Jawablah kasus di bawah ini berdasarkan bukti-bukti yang ada.
PT ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan furniture yang
berlokasi di daerah Batam. Tiga pendiri, yang sebelumnya bekerja di perusahaan manufaktur yang lain, menunjuk dirinya sendiri sebagai Chairman/CEO, Presiden/COO, dan controller/Bendahara. Sedangkan yang lainnya sebagai pegawai biasa dibagian yang berbeda- beda. Pegawai bagian keuangan (Indah rosidah) resign pada tahun 2014 dikarenakan harus merawat ibunya yang sedang sakit. Selanjutnya keuangan dipegang sendiri oleh Manager Keuangan (Indah S. wahyuni). Indah rosidah adalah staf keuangan lulusan D3 Akuntansi yang sangat periang namun akhir-akhir ini mengalami permasalahan keluarga dan bercerai dengan suaminya, sedangkan Indah S. wahyuni adalah manager keuangan lulusan S1 Hukum yang memiliki gaya hidup yang mewah. Pada pertengahan tahun 2015, perusahaan membeli obligasi untuk pendanaan perusahaan dengan harga Rp110.000.000, nilai nominal Rp 100.000.000. manager keuangan tidak melakukan pencatatan obligasi tersebut, karena menurut Bendahara, obligasi tersebut akan dijual pada akhir tahun 2016. Pada akhir tahun 2016, harga pasar obligasi ternyata hanya Rp 105.000.000 sehingga perusahaan tidak jadi menjual obligasi tersebut dan ternyata transaksi ini belum dicatat di laporan keuangan perusahaan. Pada tahun 2017, perusahaan merekrut staf akuntansi baru (Suryani). Selanjutnya, CEO mengetahui adanya ketidakberesan dalam perusahaan, sehingga menugaskan anda menjadi fraud examiner untuk melakukan investigasi gejala kecurangan yang mungkin terjadi. Data yang didapat hanya berupa laporan keuangan PT ABC tahun 2015 dan 2014 (dalam jutaan rupiah) Neraca
31 Desember 2014 31 Desember 2015
Kas 920 600 Piutang Usaha 1240 960 Persediaan 2000 1460 Total Aset 4160 3020 Utang Usaha 1160 620 Utang wesel 1000 200 Saham Biasa 800 800 Retained Earnings 1200 1400 Total Kewajiban dan Ekuitas 4160 3020