Anda di halaman 1dari 7

FORENSIC ACCOUNTING

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. ABC


Dosen Pengampu:

Nurlita Novianti, MSA., Ak., CA

Disusun Oleh:

Bunga Prabandini

Khaerani Mahdinur Awlia

Lina Oktaviani

Program Profesi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
2018
Jawablah kasus di bawah ini berdasarkan bukti-bukti yang ada.
PT ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan furniture yang
berlokasi di daerah Batam. Tiga pendiri, yang sebelumnya bekerja di perusahaan manufaktur
yang lain, menunjuk dirinya sendiri sebagai Chairman/CEO, Presiden/COO, dan
controller/Bendahara. Sedangkan yang lainnya sebagai pegawai biasa dibagian yang berbeda-
beda. Pegawai bagian keuangan (Indah rosidah) resign pada tahun 2014 dikarenakan harus
merawat ibunya yang sedang sakit. Selanjutnya keuangan dipegang sendiri oleh Manager
Keuangan (Indah S. wahyuni). Indah rosidah adalah staf keuangan lulusan D3 Akuntansi
yang sangat periang namun akhir-akhir ini mengalami permasalahan keluarga dan bercerai
dengan suaminya, sedangkan Indah S. wahyuni adalah manager keuangan lulusan S1 Hukum
yang memiliki gaya hidup yang mewah.
Pada pertengahan tahun 2015, perusahaan membeli obligasi untuk pendanaan
perusahaan dengan harga Rp110.000.000, nilai nominal Rp 100.000.000. Manager keuangan
tidak melakukan pencatatan obligasi tersebut, karena menurut Bendahara, obligasi tersebut
akan dijual pada akhir tahun 2016. Pada akhir tahun 2016, harga pasar obligasi ternyata
hanya Rp 105.000.000 sehingga perusahaan tidak jadi menjual obligasi tersebut dan ternyata
transaksi ini belum dicatat di laporan keuangan perusahaan.
Pada tahun 2017, perusahaan merekrut staf akuntansi baru (Suryani). Selanjutnya,
CEO mengetahui adanya ketidakberesan dalam perusahaan, sehingga menugaskan anda
menjadi fraud examiner untuk melakukan investigasi gejala kecurangan yang mungkin
terjadi. Data yang didapat hanya berupa laporan keuangan PT ABC tahun 2015 dan 2014
(dalam jutaan rupiah)
Neraca

31 Desember2014 31 Desember 2015


Kas 920 600
Piutang Usaha 1240 960
Persediaan 2000 1460
Total Aset 4160 3020
Utang Usaha 1160 620
Utang wesel 1000 200
Saham Biasa 800 800
Retained Earnings 1200 1400
Total Kewajiban dan Ekuitas 4160 3020

LaporanLabaRugi

Periode 2014 Periode 2015


Penjualan bersih 1100 1680
HPP 240 320
Laba Kotor 860 1360
Beban :
Gaji 200 300
PeralatanPabrik 160 240
Iklan 120 180
Pajak 90 150
LabaBersih 290 490

Soal :

Lakukan analisis tentang adanya gejala kecurangan yang terjadi pada PT ABC. (Lakukan
analisis laporan keuangan (prosedur analitis).
Neraca

31-Des-14 31-Des-15
Kas 920 600 (320) 34,78%
Piutang Usaha 1240 960 (280) 22,58%
Persediaan 2000 1460 (540) 27%
Total Aset 4160 3020 (1140) 27,40%
Utang Usaha 1160 620 (540) 46,55%
Utang wesel 1000 200 (800) 80%
Saham Biasa 800 800 0 0
Retained Earnings 1200 1400 200 16,67%
Total Kewajiban dan Ekuitas 4160 3020 (1140) 27,40%

Laba Rugi

Periode analisis
Periode 2014
2015 horizontal
Penjualan bersih 1100 1680 580 52,73%
HPP 240 320 80 33,33%
Laba Kotor 860 1360 500 58,14%
Beban :
Gaji 200 300 100 50%
PeralatanPabrik 160 240 80 50%
Iklan 120 180 60 50%
Pajak 90 150 60 66,67%
LabaBersih 290 490 200 68,97%

Analisis Tren:

 Pada laporan Neraca periode 2014 ke 2015 mengalami tren menurun disemua akun kecuali
akun Retained Earnings.
 Akun kas pada periode 2014 ke periode 2015 mengalami penurunan sebanyak 34,78%. Akun
kas dipengaruhi oleh beberapa akun seperti akun piutang, utang, penjualan, asset dan beban
operasional. pada kasus ini dapat diperkirakan bahwa kas meningkat karena menerima
masukan dari penjualan yang meningkat sebanyak 52,73% dan piutang yang menurun
sebanyak 22,58%. Akan tetapi kas tersebut digunakan untuk membayar utang usaha dan
utang wesel yang mengalami penurunan sebanyak 46,55% dan 80%.
 Persediaan menurun sebanyak 27%, hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan sebanyak
52,73%.
 Piutang menurun sebanyak 22,58%. Ada 2 kemungkinan. Pertama, perusahaan melakukan
penjualan dengan tunai, kedua, perusahaan mendapatkan pembayaran atas piutang usaha.
 Retained Earnings meningkat sebanyak 16,67% hal ini disebabkan oleh peningkatan laba
bersih pada tahun 2015.
 Pada soal dinyatakan bahwa perusahaan membeli obligasi untuk pendanaan perusahaan
dengan harga Rp110.000.000, nilai nominal Rp 100.000.000. Manager keuangan tidak
melakukan pencatatan obligasi tersebut
 Pada akun beban gaji terjadi peningkatan sebanyak 50%, hal ini dapat dicurigai karena pada
tahun 2014 seorang pegawai resign. Hal ini seharusnya menurunkan beban gaji, akan tetapi
sebaliknya yang terjadi beban gaji meningkat ditahun 2015.

Analisis Berdasarkan Nominal:


1. Akun Kas

Perhitungan : Kas keluar terdiri dari: pelunasan utang usaha, pelunasan utang wesel,
pembayaran beban.

Kas keluar th 2015 =540+800+ 300+240+180+150 = 2210

Kas Masuk : Penjualan tunai (diasumsikan penjualan yang terjadi pada tahun 2015
seluruhnya merupakan penjualan tunai), pelunasan piutang

Kas Masuk th 2015 = 1680+280= 1960

Total kas tahun 2015 = kas tahun 2014 – kas keluar th 2015 + kas masuk th 2015

920 – 2210 + 1960 = 670

Jumlah Kas th 2015 pada laporan keuangan = 600

Terdapat selisih sebesar = 600-670 = 70

Pengendalian : Meminta laporan atau catatan (dokumen) pada General cashier, bagian
Piutang Usaha, dan bagian Utang Usaha untuk melakukan rekonsiliasi atas kas masuk dan
kas keluar yang ada pada perusahaan

2. Piutang Usaha

Besar kecilnya piutang usaha dipengaruhi oleh volume penjualan kredit.. Diketahui piutang
usaha dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 280, namun anehnya
penjualan bersih mengalami kenaikan sebesar 580. Seharusnya penjualan dan piutang usaha
berbanding lurus Makin besar jumlah penjualan kredit dan keseluruhan penjualan akan
memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya makin kecil jumlah penjualan kredit maka
keseluruhan piutang akan memperkecil jumlah piutang. Ditemukan gejala fraud pada piutang
usaha.

pengendalian : dapat melakukan pemeriksaan bukti- bukti yang berhubungan dengan


penjualan kredit perusahaan. Melakukan crosscheck transaksi penjualan kredit.
3. Persediaan
Pemakaian persediaan pada tahun 2015 adalah sebesar 540, sedangkan HPP yang tercatat
hanya 320. Terdapat selisih sebesar 220 antara persediaan yang terpakai dengan HPP yang
tercatat.
Pengendalian : Melakukan wawancara kepada bagian penjualan mengenai selisih yang timbul
antara persediaan yang di keluarkan dengan HPP yang tercatat. Kemudian pada bagian
gudang, ditanyakan kartu persediaannya agar melihat jumlah tercatat persediaan yang
dikeluarkan
4. Obligasi
Terjadinya pembelian obligasi pada pertengahan tahun 2015 oleh PT. ABC tetapi tidak
dicatat. Seharusnya pembelian obligasi harus dicatat walaupun perusahaan menggunakan
metode Cash Basic maupun Akrual Basic karena pembelian obligasi tersebut mempengaruhi
akun kas yang mengakibatkan penurunan jumlah kas PT. ABC.
Jurnal yang seharusnya dicatat PT. ABC sebagai berikut:
Obligasi PT. ABC Rp 100.000.000
Pendapatan Bunga Rp 10.000.000
Kas Rp 110.000.000
Pengendalian : melakukan pemeriksaan terhadap prosedur dan kebijakan tekait pembelian
obligasi. Untuk memperjelas apakah yang dilakukan oleh manajer keuangan atas perintah
bendahara sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan (Konflik Kepentingan).
Selain itu, pembelian obligasi menurunkan jumlah kas perusahaan, sehingga harus mengecek
ketersediaan surat obligasi yang dibeli apakah surat obligasi tersedia di perusahaan, karena
mungkin saja terjadinya pembelian fiktif.
5. Beban Gaji
Terdapat kenaikan beban gaji tahun 2014 ke tahun 2015, sedangkan jumlah pegawai yang
dimiliki perusahaan berkurang karena pegawai keuangan (Indah Rosidah) resign pada tahun
2014.
Pengendalian : Melakukan wawancara pada manajer personalia atau sdm untuk mengetahui
apakah pegawai yang resign telah dicatat dan apakah terjadi kenaikan bonus atau gaji pada
tahun 2015.

Anda mungkin juga menyukai