PENDAHULUAN
A. Modal Sendiri
Simpanan pokok adalah :
1. Simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai menjadi
anggota suatu koperasi.
2. Besarnya tetap dan sama untuk setiap calon anggota.
3. Dapat diminta kembali sesudah keluar dari keanggotaan, dan kalau perlu
dikurangi karena kerugian-kerugian yang diderita koperasi.
4. Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi dan untung
sesuai dengan kehidupan koperasi.
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisisihan sisa
hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup
kerugian koperasi. Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan
koperasi juga dibuat sesuai standar PSAK yang akan membuat informasi yang
disajikan menjadi lebih mudah dipahami, mempunyai relevansi, keandalan dengan
daya banding yang tinggi .
1. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru
lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta
penjelasan atas dokumen tersebut.
2. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Laporan keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota
pengurus.Apabila salah seorang pengurus tidak menandatangani laporan tahunan
tersebut, anggota yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara
tertulis.Persetujuan terhadap laporan tahunan termasuk pengesahan perhitungan
tahunan merupakan penerimaan pertanggungjawaban pengurus oleh rapat
anggota.
Bentuk dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai
berikut :
1. Neraca
2. Perhitungan Hasil Usaha
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota
5. Catatan atas Laporan Keuangan
1. Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas
koperasi pada waktu tertentu.Format neraca lihat contoh pada akhir materi.
Aktiva yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaannya dan
tidak dapat dijual untuk menutup kerugian koperasi diakui sebagai aktiva lain-
lain.Sifat keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam catatan laporan
keuangan.Aktiva-aktiva yang dikelola oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi,
tidak diakui sebagai aktiva, dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan
keuangan.
Simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas diakui
sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh
temponya dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Ekuitas koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk simpanan pokok,
impanan wajib, simpanan lain yang memiliki karaketeristik yang sama dengan
simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal sumbangan,
cadangan, dan sisa hasil usaha belum dibagi. Ekuitas ini dicatat sebesar nilai
nominalnya.Simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum diterima disajikan
sebagai piutang simpanan pokok dan piutang simpanan wajib.Kelebihan setoran
simpanan pokok dan simpanan wajib anggota baru di atas nilai nominal simpanan
pokok dan simpanan wajib anggota pendiri diakui sebagai Modal Penyetaraan
Partisipasi Anggota.
2. Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan hasil usaha (PHU) harus memuat hasil usaha dengan angggota dan
laba atau rugi kotor dengan non-anggota.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi
saldo awal, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada
periode tertentu.Format laporan arus kas lihat contoh pada akhir materi.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Dalam hal sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat
ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun
buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang akan dibagi untuk
anggota.
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan
manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu.
Laporan tersebut mencakup 4 (empat) unsur yaitu :
a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama.
b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
6. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat:
a. Perlakuan akuntansi mengenai pengakuan pendapatan dan beban
sehubungan dengan tansaksi koperasi dengan anggota dan non-
anggota, kebijakan akuntansi tentang aktiva teetap, penilaian
persediaan, piutang, dan sebagainya, dasar penetapan harga
pelayanan kepada anggota dan non-anggota.
b. Pengungkapan informasi lain seperti kegiatan atau pelayanan
utama koperasi kepada anggota baik yang tercantum dalam
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun dalam praktek,
atau yang telah dicapai oleh koperasi, ikatan koperasi dalam
pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi
anggota, pendidikan dan pelatihan perkoperasian dan sebagainya.
TAHUN 2018
A. Latar Belakang
Pada tahun 2007 Koperasi Luhur Kedaton Bali telah berhasil menjadi
Koperasi yang berbadan hukum serta telah melalui audit-audit dari suatu lembaga
yang independen. Hingga akhir tahun 2009 Kopkar telah mengalami pertumbuhan
rata-rata 9% per tahun, dari jumlah kekayaan 1.550.964.980 di tahun 2008 telah
mencapai 1.756.294.433 pada akhir tahun 2018.
B. Laporan Pengurus
1. Susunan Kepengurusan Koperasi Luhur Kedaton Bali :
– Keputusan tertinggi ada pada Rapat Anggota Tahunan
– Penasehat : Gede Nurjaya, SE
– Pengawas/Pemeriksa : I Putu Andika Putra
– Ketua : Gusti Ngurah Oka Adnyana, SE
– Sekretaris : Ni Made Murti Sari
– Bendahara : I Wayan Laksmi Sedana
2. Keanggotaan
Sampai dengan bulan Desember 2018 jumlah anggota koperasi Luhur
Kedaton bali sebanyak 283 orang.
Bidang Usaha
- Usaha Simpan Pinjam Jumlah pencairan pinjaman kepada anggota
tahun 2009
meningkat sebesar Rp. 12.672.982,- atau 14% dibandingkan tahun
2008. Kondisi ini merupakan efek dari peningkatan jumlah simpanan
anggota tahun 2008 yang meningkat sebesar 9.036.021,- atau 18%.
Peningkatan jumlah simpanan ini memberikan kesempatan kepada
anggota untuk memaksimalkan pinjaman sampai batasan kebijakan
yang berlaku. Perbandingan dan peningkatan jumlah simpan pinjam
anggota tahun 2018 dan 2017 terlihat sebagaimana tabel berikut ini :
Naik/Turun
No. Keterangan 2018 2017
Rp. %
1. Pinjaman uang 103.194.282 90.521.300 12.673.000 14
anggota
2. Simpanan uang 59.236.141 50.200.120 9.036.000 18
anggota
C. Laporan Neraca
Posisi Neraca pada tgl.31 Desember 2018 menunjukkan peningkatan
yang cukup signifikan. Jumlah harta pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
Rp.1.052.292.000,- dan Rp.991.466.602,- naik sebesar Rp.60.852.402 atau 6%.
Kenaikan ini adalah indikasi bahwa sumber daya berupa modal dan
pencadangan modal sampai dengan akhir 2017 telah dimanfaatkan secara
maksimal.
Daftar Perbandingan Laporan Neraca Tahun 2018 dan 2017 :
Naik/Turun
Keterangan 2018 2017
Rp. %
HARTA 393.267.114 456.183.354 (62.916.240) (13)
Kas 431.421.275 265.652.487 165.768.790 62
Piutang 116.376.706 108.595.388 7.781.318 7
Persediaan 109.126.905 158.935.373 (49.808.466) (31)
Aktiva Tetap 2.100.000 2.100.000 - -
Simpanan Pokok
Jumlah Harta 1.052.292.000 991.466.602 60.825.402 6
KEWAJIBAN, 126.132.012 203.855.298 (77.723.286) (38)
MODAL DAN SHU 325.441.050 284.727.720 40.713.332 14
Hutang Usaha 8.292.000 8.292.000 - -
Simpanan 144.440.025 105.456.900 38.983.127 36
Sumbangan 447.986.913 389.134.684 58.852.229 15
Cadangan Modal
SHU
Jumlah Kewajiban, 1.052.292.000 991.466.602 60.825.402 6
modal dan SHU
D. Laporan Rugi/Laba
Omzet penjualan selama tahun buku 2018 dan 2017 adalah Rp.
619.270.318,- dan Rp. 524.805.355 atau naik 18%. Namun kenaikan tersebut
tidak diikuti oleh kenaikan marjin laba penjualan yang turun 0.3%.Penurunan ini
selain dipengaruhi oleh kenaikan harga pokok penjualan dalam kisaran 6% – 7%,
kondisi ini juga disebabkan suatu kebijakan Koperasi dimana kenaikan harga
pokok tidak serta merta diikuti oleh kenaikan harga jual yang
proporsional.Kebijakan ini bertujuan agar anggota tidak terbebani oleh harga beli
yang mahal.
Daftar Perbandingan Laporan Rugi Laba Tahun 2018 dan 2017:
Naik/Turun
Keterangan 2009 2008
Rp. %
Penjualan 619.270.318 524.805.355 95.464.970 18
HPP 286.435.682 238.696.402 47.739.280 20
Laba Penj. 332.834.636 286.108.953 47.725.690 16
Jasa Pinj Uang 187.875.850 183.302.268 4.573.582 2
Laba Usaha(ktr) 520.710.486 469.411.221 52.299.275 11
Biaya Usaha 49.718.457 33.728.594 15.989.863 44
Laba Usaha(Bersh) 470.992.029 435.682.627 36.309.412 8
Biaya lain2-bersih 56.051.399 22.122.884 33.928.515 153
SHU 527.043.428 457.805.511 70.237.927 15
3.1 Kesimpulan
Koperasi Luhur Kedaton Bali didirikan bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan
dengan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam juga berusaha untuk mencegah
para anggotanya agar tidak terlibat dalam pinjaman pinjaman illegal (rentenir)
pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan menggiatkan
tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendah –
rendahnya . koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya.
3.2 Saran
Sebaiknya koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak
pelatihan diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat membuat
kinerja dan pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikian akan semakin
banyak masyarakat yang tertarik untuk berkoperasi, tentunya hal ini diperlukan
perhatian yang serius dari pemerintah khususnya instansi yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/koperasi-simpan-pinjam.html
http://intancitrame.blogspot.com/2016/11/laporan-keuangan-koperasi-simpan-
pinjam.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba.2001.KOPERASI TEORI DAN PRAKTIK.
Jakarta:Erlangg