Anda di halaman 1dari 52

HAKIKAT STUDI KELAYAKAN BISNIS

A.

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB) Menurut Para Ahli

Di bawah ini, akan dibahas mengenai pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut para ahli yaitu
sebagai berikut.
1. Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu kegiatan yang
mempelajari sarana mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.
2. Menurut Nitisetmito dan Burhan (1995), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu metode
penjajagan dari suatu gagasan usaha tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha
tersebut dilaksanakan.
3. Menurut Drs. H.M Yacob Ibrahim (1998:1), Studi Kelayakan Bisnis merupakan bahan
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak suatu gagasan
usaha atau proyek yang direncanakan.
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek
hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi
sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu
proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
B.

Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis

Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis, yaitu:
1. Aspek hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi ketentuan
hukum yang berlaku diantaranya :

Izin lokasi

o Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum
lainnya.

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Surat tanda daftar perusahaan

Surat izin tempat usaha dari pemda setempat

Surat tanda rekanan dari pemda setempat

SIUP setempat

2. Aspek sosial ekonomi dan budaya


Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan
usaha tersebut, diantaranya:
Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat,
kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, apakah
proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk setempat,
pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
Dan dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai, lalu lintas
semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat
setempat dan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara, kuesioner, dokumen, dan
lain-lain. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan
keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.

3. Aspek pasar dan pemasaran


menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan usaha
kita, dengan melihat hal-hal berikut :

Potensi pasar

Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk
membeli.
Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk
Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku,
kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar
potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya
market share.
4. Aspek teknis dan teknologi
Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay out, dan
pemilihan teknologi yang sesuai.

5. Aspek manajemen
Menyangkut pembangunan dan operasional.
6. Aspek keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat
biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

C.

Pengertian Investasi

Menurut Halim (2005: 4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada
saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.Investasi adalah
setiap wahana dimana ditempatkan dengan memelihara atau menaikaan nilai dan memberikan
hasil (retrun) yang dimasa yang akan datang. positif
Menurut Suad Husnan , (2000 : 11) mengatakan Investasi adalah penanaman sumber daya
untuk mendapatkan hasil dimana yang akan datang.
Secara umum, investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun modal
tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan suatu
perusahaan.

A.

Jenis-Jenis Investasi

Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a.

Tabungan di bank

Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang
besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan
kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat
mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di
bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai
dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi
daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak
akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.

c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti
membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan,
maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden.
Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih
harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih
harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu
deviden dan capital gain.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan
yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi
tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari
negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu
Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti
kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing
tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah
dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas.
Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham,
karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu
benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang
bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi

Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah.
Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku
bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti
saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih
tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.

D.

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Secara lebih lengkap, berikut ini merupakan beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan
sebuah Studi Kelayakan Bisnis (SKB):
1.

Menghindari kerugian

Analisa yang dilakukan melalui studi kelayakan bisnis tersebut tak lain untuk memperkirakan
bagaimana kemungkinan untung ruginya sebuah perusahaan di masa yang akan datang. Jika di
dalam analisa terdapat kerugian perusahaan yang kemungkinannya akan lebih besar, maka ada
baiknya Anda berpikir ulang jenis usaha yang akan Anda pilih.
2.

Memudahkan pelaksanaan kerja

Adanya analisa akan membantu Anda dalam merealisasikan program-program perusahaan. Anda
bisa memilih kebijakan mana yang dirasa menguntungkan ataupun merugikan.
3.

Memudahkan perencanaan perusahaan

Analisa yang baik akan membantu Anda dalam merencanakan segala hal yang menyangkut
dengan kegiatan perusahaan. Langkah dan program apa yang akan disusun akan menjadi lebih
mudah dengan adanya studi kelayakan bisnis tersebut.
4.

Memudahkan dalam hal pengawasan

Kegiatan sebuah bisnis besar memerlukan proses pengawasan dari pihak yang berwenang seperti
pemerintah misalnya. Adanya laporan analisa mengenai studi kelayakan sebuah bisnis akan
menjadi panduan bagi pihak-pihak berwenang dalam hal melakukan pengawasan.
5.

Memudahkan proses pengendalian

Pengawasan dan pengendalian dalam operasi sebuah perusahaan besar perlu dilakukan secara
berkesinambungan. Proses yang salah dari keduanya akan memberikan dampak buruk baik untuk
kesehatan lingkungan maupun masalah sosial lainnya. Adanya studi kelayakan bisnis akan lebih
memudahkan bagi pihak yang berwenang atau perusahaan terkait untuk melakukan pengawasan
serta pengendalian.

E.

Pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan

Mengapa sebuah studi kelayakan bisnis perlu dilakukan? salah satu penyebab lainnya adalah
karena adanya kepentingan dari pihak-pihak sebagai berikut:
1.
Pemilik usaha: layak atau tidak sebuah usaha untuk dijalankan tentunya menjadi sebuah
hal besar yang harus diketahui seorang pemilik usaha.
2.
Kreditor: menyangkut kepercayaan dalam memberikan pinjaman kepada pemilik usaha.
Hasil studi kelayakan yang bagus akan meningkatkan kepercayaan kreditor kepada pengusaha.
3.
Pemerintah: pemerintah punya kepentingan terhadap sebuah studi kelayakan bisnis. Studi
kelayakan yang baik akan membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat.
4.
Masyarakat: masyarakat di sekitar tempat usaha membutuhkan informasi studi kelayakan
usaha tersebut, karena terkait dengan urusan lingkungan serta sosial ekonomi. Hasil studi
kelayakan yang diharapkan oleh masyarakat tentunya adalah perusahaan yang ramah lingkungan
serta memberikan peluang lapangan kerja yang besar bagi masyarakat.
5.
Manajemen: sistem dan pihak manajemen juga membutuhkan informasi dari sebuah studi
kelayakan bisnis. Hal ini akan menjadi indikator sebaik mana kualitas dari manajemen yang
sudah diterapkan.

Studi kelayakan bisnis akan bermanfaat jika memenuhi beberapa unsur, antara lain:
1. Studi dilakukan secara teliti dan kehati-hatian.
2. Studi dilakukan dengan dukungan data yang lengkap.
3. Studi dilakukan secara jujur dan ketulusan hati.
4. Studi dilakukan dengan objektif.
5. Studi dilakukan dengan adil, tidak memihak pada kepentingan tertentu.
6. Studi harus dapat diuji ulang, jika diperlukan untuk menguji kebenaran hasil studi.

F.

Desain Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan proyek fungsi dan ruang lingkup


Investasi bertujuan memperoleh manfaat secara sosial dan profit (Keuntungan finansial)


Menurut Williem, Investasi adalah pengorbanan dollar sekarang untuk dollar di masa
yang akan datang.

Praktek Investasi terdapat Investasi nyata (Real Invesment) dan investasi Finansial
(Financial Investmen)

Kegiatan Proyek Meliputi:

Pembangunan fasilitas baru, artinya belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada
penambahan usaha baru.

Perbaikan fasilitas yang sudah ada, artinya kelanjutan usaha yang sudah ada namun perlu
dilakukan tambahan atau perbaikan

Penelitian dan Pengembangan, merupakan kegiatan penelitian fenomena yang akan


dikembangkan berdasarkan tujuan yang akan dicapai

Faktor yang menyebabkan timbulnya suatu proyek

Adanya permintaan pasar

Untuk meningkatka kualitas produk

Kegiatan Pemerintah

Sebab gagalnya suatu proyek

Pemilik dan Pelaksana tidak memahami secara teknis maupun non teknis (Salah
perhitungan)

Pimpinan Proyek tidak ahli, jujur, dan bertanggung jawab(Pelaksana pekerjaan salah)

Perencanaan yang tidak matang dan kurang sempurna (Kurang akurat dan teliti)

Salah menentukan bahan, alat dan tenaga (adanya unsur Kesengajaan)

Kebutuhan biaya yang membengkak (salah perhitungan)

Timbulnya perubahan ekonomi, sosial dan politik suatu negara(Lingkungan)

Bencana alam di lokasi proyek (kondisi Geografis )

Tahap pembangunan Proyek yang tidak lancar

Pemasaran Produk yang tersendat

Kesulitan bahan baku dan pendukungnya

Harga bahan baku yang tak seimbang

Kapasitas produksi dab faktor pendukungnya

Tidak adanya ahli dan Produktifitas rendah

Hubungan antara pimpinan dan pelaksana

Tidak adanya keuntungan yang layak

Tahapan untuk memperoleh Investasi

Identifikasi Proyek, kesempatan dan ancaman

Perumusan masalah, Rencana konkrit, faktor pendukung secara garis besar

Penilaian, Analisis aspek pasar, teknik, keuangan, dan perekonomian

Pemilihan, Akurasi pemilihan tempat/ lokasi, dan tujua yang akan dicapai

Implementasi proyek, tetap berpegang pada anggaran.

Identifikasi Kesempatan Berusaha

Memperelajari Impor

Menyelidiki material lokal

Mempelajari Ketrampilan Tenaga Kerja

Melakukan Sudi Industri

Menerapkan Kemajuan Teknologi

Mempelajari Hubungan antar Industri

Menilai Rencana pembangunan

Melakukan pengamatan di tempat lain.

G.

Tahapan dan Sumber Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Tahapan
o

Pengumpulan Data dan Informasi

Melakukan Pengolahan data

Analisis Data

Mengambil Keputusan

Memberikan Rekomendasi

Sumber Data
o

Publikasi Ekonomi & Bisnis

Publikasi BI, Perbanas/ Lembaga Keuangan

BKPM (Badan Koord. Penanaman Modal)

BPS (Biro Pusat Statistik)

Departemen terkait dan LIPI

Perguruan Tinggi

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

ASPEK PASAR
A.

PENGERTIAN PASAR

Menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli atau saling
bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat
ahli lain mengatakan bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan
untuk melakukan tawar menawar, sehingga terbentuk suatu harga. Stanton, mengemukakan pasar
merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja,
dan kemauan untuk membelanjakanya.Jadi ada tiga factor utama yang menunjang terjadinya
pasar, yaitu orang-orang dengan segala keinginanya, daya belinya, serta tingkahlaku dalam
pembelianya.

B.

PENGERTIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan dapat diartikan jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai
kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Di sisi lain penawaran diartikan sebagai
berbagai kuantitas barang yang ditawarkan dipasar pada berbagai tingkat harga. Bila harga naik
maka produsen akan berusah meningkatkan jumlah barang yang dijualnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
-

Harga barang-barang lain

Pada permintaan barang, barang-barang ada yang saling bersaing (jika barang subtitusi) dalm
emmnuhi kebutuhan masyarakat.Barang-barang ini dapat menimbulkan pengaruh penting kepada
penawaran suatu barang.
-

Biaya faktor produksi

Jjika pengeluaran untuk factor produksi tdak efisien, tindakan ini dapat mengurangi penawaran
di dalam suatu kegiatan ekonomi tertentu.
-

Tujuan perusahaan

Jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan, dapat saja ia tidak berusaha
menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi pada tingkat kpasitas yang
memaksimumkan keuntungannya.
-

Tingkat teknologi

Kemajuan teknologi dapat mengurangi ongkos produksi, mempertinggi produktifitas dan mutu
yang cenderung mengakibatkan terjadi kenaikan penawaran.

C.

BENTUK PASAR

Bentuk pasar dilihat dari sisi produsen atau penjual:

Pasar Persaingan Sempurna

Pada pasar ini jumlah produsen tidak terbatas dan konsumen dapat menjual atau membeli berapa
saja tanpa ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar, sehingga di pasar ini
tidak ada gunya mengadakan persaingan.ini merupakan bentu
-

Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh serang penjual saja.Tidak ada
barang subtitusi terhadap barang yang dijual oleh penjual tunggal tersebut, dan ada hambatan
masuknya pesaing dari luar.
-

Pasar Oligopoli

Pasar oligipoli merupakan perluasan dari pasar monopoli .dalam menentukan harga dan kuantitas
produksi, karena pengaruh pesaing sangat terasa, tindakan atau aktivitas pesaing perlu
diamasukan dalam perhitungan.
-

Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar ini merupakan bentuk campuran dari pasar persangan sempurna dan monopoli.Dikatakan
miri dengan pasar persaingan sempurna karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk keluar
masuk pasar, selain itu barng yang dijual pun tidak homogen.Karena barang-barang heterogen itu
dimiliki oleh perusahaan besar saja, pasar ini mirip dengan monopoli.

Bentuk pasar dilihat dari sisi konsumen

Pasar Konsumen

Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau
keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untk dibisniskan)
-

Pasar Industri

Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan aatau
organisasi untuk digunakan pada produksi barang dan jasa lain, baik untuk dijual maupun
disewakan.
-

Pasar Pejual Kembali (Reseller)

Suatu pasar yang terdiri dari perorangan atau organisasi yang bisa disebut para pedagang
menengahyang tersiri dari dealer, distributor, grosir, agen, retailer.
-

PasarPemerintah

Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atu menyewa barang atau
jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah.

D.

MENGUKUR DAN MERAMAL PERMINTAAN

1.

Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini

Ada tiga metode praktis untuk mengestimasi permintaan saat ini:


-

Mengestimasi Total Permintaan Pasar

Total permintaan pasarr suatup roduk adalah volume yang dibeli oleh sekelompok konsumen
tertentu dalam suatu wilayah geogafis tertentu selama jangka waktu tertentu dan dalam
lingkungan pasar tertentu. Salah satu metode praktis dengan mengunakan persamaan:

Q = n .p .q
dimana:
Q = Total permintaan pasar.
n = jumlah pembeli di pasar
p = harga rata-rata satuan
q = jumlah yang dibeli oleh rat-rata pembeli per tahun

Mengestimasi Wilayah Permintaan Pasar

Dalam memilih wilayah yang terbaik dapat dilakukaan dengan dua metode, yaitu metode Market
Build Up digunakan terutama oleh perusahaan barang industri untuk mengidentifikasikan
semua pembeli potensial dalasetip pasar dan mengestimasikan pembelian
potensialnya.Sedangkan Metode Market Factor Index digunakan terutama oleh perusahaan
barang konsumsi, dengan mengidentifikasikan factor-faktor pasar yang ada korelasinya deengan
potensi dan menghungkanya ke dalam sebuah indek tertimbang.
-

Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa Pasar.

Perusahaan perlu mengetahui penjualan sebenarnya dari industry bersangkutan yang terjadi
dipasar, jadi ia harus mengidentifikasi pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka.

2.

Meramal Permintaan Mendatang

Ada banyak cara untuk meramal penjualan masa datang:


-

Survei niat pembeli

Dengan menanyakan kepada mereka langsung dengan harapan mereka akan menjawab secara
obyektif.
-

Pendapat para tenaga penjual (wiraniaga)

Perusahaan meminta para tenaga penjualnya untuk mengestimasi penjualan tiap produk untuk
daerah mereka masing-masing kemudian semua estimasi individu dijumlahkan untuk mendapat
ramalan penjualan decara keseluruhan.
-

Pedapat para ahli

Pendapat yang dihasilkan berdasarkan data dan analisis yang lengkap yang ilmiah baik dari para
akademisi maupun dari para praktisi.Untuk mengetahui pendapat para ahli digunakan teknik
Delphi.
-

Analisis deret waktu

Analisi yang memakai data kuantitatif masa lalu diman data dirinci menjadi komponenkomponen trend, siklus, musim dan residu yang prosesnya dapat menggunakan prosedur
matematika.

E.

IMPLIKASI PADA SKB

Tugas dari analisis dalam melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek pasar hendaknya:
1.
Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi rancangan
produk / jasa yang akan dijual.
2.
Mampu menentukan pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen maupun sisi
konsumen.
3.
Mampu melakukan analisis unuk dapat menentukan pergerakan konsumen akan produk
yang akan dijual serta pergerakankemampuan para produsen dalam penawaranya dipasar baik
untuk masa sekarang maupun masa depan. Pembuatan PLC sangat dibutuhkan untuk mengetahui
pergerakan permintaan konsumen.
4.
Selain PLC-nya, analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa pasar
(market-share) produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing baik untuk saat ini maupun
prakiraan ke depan.

ASPEK PEMASARAN
A.

SEGMENTASI TERGET POSISI DI PASAR

1.

Segmentasi Pasar

Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda, karena perbedaan ini perlu
dilakukan segmentasi pasar.Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar adalah aspek
geografis (bangsa, Negara, propinsi, dan kabupaten), demografis (usia,tahap daur hidup, jenis
kelamin,pendapatan), psikografis (kelas sosial,gaya hidup, kepribadian) , dan perilaku
(kesempatan, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli)
Agar segmentasi pasar dapat berguna harus mempunayai karakteristik: Dapat diukur,
maksudnya besar pasar dan daya beli pada segmen ini dapat diukur walaupun ada ada bebrapa
komponen yan gsulit diukur. Dapat terjangkau, maksudnya sejauh mana segmen ini secara
efektif dapat dicapai dan dilayani oleh produsen, walaupun ada kelompok pangsa pasar potensial
yang sulit dijangkau.Besar segmen, maksudnya berapa besar segmen yang harus dijangkau agar
penjualan produk dapat menguntungkan.Dapat dilaksanakan, maksudnya sejauh mana program
efektif itu dilaksanakan untuk mengelola segmen ini.
2.

Menetapkan Pasar Sasaran

Dalam menetapkan pasar sasaran dari segmen-segmen pasar yang telah diketahui harus
melakukan analisis dengan menelaah tiga faktor, yaitu Ukuran dan Pertumbuhan Segmen,
maksudnya perushaan harus mengumpulkan dan menganalisis data tentang penjualan terakhir,
proyeksi laju pertmbuhan penjualn, margin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu
pilih segmen yang diharapkan paling sesuai. Kemenarikan Struktural Segmen, maksudya
perusahaan harus mempelajari factor-faktor structural yang utama yang mempengaruhi daya
terik segmen dalam jangka panjang.Sasaran dan sumberdaya, maksudnya perusahaan harus
memperimbangkan sasaran dan sumberdyanya dalam kaitan dengan segmen pasar.
3.

Menentukan Posisi Pasar.

Tiga langkah dalam menentukan posisi pasar:


-

Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif

Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior
kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
-

Memilih Keunggulan Kompetitif

Jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif yang potensial, selanjutnya
harus dipilih satu keunggulan kompetitif sebagai dasar bagi kebijakan penentuan posisinya.

Mewujudkan dan Mengomunikasikan Posisi

Setelah penentuan posisi dipilih, perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk


mewujudkan dan mengomunikasikan posisi yang diinginkan itu kepada konsumen sasaran.

B.

SIKAP, PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN

1.

Sikap Konsumen

Sikap memainkan peranan penting dalam membentuk suatu perilaku. Dengan mempelajari
sikap,seseorang diharapkan dapat menentukan apa yang akan dilakukanya.
-

Karakteristik sikap

Karakteristik sikap sebagi berikut: memiliki obyek dan tujuan; memiliki petunjuk, derajat dan
intensitas; memilik struktur; dapat dipelajari.
-

Sumber sikap

Sumber sikap bisa berasal dari pengalaman pribadi dan pengalaman kelompok.
-

Fungsi sikap

Ada bebrapa fungsi sikap seperti fungsi penyesuaian, fungsi pertahanan ego, fungsi
pengekspresian nilai dan fungsi pengetahuan.
-

Komponen sikap

Komponen sikap ada komponen kognitif, komponen afektif dan komponen perilaku.

2.

Kepuasan Konsumen

Kepuasan Konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang
diterima dengan apa yang diharapkanya. Factor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah
mutu produk dan pelayananya, kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan, dan nilai-nilai
perusahaan.Kepuasan dibagi menjadi dua macam, kepuasan fungsional dan kepuasan psikologis.
Langkah-langkah dalam mengendalikan tingkat kehilangan konsumen:
-

Menentukan tingkat bertahanya pelanggan.

Membedakan berbagi penyebab hilangnya pelanggan dan menentukan penyebab utama


yang bisa dikelola dengan baik.

Memperkirakan kehilagan keuntungan dari pelanggan yang hilang.

Menghitung biaya untuk mengurangi tingkat kehilangan pelanggan.

Selain itu ada beberapa cara untuk mempertahankan pelanggan, antara lain:
-

Menyulitkan pelanggan untuk mengganti pemasok.

Memberikan kepuasan yang tinggi.

C.

MANAJEMEN PEMASARAN

Pemasaran meliputi keseluruhan system yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan


usaha, yang bertujuan merencanakan, menetukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembel baik yang
aktual maupun yang potensial (Stanton, 1995).
1.

Analisis Persaingan

Berikut adalah langkah-langkah analisis produk menurut Kotler:

Mengidentifikasikan pesaing

Perusahann dapat mengidentifikasikan pesaing nya sebagai perusahaan lain yang mempunyai
salah satu atau lebih cirri-ciri berikut ini:
-

Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama.

Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.

Perusahaan yang membuat produk dan memasok yang sama.

Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama.

Menentukan Sasaran Pesaing

Dengnan mengetahui sasaran pesaing beserta penekan-penekananya dapat menunjukan apakah


mereka puas dengan situasinya sekarang serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas berbagai
tindakan kompetitif.

Mengidentifikasikan Strategi Pesaing

Perusahaan perlu menelaah semua dimensi strategi dari pesaing, Karena semakin mirip strategi
suatu perusahaan dengan perusahaan lain maka semakin ketat persaingan diantara mereka.

Menilai Keakuratan dan Kelemahan Pesaing.

Perushaan harus mengindentifikasikan secara akurat kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan mereka melalui data sekunder, pengalaman pribadi dan desas desus.

Mengestimasi Pola Reaksi Pesaing

Prusahaan perlu tahu tentang mentalitas pesaing tertentu kalau inngin mengantisipasi bagaimana
pesaing akan bertindak atau bereaksi terhadap tindakan pesaing lainya.

Memilih Pesaing

Setelah perusahaan mengetahui pesaing utamanya melalui keputusan sebelumya mengenai,


sasaran pelanggan, sasaran distribusi, bauran pemasaran, selanjutnya harus diputuskan pesaing
mana yang akan diserang.
2.

Bauran Pemasaran Produk Barang

Bauran pemasaran meliputi empat kebijakan pemasaran yang sering disebut marketing mix:
a.

Kebijakan Produk

Produk barang tidak hanya memperhatikan penampilanya, tetapi hendaknya juga produk yang
simpel, aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomisdalam proses produksi dan distribusinya.
b.

Kebijakan Harga

Harga adalah sejunlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan anfaat memiliki atau
menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawarmenawar, atau ditetapkan oleh penjual. Sebelum menentukan harga, perlu dipahami dulu
hubungan antara harga dengan permintaan terhadap produk tersebut baik untuk pasar yahng
berbeda maupun persepsi konsumenya , lalu dianalisis dengan mengunakan metode yang sesuai.
c.

Kebijakan Distribusi

Dalam kebijakan distribusi desain saluran perlu ditetapkan, seperti mendesain system saluran,
perantara, dan dan mengevaluasi alternatif berdasarkan criteria ekonomi.
d.

Kebijakan Promosi

Untuk mengomunikaiskan produk perlu disusun suatu strategi Bauran Promosi (Promotion Mix)
yang 5tersiri dari 4 komponen utama, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales
promotion), hubungan masyarakat (public relations) dan penjualan perorangan (Personal selling).
3.

Bauran Pemasaran Produk Jasa

Bauran pemasaran unruk produk jasadapat diperluas lagi dengan menambah tiga elemen lagi
yaitu orang (people): semua partisipan yang menyediakan sebagian jasa, bukti fisik (physical

evidence): suatu lingkungan fisk dimana jasa disampaikan dan diman perusahaan dan
konsumenya berinteraksi dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan dan
komunikasi jasa tersebut; proses jasa itu sendiri (process): proses ini mencerminkan bagaiman
semua elemen bauran pemasaran jasa di kordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsdistensi
jasa yang diberikankepada konsumen.
D.

IMPLIKASI PADA Studi Kelayakan Bisnis

Hasil studi untuk aspek pemasaran memberikan informasi:


1.

Bagaiman segmentasi, target, dan posisi produk diterapkan.

2.

Bagaiman strategi bersaing ditentukan.

3.

Bagaiman program pemasaran dianalisis melalui bauran pemasaran.

4.

Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan.

5.

Perkiraan market share yang bisa dikuasai oleh perusahaan.

Selain aspek pemasaran, perlu dialakukan consumer behavior untuk mengetahui masalahmasalah seperti:
1.
Pengetahuan, kebutuhan, dan keinginan terhadap produk. Kajian dapatdilakukan dengan
menggunakan AIDA,atau AIDCA
2.

Sikap, perilaku, dan kepuasan terhadap produk pesaing saat ini.

A.

Perencanaan dan Pemilihan Lokasi Usaha

ASPEK TEKNIS & TEKNOLOGI


Pengertian Lokasi Usaha
Suatu tempat dimana suatu usaha tersebut melangsungkan kegiatannya.
Jenis-Jenis Lokasi Suatu Perusahaan
1.

Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah

Lokasi ini sudah di tetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi
yang telah di tentukan.para pemilik modal mendirikan perusahaan mengambil lokasi yang sudah
di tetapkan pemerintah karna dalam kawasan yang telah di tetapkan tersebut mungkin sudah di
bangun sarana listrik,komunikasi dan tempat pembuangan limbah sehingga tidak membahayakan
lingkungan.contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang,pulo gadung dan lain sebagainya.

2.

Lokasi Perusahaan yang mengikuti sejarah

Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan
pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di cirebon yang
merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di Yogyakarta yang terkenak sebagai
kota pelajar.
3.

.Lokasi Perusahaan yang mengikuti kondisi alam

Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam.contoh :
tambang emas di Cikotok,tampang asap di Buton,tambang gas alam di Bontang Kalimantan
Timur dan lain sebagainya.
4.

Lokasi Perusahaan Yang mengikuti Faktor Ekonomi

Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya di pengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor
ketersediaan tenaga kerja,faktor kedekatan dengan pasar,ketersediaan bahan baku dan lain
sebagainya.
Kondisi Umum Dalam Pemilihan Lokasi
1. Lokasi di kota besar (city location)

Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar

Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya hanya terdapat
di kota besar seperti listrik, gas dan lain-lain

Kontak dengan suplier dekat dan cepat

Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan

Banyak persoalan tenaga kerja

Ekspansi sulit dilakukan dan harga tanah mahal

2. Lokasi di pinggir kota (suburban location)

Semi -skilled atau female labor mudah diperoleh

Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak di kota besar

Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik

Rencana ekspansi pabrik akan mudah dilakukan

Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul

3. Lokasi jauh di luar kota (country location)

Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun rencana
ekspansi yang akan datang

Pajak terendah lebih dikehendaki

Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki

Standar upah minimum relatif lebih rendah

Tenaga kerja lebih mudah didapatkan

Baik untuk proses manufakturing produk-produk yang berbahaya

Faktor Perencanaan dan Pemilihan Lokasi


1.

Letak pasar.

Faktor ini sangat penting, khususnya bagi perusahaan jasa (bank, restoran, toko, jasa konsultan,
dan lain-lain) atau manufaktur (meskipun jarang- jarang) yang memang memiliki karakteristik
dekat dengan pasar.
2.

Bahan baku.

Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan manufaktur umumnya didirikan di lokasi yang
dekat dengan bahan baku (Perusahaan pengolahan kayu, miniman, makanan, dan lain-lain).
3.

Tenaga kerja.

Ketersediaan tenaga kerja juga menjadi faktor penting dalam menentukan lokasi usaha, terutama
bagi perusahaan manufaktur yang umumnya banyak membutuhkan banyak tenaga kerja dalam
proses produksinya
4.

Masyarakat.

Masyarakat merupakan faktor penting dalam penentuan lokasi usaha mengingat keberadaan
perusahaan disamping dapat memberi manfaat tapi juga bisa menimbulkan kerugian bagi
masyarakat, di sekitar usaha khususnya. Oleh karena itu penerimaan masyarakat akan
keberadaan perusahaan menjadi sangat penting. Sebagai contoh, perusahaan yang
mempekerjakan masyarakat sekitar biasanya tidak mengalami masalah ini, namun perusahaan
yang mengolah sampah atau limbah seringkalai ditolak keberadaannya oleh masyarakat sekitar
5.

Peraturan Pemerintah.

Pemerintah selama ini telah menentukan mana kawasan untuk pemukiman dan mana untuk
industri. Dengan demikian perusahaan tidak dapat atau akan mengalami kesulitan bila memilih

lokasi yang bukan untuk kawasan industri. Termasuk juga disini masalah ijin mendirikan
bangunan, ketinggian maksimal bangunan, pembuangan limbah, dan kebijakan pemerintah
lainnya.
6.

Listrik, air, telepon.

Sarana pendukung ini tidak dapat diabaikan, karena hampir setiap aktivitas perusahaan
membutuhkan listrik, air, dan alat komunikasi.
7.

Transportasi.

Faktor ini juga penting, karena dengan transportasi ini bahan baku didatangkan dan bahan jadi
akan dikirim. Terabaikannya masalah transportasi akan menimbulkan kesulitas produksi (karena
keterlambatan pengiriman bahan baku misalnya) dan tersendatnya distribusi hasil produksi ke
pasar
8.

Sarana prasarana pendukung.

Ketersediaan lahan parkir yang memadai, pembuangan limbah, keamanan, fasilitas kesehatan
kerja, merupakan faktor yang juga tidak kalah pentingnya di dalam penentuan lokasi usaha
B.

Perencanaan Tata Letak (Lay Out)

Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan
efisiensi produksi atau operasi. Perancangan layout berkenaan dengan produk, proses, sumber
daya manusia, dan lokasi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan
fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif
sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis
Tujuan Perencanaan Tata Letak
Barry Render dan Jay Heizer (2001;272) bahwa layout yang efektif dapat membantu perusahaan
dalam mencapai hal-hal berikut:
1.

Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan dan manusia.

2. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.


3.

Lebih memudahkan konsumen.

4.

Peningkatan moral karyawan, dan kondisi kerja yang lebih aman

Kerugian-kerugian dari layout yang buruk


Layout yang buruk dapat menghalangi operasi yang efisien, karena

1. Bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, di mana urutan proses berliku-liku karena
susunan mesin dan ruangan yang ada.
2.

Handling cost tinggi, karena makin banyak perpindahan/pengangkutan bahan.

3. Gedung dan tempat produksi selalu penuh dengan bahan-bahan atau basil produksi yang
sedang dikerjakan.
4. Ruangan (tempat) produksi, mesin-mesin dan fasilitas lainnya disusun secara tidak teratur
(berserakan), sehingga mengganggu kelancaran produksi.
5. Service area sempit sekali dan letaknya tidak memuaskan. Misalnya: service area untuk
mesin-mesin, tempatnya jauh dari mesin-mesinnya, sehingga kesukaran peng-angkutan.
6.

Bahan-bahan dalam proses sering rusak atau hilang.

7.

Sering ditetnui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tepat pada waktu yang
ditentukan.

8. Tempat penerimaan barang-barang tidak dapat segera dikosongkan, sehingga


memperlambat pembongkaran barang-barang yang tiba di pabrik.
Semua kerugian ini akan menimbulkan biaya yang tinggi. Kerugian ini bisa terjadi di suatu
bagian pabrik atau di seluruh pabrik.
Tujuan layout yang baik
Tujuan yang harus dicapai dengan menyusun suatu layout yang baik antara lain adalah:
1. Mengurangi jarak pengangkutan material dan produk yang telah jadi sehingga
mengurangi material handling.
2. Memperhatikan frekuensi arus pekerjaan.
3. Memungkinkan ruangan gerak yang cukup di sekeliling setiap mesin, untuk dapat direparasi
dengan mudah.
4.

Mengurangi ongkos produksi, karena cost ditekan seoptimum mungkin.

5.

Mempertinggi keselamatan kerja sehingga keamanan bekerja terjamin.

6.

Memberikan hasil produksi yang baik.

7.

Memberikan service yang baik bagi konsumen.

8.

Mengurangicapital investment.

9.

Mempertinggi fleksibilitas, untuk memungkinkan menghadapi permintaan perubahan.

10. Memperbaiki moral si pekerja.


11. Dapat mengurangi working sehingga minimum.
12. Mengusahakan penggunaan yang lebih efisien dari ruangan/lantai baik dalam arah
horizontal maupun dalam arah vertikal.
13. Mengurangidelays (kelambatan/stopped) dalam pekerjaan.
14. Dapat mengadakan pengawasan yang lebih baik.
15. Maintenancelebih mudah dilakukan.
16. Mengurangimanufacturing cycles (waktu produksi).
17. Penggunaanequipment dan fasilitas yang baik dalam pabrik.
18. Untuk mengurangi/menghilangkan kongesti point.
Pertimbangan Penentuan layout Secara Umum
Pertimbangan penentuan layout secara umum didasarkan pada situasi sebagai berikut:
1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
Mengetahui jumlah perkerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan akan memudahkan kita
mengetahui kapasitas yang dibutuhkan untuk menentukan layout dan penyediaan tempat atau
ruangan untuk setiap komponen tersebut.
2. Peralatan untuk menangani material atau bahan
Maksud peralatan untuk menangani material atau bahan adalah alat yang digunakan dalam
operasi perusahaan. Layout juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan yang dipakai,
misalnya Derek dan kereta otomatis untuk memindah bahan.
3. Lingkungan dan estetika
Keputusan layout juga harus didasarkan pada lingkungan dan estetika. Tujuannya adalah agar
ada keleluasaan dan kenyamanan tempat kerja, seperti penentuan jendela dan sikulasi udara
ruang.
4. Arus informasi

Layout juga harus mempertimbangkan arus informasi. Pertimbangan terhadap cara untuk
memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu dibuat sebaik mungkin.
5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda
Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan bahan.
Penerapan Layout
1. Posisi tetap
Posisi layout jenis ini ditujukan pada proyek yang tidak mungkin memindahkan produknya
karena ukuran, bentuk atau hal-hal lain. Jadi, produk tetap berada ditempat, sedangkan peralatan
dan tenaga kerja yang mendatangi produk.Contohnya gedung, pembuatan kapal.
Tata Letak Posisi Tetap (fixed positon lay out) dipilih karena ukuran, bentuk ataupun
karakteristik lain menyebabkan produknya tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan. Tata
letak seperti ini terdapat pada pembuatan kapal lautm pesawat terbang, lokomotif atau proyekproyek konstruksi
Contoh penerapan tata letak dengan posisi tetap :

Pelayanan jasa dengan tata letak posisi tetap adalah ruang operasi, pasien tetap diam di
meja, serta personel medis dan pralatan dibawa ke lokasi
Dalam pembuatan kapal, terdapat ruang terbatas disebelah tata letak dengan posisi tetap yang
disebut loading area platen. Ruang ini digunakan selama berbagai periode waktu bagi setiap
kontraktor
Sebuah rumah yang dibangun dengan tata letak posisi tetap akan dikerjakan di tempat dengan
peralatan, bahan dan pekerja yang dibawa ke lokasi untuk rapat para pedagang untuk
menentukan ruang untuk berbagai periode waktu. Namun, foto rumah ini dibangun dalam dua
modul yang bergerak dalam sebuah pabrik.Rangka tempat berpijak (scaffolding) dan alat
pengangkat barang berat (hoist) membuat pekerjaan menjadi lebih mudah, cepat, mudah, dan
lingkungan kerja yang berada dalam ruangan juga menambah produktivitas.
2. Orientasi proses
Process layout disebut juga dengan functional layout/job layout, yaitu penusunan fasilitas
produksi (mesin-mesin) di mana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada
tempat tertentu.

Layout jenis ini didasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa. Biasanya layout
jenis ini dapat secara bersamaan menangani suatu produk atau jasa yang berbeda, misalnya

rumah sakit. Process layout (fungcional layout), merupakan jenis layout dengan menempatkan
mesin-mesin atau peralatan yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama dalam suatu
kelompok atau suatu ruangan. Contohnya untuk industry tekstil semua mesin pemotong
dikelompokkan dalam suatu area atau semua mesin pemotong dikelompokkan dalam satu area.
Jenis layout ini biasanya untuk usaha job order (sesuai pesanan)
Tata Letak Proses (process layout) /tata letak fungsional penyusunan tata letak dimana alat
yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Misalnya
mesin-mesin bubut dikumpulkan pada daerah yang sama, sedemikian pula mesin-mesin potong
diletakkan pada bagian yang sama
Mesin-mesin ini tidak dikhususkan untuk produk tertentu melainkan dapat digunakan untuk
berbagai jenis produk
Model ini cocok untuk discrete production dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika
perusahaan membuat jenis produk yang berbeda. Jenis tata letak proses dijumpai pada bengkelbengkel, rumah sakit, universitas atau perkantoran.
3. Tata Letak Kantor
Layout jenis ini berkaitan dengan layout posisi perkeja, peralatan kerja, tempat yang digunakan
untuk perpindahan informasi. Jika semua permindahan informasi diselesaikan dengan telepon
atau alat telekomunikasi, masalah layout akan sangat mudah, tetapih jika perpindahan orang dan
dokumen dilakukan secara alamiah, layout perlu di pertimbangkan dengan matang.
4. Tata Letak Gudang
Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan
pemanfaatan ruangan gudang. Tujuan layout ini adalah untuk memperoleh optimum tradeoff
antara biaya penanganan dan ruang gudang.
Storage atau warehouse atau inventory adalah gudang penyimpanan untuk tempat menyimpan
material baik bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikirim ke
pelanggan. Sebagian besar material disimpan di gudang di lokasi tertentu sampai material tadi
diperlukan dalam proses produksi. Bentuk gudang tergantung ukuran dan kuantitas komponen
dalam persediaan dan karakter sistem penanganan bahan dari produk atau kontainer yang
digunakan.
Fungsi inventory
1.

Memisahkan berbagai material untuk proses produksi

2.

Menyediakan material untuk pilihan pelanggan

3.

Mengambil keuntungan diskon

4.

Menjaga pengaruh inflasi

Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal antara biaya
penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gedung.Sebagai
konsekuansinya adalah memaksimalkan penggunaan sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu
memanfaatkan kapasitas secara penuh dengan biaya perawatan material rendah.Biaya
penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan tranfortasi material masuk,
penyimpanan, dan transformasi bahan keluar untuk dimasukkan dalam gudang.Biaya-biaya ini
meliputi peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi, dan penyusutan.Tata letak gudang
yang efektif juga meminimalkan kerusakan material dalam gudang.
Intinya gudang diharapkan berfungsi untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya dan
memaksimalkan pelayanaan terhadap pelanggan dengan sumber yang terbatas. Maka dalam
perencanaan gudang dan sistem pergudangan diperlukan hal-hal berikut ini :
1.

Memaksimalkan penggunaan ruangan

2.

Memaksimalkan penggunaan peralatan

3.

Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja

4.

Memaksimalkan kemudahan dalam penerimaan seluruh material dan pengiriman material

5.

Memaksimalkan perlindungan terhadap material

5. Tata Letak Produk


Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi yang
berulang-ulang dan berlanjut atau kontinu. Biasanya layout ini cocok apabila proses produksinya
telah distandardisasikan serta diproduksi dalam jumlah yang sangat besar. Setiap produk akan
melewati tahapan operasi yang sama dari awal sampai akhir. Contohnya, perakitan mobil atau
sepeda motor.
Tata Letak Produk (product layout) apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan
berproduksi dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama
sejak dari awal sampai akhir.
6. Tata Letak Toko Eceran
Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan merespon
pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen.Sehingga banyak manajer ritel
mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak mungkin. Penelitian

membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh konsumen maka penjualan akan
semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi semakin tinggi. Untuk itu manajer
operasional perusahaan ritel dapat melakukan pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan
atau alokasi tempat bagi beragam produk dalam toko. Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan
dalam pengaturan toko yaitu:
1.

Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.

2.
Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai
keuntungan besar seperti kosmetika, asesories.
3.
Distribusikan produk kuat yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung
berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa dilihat lebih banyak
konsumen.
4.

Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi

5.
Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi
konsumen.
C. Perencanaan dan Pemilihan Teknologi ( Mesin dan Peralatan ) Pendukung dan Suku Cadang (
Spare Part )
Pemilihan Teknologi

Pilihan teknologi untuk berproduksi pada saat ini, baik untuk perusahaan yang sudah baik
dalam produksi maupun yang telah dan sedang berkembang terus sesuai perkembangan jaman.

Diharapkan membawa efisien yang tertinggi pada proses produksi sekaligus


menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun juga ada kelemahan yang harus di
hadapkan baik dari lingkungan internal maupun eksternal
Untuk menghasilkan suatu produk harus memiliki patokan yaitu:
Mengetahui derajat mekanisme yang di inginkan serta ekonomi yang diharapkan :
1.

Kesesuaian bahan baku

2.

Keberhasilan di tempat lain

3.

Kemampuan tenaga kerja

4.

Kemampuan dalam hal antisipasi

Perencanaan Letak Pabrik


a.

Bagi Perusahaan Manufaktur

Letak Pabrik yang dijadikan tempat proses produksi perlu dianalisis secara seksama karena
sangat berpengaruh terhadap banyak aspek seperti biaya. Murah atau mahalnya harga produk
tergantung pula pada letak pabrik karena jarak berpengaruh terhadap harga di pasar. Rentetan
akibat lainnya adalah masalah kemampuang bersaing di pasar, yang pada akhirnya berpengaruh
terhadap laba yang akan dihasilkan.
Dalam Studi Kelayakan Bisnis, pilihan letak pabrik hendaknya dapat dikaji dari beberapa faktor.

Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan antara lain:


1.
Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang akan dijadikan tempat produk dijual.
Mendirikan pabrik didekat pasar sasarannya, dalam hal-hal tertentu, akan sangat menguntungkan
walaupun dari sisi lain dapat merugikan.
2. Letak bahan baku utama. Mendirikan pabrik dekat dengan pusat bahan baku akan
menguntungkan, walaupun ada kekurangannya.
3. Sumber tenaga kerja. Jika sumber tenaga kerja dekat dan mudah didapat di sekitar pabrik,
proses SDM akan sangat terbantu, tapi hal ini juga ada kekurangannya.
4. Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga listrik di sekitar pabrik adalah penting bagi
proses produksi agar tidak terganggu, sehingga faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan secara
seksama.
5. Fasilitas transportasi yang memadai untuk memindahkan hasil produksi dari pabrik kepasar.
6. Fasilitas untuk pabrik, seperti pengadaan onderdil untuk kendaraan, serta fasilitas untuk
karyawan seperti pasar, apotik, praktek dokter, dll.
7. Lingkungan masyarakat sekitar juga dapat mempengaruhi aktivitas pabrik baik secara positif
maupun negatif. Oleh karena itu, sebelum pabrik didirikan perlu dikaji dampak positif maupun
negatif keberadaan pabrik bagi lingkungan masyarakat di sekitar pabrik.
8. Peraturan Pemerintah, misalnya dalam kawasan berikat, AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) perlu diperhatikan berkenaan dengan kajian aspek teknis dan teknologi ini.

b.

Bagi Perusahaan Jasa

Letak lokasi fasilitas jasa dapat dibagi dua macam. Pertama, pelanggan datang ke lokasi fasilitas
jasa, seperti pasien mendatangi tempat praktek dokter. Kedua, penyedia jasa mendatangi
konsumen, seperti mobil pemadam kebakaran mendatangi lokasi kebakaran. Penentuan lokasi
fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal, antara lain mudah dan dapat diakses oleh
konsumen, tempat parkir memadai, lingkungan yang mendukung, dan izin lokasi dari pihak
berwenang.

D.

Perencanaan Kapasitas dan Luas Produksi

Rencana Kapasitas Produksi


Kapasitas fasilitas produksi ialah jumlah bahan mentah yang dapat di proses oleh fasilitas
produksi, atau jumlah produk yang dapat dihasilkan dalam waktu yang ditetapkan. Kapasitas
pabrik sepatu, misalnya, mungkin mencapai 500.000 pasang sepatu per tahun. Manajer operasi,
bekerja sama dengan manajer pemasaran perusahaan, harus menetapkan kapasitas yang
diperlukan. Ketetapan ini merupakan ukuran kapasitas fasilitas produksi. Perencanaan kapasitas
merupakan aktivitas penting. Jika fasilitas dibangun dengan kapasitas yang terlalu besar, sumber
daya yang mahal (pabrik, peralatan, dan uang) mungkin tidak termanfaatkan. Jika fasilitas
menawarkan kapasitas yang kurang memadai, perusahaan harus membangunnya di kemudian
hari dengan biaya yang lebih mahal.

Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk
berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan ( input ) dan
keluaran ( output ). Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis dan
teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem , antara lain:

a.

Skala Ekonomi

Dengan faktor ini, kapasitas yang dipilih adalah yang memilki biaya per unit yang paling
rendah. Akan tetapi cara ini memiliki kelemahan-kelemhan, seperti: waktu pengambilan
modalnya berjangka panjang , akibatnya produk menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan
dengan pelanggan.

b.

Focused Facilities

Dengan banyakanya kelemahan dengan system skala ekonomi diatas, maka munculah
system focused facilities. Dimana cara ini mempertahankan volume produksi yang tinggi diganti
dengan penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, dalam
perencanaan kapasitas produksi, terdapat dua ekstirm strategi, Pertama Strategi Ekspansi ,
startegi ini lebih bersifat proaktif, sedangkan cara kedua, dilakukan wait and see, dimana cara ini
dilakukan , jika permintaan produk sudah yakin benar meningkat atau tidak meningkat.

Perencanaan Jumlah Produksi


Aktivitas produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang dihasilkan
tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Dalam industri manufactur, ada beberapa faktor utama
yang akan mempengaruhi perencanaan jumlah produksi perusahaan, yang biasanya dijadikan
sebagai pembatas jumlah produksi yang akan dihasilkan.
Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Permintaan.
2. Kapasitas pabrik
3. Suplai bahan baku.
4. Modal kerja
5. Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan dalam perencanaan jumlah
produksi.
Luas Produksi
Luas Produksi dapat diartikan sebagai besarnya jumlah dan ragam produk yang dihasilkan untuk
suatu periode tertentu. Luas Produksi juga diartikan sebagai kapasitas yang digunakan (kapasitas
terpakai) oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Besarnya luas produksi dapat berubahubah dari suatu periode ke periode.
Luas perusahaan merupakan kapasitas yang tersedia atau terpasang dalam suatu perusahaan
tertentu. Luas perusahaan cenderung relatif tetap dari periode ke periode. Luas perusahaan ini
dapat diukur berdasarkan:
a)

Penyerapan bahan baku baik dalam hal jumlah maupun macam.

b)

Produk yang dihasilkan baik dalam hal jumlah maupun ragam.

c)

Peralatan dan mesin yang digunakan.

d)

Jumlah karyawan yang dipekerjakan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Produksi


Luas produksi atau jumlah dan ragam produk yang akan diproduksi dipengaruhi oleh beberapa
faktor sebagai berikut:
a)

Ketersediaan bahan baku.

b)

Ketersediaan Kapasitas Produksi

c)

Ketersediaan dan Kapasitas Tenaga Kerja

d)

Jumlah permintaan yang ada

e)

Modal

Tingkat Urgensi Luas Produksi


Tingkat pentingnya luas produksi bagi tiap-tiap perusahaan akan berbeda antara satu dengan
yang lain.

Perencanaan luas produksi akan menjadi hal yang kritis dan penting untuk perusahaanperusahaan yang melaksanakan diversifikasi.

Bagi perusahaan yang memproduksi barang-barang yang sudah tertentu atau pasti dalam
jumlah dan ragam karena didasarkan pada pesanan maka penentuan luas produksi kurang urgen.

Perusahaan yang memproduksi barang-barang untuk keperluan pasar, penentuan luas


produksi sangat penting, terutama untuk memprediksi jumlah yang harus diproduksi di masa
yang akan datang.
E.

Perencanaan Bahan Baku dan Bahan Penolong

Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara
menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang).
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan mie instan.
Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :
1.

Tepung Terigu

Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan
mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses pencampuran, menarik

atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata, mengikat gas selama proses
penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagai sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama,
yaitu strong flour(tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap
Segitiga Biru) dan soft flour(tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut
bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan
disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung
telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan.
Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1.
Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk pembuatan roti
dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang
dihasilkan dari 100% hard wheat.
2.

Tepung Tapioka

Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras, sehingga adonan
mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik digunakan untuk
pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh
dari perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan
berat per karung 50 kg.
Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan
langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelancaran
proses produksi dan bahan ini bukan bagian dari produk akhir. Bahan penolong ini tidak tampak
pada barang jadi.bahan penolong yang digunakan adalah :
1. Air
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan dan suhu
adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut
dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara
kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).
2. Alkali
Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman, pengental,
pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan berfungsi
untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik.

Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk
produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan penjualan produk mie
instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode sebelumnya.
Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam
manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku,
yaitu:
1.

Penerimaan

Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah yang
diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control
akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan
baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan
oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan
perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan
untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan
rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.
2.

Penyusunan

Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat oleh kuli
angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih dahulu
ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas
palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal
tepung adalah 10 zak per palet.
3.

Pengeluaran

Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan baku yang
pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini
berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat
penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di
gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan
menimbulkan kutu pada tepung terigu.
Langkah Langkah Perencanaan Bahan Baku dan Bahan Penolong
Adapun langkah langkah perencanaan bahan baku dan bahan penolong adalah :
1.

Tipe/ Jenis, Jumlah dan Kualitas

2.

Asal/sumber dan Pengadaannya

3.

Bahan Baku dan Bahan Penolong yang akan dipakai

F.

Perencanaan Desain Produk dan Proses Produksi

Definisi Desain Produk


Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain produk
yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapat
meningkatkan keuntungan. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan produk tidak
terjual.
Langkah Langkah Mendesain Produk
1.

Penentuan Ide Produk dan Seleksi

aspek pasar dan pemasaran untuk mengetahui apakah ide-ide produk diperkirakan untuk
mengetahui apakah perusahaan mampu membuat produk tersebut dengan segala sumber daya
yang dimilikinya. Sedangkan untuk aspek keuangan, adalah meniliai apakah produk tersebut jika
dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan harapan.
2.

Pembuatan Desain Produk Awal

Pembuatan Desain Produk Awal dalam produksi barang, gambaran desain awalnya akan lebih
jelas bila dibandingkan dengan produk jasa. Dalam membuat desain produk awal ini, hendaknya
dipertimbangkan hal-hal seperti: manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya
dimiliki barang agar menunjang manfaat-manfaatnya, desain, seni, dan estitika barang yang akan
diproduksi. Desain produk awal ini akan ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mendekati
sebenarnya.
3.

Pembuatan Prototip dan Pengujian

Prototip adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara
besar-besaran. Ia berguna untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.Semetara itu, pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah prototip ini sudah
dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum, masih dapat diperbaiki lagi, lalu diuji lagi dan
seterusnya sehingga prototip ini sesuai dengan harapan. Akhirnya, terciptalah desain produk
akhir yang siap unutk diimplementasikan.
4.

Implementasi

Tahap ini mecoba untuk menilai apakah produk yang sudah diproduksi dan ditawarkan di pasar
memiliki masa depan yang baik.
Alternatif yang dapat dipilih dalam Desain Produk :
1.

Mengembangkan produk yang benar benar baru

2.

Penambahan Produk yang telah ada

Diversifikasi Konsentris

Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada
saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun
jaringan pemasaran yang sama.
Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah bersaing dalam industri yang tidak
ada atau rendah pertumbuhannya , adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat
ini dapat menaikkan penjualan produk yang ada, produk baru ditawarkan pada harga yang
kompetitif, produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
memiliki tim manajemen yang kuat.
Contoh : Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor.
Kelompok usaha Kompas Gramedia masuk ke bisnis penerbitan(Elexmedia
komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio Sonora & TV 7).
-

Diversifikasi Horizontal

Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru yang
tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya adalah, bahwa
perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan pelanggan saat ini sangat
loyal dengan merk/brand perusahaan.
Pedoman yang akan mnjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah tambahan
produk akan meningkatkan revenue secara signifikan, tingkat kompetisi yang tajam dalam
industri yang tidak tumbuh, margin dan return rendah, saluran distribusi yang ada saat ini dapat
dimanfaatkan.
Contoh : PT. Garuda Indonesia Airways memiliki jaringan hotel di Indonesia
PT. Aerowisata

yaitu

Kelompok usaha Kompas membuka bisnis jasa konsultasi perjalanan (travel biro) yang khusus
ditujukan bagi pelanggan Koran dan Majalah Kelompok Kompas Gramedia.
-

Diversifikasi Konglomerasi

Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat
ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi diversifikasi
konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni terjadi penurunan
penjualan profit. Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru,
tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang mengakui pasar bagi
produk yang saat ini sudah jenuh, ada peluang utuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang
yang tak terkait yang memiliki peluang investasi yang menarik,jika ada tindakan antitrust atas
bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis bina tunggal.

Contoh : PT. Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal Group Lippo memutuskan untuk bergerak di
sektor propertiseperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang dan Lippo Development.
PT. Maspion Indonesia memiliki PT. Bank Maspion Indonesia, Maspion
Securities, dan Maspion Money Changer.
3.

Modifikasi Desain Produk yang telah ada

Perbaikan produk lama

Perbaikan ini dilakukan untuk menyempurnakan fungsi produk yang telah ada. Sebagai contoh
Perusahaan memperbaiki kemampuan menangkap sinyal dari sebuah handphone yang
sebelumnya sinyalnya kurang kuat.
-

Efisiensi produk lama

Efisiensi dilakukan disamping untuk mengefisienkan biaya produksi, sehingga harganya menjadi
lebih murah, namun juga agar konsumen tetap mampu membeli meski kondisi ekonomi mugkin
sedang kurang baik. Sebagai contoh perusahaan mengeluarkan produk dengan kemasan yang
lebih kecil.
-

Penambahan manfaat produk lama

Penambahan manfaat untuk lebih bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang
semakin bertambah. Sebagai contoh perusahaan melengkapi produk handphone-nya dengan
berbagai fitur tambahan, seperti fasilitas kamera, pemutar musik,dll.
-

Pelengkap produk lama

Menciptakan produk baru untuk melengkapi produk yang telah ada juga dilakukan untuk lebih
bias memuaskan konsumen, seperti penciptaan asesories tambahan produk otomotif maupun
handphone.
Definisi Proses Produksi
Suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan
produk yang berguna baik barang/jasa. Jadi proses produksi pada hakikatnya merupakan proses
perubahan (transformasi) dari bahan/ komponen (input) me njadi produk lain yang mmpunyai
nilai. Saat ini proses produksi berkembang pesat karena disorong oleh usaha untuk meningkatkan
kualitas, produktivitas dan fleksibilitas produk.
Macam Macam Tipe Proses Produksi
1.

Proses Produksi Terus Menerus/Kontinu

Yaitu proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya
tanpa penumpukan di satu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini
adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah/volume besar.,
variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar. Pada proses
produksi semacam ini terdapat pola atau urutan proses produksi yang pasti dan tidak berubahubah dari waktu ke waktu. Contohnya : Pabrik semen, Industri makanan, dll.
2.

Proses Produksi Terputus-putus/Intermitten

Yaitu produk yang diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus menerus dalam
proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau
lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak
memerlukan persediaan barang dalam proses. Dalam pelaksanaan proses produksi semacam ini,
akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi. Pola pelaksaan produksi yang
digunakan hari atau bulan ini sangat mungkin akan berbeda dengan pola atau urutan pelaksaan
proses produksi pada bulan yang lalu atau bulan yang akan dating. Contohnya Industri sepatu
dan Industri proses kimia seperti Industri Farmasi, Tinta, Cat dan Perekat.
3.

Proses Produksi Campuran

Yaitu merupakan gabungan antara proses produksi kontinu dan intermeten. Penggabungan ini
digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan
kapasitas secara penuh.

ASPEK MANEJEMN & ORGANISASI


Penanggung jawab dan Pelaksana Proyek
2.1.1 Pengertian Penanggungjawab
Penanggungjawab menurut KBBI adalah Orang yang bertanggung jawab , berdasakan kamus
KBBI menjelaskan bahwa suatu usaha ketika akan berdiri maka segala tanggung jawab menjadi
tugas seorang pemilik yang membuka suatu usaha yang akan dijalankan.
2.1.2 Tugas Pelaksana Proyek

Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam


melaksanakan pekerjaan dilapangan.

Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan


persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.


Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan harian
kepada pelaksana pekerjaan.

Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila terjadi keterlambatan
dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.
Tugas Pelaksana proyek sangat diperlukan karena bagaimana pun segala kegiatan usaha yang
akan dijalankan agar produk yang akan dipasarkan selalu diterima masyarakat umum baik dari
berbagai kalangan.
2.2Perencanaan Proyek
2.2.1 Pengertian Perencanaan Proyek
Perencanaan Proyek adalah disiplin untuk menyatakan bagaimana untuk menyelesaikan sebuah
proyek dalam jangka waktu tertentu, biasanya dengan tahapan yang ditetapkan, dan sumber daya
yang ditunjuk. Salah satu pendangan dari perencanaan proyek bagi beberapa aktivitas, antara lain
: menetapkan tujuan, mengidentifikasi, perencanaan jadwal, dan membuat rencana mendukung
(termasuk yang berkaitan dengan : sumber daya manunsia, metode komunikasi, dan manajemen
resiko).
Sebagai elemen penting dari menejemen proyek, perencanaan proyek melibatkan pengembangan
tindakan dan penjadwalan yang akan membuat proyek bergerak maju secara konsisten. Bila
dilaksanakan dengan baik, perencanaan proyek juga akan mencangkup tanggal target untuk
penyelesaian setiap tindakan.
Proses perencanaan lebih memfokuskan pada pemilihan sumber daya yang dibutuhkan
untuk proyek, serta menyediakan kerangka kerja umum untuk mencapai tujuaan yang diinginkn.
Sebaliknya, perencanaan proyek lebih memfokuskan pada mengidentifikasi
dan mengatur tugas individu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap langkah dalam proyek
menggunakan sumber daya yang mengidentifikasi dalam perencanaan proses.
2.2.2 Prinsip Perencanaan Proyek
Prinsip-prinsip organisasi adalah nilai-nilai yang digunakan sebagai landasan kerja bagi setiap
orang yang ada dalam organisasi tersebut untuk mencapai keberhasilan tujuan yang telah
disepakati. Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi meliputi :
Tujuan organisasi yang jelas
Tugas yang dilakukan harus jelas

Pembagian tugas yang adil

Penempatan posisi yang tepat

Adanya koordinasi dan intergrasi


2.3Pengawasan Proyek
Pengawasan (supervising) adalah suatu proses pengevaluasian atau perbaikan terhadap
pelaksanaan kegiatan dengan pedoman pada standar dan peraturan yang berlaku dengan
bertujuan agar hasil dari kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan proyek.
2.3.1 Pengawasan Proyek(Project Monitoring)

Mengevaluasi dan monitoring realisasi fisik dan financial dan menilai efisiensi dan
efektifitasnya secara kuantitatif apakah sesuai dengan rencana kerja.

Meneliti dan mengevaluasi kondisi proyek dan memberikan saran-saran atau pengarahan
jika terdapat permasalahan yang berdampak pada kemajuan Proyek.

Menginformasikan temuan-temuan di lapangan dan memberikan saran-saran

konstruktif kepada manajemen.


2.3.2 Langkah-langkah Pengawasan Proyek

Menentukan sasaran

Menentukan standart dan criteria sebagai acuan dalam rangka mencapai sasaran

Merancang dan menyusun system informasi,pemantauan,dan laporan hasil pelaksanaan


pekerjaan

Mengumpulkan data info hasil implementasi (pelaksanaan dari apa yang telah
direncanakan).

Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perencanaan.

Mengkaji dan menganalisa hasil pekerjaan dengan standart, criteria, dan sasaran yang

telah ditentukan.
2.3.3 Unsur-unsur Pengawasan Proyek

Pengawasan dan pengendalian biaya proyek (cost control).

Pengawasan dan pengendalian mutu proyek (quality control).

Pengawasan dan pengendalian waktu proyek (time control).

2.4Desain Organisasi dan Struktur Organisasi


2.4.1 Definisi Desain Organisasi
Desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan
untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan
demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur
organisasi. Menurut Burns dan Stalker ada dua jenis struktur organisasi yang sangat kontras
yaitu desain organisasi mekanistik dan desain organisasi mekanik. Lingkungan eksternal
berkaitan dengan struktur organisasi. Ketika lingkungan eksternal stabil, internal organisasi
dikelola dengan peraturan, prosedur dan hirarki wewenang yang jelas. Semua keputusan
manajerial dibuat pada tingkat puncak, dan sentralisasi wewenang yang kuat, atau struktur
organisasi mekanistik. Namun jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat,
memiliki struktur organisasi yang berbeda, organisasi bersifat adaptif dan spontan. Aturan
umumnya tidak tertulis, hirarki wewenang tidak jelas, dan wewenang pengambilan keputusan
tersebar luas, maka disebut struktur organisasi organik.
Desain organisasi adalah suatu model yang dipilih oleh organisasi untuk melakukan koordinasi
dan pengendalian tugas-tugas dalam organisasi termasuk di dalamnya bagaimana seluruh
anggota organisasi dimotivasi agar mengeluarkan segenap energi dan kemampuannya untuk
memaksimalkan kemampuan dan sumberdaya organisasi dalam memproses, menciptakan
menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi organisasi baik barang maupun jasa. Jones
(2001: 34-58) mengemukakan beberapa tantangan dalam mendesain organisasi yaitu;
diferensiasi, diferensiasi - integrasi, sentralisasi-desentralisasi dan standardisasi penyesuaian
bersama (mutual adjusment).
Tantangan tersebut dimaksudkan bahwa dalam desain organisasi senantiasa akan ditemui dua
situasi yang dilematis antara dua kutub yang saling berseberangan. Situasi tersebut
mengharuskan pimpinan organisasi atau perusahaan melakukan pilihan-pilihan desain mana
yang paling efektif, produktif dan juga efisien bagi organisasinya. Setiap pilihan mempunyai
konsekuensi-konsekuensi sesuai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing desain.
2.4.2 Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi berkaitan dengan hubungan yang relatif tetap diantara berbagai tugas yang
ada dalam organisasi. Proses untuk menciptakan struktur dan pengambilan keputusan tentang
alternatif struktur disebut desain organisasi. Pembentukan struktur organisasi dihadapka pada dua
hal, yaitu diferensiasi atau pembagian tugas diantara anggota organisasi, dan integrasi atau
koordinasi dalam pembagian tugas tersebut. Struktur organisasi membahas bagaimana cara
organisasi membagi tugas diantara anggota organisasi dan menghasilkan koordinasi diantara
tugas-tugas tersebut.

Ada beberapa bagian dari organisasi, yaitu:


1. The Operating Core
Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
2. The Strategic Apex
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).
3. The Middle Line
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat atas
dengan bagian operasional.
4. The Technostructure
Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk
menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
5. The Support Staff
Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung
terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff).
yaitu:
Ada lima keputusan desain yang diperlukan untuk menciptakan struktur organisasi
1) Pembagian tugas (division of labor)
Berkaitan dengan proses membagi tugas ke dalam suatu unit-unit tugas yang secara berturutturut lebih kecil. Manfaat mengorganisasikan tugas adalah kelompok orang yang bekerja
sama dalam suatu pembagian kerja mampu menghasilkan lebih dari yang mereka hasilkan
sendiri. Hal penting dalam pembagian kerja adalah sejauh mana tugas-tugas
harusnya
dispesialisasikan. Keputusan tingkat spesialisasi yang tepat adalah keputusan desain yang
penting karena akan berdampak pada efektivitas organisasi. Spesialisasi tugas yang tinggi
menimbulkan rasa bosan, namun dapat meningkatkan produktivitas, karena:
a) Melakukan tugas berulang dapat meningkatkan keahlian. b) Mengurangi kebutuhan
pelatihan.
c) Mengurangi waktu terbuang karena alih tugas.

d) Dapat dikembangkan alat otomatis khusus untuk menyelesaikan satu tugas.


e) Pengendalian kualitas lebih baik
2) Departementasi
Merupakan proses mengkombinasikan tugas ke dalam kelompok- kelompok atau departemendepartemen. Derajat kesamaan dari tugas yang ada dalam satu departemen adalah hal pokok.
Tugas dapat dikelompokan (dasar- dasar departementasi) dalam beberapa kriteria yaitu:
a) Departementasi fungsional
Merupakan metode yang paling efektif. Tugas yang sejenis dan saling terkait dapat
dikelompokkan dalam departemen yang sama. Kelebihannya adalah meningkatkan keahlian,
memungkinkan penggunaan sumber-sumber secara maksimal, mendorong penggunaan keahlian
dan peralatan tertentu, komunikasi dan prestasi meningkat. Kelemahannya adalah mengurangi
komunikasi dan kerja sama antardepartemen sehingga menimbulkan perspektif sempit.
b) Departementasi atas dasar produk
Terdiri dari kombinasi ke dalam suatu tugas departemen yang meliputi memproduksi produkproduk sejenis. Biasanya terjadi pada perusahaan besar yang sulit untuk mengkoordinasikan
beraneka ragam departemen fungsional. Misalnya PT Astra Internasional. Keunggulannya adalah
menciptakan koordinasi dan pemusatan usaha memproduksi secara efektif, berorientasi pada
konsumen, dan pekerja lebih kohesif. Kelemahannya keahlian dan sumber-sumber tidak
dimanfaatkan secara optimal.
c) Departementasi atas dasar wilayah
Organisasi menggunakan geografis sebagai dasar departementasi, jika organisasi tersebar di area
geografis yang luas untuk unit yang sama. Keunggulannya adalah mengurangi permasalahan
yang diakibatkan oleh jarak, seperti kesulitan komunikasi, pengamatan dan keputusan yang
mendesak.
d) Departementasi atas dasar pelanggan
Mengelompokan tugas dengan mengorganisasikannya sesuai dengan pelanggan yang dilayani.
Terutama jika pelanggan memiliki kategori dan kebutuhan dari masing-masing kelompok yang
berbeda secara signifikan.

3) Rentang kendali
Berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan dengan efektif oleh seorang atasan.
Organisasi dengan rentang kendali luas memiliki sedikit tingkat hirarki, banyak orang berada
dibawah satu penyelia, sehingga terbentuk struktur organisasi datar (flate). Sedang pada rentang
kendali sempit, manajer hanya membawahi beberapa bawahan, terbentuk struktur organisasi
yang tinggi. Hal tersebut dapat menghalangi komunikasi antar pribadi yang lebih luas dalam
organisasi. Besarnya rentang kendali yang efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a) Sifat tugas: jika rutin dan sederhana maka rentang kendali luas, dan jika kompleks dan sering
berubah maka rentang kendali sempit.
b) Kemampuan bawahan: rentang kendali luas jika bawahan memiliki tingkat kemampuan dan
profesionalitas tinggi, dan rentang kendali sempit jika ketrampilan bawahan rendah.
c) Kontak dan koordinasi: jika tugas memerlukan kontak dan koordinasi tinggi antara bawahan
dan atasan, maka rentang kendali sempit.
4) Delegasi wewenang
Berkaitan dengan sejauh mana wewenang pengambilan keputusan tersebar dalam hirarki
organisasi, jika tersebar secara luas maka disebut
desentralisasi, sedangkan jika hanya ada di tingkat atas maka disebut sentralisasi. Organisasi
yang relatif kecil dan karyawan tidak banyak, serta tugas tidak begitu kompleks biasanya
menerapka sentralisasi.
5) Mekanisme koordinasi
Organisasi harus mengintegrasikan berbagai aktivitas dan orang dalam organisasi. Ada tiga
metode yang dapat digunakan untuk melakukan koordinasi:
a) standardisasi proses kerja: tugas rutin dikoordinasikan dengan prosedur standar operasi.
b) standardisasi hasil: produk harus diproduksi sesuai spesifikasi. c) standardisasi keahlian:
tingkat keahlian tinggi melalui pelatihan
2.4.3 Bentuk Struktur Organisasi
1. Struktur Sederhana

Struktur sederhana umumnya digunakan oleh organisasi yang sangat kecil dan mempunyai satu
atau sedikit lini produk. Karakteristik utamanya adalah biasanya pemilik perusahaan bertindak

merangkap sebagai manajer dan membuat hampir semua keputusan perusahaan. Struktur
sederhana bersifat informal dan koordinasi tugas dilaksanakan dengan pengawasan langsung.
a. Keunggulan:
a) Pengambilan keputusan tersentralisasi. b) Spesifikasi tugas kecil.
c) Hanya terdapat sedikit kebijakan dan aturan. d) Evaluasi dan sistem reward bersifat informal.
e) Sering kali bisa meningkatkan kreativitas dan individualisme. b. Kelemahan:
a) Sering kali karyawan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri karena sedikitnya aturan.
b) Sistem informal dapat menimbulkan ketidakpastian karyawan akan tugas dan
kewajibannya.
c) Struktur organisasi datar sehingga berkurangnya kesempatan
karyawan untuk bisa meningkatkan kariernya.
2. Struktur Fungsional
Ditemukan dalam organisasi di mana produk dan jasanya berhubungan, mempunyai volume
produksi yang tinggi, dan berintegrasi vertikal. Perusahaan cenderung untuk memperluas
keseluruhan jangkauan operasi mereka dengan cara melakukan penetrasi pada pasar yang ada,
memperkenalkan produk yang sama ke pasar yang baru, atau meningkatkan tingkat integrasi
vertikal.
3. Struktur Divisional

Terdiri dari divisi operasi di mana masing-masing divisi mewakili bisnis terpisah dan pejabat
korporat puncak mendelegasikan tanggung jawab operasi dan strategi unit bisnis dari hari ke hari
kepada manajer divisi, dengan pendelegasian seperti itu kantor pusat korporat bertugas
bertanggung jawab untuk merumuskan dan menerapkan seluruh strategi korpirat dan mengelolah
divisinya lewat kontrol strategi dan keuangan.

a. Unit Bisnis Stratejik (UBS)


Dengan struktur UBS, divisi dengan produk, pasar dan atau teknologi yang sama dikelompokkan
menjadi satu kelompok yang homogen dengan maksud untuk mendapatkan sinergi.
Kelebihan: Perencanaan tugas dan pengawasan oleh kantor pusat dapat lebih teratur;
Pengambilan keputusan terdesentralisasi sehingga divisi bisa bereaksi terhadap perubahan
dengan cepat.
Kelemahan: Sangat sulit bagi divisi untuk memperoleh sinergi antar UBS; Tingkatan dalam
manajemen meningkat sehingga meningkatkan jumlah karyawan dan pengeluaran overhead serta
semakin menjauhkan kantor pusat dengan divisinya

b. Struktur Perusahaan Induk (Holding Company)

Struktur perusahaan induk (konglomerat) sering digunakan ketika bisnis dalam portofolio
perusahaan tidak mempunyai banyak kesamaan atau unrelated diversification.
Kelebihan: Menghemat biaya perusahaan; Otonomi yang diberikan akan meningkatkan motivasi
manajer divisional dan memungkinkan mereka untuk merespons lebih cepat terhadap peluang
dan ancaman.
Kelemahan: Kurangnya pengawasan dan ketergantungan manajer pada level perusahaan terhadap
manajer divisi.

4. Struktur Matriks

Struktur organisasi yang menggabungkan antara struktur fungsional dengan struktur divisional
untuk mendapatkan keuntungan dari kedua struktur tersebut dan meminimalkan kekurangan dari
masing-masing struktur tersebut.
Digunakan untuk:
a. Manufaktur b. Industri jasa
c. Profesional bidang d. Sektor non-profit
e. Multi nasional perusahaan

5. Operasi Internasional
Tiga hal yang mempengaruhi struktur yang diadopsi perusahaan dalam operasi internasionalnya,
yaitu:
1) Tipe strategi yang mendorong perusahaan dalam operasi di luar negeri,
2) Keanekaragaman produk, dan
3) Perluasan di mana perusahaan bergantung pada penjualan luar negeri.
Tipe struktur yang digunakan untuk mengatur operasi internasional suatu perusahaan:
a) Divisi internasional b) Divisi area geografis
c) Divisi produk internasional (worldwide product division)
d) Matriks Internasional (worldwide matriks)
e) Campuran Internasional (worldwide mixed)

2.4.4 Fungsi Struktur Organisasi

Kejelasan Tanggung Jawab

Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus
dipertanggung jawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat bertanggung
jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena
pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu di pertanggung jawabkan.
Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.

Kejelasan Kedudukan

Kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau seseorang yang ada didalam struktur
organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab
adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada
seseorang atau anggota.

Kejelasan Mengenai Jalur Hubungan

Melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka
akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur
penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan
keuntungan.

Kejelasan Uraian Tugas

kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan
atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi
bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena
uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.
2.4.5 Siklus Kehidupan Organisasi
Variabel penting yang mempengaruhi desain organisasi adalah umur atau kematangan organisasi.
Struktur organisasi, gaya kepemimpinan, dan sistem administrasi mengikuti pola perkembangan
dan perkembangan dan perubahan yang diperkirakan sejalan dengan kemajuan
organisasi. Ada empat tahapan utama untuk menjelaskan siklus kehidupan organisasi:
1. Tahap 1: enterpreneur
Saat organisasi pertama dibentuk, penekanannya adalah pada bagaimana menciptakan produk
yang dapat diterima oleh pasar. Organisasi masih kecil sehingga pengelolalaan dilakukan oleh
seseorang dengan struktur organisasi organik. Semua tenaga tercurah untuk aktivitas teknik
produksi dan pemasaran produk. Organisasi butuh kepemimpinan dinamis untuk naik pada tahap
berikutnya.
2. Tahap 2: kolektivitas
Jika krisis kepemimpinan teratasi, dan jika organisasi menerima pengarahan dan pengendalian
manajerial, sturktur organisasi formal mulai muncul. Departemen dibentuk atas pembagian kerja
bersama-sama dengan hirarki wewenang. Strukturnya masih organik di mana anggota
berinteraksi dengan bebas. Untuk naik pada tahap ke tiga organisasi butuh pendelegasian
wewenang dan tangung jawab. Krisis otonomi bisa terjadi jika manajer puncak berhasil karena
kepemimpinannya kuat dan visinya tidak mau melepaskan tanggung jawabnya. Sehingga
organisasi ada pada struktur mekanistik dengan koordinasi dan pengendalian departemen
yang memungkinkan peningkatan tingkat wewenang tanpa supervisi dari manajer puncak.
3. Tahap 3: formalisasi
Karakteristik birokratik mulai muncul, dukungan staf dan kelompok serta prosedur formal dan
kejelasan pembagian kerja meningkat. Manajer puncak harus memusatkan perhatian pada
perencanaan dan strategi , dan menyerahkan kegiatan operasional harian ke manajer bawah.
Sistem insentif, bonus eksekutif, dan profit sharing dapat diterapkan untuk memotivasi manajer

agar mereka bekerja sepenuhnya bagi kemajuan organisasi. Jika organisasi berhasil menerapkan
koordinasi dan sistem pengendalian, maka pengembangan dan efektivitas operasional akan
berlangsung lancar. Agar dapat meningkat ke tahap empat, organisasi harus mampu
menyelesaikan masalah formalitas yang terlalu tinggi dan birokratis. Organisasi
cenderung
mengembangkan sistem dan program yang dapat membuat organisasi semakin besar dan kuat.
4. Tahap 4: elaborasi
Jika organisasi dapat mengurangi prosedur birokrasi yang tidak perlu, organisasi akan masuk
pada tahap elaborasi. Pada tahap ini organisasi akan menjadi besar dan cenderung birokratis
dengan aturan, prosedur, dan sistem pengendalian yang ekstensif. Prosedur ketat ini dapat
mengurangi efektivitas organisasi sehingga dapat menyebabkan penurunan (decline). Tenaga dan
pikiran terpusat pada mempertahankan organisasi daripada memunculkan inovasi dan gagasan
kreatif. Jika hal tersebut terjadi maka yang harus dilakukan adalah pembaharuan secara periodik.
2.5Penyelenggaraan Staff(Staffing)
Tahap ini merupakan tahap yang sangat diperlukan karena dalam menentukan dan menyeleksi
tenaga kerja tidak boleh diabaikan . Bila perusahaan tidak memperhatikan ini , dapat terjadi yang
direkrut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan , sehingga perusahaan tidak memperoleh
tenaga kerja yang tepat dan tidak sesuai dengan kualitas ataupun kuantitas yang dibutuhkan.
Dengan demikian perusahaan tersebut akan kurang efektif dan efisien serta sulit untuk mencapai
sasaran dan tujuan utama suatu perusahaan.
2.5.1 Kebutuhan Tenaga Kerja
Dalam rencana analisa pendirian perusahaan atau pembuatan studi kelayakan suatu bisnis perlu
diadakan penelitian jenis keahlian dan jumlah tenaga kerja yang baik ditingkat fungsional
maupun tingkat lini , yang diperlukan untuk mengelola dan mengoperasikan perusahaan . Hal ini
menyangkut jumlah anggaran operasional perusahaan nanti.
Khusus pada perusahaan industri,perkantoran,hotel terutama menggunakan teknolgi canggih ,
perekrutan tenaga kerja dilakukan dengan dalam 2 tahap, yaitu

Pra-operasional

Dilakukan jauh sebelum operasional terutama bagian yang dianggap penting

Operasional.

Dilakukan pada saat bagian tertentu saja yang dibutuhkan.

Tujuan perekrutan diatas untuk mempersiapkan operasi komersial dan mungkin yang diperlukan
training khusus dimana pada tahap operasional direkrut secara bertahap sesuai kebutuhan
perusahaan.
2.5.2 Sumber Tenaga Kerja
Setelah perusahaan menetapkan jumlah kebutuhan tenaga kerja dan karakteristik atau ciri
karyawan yang diperlukan untuk dapat memperoleh tenaga kerja baik secara kualitas dan
kuantitas , diperlukan pengetahuan tentang sumber-sumber tenaga kerja . Dengan pengetahuan
tersebut maka kita dapat mengharapkan suatu cara atau kombinasi dari beberapa cara yang
paling efektif dan efisien dalam usaha pengrekrutan tenaga kerja yang dibutuhkan.
Beberapa cara perekrutan sumber-sumber tenaga kerja :

Memanfaatkan sumber intern(promosi,mutasi)

Menggunakan jasa karyawan atau pegawai lama

Melalui lembaga-lembaga pendidikan

Mengambil dari perusahaan lain

Mencari langsung ke tempat sumber tenaga kerja

Melalui advertensi

Memanfaatkan kantor penempatan tenaga kerja.

ASPEK EKONOMI & SOSIAL


Dalam setiap usaha yang dijalankan oleh seseorang, pastinya akan memberikan dampak positif
dan negarif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi
pengusaha itu sendiri, pemerintah, ataupun masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial
yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara
ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak dan sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan
sosial ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas
apabila salah dalam melakukan penilaian.
Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi,
misalnya pendirian pabrik antara lain:
1.

Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga

2.

Menggali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam

3.

Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional

4.

Pengembangan wilayah

Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain :
1.

Adanya perubahan demografi

2.

Perubahan budaya

3.

Perubahan kesehatan masyarakat

Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari kemampuan
investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah melalui peningkatan
PDB (produk domestic bruto) dan PAD (pendapatan asli daerah). Artinya, dengan adanya
investasi akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasioanal dan pendapatan
daerah dimana investasi tersebut dilakukan.
Kemudian kelayakan lain adalah naiknya income per capita masyarakat melalui peningkatan
pendapatan seiring dengan tumbuhnya sektor ekonomi demikian pula sebaliknya.
Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu:
1.

Pendekatan produksi (production approach)

2.

Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)

3.

Pendekatan pendapatan (income approach)

Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah nilai seluruh barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung
pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai tambah
yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha dalam perekonomian.
Lapanagan usaha untuk menghitung pendaptan nasional ada 11 sektor, yaitu:
1.

Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan,

2.

Pertambangan dan penggalian,

3.

Industri pengolahan,

4.

Listrik, jasa, dan air minum,

5.

Bangunan

6.

Perdaganagan, hotel, dan restoran,

7.

Pengangkutan dan komunikasi,

8.

Bank dan lembaga keuangan lainnya,

9.

Sewa rumah

10. Pemerintah dan pertahanan,


11. Jasa-jasa lainnya
Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah pendapatan nasional
yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai
golongan masyarakat dalam perekonomian.
Pengeluaran pengeluaran dimaksud adalah:
1.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga

2.

Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah

3.

Pengeluaran pengusaha untuk investasi

4.

Ekspor impor

Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah pendapatan nasional
yang dihitung dengan menjumlahkan balasn jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi.
Jenis-jenis pendapatan yang diterima yaitu:
1.

Gaji dan upah

2.

Sewa, bunga dan pendapatan lainnya

3.

Pajak tidak langsung

4.

Penyusutan

5.

Laba (keuntungan)

Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari beberapa sisi yang
penjelasannya disajikan berikut ini.
1.

Sisi rencana pembangunan nasional

Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:
a.

Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat

b.

Menggunakan sumber daya local

c.

Menghasilkan dan menghemat devisa

d.

Menumbuhkan industry lain

e.

Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan

f.

Menambah pendapatan nasional

2.

Sisi distribusi nilai tambah

Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah
hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dengan adanya nilai tambah, berarti bisnis yang
dijadikan perusahaan meningkatkan kesejahtraan berbagai pihak.
3.

Sisi nilai investasi per tenaga kerja

penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja.


4.

Hambatan di bidang ekonomi

Beberapa penghambat pembangunan antara lain: iklim tropis, produktivitas rendah, capital
sedikit, nilai perdagangan luar negri yang rendah, besarnya pengangguran, besarnya
ketimpangan distribusi pendapatan, tekanan penduduk yang berat, penggunaan tanah yang
produktivitasnya rendah, dan lain-lain seperti kelemahan dalam faktor budaya dari masyarakat,
ketidak sempurnaan pasar, mekanisme dalam rangka meningkatkan tabungan dalam negeri,
kewiraswastaan, dan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi, serta situasi dan
kondisi krisis multi dimensi yang terjadi saat ini.
5.

Dukungan pemerintah

Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan


a.

Kebijakan perdagangan luar negeri

b.

Kebijakan dalam negeri

c.

Kebijakan produksi

Kebijakan tidak langsung


Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang
pluralities dan kompleks, walau kehendaknya selalu berada dalam keseimbangan. Salah satu
komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi
hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial misalnya saja membuka lapangan kerja
baru, melaksanakan alih teknologi, meningkatkan mutu hidup, memberi pengaruh positif pada
masyarakat dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai