Disusun Oleh :
Annisa Mega Rizkita (16313016)
Ony Nur Nafiah (16313017)
Anissa Triyanti (16313051)
Mia Herdiani Putri (16313141)
Akbar Maulana Fakhruqi (16313175)
Rekhal Akmal Vilmar (16313200)
I. Pengertian
Adanya tinjauan investasi dai aspek ekonomi dari sisi masyarakat adalah memberikan
peluang untuk menambah peluang untuk meningkatkan pendapatan, Adapun dari sisi
pemerintah dampak positif yang diperoleh dari aspek ekonomi adalah memberi pendapatan,
baik bagi pemeintah pusat maupun pemerintah daerah. Di lain sisi yang tidak kalah penting
adalah mengelola dan mengatur sumbe daya alam yang belum terjamah, sebaliknya dampak
negative pun tidak dapat terhindarkan dari aspek ekonomi, eksplorasi sumber daya alam yang
timbul secara berlebihan hinggapekerja asing merupakan sebagian kecil dari permasalahan
dari aspek ini. Dari aspek sosial bagi masyarakat secara umum adalah tersedianya sarana dan
prasarana yang dibutuhkan seperti jembatan, listrik dll, kemudian bagi pemerintah dampak
negative dari aspek social adalah perubahan demografi di suatu wilayah, pebahan budaya
hingga kesehatan masyarakat. Lebih ajuh adanya aspek social dan ekonomi adalah
memberikan dampak positif lebih banyak dibandingkan kerugiannya.
II. Dampak yang timbul
Dampak aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha dan investasi adalah:
1. Meningkatkan Ekonomi ruma tangga melalui:
a) Peningkatan tingkat pendapatan keluarga
b) Perubahan pola nafkah
c) Adanya pola nafkah ganda
d) Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga
masyarakat punya banyak pilihan untuk produk yang diinginkan.
e) Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekaligus mengurangi pengangguran
f) Tesedianya sarana dan prasarana bagi masyarakat luas maupun pemerintah seperti
dibangunnya jalan raya, listrik, telepon, sekolah, rumah ibadah dll
2. Menggali, mangatur dan menggunakanekonomi sumber daya alam melalui:
a) Pemilikan dan penguasaan sumbe daya alam yang teratur, dalam artian kepemilikan
di atur berdasarkan luas lahan sehingga masyarakat tidak kehilangan kesempatan
b) Penggunaan lahan yang efisisen dan efektif yang benar benar membeikan manfaat
bagi bebagai pihak
c) Peningkatan nilai tambah sumber daya alam
d) Peningkatan sumber daya alam lain yang belum tejamah
3. Peningkaan perekonomian local maupun regional melalui:
a) Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat.
b) Mamberikan nilai tambah proses manufaktur.
c) Menambah jenis aktivitas ekonomi nonformal di masyarakat
d) Distribusi Pendapatan
e) Menimbulkan efek ganda ekonomi
f) Peningkatan produk domestic regional bruto (PDRB)
g) Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
h) Menambah pusat-pusat ekonomi di daerah tertentu.
i) Menyediakan fasilitas umum yang dibutuhkan masyarakt.
j) Menghemat devisa jika barang dan jasa yang diproduksi bias mengurangi impor.
k) Mendapatkan pendapatan berupa pajak, serta meingkatkan devisa Negara jika barang
dan jasa yang diproduksi merupakan produk ekspor.
4. Pengembangan wilayah:
a) Mingkatkan pemerataan pembangunan dengan prioritas pembangunan di daerah
tertentu. Dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan dan pembukaan wilayah
yang slama ini terisolasi di seluruh wilayah Indonesia.
b) Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa di mana setiap adanya proyek baru
mendatangkan tenaga kerja dari berbagai wilayah.
c) Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu wilayah tertentu
maka akan mengundang pendatang dari daerah lain.
d) Membuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk, karena daerah yang
semulanya tertinggal lebih tebruka.
III. Dampak aspek sosial dengan adanya suatu usaha dan investasi adalah:
1. Adanya perubahan demografi mealaui:
a) Perubahan sturuktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata
pencarian, pendidikan dan agama
b) Perubahan tingkat kepadatan pendududk
c) Perubahan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi dan pola migrasi
d) Perubahan komposisi tenaga kerja baik tingkat partisipasi ankatan kerja maupun
tingkat pengangguran.
2. Perubahan Budaya yang Meliputi:
a) Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adata sitiadat, niali dan
norma budaya setempat
b) Terjadi proses social baik proses asosiatif/keja sama, akulturasi, asimilasi.
c) Perubahan pranata social/kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi seperti hak
wilayah, pendidikan, agama dan keluarga.
d) Perubahan warisan budaya seperti perusakan situs purbakala maupun cagar
budaya.
e) Perubahan pelapisan social berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan
kekuasaan.
f) Perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.
g) Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antara warga asli dan
pendtang
h) Perubahan adaptasi ekologis
3. Perubahan kesehatan masyarakat
a) Perubahan parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan
b) Perubahan proses dan potensi terjadinyapnecemaran
c) Perubahan potensi besarnya dampak timbulnya penyakit, seperti peningkatan
angka penyakit dan kematian.
d) Perubahan karakteristik spesifik penduduk yang beesiko terjadi penyakit.
e) Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat
f) Perubahan kondisi sanitasi lingkungan
g) Perubahan status gizi masyarakat.
h) Perubahan kondisi lingkungan yang dapat mempermudah proses penyebaran
penyakit.
IV. Peningkatan Pendapatan Nasional
Dengan adanya investasi akan ber[engaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasional
maupun daerah. Kemudian kelayakan yang sama-sama memiliki pengaruh adalah dengan
meningkatnya pendapatan perkapita dengan melalui pendapatan seiring dengan tumbuhnya
sektor ekonoomi. Untuk menghitung pendapatan nasional terdapat 3 cara pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Produksi
Merupakan nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara salam jangka
waktu satu tahun. Cara untuk memperoleh pendekatan produksi ini adalah dengan menambahkan
nilai tambah yang diperoleh dari banyaknya lapangan usaha dalam perekonomian. Terdapat 11
sektor dalam lapangan usaha dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu pertanian peternakan
kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalia, industri pengolahan, listrik jasa dan air
minum, bangunan, perdagangan hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, bank dan
lembaga keuangan lainnya, sewa rumah, pemerintah dan pertahanan.
2. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan pengeluaran ini artinya adalah seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai
kelompok masyarakat dalam perekonomian. Contohnya seperti pengeluaran konsumsi rumah
tangga, pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah, pengeluaran pengusaha untuk investasi,
dan ekspor impor.
3. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan ini dapat dikatakan pendapatan nasional yang dihitung dengan
menambahkan balasan jasa yang diterima olehfaktor produksi seperti gaji atau upah, sewa bunga
dan pendapatan lainnya, pajak tidak langsung, penyusutan, dan laba.
Jika di negara maju mereka menerapkan pendekatannya dengan pendekatan pengeluaran dan
pendapatan lain halnya dengan negara berkembang bahwa mereka menerapkannya dengan
menggunakan pendekatan produksi dan pengeluaran. Dengan begitu intinya metode yang dipakai
berdasarkan dengan muda tidaknya data itu dapat diperoleh. Berikut merupakan contoh PT
Bedelew Sew yang akan melaksanakan investasi di bidang hutan tanaman industri di Kabupaten
Belitung dengan luas lahan 76.000 ha. Berikut merupakan komponen pendapatan nasional
Komponen Pendapatan Tahap Pembangunan Tahap Produksi
Nasional (Rp/ tahun) ( Rp / tahun)
1. Gaji 2.351,30 3.476,70
2. Upah 940,50 12.420,50
3. Pajak 0 13.200,00
4. Penyusutan 1.145,20
5. Laba setelah pajak 0 30.116,00
Total pendapatan Nasional 4.437,00 61.653,50
Bahwa sumbangan proyek atau iinvestasi hutan tanaman industri yang dikerjakan oleh PT
Bedelew Sew sebesa Rp. 4.437.000.000 per tahun pada tahap pembangunan tanaman dan
meningkat lgi menjadi Rp 61.653.500,00 per tahunpada tahap produksi sehingga dapat
disimpulkan bahwa dari segi peningkatan pendapatan daerah proyek atau usaha layak untuk
dikerjakan.
Output Penghasilan
Hasil Penjualan Biaya produksi
C. Tahapan AMDAL
1. Proses penapisan
Proses penapisan atau kerap disebut proses seleksi wajib amdal adalah proses untuk menentukan
apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak, di Indonesia proses
penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah. Kentetuan apakah suatu rencana
kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Keputusan Menteri
Ngara LH nomor 17 Tahun 2001 tentang jenis Rencana Usaha dan/ atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan AMDAL
2. Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib mengumumkan
rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL.
Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata
cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran, pendapatan dan tanggapan dan
bentuk dalam keputusan kepala BAPEDAL Nomor 08/2000 tentang keterlibatan masyarakat dan
keterbukaan indormasi dalamproses AMDAL.
3. Proses pelingkupan
Pelingkupan merupakan suatu proses awal(dini) untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampakpenting (hipotesis) yang terait dengan rencana kegiatan. Tujuan
pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi,mengidentifikasi dampak penting
terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan lingup studi, menelaah
kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji.hasil akhir dan proses
pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pelingkupan.
4. Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakasa mengajukan dokumen kepada komisi penilai
AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL
adalah 75 hari diluar waktu yang dibutuhkan penyususnan untuk memperbaiki/menyempurnakan
kembali dokumennya
5. Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKI dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL diakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah
disepakati(hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun,pemrakarsa dapat
mengajukan dokumen kepada komisi penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peratura, lama
waktu maksimal penilaian ANDAL,RKL dan RPL adalah 75 hari diluar waktu yang dibutuhkan
penyusun untuk memperbaiki/meyempurnakan kembali dokumennya.
D. Prosedur AMDAL
Sebeum membahas prosedur AMDAL, perlu diketahui beberapa komponen dokumen
yang menjadi satu kesatuan rangkaian studi yang saling trekait dan tidak terpisahkan.Dokumen
AMDAL merupakan janji tertulis dari pemrakarsa kegiatan, untuk melaksanakan seluruh
rencana pengelolaan dan rencana pemantauan lingkungan. Janji tertulis ini mengikat secara
hukum.Apaila janji ini tidak dilaksanakan akan ada konsekwensi secara hukum dan administratif
terhadap kegiatan pembangunan yang di AMDAL. Dokumen AMDAL terdiri dari:
1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-AMDAL).
Dokumen ini berisi ruang lingkup kedalaman kajian analisis mengenai dampak lingkungan hidup
yang merupakan hasil pelingkupan. Kerangka acuan ini disusun oleh pemrakarsa dan disusun
berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan oleh instansi yang ditugasi mengendalikan dampak
lingkungan.
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL).
Merupakan dokumen yang berisi telahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan
penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL).
Rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau
kegiatan.Dengan demikian,dokumen ini harus memuat berbagai upaya penangan dampak besar
dan penting yang kemungkinan akan terjadi jika usaha tersebut dilaksanakan.
4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Rencana pemantauan lingkungan hidup(RPL) adalah upaya pemantauan komponen lingkungan
hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat darirencana usaha dan/ atau kegiatan.
Sesuai dengan PP No 11 Tahun 1999, dalam proses menilai dokumen AMDAL sebuah rencana
kegiatan atau proyek,maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses penilaian dokumen AMDAL
tersebut meliputi :
1. Komisi Penilsi AMDAL
Yaitu sebuah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL. Pada tingkat pusat dinamakan
Komisi Penilai Pusat. Ditingkat daerah dinamakan Komidi Penilsi Daerah. Anggota-anggotanya
terdiri dari unsur pemerintahan yang berkepentingan,unsur warga dan masyarakat yang
berkepentingan dan terkena dampak.
2. Pemrakarsa
Yaitu orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan yang dilaksanakan. Pasal 17(1) pemrakarsa menyusun analisis dampak lingkungan
hidup, berdasarkan kerangka acuan yanng telah mendapatkan keputusan dan instansi yang
bertanggungjawab.(2) penyusunan analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan
lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup yang ditetapkan oleh Kepala
instansi yang ditugasu mengendalikan dampak lingkungan. Yaiu orang atau badan hukum yang
bertangggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang di laksanakan.
3. Warga masyarakat yang terkena dampak
Pasal 34(1) menyebutkan bahwa warga masyarakat yang berkepentingan wajib dilibatkan dalam
proses penyusunan kerangka acuan, penilaian kerangka acuan, analisis dampak lingkungan
hidup,rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantuan lingkungan hidup. Yang
dimaksud fengan masyarakat adalah seorang atau kelompok warga masyarakat yang akibat akan
dibangynnya suatu rencana dan/atau kegiatan tersebut akan menjadi kelompok yang
diuntungkan, dan kelompok yang dirugikan. Lingkup warga yang terkena dampak ini dibatasi
pada masyarakat yang berada dalam ruang dampak rencana usaha dan/atau kegitan tersebut.
Namun dalam pelaksanaannya, komponen lainnya yang turut berperan dalam proses peng-
AMDAL an antara lain Pemberi Ijin, Pakar Lingkungan dan Pakar Teknis , Pelatihan ,Konsultan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Bahwa aspek politik, ekonomi, dan sosial merupakan aspek yang penting juga dalam
studi kelayakan bisnis. Karena di dalam studi kelayakan bisnis kita hars benar-benar
memperhatikan bagaimana dan apa aja dampak kedepannya yang akan ditimbulkan jika suatu
usaha atau kegiatan tersebut dilakukan. Maka dari itu setiap aspek-aspek yang yang terdapat
dalam studi kelayakan bisnis harus benar-benar diperhatikan mengingat bahwa hal ini membawa
ke kehidupan selanjutnya dan demi menajaga keutuhan negara kita Negara Kesatuan Republik
Indoneisa.
REFERENSI
Buku : Kasmir, dan Jakfar. 2014. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi. Jakarta. Kencana
Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012.