Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGIK

ANNUAL REPORT PT. AIRASIA INDONESIA TBK


TAHUN 2017

Kelompok 3
Handika Misbakhurrahman 5150211449
Kurnia Widiya Lingga Sari 5160211001
Yohana Rosalina Yamun 5160211002
Ratapung David Pratama 5160211004
Ade Gian Purnama 5160211005
Visi PT. AirAsia Indonesia Tbk
Mengembangkan PT Indonesia AirAsia agar menjadi maskapai berbiaya hemat terbesar di
Indonesia dan memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat Indonesia dengan
menyediakan konektivitas dengan biaya yang terjangkau.

Misi PT. AirAsia Indonesia Tbk


1. Menjadi Lapangan Pekerjaan Terbaik
2. Menjadi Brand Asean Yang Diakui Secara Global
3. Konsisten Dalam Memberikan Harga Terjangkau
4. Memastikan Kualitas Layanan dan Produk.

Tujuan PT. AirAsia Indonesia Tbk


Dari awal kemunculan kami di peta industri penerbangan, kami adalah maskapai yang berfokus
pada satu tujuan, yaitu mewujudkan mimpi siapa pun untuk bisa menikmati layanan penerbangan
berkualitas yang terjangkau.
Nilai-Nilai PT. AirAsia Indonesia Tbk
Nilai-nilai ini menjadi landasan pelayanan pelanggan kami. Nilai yang kami anut adalah:
1. Orang-orang Pertama, rawat orang-orang kami, rawat tamu kami.
2. Berani Mimpi, kemajuan datang dari inovasi, keduanya membutuhkan perubahan untuk terjadi.
3. Jadikan Itu Terjadi, pelajari dengan cepat dan berikan lebih banyak dengan lebih sedikit.
4. Keselamatan Selalu, keselamatan adalah tanggung jawab semua orang yang dimulai dengan Anda.
5. ONE AirAsia, kami adalah satu maskapai dengan satu visi dan satu orang.

BudayaPT. AirAsia Indonesia Tbk


Budaya Kami adalah Merek Kami. Inti dari merek kami adalah serangkaian nilai. Nilai- nilai itu mewakili
kita, mereka menggambarkan siapa kita, apa yang kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya. Dan
mereka juga menguraikan pengalaman para tamu kamiseharusnya.Jiwa AirAsia dibentuk oleh
serangkaian nilai yang mencerminkan identitas kami, kisah kami, apa yang kami lakukan, dan cara kami
bekerja.
Lingkungan EksternalPT. AirAsia Indonesia Tbk(Opportunity and Threat)
1. Peluang (Opportunity)
a. Pembangunan insfrastruktur yang memberi harapan bagi prospek bisnis penerbangan di Indonesia.

b. Secara demografi Indonesia yang menduduki peringkat ke-4 sebagai penduduk terbesar di Asia Tenggara dan sebagai negara
kepulauan usaha dan wisata sehingga memiliki permintaan yang besar untuk transportasi udara.
c. Dukungan pemerintah yang sangat mendukung berbagai upaya swasta dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia ke destinasi wisata yang bertumbuh dengan sangat pesat, seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, Surabaya
dan Medan.
d. Branding yang sangat kuat di wilayah Asia Pasifik, salah satunya dibuktikan dengan raihan predikat sebagai “Maskapai Berbiaya
Hemat Terbaik Dunia” selama 9 tahun berturut-turut dalam ajang penghargaan tahunan Skytrax World Airline Awards.

2. Ancaman (Threat)
a. Kenaikan harga bahan bakar avtur pesawat yang timbul dari fluktuasi harga bahan bakar pesawat yang dipicu oleh meningkatnya
harga minyak dunia.
b. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, khususnya Dolar
Amerika Serikat (Dolar AS).
c. Terjadinya keterlambatan penerbangan dan kecelakaan pesawat akibat force majour yang menimbulkann adanya korban jiwa dan
timbulnya biaya kerusakan pesawat.
d. Kenaikan biaya produksi, suku cadang, perawatan armada pesawat, biaya bandara, biaya jasa ground handlingdan navigasi.

e. Keterbatasan slot serta lahan parkir pesawat dan regulasi pengaturan harga kursi dan layanan ancillary.
Strategi PT. AirAsia Indonesia Tbk
Perseroan memiliki kebijakan strategis pengembangan usaha yang telah diimplementasikan pada tahun
2017. Perseroan melalui IAA telah menerapkan langkah- langkah strategis yang berakar pada model
bisnis LCC (Low Cost Carrier). Pengembangan model bisnis LCC dilakukan antara lain:
1. Mendayagunakan keunggulan Grup AirAsia dalam hal branding, sistem teknologi informasi (IT), shared services, fasilitas
training, dan lain-lain.
2. Perseroan hanya akan menggunakan satu tipe pesawat yang sama yaitu Airbus 320- 200 untuk menekan biaya
operasional, sewa, perawatan, suku cadang, dan pelatihan tenaga ahli.
3. Mengoperasikan rute-rute fly-thru baru dengan transit melalui hub internasional grup, yaitu Kuala Lumpur dan Bangkok
4. Dalam aspek komersial, perseroan menerapkan metodologi yang mutakhir dalam route revenue management yang
didukung oleh sistem optimalisasi, tenaga profesional dan turut didukung oleh Center of Excellence di level grup.
5. Mengatur keseimbangan yang optimal antara tingkat keterisian kursi pesawat (load factor)sebesar 84% dan harga tiket.
6. Melakukan brand rejuvenation dengan melakukan kampanye pemasaran yang memberi inspirasi.
7. Menerapkan sistem pemesanan tiket secara online melalui aplikasi mobile dan situs web airasia.com.
8. Dalam aspek operasional, perseroan melakukan berbagai inisiatif Continuous Improvement, baikdalam hal pengelolaan
biaya, manajemen delay dan OTP(On Time Performance), serta efisiensi proses
Sasaran PT. AirAsia Indonesia Tbk
1. Perseroan menargetkan dapat mengangkut penumpang sebesar 8,3 juta dari kapasitas sebesar 9,8 juta jiwa atau
load factor akan menjadi 84%, meningkat dibanding tahun 2017 sebesar 82%.
2. Pada tahun 2018, Perseroan akan semakin memfokuskan diri pada pelayanan pelanggan.
3. Perseroan melakukan konsep pemasaran dengan membuka pasar baru dan menumbuhkan minat terbang untuk
setiap orang serta membangun saluran distribusi pemasaran yang mudah diakses oleh pemakai jasa
penerbangan.
4. AirAsia Indonesia, afiliasi dari grup maskapai berbiaya hemat terbaik dunia, AirAsia, terus meningkatkan
konektivitasnya dengan meluncurkan rute internasional terbaru.

Ikhtisar KeuanganPT. AirAsia Indonesia Tbk


Jika dilihat dari ikhtisar keuangan sisi pendapatan usaha, yang ada pada ikhtisar keuangan dari tahun 2017-2018
mengalami kenaikan , tetapi biaya operasional yang di keluarkan mengalami kebengkakan di karenakan oleh
tingginya harga bahan bakar dan pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap Dolar AmerikaSerikat yang
berdampak pada meningkatnya biaya sewa dan perawatan pesawat secara keseluruhan. Selain itu di tahun 2018 juga
di pengaruhi oleh berkurangnya permintaan penumpang yang dilatari oleh berbagai bencana alam seperti gempa di
Lombok dan tsunami di Palu. Dimana Air Asia mendapat peningkatan permintaan dari akses tersebut.
Komentar pada proses
manajemen strategik PT.
AirAsia Indonesia Tbk Visi

Misi

Tujuan

Nilai-Nilai

Kelebihan dan Kekurangan

Budaya

Lingkungan Eksternal

Strategi

Sasaran
Kesesuaian strategi perusahaan dengan Competitive Strategic dari Michael Porter

Menurut kelompok kami PT. AirAsia Indonesia Tbk telah menyesuaikan dengan salah satu strartegi
kompetitif milik Michael Porter yang menginginkan untuk menggungguli pesaing di dalam industri
sejenis. Salah satu landasan strategi yang di gunakan oleh perusahaan ini untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif adalah “strategi biaya rendah (cost leadership)”, yang menekankan pada
upaya memproduksi produk standar (sama dengan segala aspek) dengan biaya per unit rendah.
Produk ini (berupa jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh
pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai