1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Rasio Profitabilitas. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Analisa Laporan Kuangan”, makalah ini yang
diharapakan bisa menambah wawasan dan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Kami mengucapkan banyak terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak
kekurangan dan kesalahannya. oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ……………………………………………………………….
2.2 ………………………………………...
2.3 …………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
Menurut Kasmir (2010, hal 196) Menyatakan bahwa “Rasio Profitabilitas merupakan
rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan”.
Contoh :
Rumus :
a. untuk margin laba kotor, dapat digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan.
Untuk mencari Profit margin on Sales tahun 2005 dan 2006 maka :
dik :
Penjualan = Sales
Harga Pokok Penjualan = HPP
5950 - 4050
Profit Margin on Sales 0.319 32 %
5950
5550 - 3850
Profit Margin on Sales 0.306 31 %
5550
Untuk mencari Net Profit margin on Sales tahun 2005 dan 2006 maka :
dik :
Penjualan = Sales
Earning After and Tax = EAIT
1296
Net Profit Margin on Sales 0.2178 21.8 %
5950
904
Net Profit Margin on Sales 0.1628 16.3 %
5550
Jika rata- rata industri untuk profit margin adalah 20 % margin laba perusahaan
tahun 2005 sebesar 21.8 % baik karena berada di atas rata-rata industri. Namun, untuk
tahun 2006 dengan margin laba yang hanya sebesar 16.3 % dapat dikatakan kurang baik
karena masih di bawah rata-rata industri.
Hal ini menunjukkan bahwa harga barang – barang perusahaan ini relatif rendah
atau biaya-biayanya relatif tinggi atau keduanya.
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa margin laba kotor tidak
mengalami perubahan berarti, sedangkan marginlaba bersih justru turun sangat drastis.
Hal ini berarti kemungkinan meningkatnya biaya tidak langsung yang relatif tingi
terhadap penjualan, atau mungkin juga karena beban pajak yang juga tinggi untuk
periode tersebut.
Jika rata-rata industri untuk ROI adalah 30 %, berarti margin laba perusahaan untuk
tahun 2005 cukup baik, kecuali untuk tahun 2006 sebesar 23 %, masih di bawah rata-rata
industri. Rendahnya rasio ini disebabkan rendahnya margin laba karena rendahnya
perputaran aktiva.
Rumus :
Berikut ini adalah contoh data pengukuran yang digunakan diambil dari perhitungan rasio
sebelumnya unutk tahun 2005 dan tahun 2006.
dik :
Rumus :
dik : EAIT
total Equity
1296
ROE 57.6 58 %
2250
904
ROE 43 %
2100
namun jika rata-rata industri untuk ROE adalah 40 % berarti kondisi perusahaan cukup
baik karena keduanya masih di atas rata-rata industri
Rumus :
Berikut ini adalah contoh data pengukuran yang digunakan diambil dari perhitungan rasio
sebelumnya unutk tahun 2005 dan tahun 2006.
dik :
6. Laba per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock)
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk
mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuantungan bagi pemegang saham.
Rasio yang rendah berarti menejemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang
saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.
Rumus :
Mencari laba perlembar saham biasa
dik :
Komponen hasil perhitungan rasio 2005 2006
Keuntungan 1.296.000 904.000
Jumlah saham biasa yang beredar 1.600 1.600
1296000
Laba per Lembar Saham Rp. 810,-
1600
904000
Laba per Lembar Saham Rp. 565,-
1600
dari hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham menurun,
sehubungan dengan menurunnya laba per lembar saham yang dihasilkan perusahaan.
Penurunan ini cukup lumayan besar, yaitu Rp. 255,- per lembar saham.
Apabila di dalam perusahaan tersebut, di samping saham biasa, juga terdapat saham
prioritas, kita dapat menentukan mana yang menjadi hak pemegang saham prioritas estela
dikurangkan dari laba yang diperoleh. Baru kemudian menghitung laba perlembar
masing-masing saham.
8. Hasil Pengukuran
Dari pengukuran rasio di atas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan seperti yang
terlihat dalam tabel berikut ini.
Kondisi ROI juga menurun yaitu sebesar 8 %, di mana tahun 2005 ROI yang diperoleh
31 %, namun pada tahun 2006 turun menjadi 23 %.
Jika rata-rata industri adalah 30 % berarti margin laba perusahaan tahun 2005 sebesar
30.8 % baik. Untuk tahun 2006 23 % kurang baik karena masih berada di bawah rata-
rata.
Tidak jauh berebeda dengan ROI, kondisi ROE juga mengalami penurunan yang cukup
tajam, yaitu sebesar 14.6 % dari semula tahun 2005 sebesar 57.6 % menjadi hanya 43
% tahun 2006. jika rata-rata industri 40 % berarti kondisi perusahaan baik untuk tahun
2005 dan 2006.
Kodisi laba per lembar saham juga menurun dari tahun ke tahun, dari hasil perhitungan
tersebut di atas terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham menurun, penurunan ini
cukup lumayan besar, yaitu Rp. 255, per lembar saham.
Artinya kemampuan perusahaan untuk mencari keuntungan dapat dikatakan gagal.
Kedepan manajemen perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh menagapa semua
rasio profitabilitas perusahaan menurun.
1. “Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
15
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Untuk menilai besarnya
laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
4. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal sendiri.
6. Dan tujuan lainnya.”
Rasio pofitabilitas memiliki manfaat tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau
manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama pihak- pihak yang
memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahan. Sementara itu manfaat yang
diperoleh dari rasio profitabilitas menurut Kasmir (2015:198) adalah sebagai berikut:
1. Volume penjualan.
2. Total aktiva, dan
3. Modal sendiri.