Andreas Lako
Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang
Pertanyaan krusial:
Apakah Indonesia sudah siap menerapkan Sustainability
Accounting and Reporting? Belum siap!!
1. Para akuntan masih “terlena” dan merasa tetap berada pada “zona
nyaman” dengan praktik akuntansi berbasis GAAP/PABU dan SAK
konservatif sehingga tidak mau berubah
2. Meski muncul tekanan global agar akuntansi bertransformasi menuju
Green Accounting atau Sustainability Accounting, namun para
akuntan masih bingung bagaimana caranya......
3. Beberapa tahun terakhir, sejumlah akuntan pendidik telah merespon
positif krisis sosial-lingkungan dan praktik TJSLP-CSR & green
business dengan mengembangankan Akuntansi Sosial &Lingkungan
atau Akuntansi CSR sebagai suatu mata kuliah wajib/pilihan.
Namun perspektif Akuntansi Keuangan konvensional masih sangat
dominan dalam perlakuan akuntansinya
Teori dan Aplikasi
AKUNTANSI HIJAU
Sustainability Accounting vs Green Accounting
Essence of
Accounting
5. Reporting
financial &
nonfinancial
information 3.To record
transactions,
(financial events & objects
statements, financial 4. Summarization
reporting)
Information
(journal, post,
work sheet,
correction journal
& closing journal)
Contoh Praktik
Akuntasi konvensional vs Akuntansi Hijau
Contoh transaksi:
PT A menyisihkan dana Rp 1 miliar untuk penebangan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, Rp 1,5 miliar
untuk pembukaan jalan menuju perkebunan dan Rp 500 juta untuk dana CSR.
Kas/aset -, Biaya +, laba -, ekuitas -, dividen -, Kas -, ATB +, jumlah aset =, (penjualan/pendapatan +,
liabitas +, harja jual produk/jasa + aset +, laba +, ekuitas +, liabilitas -)
Laporan Posisi Keuangan Hijau
ASET LIABILITAS
Biaya operasional:
Biaya pemasaran Rp xxx
Biaya administrasi & umum Rp xxx +
Total biaya operasional Rp xxx -
Laba/rugi operasional Rp xxx