulanan dan tahunan atau
informasi keuangan lain sehubungan dengan persediaan atau piutang usaha tetapi
ada yang bahkan sampai benar-benar melarang penggunaan dana modal tanpa
persetujuan pemberi berkeyakinan bahwa mereka dapat mematuhi pembatasan ini
dengan sepenuh hati sebelum menyetujuinya. Kalau tidak, rnereka akan sangat
merasa tertekan dalam mengambil keputusan dan menggunakan keluwesan bisnis
untuk mengimbangi kondisi yang berubah dalam peluang baru.

Suku bunga dan pajak


Satu hal yang sering diabaikan oleh para manjer agribisnis adalah
penurunan laba kena pajak sebesar bunga yang dibayar, karena bunga merupakan
beban (expense) bisnis. Jika untuk mengetahui biaya yang sebenarnya dari dana
modal pinjaman, manajer harus mengetahui apa yang disebut sebagai biaya bunga
setelah pajak. Cara yang paling baik untuk mengetahuinya adalah dengan
memperhatikan laba bersih setelah pajak, sebelum dan sesudah meminjam dari
bank. Dengan menggunakan perusahaan Ray Whyth (yang berbentuk perseroan)
Dan menganggap bahwa dia telah meminjam $50.000 dengan bunga 8%,
perhatikanlah informasi dalam tabel berikut:
SEBELUM SETELAH
MEMINJAM MEMINJAM
Laba operasi $50.000 $50.000
Beban bunga -0- -$4.000
Laba sebelum pajak $50.000 $46.000
Pajak penghasilan (misalnya -$12.500 -$11.500
25%)
Laba bersih setelah pajak $37.500 $34.500
Selisih antara keduanya adalah $3.000. dengan demikian suku bungayang
sebenarnya yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan hanya 6%.
Rumusnya adalah:
Biaya setelah pajak = biaya sebelum pajak x (1,0 – tarif pajak marjinal)
Biaya setelah pajak = 8% x (1,0 – 0,25) = 6%
Yang disebut sebgai tarif pajak penghasilan marjinal adalah tarif pajak
penghasilan yang dikenakan pada pertambaha terakhir penghasilan kena pajak
yang mengakibatkan perubahan tarif pajak, sebab kita tau tarif pajak ada yang
progresif dan degresif yang artinya untuk jumlah pertambahan tertentu dikenakan
tarif berbeda. Dalam hal ini karena selisih $3.000 itu tidak mempengaruhi tarif,
maka kita gunakan tarif yang berlkau 25%. Organisasi bisnis yang berbentuk
perusahaan perorangan dan persekutuan (lihat bab 3) juga harus jeli, terhadap
biaya ini jika hendak memutuskan antara penanaman odal sendiri atau
peminjaman dana modal untuk bisnisnya.

PRINSIP LEVERAGE ATAU PENGUNGKIT


Pengungkit atau leverage merupakan suatu konsep pembiayaan melalui
hutang jangka panjang untuk menggantikan penahan laba sebagai modal. Banyak
manajer berusaha sedapat mungkin untuk menggunakan hutang sebgai pengungkit
sebab jika tingkat pengembalian (return) atas dana tersebut masih lebih tinggi
daripada biaya bunga yang sebenarnya, maka hal itu akan memperbesar tingkat
pengembalian atas ekuitas. Beberapa faktor mempengaruhi prinsip leverage.
Pertama harus diingat bahwa kalau propoesi hutang terhadap ekuitas meningkat,
para pemberi pinjaman kemungkinan besar akan memperbesar biaya penyediaan
dana modal karena menurunnya solvensi yang mengakibatkan naiknya risiko.
Harus tetap diingat bahwa risiko untuk pemegang ekuitas juga meningkat
andaikata hutang bertambah, karena mereka merupakan pihak terakhir yang
berhak atas aktiva apabila perusahaan berada di ambang kehancuran. Leverage,
atau peningkatan proporsi hutang terhadap ekuitas, merupakan: keputusan yang
menguntungkan tetapi bisa juga sebaliknya.
Sebagai patokan dasar, agar dapat memperbesar laba, tingkat
pengembalian modal agribisnis setelah pajak lebih tinggi daripada biaya hutang
setelah pajak. Misalnya bila kemampuan perusahaan secara menyeluruh
menghasilkan tingkat pengembalian modal sebesar 10 persen sementara biaya
pinjaman setelah pajak adalah sebesar 6 persen, maka penambahan pinjaman akan
rnenambah laba.

PENENTUAN JUMLAH PINJAMAN YANG DIPERLUKAN AGRIBISNIS


Para manajer agribisnis kerapkali menanyakan berapa jumlah dana yang
akan dipinjam. Sebagian menjawab dengan mengatakan, "Semua yang dapat saya
peroleh," sementara yang lainnya mengatakan, "Sebanyak yang bisa dijamin
dengan hipotik". Falsafah yang menyamaratakan ini tidak akan memberi hasil atas
laba bersih. Manajer yang bijak selalu menetapkan kriteria dan kerangka kerja
untuk keputusan seperti itu. Bagian ini terutama akan membicarakan hutang
jangka menengah dan jangka panjang, karena dianggap bahwa hutang jangka
pendek akan dilunasi dengan uang kasnya dihasilkan oleh aktiva lancar.
Jumlah hutang yang paling diinginkan tergantung pada beberapa faktor,
beberapa di antaranya telah dibicarakan. Banyak dari faktor ini mudah diukur,
tetapi yang lainnya jauh lebih sulit.
Faktor pertama yang harus dipertimbangkan adalah kemampuan agribisnis
untuk melunasi pinjamannya. Walaupun dana yang tersedia dapat dihitung dari
semua sumber dari arus kas (lihat Bab 10), namun pada umumnya hanya dua.
faktor yang merupakan masukan utama untuk mempertimbangkan pelunasan
hutang, yaitu (1) marjin bersih pada tahun tersebut, dan (2) penyusutan. Marjin
bersih atau laba operasi selanjutnya harus dikurangi dengan semua bunga yang
harus dibayar, pajak penghasilan yang harus dibayar, hutang dividen kepada
pemilik ekuitas, atau pembagian kelebihan hasil usaha kepada anggota untuk
koperasi (lihat Bab 4).
Misalnya, apabila Ray Whyth memperoleh laba operasi sebesar $50.000
dan penyusutan $25.000 maka jumlah permulaan adalah $75.000. Untuk melihat
kemampuannya melunasi hutang, kita harus mengurangkan $5.000 sebagai beban
bunga, $25.000 pajak, dan $5.000 untuk dividen saham, dan yang akan tersisa
pada perusahaan untuk melunasi hutang hanyalah $40.000.
Marjin operasi $50.000
Penyusutan ÷ $25.000
Jumlah $75.000 $75.000
Bunga -$5.000
Pajak penghasilan -$25.000
Dividen -$5.000 $35.000
Jumlah $35.000 $40.000 untuk melunasi
hutang

