PENDAHULUAN
percaya, dimana pemasok dan pelanggan berniaga satu sama lain untuk
mencapai tujuan bisnis bersama. Selama ini istilah kemitraan ini telah dikenal
sourcing).
kelompok tani , atau kelompok mitra sebagai plasma dengan perusahaan inti
plasma ?
1
1.3. Tujuan
Waralaba
2
BAB II
PEMBAHASAN
menengah atau usaha besar sebagai inti membina dan mengembangkan usaha
keseriusan dan kesiapan, baik pihak usaha kecil sebagai pihak yang mendapat
dan perannya menjadi lebih nyata (lebih bertanggung jawab sampai dengan
terwujudnya kebun dan lunasnya kredit petani). Pada pola ini, pendampingan
satu siklus dan sistem manajemen satu atap. Pengelolaan seluruh kebun, baik
milik perusahaan inti maupun milik petani plasma mendapat perlakuan yang
3
melibatkan petani semaksimal mungkin, sehingga stabilitas produksi, usaha
tahap yaitu tahap pertama, pembangunan kebun inti beserta fasilitas kantor
Langsa mempunyai kebun inti untuk komoditas karet dan kelapa sawit. Tahap
dimana pada tahap ini proses alih teknologi mulai diperkenalkan. Tahap ketiga,
membangun lahan pangan dimana lahan pangan ini diandalkan sebagai sumber
menghasilkan tiga tahun setelah tanam. Jadi pada tahap menunggu tanaman
kawasan dimana petani plasma dapat hidup dengan layak sebagaimana dialami
konversikan kepada petani plasma. Hal ini dilakukan setelah seluruh komponen
4
kredit yang menjadi kewajiban petani plasma dilunasi. Bentuk konkrit dari
kesinambungan usaha baik bagi pihak inti maupun plasma. Pada satu sisi,
petani plasma terus dapat memasok hasil produksi kepada inti yang tentunya
memiliki pabrik pengolahan dengan teknologi canggih dan investasi yang besar
usaha menengah atau usaha besar yang di dalamnya usaha menengah atau
usaha besar bertindak sebagai inti dan usaha kecil selaku plasma, perusahaan
pola inti plasma merupakan suatu hubungan kerja sama timbal balik yang
5
1. Memberikan keuntungan timbal balik antara perusahaan inti dengan plasma
menguntungkan.
pasokan bahan baku kepada perusahaan inti lebih terjamin dalam jumlah
dan kualitas.
kesejahteraan masyarakat.
Dalam pelaksanaan pola inti plasma tersebut ada beberapa catatan yang
2. Pola inti plasma ini akan berhasil baik, bila jenis usaha inti sama atau terkait
3. Kemitraan akan berhasil baik bila dilaksanakan pada skala ekonomi layak.
6
4. Kemitraan harus didasarkan pada perjanjian kerja yang merinci secara jelas
3. Belum ada kontrak kemitraan yang menjamin hak dan kewajiban komoditas
komoditas plasma.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
usaha.
3.2 Saran
kesalahan dan kekurangan, bagi saya kritik, saran dan tambahan sangat
saya butuhkan agar kedepannya saya bisa membuat makalah lebih baik
lagi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Agus Adi Dewanto, Sh. (2005). Perjanjian Kemitraan Dengan Pola Inti Plasma
Pada Peternak Ayam Potong/Broiler Di Pemerintah Kabupaten Grobogan
Jawa Tengah. Semarang: Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan
Universitas Diponegoro
Diah Anjaswari, Lussy Luthfiana, dan Widia Musarofah. (2017). Makalah Pola
Kemitraan Usaha. Tangerang Selatan: Program Studi Mamajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pamulang.
http://portal-tugas.blogspot.com/2017/11/makalah-kemitraan-agribisnis-model-
kemitraan.html?m=1
http://ukiranjejak.blogspot.com/2015/05/pola-kemitraan.html?m=1
Yuninda Gerdiana Putri dan Rosidah. (2012). Kemitraan usaha. Jawa Timur:
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”.