Pemasok pada industri penerbangan merupakan berbagai jenis
perusahaan penyedia bahan baku dan keperluan-keperluan lain yang berhubungan dengan operasional pesawat. Dalam hal, PT Garuda Indonesia memiliki beberapa penyedia yang mendukung kegiatan operasionalnya, seperti beberapa opsi pesawat yang ditawarkan oleh manufaktur yang berbeda, seperti persaingan antara Boeing dan AirBus. Kedua pemasok armada pesawat mendukung kegiatan usaha penerbangan perusahaan. Sedangkan mesin pesawat Garuda Indonesi diproduksi oleh CFM International S.A. (joint venture) antara Snecma (SAFRAN Group) di Peracis dan General Electric di Amerika Serikat dan Rolls- Royce Plc. Pembelian armada dan suku cadang pesawat dilaksanakan sesuai dengan kontrak sehingga kualitas dan harga yang dibayarkan sesuai dengan perjanjian. PT Angkasa Pura merupakan BUMN yang memberikan pelayanan pengoperasian bandara di Indonesia. Pelayanan yang diberikan berupa fasilitas bandara seperti sewa tempat penjualan tiket dan ruangan kantor, jasa pengendalian lalu lintas udara, dan jasa penerbangan lainnya. Dari berbagai layanan yang didapat, Garuda Indonesia akan menerima tagihan setiap bulannya atas penggunaan fasilitas dan pelayanan di setiap bandara dimana perusahaan beroperasi. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah pemasok bahan bakar Garuda Indonesia, yaitu Pertamina. Perjanjian pasokan bahan bakar dengan Pertamina berlangsung lima tahun dan penetapan harga mengacu pada harga posting produksi dalam negeri. Berbeda halnya dengan pemasok internasional, dimana berlaku selama satu sampai dua tahun dan penetapan harga berdasarkan harga dasar rata-rata minyak yang dipublikasikan oleh Platts.