Ray juga harus mempertimbangkan kemungkinan lain untuk penggunaan


lain untuk penggunaan dana ini, penambahan modal kerja, pengembalian modal
ekuitas dan penambahan deviden untuk pemegang saham.
Sehubungan dengan jumlah yang tersedia untuk melunasi hutang, banyak
lembaga pemberi pinjaman yang menggunakan ketentuan bahwa tidak lebih dari
50 sampai 60 persen dari jumlah tersebut yang bisa dihitung sebagai dana yang
tersedia untuk melunasi hutang, karena bisa terjadi perubahan atau keadaan
darurat.
Bila tambahan modal yang dipinjam dapat memperbesar pendapatan dan
laba, dan karenanya meningkatkan kemampuan melunasi hutang, maka jumlah
pinjaman dapat ditambah. "Prakiraan" yang cermat atas penghasilan baru seperti
itu sangat menentukan. Banyak manajer yang cenderung terlalu optimistiks,
terutama dalam jangka 'pendek. Ingatlah hukum Murphy dalam hal ini: "Bila ada
kemungkinan untuk berbuat salah, kesalahan itu akan terjadi." Risiko akan sangat
diperkecil jika manajer memperkirakan laba "terlalu" kecil (understate). Contoh,
bila Ray merasa akan mampu memperbesar kemampuannya melunasi hutang
sebesar $10.000 melalui pinjaman, maka paling tidak untuk tahun pertama,
disarankan agar hanya setengahnya saja, yaitu $5.000, yang benar-benar
diperhitungkan sebagai dana yang tersedia untuk melunasi hutang.
Beberapa faktor lain harus dipertimbangkan apabila Ray menganalisis
jumlah uang yang akan dipinjam. Dana pelunasan hutang dapat diperhitungkan
setinggi mungkin jika:
1. Tidak ada penanam modal yang akan menarik diri dalam menghadapi masa
sulit
2. Rasio solvensi (rasio antara kekayaan bersih terhadap hutang) cukup baik, atau
jumlah modal kerja besar
3. Aktiva tetap siap untuk dikonversi menjadi uang tunai tanpa menyebabkan
kerugian besar
4. Banyak sekali aktiva tetap yang dapat dijual
5. Risiko yang terkandung dalam aktiva yang dibeli kecil, seperti misalnya
peralatan baru yang lebih baik dan menghemat tenaga kerja
Bila metode penyusutan yang dipercepat atau yang khusus digunakan
untuk mempercepat penyusutan, maka jumlah yang diperhitungkan sebagai
pelunasan hutang harus dipertimbangkan dalam perspektif itu dan manajer
mungkin saja tidak ingin menjadikan semuua dana yang dihasilkan dari hal itu
untuk pelunasan hutang.
Akhirnya, manajer akan mengambil pandangan jangka panjang teguh atas
stabilitas dan keberhasilan perusahaan serta tim manajemennya secara
menyeluruh; faktor-faktor seperti laba, pengendalian persediaan , piutang usaha,
perputaran, dan efisiensi akan merupakan unsur-unsur akhir dalam menentukan
jumlah modal yang akan dipinjam perusahaan.
BEBERAPA ALAT LAIN
Dua alat atau teknik lain memainkan bagian penting dalam pembiayaan
perusahaan agribisnis yakni anggaran kas dan laporan keuangan pro forma kedua -
duanya dapat membantu manajer agribisnis untuk memperkirakan masa depan
secara jeli dan dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna dalam proses
pengambilan keputusan.

Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan proyeksi atas pengeluaran dan penerimaan kas
perusahaan untuk masa mendatang (lihat Peraga 8-1). Anggaran ini
memungkinkan manajer memperkirakan dana kas yang diperlukan untuk
mengambil manfaat dari potongan tunai, untuk membiayai permintaan musiman,
mengembangkan program peminjaman yang baik, untuk memperluas usaha, dan
membuat rencana pelunasan hutang.
Anggaran Kas Merupakan Proyeksi Pengeluaran dan Penerimaan Kas
Perusahaan untuk Masa Mendatang
ANGGARAN KAS
Untuk Tiga Bualan Pada Akhir Bulan
Januari Februari Maret
Anggara Aktual Anggaran Aktua Anggaran Aktual
n l
1 Penjualan tunai
2 Penagihan piutang
usaha
3 Pendapatan lainnya
4 Jumlah penerimaan
kas
Pengeluaran kas yang
diharapkan:
5 Bahan baku
6 Pembayaran gaji
7 Beban pabrikase
lainnya, termasuk
pemeliharaan
8 Iklan
9 Beban penjualan
1 Beban administrasi
0 termasuk gaji untuk
manajer pemilik
1 Pabrik dan
1 peralatan baru
1 Pembayaran lain
2 (pajak termasuk
peerkiraan
pajakpenghasilan,
pelunasan
pinjaman, bunga,
dll)
1 Jumlah pengeluaran
3 kas
1 Saldo kas yang
4 diharapkan pada
awal bulan
1 Pertambahan atau
5 penurunan
kas(bagian 4
dikurangi bagian
13)
1 Saldo kas yang
6 diharapkan pada
akhir bulan (bagian
14 ditambah bagian
15)
1 Saldo kas yang
7 diinginkan

Januari Februari Maret


Anggaran Aktual Anggaran Aktual Anggaran Aktual
1 Pinjaman
8 jangka
pendek yang
diperlukan
(bagian 17
kurang
bagian 16,
jika bagian
17 lebih
besar)
1 Kas yang
9 tersedia
untuk
dividen,
pembelian
barang modal
secara tunai
dan atau
penanaman
modal jangka
penedek
(bagian 16
kurang
bagian 17,
jika bagian
16 lebih besar
dari bagian
17)
Modal kas
2 Kas yang
0 tersedia
(bagian 19
setelah
dikurang
dividen, dsb)
2 Modal kas
1 yang
diinginkan
(bagian 11,
peralatan
pabrik baru)
2 Pinjaman
2 jangka
panjang yang
dibutuhkan
(bagian 21
kurang
bagian 20,
jika bagian
21 lebih besar
dari bagian
20)

Jangka waktu yang dicakup oleh anggaran kas tergantung dari sifat unik
agribisnis. Pertimbangan utama adalah berapa besar cadangan kas yang ada, dan
sampai di mana kadar keteraturan arus kas bisnis. Agribisnis yang sangat bersifat
musiman perlu mempersiapkan anggaran kas untuk periode yang lebih lama jika
dibandingkan dengan bisnis yang kegiatannya agak konstan.
Sementara Ray Whyth menyiapkan anggaran kasnya, dia harus mengikuti
langkah-langkah yang digariskan pada Bab 9. Dengan bantuan komite
perencanaannya, dia akan memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas, baik
dari bisnisnya yang ada saat ini maupun dari bisnis yang akan diambil alihnya.
Dalam kenyataannya, perkiraan ini dijadikan tujuan, jadi diperlukan masukan
yang hati-hati dan jujur. Penerimaan dan pengeluaran kas dicatat secara bulanan
yang merupakan periode anggaran, hasil akhirnya merupakan saldo kas pada akhir
periode anggaran.
Sasaran harus ditentukan untuk menentukan apakah jumlah anggaran
mencukupi (lihat Bab 2). Misalnya, Ray dapat menentukan bahwa jumlalk kas
yang sama dengan jurnlah penjualan dalam beberapa hari, atau persentase tertentu
dari kewajiban lancar, akan menjadi patokan atau sasaran.
Bila saldo kas kurang, pinjaman jangka pendek atau penyesuaian lainnya
dapat dilakukan. Bila saldo tersebut lebih besar daripada yang dibutuhkan,
kelebihannya dapat ditanamkan sementara dalam surat-surat berharga yang segera
dapal dijual atau dalam beberapa cara penanaman lain yang dapat menghasilkan
pendapatan. Anggaran kas dapat membantu menajer untuk memutuskan apakah
ada kebutuhan akan pinjaman jangka pendek, menengah, atau panjang atau model
ekuitas. Bila jumlah kas berlimpah pada saat tertentu dan kekurangan pada saat
lain, modal jangka pendek diperlukan. Bila kekurangan kas menunjukkan suatu
kecenderungan yang bersifat tetap maka diperlukan modal jangka menengah atau
panjang.

