Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

ANALISA LAPORAN KEUANGAN


Dosen Pengampu : Umarsono, SE, M.Ak

Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi PT. Indonesia Sejahtera pada tanggal 31
Desember tahun 2020, 2019 dan 2018.

Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah)


PERKIRAAN 2020 2019 2018
Aktiva Lancar
Kas 2,500 2,000 1,750
Piutang 5,500 4,500 3,000
Investasi Jangka Pendek 1,650 1,000 500
Persediaan 2,000 1,500 1,250
Pajak Dibayar Dimuka 250 500 400
Biaya Dibayar Dimuka 350 250 600
Total Aktiva Lancar 12,250 9,750 7,500
Tanah 15,000 15,000 15,000
Bangunan Pabrik 35,000 30,000 25,000
Mesin 30,000 27,500 25,000
Peralatan Kantor 7,000 6,000 5,500
Perlengkapan Kantor 6,500 5,500 4,000
Kendaraan 6,500 4,500 2,500
Akumulasi (10,000) (9,500) (9,000)
Total Aktiva Tetap Bersih 90,000 79,000 68,000
Total Aktiva 102,250 88,750 75,500
Kewajiban dan Modal
Kewajiban Lancar
Utang Dagang 25,000 20,000 15,000
Utang Pajak 5,500 2,500 2,000
Utang Jk Panjang Yang Jatuh Tempo 2,087 2,000 1,500
Total Kewajiban Lancar 32,587 24,500 18,500
Kewajiban Jk Panjang
Utang Hipotik 10,000 5,000 3,000
Kredit Modal Kerja Bank Mandiri 5,000 10,362 5,506
Total utang jangka panjang 15,000 15,362 8,506
Total kewajiban 47,587 39,862 27,006
Modal 40,000 40,000 40,000
Agio Saham 1,500 1,500 1,500
Laba Ditahan 13,163 7,388 6,994
Total Modal 54,663 48,888 48,494
Total Kewajiban & Modal 102,250 88,750 75,500
Laporan Laba Rugi (dalam jutaan Rupiah)
PERKIRAAN 2020 2019 2018
Penjualan 100,000 80,000 50,000
Harga Pokok Penjualan 75,000 65,000 35,000
Laba Kotor 25,000 15,000 15,000
Biaya Penjualan 4,500 3,150 3,750
Biaya Umum dan Administrasi 3,200 2,500 2,050
Total Biaya Operasi 7,700 5,650 5,800
Laba Bersih Operasi 17,300 9,350 9,200
Pendapatan Lain-lain 350 550 150
Biaya Lain-lain 100 50 25
Laba Bersih Sebelum Pajak 17,550 9,850 9,325
Pajak Penghasilan 4,388 2,463 2,331
Laba Bersih setelah Pajak 13,163 7,388 6,994

Rasio Keuangan yang dipilih untuk proyeksi laba rugi tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan Penjualan 145%


2. HPP 65%
3. Margin Laba 35%
4. Biaya Penjualan 7%
5. Biaya Umum dan Administrasi 3%
6. Biaya lain-lain 0,5%
7. Pajak Penghasilan 22%

1. Berdasarkan data laporan keuangan PT. Indonesia Sejahtera tersebut diatas, diminta:

a. Buat proyeksi laba rugi pada tahun 2021


Jawab :

b. Hitunglah perputaran piutang pada tahun 2018, 2019 dan 2020.


Jawab :
2018 = Rp. 50.000 / Rp. 4.250
= 11,8

2019 = Rp 80.000 / Rp. 4.250


= 18.8

2019 = Rp 100.000 / Rp. 4.250


= 23.5

c. Hitunglah proyeksi piutang usaha 2021. (bobot 35%)


Jawab :

2. Balance Scorecard adalah salah satu alat yang digunakan manajemen untuk
mengimplimentasikan strategi bisnisnya supaya mencapai target yang diinginkan,
sebutkan dan berikan penjelasan seperlunya 4 aspek penting dalam perspektif balance
scorecard tersebut. (bobot 15%).
Jawab :

4 Perspektif Balance Scorecard yang Bermanfaat untuk Perusahaan

Balance Scorecard adalah metode pengukuran hasil kerja yang digunakan perusahaan.
Pelajaran tentang Balance Scorecard mungkin pernah dibahas saat Anda kuliah dulu.
Namun, banyak orang yang masih salah persepsi dan belum dapat memahami arti dan
penggunaannya.

1. Financial Perspective (Perspektif Keuangan)


Financial perspective atau perspektif keuangan erat kaitannya dengan pemasukan
dan pengeluaran perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu
mengelola keuangan dengan baik agar keuangannya terus stabil. Misalnya, biaya
operasional, biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, termasuk
keuntungan dari aktivitas penjualan

2. Customer Perspective (Perspektif Pelanggan)


Customer perspective atau perspektif pelanggan berkaitan erat dengan cara
perusahaan melayani pelanggan. Dalam hal ini, setiap pelanggan harus
diperlakukan secara layak. Dengan begitu, mereka merasa puas atas pelayanan
yang diberikan.

3. Internal Process Perspective (Perspektif Proses Bisnis Internal)


Dalam internal process perspective, perusahaan menilai seberapa besar ukuran
dan sinergi dari setiap unit kerja. Untuk mengukur poin ini, pemimpin perusahaan
harus rutin mengamati bagaimana kondisi internal dalam perusahaan. Apakah
semuanya dijalankan sesuai dengan metode yang ditetapkan atau malah
melenceng dari peraturan.

Kemampuan dan keahlian yang dimiliki setiap karyawan akan menghasilkan


proses bisnis internal yang bagus. Selain bertambahnya jumlah konsumen, omzet
dan keuntungan yang didapat perusahaan juga akan bertambah.

4. Learning and Growth Perspective (Perspektif Pembelajaran dan


Pertumbuhan)
Karyawan menjadi elemen penting yang harus dijaga perusahaan. Tanpa adanya
karyawan, proses pertumbuhan dan perkembangan perusahaan akan menghadapi
banyak kendala. Karyawan juga berfungsi sebagai pendukung dalam perspektif
keuangan dan pelanggan. Karena itu, apa yang direncanakan perusahaan dapat
mencapai target yang maksimal.

Selain keberadaan karyawan, perusahaan juga perlu memerhatikan sistem dan


prosedur kerja yang seperti apa yang perlu diterapkan dalam internal perusahaan.
Ada baiknya jika semua elemen terkontrol dan terkoordinasi dengan baik
sehingga timbul keselarasan selama bisnis berlangsung.

Keberadaan BSC sangat penting bagi perusahaan. Adanya BSC telah terbukti
membuat perusahaan mampu menciptakan persaingan yang kompetitif.
Perusahaan juga tidak takut lagi jika berhadapan dengan kompetitor yang lebih
besar. Dengan BSC, perusahaan jadi lebih tahu letak kelemahannya. Dengan
begitu, proses pencarian solusi juga lebih cepat dan akurat.

3. Menurut pendapat saudara seberapa signifikan menganalisa sebuah laporan keuangan


suatu entitas sebelum investor mengambil keputusan membeli saham perusahaan
tersebut. Jelaskan ! (bobot 10%).
Jawab :

 Bagi investor maupun calon investor, laporan keuangan bisa menjadikan mereka
yakin atau tidak untuk memberikan dana investasi tambahan.

Hal ini dikarenakan informasi di dalam laporan keuangan bisa memberikan hasil
analisis bagaimana perusahaan akan mengembangkan dana investasi tersebut
untuk kemudian dijadikan keuntungan bagi investor.

Karena bagi investor, memerhatikan angka-angka yang terdapat di dalam laporan


keuangan adalah hal wajib. Mengingat perkembangan perusahaan dapat dilihat
dengan cara melihat laporan keuangan perusahaan.

Selain untuk mengetahui kinerja perusahaan, laporan keuangan juga memberikan


gambaran manajemen keuangan serta bagaimana sistem perusahaan berjalan.
Setiap laporan keuangan akan memberikan gambaran yang jelas tentang
perusahaan secara umum, ikhtisar kebijakan akuntansi serta penjelasan dari pos-
pos laporan keuangan perusahaan termasuk juga informasi penting yang lainnya.
Lihat bagaimana aplikasi laporan keuangan Jurnal membantu pekerjaan Anda.

4. Dalam kegiatan bisnisnya dunia perbankan memberikan kredit kepada para nasabah,
karena dalam pemberian kredit ini mengandung tingkat risiko (degree of risk) tertentu.
Maka untuk menghindari dan memperkecil risiko kredit yang mungkin terjadi,
permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar syarat–syarat bank yang terkenal
dengan prinsip 5C sebutkan dan berikan penjelasan secukupnya. (bobot 15%).

Jawab :

5C pada hakikatnya adalah akronim dari Character, Capacity, Capital, Condition,


Collateral. Jika nasabah telah memenuhi 5 prinsip tersebut, maka bisa dipastikan kita
akan mudah untuk mengakses kredit di bank.

1. Character
Prinsip ini dilihat dari segi kepribadian atau karakter calon peminjam / nasabah.
Hal ini akan dinilai dari hasil wawancara antara Customer Service dengan
nasabah yang hendak mengajukan kredit dengan pertanyaan seputar latar
belakang, kebiasaan hidup, pola hidup nasabah, dan lain-lain.

Inti dari prinsip Character ini ialah bank akan menilai calon peminjam tersebut
apakah termasuk peminjam yang bisa dipercaya dalam menjalani kerjasama atau
mendapatkan pinjaman bank.

Faktor karakter juga menentukan apakah seseorang tersebut memiliki itikad baik
dalam menyelesaikan pembayaran cicilan atau sebaliknya, memiliki banyak
tunggakan atau telat bayar.

Informasi yang berhubungan dengan karakter calon peminjam kini dikelola oleh
Bank Indonesia dan dikenal dengan istilah Sistem Informasi Debitur (SID) atau
proses BI Checking.

Informasi dalam SID adalah rapor kredit yang merekam setiap hal yang
berhubungan dengan transaksi finansial seseorang, misalnya profil pembayaran
tagihan apakah termasuk kategori bayar tepat waktu, selalu bayar cicilan
minimum, atau melebihi batas waktu.

2. Capacity
Prinsip ini adalah yang menilai nasabah dari kemampuan nasabah dalam
mengelola keuangan pribadinya atau usaha yang dimilikinya.
Faktor ini juga menentukan kemampuan membayar cicilan pinjaman seseorang
kepada bank, seperti apakah nasabah tersebut pernah mengalami sebuah
permasalahan keuangan sebelumnya atau tidak.

3. Capital
Yakni terkait akan kondisi aset dan kekayaan yang dimiliki calon peminjam,
khususnya nasabah yang mempunyai sebuah usaha.

Contoh penilaian dari sisi capital adalah seperti berapa besar saldo tabungan,
deposito, atau aset investasi lainnya yang dimiliki calon peminjam.

Bagi pengusaha, maka faktor capital akan dinilai dari laporan tahunan perusahaan
yang dikelola oleh nasabah, sehingga dari penilaian tersebut, pihak bank dapat
menentukan layak atau tidaknya calon peminjam tersebut mendapat pinjaman,
lalu seberapa besar bantuan kredit yang akan diberikan.

4. Collateral
Prinsip ke-empat yang perlu diperhatikan. Umumnya, semakin besar nilai agunan
atau jaminan yang diberikan untuk pengajuan pinjaman maka akan semakin besar
pula poin penilaiannya.

Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para calon peminjam, sebab ketika mereka
tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan pinjaman dari pihak
bank. Maka sesuai dengan ketentuan yang ada, pihak bank bisa saja menyita aset
yang telah dijanjikan sebelumnya sebagai sebuah jaminan.

5. Condition
Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor di luar dari pihak bank maupun nasabah/calon
peminjam. Misalnya, usia minimal peminjam, jumlah pinjaman, atau kondisi
lainnnya yang telah ditetapkan oleh bank kepada nasabahnya.

Contoh kondisi lainnya yang juga jadi pertimbangan bank dalam memberikan
pinjaman kepada pengusaha antara lain kondisi perekonomian suatu daerah atau
Negara terhadap jenis bisnis yang dilakukan oleh peminjam.

5. Jelaskan pengertian analisis kredit dan apa hubungannya dengan feasibility study. (bobot
10%).
Jawab :

 Analis kredit adalah seseorang yang bertugas untuk menganalisis data pinjaman
dan penyataan keuangan perorangan atau perusahaan, untuk menentukan tingkat
risiko mereka, yang berkaitan dengan perpanjangan kredit atau peminjaman uang.
Seorang analis kredit juga menyiapkan laporan dengan informasi kredit untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan.
 Hubungan dengan feasibility study dengan Pembahasan ini pada dasarnya adalah
untuk meneliti apakah pemohon memenuhi Prinsip 5C atau tidak yang kemudian
menjadi pertimbangan bank untuk menentukan kelayakan pemohon kredit
memperoleh kredit atau tidak, dengan perkataan lain apakah permohonan kredit
tersebut feasible dalam arti andai kata kredit diberikan, maka usahanya akan
berkembang baik dan mampu mengembalikan kredit, baik pokok maupun bunga
dalam jangka waktu yang wajar atau sebaliknya

6. Apakah tujuan yang hendak dicapai ketika investor melakukan analisa industri, dan
apakah pengaruhnya terhadap earnings per share ratio (EPS). (bobot 15%)
Jawab :

Tujuan yang hendak dicapai ketika investor melakukan analisa industry :


 Screening – Analisis dilakukan dengan cara melihat analisis keuangan dengan
tujuan untuk memilih suatu kemungkinan investasi atau merger
 Forcasting – Analisis dipakai untuk meramalkan suatu kondisi keuangan
perusahaan dimasa yang akan datang.
 Diagnosis – Analisis bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya beberapa
masalah yang terjadi baik di dalam manajemen operasi, keuangan maupun
masalah yang lain.
 Evaluation – Analisis dilakukan untuk menilai suatu prestasi manajemen,
operasional dan juga efisiensi. Sehingga dapat mengevaluasi hasil kinerja pada
perusahaan tersebut.
 Understanding – Dengan melakukan suatu analisis keuangan, informasi mentah
yang dibaca pada laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan juga lebih dalam.
Sehingga dapat lebih dimengerti.

Besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel EPS terhadap harga saham disebabkan para
investor cenderung lebih mempercayai pertumbuhan EPS dari suatu perusahaan yang
menawarkan saham dibandingkan dengan pertumbuhan penjualannya.

Sebab mereka meyakini bahwa EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu
memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham, sedangkan EPS
yang rendah menandakan bahwa perusahaan gagal memberikan manfaat sebagaimana
diharapkan oleh pemegang saham.

Dengan adanya kepercayaan dari para investor terhadap salah satu saham yang ditawarkan maka
akan terjadi peningkatan jumlah permintaan terhadap saham perusahaan tersebut dan dapat
mendorong naiknya harga saham (Djauharotun, 2005).

Selamat Mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai