Anda di halaman 1dari 3

Key Success Factors

Menurut Thompson, dkk (2010), Key Success Factors (KSF) adalah atribut-atribut
produk, kompetensi-kompetensi, kemampuan-kemampuan kompetitif, dan
pencapaian-pencapaian pasar yang memiliki pengaruh terbesar pada masa depan
18
keberhasilan kompetitif dalam pasar. Dengan kata lain, KSF adalah faktor-faktor
penting yang mempunyai pengaruh besar kepada kemampuan perusahaan untuk
bersaing dalam industry. Perusahaan dituntut dapat mendiagnosa KSF secara tepat
agar dapat berkompetisi dalam suatu industry.Faktor-faktor yang berhubungan
dengan KSF adalah teknologi, manufaktur, distribusi, pemasaran, keterampilan,
sumber daya manusia, keunggulan biaya dan hak atas paten. Faktor tersebut akan
memudahkan perusahaan untuk menyusun dan menetapkan strategi-strategi yang
tepat. Tahapan dalam mengidentifikasi KSF dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor apa yang menjadi hal penting bagi investor untuk memilih satu reksa
dana dari berbagai macam reksa dana yang tersedia di pasar? Atribut produk
apakah yang menjadi pertimbangan penting bagi investor?
b. Dari faktor-faktor penting tersebut, manakah yang menjadi hal penting dan
krusial bagi sebuah perusahaan aset manajemen dalam memenangkan
kompetisi?
c. Faktor apakah yang membuat sebuah perusahaan aset manajemen dalam kondisi
yang lemah dalam persaingan dengan pesaingnya?

Menurut Thompson Jr, et.al (2010: 24), bahwa penyusunan strategi dan
pelaksanaannya juga dibagi dalam beberapa tahap, roses strategi manajemen menurut
Thompson Jr, et.al (2010: 24) terbagi dalam beberapa tahap. Fase 1 sampai dengan fase
3 dapat disamakan dengan tahap formulasi strategi menurut konsep Umar, sedangkan
pada fase 4 merupakan tahap implementasi strategi dan pada fase 5 adalah tahap
evaluasi dimana terjadi umpan balik (feedBack) kepada tahap-tahap sebelumnya
berupa perbaikan ataupun perubahan yang dirasakan perlu dilakukan oleh perusahaan
yang disebabkan oleh perubahan kondisi, adanya peluang baru dan munculnya ide-ide
baru untuk meningkatkan performa pada tahap -tahap yang telah dijalankan.Dapat
dikatakan bahwa pada dasarnya strategi terbagi menjadi 3 tahapan,. Tahapan pertama
merupakan formulasi strategi yang isinya mencakup tahap penentuan visi, misi dan
falsafah perusahaan, kemudian penentuan tujuan perusahaan sebagai organisasi bisnis
yang merupakan tujuan jangka panjang, penentuan strategi induk (grand strategy), dan
penentuan sasaran jangka panjang. Tahap kedua adalah tahap implementasi strategi
dimana pada tahap ini difokuskan pada penyusunan dan pelaksanaan strategi utama
perusahaan pada tingkat unit bisnis yang meliputi penyusunan strategi unit bisnis,
penyusunan program, tahap pelaksanaan dan pengendalian. Kemudian ditahap ketiga
adalah tahap evaluasi terhadap kinerja perusahaan dengan menggunakan beberapa
pengukuran kinerja perusahaan, dalam hal ini adalah kinerja dari masing-masing unit
bisnis. Setelah dilakukan proses penilaian kinerja maka akan diperoleh kesimpulan
dimana hal tersebut dapat menjadi masukan agar dapat dilakukan langkah – langkah
perbaikan maupun perubahan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan dengan
memperbaiki proses manajemen strategi sebelumnya, baik pada tahap tertentu maupun
pada tahap keseluruhan dari manajemen strategi.
Driving Force

Perubahan dalam industri dan kondisi-kondisi kompetitif dikarenakan adanya


kekuatan-kekuatan yang membujuk atau memaksa beberapa pemain dalam industri
(competitor, konsumen dan pemasok) untuk merubah haluan aksi mereka karena
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan makro, atau disebut dengan kekuatan
pendorong (driving force).

Menurut Thompson Jr, et.al (2010: 79), bahwa analisis driving force memiliki nilai
praktis dalam pembuatan strategi dan dasar untuk berpikir strategik tentang dimana
industri berhadapan dan bagaimana mempersiapkan diri terhadap perubahan-
perubahan yang akan terjadi. Dalam menganalisis driving force meliputi 2 langkah yaitu
: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan pendorong (driving force)
dalam mempengaruhi industri. 2. Mempersiapkan serta memperkirakan hasil dan efek
perubahan yang terjadi pada industri akibat terjadinya faktor-faktor tersebut. Beberapa
kekuatan pendorong perubahan industri tersebut unik dan spesifik yang hanya fokus
kepada satu industri saja, berikut ini merupakan beberapa faktor-faktor pendorong
dalam sebuah industri : 1. Pertumbuhan globalisasi 2. Inovasi produk 3. Perubahan
teknologi dan inovasi proses manufaktur 4. Perubahan siapa yang membeli produk
(konsumen) dan bagaimana mereka menggunakan produk tersebut 5. Perubahan dalam
industri dalam jangka panjang 6. Inovasi dalam bidang pemasaran 7. Masuk atau
keluarnya perusahaan yang dominan (major firms) 8. Perubahan dalam biaya dan
efisiensi 9. Pemisahan teknik know-how antara banyak perusahaan dan Negara 10.
Campur tangan pembuat kebijakan dan perubahan peraturan pemerintah 11. Perubahan
sosial, sikap, perhatian dan gaya hidup 12. Bertumbuhnya keinginan pembeli untuk
produk yang berbeda dari produk komoditas Driving force secara garis besar bertujuan
untuk mengevaluasi faktorfaktor yang secara potensial mampu dan memungkingkan
untuk mempengaruhi atau merubah struktur/ intensitas persaingan sebuah industri.

KSF menurut Thompson Jr, et.al (2010: 92), bahwa key success factor adalah atribut-
atribut produk, kompetensi-kompetensi, kemampuan-kemampuan kompetitif, dan
pencapaian-pencapaian pasar yang memiliki pengaruh terbesar pada keberhasilan
kompetitif pada pasar di masa depan. Dengan kata lain bahwa KSF adalah faktor-faktor
internal dari perusahaan yang paling penting, yang dapat digunakan sebagai alat untuk
menggunakan peluang, mengantisipasi ancaman sehingga perusahaan dapat bertahan
dan menang dalam persaingan faktor-faktor strategik tersebut yang paling penting
seperti atribut produk, teknologi, distribusi, sumber daya, kemampuan persaingan dan
hasil-hasil bisnis yang berarti keuntungan atau kerugian perusahaan. Untuk dapat
berkompetisi pada sebuah industri perusahaan dituntut agar dapat mengidentifikasi
apa KSF yang dimiliki perusahaan tersebut. Dengan diketahuinya KSF perusahaan
maka akan mempermudah perusahaan untuk membuat dan menyusun serta
menerapkan strategi yang tepat agar perusahaan dapat bertahan dan bersaing didalam
industri tersebut.
Menurut Thompson Jr, et.al (2010: 93), faktor –faktor yang berhubungan dan
merupakan KSF pada suatu industri adalah : 1. Teknologi Teknologi merupakan KSF
karena dengan teknologi sebuah perusahaan mampu melakukan inovasi dalam produk
dan jasanya, dengan riset maka perusahaan mampu terus berkembang, dan dengan
penguasan suatu teknologi tertentu akan membuat perusahaan mampu menguasai
pasar. 2. Manufaktur Manufaktur merupakan KSF karena dengan manufaktur akan
terciptakan efisiensi dengan biaya rendah, kemudian kualitas manufaktur itu sendiri,
akses ke sumber atau hulu, penyedia tenaga kerja yang berkualitas tinggi. 3. Jenis
Produk Jenis Produk merupakan KSF karena dengan ragam produk maka perusahaan
harus melakukan inovasi, sehingga mampu memberikan apa yang diharapkan pasar 4.
Produktivitas SDM Produktivitas SDM merupakan KSF karena dengan SDM yang
memiliki etos kerja tinggi, loyalitas terhadap perusahaan dan berkualitas maka akan
menentukan kemajuan dari perusahaan.

Setelah mengidentifikasikan KSF melalui berbagai pendekatan maka akan


menghasilkan banyak KSF yang potensial, akan tetapi KSF diharapkan tidak hanya
berdasarakan kondisi saat ini saja, karena akan terjadi kemungkinan KSF saat ini tidak
sama dengan KSF dimasa depan seiring dengan perubahan teknologi informasi,
perubahan budaya dan lainnya. Agar perusahaan dapat mengkonsentrasikan usahanya
maka KSF sendiri harus dibatasi karena tidak semua yang dianggap KSF merupakan
faktor yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai