Anda di halaman 1dari 11

STUDI KASUS PADA TOKO ONLINE

(TOKOPEDIA)

Dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan mata kuliah

Sistem Informasi Manajemen

(Dosen: Haunan Damar, SST, MBA)

Nama Anggota Kelompok:

Zara Hapsari B11.2020.06330

Novita Dwi Amalia B11.2020.06319

A. Ringkasan
PT Tokopedia merupakan perusahaan perdagangan elektronik atau sering
disebut toko daring. Sejak didirikan pada tahun 2009, Tokopedia telah bertransformasi
menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia
Tenggara. Hingga saat ini, Tokopedia termasuk marketplace yang paling banyak dikunjungi
oleh masyarakat Indonesia. Tokopedia turut mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan
memasarkan produk secara daring dengan Pemerintah dan pihak-pihak lainnya. Salah satu
program kolaborasi yang diinisasi oleh Tokopedia adalah acara tahunan MAKERFEST yang
diadakan sejak bulan Maret 2018. Pada 17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek mengumumkan
resmi merger dan membentuk Grup GoTo. Nama GoTo sendiri berasal dari singkatan Gojek
dan Tokopedia dan juga berasal dari kata gotong-royong.

Tokopedia menggunakan model bisnis C2C, yaitu model bisnis di mana customer atau
pelanggan dapat saling menjual dagangannya kepada satu sama lain. Model C2C dilakukan
antara konsumen dengan konsumen. Misalnya, konsumen dari suatu produsen akan
menjual kembali produk ke konsumen lainnya. Situs web (aplikasi) yang mengikuti model
bisnis C2C membantu konsumen menjual aset atau dagangan mereka seperti pakaian,
buku, properti tempat tinggal, mobil, sepeda motor, dll., atau menyewa kamar dengan
mempublikasikan informasi mereka di situs web. Situs web mungkin atau mungkin tidak
membebankan biaya kepada konsumen untuk layanannya. Konsumen lain dapat memilih
untuk membeli produk dari pelanggan pertama dengan melihat postingan atau iklan di
website.
B. Profil Perusahaan
Profil dan Biografi William Tanuwijaya
William Tanuwijaya ia dikenal sebagai pendiri Tokopedia bersama Leontinus Alpha Edision.
William Tanuwijaya lahir di Kota Pamatang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 18
November 1981. Ia bersekolah hingga SMA di kampung halamannya tersebut, setelah lulus
SMA ia kemudian memberanikan diri untuk berangkat ke ibukota yaitu Jakarta untuk kuliah.
Ia diterima di Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta. Selama kuliah, ia rajin mencari
pekerjaan sampingan untuk membiayai kuliahnya. Ketika masuk semester dua, ia kemudian
bekerja di Warnet dari jam 9 malam hingga jam 9 pagi.
Setelah lulus dari kampusnya yaitu BINUS, ia kemudian bekerja di kantoran yang bergerak
dibidang pengembangan software komputer. Namun lama kelamaan mulai terbesit ide
dipikiran William Tanuwijaya untuk mendirikan perusahaan sendiri. Dimana mimpinya
adalah mempunyai perusahaan internet sendiri. Kemudian pada tahun 2007, dari idenya ia
kemudian mulai membangun Tokopedia. Ide William Tanuwijaya mengenai Tokopedia
datang ketika ia menjadi moderator dalam forum online Kafegaul yang mempunyai fasilitas
jual beli, hingga ia kemudian mulai terinpirasi dari hal tersebut untuk menciptakan startup
baru yang kemudian ia namakan dengan Tokopedia

Munculnya Ide Mengenai Tokopedia


Ia kemudian mengajak temannya yang bernama Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan
Tokopedia sebuah startup jual beli online yang menghubungkan penjual dan pembeli
diseluruh Indonesia dengan biaya gratis. Untuk membangun Tokopedia tersebut, William
Tanuwijaya membutuhkan modal besar untuk idenya tersebut, keadaan makin sulit ketika
ayahnya divonis penyakit kanker sehinga ia menjadi tulang punggung mencari nafkah untuk
keluarga. Sadar bahwa idenya pasti berhasil, ia kemudian berusaha untuk mencari
pendanaan atau modal untuk mengembangkan usahanya tersebut belajar dari Google dan
Facebook didirikan melalui pendanaan untuk startup melalui perusahaan ventura (pemodal).
William Tanuwijaya kemudian mendatangi satu persatu orang yang ia kenal untuk memodali
idenya tersebut. Dari bos di tempat kerjanya hingga kenalan teman-teman bosnya. Ia
kemudian mulai menceritakan mengenai Tokopedia, sebuah pasar online atau e-commerce
tempat bertemunya penjual dan pembeli dari seluruh Indonesia, dimana orang-orang dapat
memasarkan produk-produk mereka keseluruh Indonesia melalui Tokopedia. Tokopedia
juga menjadi perantara jual beli online yang aman bagi penggunanya. Sehingga idenya
tersebut dapat memecahkan masalah marketplace yang dialami Indonesia.Selama dua
tahun, ia bekerja keras terus menerus mencari investor untuk membiayai ide Tokopedia nya
tersebut. Banyak juga yang menganggap bahwa mimpinya terlalu tinggi. Disinilah modal
mengenai kepercayaan menurutnya itu sangat penting sebab sangat sulit menurutnya untuk
mendapatkan kepercayaan orang lain apalagi untuk memulai bisnisnya tersebut. Semua ia
lakukan dari nol untuk membangun bisnisnya tersebut.
William Tanuwijaya Mendirikan Tokopedia
Hingga kemudian usaha William Tanuwijaya selama dua tahun akhirnya membuahkan hasil,
tepatnya pada tahun 2009, pada tanggal 6 Februari 2009, Tokopedia milik William
Tanuwijaya resmi berdiri dan pada hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
2009, Tokopedia resmi diluncurkan ke public setelah mendapatkan suntikan dana dari para
investor dan juga bos ditempat kerjanya. Tokopedia bahkan mendapatkan penghargaan
sebagai e-commerce terbaik di Indonesia dari Bubu Awards. Tokopedia terus menerus
mendapatkan pendanaan dari tahun ke tahun dari para investor, mengingat
perkembangannya sangat baik seperti : East Ventures tahun 2010, CyberAgent Venture di
tahun 2011, Beenos di tahun 2012 dan Softbank pada tahun 2013. Tokopedia buatan
William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison terus menerus berkembang, bahkan pada
akhir tahun 2014 Tokopedia mendapatkan kucuran dana untuk modal sebesar 100 Juta
Dollar dari Softbank Internet yang juga memodali Alibaba serta Sequoia Capital yang juga
pernah memodali Google dan Apple dan Instagram. William Tanuwijaya kemudian sekarang
ini menjadi CEO perusahaan Tokopedia serta Leontinus Alpha Edison menjadi COO
Tokopedia. Hingga kini Tokopedia terus menerus berkembang pesat berkat usaha pantang
menyerah William Tanuwijaya dan rekannya Leontinus Alpha Edision.

C. Permasalahan
Adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana model bisnis aplikasi “TOKOPEDIA” saat ini?

2. Apa sajakah permasalahan yang dikeluhkan pengguna aplikasi “TOKOPEDIA” pada


platform Play Store?

3. Bagaimana perusahaan berinovasi untuk mengembangkan layanannya?

PEMBAHASAN:

 Model Bisnis pada Tokopedia:


PT. Tokopedia dengan model bisnisnya online marketplace C2C (consumer to
consumer) merupakan salah satu perusahaan internet terbesar dan yang tumbuh
tercepat di Indonesia. C2C adalah model bisnis di mana customer atau pelanggan
dapat saling menjual dagangannya kepada satu sama lain.
 Cara Tokopedia Memperoleh Keuntungan:
 Perusahaan e-commerce seperti Tokopedia memiliki cara sendiri untuk memperoleh
arus pendapatan. Tapi, arus pendapatan itu tidak langsung diambil dari berbagai
transaksi di Tokopedia. Hanya sebagian saja yang bersumber dari pelapak yang
memanfaatkan fitur tambahan Tokopedia.Vice President of Corporate
Communications Tokopedia Nuraini Razak menjelaskan salah satu sumber pendapatan
Tokopedia berasal dari TopAds dan Power Merchant. TopAds sendiri di Tokopedia
merupakan iklan pelapak yang membuat produk pelapak tersebut berada di urutan
teratas di daftar pencarian. Mengutip website Tokopedia, sistem pembayaran TopAds
adalah cost per click. Jadi pelapak musti membayar setiap kali iklan tersebut diklik oleh
pengunjung Tokopedia. Sebelum mengaktifkan itu, pelapak musti sudah mengisi kredit
TopAds itu. Jumlah kredit yang tersedia mulai dari Rp 100.000 sampai Rp 5.000.000.
Selain itu adapula Power Merchant. Power Merchant Tokopedia merupakan
keanggotaan pelapak yang menawarkan berbagai fitur eksklusif untuk membantu
meningkatkan penjualan.
1. Deskripsi model bisnis aplikasi “TOKOPEDIA”
a. Secara Sistematis

Gambar 1. Model Bisnis C2C

Tokopedia menggunakan model bisnis C2C, yaitu model bisnis di mana customer atau
pelanggan dapat saling menjual dagangannya kepada satu sama lain. Model C2C dilakukan
antara konsumen dengan konsumen. Misalnya, konsumen dari suatu produsen akan
menjual kembali produk ke konsumen lainnya. Situs web (aplikasi) yang mengikuti model
bisnis C2C membantu konsumen menjual aset atau dagangan mereka seperti pakaian,
buku, properti tempat tinggal, mobil, sepeda motor, dll., atau menyewa kamar dengan
mempublikasikan informasi mereka di situs web. Situs web mungkin atau mungkin tidak
membebankan biaya kepada konsumen untuk layanannya. Konsumen lain dapat memilih
untuk membeli produk dari pelanggan pertama dengan melihat postingan atau iklan di
website. Model bisnis C2C menjelaskan lingkungan pasar di mana satu pelanggan membeli
dari yang lain pada platform pihak ketiga yang juga dapat menangani transaksi. Di bawah
model C2C , penjual dan pembeli dianggap sebagai konsumen. Oleh karena itu, transaksi
pelanggan ke pelanggan (C2C) adalah model bisnis di mana konsumen membeli dan
menjual langsung di antara mereka sendiri. Konsumen-ke-konsumen telah menjadi model
bisnis yang lazim terutama karena web membantu memfasilitasi para pebisnis. Secara
keseluruhan, model bisnis Tokopedia yaitu C2C memiliki rangkaian proses yang
menitikberatkan pada keterlibatan konsumen, dimana konsumen tidak hanya menjadi
pembeli namun juga penjual. Transaksi didominasi oleh pebisnis yang menjual
dagangannya melalui pemasangan di aplikasi Tokopedia. Dalam pelaksanaannya,
konsumen dapat memilih dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Pembayarannya pun
berbasis elektronik (menggunakan e-money, e-wallet, internet banking) dan berbasis tunai
(COD).

b. Secara Operasional

Gambar 2. Flow Chart Proses Transaksi Tokopedia

Gambar dua merupakan flowchart transaksi Tokopedia. Diawali dari penginputan nama
produk dengan memilih pada kategori produk, lalu jika telah sesuai akan muncul gambaran
atau tokok-toko yang menjual prodk tersebut. Jika tidak sesuai dengan sistem pencarian
maka tidak akan muncul produk yang dicari. Selanjutnya, user akan memilih produk yang
diinginkan lalu meengecek ketersediaan produk di toko tersebut. Terdapat 2 keputusan.
Keputusan pertama, konsumen akan menambahkan barang ke keranjang terlebih dahulu
ketika stok dinyatakan ada. Keputusan kedua, konsumen akan melanjutkan ke transaksi
pembayaran jika barang dirasa telah sesuai dan hendak langsung membeli barang. Setelah
dikonfirmasi oleh penjual, barang akan dikemas dan dikirim ke jasa pengiriman. Selanjutnya
jika telah sampai, barang akan diterima.
Secara sederhana, proses operasional Tokopedia mirip dengan proses e-commerce yaitu
adanya transaksi jual beli pada sebuah website atau aplikasi yang hanya dimiliki oleh satu
brand/pribadi dan hanya menjual produk dari brand itu sendiri. Sehingga brand tersebut
dapat menjual barang mereka tanpa memiliki toko fisik. Misalnya, ketika brand baju yang
memiliki website tokonya sendiri. Namun, tidak menutup kemungkinan konsumen dapat juga
menjadi pengecer atau vendor dengan menjual barang dari produk lain dengan website atau
aplikasi Tokopedia.

2. Analisis Keluhan Pengguna Aplikasi Tokopedia


i. Keluhan Pengguna Tokopedia di Appstore
Tabel 1. Klasifikasi Permasalahan Aplikasi Tokopedia
No. Nama Pengguna KOMENTAR Kategori
1 Doni Sangat lemot, sering eror Respons aplikasi
2 Ana Kenapa sangat lambat Respons aplikasi
3 Dika Iklannya sangat mengganggu Iklan
4 Laju Saya tidak bisa melakukan pembayaran Respons aplikasi
5 Ani Lemot jaringannya Respons aplikasi
6 Toni Ruang penyimpanan gak cukup, sedih Ukuran aplikasi
7 Biangka Gak ada yang versi lite kah? Ukuran aplikasi
8 Christ Kenapa harus ada iklan? Kecewa Iklan
9 Mela Iklan selalu menghalangi saat membeli Iklan
10 Adera Tolong perbaiki aplikasinya sering eror Respons aplikasi
11 Dira Memuat terus padahal wifi oke Respons aplikasi
12 Budi Kenapa tidak bisa check out? Loading Respons aplikasi
lama
13 Beni Sering loading bikin kesel Respons aplikasi
14 Syifa Tolong hapus iklan. Sangat mengganggu Iklan
15 Milea Kecilin ukuran aplikasinya dong Ukuran aplikasi
16 Dilan Bikin yang versi 30 mb dong min Ukuran aplikasi
17 Karin Pembayaran gagal terus, loading lama Respons aplikasi
18 Ananta Kenapa loadingnya sangat lama Respons aplikasi
19 Berta Aplikasinya berat sering bikin lemot Ukuran aplikasi
20 Rifa Kurangi iklannya biar lega Iklan
21 Adel Memuat terus padahal wifi oke Respons aplikasi
22 Lia Kenapa tidak bisa check out? Loading Respons aplikasi
lama
23 Fira Sering loading bikin kesel Respons aplikasi
24 Vonny Tolong hapus iklan. Sangat mengganggu Iklan
25 Riki Kecilin ukuran aplikasinya dong Ukuran aplikasi
26 Reza Bikin yang versi 30 mb dong min Ukuran aplikasi
27 Martin Pembayaran gagal terus, loading lama Respons aplikasi
28 Joe Kenapa loadingnya sangat lama Respons aplikasi
29 Krisanti Aplikasinya berat sering bikin lemot Ukuran aplikasi
30 Fendy Kurangi iklannya biar lega Iklan

ii. Klasifikasi Prioritas Permasalahan

Tabel 2. Klasifikasi Permasalahan Aplikasi

Ranking Kategori Jumlah Keluhan Persentase


1 Respons Aplikasi 15 50%
2 Iklan 7 23%
3 Ukuran Aplikasi 8 27%
Total 30 100%

iii. Hasil Kuesioner Pengembangan Aplikasi Tokopedia

Tabel 3. Hasil Kuesioner

Rating Jumlah Presentase


1 35 70%
2 5 10%
3 5 10%
4 3 0,6%
5 2 0,4%
Total 50 100%

Komponen yang sudah baik dari aplikasi Tokopedia yaitu kelengkapan barang-barang atau
produk serta beragam. Hal ini dapat memudahkan konsumen untuk mencari atau membeli
sesuatu. Selanjutnya, aplikasi Tokopedia sangat simpel, sederhana sehingga memudahkan
pengguna untuk memakai fitur-fitur yang ada. Para penjual di tokopedia sangat terpercaya
dan memiliki kualitas yang baik. Sedangkan komponen yang perlu diperbaiki adalah terkait
respons aplikasi yang lemot dan sering loading dan sering mengganggu transaksi. Begitu
pula dengan penayangan iklan yang cukup mengganggu. Beberapa responden
menyarankan agar aplikasi Tokopedia memperbaiki lagi jaringan pelayanannya agar lebih
cepat dan responsif. Selain itu juga perlu mendesain aplikasi dengan ukuran yang lebih kecil
serta menghapus iklan. Perbandingan yang digunakan terhadap Tokopedia yaitu aplikasi
Shopee yang telah melakukan kerjasama dengan pihak penyedia pembayaran melalui bank
mandiri, BRI dan BNI

3. Saran Perbaikan
Diperlukan perencanaan strategis dalam perbaikan sistem model bisnis Tokopedia.
Sebuah hirarki tingkat-tingkat perencanaan yang berlainan dapat dikenali berdasarkan
cakrawala perencanaan tiap tingkatan. Tiga tingkatan yang sering disebut dalam bacaan
adalah perencanaan strategis, perencanaan taktis, dan perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek. Perencanaan strategis berhubungan dengan
pertimbangan jangka panjang. Keputusan yang harus diambil berhubungan dengan bidang
usaha dalam mana perusahaan berada, pasar tempat menjualnya, bauran produk dan
seterusnya. Perencanaan taktis (juga disebut sebagai pengendalian manajemen)
berhubungan dengan cakrawala perencanaan jangka menengah. Disini termasuk cara
sumber daya dicapai dan diatur, penstrukturan kerja, dan petugas yang dibutuhkan serta
pelatihannya. Perencanaan taktis dicerminkan dalam anggaran pengeluaran modal, rencana
penyusunan staf tiga tahunan dan seterusnya. Perencanaan operasional berhubungan
dengan keputusan untuk operasi yang sedang berjalan. Penetapan harga, tingkat produksi,
tingkat sediaan barang dan seterusnya dicerminkan dalam sebuah rencana operasional,
misalnya sebuah anggaran tahunan. Proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah
arus dari penyelidikan sampai perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada
setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi
tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai contoh,
pilihan mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk
menerbitkan pemecahan tambahan.

Teori keputusan memberikan ancangan pada pengambil keputusan dalam keadaan


kepastian, risiko, dan ketidakpastian. Keputusan dalam kepastian menganggap akan
menghasilkan informasi yang tepat. Risiko menganggap informasi dengan beberapa
probabilitas tetapi tidak diketahui mana yang untuk sesuatu kasus. Ketidakpastian
menganggap mengetahui hasil yang dapat timbul tanpa informasi mengenai probabilitasnya.
Nilai informasi dapat dihitung untuk keputusan yang memenuhi kerangka kerja analisis lain.
Secara umum, nilai informasi adalah nilai perubahan dalam perilaku keputusan yang
disebabkan oleh informasi, dikurangi biaya informasi tersebut. Dengan perkataan lain,
dengan dihadapkan beberapa kemungkinan keputusan, seorang pengambil keputusan akan
memilih salah satu berdasarkan informasi yang dimilikinya. Bila informasi baru
menyebabkan diambilnya keputusan berbeda, maka nilai informasi baru adalah perbedaan
nilai antara hasil keputusan lama dengan keputusan baru, dikurangi biaya untuk
memperoleh informasi
D. Refererensi

Hanafi, A. (2020). Analisis model bisnis e-commerce c2c di tokopedia salam dalam


perspektif ekonomi syariah (Doctoral dissertation, IAIN Palangka Raya).

Pangestu, D. W. (2007). Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM). Ilmu Komputer.


Com. at: http://bangdanu. wordpress. com.

Pramudita, T. E., & Sari, I. N. (2021). Analisis Sistem Informasi Manajemen Pada E-
Commerce Shopee. JAMANTA: JURNAL MAHASISWA AKUNTANSI UNITA, 1(1), 40-57.

Valois, P. R. (2022). Studi Bisnis Model Toko Daring Tokopedia (No. qpduz). Center for
Open Science.

E. Lampiran-Lampiran

1. Pertanyaan kuesioner

I. Kualitas Situs Web


No. Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Situs web tokopedia.com menampilkan
informasi produk yang lengkap
2. Situs web tokopedia.com mampu menjaga
keamanan informasi pribadi
3. Situs web tokopedia.com mudah
digunakan
4. Situs web tokopedia.com menampilkan
desain visual yang menarik
5. Situs web tokopedia.com menyediakan
panduan transaksi

II. Merek Situs Web


No. Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Merek situs web tokopedia.com mudah
diingat
2. Merek situs web tokopedia.com mudah
dikenali
3. Merek situs web tokopedia.com mudah
diucapkan
4. Merek situs web tokopedia.com unggul
diantara situs web lain
5. Merek situs web tokopedia.com memiliki
reputasi yang baik
III. Kepercayaan
No. Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Saya percaya situs web tokopedia.com menjual
produk yang berkualitas
2. Saya percaya situs web tokopedia.com aman
untuk berbelanja online
3. Saya percaya situs web tokopedia.com
memberikan informasi produk yang benar
4. Saya percaya situs web tokopedia.com jujur
dalam melakukan transaksi
5. Saya percaya situs web tokopedia.com
mengirimkan produk sesuai dengan deskripsi
yang tertulis

1. Fitur apakah yang akan anda tambahkan untuk aplikasi Tokopedia

2. Fitur apakah yang akan anda kurang di aplikasi Tokopedia?

3. Saran atau masukan untuk aplikasi

IV. Persepsi Risiko


No. Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Berbelanja online di situs web
tokopedia.com dapat berisiko uang tidak
kembali
2. Berbelanja online di situs web
tokopedia.com dapat berisiko kualitas
produk tidak sesuai aslinya
3. Berbelanja online di situs web
tokopedia.com dapat berisiko pengiriman
tidak tepat waktu
4. Berbelanja online di situs web
tokopedia.com dapat berisiko barang
mengalami kerusakan saat dalam proses
pengiriman
5. Berbelanja online di situs web
tokopedia.com dapat berisiko informasi
pribadi disalahgunakan

V. Keputusan Pembelian
No. Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Saya membeli produk melalui situs web
tokopedia.com saat ingin memenuhi
kebutuhan
2. Saya membeli produk melalui situs web
tokopedia.com setiap kali menginginkan
produk tertentu yang hanya tersedia di
situs tersebut
3. Saya merasa mengambil keputusan yang
tepat membeli produk melalui situs web
tokopedia.com
4. Saya merasa yakin membeli produk
melalui situs web tokopedia.com
5. Saya merasa mantap membeli produk
melalui situs web tokopedia.com

2. Google Form

https://docs.google.com/forms_kuesioner/u/0/d/e/
1FAIpQLScKO4GD18q6YfTbiej22abIbAd_TdZb65ARFa1svhwTOUUL6Q/closedform

3. Hasil Kuesioner

No Pernyataan STS TS N S SS Total


1 Kuesioner I 5 10 30 15 0 50
2 Kuesioner II 5 10 30 15 0 50
3 Kuesioner III 0 30 10 5 15 50
4 Kuesioner IV 0 10 30 5 5 50
5 Kuesioner V 0 30 10 5 15 50

Anda mungkin juga menyukai