Anda di halaman 1dari 14

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

MAKALAH

Dosen Pengampu:
Dr. Ahsan Abdullah, M.Pd.

Disusun oleh:
Bangkit Tri Handoko
224120500013

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
PROFESOR KIAI HAJI SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam setiap organisasi, manusia merupakan faktor utama yang sangat
penting. Ketika manusia memasuki dunia organisasi maka itulah awal
perilaku manusia yang berada dalam organisasi itu.1 Sehingga permasalahan
manusia terus berkembang sesuai situasi dan kondisi dan semakin sulit
dikendalikan, akibatnya permasalahan organisasi dan khususnya persoalan
perilaku organisasi semakin hari semakin berkembang.
Konsep perilaku dari individu perlu dipelajari, karena kepribadian pada
dasarnya merupakan karakteristik psikologis dan perilaku dari individu yang
sifatnya permanen, yang membedakan satu individu dengan individu lainnya.
2
Pimpinan organisasi dituntut untuk dapat memahami kepribadian dari setiap
individu agar pimpinan dapat mengetahui bagaimana cara terbaik untuk
menghadapi mereka, dan dapat menempatkan mereka pada tempat yang
sesuai, walau dalam kenyataannya dalam hal kesesuaian tenaga kerja yang
dibutuhkan terkait dengan faktor individu sebagai tenaga kerja, organisasi
tidak selalu benar mendapatkan dan menempatkan tenagan kerja yang benar-
benar sesuai dengan harapan dan tuntutan dalam pekerjaan. Hal tersebut biasa
karena individu benar-benar tidak sempurna
Perilaku organisasi pada hakekatnya adalah hasil interaksi antara
individu-individu dalam organisasinya. Interaksi individu dalam sebuah
organisasi tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya, hal ini dikarenakan
bentuk kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing individu berbeda-
beda.3 Mengamati dan mencermati perbedaan individual perlu
memperhatikan tentang perilaku dan kepribadian manusia. Kepribadian
1
Candra Wijaya, Perilaku Organisasi (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia (LPPPI), 2017).
2
Kusmana Danandjaya, “Perilaku Individu Dalam Organisasi,” Jurnal Literasi Pendidikan
Nusantara 1, no. 2 (2020), http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/jlpn/article/view/3734.
3
Sigit Riyadi and Tantri Widiastuti, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Individu
Dalam Organisasi,” Jurnal Ilmiah ASET 15, no. 1 (2013),
https://journal.widyamanggala.ac.id/index.php/jurnalaset/article/view/103.
merupakan konsep paling mendasar yang menjelaskan untuk serangkaian
perilaku yang khas di mana individu berpikir dan bertindak ketika ia sedang
menyesuaikan diri dalam lingkungannya.
Manusia adalah faktor utama yang sangat penting dalam setiap
organisasi apapun bentuknya. Ketika manusia memasuki dunia organisasi
maka itulah awal perilaku manusia yang berada dalam organisasi itu.4 Oleh
karena persoalan-persoalan manusia senantiasa berkembang berdasarkan
situasi dan kondisi dan semakin sulit dikendalikan, maka persoalan-persoalan
organisasi dan khususnya persoalan perilaku organisasi semakin hari semakin
berkembang.
Konsep perilaku dari individu perlu dipelajari, karena kepribadian pada
dasarnya merupakan karakteristik psikologis dan perilaku dari individu yang
sifatnya permanen, yang membedakan satu individu dengan individu lainnya.
Pimpinan organisasi dituntut untuk dapat memahami kepribadian dari setiap
individu agar pimpinan dapat mengetahui bagaimana cara terbaik untuk
menghadapi mereka, dan dapat menempatkan mereka pada tempat yang
sesuai, walau dalam kenyataannya dalam hal kesesuaian tenaga kerja yang
dibutuhkan terkait dengan faktor individu sebagai tenaga kerja, organisasi
tidak selalu benar mendapatkan dan menempatkan tenaga kerja yang benar-
benar sesuai dengan harapan dan tuntutan dalam pekerjaan. Hal tersebut biasa
karena individu benar-benar tidak sempurna.
Perilaku sangat menarik untuk dipelajari baik perilaku individu ataupun
perilaku kelompok, mungkin kedengarannya asing untuk mempelajari
perilaku itu sendiri, namun hal ini sangat penting karena dengan mengetahui
arti dari perilaku kita dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh individu
tersebut, hal ini bertujuan agar apa yang kita harapkan dapat tercapai dengan
kerja sama setiap individu dengan keanekaragaman perilakunya. Selain itu
perilaku dalam sebuah organisasi sangat mempengaruhi jalannya suatu
organisasi tersebut.5
4
Prima Utama W P, Perilaku Organisasi (Madiun: UNIPMA Press, 2020).
5
Gregorius Widiyanto, “Perilaku Individu Dalam Menghadapi Konflik & Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Organisasi,” Primanomics: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 16, no. 1 (2018),
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dinamakan dengan perilaku individu?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu?
3. Bagaimana cara memahami sifat-sifat manusia?
4. Bagaimana bentuk perilaku individu dalam organisasi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam makalah ini
yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari perilaku individu.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu.
3. Mengetahui cara memahami sifat-sifat manusia.
4. Mengetahui bentuk perilaku individu dalam organisasi.

https://doi.org/10.31253/pe.v16i1.57.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Perilaku Individu
Pentingnya memahami perilaku individu dikarenakan setiap individu
memiliki karakteristik-karakteristik yang berbeda-beda sehingga
mempengaruhi pola dan sistem kerja organisasi. Menurut Sopiah agar dapat
memahami perilaku individu dengan baik, maka terlebih dahulu harus
memahami karakteristik yang menempel pada individu. Adapun karakteristik
yang dimaksud adalah ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap.6
Pemimpin atau manajer organisasi harus memahami perilaku pribadi
sebagai dasar untuk mengelola orang-orang di dalamnya. Masalah perilaku
pribadi menjadi salah satu masalah yang sangat rumit yang selalu dihadapi
semua manajer di berbagai organisasi, oleh karena itu perlu mempelajari dan
memahami sehingga dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Pola perilaku manusia mengalami sedikit perubahan. Dan setiap
manajer secara alami ingin menimbulkan perubahan perilaku yang mengarah
pada peningkatan Kinerja karyawannya. Perilaku manusia terlalu rumit untuk
dapat dijelaskan dengan generalisasi yang dapat diterapkan pada sesama
manusia. Dan perilaku pribadi merupakan bagian dari pembahasan perilaku
organisasi.7
Perilaku individu dalam organisasi pada hakikatnya adalah merupakan
hasil interaksi antar individu dalam organisasi maka untuk mengetahui
perilaku organisasi dengan baik terlebih dahulu harus diketahui terlebih
dahulu perilaku individu-individu yang ada dalam organisasi. Perilaku
individu dalam organisasi merupakan ilmu pengetahuan yang membahas
tentang dampak perseorangan, kelompok, dan struktur dalam perilaku
berorganisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan mengenai hal-hal
tersebut guna memperbaiki efektivitas organisasi.8
6
Sopiah, Perilaku Organisasional (Yogyakarta: ANDI, 2018).
7
Sopiah.
8
P, Perilaku Organisasi.
Pemahaman atas perilaku individu sangatlah penting. Dengan
memahami perilaku individu yang lain, seperti rekan kerja, atasan, bawahan,
baik di lingkungan organisasi maupun di lingkungan masyarakat umum maka
kita akan dapat berfikir, bersikap dan bertindak dengan tepat, yang dengan
demikian maka komunikasi akan berlangsung secara efektif dan efisien.
Dengan begitu maka tujuan organisasi akan dapat tercapai.9

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Individu


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu ada 2 yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. yang termasuk dalam faktor internal yaitu
Hereditas (keturunan atau bawaan) menurut ahli yang beraliran nativisme
mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi individu semata-mata di
tentukan oleh unsur pembawaan. faktor pembawaan adalah proses penurunan
sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang ada pada orang tua atau dari keturunan
kerabat-kerabat terdekat. sifat bawaan ini sulit untuk dirubah udah menjadi
kebiasaan atau keturunan dari sifat orang tuanya. Faktor internal yang
mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi diantaranya: motivasi,
motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan
kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu.
Beberapa Teori motivasi yang diadopsi pada faktor yang
mempengaruhi perilaku dalam organisasi salah satunya adalah teorimotivasi
higienis. Teori Motivasi Higienis (Motivation-Hygiene Theory) diajukan oleh
ahli psikologi Frederick Herzberg, dengan keyakinan bahwa hubungan
individu dengan pekerjaan adalah sesuatu yang mendasar dan bahwa sikap
seseorang terhadap pekerjaan akan sangat menentukan kesuksesan atau
kegagalannya, Herzberg melakukan penelitian dengan pertanyaan, “Apa yang
diinginkan seseorang dari pekerjaannya?” Dia meminta karyawan untuk
menjelaskan dengan rinci situasi kerja yang membuat mereka merasa luar
biasa baik atau buruk.

9
Wijaya, Perilaku Organisasi.
Adapun faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan. Menurut ahli aliran
empirisme berpendapat bahwa perkembangan individu sepenuhnya
ditentukan oleh faktor lingkungan/pendidikan. Faktor atau kondisi lingkungan
ini juga mempengaruhi perkembangan manusia. Lingkungan merupakan
suatu tempat dimana kita saling membutuhkan atau saling berinteraksi antara
manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Faktor eksternal antara lain; pendidikan; agama; kebudayaan;
lingkungan; dan sosial ekonomi. Faktor tersebut sedikit banyak
mempengaruhi perilaku seseorang, begitu pula dalam perilakunya di sebuah
organisasi. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi perkembangan manusia
mulai sejak lahir sampai meninggal dalam mempengaruhi ke arah yang lebih
baik maupun yang tidak baik. Pendidikan. Secara luas pendidikan mencakup
seluruh proses kehidupan individu sejak dalam ayunan hingga liang lahat,
berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun
informal. Proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah
perilaku individu maupun kelompok.10

C. Memahami Sifat-sifat Manusia


Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia ialah dengan
menganalisa kembali prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian
dari padanya.11 Prinsip-prinsip dasar itu sebagaimana dikemukakan oleh
Thoha, sebagai berikut:
Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama
Mempelajari prinsip dasar kemampuan amat penting agar dapat diketahui
mengapa seseorang berbuat dan berperilaku berbeda dengan yang lain.
Dengan adanya keterbatasan kemampuan ini, maka setiap orang di dalam
melaksanakan tugasnya akan tidak sama pula. Demikian pula dengan seorang
pemimpin. Ada seorang pemimpin bisa mengatasi persoalan yang rumit
hanya memerlukan beberapa saat saja, tetapi tidak demikianlah dengan
10
Sudiro.
11
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar Dan Aplikasinya (Jakarta: Rajawali
Press, 2016).
pimpinan yang lain, ia memerlukan puasa tiga hari tiga malam, berkonsultasi
dengan orang tua di suatu desa yang diagung-agungkan, dan banyak cara
yang dilakukan. Keterbatasan kemampuan ini yang membuat seseorang
bertingkah laku yang berbeda. Banyak yang diinginkan manusia, tetapi
jawaban manusia untuk mewujudkan keinginannya itu terbatas, sehingga
menyebabkan semua yang diinginkan itu tidak tercapai.
Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda. Para ahli sepakat bahwa
manusia ini berperilaku karena di dorong oleh serangkaian kebutuhan.
Dengan adanya kebutuhan yang ada dalam diri setiap individu, hal ini
mendorong semangatnya untuk berbuat dalam mencapainya sesuatu objek
atau hasil. Kebutuhan seseorang berbeda dengan kebutuhan orang lain.
Seseorang karyawan yang didorong untuk mendapatkan tambahan gaji
supaya dapat hidup satu bulan dengan keluarganya, tingkah perilakunya jelas
akan berbeda dengan karyawan yang didorong oleh keinginan memperoleh
kedudukan agar mendapatkan harga diri di dalam masyarakat. Pemahaman
kebutuhan yang berbeda dari seseorang ini amat bermanfaat untuk memahami
konsep perilaku seseorang di dalam organisasi.12 Hal ini bisa dipergunakan
untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku yang berorientasi tujuan di
dalam kerja sama organisasi. Ini juga dapat menolong kita untuk memahami
mengapa suatu hasil dianggap penting bagi seseorang, dan juga menolong
kepada kita untuk mengerti hasil manakah yang akan menjadi terpenting
untuk menentukan spesifikasi individu.
Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang
bagaimana bertindak. Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat dipenuhi lewat
perilakunya masing-masing. Di dalam banyak hal, seseorang dihadapi dengan
sejumlah kebutuhan yang potensial harus dipenuhi lewat perilaku yang
diperilakunya.13 Cara untuk menjelaskan bagaimana seseorang membuat
pilihan di antara sejumlah besar rangkaian pilihan perilaku yang terbuka
12
Siti Rodiah, Ulfiah, and Bambang Samsul Arifin, “Perilaku Individu Dalam Organisasi
Pendidikan,” Islamika : Jurnal Keislaman Dan Ilmu Pendidikan 4, no. 1 (2022),
https://doi.org/10.36088/islamika.v4i1.1602.
13
Siwi Dyah Ratnasari and Tarimin, “Efek Perilaku Individu Terhadap Kinerja Karyawan,”
Jurnal Administrasi Bisnis 10, no. 2 (2021): 165–75, https://doi.org/10.14710/jab.v10i2.36685.
baginya, adalah dengan mempergunakan penjelasan teori expectancy
(pengharapan). Teori ini didasarkan atas proposisi yang sederhana yakni
bahwa seseorang memilih berperilaku sedemikian karena ia yakin dapat
mengerjakan untuk mendapatkan sesuatu hasil tertentu (misalkan
mendapatkan hadiah atau upah, dan dikenal oleh atasan yang menarik
baginya karena sesuai dengan tuntutan kebutuhannya).
Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan
pengalaman masa lalu dan kebutuhannya.14 Memahami lingkungan adalah
suatu proses yang aktif di mana seseorang mencoba membuat lingkungannya
itu mempunyai arti baginya. Proses yang aktif melibatkan seseorang individu
mengakui secara selektif aspek-aspek yang berbeda dari lingkungan, menilai
apa yang dilihatnya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu, dan
mengevaluasi apa yang dialami dalam kaitannya dengan kebutuhan-
kebutuhannya dan nilai-nilainya. Oleh karena kebutuhan-kebutuhan dan
pengalaman seseorang itu seringkali berbeda sifatnya, maka persepsi terhadap
lingkungan juga akan berbeda. Suatu contoh, orang-orang yang berada dalam
organisasi yang sama seringkali mempunyai perbedaan di dalam
berpengharapan (expectancy) mengenai suatu jenis perilaku yang
membuahkan suatu penghargaan, misalnya naiknya gaji dan cepatnya
promosi.15
Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang
(affective). Orang-orang jarang bertindak netral mengenai suatu hal yang
mereka ketahui dan alami. Dan mereka cenderung untuk mengevaluasi
sesuatu yang mereka alami dengan cara senang atau tidak senang.
Selanjutnya, evaluasinya itu merupakan salah satu faktor yang teramat sulit di
dalam mempengaruhi perilakunya dimasa yang akan datang. Perasaan senang
dan tidak senang ini akan menjadikan seseorang berbuat yang berbeda dengan
14
Margareth Sylvia Sabarofek and Magriet Ester Sawaki, “Pengaruh Karakteristik Individu,
Budaya Kerja, Dan Perilaku Individu Terhadap Kinerja Pegawai: Studi Kasus Pada PT. Televisi
Mandiri Papua,” Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis 12, no. 2 (2017),
https://doi.org/10.21460/jrmb.2017.122.289.
15
Rahayu Sulistiowati et al., “Pengaruh Karakteristik Individu, Budaya Organisasi Dan
Perilaku Individu Terhadap Kinerja Pegawai,” JASP: Jurnal Analisis Sosial Politik 6, no. 1
(2022), https://doi.org/10.23960/jasp.v6i1.88.
orang lain dalam rangka menanggapi sesuatu hal. Seseorang bisa puas
mendapatkan gaji tertentu karena bekerja di suatu tempat tertentu, orang lain
pada tempat yang sama merasa tidak puas. Kepuasan dan ketidakpuasan ini
ditimbulkan karena adanya perbedaan dari sesuatu yang diterima dengan
sesuatu yang diharapkan seharusnya diterima.16
Orang Seutuhnya. Seorang manusia perlu dilihat secara utuh, bukan
sepotong-sepotong, karena dapat menyesatkan pandangan terhadapnya.
Seorang manajer mungkin saja hanya menggunakan akal dan kreativitas
bawahan, juga karakteristik atau ciri-ciri tertentu saja, tetapi semuanya akan
membentuk suatu sistem manusia seutuhnya yang mempunyai jiwa dan raga.
Kreativitas atau akalnya tidak dapat dilepaskan dari kehidupan
bermasyarakatnya, tidak dapat lepas dari emosi dan fisik, dan seterusnya. Hal
lain yang perlu diketahui adalah seseorang menjadi anggota suatu organisasi
atau perusahaan sekaligus ia menjadi anggota organisasi lain, yaitu keluarga
dan masyarakatnya, atau bahkan ia menjadi anggota profesi lainnya.
Hal tersebutlah yang meyakinkan kita bahwa memahami seseorang
sebagai manusia seutuhnya merupakan hal yang sangat perlu. Dengan
pemahaman ini, kita akan lebih baik lagi memperoleh manfaat kemampuan
dan kreativitas manusia. Atas dasar pengetahuan manusia seutuhnya itulah
kita dapat memahami mengapa seseorang berperilaku secara berbeda dengan
yang lain.17

D. Perilaku Individu dalam Organisasi


Pemahaman atas perilaku individu sangatlah penting, dengan
memahami perilaku individu yang lain, seperti rekan kerja, atasan, bawahan,
baik di lingkungan organisasi maupun di lingkungan masyarakat umum maka
kita akan dapat berfikir, bersikap dan bertindak dengan tepat, sehingga

16
Sulistiowati et al.
17
Rivaldy Tanasal and Christoffel Kojo, “Analisis Beban Kerja, Perilaku Individu, Dan
Persepsi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Hasjrat Abadi Manado,” Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 4, no. 3 (2016),
https://doi.org/10.35794/emba.4.3.2016.14243.
komunikasi akan berlangsung secara efektif dan efisien.18 Dengan begitu
maka tujuan organisasi akan dapat tercapai. Kemampuan menghadapi dan
menanggulangi individu secara efektif dalam organisasi kerja, memerlukan
suatu kerangka kerja untuk memahami perilakunya.
Kerangka kerja memberikan dasar untuk mengetahui mengapa individu
berperilaku seperti yang mereka kerjakan. Tidak ada kerangka kerja yang
dapat memberi jawaban dan ramalan yang sempurna. Tetapi kerangka kerja
yang sistematis dan logis dapat mempraktekkan pemikiran tentang apa yang
harus kita cari, apabila kita berusaha memahami perbedaan prestasi individu
para karyawan. Untuk dapat memahami perilaku individu dengan baik,
terlebih dahulu kita harus memahami karakteristik yang melekat pada
individu.
Variabel individual meliputi kemampuan dan ketrampilan, latar
belakang, dan faktor demografi. Dalam hal ini istilah Kemampuan dan
Ketrampilan digunakan secara bergantian. Kemampuan biasanya diacu
sebagai Kemampuan mental (Intelengensi), sedangkan ketrampilan adalah
Ketrampilan fisik. Menurut Winard tiga kelompok variabel yang secara
langsung mempengaruhi perilaku individu atau apa yang dilakukan seorang
karyawan yaitu variabel individual, variabel psikologikal, dan variabel
keorganisasian.19
Menurut Sopiah untuk dapat memahami perilaku individu dengan baik,
terlebih dahulu kita harus memahami karakteristik yang melekat pada
indvidu. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah ciri-ciri biografis,
kepribadian, persepsi dan sikap. Manusia merupakan salah satu dimensi
dalam organisasi yang amat penting, merupakan salah satu faktor dan
pendukung organisasi. Perilaku organisasi pada hakikatnya adalah hasil-hasil
interaksi antara individu-individu dalam organisasinya.20 Oleh karena itu
untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu
individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut.
18
Danandjaya, “Perilaku Individu Dalam Organisasi.”
19
Thoha, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar Dan Aplikasinya.
20
Sopiah, Perilaku Organisasional.
Perilaku adalah cara bertindak, ia menunjukkan tingkah laku seseorang.
Pola perilaku adalah mode tingkah laku yang dipakai seseorang dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Dikatakan bahwa proses perilaku serupa
untuk semua individu, walaupun pola perilakunya mungkin berbeda. Ada 3
asumsi yang saling berkaitan mengenai perilaku manusia, yakni: 1) perilaku
itu disebabkan (caused), 2) perilaku itu digerakkan (motivated), 3) perilaku
itu ditunjukan pada sasaran. Ketiga unsur ini saling terkait dalam modal dasar
perilaku individu dan berlaku kepada siapa dan kapan saja.21
Setiap individu berperilaku ketika ada rangsangan dan memiliki sasaran
tertentu. Perilaku ke arah sasaran, timbul karena ada rangsangan dan semua
perilaku ada penyebabnya. Yang pokok dalam proses ini adalah jarak antara
kondisi sekarang dengan kondisi yang diinginkan dan perilaku yang timbil
untuk menutup jarak itu. Ransangan disaring melalui system keinginan atau
kebutuhan yang mungkin bermacam-macam bentuknya.
Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara
person atau individu dengan lingkungannya. Individu membawa ke dalam
tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan,
dan pengalaman masa lalunya. Ini semua merupakan karakteristik yang
dipunya individu, dan karakteristik ini akan dibawa olehnya manakala ia akan
memasuki sesuatu lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya. Organisasi
yang juga merupakan suatu lingkungan bagi individu mempunyai
karakteristik pula. Adapun karakteristik yang dipunyai organisasi antara lain:
keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan,
tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem penggajian, sistem
pengendalian dan lain sebagainya.22

21
Sabarofek and Sawaki, “Pengaruh Karakteristik Individu, Budaya Kerja, Dan Perilaku
Individu Terhadap Kinerja Pegawai: Studi Kasus Pada PT. Televisi Mandiri Papua.”
22
Thoha, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar Dan Aplikasinya.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam pembahasan maka dapat


disimpulkan bahwa: karakteristik individu terintegrasi dengan karakteristik
organisasi maka akan terwujudlah perilaku individu dalam organisasi. Perilaku
Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia
dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Terdapat beberapa
perbedaan karakteristik yang terdapat pada diri setiap individu. Diantara beberapa
karakteristik itu yaitu perbedaan mengenai kecerdasan dan potensi yang dimiliki
oleh masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA

Danandjaya, Kusmana. “Perilaku Individu Dalam Organisasi.” Jurnal Literasi


Pendidikan Nusantara 1, no. 2 (2020).
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/jlpn/article/view/3734.
P, Prima Utama W. Perilaku Organisasi. Madiun: UNIPMA Press, 2020.
Ratnasari, Siwi Dyah, and Tarimin. “Efek Perilaku Individu Terhadap Kinerja
Karyawan.” Jurnal Administrasi Bisnis 10, no. 2 (2021): 165–75.
https://doi.org/10.14710/jab.v10i2.36685.
Riyadi, Sigit, and Tantri Widiastuti. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Individu Dalam Organisasi.” Jurnal Ilmiah ASET 15, no. 1 (2013).
https://journal.widyamanggala.ac.id/index.php/jurnalaset/article/view/103.
Rodiah, Siti, Ulfiah, and Bambang Samsul Arifin. “Perilaku Individu Dalam
Organisasi Pendidikan.” Islamika : Jurnal Keislaman Dan Ilmu Pendidikan
4, no. 1 (2022). https://doi.org/10.36088/islamika.v4i1.1602.
Sabarofek, Margareth Sylvia, and Magriet Ester Sawaki. “Pengaruh Karakteristik
Individu, Budaya Kerja, Dan Perilaku Individu Terhadap Kinerja Pegawai:
Studi Kasus Pada PT. Televisi Mandiri Papua.” Jurnal Riset Manajemen
Dan Bisnis 12, no. 2 (2017). https://doi.org/10.21460/jrmb.2017.122.289.
Sopiah. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: ANDI, 2018.
Sudiro, Achmad. Perilaku Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2018.
Sulistiowati, Rahayu, Dewie Atika, Jono Purnomo, Risandi Koswara, and Aqila
Mufida Safitri. “Pengaruh Karakteristik Individu, Budaya Organisasi Dan
Perilaku Individu Terhadap Kinerja Pegawai.” JASP: Jurnal Analisis Sosial
Politik 6, no. 1 (2022). https://doi.org/10.23960/jasp.v6i1.88.
Tanasal, Rivaldy, and Christoffel Kojo. “Analisis Beban Kerja, Perilaku Individu,
Dan Persepsi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Hasjrat Abadi Manado.”
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 4,
no. 3 (2016). https://doi.org/10.35794/emba.4.3.2016.14243.
Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta:
Rajawali Press, 2016.
Widiyanto, Gregorius. “Perilaku Individu Dalam Menghadapi Konflik &
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Organisasi.” Primanomics: Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis 16, no. 1 (2018). https://doi.org/10.31253/pe.v16i1.57.
Wijaya, Candra. Perilaku Organisasi. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2017.

Anda mungkin juga menyukai