Laporan Keuangan Pro Forma


Karena anggaran kas hanya bersangkut paut dengan satu perkiraan, yakni
kas, adalah bijaksana untuk melangkah lebih lanjut dan menyiapkan perhitungan
rugi-laba dan neraca pro forma. Laporan ini sebenarnya hanya memproyeksikan
estimasi terbaik tentang keadaan bisnis pada periode mendatang (lihat Peraga 8-2
dan 8-3). Laporan keuangan pro forma paling tidak harus disajikan sekali tiga
bulan pada tahun operasi. Sekali lagi, makin bersifat musiman suatu agribisnis
makin sering dibutuhkan penyajian laporan keuangan pro forma.
Laporan keuangan pro forma akan menggambarkan masa depan bisnis dan
akan membantu manajer dalam menilai kebutuhan keuangan bisnis selama dan
pada akhir periode operasi. Jika Ray tidak menggunakan alat ini, dia tidak akan
menemukan masalah-masalah sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi, dan
akan terlambat untuk melakukan tindakan perbaikan. Angka terpenting dalam
mempersiapkan laporan pro forma adalah estimasi atau taksiran penjualan. Di
sinilah harus dilibatkan sebanyak mungkin orang yang mempunyai cukup banyak
informasi. Ray bisa saja melibatkan keluarga, tenaga pembukuan perusahaan
perkayuan tersebut, wiraniaga dari kedua
PROYEKSI PERHITUNGAN RUGI-LABA
Untuk Satu Bulan
ANGKA-ANGKA DIDASARKAN
PADA:
Pendapatan dari penjualan Anggaran penjualan bulan tersebut
Harga pokok penjualan pengalaman
Marjin kotor
Beban operasi:
Beban penjualan Anggaran bulan tersebut
Beban umum Pengalaman
Jumlah beban operasi
Laba bersih dan operasi
Beban lainnya
Beban bunga Hutang yang belum dilunasi
Laba bersih sebelum pajak Tambahan hutang yang diharapkan
Pajak penghasilan
Laba bersih setelah pajak Tarif pajak sebesar persen
Pengambilan laba oleh pemilik Keinginan pemilik
Laba yang ditahan

PERAGA Proyeksi Neraca 8-3


PROYEKSI NERACA
AKTIVA ANGKA – ANGKA DIDASARKAN
PADA;
Aktiva lancar;
Kas Saldo kas yang diinginkan
Piutang usaha Rata-rat periode penagihan, yaitu
hari penjualan
Persediaan Perputaran bulanan sebesar
selama musim ini
Jumlah aktiva lancar
Aktiva tetap Penyesuaian dengan penyusutan bulan
tersebut
Jumlah aktiva
KEWAJIBAN
Kewajiban lancar;
Wesel bayar Jumlah dana yang dipinjam untuk
“mengimbangi” aktiva
Hutang usaha Periode pembelian kredit, yaitu
hari pembelian
Kewajiban akrual Sama dengan periode sebelumnya
Jumlah kewajiban lancar
Hutang jangka panjang Pinjaman yang diharapkan dan yang
ditambahkan
Jumlah kewajiban
EKUITAS
Modal yang disetor
Laba yang ditahan Jumlah sekarang tambah laba yang
akan ditahan
Jumlah ekuitas
Jumlah kewajiban dan ekuitas

perusahaan, perwakilan para pemasok, banknya, sekedar untuk menyebut


beberapa nama. Pengalaman masa lalu dan kecenderungan harga di masa
mendatang merupakan unsur pokok, ditambah dengan faktor-faktor persaingan
dari perusahaan lain di wilayah tersebut.
Adalah penting bahwa kedua alat ini mempunyai dasar yang kuat
sehubungan dengan tujuan dalam bidang saldo kas, perputaran persediaan, periode
penagihan piutang usaha, beban, dan pendapatan.
Dengan tujuan yang kokoh, manajemen dapat menggunakan anggaran kas
dan laporan keuangan sementara, untuk membandingkan kemajuan yang dicapai
terhadap estimasi dan dugaan. Apabila prestasi aktual sangat berbeda dari rencana
semula, sebab-sebabnya dapat diketahui dan kelemahannya diperbaiki. Selaku
manajer profesional, Ray Whyth akan berupaya menggunakan alat-alat keuangan
ini ketika dia memasuki perusahaannya yang baru, mempersiapkan diri sedapat
mungkin untuk masa mendatang.
SUMBER – SUMBER KEUANGAN EKSTERNAL
Ada banyak sumber modal yang tersedia untuk setiap agribisnis. Beberapa
dari sumber ini tidak biasa atau jarang, sementara yang lainnya agak lazim sumber
keuangan yang paling penting bagi agribisnis akan dibahas dalam bagian berikut.

Bank Komersial
Bank-bank komersial merupakan sumber utama dari dana pinjaman bagi
hampir semua agribisnis. Menurut perkiraan, bank-bank ini menyediakan 80
persen dari dana pinjaman, kecuali kredit perdagangan. Bank komersial biasanya
menawarkan plafon penuh untuk jasa-jasa bank, yang meliputi perkiraan
tabungan, perkiraan cek, dan pinjaman. Bank memberikan banyak bentuk
pinjaman, seperti pinjaman jangka pendek, menengah, dan panjang, plafon kredit,
dan pinjaman khusus.

Pinjaman dengan Jaminan Piutang Usaha


Bentuk pinjaman ini merupakan pinjaman yang diaguni atau dijamini
dengan piutang usaha bisnis. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberitahuan
(notification) atau tanpa pemberitahuan. Pemberitahuan berarti bank memberi
informasi kepada debitur (si terhutang) agar membayar hutangnya langsung ke
bank. Dari pembayaran yang telah diterima, bank akan mengurangkan beban jasa
bank dan bunga, kemudian sisanya dikreditkan untuk melunasi pinjaman pada
perkiraan peminjam. Jika tidak ada pemberitahuan, peminjam menagih sendiri
piutang usahanya dan menyerahkannya ke bank. Pencatatan dan biaya bunga
biasanya tinggi, dan keluwesan manajerial dibatasi, jadi pinjaman tanpa
pemberitahuan hendaknya dihindarkan kalau memungkinkan.

Bukti Penerimaan Gudang


Hal ini merupakan suatu alat untuk menggunakan persediaan sebagai
jaminan untuk pinjaman. Setelah persediaan disimpan di gudang, peminjam
"menjual" barang persediaan kepada bank, dan kemudian membeli kembali bukti
penerimaan dari bank. Jenis pinjaman ini hanya berlaku untuk barang yang tidak
cepat rusak, dan hal ini memungkinkan peminjam bekerja dengan modal kerja
yang terbatas.
Bank juga memberikan pinjaman pribadi tanpa jaminan berbagai jenis,
pinjaman berjaminan lainnya, seperti hipotik atas harta yang tidak bergerak,
hipotik pribadi (chattel mortgage) atas perkakas dan peralatan dan pinjaman
terhadap polis asuransi jiwa pemilik, saharn dan obligasi, dan sebagainya.
Seringkali bank menawarkan jasa untuk menjual produk dengan membeli kontrak
penjualan angsuran dari penjual. Kontrak penjualan angsuran merupakan kontrak
yang dibuat oleh pembeli untuk membayar produk dengan cara khusus. Apabila
lembaga keuangan membeli kontrak, pembayaran dilakukan langsung kepada
instansi itu. Bisnis penjual langsung memperoleh uangnya (dari lembaga
tersehut). Dan bagi pelanggan hal ini membantu pembiayaan pembelian dan arus
dana. Hal ini terutama sangat membantu bagi penjual eceran yang menjual
barang-barang yang mahal, seperi perkakas dan traktor usaha tani.

Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi selalu mencari tempat untuk menanamkan dana yang
mereka kumpulkan dari para pemegang polis. Hampir semua perusahaan asuransi
tertarik pada pinjaman jangka menengah dan jangka panjang untuk pembelian
aktiva tetap, seperti peralatan dan barang yang tidak bergerak. Mereka lebih
menyukai pinjaman besar dan hipotik untuk agunan. Bila pemilik atau agribisnis
itu sendiri mempunyai polis dengan perusahaan tertentu, perusahaan itu biasanya
meminjami agribisnis sejumlah yang sama dengan nilai tunai polis dengan suku
bunga yang sangat menguntungkan.

Lembaga Keuangan Komersial


Lembaga keuangan komersial adalah badan keuangan yang
mengkhususkan aktivitasnya pada bidang pinjaman bisnis dan komersial.
Lembaga ini tidak boleh kita samakan dengan badan keuangan pribadi, yang
memberikan pinjaman kepada perorangan. Lembaga keuangan komersial lebih
berani mengambil risiko ketimbang bank, sehingga pada umumnya meminta
bunga yang lebih tinggi jika dibanding dengan bank. Lembaga keuangan
komersial dapat juga ambil bagian dalam pengendalian keputusan manajemen.
Hal ini terutama benar jika pinjaman berisiko tinggi. Kadang-kadang lembaga
keuangan komersial melunasi semua hutang perusahaan kepada pihak lain agar
perusahaan tersebut hanya berhutang kepadanya. Ini khususnya sangat berguna
jika perusahaan tersebut menghadapi ketidaklancaran arus kas sehingga skedul
pembayaran dapat disusun kembali dengan mempertimbangkan keterbatasan
tersebut.

Faktor
Faktor merupakan sumber dana modal yang sangat khusus. Faktor
membeli piutang usaha pada harga yang lebih murah (diskonto). Dan memikul
sendiri risiko terjadinya piutang yang tidak dapat ditagih (without recourse),
karena itu, sekiranya faktor tidak yakin bahwa piutang tersebut akan dilunasi, dia
tidak akan membelinya. Faktor akan membuat pemberitahuan kepada setiap pihak
yang berhutang dan menagih hutang mereka masing-masing. Sebenarnya banyak
agribisnis tidak menyukai prosedur ini karena para pelanggan menyetor langsung
kepada faktor. Tetapi kadang-kadang inilah satu-satunya jalan untuk memperbesar
jumlah kas dengan cepat.

Peminjaman oleh Koperasi


Koperasi tentu saja bisa mendapat pinjaman dari semua sumber
konvensional, tetapi selain itu koperasi agribisnis dapat meminjam dari Bank
Koperasi yang merupakan bagian dari sistem kredit usaha tani. Bank khusus ini
dimiliki oleh para anggota pelanggan pinjaman (kredit) jangka pendek, menengah
dan panjang kepada para anggotanya. Untuk mendapat pinjaman, koperasi harus
membeli sejumlah saham anggota yang setara dengan jumlah uang yang sedang
dipinjam. Saham ini mengandung bunga dan ditukar atau dibeli kembali kalau
hutang telah dilunasi dan bank mempunyai dana yang yang tersedia untuk
keperluan itu. Seringkali Bank Koperasi dapat menawarkan lebih rendah
ketimbang bannk komersial karena sifatnya tidak mengejar laba dan dioperasikan
secara ekslusif demi kesejahteraan anggotanya. Karena mengkhususkan diri dalam
memberi pinjaman pada koperasi, karyawan bank seringkali dapat memberikan
petunjuk pada manajemen dan bimbingan pada anggota peminjam.

Kredit Dagang
Salah satu sumber modal yang paling diabaikan adalah kredit yang
diberikan oleh pemasok usaha agribisnis. Apabila agribisnis mempunyai
kelayakan kredit, hampir semua pemasok atau penjual bersedia melakukan
penjualan secara kredit. Manajemen juga dapat merundingkan jangka kredit yang
lebih panjang daripada yang biasa. Misalnya, Ray Whyth dengan pembelian tiang
balok yang begitu mantap dapat memperpanjang jangka waktu kredit yang biasa
dari 30 hari menjadi 90 hari sejak pembuatan faktur. Padahal dari segi penagihan
piutang terhadap para pengusaha tani yang dibangunkan gedungnya, Ray biasanya
tidak membutuhkan waktu sampai 90 hari. Jadi, sebenarnya para pemasok tiang
balok berperan juga sebagai penyedia modal bagi bisnis Ray, tetapi tidak
membebankan biaya apa pun pada Ray. Ada juga kemungkinan bahwa pemasok
bersedia menjual kepada agribisnis secara konsinyasi. Ini berarti bahwa bisnis
tidak perlu membayar komoditi yang dipasok sampai komoditi itu benar-benar
terjual. Manajer agribisnis harus mengusahakan sedapat mungkin agar pemasok
memperpanjang jangka kredit maksimum, dan mengambil manfaat dari setiap
kelunakan persyaratan pembayaran hutang usaha.

Leasing atau Penyewaan


Leasing memberikan peluang bagi banyak perusahaan agribisnis untuk
memperluas aktiva modalnya tanpa harus meminjam uang. Agribisnis misalnya
dapat melease atau menyewa gudang, pabrik, toko, kantor, peralatan atau truk.
Hampir semua aktiva tetap yang penting dapat disewa. Leasing merupakan
padanan dari peminjaman*, sebab keduanya mempunyai pengertian yang sama
yaitu sebagai cara untuk memperoleh modal. Pada umumnya, uang yang
digunakan pada leasing diperoleh dari lembaga keuangan dan perusahaan
asuransi. Banyak perusahaan yang telah mengkhususkan operasinya dalam leasing
untuk hampir segala jenis barang. Ray Whyth sedang mempertimbangkan secara
sungguh-sungguh untuk menyewa truk bagi bisnisnya agar dapat menghemat
kasnya.
Lease tentu cenderung lebih mahal ketimbang pinjaman karena di dalam
biaya lease, lessor (pihak yang memberikan pinjaman) akan memperhitungkan
unsur laba, risiko, biaya bunga dari modal yang tertanam pada harta yang
bersangkutan, serta penyusutannya. Makin panjang periode lease, makin rendah
tarif bebannya, yang berarti bila Ray Whyth menyewa truk untuk empat tahun,
maka dia akan membayar jumlah sewa tahunan yang lebih rendah daripada bila ia
menyewa untuk dua tahun. Dalam banyak kasus, para lesse berhak membeli harta
tersebut pada akhir periode lease pada harga yang telah ditentukan sebelumnya.

Keunggulan dan Kelemahan Leasing


Peusahaan mengadakan leasing agar uang kas yang ada tidak usah
digunakan untuk membeli aktiva. Perusahaan tidak perlu meminjam atau menjual
saham untuk memperoleh kas. Banyak usaha agribisnis yang berpendapat bahwa
lebih baik dananya digunakan untuk memperluas operasi daripada untuk membeli
aktiva yang dengan mudah dapat dilease.Beban leasing juga bisa dikurangkan
untuk tujuan perpajakan, dan mungkin lebih murah, daripada pinjaman, pembelian
atau pembebanan biaya penyusutan. Keunggulan lain adalah bahwa aktiva yang
dikembalikan kepada lessor (pihak yang "menyewakan"), dan aktiva yang lebih
baru atau lebih baik dapat diperoleh. Hal ini akan sangat bernilai apabila aktiva
tersebut sangat terpengaruh oleh perubahan atau teknologi.
*Leasing yang sering disebut kontrak-sewa berbeda dari penyewaan
(renting) karena didalam leasing tersirat pengertian bahwa aktiva yang
disewa pada akhirnya akan jadi hak milik si penyewa (lessee) sesuai dengan
jenis leasing dan persyaratannya.
Tetapi leasing bukannya tanpa kelemahan. Untuk hampir semua bisnis,
leasing akan menghabiskan biaya yang lebih besar ketimbang peminjaman.
Leasing juga mengikat bisnis untuk melakukan pembayaran tertentu, padahal bila
aktiva tersebut dimiliki, perusahaan dapat menjualnya paling tidak untuk
meminimumkan keterikatan keuangan. Akhirnya, aktiva lease seringkali semakin
berharga, dan penambahan nilai seperti itu hanya menguntungkan bagi lessor atau
pemilik.

Sumber Modal Lainnya


Agribisnis dapat membuka banyak sumber modal lainnya, terrnasuk
obligasi (bonds), surat hutang (debentures), dan wesel bayar (promissory notes).

Obligasi.
Obligasi (bonds) biasanya diterbitkan oleh perseroan. Obligasi merupakan
kewajiban perseroan untuk membayar sejumlah tertentu pada waktu tertentu di
masa mendatang. Obligasi diterbitkan dalam bentuk seri dan dibayar kembali
menurut urutan penerbitannya. Biasanya, obligasi mempunyai suku bunga yang
dibayar secara tahunan. Dan pada umumnya digunakan untuk memperbesar modal
jangka panjang, dan tanggal pelunasan sering 20-30 tahun dari tanggal penerbitan.
Obligasi tidak dijamin oleh agunan tertentu selain aktiva umum perusahaan, tetapi
umumnya mengandung risiko yang lebih rendah (preferred); artinya, dilunasi
terlebih dahulu dari saham perseroan atau beberapa kewajiban perusahaan
lainnya. Obligasi yang memenuhi syarat bisa diperjualbelikan lewat bursa saham.
Sebagai sumber dana, obligasi sangat besar artinya untuk perseroan besar.
Surat Hutang.
Surat hutang (debenture) yang diterbitkan sebagai penukar pinjaman
modal, biasanya memberikan jaminan berupa aktiva umum perusahaan, atau
sebagian dari saham dan harta kekayaan perusahaan, walaupun tidak dalam
bentuk hipotik atau surat perjanjian resmi. Hampir semua surat hutang sulit
diperjualbelikan atau dialihkan di antara pemberi pinjaman, dan biasanya
mempunyai kupon yang terlampir untuk memudahkan pembayaran bunga.
Biasanya, surat hutang ditebus secara seri dengan sangat teratur.

Wesel Bayar.
Wesel bayar (promissory notes) merupakan suatu janji dari peminjam
untuk membayar kepada pemberi pinjaman sejumlah uang dan bunga setelah
jangka waktu tertentu. Wesel bayar sangat biasa terdapat pada hampir semua
perusahaan dan bank agribisnis pribadi perorangan, dan pemberi kredit.
Perusahaan agribisnis dapat juga menerirna wesel bayar dari para langganannya.
Wesel seperti itu mungkin dapat diaiihkan rnempunyai klaim yaitu dapat dijual
oleh pemegang, dan pemilik baru akan mempunyai klaim yang sama terhadap
peminjam sama seperti pemegang yang terdahulu.
Apabila bila perusahaan agribisnis yang memegang wesel pelanggan yang
dapat dialihkan membutuhkan uang kas, wesel tersebut dapat dijual kepada bank
atau orang lain dan biasanya dengan potongan harga. Misalnya, Ray whyth bisa
saja menjual bahan bangunan kepada pengusaha tani, katakanlah seharga $5,000,
dan menerima wesel bayar yang dapat dialihkan (atas unjuk) -44.• bagai
pembayaran. Wesel tersebut akan dilunasi dalam 6 bulan dengan suku bunga
sebesar 10 persen. Selama 6 bulan itu Ray mungkin membutuhkan uang tunai, dan
jika demikian dia dapat pergi ke bank untuk menjual wesel tersebut. Bila
kredibilitas pengusaha tani itu baik dan bank merasa bahwa 1 suku bunga itu
cukup tinggi, wesel itu dapat dibeli oleh bank sebesar nilai nominal atau dengan
sedikit potongan harga yang mencerminkan ongkos pelayanan. Pengusaha tani
padi kemudian dapat membayar kepada bank wesel itu harus dibayar.
MEMILIH BANKIR SECARA BIJAKSANA
Pemilihan bank sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan
agribisnis. Bank yang tepat bukan hanya sekedar tempat untuk mendepositokan
dana, mengeluarkan cek, dan tempat meminjam, tetapi jauh lebih dari itu.
Pemilihan bank hendaknya jangan hanya didasarkan pada kemudahan dan
kesederhanaan (convenience). Banyak agribisnis berlokasi di daerah pedesaan
atau kota kecil. Mereka merasa bahwa "tenggang rasa" menuntut mereka agar
melakukan bisnis dengan bank di daerahnya, tetapi perasaan ini hanya berfaedah
bila bank dapat memenuhi kebutuhan agribisnis. Banyak bank kecil pada dasarnya
tidak mempunyai sarana atau memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk
mendorong pertumbuhan agribisnis. Salah satu cara bagi bank kecil untuk dapat
memperluas pelayanannya adalah dengan membuat perjanjian kerja dengan bank
yang lebih besar. Dengan demikian yang terbaik dari kedua bank tersebut dapat
digabung; yaitu manfaat dari pergaulan secara lokal dan manfaat dari tersedianya
pelayanan bank yang penuh.

Persyaratan untuk Memilih Bank


Ada lima butir penting yang harus dipertimbangkan untuk memilih bank.
1. Apakah sikap bank terhadap agribisnis progresif?
2. Apakah jenis kredit kebutuhan yang ditawarkan cukup banyak untuk
memenuhi agribisnis?
3. Apakah bank cukup besar untuk mernenuhi kebutuhan rnodal bisnis?
4. Apakah bank mempunyai pegawai berbobot yang paham tentang agribisnis?
5. Apakah kebijakan manajemen bank sesuai dengan tujuan dan strategi keuangan
agribisnis?

Apakah Bank Progressif? Manajer agribisnis yang progressif rnembutuhkan


bank yang progressif, yaitu bank yang mampu berpacu dengan perubahan. era dan
masyarakat yang dilayani. Sarana fisis mernberikan beberapa indikasi tentang
pemikiran yang progressif, tetapi patokan yang sesungguhnya adalah organisasi
dan orang-orangnya. Apakah para karyawan bank rnemberikan perhatian besar
dalam melayani agribisnis? Apakah mereka berminat dan berpartisipasi dalam
peristiwa kemasyarakatan? Apakah bank mempunyai karyawan yang khusus
melayani agribisnis, dan apakah mereka telah menunjuk seseorang untuk
menangani perkiraan perusahaan? Sudahkah karyawan ini menghubungi
perusahaan? Ini hanyalah beberapa cara untuk menimbang sejauh mana
keprogressifan bank dalam melayani bisnis.

Jenis Kredit yang Ditawarkan


Bankir harus mengerti kebutuhan unik agribisnis. Dapat atau maukah bank
membuat pinjaman berdasarkan piutang, bukti penerimaan gudang; plafon kredit;
atau pinjaman jangka pendek; menengah; dan panjang? Apakah bank menghargai
wesel, menerima wesel yang dapat dialihkan, dan yang sejenisnya? Apakah bank
menyediakan acuan kredit kepada pelanggan (nasabah) potensial, membantu
memecahkan kesulitan modal, membantu pelanggan dengan mengharumkan nama
baik perusahaan? Berapa besar biaya bank untuk berbagai macam pelayanan?
Apakan suku bunganya bersaing?

Seberapa Besar Bank yang Diperlukan?


Ukuran bank dapat merupakan faktor yang penting, terutama kalau
kebutuhan kredit agribisnis besar atau meningkat. Bank tunduk pada berbagai
peraturan pemerintah dan departemen keuangan yang membatasi besarnya
pinjaman dan jumlah yang dapat dipinjamkan oleh bank kepada nasabah. Manajer
harus memastikan jangan terperangkap dalam situasi di mana "batas resmi" ini
akan melumpuhkan bisnis. Bila bank lokal tidak dapat memenuhi persyaratan
modal perusahaan, manajer agribisnis harus memastikan bahwa bank itu dapat
membuat perjanjian kerja dengan bank lain untuk menyediakan sisa kredit yang
diperlukan. Apakah bank cukup besar sehingga mampu mempunyai departemen
perwakilan dana (trust department) terpisah yang dikelola dengan baik? Bila
agribisnis menjual berdasarkan pinjaman cicilan, dapatkah bank menangani
hubungan kerja dengannya? Karena ukuran dan prestise sering ada hubungannya,
manajer agribisnis harus memastikan bahwa bank mempunyai citra yang baik
dalam lingkungan keuangan.
Pegawai yang Berbobot Agribisnis
Agribisnis merupakan bentuk bisnis yang unik. Karyawan bank yang
dipilih perlu mengetahui kebutuhan agribisnis pemhaman tentang pertanian, sifat
musiman, dan hal-hal semacam itu harus dimiliki. Apakah karyawan bank juga
mengerti informasi keuangan, analisis dan alat-alat perencanaan dan manajemen
keuangan? Apakah personalia bank cukup pintar untuk dimintai penjelasan
tentang berbagai hal? Bankir yang baik dapat menjadi anggota penting dari tim
manajemen, yang kepentingannya terhadap keberhasilan agribisnis sama dengan
kepentingan bisnis itu sendiri. Bankir yang sedang mengejar kepentingannya
sendiri juga member manfaat pada agribisnis, karena dengan usaha semacarn itu
sumber modal yang dibutuhkan agribisnis akan terjamin dan sernakin besar.

Kebijakan Bank
Manajer agribisnis menghendaki bank yang balk dan dikelola dengn baik.
Hubungan perbankan sedikit banyak akan bersifat permanen. Kalau agribisnis
dan bank bekerja dan tumbuh bersama maka pengetahuan, pengalaman dan
hubungan "pribadi" akan sangat besar artinya. Kebijakan kredit bank bisa sangat
konservatif tetapi bisa juga sangat liberal. Tuntutan bisnis menghendaki agar bank
bersedia memikul risiko dalam menyediakan modal kepada perusahaan. Beberapa
bank tidak bersedia meminjamkan uang kecuali jika nasabah dapat membuktikan
bahwa pinjaman tersebut benar-benar dibutuhkan, sedangkan bank lainnya bisa
saja memberikan pinjaman yang akan mengakibatkan kebangkrutan nasabah.
Bank yang mempunyai kebijakan yang baik, pegawai yang berpendidikan, dan
dapat memberi saran sebagaimana halnya dengan memberi pinjaman harus
dipilih. Manajer agribisnis harus menganggap bank sebagai mitra usaha, dan harus
mengusahakan sepenuhnya hubungan yang saling menguntungkan dan
memuaskan keduanya.
Persiapan dalam Meminjam
Keberhasilan manajer agribisnis dalam menjamin tersedianya modal dari
lembaga pemberi pinjaman seringkali hanya tergantung pada cara-cara yang
ditempuhnya dalam mengusahakan pinjaman tersebut. Sebenarnya, pedoman
terbaik untuk mempersiapkan pinjaman adalah kedelapan pertanyaan (yang
disebutkan pada awal bab ini) yang harus ditanyakan manajer agribisnis sebelum
menambah modal ke dalam perusahaan. Manajer yang telah mempersiapkan diri
dengan baik akan bisa menjawab pertanyaan ini dan merundingkan pinjaman, dan
manajer yang belum bisa menjawabnya sebaiknya tidak meminta pinjaman. Data
ini harus ditata dan dipersiapkan sebaik-baiknya dalam bentuk yang mudah
dibaca. Ketidaklengkapan dan kekabur-an akan menghambat total semua usaha,
karena hal itu menunjukkan ketidakcakapan dan kurangnya keahlian dalam bidang
keuangan. Bankir sangat terkesan oleh manajer yang mengetahui dan dapat
membuktikan apa yang sedang terjadi.
Bukti prestasi dari masa lalu, trend atau kecenderungan, dan rencana di
masa mendatang, semuan yang merupakan bahan yang penting. Kembangkan
informasi ini dan tata dalam cara sebagai berikut:
1. Neraca dan perhitungan rugi-laba untuk sekurang-kurangnya tiga tahun
terakhir
2. Trend penjualan, beban, laba, dan sebagainya (rasio akan berguna di sini)
3. Penjelasan mengenai pasar (pelanggan), produk dan jasa, perbekalan (supplies)
4. Informasi mengenai modal kerja, umur piutang usaha, perputaran, persediaan
barang, dan sebagainya (lagi-lagi analisis rasio dan ROI akan bermanfaat)
5. Referensi mengenai kredit dan watak, dan latar belakang tim manajemen
6. Bukti mengenai rencana di masa mendatang; yaitu anggaran perluasan, laporan
keuangan pro forma.
7. Riwayat pribadi pemohon dan agribisnis
Pemohon hendaknya tulus hati dan jujur. Fakta-fakta jangan ditutup-
tutupi, bahkan fakta yang merugikan sekalipun, karena toh hal itu akan terungkap
juga; fakta yang merugikan jika dikemukakan secara terus terang akan lebih baik
daripada jika bankir merasa dikelabui.
Pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan manjer agribisnis adalah “jika
informasi ini disuguhkan kepada saya, apa pendapat saya tentang hal itu dan
apakah saya akan memberikan pinjaman berdasarkan hal itu?” menawarkan
bankir untuk berkeliling melihat sarana, dan kesempatan untuk bertemu dengan
karyawan aribisnis lainnya dapat juga membantu karena memberi kesan yang baik
dan juga bermanfaat dalam membangun hubungan jangka panjang yang lebih
baik.

PEMBIAYAAN INTERNAL UNTUK AGRIBISNIS


Salah satu sumber modal yang paling penting namun kurang begitu
dikenal oleh banyak manajer agribisnis adalah laba yang ditahan. Hal ini terjadi
bukan karena manajer kurang mengetahui tentang dana ini, tetapi hanya karena
belum menggunakan alat dan teknik keuangan yang diuraikan terdahulu, mereka
tidak mempunyai gagasan tentang cara-cara penggunaan laba yang ditahan.
Banyak manajer agribisnis yang datang meminta pinjaman (kredit) ke bank hanya
diberi nasihat bahwa mereka sebenarnya tidak memerlukannya apabila anggaran
disusun secara cermat.

Modal Ekuitas
Modal ekuitas menunjukkan dana yang diperoleh perusahaan melalui laba
yang ditahan, tambahan investasi oleh para pemilik, atau penambahan jumlah
penanaman modal yang bersedia memikul risiko usaha. Pada beberapa bisnis yang
kecil dan baru, ini mungkin merupakan satu-satunya alternatif untuk menjamin
dana modal. Beberapa pemilik tidak menghendaki penjualan ekuitas kepada orang
lain. Pemilik ini merasa bahwa pengurangan hak kendalinya terhadap bisnis tidak
setara nilainya dengan modal baru. Pemilik seperti itu hendaknya mengetahui
bahwa dana pinjaman mungkin mensyaratkan jauh lebih banyak pengekangan
terhadap hak kendali mereka ketimbang modal patungan. Dan bila pemilik lalai,
atau tidak lancar dalam pembayaran pinjaman berjangka, dia mungkin akan
kehilangan semua pengendalian terhadap manajemen bisnis. Ada baiknya jika
diingat bahwa modal ekuitas tidak harus dibayar kembali pada waktu tertentu, dan
seringkali tidak diperlukan sama sekali penyediaan dana untuk pembayaran
bunga. Modal ekuitas harus selalu dipertimbangkan sebagai aiternatif dan
dibandingkan terhadap sumber modal lainnya.

Saham Biasa
Bentuk modal yang paling lazim diperoleh dari penjualan saham
perusahaan kecil, pada umumnya penjualan bagian saham biasa dilakukan kepada
orang yang dikenal oleh pemilik yang ada sekarang. Di dalarn masyarakat selalu
ada orang-orang yang mempunyai dana untuk ditanamkan pada bisnis yang
memberi harapan baik. Bankir perusahaan sering kali dapat mendorong orang-
orang lain untuk ikut serta menanam modal. Karyawan pesahaan juga merupakan
sumber yang potensial sebagai pembeli saham terutama bila menawarkan rencana
penjualan khusus, yang memberikan kepada karyawan harga yang lebi rendah.
saham biasa pada umumnya mempunyai hak suara, yaitu bahwa pemilik saham
biasa mempunyai suara di dalam manajemen perusahaan. Kadang-kadang saham
biasa dibagi kedalam kelas- kelas dimana satu diantaranya mempunyai hak suara
istimewa.
Ray Whyth telah mempelajari secara hati-hati kebutuhan permodalan
perusahaannya. Dia telah menetapkan kombinasi tertentu dari pinjaman dan
ekuitas yang dirasakan paling baik untuk bisnisnya. Dia bermaksud untuk
menawarkan sejumlah saham kepada pemilik perusahaan kayu sebagai bagian dari
harga belinya. Dia juga ingin menawarkan sahamnya kepada karyawan dan
kepada masyarakat dalam jumlah yang terbatas. Dia menentukan rasio ekuitas
terhadap pinjaman dengan menggunakan alat analisis pada Bab 7 dan Bab 9 yang
bertalian dengan kemampuan membayar hutang.
Undang-undang yang mengatur penjualan surat-surat berharga juga harus
dipertimbangkan ketika rnenawarkan saham kepada masyarakat. Di AS semua
negara bagian mempunyai peraturan yang mengatur penjualan surat-surat
berharga dan saham. Kadang-kadang, peraturan federal yang mengatur penjualan
saham juga berlaku. Di Indonesia. hal ini diatur oleh Badan Pelaksana Pasar
Modal (Bapepam). Regu penasihat perlu dibentak sebelum penawaran saham
kepada umum dilaksanakan. Bankir bisnis, penasihat hukum, dan pemeriksa
keuangan (auditor) harus dilibatkan. Apabila perusahaan ingin membuat
penawaran umum yang lebih besar, biasanya perusahaan tersebut harus meminta
jasa-jasa bankir penanam modal. Bankir ini melakukan pelayanan yang sangat
khusus dengan menawarkan saham baru yang diterbitkan perusahaan. Sekiranya
bankir penanam modal menjamin (underwrites) penerbitan saham, bankir itu
membuat persetujuan dengan perseroan yang bersangkutan untuk memasarkan
surat berharga tersebut dengan membentuknya dan menjual kembali kepada
umum. Bankir penanam modal meminta beban komisi dari 3 sampai 10 persen,
tergantung pada sulitnya menjuai saham dan jumlah lembar yang ditawarkan.
Tidaklah biasa bahkan bagi bankir penanam modal yang kecil sekalipun untuk
menjamin/menanggung saham yang nilainya kurang dari $250.000. Penjualan
saham biasa tidak akan mengakibatkan terlepasnya kendali perusahaan dari tangan
pemilik yang sekarang sebab mereka bisa tetap mempertahankannya dengan
memiliki saham dalam jumlah yang cukup besar. Obligasi atau surat hutang
seringkali dijual sebagai terbitan yang dapat dipertukarkan (convertible) artinya
sesudah selang waktu tertentu dapat ditukar dengan bebrapa lembar saham.
Penawaran semacam ini diberikan perusahaan untuk memikat hati pembeli
terhadap obligasi dan surat hutang sebab bila perusahaan berhasil nilai sahamnya
dapat melonjak.
Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang “didahulukan” oleh perusahaan. Jika
suatu perseroan dilikuidasi, para pemilik saharn preferen akan memperoleh
pengembalian hak miliknya terlebih dahulu sebelum pemegang "tarif" dividen
tahunan yang pasti artinya perusahaan setiap tahun harus membayar persentase
tetap (katakanlah 6 %) dari nilai yang tercantum (nominal) atau nilai penerbitan.
Kadang-kadang perseroan menggunakan hak untuk menunda pembayarn dividen
jika perseroan tersebut menghadapi masalah keuangan. Tentu hak-hak istimewa
saham preferen pada saat likuidasi akan diimbangi oleh beberapa keterbatasannya,
seperti ketiadaan hak suara dan hak atas manaiemen seperti yang terdapat pada
saham biasa.

Pembiayaan Internal Lainnya


Persekutuan dapat memperoleh lebih banyak modal dengan menjual
sebagian bisnisnya kepada pihak lain yang mau merisikokan uangnya dalam
bisnis. Sekutu baru ini dapat merupakan sekutu biasa atau sekutu diam. Sekutu
biasa memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti sekutu lainnya, sedangkan
sekutu diam mempunyai hak dan kewajiban yang terbatas (lihat Bab 3). Pemilik
juga bisa meminjamkan uang kepada bisnisnya sama seperti kreditur lainnya,
apabila si peinilik tidak ingin menanamkan tambahan dana sebagai ekuitas atau
modalnya dalam bisnis tersebut.

KEMILAU YANG MENYILAUKAN


Jika manajer agribisnis bercita-cita untuk mengubah segala sesuatu yang
disentuh menjadi emas, adalah penting untuk mengingat bahwa tidak semua
sumber bantuan keuangan sama gunanya atau sama-sama dapat digunakan pada
setiap situasi. Memang benar, pengadaan dan pengelolaan sumber keuangan
agribisnis merupakan fungsi yang rumit, tetapi alat, teknik, dan prinsip-prinsip
yang diberikan dalam bab ini akan memperbesar peluang manajer agribisnis untuk
meraih sukses apabila diberikan perhatian sepenuhnya.
Manajer agribisnis perlu mengetahui berbagai jenis pinjaman (kredit),
biaya peminjaman, dan jangka waktu peminjaman yang diperlukan. Manajer harus
mengkaji semua sumber modal untuk menemukan apakah peminjaman, modal
ekuitas, atau kombinasi tertentu merupakan yang terbaik untuk agribisnis yang
sedang membutuhkannya. Bahkan lebih penting lagi, kemampuan manajer untuk
menaksir jumlah pinjaman optimum dan merumuskan rencana yang realistic
untuk pembayaran kembali, akan membuat strategi keuangan agribisnis menjadi
dasar yang kukuh dan mantap untuk masa mendatang.

IKHTISAR
Pembiyaan agribisnis merupakan tanggung jawab manajemen yang
penting dan perlu. Uang harus tersedia untuk membiayai belanja modal dan
mengoperasikan agribisnis setiap harinya Ada tiga sumber modal yang utama:
pinjaman, dana yang dihasilkan dari operasi bisnis, dan tambahan penanaman
modal dari pemilik.
Pinjaman dapat mengambil banyak bentuk. Pinjaman jangka pendek untuk
satu tahun atau kurang biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan bisnis
musiman. Pinjaman jangka menengah dari 1-5 tahun biasanya digunakan untuk
membeli peralatan atau mernbiayai peningkatan volume bisnis. Pinjaman jangka
panjang biasanya digunakan untuk perluasan bisnis utama, seperti membeli lahan
dan memperluas gedung. Suku bunga dan skedul pelunasan berbeda-beda
tergantung pada banyak faktor, termasuk waktu, risiko, jumlah uang, pengalaman
pada masa lalu dan kelayakan kredit perusahaan.
Manajer harus mempertimbangkan banyak sumber yang berbeda untuk
peminjaman; misalnya, bank komersial, perusahaan asuransi, dan lembaga
keuangan, untuk sekedar menyebut tiga nama. Memilih pinjaman yang tepat
sering merupakan keputusan manajemen yang kritis. Agribisnis yang besar
meminjam dari masyarakt umum dengan menerbitkan obligasi, atau surat hutang
melalui pasar modal. Beberapa agribisnis, terutama yang baru, sangat bertumpu
pada pembiayaan ekuitas. Modal ekuitas berasal dari laba yang ditahan dalam
bisnis yaitu tidak dibagikan kepada para pemilik. Agribisnis lain menjual
tambahan saham untuk menarik modal ke dalam bisnisnya. Setiap cara
pembiayaan mempunyai pro dan kontra dan harus dipertimban gkan secara cermat
oleh manajer.
PERTANYAAN UNTUK DIBAHAS
1. Sebutkan sejumlah alasan mengapa perusahaan agribisnis harus menambah
modalnya.
2. Bahaslah setiap pertanyaan yang harus ditanyakan oleh manajer sebelum
menambah sumber keuangan pada agribisnis.
3. Definisikan dan bedakan antara berbagai jenis pinjaman, dan jelaskan
keadaan di mana setiap jenis harus digunakan.
4. Bahaslah hal-hal yang bersangkut-paut dengan berbagai jenis biaya pinjaman,
dan uraikan cara menghitung biaya tersebut.
5. Apakah arti "suku bunga setelah pajak", dan apa manfaatnya dalam
pengambilan keputusan?
6. Bagaimana laporan keuangan agribisnis harus dianalisis untuk menentukan
jumlah pinjaman yang ideal?
7. Apa kegunaan anggaran kas dan laporan keuangan pro forma? Jelaskan.
8. Apa sumber pinjaman utama yang tersedia dalam masyarakat? Untuk jenis
agibisnis apa mereka cocok?
9. Bahaslah berbagai jenis pinjaman dan fokuskan pembahasan pada sifat faktor
agunan untuk setiap kasus.
10. Dengan jalan bagaimana anda akan memiliki bankir untuk agribisnis anda?
11. Persiapkan garis besar bahan pembicaraan yang diperlukan jika manajer
agribisnis akan pergi ke bank untuk meminta pinjaman (kredit).
12. Buatlah daftar untuk jenis pembiayaan internal yang terpenting, dan manfaat
dari jenis sumber modal ini jika dibandingkan dengan pinjaman.

KASUS JOE ALLEN


Joe Allen presiden direktur dari Landmark Farm and Garden Company,
membutuhkan pinjaman untuk perusahaannya. Dengan menggunakan alat-bantu
dalam bab ini, dia menentukan kebutuhan pinjaman jangka pendek sebagai
tambahan modal untuk membiayai piutang usaha yang besar yaitu $100.000. Hal
ini diakibatkan oleh kebijakan kredit yang bebas. Anggaplah bahwa tarif pajak
penghasilan Landmark adalah 30 persen, dan suku bunga tahunan 10 persen
menurut cara perhitungan sederhana. Jangka waktu pinjaman 1 tahun. Dengan
menggunakan informasi ini, jawablah pertanyaan di bawah ini. Tunjukkan rumus
untuk setiap contoh.
PERTANYAAN
1. Hitung biaya bunga berdasarkan bunga tahunan sederhana. 2
2. Hutang jumlah bunga yang dibayar dan suku bunga yang dibayar jika bunga
yang didiskontokan digunakan oleh pemberi pinjaman.
3. Hitung suku bunga dan biaya bunga jika $25.000 dari pinjaman tersebut tidak
boleh diambil (compensatory balance).
4. Hitung suku bunga dan biaya bunga pinjaman jika pinjaman tersebut dibayar
dalam 12 kali angsuran yang sama besarnya.
5. Hitung biaya bunga sesudah pajak berdasarkan suku bunga tahunan yang
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai