OLEH
KELOMPOK 6
GALORES PURNA
(0906305154)
(1306205099)
(1306305084)
ZEYKISAN PERANGIN-ANGIN
(1306305139)
(1306305141)
(1306305157)
(1306305195)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmatnya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
manajemen strategik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
01 November 2015,
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
1.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation/Ife)
DAFTAR PUSTAKA
10
1.1 MATRIKS
EVALUASI
FAKTOR
EVALUATION/IFE)
Matriks IFE dibuat untuk melihat kuat / lemahnya kondisi internal suatu
perusahaan. Nilai matriks ini kemudian akan dimasukkan ke dalam Matriks
Internal-Eksternal (Matriks IE) untuk mengetahui posisi perusahaan.
Menurut David (Manajemen Strategik, 2006, p169), Matriks IFE
meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai
bidang fugsional dari suatu usaha dan matriks ini juga memberikan dasar untuk
mengenali dan mengevaluasi hubungan di antara bidang-bidang ini. Matriks IFE
dapat dikembangkan dalam lima langkah berikut:
1)
Tuliskan faktor-faktor sukses kritis seperti yang dikenali dalam proses audit
internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan
maupun kelemahan. Tuliskan kekuatan dahulu kemudian kelemahan.
Usahakan sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka
2)
3)
dengan 1,0.
Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengidentifikasi
apakah faktor tersebut sangat lemah (peringkat=1), lemah (peringkat=2), kuat
(peringkat=3), atau sangat kuat (peringkat=4). Perhatikan bahwa kekuatan
harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan
peringkat 1 atau 2. Oleh karenanya, peringkat berbasis perusahaan, sementara
4)
5)
Tidak perduli berapa banyak faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE,
jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang rendah sampai 4,0 yang
tinggi, dengan rata-rata 2,5. Total nilai yang dibobot yang jauh di bawah 2,5
merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal, sedangkan jumlah jauh di
atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat.
Ketika sebuah faktor internal kunci merupakan kekuatan dan kelemahan,
faktor itu harus dimasukkan dua kali dalam Matriks IFE, dan bobot dan peringkat
harus diberikan untuk setiap pernyataan.
1.2 ANALISIS SWOT PERUSAHAAN GARUDA INDONESIA
Faktor Internal Perusahaan
Kekuatan (Strengths):
1. Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
2. Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis
Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat
B737-800 NG.
3. Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute internasional
hingga tahun 2010.
4. Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang
didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan
Garuda Indonesia Experience yang didasarkan pada 5 senses yaitu sight,
sound, smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri
khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain;
5. Adanya layanan Immigration on Board yang merupakan inovasi Garuda dan
merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat;
6. Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional,
kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLYHI (efficient & effective, Loyalty, customer centricity, Honesty & openness, and
Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia ;
7. Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional mencapai 23.2% kendati
terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin
faktor
teknis
dan flight
crew sehingga
operations seperti
menyebabkan
keterbatasan
keterlambatan
penerbangan;
2. Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam
jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang
masih harus dibayar;
3. Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis
sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan
terganggu;
4. Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang
akan datang;
5. Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi
dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya;
Tabel 1.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal untuk Perusahaan Penerbangan Garuda
Indonesia
Faktor-Faktor Internal Utama
Bobot
Peringkat
0.20
Skor
Bobot
Kekuatan
Maskapai
terbesar
di
0.80
Indonesia
Garuda
saat
ini
mengoperasikan 89 pesawat
0.10
0.40
0.07
0.28
0.05
0.20
0.05
0.20
0.05
0.20
0.05
0.20
0.04
0.12
0.04
0.12
0.05
0.15
khas
tersendiri
dibandingkan
dengan
untuk
permintaan
memenuhi
pasar
terhadap
Board,
yaitu
layanan
Pangsa
pasar
Garuda
di
pasar
Indonesia
Garuda
Indonesia
melakukan
(Corporate
kegiatan
banyak
CSR
Social
Responbility).
Garuda
Indonesia
telah
0.07
0.28
0.05
0.10
0.02
0.02
0.04
0.08
0.02
0.04
0.10
0.20
Kelemahan
Adanya
faktor
teknis
dan flight
operations seperti
keterbatasan
jumlahcockpit dan cabin
crew sehingga
menyebabkan
keterlambatan penerbangan
Tingginya
tingkat
hutang
lancar
Garuda
sangat
bergantung
kepada
sistem
otomatisasi
dalam
sehingga
menjalankan
apabila
bisnis
terjadi
harga
lebih
tiket
tinggi
dengan
3.39
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2009. Manajemen Strategis, Jakarta: Salemba Empat
http://liarpp.wordpress.com/2012/11/10/analisis-swot-dan-matriks-ife-efe-garudaindonesia/
10