(TOKOPEDIA)
A. Ringkasan
PT Tokopedia merupakan perusahaan perdagangan elektronik atau sering
disebut toko daring. Sejak didirikan pada tahun 2009, Tokopedia telah bertransformasi
menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia
Tenggara. Hingga saat ini, Tokopedia termasuk marketplace yang paling banyak dikunjungi
oleh masyarakat Indonesia. Tokopedia turut mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan
memasarkan produk secara daring dengan Pemerintah dan pihak-pihak lainnya. Salah satu
program kolaborasi yang diinisasi oleh Tokopedia adalah acara tahunan MAKERFEST yang
diadakan sejak bulan Maret 2018. Pada 17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek mengumumkan
resmi merger dan membentuk Grup GoTo. Nama GoTo sendiri berasal dari singkatan Gojek
dan Tokopedia dan juga berasal dari kata gotong-royong.
Tokopedia menggunakan model bisnis C2C, yaitu model bisnis di mana customer atau
pelanggan dapat saling menjual dagangannya kepada satu sama lain. Model C2C dilakukan
antara konsumen dengan konsumen. Misalnya, konsumen dari suatu produsen akan
menjual kembali produk ke konsumen lainnya. Situs web (aplikasi) yang mengikuti model
bisnis C2C membantu konsumen menjual aset atau dagangan mereka seperti pakaian,
buku, properti tempat tinggal, mobil, sepeda motor, dll., atau menyewa kamar dengan
mempublikasikan informasi mereka di situs web. Situs web mungkin atau mungkin tidak
membebankan biaya kepada konsumen untuk layanannya. Konsumen lain dapat memilih
untuk membeli produk dari pelanggan pertama dengan melihat postingan atau iklan di
website.
B. Profil Perusahaan
Profil dan Biografi William Tanuwijaya
William Tanuwijaya ia dikenal sebagai pendiri Tokopedia bersama Leontinus Alpha Edision.
William Tanuwijaya lahir di Kota Pamatang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 18
November 1981. Ia bersekolah hingga SMA di kampung halamannya tersebut, setelah lulus
SMA ia kemudian memberanikan diri untuk berangkat ke ibukota yaitu Jakarta untuk kuliah.
Ia diterima di Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta. Selama kuliah, ia rajin mencari
pekerjaan sampingan untuk membiayai kuliahnya. Ketika masuk semester dua, ia kemudian
bekerja di Warnet dari jam 9 malam hingga jam 9 pagi.
Setelah lulus dari kampusnya yaitu BINUS, ia kemudian bekerja di kantoran yang bergerak
dibidang pengembangan software komputer. Namun lama kelamaan mulai terbesit ide
dipikiran William Tanuwijaya untuk mendirikan perusahaan sendiri. Dimana mimpinya
adalah mempunyai perusahaan internet sendiri. Kemudian pada tahun 2007, dari idenya ia
kemudian mulai membangun Tokopedia. Ide William Tanuwijaya mengenai Tokopedia
datang ketika ia menjadi moderator dalam forum online Kafegaul yang mempunyai fasilitas
jual beli, hingga ia kemudian mulai terinpirasi dari hal tersebut untuk menciptakan startup
baru yang kemudian ia namakan dengan Tokopedia
C. Permasalahan
Adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN:
Tokopedia menggunakan model bisnis C2C, yaitu model bisnis di mana customer atau
pelanggan dapat saling menjual dagangannya kepada satu sama lain. Model C2C dilakukan
antara konsumen dengan konsumen. Misalnya, konsumen dari suatu produsen akan
menjual kembali produk ke konsumen lainnya. Situs web (aplikasi) yang mengikuti model
bisnis C2C membantu konsumen menjual aset atau dagangan mereka seperti pakaian,
buku, properti tempat tinggal, mobil, sepeda motor, dll., atau menyewa kamar dengan
mempublikasikan informasi mereka di situs web. Situs web mungkin atau mungkin tidak
membebankan biaya kepada konsumen untuk layanannya. Konsumen lain dapat memilih
untuk membeli produk dari pelanggan pertama dengan melihat postingan atau iklan di
website. Model bisnis C2C menjelaskan lingkungan pasar di mana satu pelanggan membeli
dari yang lain pada platform pihak ketiga yang juga dapat menangani transaksi. Di bawah
model C2C , penjual dan pembeli dianggap sebagai konsumen. Oleh karena itu, transaksi
pelanggan ke pelanggan (C2C) adalah model bisnis di mana konsumen membeli dan
menjual langsung di antara mereka sendiri. Konsumen-ke-konsumen telah menjadi model
bisnis yang lazim terutama karena web membantu memfasilitasi para pebisnis. Secara
keseluruhan, model bisnis Tokopedia yaitu C2C memiliki rangkaian proses yang
menitikberatkan pada keterlibatan konsumen, dimana konsumen tidak hanya menjadi
pembeli namun juga penjual. Transaksi didominasi oleh pebisnis yang menjual
dagangannya melalui pemasangan di aplikasi Tokopedia. Dalam pelaksanaannya,
konsumen dapat memilih dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Pembayarannya pun
berbasis elektronik (menggunakan e-money, e-wallet, internet banking) dan berbasis tunai
(COD).
b. Secara Operasional
Gambar dua merupakan flowchart transaksi Tokopedia. Diawali dari penginputan nama
produk dengan memilih pada kategori produk, lalu jika telah sesuai akan muncul gambaran
atau tokok-toko yang menjual prodk tersebut. Jika tidak sesuai dengan sistem pencarian
maka tidak akan muncul produk yang dicari. Selanjutnya, user akan memilih produk yang
diinginkan lalu meengecek ketersediaan produk di toko tersebut. Terdapat 2 keputusan.
Keputusan pertama, konsumen akan menambahkan barang ke keranjang terlebih dahulu
ketika stok dinyatakan ada. Keputusan kedua, konsumen akan melanjutkan ke transaksi
pembayaran jika barang dirasa telah sesuai dan hendak langsung membeli barang. Setelah
dikonfirmasi oleh penjual, barang akan dikemas dan dikirim ke jasa pengiriman. Selanjutnya
jika telah sampai, barang akan diterima.
Secara sederhana, proses operasional Tokopedia mirip dengan proses e-commerce yaitu
adanya transaksi jual beli pada sebuah website atau aplikasi yang hanya dimiliki oleh satu
brand/pribadi dan hanya menjual produk dari brand itu sendiri. Sehingga brand tersebut
dapat menjual barang mereka tanpa memiliki toko fisik. Misalnya, ketika brand baju yang
memiliki website tokonya sendiri. Namun, tidak menutup kemungkinan konsumen dapat juga
menjadi pengecer atau vendor dengan menjual barang dari produk lain dengan website atau
aplikasi Tokopedia.
Komponen yang sudah baik dari aplikasi Tokopedia yaitu kelengkapan barang-barang atau
produk serta beragam. Hal ini dapat memudahkan konsumen untuk mencari atau membeli
sesuatu. Selanjutnya, aplikasi Tokopedia sangat simpel, sederhana sehingga memudahkan
pengguna untuk memakai fitur-fitur yang ada. Para penjual di tokopedia sangat terpercaya
dan memiliki kualitas yang baik. Sedangkan komponen yang perlu diperbaiki adalah terkait
respons aplikasi yang lemot dan sering loading dan sering mengganggu transaksi. Begitu
pula dengan penayangan iklan yang cukup mengganggu. Beberapa responden
menyarankan agar aplikasi Tokopedia memperbaiki lagi jaringan pelayanannya agar lebih
cepat dan responsif. Selain itu juga perlu mendesain aplikasi dengan ukuran yang lebih kecil
serta menghapus iklan. Perbandingan yang digunakan terhadap Tokopedia yaitu aplikasi
Shopee yang telah melakukan kerjasama dengan pihak penyedia pembayaran melalui bank
mandiri, BRI dan BNI
3. Saran Perbaikan
Diperlukan perencanaan strategis dalam perbaikan sistem model bisnis Tokopedia.
Sebuah hirarki tingkat-tingkat perencanaan yang berlainan dapat dikenali berdasarkan
cakrawala perencanaan tiap tingkatan. Tiga tingkatan yang sering disebut dalam bacaan
adalah perencanaan strategis, perencanaan taktis, dan perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek. Perencanaan strategis berhubungan dengan
pertimbangan jangka panjang. Keputusan yang harus diambil berhubungan dengan bidang
usaha dalam mana perusahaan berada, pasar tempat menjualnya, bauran produk dan
seterusnya. Perencanaan taktis (juga disebut sebagai pengendalian manajemen)
berhubungan dengan cakrawala perencanaan jangka menengah. Disini termasuk cara
sumber daya dicapai dan diatur, penstrukturan kerja, dan petugas yang dibutuhkan serta
pelatihannya. Perencanaan taktis dicerminkan dalam anggaran pengeluaran modal, rencana
penyusunan staf tiga tahunan dan seterusnya. Perencanaan operasional berhubungan
dengan keputusan untuk operasi yang sedang berjalan. Penetapan harga, tingkat produksi,
tingkat sediaan barang dan seterusnya dicerminkan dalam sebuah rencana operasional,
misalnya sebuah anggaran tahunan. Proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah
arus dari penyelidikan sampai perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada
setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi
tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai contoh,
pilihan mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk
menerbitkan pemecahan tambahan.
Pramudita, T. E., & Sari, I. N. (2021). Analisis Sistem Informasi Manajemen Pada E-
Commerce Shopee. JAMANTA: JURNAL MAHASISWA AKUNTANSI UNITA, 1(1), 40-57.
Valois, P. R. (2022). Studi Bisnis Model Toko Daring Tokopedia (No. qpduz). Center for
Open Science.
E. Lampiran-Lampiran
1. Pertanyaan kuesioner
V. Keputusan Pembelian
No. Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1. Saya membeli produk melalui situs web
tokopedia.com saat ingin memenuhi
kebutuhan
2. Saya membeli produk melalui situs web
tokopedia.com setiap kali menginginkan
produk tertentu yang hanya tersedia di
situs tersebut
3. Saya merasa mengambil keputusan yang
tepat membeli produk melalui situs web
tokopedia.com
4. Saya merasa yakin membeli produk
melalui situs web tokopedia.com
5. Saya merasa mantap membeli produk
melalui situs web tokopedia.com
2. Google Form
https://docs.google.com/forms_kuesioner/u/0/d/e/
1FAIpQLScKO4GD18q6YfTbiej22abIbAd_TdZb65ARFa1svhwTOUUL6Q/closedform
3. Hasil Kuesioner