Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

Corporate Social Responsibility

Kelompok 6

Yohanes Gunawan 1414190005


Maghfirani Arthania 1414190037
Widha Christyanti 1414190075

FAKULTAS EKONOMI

AKUNTANSI S-1

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I

2017
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Semakin banyaknya perusahaan dan industri yang melakukan kegiatan bisnis,
menandakan semakin berkembangnya kegiatan bisnis di suatu negara. Indonesia sebagai
negara berkembang juga mengalami peningkatan dalam hal itu, adanya jumlah perusahaan
bisnis dan industri yang terus bertambah seakan dijadikan pilihan berusaha bagi kebanyakan
masyarakat.
Keberadaan perusahaan dalam suatu lingkungan negara akan memiliki dampak positif
dan negatif. Artinya, sebuah perusahaan yang berada di tenga-tengah masyarakat disatu
sisi akan menguntungkan, dan disisi lain akan dapat menimbulkan kerugian. Contoh hal yang
menguntungkan sangat banyak sekali diantaranya bagi perusahaan sendiri, tentu akan
dapat menajalankan misi dan visi perusahaan yaitu menjalankan usaha yang bertujuan
memperoleh laba. Dalam hal positif bagi masyarakat terhadap keberadaan perusahaan
dilingkungannya, tentu akan mampu menarik tenaga kerja yang akan dijadikan keryawan
perusahaan.
Ketika keberadaan perusahaan dilihat dari sisi dampaknya yang negatif, maka
timbullah beberapa kejadian yang kondisinya merugikan lingkungan dan masyarakat
disekitarnya. Hal ini secara nyata terjadi salah satunya karena permasalahan limbah
perusahaan yang merusak lingkungan dan masyarakat. Ini merupakan satu diantara sekian
bentuk dampak negatif dari perusahaan.
Untuk itu, perlu adanya sebuah program, komitmen, dan strategi perusahaan yang
menangani dampak negatif yang terjadi tersebut. Karena jika dampak negatif yang
ditimbulkan perusahaan dapat diminimalisir, bahkan kalau bisa dihilangkan. Maka hal itu
dapat meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat, meningkatkan pembangunan
ekonomi berkelanjutan, mempermudah perusahaan dalam mendapatkan kepercayaan
masyarakat terhadap produk yang ditawarkan nantinya. Inilah yang umum disebut
tanggung jawab sosial atauCorporate Social Responsibility.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Corporate Social Responsibility secara sempit dan luas ?
2. Bagaimana sejarah dari awal lahirnya konsep Corporate Social Responsibility ?
3. Bagaimana pandangan tentang Corporate Social Responsibility dari segi sifat dan opini
pihak-pihak terkait ?
4. Bagaimana manfaat dari Corporate Social Responsibility bagi pihak-pihak
yangbersangkutan ?
5. Bagaimana prinsip dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility?
6. Bagaimana hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan bisnis?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Corporate Responsibility


Dilihat dari asal katanya, Corporate Social Responsibility berasal dari literatur etika
bisnis di Amerika Serikat dikenal sebagai Corporate Social Responsibility atau Social
Responsibility Of Corporation. Secara umum istilah CSR diterjemahkan menjadi tanggung
jawab sosial perusahaan. Kata Corporate dipahami sebagai perusahaan besar. Sedangkan
perusahaan merupakan badan hukum yang didirikan untuk melayani kepentingan umum
disamping keuntungan.
Menurut Darwin (2004) Corporate Responsibility adalah mekanisme bagi suatu
organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan
sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeolders, yang melebihi
tanggung jawab organisasi dibidang hukum.
Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas
setempat maupun masyarakat pada umumnya.
The World Business Council for Sustainable Devolopment (WBCSD)
mendefinisikan corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan
sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi
berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga
mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas
kehidupan dengan cara yang bermanfaat, baik dari segi bisnis maupun untuk pembangunan.
CSR sebagai bentuk tanggung jawab moral suatu organisasi
bisnisterhadap stakeolders.Dalam pengertian terbatas tanggung jawab sosial suatu
perusahaan dipahami sebagai upaya untuk tunduk dan memenuhi hukum, seperti tanggung
jawab sosial bisnis. Sedangkan secara luas, Corporate Social Responsibility dipahami sebagai
konsep yang lebih manusiawi, yang menjunjung tinggi moralitas. Setiap perusahaan
menentukan sendiri bentuk tanggung jawab sosial yang akan dilakukannya sesuai dengan
kemampuan perusahaan tersebut.
Tanggung jawab sosial ini dapat berupa tanggung jawab terhadap kebersihan dan
kesehatan lingkungan, keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya, pertisipasi
perusahaan pada pembangunan lingkungannya. Jadi, dari beberapa definisi yang
diungkapkan diatas, penulis menyimpulkan bahwa Corporate Responsibility atau tanggung
jawab perusahaan yaitu mekanisme sebuah perusahaan berbentuk komitmen bisnis yang
diintegrasikan melalui perhatian dan pemberian kontribusi perusahaan kepada masyarakat
dan lingkungan sebagai bentuk partisipasi perusahaan (dunia bisnis) untuk mewujudkan
pembangunan ekonomi berkelanjutan.

B. Sejarah Corporate Responsibility


Wacana CSR mulai berkembang dalam dekade 1980-1990. Konsep Social
Responsibility lahir di Brazilia tahun 2002 ketika adanya pertemuan Johannesburg yang
dihadiri pemimpin dunia.
Konsep Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Resposibility) telah disahkan oleh
DPR RI tanggal 20 juli 2007 yang terbukti dengan ditetapkannya Undang-Undang No 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).
Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan yang
sebelumnya merupakan suatu hal yang bersifat sukarela berubah menjadi suatu hal yang
wajib dilaksanakan. Hal ini dapat kita ketahui dari pasal 66 angka 2 C UUPT berbunyi :
Tanggung jawab dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan
kewajaran.

Tanggung jawab sosial merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan


lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus ang
berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan.

C. Pandangan tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Beberapa pandangan yang diungkapkan dalam bukunya Manajemen Strategik Konsep dan
Aplikasi diantaranya :
1) Pandangan Tradisional
Membicarakan tanggung jawab perusahaan ada dua konsep awal yang sejak dulu
menjadi landasan perusahaan-perusahaan dalam menjalankan praktik
tanggung jawab sosial. Ada pihak yang mengatakan bahwa urusan bisnis adalah
menjalankan bisnis saja. Hanya ada satu tanggung jawab social perusahaan, yaitu
menggunakan sumber daya dengan aktivitas-aktivitas yang biasa mendapatkan dan
meningkatkan laba perusahaan, sepanjang semuanya sesuai aturan yang ada, terbuka,
dan bersaing bebas tanpa kecurangan.
Pandangan ini sekaligus menyiratkan bahwa upaya perusahaan motifnya bukan
ekonomi (misalnya untuk kesejahteraan masyarakat sekitar), suatu saat perusahaan
bisa memiliki kemungkinan merugi karena meningkatnya biaya-biaya yang dikeluarkan
perusahaan.
2) Pandangan Sosioekonomi
Ada pandangan yang menyebutkan bahwa kalangan bisnis selayaknya memiliki
tanggung jawab lebih. Ada empat pokok pikiran dari pandangan ini, yaitu:
a. Tanggung jawab perusahaan lebih dari sekedar menciptakan laba, yaitu
perusahaan juga terlibat untuk urusan menjaga dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
b. Perusahaan pada dasarnya bukan pihak independen yang hanya bertanggung
jawab kepada pemegang sahamnya.
c. Perusahaan seharusnya memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat yang
lebih luas, baik untuk urusan sosial, hukum, dan berbagai masalah perpolitikan.
d. Perusahaan haruslah melakukan hal-hal yang baik dan benar dan bermanfaat
bagi masyarakat dalam menjalankan usahanya.

Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) memiliki beberapa


pandangan dilihat dari segi mendukung atau tidaknya penerapan CSR oleh beberapa
pihak yaitu adanya pro dan kontra. Artinya, adanya pendangan yang mendukung
konsep ini dan ada yang menolak untuk menerapkan konsep tanggung jawab sosial
perusahaan.

No Pandangan kelompok yang pro Pandangan kelompok yang contra


terhadap tanggung jawab sosial terhadap tanggung jawab sosial dari
dari organisasi bisnis organisasi bisnis

1. Kegiatan bisnis sering kali Perusahaan tidak memiliki ahli yang


menimbulkan masalah, oleh mengkhususkan dalam bidang sosial
karena itu sudah semestinya dan kemasyarakatan, oleh karena itu
perusahaan bertanggung jawab sulit bagi perusahaan bertanggung
atas apa yang dilakukannya jawab

2. Perusahaan adalah bagian dari Perusahaan yang ikut berpartisipasi


lingkungan sosial masyarakat, dan bertanggung jawab dalam
oleh karena itu sudah lingkungan sosial masyarakat justru
semestinya ikut berpartisipasi akan memiliki kekuatan untuk
dan bertanggung jawab atas apa mengontrol masyarakat dan itu
yang terjadi di masyarakat indikasi yang kurang baik secara sosial

3. Perusahaan biasanya memiliki Akan banyak terdapat konflik


sumber daya untuk kepentingan di masyarakat jika
menyelesaikan masalah perusahaan terlibat dalam aktivitas
dilingkungan sosial masyarakat sosial
4. Perusahaan adalah pertner dari Tujuan perusahaan bukan untuk motif
lingkungan sosial sosial, akan tetapi untuk memperoleh
kemasyarakatan, sebagaimana profit dan mencapai tujuan yang
halnya juga pemerintah dan diharapkan oleh para pemilik
masyarakat lain pada umumnya perusahaan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa konsep penerapan Corporate Social


Responsibility oleh perusahaan dapaat dlihat dari sisi diterima atau ditolaknya oleh berbagai
pihak dan dapat juga dilihat dari sifat perusahaan itu sendiri yang meliputi pandangan
tradisional dan pandangan sosioekonomi. Tolak ukur dari berbagai pandangan ini tetap saja
pada konsep perusahaan sebagai kegiatan bisnis yang profit oriented yang merasa tak perlu
memikirkan tanggung jawab sosial yang pada dasarnya itu merupakan kewajiban dan
tanggung jawab pemerintah.

D. Manfaat dan Tujuan


Corporate responsibility memiliki kemanfaatan untuk meningkatkan reputasi
perusahaan, menjaga imagedan strategi perusahaan. Tanggung jawab sosial sebagai
konsekuensi logis keberadaan perusahaan di sebuah lingkungan masyarakat mendorong
perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengambil inisiatif terhadap tanggung jawab sosial.
Karena ada manfaat jangka panjang bagi semua pihak, diantaranya:

1. Bagi Perusahaan
Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan memberikan tanggung jawab
sosial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan
dilingkungannya. Selain itu perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap
memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat, sehingga perusahaan akan
lebih mudah menawarkan atau memasarkan produk kepada masyarakat.

2. Bagi Masyarakat
Yaitu adanya kepentingan masyarakat yang diperhatikan oleh perusahaan, timbulnya
pandangan baru dalam hubungan masyarakat dengan dunia bisnis yang bersifat
kemitraan dalam membangun masyarakat lingkungan yang lebih baik.

3. Bagi Pemerintah
Pemerintah pada akhirnya mendapatkan partner pada meujudkan tatanan
masyarakat yang lebih baik karena, pemerintah sebagai pihak legitimasi. Artinya
sebahagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal
ini perusahaan atau organisasi bisnis.
Manfaat program CSR bagi pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan kalau
dilaksanakan secara sistematis, terintegrasi dan berkesinambunga, agar program-
program CSR bisa tepat sasaran dan dapat dipantau tingkat efektivitas dan kinerjanya.

Manfaat - manfaat CSR dapat menjaga kelanggengan operasi perusahaan di masa


depan. Misalnya soal citra perusahaan pada publik. Dengan citra yang baik, perusahaan
bisa menjadi tempat pilihan untuk bekerja bagi karyawan-karyawan yang bertalenta baik,
menjadi suatu kepercayaan yang baik bagi rekan bisnis termasuk investor.

Jadi, dari beberapa penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa manfaat


dari Corporate Social Responsibility ini sangat berpengaruh besar terhadap perusahaan,
pemerintah dan masyarakat. Terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara
perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Secara khusus, bagi perusahaan yang
mendukung CSR ini cenderung memperoleh manfaat yang lebih besar dari program CSR
baik secara jangka pendek, maupun jangka panjang, langsung maupun tidak langsung.

E. Prinsip-Prinsip yang Harus Dipegang dalam Melaksanakan CSR

Prinsip pertama adalah kesinambungan atau sustainability. Ini bukan berarti perusahaan
akan terus-menerus memberikan bantuan kepada masyarakat. Tetapi, program yang
dirancang harus memiliki dampak yang berkelanjutan. CSR berbeda dengan donasi
bencana alam yang bersifat tidak terduga dan tidak dapat di prediksi. Itu menjadi
aktivitas kedermawanan dan bagus.

Prinsip kedua, CSR merupakan program jangka panjang. Perusahaan mesti menyadari
bahwa sebuah bisnis bisa tumbuh karena dukungan atmosfer sosial dari lingkungan di
sekitarnya. Karena itu, CSR yang dilakukan adalah wujud pemeliharaan relasi yang baik
dengan masyarakat. Ia bukanlah aktivitas sesaat untuk mendongkrak popularitas atau
mengejar profit.

Perinsip ketiga, CSR akan berdampak positif kepada masyarakat, baik secara ekonomi,
lingkungan, maupun sosial. Perusahaan yang melakukan CSR mesti peduli dan
mempertimbangkan sampai kedampaknya.

Prinsip keempat, dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukkan ke dalam cost structure
perusahaan sebagaimana budjet untuk marketing yang pada akhirnya akan
ditransformasikan ke harga jual produk. CSR yang benar tidak membebani konsumen.
Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Bisnis

Hasil Survey The Millenium Poll on CSR (1999) yang dilakukan oleh Environics
International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader
Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam
membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik
terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra
perusahaan & brand image-lah yang akan paling memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3
yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial,
ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen. Lebih lanjut, sikap konsumen
terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah ingin menghukum (40%)
dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara
kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau disebut Corporate Social
Responssibility merupakan suatu komitmen yang terintegrasi yang dilakukan perusahaan
kepada lingkungan dan masyarakat sebagai wujud kepedulian dan kontribusi perusahaan
dalam membantu pembangunan ekonomi berkelanjutan
Konsep penerapan Corporate Social Responsibility oleh perusahaan dapaat dlihat dari
sisi diterima atau ditolaknya oleh berbagai pihak dan dapat juga dilihat dari sifat perusahaan
itu sendiri yang meliputi pandangan tradisional dan pandangan sosioekonomi. Tolak ukur
dari berbagai pandangan ini tetap saja pada konsep perusahaan sebagai kegiatan bisnis
yang profit oriented yang merasa tak perlu memikirkan tanggung jawab sosial yang pada
dasarnya itu merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah.
Manfaat dari Corporate Social Responsibility ini sangat berpengaruh besar terhadap
perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Terjadi hubungan yang saling menguntungkan
antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Secara khusus, bagi perusahaan yang
mendukung CSR ini cenderung memperoleh manfaat yang lebih besar dari program CSR baik
secara jangka pendek, maupun jangka panjang, langsung maupun tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai