Anda di halaman 1dari 6

Corporate Social Responsibility (CSR)

Mini Paper ini dibuat untuk memenuhi penugasan Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Anggota Kelompok:

David Adi Pracoyo


Immun Memorium Banjarnahor
Miftahusy Syaidurrohman
Utomo Priyono

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


PROGRAM STUDI EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesejahteraan masyarakat makin menjadi titik fokus suatu perusahaan. Tentunya
dalam suatu kegiatan perusahaan, selaku pengusaha memiliki tanggung jawab untuk
membangun hubungan yang harmonis kepada masyarakat yang berada di sekitar
lingkungan operasi perusahaan tersebut. Menurut Suwaldiman (2000), berdasarkan
karakteristik sistem perekonomian Indonesia, ada 3 kelompok pihak yang
berkepentingan terhadap pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan perusahaan,
yaitu investor dan kreditor, pemerintah dan masyarakat umum. Nurmansyah (2006)
berpendapat bahwa meskipun tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan
sebesar-besarnya, sebuah perusahaan tidak dapat dilepaskan dari masyarakat. Terutama
pada saat sekarang ini dimana masyarakat difokuskan pada dampak kurang baik dari
masyarakat Peranan Corporate Social Responsibility (Barbara dan Suharti) 175 bisnis
(Ahmad, et al., 2003). Oleh karena itulah dunia usaha pada saat ini tidak lagi hanya
memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan
sudah meliputi keuangan, sosial, dan aspek lingkungan yang biasa disebut Triple bottom
line. Sinergi tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan
(Siregar, 2007) (Barbara Gunawan 2008).
Dewasa ini dalam menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi
teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka
memperhatikan pertanggungjawaban sosial perusahaan (Edwin dan Nurdiono, 2007).
Dengan menerapkan Corporate Social Responsibility (CRS) diharapkan perusahaan
memiliki suatu tanggung jawab sosial terhadap komunitas dan lingkungan dalam segala
aspek operasional perusahaan seperti terhadap masalah-masalah yang berdampak pada
lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Pada dasarnya,
CSR tidak hanya terbatas pada pemberian dana kepada masyarakat dan lingkungan
sosial saja, tetapi juga meliputi menjaga hubungan jangka panjang yang baik dengan
para pihak yang terkait dengan perusahaan. Perusahaan yang baik tidak hanya memburu
keuntungan ekonomi belaka (profit) melainkan pula memiliki kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people). berdasarkan
Undang-Undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseoran Terbatas (UUPT) pasal 1 ayat
3, dijelaskan bahwa CSR adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas masyarakat dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya. Maka, perusahaan harus berupaya melakukan sesuatu agar
kualitas masyarakat meningkat sehingga pembangunan ekonomi suatu negara bersifat
keberlanjutan.
Perseroan tidak hanya dihadapkan pada tanggung jawab perolehan keuntungan
atau laba, tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungannya.
Jika masyarakat yang terdampak menilai perseroan kurang atau bahkan tidak
memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya serta tidak dapat merasakan kontribusi
secara langsung bahkan hanya dapat merasakan dampak negative dari beroperasinya
sebuah perusahaan maka kondisi tersebut akan menimbulkan resistensi masyarakat atau
gejolak sosial (Untung 2008).
Prakteknya Corporate Social Responsibility yang dalam ketentuan perundang-
undangan tersebut telah ditentukan sebagai sebuah kewajiban hukum bagi setiap
perseroan, tetapi dalam perjalannya Corporate Social Responsibility belum dapat
dijalankan sesuai dengan konsep Corporate Social Responsibility itu sendiri. Komitmen
perseroan untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan memperhatikan
aspek finansial atau ekonomi, sosial, dan lingkungan itulah yang menjadi isu utama dari
konsep Corporate Social Responsibility. Sebagai contoh konflik yang sering terjadi
antara perseroan dengan masyarakat sekitar terutama masyarakat yang terkena dampak.
Konflik terjadi antara perseroan dengan masyarakat tidak hanya dialami oleh
perusahaan-perusahaan besar saja, tetapi juga dialami oleh perusahaan berskala kecil
misalnya terhadap PT. Anugrah Karya Agra Sentosa (AKAS) yang merupakan
perusahaan tambang galian C di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, selama dalam
tahapan pembangunan diawal operasi, PT AKAS telah membuat sejumlah perjanjian
denganmasyarakat sekitar, seperti mendukung kegiatan sosial masyarakat setempat, dan
membantu setiap kegiatan yang ada di masyarakat terkena dampak. Faktanya janji itu
juga tidak pernah dilakukan, sehingga masyarakat menganggap pihak perseroan telah
malakukan ingkar janji dan meminta perseroan menghentikan aktifitas pertambangan
(Budimanta 2008).

1.2 Rumusan Masalah


 Apa arti dari Corporate Social Responsibility?
 Bagaimana konsep Corporate Social Responsibility?
 Apa saja pemahaman dasar Corporate Social Responsibility bagi suatu
perusahaan?

1.3 Tujuan
 Memahami mengenai arti, konsep, dan pemahaman dasar Corporate Social
Responsibility bagi perusahaan.

BAB II
PEMBAHASAN

Konsep CRS
Terdapat 2 jenis konsep CSR, pengertian pertama yaitu CSR berkaitan dengan
tujuan mencapai ekonomi berkelanjutan (Sustainable economic activty), Keberlanjutan
ekonomi bukan hanya soal tanggung jawab sosial melainkan juga akuntabilitas
(Accountability) perusahaan terhadap masyarakat dan bangsa. Yang kedua menurut
pendapat para ahli berikut :
 Menurut (Widjaja & Yeremia, 2008)
CSR merupakan bentuk kerjasama antara perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas)
dengan segala hal (stake-holders) yang secara langsung maupun tidak langsung
berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap menjamin keberadaan dan kelangsungan
hidup usaha (sustainability) perusahaan tersebut. Tanggung jawab sosial dan lingkungan
seharusnya menjadi komitmen bagi perseroan untuk berperan serta dalam
pembanggunan ekonomi berkelanjutan di lingkungan hidup yang bermanfaat, baik bagi
perseroan sendiri, maupun masyarakat umum.
 Menurut (Kotler & Nance, 2005)
mendefinisikannya sebagai komitmen korporasi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar melalui kebijakan praktik bisnis dan pemberian kontribusi sumber
daya korporasi.
 World Business Council for Sustainable Development
didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi pada
pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan memperhatikan para karyawan dan
keluarganya, masyarakat sekitar serta public pada umumnya guna meningkatkan
kualitas hidup mereka.
Dari pengertian tersebut dapat di ketahui bahwa CSR merupakan tanggung jawab sosial
bagi perusahaan dalam hubunganya dengan pihak internal maupun eksternal perusahaan

Arti Penting CSR


Ada berbagai macam faktor penyebab mengapa tanggung jawab sosial menjadi begitu
penting dalam lingkup organisasi, diantaranya adalah : (Sulistyaningtyas , 2006 )
1. Adanya arus globalisasi, yang memberikan gambaran tentang hilangnya garis
pembatas diantara berbagai wilayah di dunia sehingga menhadirkan
universalitas. Dengan demikian menjadi sangat mungkin untuk perusahaan
multinasional dapat berkembang dimana saja sebagai mata rantai globalisasi;
2. Konsumen dan investor sebagai public primer organisasi profit membutuhkan
gambaran mengenai tanggung jawab organisasi terhadap isu sosial dan
lingkungannya;
3. Sebagai bagian dalam etika berorganisasi, maka dibutuhkan tanggung jawab
organisasi untuk dapat mengelola organisasi dengan baik (lebih layak dikenal
dengan good corporate governance);
4. Masyarakat pada beberapa negara menganggap bahwa organisasi sudah
memenuhi standard etika berorganisasi, ketika organisasi tersebut peduli pada
lingkungan dan masalah social;
5. Tanggung jawab sosial setidaknya dapat mereduksi krisis yang berpotensi terjadi
pada organisasi;
6. Tanggung jawab sosial dianggap dapat meningkatkan reputasi organisasi.
CSR bukan saja upaya menunjukkan kepedulian sebuah organiasasi pada persoalan
sosial dan lingkungan, namun juga dapat menjadi pendukung terwujudnya
pembangunan yang berkesinambungan dengan menyeimbangan aspek ekonomi
danpembangunan sosial yang didukung dengan perlindungan lingkungan hidup. Dalam
rangka merespon perubahan dan menciptakan hubungan kepercayaan, maka upaya yang
kini dilaksanakan oleh organisasi (khususnya organisasi bisnis) adalah merancang dan
mengembangkan serangkaian program yang mengarah pada bentuk tanggung jawab
sosial. Program ini menjadiparameter kepedulian organisasi dengan mengembangkan
sayap sosial kepadapublik. Kepedulian dan pengembangan sayap ini bukan dalam
kerangka membagibagi “harta” sehingga dapat menyenangkan banyak pihak, tetapi
lebih pada bagaimana memberdayakan masyarakat, agar bersamasama dengan
organisasi dapat peduli terhadap ranah sosial.

Dasar Pemahaman CSR bagi Perusahaan


Terdapat 3 hal pokok mengenai pemahaman dasar CSR bagi suatu perusahaan, yaitu:
1. Suatu peran yang bersifat sukarela (Voluntary), yaitu suatu perusahaan
membantu mengatasi masalah sosial dan lingkungan , namun perusahaan bebas
untuk melakukanya ataupun tidak melakukannya.
2. Selain sebagai intuisi profit, perusahaan menyisihkan sebagian pendapatananya
untuk kedermawanan (Filantropi), yang bertujuan untuk memberdayakan sosial
dan perbaikan lingkungan akibat dari eksplorasi dan eksploitasi.
3. CSR sebagai bentuk kewajiban (obligation) perusahaan untuk peduli terhadap
dan mengentaskan krisis kemanusiaan dan lingkungan yang terus meningkat.
Sehingga pemahaman CSR didasarkan pada pemikiran bahwa bukan hanya Pemerintah
melalui penetapan kebijakan publik (Public Policy), tetapi perusahaan juga bertanggung
jawab terhadap masalah masalah sosial, Tidak ada satu perusahaan pun yang hidup di
dalam suatu ruang hampa dan hidup terisolasi. Perusahaan hidup di dalam dan bersama
suatu lingkungan. Perusahaan dapat hidup dan dapat tumbuh berkat masyarakat dimana
perusahaan itu hidup, menyediakan berbagai infrastruktur umum bagi kehidupan
perusahaan tersebut, antara lain dalam bentuk jalan, transportasi, listrik, pemadaman
kebakaran, hukum dan penegakannya oleh para penegak hukum (polisi, jaksa dan
hakim).

BAB III
PENUTUP
Berdasarkan makalah yang telah kami susun, kami dapat simpulkan bahwa perusahaan
dalam bisnisnya tidak hanya mimikirkan soal keuntungan saja, tetapi perusahaan juga
harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan.
Corporate Social Responsibility merupakan upaya manajemen yang dijalankan oleh
entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasar
keseimbangan pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan meminimalkan dampak
negatif dan memaksimalkan dampak positif disetiap pilar.
DAFTAR PUSTAKA

Barbara Gunawan, Suharti Sri Utami. "PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY." Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 2008: 1-2.

Budimanta, Arif. Corporate Social Responsibility. Alternatif Bagi Perusahaan. Jakarta: Indonesia
Center for Sustainable Development (ICSD), 2008.

Untung, Hendrik Budi. Corporate Social Resonsibility. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Anda mungkin juga menyukai