Disusun Oleh :
Dosen Pengajar :
DAFTAR ISI
1
DAFTAR ISI .................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
2
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang
wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan
hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah
siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya,
integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Penyelesaian konflik bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan cara negosiasi. Negosiasi biasanya dilakukan untuk mendapat jalan tengah dalam
sebuah kasus agar keadaan bisa.
BAB II
PEMBAHASAN
KONFLIK
3
A. Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
4. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih
pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh
perbedaan tujuan.
5. Menurut Stoner dan Freeman(1989:392) membagi pandangan menjadi dua bagian,
yaitu :
4
a. Pandangan tradisional (Old view) . Pandangan tradisional menganggap bahwa
konflik dapat dihindari. Hal ini disebabkan konflik dapat mengacaukan organisasi
dan mencegah pencapaian tujuan yang optimal.
b. Pandangan modern (Current View). Konflik tidak dapat dihindari. Hal ini
disebabkan banyak faktor, antara lain struktur organisasi, perbedaan tujuan,
persepsi, nilai – nilai, dan sebagainya. Konflik dapat mengurangi kinerja organisasi
dalam berbagai tingkatan.
6. Menurut Myers (1993:234) Konflik dipahami berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
a. Pandangan tradisional. konflik dianggap sebagai sesuatu yang buruk yang harus
dihindari. Pandangan ini sangat menghindari adanya konflik karena dinilai sebagai
faktor penyebab pecahnya suatu kelompok atau organisasi. Bahkan seringkali
konflik dikaitkan dengan kemarahan, agresivitas, dan pertentangan baik secara
fisik maupun dengan kata-kata kasar.
b. Pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada anggapan bahwa
konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai konsekuensi logis
interaksi manusia. Namun, yang menjadi persoalan adalah bukan bagaimana
meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya secara tepat sehingga tidak
merusak hubungan antarpribadi bahkan merusak tujuan organisasi. Konflik
dianggap sebagai suatu hal yang wajar di dalam organisasi. Konflik bukan
dijadikan suatu hal yang destruktif, melainkan harus dijadikan suatu hal konstruktif
untuk membangun organisasi tersebut, misalnya bagaimana cara peningkatan
kinerja organisasi.
Contoh : Pada satu kesempatan, ada temanmu yang mencoba untuk mengacaukan
jalannya diskusi dengan menanyakan hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dibahas
dalam diskusi tersebut. Kamu yang bertindak selaku moderator melakukan
interupsi dan mencoba meluruskan pertanyaan untuk kembali ke permasalahan
pokok. Namun temanmu (si penanya) tadi menganggap kelompokmu payah dan
tidak siap untuk menjawab pertanyaan.
2. Faktor Kebudayaan
Latar kebudayaan yang berbeda di suatu masyarakat dapat menimbulkan terjadinya
konflik. Kebudayaan masing-masing daerah memiliki keunikan tersendiri dan
dapat membentuk kepribadian seseorang.
5
Contoh : perilaku dan cara berbicara orang Batak yang keras seringkali dianggap
arogan dan suka marah oleh orang lain yang berbeda kebudayaan, misalnya
orang Sunda.
3. Faktor Kepentingan
Setiap individu maupun kelompok di dalam suatu masyarakat memiliki beragam
kepentingan masing-masing. Kepentingan tersebut bisa dalam hal ekonomi, sosial,
maupun politik.
C. Jenis-Jenis Konflik
1. Menurut Dahrendorf, konflik dibagi menjadi 4 mcam yaitu :
a. Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-
peranan dalam keluarga/profesi (konflik peran)
b. Konflik antara kelompok-kelompok sosial, misalnya antar keluarga, antar genk.
c. Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir, misalnya polisi melawan
massa.
d. Konflik antar satuan sosial, misalnya kampanye dan perang saudara.
e. Konflik antar politik
2. Konflik tugas yaitu konflik yang berhubungan dengan isi dan sasaran pekerjaan.
3. Konflik proses yaitu konflik yang berhubungan dengan cara melakukan pekerjaan.
4. Konflik hubungan yaitu konflik yang didasarkan atas hubungam personal.
D. Akibat Konflik
1. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami
konflik dengan kelompok lain.
2. Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
3. Perubahan kepribadian pada individu, misal timbulnya rasa dendam, benci, saling
curiga dan lain-lain.
4. Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
5. Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
F. Contoh-Contoh Konflik
6
1. Konflik Vietnam berubah menjadi perang.
2. Konflik Timur Tengah merupakan contoh konflik yang tidak terkontrol sehingga
timbul kekerasan. Hal ini dapat dilihat dalam konflik Israel dan Palestina.
3. Konflik Katolik-Protestan di Irlandia Utara memberikan contoh konflik bersejarah
lainnya.
4. Banyak konflik yang terjadi karena perbedaan ras dan etnis. Ini termasuk konflik
Bosnia-Kroasia, konflik di Rwanda dan konflik di Kazakhstan.
NEGOSIASI
A. Pengertian
7
Negosiasi menurut KBBI adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok/organisasi) dan pihak
(kelompok/organisasi) yang lain.
1. Suyud Margono
Negosiasi adalah proses konsensus yang digunakan para pihak untuk memperoleh
kesepakatan diantara mereka.
2. Linda L.Putnam
Negosiasi merujuk pada dua atau lebih orang yang bekerja sama untuk meraih
keputusan yang biasanya dilakukan melalui pertukaran usul ataupun sebaliknya.
3. Henry Kissinger (1969)
Negosiasi adalah sebuah proses mengkombinasikan posisi konflik ke dalam posisi yang
umum dibawah sebuah aturan keputusan yang bulat.
4. Robbins (2003)
Negosiasi adalah sebuah proses yang didalamnya 2 pihak atau lebih bertukar barang
dan jasa dan berupaya menyepakati tingkat kerjasama tersebut bagi mereka.
5. Jackman (2005)
Negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara 2 pihak atau lebih yang pada
mulanya memiliki pemikiran berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan.
B. Jenis-Jenis Negosiasi
8
Negosiator mendapatkan keuntungan besar dari kesepakatan sedangkan pihak
lawan mendapatkan keuntungan yang sedikit. Contohnya salah satu pihak berhasil
memaksa seseorang untuk bermain basket walaupun pihak ke 2 tidak bisa bermain.
c. Negosiasi akomodasi (lose-win)
Negoisator akan memperoleh keuntungan yang sedikit bahkan kerugian sedangkan
pihak lawan bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Contohnya Kakak
mengajak adiknya untuk menonton film horor tetapi adiknya ingin menonton film
kartun. Karena adiknya takut dengan film horor, akhirnya sang kakak mengalah dan
mengikuti film kartun adiknya.
d. Negosiasi menghindari konflik (lose-lose)
Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang terjadi sehingga kedua
belah pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan konflik. Contohnya kedua orang
berselisih terhadap pemilihan tempat bermain dan hasilnya kedua belah pihak tidak
jadi bermain bersama.
C. Tujuan Negosiasi
1. Untuk menyatukan perbedaan-perbedaan pendapat dari orang-orang yang memiliki
kepentingan yang berbeda.
2. Untuk mendapatkan/mencapai kata kesepakatan dalam persamaan persepsi, saling
pengertian dan persetujuan.
3. Untuk mendapatkan kondisi penyelesaian/jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
D. Ciri-Ciri Negosiasi
1. Adanya tawar-menawar
2. Adanya ketidak setujuan atau kesepakatan antara kedua belah pihak
3. Terjadinya sebuah dialog
4. Terdapat kalimat persuasif (bujukan)
BAB III
PENUTUP
9
Kesimpulan
Dalam setiap kegiatan yang berlangsung dalam kehidupan kita sehari-hari sering
terjadi ketidaksamaan pendapat dengan orang lain yang akan menuntun kita pada konflik.
Masalah tersebut dapat berkepanjangan dan rumit apabila tidak segera dinegosiasikan. Untuk
itu negosiasi yang diterapkan atau dilaksanakan harusnya kuat untuk mengatasi konflik yang
sedang terjadi. Karena konflik tersebut bisa saja membawa kita pada kematian bagi
organisasi atau penurunan kinerja seseorang pada organisasi.
Daftar Pustaka
10
https://marwanhkm.wordpress.com/2012/05/02/makalah-prilaku-organisasi-konflik-dan-
negoisasi/
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-konflik.html
https://www.siswapedia.com/faktor-faktor-penyebab-konflik-sosial/
https://simba-corp.blogspot.com/2018/11/makalah-konflik-dan-negosiasi-dalam.html?m=1
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-negosiasi-negotiation-tahapan-negosiasi/
http://yayanxtpm1.blogspot.com/2016/03/negosiasi-pengertian-jenis-ciri-tujuan.html?m=1
https://www.pahlevi.net/pengertian-negosiasi/
https://brainly.co.id/tugas/5371379
https://venomthief.blogspot.com/2016/05/pengertiantujuanstrukturdan-ciri-ciri.html?m=1
https://www.dosenpendidikan.com/teks-negosiasi/
https://imasnurulhidayah.blogspot.com/2015/11/konflik-dan-negosiasi.html?m=1
11