Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

(EMA 203 CP)


SAP 5
“PENDANAAN DAN SUMBER-SUMBER PENDANAAN KOPERASI DAN UMKM”

KELOMPOK 5:
Putu Agus Cahya Wira Putra (1607531097)
Kadek Yurika Dwi Safitri (1607531101)
A. A. Vidyaswari Kedisan (1607531105)
Putu Ratih Kartika Dewi (1607531106)

Dosen Pengampu: I Made Surya Negara Sudirman, S.E., Ak., MM.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2019
I. DEFINISI PENDANAAN UMKM DAN KOPERASI

Definisi pendanaan UMKM

Berdasarkan peraturan dalam UMKM yang terkait dengan pendanaannya


Menurut Pasal 1 butir 11 Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro,
kecil, menengah yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan dana oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank,
koperasi, dan lembaga keuangan bukan bank, untuk mengembangkan dan
memperkuat permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Namun untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan di atas banyak mengalami


kendala yang di hadapi oleh para pelaku UMKM kesulitan yang dihadapi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) antara lain adalah :

a. Kurang permodalan

b. Kesulitan dalam pemasaran

c. Persaingan usaha ketat

d. Kesulitan bahan baku

e. Kurang teknis produksi dan keahlian

f. Keterampilan manajerial kurang

g. Kurang pengetahuan manajemen keuangan

h. Iklim usaha yang kurang kondusif (perijinan, aturan/perundangan).

Permasalahan yang mendasar yang umumnya dihadapi oleh UMKM dalam


mendapatkan permodalan usaha adalah karena prosedur pengajuan yang sulit, tidak
adanya agunan, ketidaktahuan tentang prosedur dan suku bunga tinggi. Dari beberapa
permasalahan yang disebutkan di atas, yang menjadi masalah internal hanyalah faktor
ketidaktahuan tentang prosedur sedangkan faktor lainnya adalah faktor eksternal (sisi
kreditor).
Jika dilihat dari sisi kreditor (pemodal atau lembaga pembiayaan), untuk
melindungi resiko kredit, menuntut adanya kegiatan bisnis yang dijalankan dengan
prinsip-prinsip manajemen modern, ijin usaha resmi serta adanya jaminan
(collateral). Perbedaan persfektif antara permasalahan yang dihadapi UMKM
dengan ketentuan yang harus ditaati oleh lembaga penyalur kredit inilah yang menjadi
alasan mendasar mengapa para pelaku UMKM masih menemui kesulitan dalam
mendapatkan kredit modal usaha.

Definisi Pendanaan Koperasi

Pengertian modal koperasi adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha dalam koperasi. Modal koperasi ini bisa
berasal dari modal sendiri maupun pinjaman anggota ataupun lembaga, maupun surat-
surat hutang. Modal terdiri dari 2 yaitu modal jangka panjang (Fasilitas Fisik) dan modal
jangka pendek (Kegiatan Operasional).

Jenis-jenis Koperasi

Jenis-Jenis Koperasi Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi


konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit usaha (jasa keuangan). Koperasi dapat
pula dikelompokkan berdasarkan jenis usahanya, yaitu sebagai berikut:

a. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan
penyimpanan uang para anggotanya.

b. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang usahanya memenuhi kebutuhan sehari-


hari anggota koperasi.

c. Koperasi produksi adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan produk dan


kemudian dijual atau dipasarkan melalui koperasi.

Berdasarkan keanggotaanyan, koperasi dapat dibedakan menjadi berikut:


a. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat
pedesaan dan melayani kebutuhannya, terutama kebutuhan dibidang pertanian.

b. Koperasi Pasar adalah koperasi yang beranggotakan pedagang pasar.

c. Koperasi Sekolah adalah koperasi yang beranggotakan siswa-siswa sekolah,


karyawan sekolah dan guru.

d. Koperasi pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri.

I. SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN UMKM


Membahas mengenai sumber pembiayaan dalam UMKM, Undang-Undang No. 20
Tahun 2008 pada Pasal 21 disebutkan bahwa:
a. Modal Usaha dari Pemerintah

Modal usaha dari pemerintah mungkin akan menjadi modal usaha yang membantu
bisnis Anda. Apalagi saat ini pemerintah lewat beberapa programnya sedang
gencar untuk meningkatkan jumlah UKM Indonesia. Melihat Indonesia sangat
kekurangan wirausaha yang jumlahnya belum mencapai 2 persen dari total
penduduk Indonesia.

b. Modal Usaha dari Perbankan

Tak sedikit pebisnis yang ingin membuka bisnisnya dengan modal dari perbankan.
Bahkan sampai meminjam identitas orang lain agar cair dana pinjamannya. Modal
dari perbankan memang cukup besar untuk memulai suatu usaha. Namun tak
sedikit orang yang usahanya bangkrut karena harus membayar bunga bank. Jadi
usaha yang dibangun belum balik modal namun sudah harus membayar bunga ke
bank. Sehingga terpaksa gulung tikar. Sehingga mendapatkan modal usaha dari
perbankan tidak disarankan. Namun ada juga yang bank syariah yang menerapkan
sistem pinjaman yang nol persen bebas bunga dan riba. Perbankan juga
menerapkan syarat-syarat tertentu kepada calon nasabah yang mengajukan
pinjaman. Jadi jika tak memenuhi syarat-syarat tertentu Anda tak bisa mengajukan
permohonan modal kepada perbankan.

c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank


Selain bank orang juga ketika ingin mendapatkan modal biasanya meminjam
modal dari lembaga keuangan non bank. Lembaga ini memang dibentuk oleh
pemerintah dengan tujuan agar pengembangan pasar uang dan pasar modal. Selain
itu juga untuk membantu para permodalan perusahaan terutama untuk para
pengusaha yang masih membutuhkan modal. Lembaga keuangan bukan bank ini
beraneka macam seperti pegadaian, perusahaan sewa gedung, koperasi simpan
pinjam, asuransi, pas ar modal atau bursa efek dan lembaga penyelenggara dana
pensiun.Meski lembaga keuangan bukan bank bukan berarti membebaskan Anda
dari bunga. Lembaga ini juga menerapkan bunga yang cukup besar sehingga Anda
sebaiknya memikirkan ulang jika ingin meminjam dana kepada lembaga keuangan
non bank.

d. Modal dari Cadangan Laba

Dibalik sebuah usaha biasanya ada laba sehingga bisa Anda sisihkan laba Anda
untuk modal mengembangkan usaha. Anda bisa mengembangkan usaha dengan
laba Anda dengan membeli peralatan-peralatan yang membantu usaha Anda
seperti mesin. Selain mesin Anda juga bisa menambah jumlah karyawan Anda
sehingga produktivitas pun meningkat atau bisa juga meningkatkan gaji karyawan
sehingga mereka semang bekerja. Dengan modal usaha tersebut Anda juga bisa
mempromosikan produk Anda sehingga lebih banyak lagi yang mengenalnya.
Namun mskipun laba Anda cukup banyak jangan dikeluarkan semuanya untuk
modal mengembangkan usaha Anda. Harus Anda sisihkan juga untuk simpanan
khawatir di perjalanan ada dana yang dibutuhkan. Misalnya perusahaan Anda
tiba-tiba merugi maka Anda masih memiliki dana yang lebih untuk mengurangi
kerugian di perusahaan Anda. Sehingga menghindari kebangkrutan.

II. SUMBER-SUMBER PENDANAAN KOPERASI (UU NO.25/1992)

Sumber modal koperasi dapat dibedakan menjadi :

1. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang menanggung risiko atau biasa disebut modal
ekuitas. Modal sendiri harus dibentuk oleh koperasi melalui anggota atau lewat hasil
usaha koperasi atau dari sumber lain. Rincian modal sendiri koperasi meliputi :
a. Simpanan Pokok/Iuran
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan dengan jumlah
yang sama banyaknya oleh anggota koperasi saat menjadi anggota. Simpanan
pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.Dengan diubahnya simpanan pokok menjadi iuran dapat memposisikan
simpanan bukan diartikan sebagai modal namun sebagai kewajiban, sedangkan
iuran lebih tepat diposisikan sebagai modal.
b. Simpanan Wajib/Saham Anggota
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang
wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan
tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota. Dengan diubahnya simpanan wajib menjadi saham
anggota, maka akan membuat koperasi mempunyai modal tetap.

c. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela adalah simpanan yang besarnya tidak di tentukan, tetapi
bergantung kepada kemampuan anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan
diambil setiap saat
d. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa
hasil usaha. Dana cadangan diperoleh dan dikumpulkan dari penyisihan sebagian
sisa hasil usaha (SHU) setiap tahun, dengan maksud jika sewaktu-waktu
diperlukan untuk menutup kerugian dan keperluan memupuk modal. Posisi dana
cadangan dalam sisi pasiva menunjukkan bahwa jika terjadi kerugian dengan
tersendirinya akan terkompensasi dengan dana cadangan, dan apabila tidak
mencukupi maka akan ditambah dengan simpanan.Pemupukan dana koperasi
dilakukan secara terus-menerus berdasarkan presentase tertentu dari SHU
sehingga bertambah setiap tahun tanpa batas. Jika koperasi menerima fasilitas
dari pemerintah maka ditentukan bahwa presentase penyisihan dana cadangan
harus semakin besar. Dana cadangan merupakan modal social, bukan milik
anggota dan tidak boleh dibagi ke anggota meskipun koperasi akan dibubarkan.
Sebenarnya tidak tepat ada larangan penggunaan dana cadangan termasuk untuk
dibagikan kepada para anggota selama tidak melanggar batas minimumnya.
e. Hibah
Hibah adalah modal sendiri yang diperoleh koperasi baik berasal dari anggota
maupun bukan anggota, termasuk dari pemerintah. Hibah adalah pemberian yang
diterima koperasi dari pihak lain yang berupa uang atau barang. Maksud hibah
dalam UU adalah agar koperasi dapat memeliharanya dengan baik dan dicatat
didalam pos neraca sebagai modal sendiri. Hibah yang merupakan bagian dari
kekayaan koperasi perlu diatur tersendiri dalam pembubaran koperasi. Hibah
yang diberikan kepada koperasi terutama dari pemerintah yang bertujuan untuk
memajukan koperasi, dapat dibenarkan bukan merupakan hak anggota. Hibah
tersebut sebaiknya diberikan kepada koperasi lain, apalagi hibah yang berupa
barang atau mesin untuk kepentingan pengembangan usaha koperasi.
2. Modal Pinjaman
Modal pinjaman dapat dibentuk oleh koperasi melalui anggotanya atau diluar
anggotanya. Adapun secara rinci modal pinjaman koperasi bersumber dari :

a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil
dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam
pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang
yang berasal dari anggota.
b. Pinjaman dari Koperasi Lainnya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama
badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal.
Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau
dalam lingkup yang sempit, tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Bank atau Lembaga Keuangan Lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi
mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada
koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang
bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha
koperasi.
Suatu koperasi bisa mendapat pinjaman modal dari lembaga keuangan seperti
bank dan lainnya dengan mengajukan persyaratan yang diantaranya adalah:

 Rencana penggunaan modal atau rencana usaha.

 Rencana pengembalian kredit

 Jaminan barang yang sesuai dengan jumlah besarnya pinjaman.

d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya


Sumber modal yang selanjutnya adalah obligasi. Obligasi adalah surat berharga
yang merupakan hutang jangka panjang yang harus dilunasi beserta bunga tetap
dan pada waktu yang telah ditentukan. Untuk menertbitkan suatu obligasi, harus
mendapatkan izin dari Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan
memenuhi persyaratan
e. Sumber lain yang sah
Semua lain yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak
melalui secara umum
f. Modal Penyertaan
Modal pernyataan berasal dari masyarakat dan atau pemerintah. Modal
penyertaan disebut juga sebagai modal pinjaman yang harus menanggung resiko
yang diperlukan.

 Modal penyertaan dari pemerintah

Modal penyertaan dari pemerintah dalam hal ini termasuk BUMN yang
memberikan bantuan kepada Koperasi yang berpotensi. Pemerintah bisa
melibatkan wakilnya untuk mengelola unit usaha yang bersangkutan.
Setelah usaha Koperasi ini berjalan lancar maka modal penyertaan bisa
ditarik kembali.

 Modal Penyertaan bukan dari Pemerintah

Modal yang bukan dari pemerintah bisa berasal dari perorangan atau
lembaga swasta. Modal penyertaan adalah suatu usaha yang ditempuh
Koperasi guna memperkuat modal yang ikut menanggung resiko dalam
mengembangkan usaha. Penempatan modal diatur dengan perjanjian antara
Koperasi dengan penanam modal.

Dilihat dari pihak penanam modal pernyataan dalam Koperasi adalah seuatu
investasi untuk mendapatkan keuntungan. Pihak penanam modal pun
diberikan hak dan kewajiban:

 Hak atas jasa modal penyertaan dengan sistem bagi hasil atau bisa juga
dengan pembayaran bunga tetap.

 Memiliki kewenangan untuk ikut merencanakan pengelolaan dan


pengawasan dengan menempatkan wakilnya pada usaha Koperasi.

IV. LEMBAGA KEUANGAN NAN NON LEMBAGA KEUANGAN SEBAGAI


SUMBER DANA UMKM

Fungsi Lembaga Keuangan adalah sebagai perantara antara kelompok


masyarakat yang kelebihan dana dengan kelompok masyarakat yang mengalami
kekurangan dana. Kelompok masyarakat yang kelebihan dana adalah kelompok yang
dengan berbagai alasan menyimpan uangnya pada Bank atau Lembaga Keuangan
lainnya dengan alasan safety, liquidity, accessibility, convenience dan untuk mencapai
target jumlah tertentu.
Kelompok yang mengalami kekurangan dana terbagi menjadi kelompok yang
mengalami kekurangan modal kerja, kelompok yang memerlukan dana untuk
investasi dan kelompok yang memerlukan dana konsumtif.

LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN


Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk bentuk lainnya dalam rangkameningkatkan taraf hidup rakyat banyak
(menurut UU No. 10 tahun 1998). Bank pada dasarnya adalah badan usaha yang
melakukan usaha di bidang:
1. Jasa perantaraan di bidang keuangan dalam bentuk menghimpun dana dari
masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat,
2. Jasa dibidang lalu lintas pembayaran.
Selain Bank sebagai lembaga keuangan non perbankan adalah: Asuransi, Dana
pensiun; Perusahaan Reksa Dana dan Lembaga Pembiayaan lainnya.

LEMBAGA KEUANGAN NON BANK


Lembaga Keuangan Non Perbankan adalah lembaga yang menyalurkan dana
bagi berbagai kegiatan usaha mikro dan kecil yang sumbernya berasal dari
Pemerintah dan Swasta/BUMN/BUMD dan Pegadaian. Saat ini banyak juga
perusahaan-perusahaan terutama perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
yang mempunyai program untuk membantu pengusaha kecil, baik pusat maupun di
daerah dengan memberikan bantuan kredit dana bergulir. Contoh bentuk program
kemitraan bina lingkungan (PKBL) seperti dilakukan oleh PT Pertamina dengan
membantu para kelompok tani andalan untuk mengikuti pelatihan, PT Telkom dalam
bentuk bantuan dana bagi usaha mikro dan BUMN lainnya dan Swasta Besar,
misalnya Unilever.

Lembaga Keuangan non perbankan yang juga memberikan modal usaha dalam
pinjaman bergulir adalah pemerintah pusat dan daerah, BUMN/BUMD dan
perusahaan swasta besar sebagai pogram kemitraan bina lingkungan (PKBL) dalam
bentuk pinjaman dana bergulir. Bunga pinjaman bergulir biasanya sangat rendah
kredit dan persyaratannya sangat lebih mudah dan sering tanpa agunan, menjadi salah
satu bentuk insentif bagi UMKM walaupun harus tetap mengikuti prosedur dan
persyaratan lainnya.

Modal Ventura
Modal Ventura merupakan salah satu alternatif pendanaan bagi pengusaha
selain Bank seperti PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang didirikan Tahun
1973 oleh Departemen Keuangan dan Bank Indonesia yang berkedudukan di Jakarta.
PT Bahana Artha Ventura bersama sama BUMN/BUMD di masing-masing daerah
dan Pengusaha Swasta Nasional mendirikan perusahaan modal Ventura daerah di
seluruh Provinsi. Misalnya PT Sarana Sumut Ventura (SSUV) yang didirikan tgl23
September 1994.
Seperti telah disebutkan UKM menghadapi kendala modal dan pasar.
Pembinaan selain masalah manajamen dan teknolgi. Oleh karena itu salah satu tujuan
PT Modal Ventura adalah membantu pemerintah dalam usahanya meningkatkan
pemerataan pendapatan dengan cara membantu UKM agar dapat maju dan
berkembang.

Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi
(USP) juga sebagai alternatif lembaga keuangan non perbankan seperti KSP Dalam
koperasi serba usaha; seperti Kopkar PT Argo Panthes, Kopkar PT Teh Sostro,
Koperasi Keluarga Guru Jakarta, Koperasi Serba Usaha (KSU) Tunas Jaya, Jakarta
dimana terdapat Unit Usaha Simpan Pinjam.

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(LPDB-KUMKM)
Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan dana bergulir, Kementerian Koperasi
dan UKM memiliki satuan kerja yang bernama Lembaga Pengelola Dana Bergulir
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang bertugas
melaksanakan pengelolaan dana bergulir untuk pembiayaan KUMKM dan
pengelolaan dana negara di bidang pengembangan ekonomi lokal, tugas LPDB-
KUMKM adalah sebagai berikut :
1. Melakukan manajemen keuangan negara yang terkait dengan proyek di bidang
KUMKM (Pembangunan Pasar, Pemasaran, dan Pembiayaan Ekspor-Impor)
2. Melakukan standarisasi keuangan dan manajemen produk di kalangan KUMKM
3. Mendistribuskan dan mengelola dana APBN yang beredar di bank daerah, BPR,
dan Koperasi untuk memaksimalkan penggunaan anggaran agar tepat guna, dan
tepat sasaran
4. Melakukan kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri terkait sektor
KUMKM, terutama di bidang intergrasi standar dan pembiayaan
5. Melakukan kajian dan rekomendasi kebijakan terkait pelaksanaan teknis program
dan pendanaan KUMKM di lapangan

LPDB-KUMKM dibentuk dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi


dan UKM Republik Indonesia Nomor 19.4/Per/M.KUMKM/VIII/2006 tanggal 18
Agustus 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi
dan UKM Republik Indonesia Nomor 11/Per/M.KUKM/VI/2008 tanggal 26 Juni
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi
dan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor KEP-292/MK.5/2006 Tanggal 28 Desember 2006 LPDB-KUMKM ditetapkan
sebagai instasi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Independen
dan Terpisah, sehingga LPDB-KUMKM berhak melakukan kebijakan sesuai dengan
kebutuhan. Dengan dibentuknya LPDB-KUMKM diharapkan pengelolaan dana
bergulir dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan dan
menghasilkan manfaat berkelanjutan atas dana negara yang menyasar kalangan
Koperasi dan UMKM.
DAFTAR PUSTAKA

https://rachmandanny.wordpress.com/2014/11/23/jenis-dan-sumber-dana-koperasi/(Diakses 9
Maret 2019)
http://yohanafitriyani1208.blogspot.com/2017/01/sumber-modal-koperasi.html (Diakses 9
Maret 2019)
https://ahmadsayutinurreza.wordpress.com/2013/11/19/sumber-modal-koperasi/ (Diakses 9
Maret 2019)
https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/11-sumber-modal-koperasi-uu-25-tahun-1992/I
(Diakse 9 Maret 2019)
Kampung Bisnis.2017.Sumber Dana dan Pembiayaan Untuk Koperasi dan UMKM
http://kampungbisnis.net/sumber-dana-dan-pembiayaan-untuk-koperasi-dan-umkm.php
diakses pada tanggal 9 Maret 2019.

Nely Merina.2017. 8 Sumber Modal Usaha UKM Untuk Memulai atau Mengembangkan
Usaha.https://goukm.id/modal-usaha-ukm/diakses padatanggal 9 Maret 2019.

Cerita Hidup Channel.2017. MAKALAH SUMBER PENDANAAN USAHA MIKRO


KECIL MENENGAH.http://artikellepas18.blogspot.com/2017/02/makalah-sumber-
pendanaan-usaha-mikro.html. diakses pada tanggal 9 Maret 2019.

Deddy Edward Tanjung.2010.Sumber Modal UMKM ~ Konsultan Sektor Riil &


UMKMhttps://sumbermodal.wordpress.com/2010/02/06/berbagai-sumber-modal-
umkm/.diakses pada tanggal 9 Maret 2019.

Siwi Taufiq Rachman.2008.Pembiayaan


UMKM.https://007umkm.wordpress.com/2008/07/17/ pembiayaan-umkm/. Diakses
pada tanggal 9 Maret 2019

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Pengelola_Dana_Bergulir Diakses pada tanggal 12


Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai