Anda di halaman 1dari 20

MARKET VALUE ADDED

(MVA)
dan
ECONOMIC VALUE
ADDED (EVA)
Konsep MVA dan EVA merupakan
pendekatan baru dalam menilai
kinerja perusahaan dengan
memperhatikan secara adil
ekspektasi para penyandang dana.
MARKET VALUE ADDED
(MVA)

Market Value Added (Nilai Tambah


Pasar) menunjukkan kenaikan nilai
pasar dari modal perusahaan di
atas nilai modal yang disetor
pemegang saham.
 Kemakmuran pemegang saham
dimaksimalkan dengan memaksimalkan
kenaikan nilai pasar dari modal
perusahaan di atas nilai modal yang
disetor pemegang saham.

 MVA mengukur dampak tindakan


manajerial sejak perusahaan berdiri.
 MVA = nilai pasar equity – modal equity
yg disetor pmg shm
= (jml shm beredar x hrg shm) –
total nilai equity
Ilustrasi:
Annual report 2011 PT SHD, Tbk.
Menunjukkan bahwa jumlah saham
yang beredar 187,5 juta lembar,
dengan harga pasar rata-rata
selama satu tahun sekitar Rp.
16.000 per lembar. Neraca pada
akhir tahun tersebut menunjukkan
jumlah ekuitas sebesar Rp. 977
miliar.
Maka:
 Nilai pasar ekuitas =
187,5 jt x Rp. 16.000 = Rp. 3,000 T
 Total ekuitas 2011 = Rp. 977 M
 Market Value Added = Rp. 2,023 T
Semakin besar MVA, semakin
berhasil manajemen dalam
mengelola perusahaan.
ECONOMIC VALUE ADDED
(EVA)

 Economic Value Added (Nilai Tambah


Ekonomi) adalah ukuran keberhasilan
manajemen perusahaan dalam
meningkatkan nilai tambah bagi
perusahaan.

EVA menitikberatkan pada efektivitas


manajerial pada tahun tertentu.
 Asumsinya : jika kinerja manajemen
baik/efektif, maka akan tercermin pada
harga saham perusahaan.

 Konsep EVA dapat berdiri sendiri tanpa


perlu analisis perbandingan dengan
perusahaan sejenis ataupun membuat
analisis kecenderungan/trend.
 EVA = EBIT(1-pajak) – (modal operasi
x % biaya modal setelah pajak)
 EVA mencerminkan residual income yang
tersisa, setelah semua biaya modal, termasuk
modal saham dikurangkan.

 Modal operasi, adalah hutang + saham


preferen + saham biasa yang digunakan untuk
pengadaan aset operasi bersih.
Apabila:
 EVA > 0 : menunjukkan terjadi
proses nilai tambah pada
perusahaan.

 EVA = 0 : menunjukkan posisi


impas perusahaan.

 EVA < 0 : menunjukkan tidak terjadinya


proses nilai tambah pada perusahaan,
karena laba yang tersedia tidak bisa
memenuhi harapan para penyandang
dana.
 Ada hubungan antara MVA dan EVA, namun
sifatnya tidak selalu searah.

 EVA secara umum lebih bermanfaat dari MVA


untuk menilai kinerja manajerial sebagai
bagian dari incentive compensation program,
karena:
1. EVA menunjukkan nilai tambah yang terjadi pada
tahun tertentu, sedang MVA mencerminkan kinerja
perusahaan selama hidupnya.
2. EVA dapat diterapkan pada tingkat divisi atau unit
dari perusahaan besar secara individual, sedang
MVA harus diterapkan pada perusahaan secara
keseluruhan.
Langkah-langkah dalam menentukan EVA

1. Menghitung Cost of Debt


2. Menghitung Cost of Equity,
dengan pendekatan: - CAPM atau
- Dividend Growth
3. Menghitung struktur permodalan
4. Menghitung Weighted Average Cost of
Capital
5. Menghitung Economic Value Added

LATIHAN

Berikut ini adalah Neraca dan


Laporan Laba Rugi PT Husada per
dan untuk periode yang berakhir 31
Desember 2013 dan 2012
PT HUSADA
Neraca, per 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)

2013 2012 2013 2012


Kas & Bank 3.000 2.250 Utang 90 75
jg.pendek
Piutang 10.500 7.500 Utang pada 4.110 2.325
pemasok
Persediaan 12.000 6.000 Utang biaya & 5.250 3.000
pajak
Aset tetap 7.500 6.000 Utang 7.050 5.700
(net) jg.pangjang
Ekuitas 16.500 10.650
(modal
saham)
Total Aset 33.000 21.750 Total liabilitas 33.000 21.750
& ekuitas
PT HUSADA
Laporan Laba Rugi
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)

2013 2012
Penjualan, net 72.750 48.750
Harga Pokok Penjualan 44.250 28.500
Laba kotor 28.500 20.250
Biaya operasional 22.500 14.700
Beban bunga 1.215 900
Laba sebelum pajak 4.785 4.650
Pajak perusahaan 1.914 1.860
Laba setelah pajak 2.871 2.790

Atas dasar laporan keuangan tersebut di atas, hitunglah nilai


tambah ekonomis PT HUSADA, bila: (1) tingkat
pengembalian bebas risiko 9%, (2) tingkat pengembalian
pasar 18%, koefisien  tahun 2013 = 1,1 , tahun 2012 = 1,3.
---.
PT ABC
Neraca, per 31 Desember 2015 dan 2014
(dalam jutaan rupiah)

2015 2014 2015 2014


Kas & Bank 4.000 3.100 Utang 90 105
jg.pendek
Piutang 13.260 6.580 Utang pada 5.610 3.325
pemasok
Persediaan 12.400 7.000 Utang biaya & 6.210 3.900
pajak
Aset tetap 7.800 9.000 Utang 8.050 5.700
(net) jg.pangjang
Ekuitas 17.500 12.650
(modal
saham)
Total Aset 37.460 25.680 Total liabilitas 37.460 25.680
& ekuitas
PT ABC
Laporan Laba Rugi
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(dalam jutaan rupiah)

2015 2014
Penjualan, net 90.367 60.000
Harga Pokok Penjualan 50.600 30.500
Laba kotor 39.767 29.500
Biaya operasional 15.500 20.600
Beban bunga 3.200 2.500
Laba sebelum pajak 4.500 3.700
Pajak perusahaan 2.100 2.300
Laba setelah pajak 3.515 1.956

Adaupun terdapat beberapa ketentuan tambahan sebagai


berikut:
• pada Tahun 2014 dan 2015 terdapat fluktuasi tingkat Bi-Rate Sebagai berikut:

2014 2015
tingkat pengembalian pasar pada tahun 2014 sebesar 22%, sedangkan
tahun 2015 20%, koefisien  tahun 2014 = 1,5 , tahun 2015 = 1,4.

BUATLAH ANALISIS PENDEKATAN EVA TERHADAP PT ABC TH 2014-2015


BERIKAN KESIMPULAN BERDASARKAN PERHITUNGAN ANALISIS YANG
ANDA LAKUKAN!

Anda mungkin juga menyukai