Kriteria suatu mata uang diianggap sebagai mata uang fungsional ditentukan
berdasarkan indikator ekonomi seperti :
1. Mata uang luar negeri : Arus kas yang terkait dengan masing-masing aset dan liabilitas entitas luar negeri utamanya dalam mata uang asing dan tidak mempengaruhi arus kas perusahaan induk. Indikator arus kas 2. Mata uang perusahaan induk : Arus kas yang terkait dengan masing-masing aset dan liabilitas entitas luar negeri secara langsung mempengaruhi arus kas perusahaan induk saat ini dan siap untuk dikirimkan kembali (sebagai remintansi) kepada perusahaan induk. 1. Mata uang luar negeri : Harga jual untuk produk entitas luar negeri pada dasarnya tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi kurs nilai tukar dalam jangka pendek, namun lebih ditentukan oleh Indikator Harga Jual kompetisi di pasar lokal atau regulasi oleh pemerintah setempat. 2. Mata uang perusahaan induk : Harga jual untuk produk entitas luar negeri pada dasarnya terpengaruh oleh fluktuasi kurs nilai tukar dalam jangka pendek; semisal harga jual lebih banyak ditentukan oleh persaingan pasar dunia atau harga internasional.
1. Mata uang luar negeri : Terdapat pasar
lokal yang aktif untuk produk yang dihasilkan entitas luar negeri, meskipun terdapat jumlah yang signifikan utuk diekspor. Indikator Pasar 2. Mata uang perusahaan induk : pasar penjualan yang paling aktif terdapat di negara asal perusahaan induk atau kontrak penjualan dinyatakan dalam mata uang perusahaan induk.
1. Mata uang luar negeri : Biaya tenaga kerja,
bahan baku dan lainnya untuk produk atau jasa entitas luar negeri utamanya merupakan biaya lokal, meski ada pula impor dari negara lain. Indikator Beban 2. Mata uang perusahaan induk : Biaya tenaga kerja, bahan baku dan lainnya secara berkelanjutan, utamanya merupakan komponen yang diperoleh dari negara asal perusahaan induk. 1. Mata uang luar negeri : Pendanaan utamanya berdenominasi dalam mata uang asing dan dana yang dihasilkan oleh operasi Indikator Pendanaan entitas luar negeri cukup untuk menutup kewajiban utang saat ini dan yang akan datang. 2. Mata uang perusahaan induk : Pendanaan utamanya berasal dari perusahaan induk atau kewajiban lain berdenominasi mata uang lain, atau dana yang dihasilkan dari kegiatan operasional entitas luar negeri tidak cukup untuk menutup kewajiban utang saat ini dan yang akan datang, tanpa adanya tambahan dana atau investasi dari induk perusahaan.
1. Mata uang luar negeri : Volume transaksi
intraperusahaan terbilang rendah dan tidak ada keterkaitan operasi yang intensif antara entitas luar negeri dan perusahaan induk. Indikator Transaksi Antar 2. Mata uang perusahaan induk : Volume Perusahaan dan Pengaturan transaksi intraperusahaan terbilang tinggi Kerjasama dan terdapat keterkaitan operasi yang intensif antara entitas luar negeri dan perusahaan induk.