Anda di halaman 1dari 24

TEORI ETIKA DAN PRINSIP PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS

Dwi Yulianti 15131P008 Handi Firmansyah 15131P009 Angga Prima A. 15131P010 Dede Darmawan 15131P017

PENGERTIAN DAN DEFINISI


ETIKA :

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu Mos dan dalam bentuk jamaknya Mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari halhal tindakan yang buruk.

MORAL VS ETIKA

Moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

ISTILAH YANG IDENTIK DENGAN ETIKA

Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut: Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.

Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata


cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian baik dan buruk suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.

ETIKA MENURUT PARA PAKAR

Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu secara umumnya sebagai berikut: 1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat

baik atau buruk sebagai akibatnya. 2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. 3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi. 4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir. Menurut Maryani & Ludigdo : etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia,baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau prifesi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

RELATIVISME MORAL

Pengertian Realtivisme = Penolakan terhadap bentuk kebenaran universal tertentu Perngertian Moral = Penilaian baik buruknya suatu perbuatan, sikap, prilaku, dsb, yang diterima secara umum. Realativisme Moral = Penolakan terhadap bentuk kebenaran universal tertentu terhadap suatu penilaian baik buruknya suatu perbuatan, sikap, prilaku, dsb, yang diterima secara umum.

RELATIVITAS MORAL DALAM BISNIS


Tiga pandangan yang dianut secara umum dalam relativitas moral dalam bisnis : 1. Pandangan pertama adalah norma etis berbeda antara 1 tempat dengan tempat lainnya. 2. Pandangan kedua adalah bahwa nilai dan norma moral sendiri paling benar dalam arti tertentu mewakili kubu moralisme universal. 3. Pandangan ketiga adalah immoralis naif.

Teori Etika Modern (Kognitivisme)

Utilitarisme Deontologi Teori Hak Teori Keutamaan

Utilitarisme

Utilitarisme berasal dari kata Latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini, suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi menfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

Lanjutan
Dalam kerangka etika utilitarianisme kita dapat merumuskan tiga kriteria objektif yang dapat dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai suatu kebijakan atau tindakan. Manfaat Manfaat terbesar Menyangkut pertanyaan mengenai manfaat terbesar untuk siapa (dalam hal ini manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang).

Lanjutan

Kelebihan atau nilai positif teori utilitarianisme adalah: Rasional. Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Universal.

Lanjutan
Terlepas dari daya tariknya, teori utilitarianisme juga mempunyai kelemahan, antara lain: Manfaat merupakan konsep yang kompleks sehingga penggunaannya sering menimbulkan kesulitan. Utilitarianisme tidak mempertimbangkan nilai suatu tindakan itu sendiri, dan hanya memperhatikan akibat dari tindakan itu. Kesulitan untuk menentukan prioritas dari kriteria etika utilitarianisme itu sendiri. Utilitarianisme hanya menguntungkan mayoritas.

Deontologi

Deontologi ( Deontology) berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu : deon yang artinya adalah kewajiban. Deontologi menekankan perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik.

Teori Hak

Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban. Maka, teori hak pun cocok diterapkan dengan suasana demokratis. Dalam arti, semua manusia dari berbagai lapisan kehidupan harus mendapat perlakuan yang sama.

Teori Keutamaan

Teori tipe terakhir ini adalah teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral, misalnya : Kebijaksanaan, Keadilan, Kerendahan hati, Suka bekerja keras.

TEORI ETIKA RELIGIUS (NONKOGNITIVISME)


Kognitivisme dan Non-Kognitivisme Menurut kognitivisme, ada kebenaran moral yang obyektif yang bisa diketahui, ketika kita bisa mengetahui kebenaran yang lain mengenai kehidupan. Sedangkan menurut nonkognitisme, penilaian obyektif mengenai keyakinan moral tidak mungkin bisa dilakukan. Semua hal adalah subyektif. Tidak ada benar atau salah yang bisa diketahui secara pasti. Yang ada hanya keyakinan, pendirian/sikap, reaksi emosional, dan semacamnya. Yang juga pernah disinggung oleh Hamlet tidak ada sesuatu yang baik ataupun buruk kecuali karena kita berpikir demikian

Bagi etika keagamaan tradisional, Tuhan dianggap sebagai kebajikan (St.Agustine), atau tebatasi oleh kebajikan (Plato), dan merupakan sumber dan pendukung semua nilai. Sebagai semesta moral, dunia ini di atur menurut hukum moral yang membangun sesuatu secara fisik (St. Thomas Aquinas) atau mengungkapkan dirinya dalam realitas diri terdalam yang tak dapat diketahui (Kant).

Pemikir besar Eropa dari kalangan kristen adalah Thomas Aquinas (1225-1274). Menurut Aquinas, Tuhan adalah tujuan akhir manusia, karena Ia adalah nilai tertinggi dan universal, dan karenanya kebahagiaan manusia tercapai apabila ia memandang Tuhan.

Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan kerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasiimplikasi terhadap dunia bisnis. Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia.

Disini secara umum dapat dikemukakan beberapa prinsip etika bisnis tersebut.

Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Kebebasan adalah unsur hakiki dari prinsip otonomi ini, prasyarat utama untuk bertindak secara etis, karena bersumber dari kemauan baik serta kesadaran pribadi. kebebasan saja belum menjamin bahwa seseorang bertindak membabi buta tanpa menyadari apakah tindakannya itu baik atau tidak.

Prinsip kejujuran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

Prinsip keadilan. Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil, serta dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Prinsip integritas moral. Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orangorangnya maupun perusahaannya.

Etos bisnis Pertanyaan pertanyaan penting yang perlu di jawab adalah bagaimana menerapkan prinsipprinsip etika bisnis ini sehingga benarbenar operasional. Penerapan prinsip etika bisnis yang perusahaan anut bisa beragam atau sebagiannya merupakan varian dari prinsip-prinsip dengan pertama-tama membangun apa yang dikenal sebagai budaya perusahaan (corporate culture) atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain yang lebih cenderung disebut sebagai etos bisnis

SEKIAN DAN TERIMA KASIH Wabillahitaufik walhidayah... wassalamualikum wr. wb....


SALAM SUPER !!!

Anda mungkin juga menyukai