Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Program Studi : PGSD


Mata Kuliah : Pembelajaran PKn SD
Semester : Genap/VI
Waktu : 90 menit
Sifat Ujian : Online
Dosen : Apiek Gandamana, S.Pd., M.Pd.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!

1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai salah satu mata/muatan


pelajaran yang harus dipelajari di Sekolah Dasar. Untuk dapat melaksanakannya dengan
baik perlu dikaji tentang hakikatnya. Bagaimana menurut Anda hakikat mata/muatan
pelajaran PPKn dalam pendekatan tematik di Sekolah Dasar? (skor 10)
2. Pembelajaran PPKn di SD perlu mengembangkan 3 komponen, yaitu civic knowledge,
civic skill, dan civic disposition. Berikan penjelasan dari ketiga komponen tersebut?
bagaimana keterkaitannya?, dan penerapannya pada anak usia Sekolah Dasar?
(skor 10)
3. Pembelajaran PPKn di SD harus diarahkan pada pembelajaran berbasis pada kompetensi
#siswa, yakni menganut teori pembelajaran behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme
dan humanisme. Jelaskan maksud pernyataan tersebut! (skor 15)
4. PPKn merupakan mata pelajaran yang mempunyai tujuan yang sangat mulai yaitu
mengajarkan dan menanamkan nilai, terutama nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Menurut Anda mengapa pendidikan nilai sangat ditekankan di usia Sekolah
Dasar? Bagaimana menanamkan nilai tersebut? (skor 15)
5. Membicarakan tantangan Abad ke-21 ini sangat penting. Abad ke-21 yang kini tengah
kita alami, sebagaiman telah dikaji para ahli telah menimbulkan tantangan. Daniel Bell
##sebagaimana dikutip Mochtar Buchori menyebutkan adanya enam tantangan di abad ke-
21; yaitu integration of economy, fragmentation of politic, interdependence, high
technologi, dan new colonization in culture. Menurut Anda bagaimana peran mata
pelajaran/muatan PPKn di SD pada abad 21 terutama dalam menjawab tantangan tersebut!
(skor 25)
6. Keterampilan siswa yang sangat dibutuhkan di abad 21 yaitu critical thingking,
communication, collaboration, and creativity. Untuk menjawab tantangan tersebut
diperlukan berbagai model pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Anda jelaskan 2 model
pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa di SD dan bagaimana
implementasinya dalam pembelajaran PPKn di SD? (skor 25)

*PRESTASI PENTING, JUJUR YANG


UTAMA*
JAWABAN
1. Pendekatan tematik adalah perpaduan konsep pembelajaran yang melibatkan berbagai bidang
studi agar dapat memberikan pengalaman bagi peserta pembelajaran. Hakikat Pembelajaran PPKn
dalam pendekatan tematik yaitu pendekatan tematik yang dilakukan di SD bertujuan untuk
mempermudah siswa dalam mempelajari sesuatu dengan cara sederhana, serta pendekatan tersebut
juga bertujuan untuk memberi pengajaran tentang PPKn seperti nilai-nilai Pancasila dan nilai
kewarganegaraan lainnya yang dapat menguatkan Pendidikan karakter anak dan menjadikan anak
menjadi anak yang memiliki nasionalis dan patriotis yang tinggi.

2.
- Civic knowledge adalah pengetahuan yang diketahui oleh warga negara.
- Civic Skill adalah kemampuan keterampilan yang dimiliki oleh warga negara, baik keterampilan
intelektual maupun kemampuan lainnya.
- Civic disposition adalah karakter / sikap kewarganegaraan dari setiap warga negara.
Keterkaitan antara ke 3 komponen ppkn yaitu, seorang warga negara harus memiliki pengetahuan
akan negara yang ditinggali, harus memiliki kemampuan untuk bertahan hidup diantara warga
negara yang lainnya serta menjunjung tinggi kewarganegaraan yang ada pada kita. Untuk memiliki
pengetahuan diperlukan civic knowledge, untuk memiliki kemampuan harus memiliki civic skill
dan untuk karakter kewarganegaraan yaitu civic disposition.
Penerapan 3 komponen pada anak SD:
A. Anak Sekolah Dasar diajarkan untuk mengetahui sesuatu, mengenal sesuatu, menjelaskan
sesuatu dan mengidentifikasi tentang sesuatu yang dipelajari. Hal ini termasuk ke dalam civic
knowledge.
B. Dalam masa pembelajaran, anak Sekolah Dasar diharapkan untuk mampu menerapkan /
menjalankan pembelajaran yang diberikan ke dalam kehidupan sehari-hari, mampu berinteraksi
antar siswa untuk memeriahkan suasana pembelajaran , mampu mengambil dan menentukan pilihan
diri sendiri, serta menganalisis atau menilai sesuatu. Hal ini termasuk ke dalam civic skill.
C. Anak Sekolah Dasar diharapkan mampu untuk bertanggung jawab yang akan sesuatu yang
diberikan padanya, mau mendengar pendapat/penjelasan temannya, serta tidak memperbedakan
temannya berdasarkan SARA. Hal ini termasuk civic disposition.

3. Maksud dari pernyataan tersebut adalah pembelajaran ppkn bukan sekedar mengajarkan tetapi
juga melatih dan membentuk kita. Kita mempelajari ppkn untuk mengetahui tentang
kewarganegaraan negara kita, membentuk dan mengubah sikap kita baik terhadap sesama maupun
terhadap bangsa dan negara, membentuk kepribadian yang baik dalam diri kita serta membangun
segala yang ada baik, sikap/tingkah laku, pengetahuan serta kepribadian yang untuk menjadi
manusia yang baik dan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab serta mampu
membanggakan bangsa dan negaranya

4. Pendidikan nilai-nilai pancasila sangat penting untuk anak sekolah dasar karena melalui nilai-
nilai tersebut kita mampu membentuk karakter, sikap, serta kepribadian mereka menjadi warga
negara yang baik . Nilai-nilai pancasila juga penting untuk mengajarkan siswa sekolah dasar
menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta disiplin dalam menjalani hidup. Cara yang
tepat dalam menanamkan nilai-nilai pancasila pada anak sekolah dasar yaitu mempraktikkan nya di
dalam pembelajaran, menjadi panutan dalam melakukan hal baik, serta memberikan cerita ataupun
memperlihatkan video tentang pahlawan serta orang-orang yang memiliki nilai-nilai pancasila yang
baik agar mereka menirukan hal tersebut.

5. Peran pembelajaran PPKn sangat penting dalam menjawab tantangan era abad 21. Dalam
menjawab tantangan abad 21, hal yang paling diutamakan adalah karakter dari setiap warga negara.
Warga negara harus memiliki pendidikan karakter yang kuat dan kokoh, dimana tidak akan mudah
terpengaruh terhadap pengaruh tantangan abad 21. Selain itu, Ppkn juga mengajarkan kita untuk
menjadi warga negara yang berani serta percaya diri dalam melakukan sesuatu, seperti keberanian
berbicara, berpendapat bahkan keberanian mengambil tindakan dan bempertanggung jawabkan.
Selain itu, di sekolah juga kita sudah diajarkan untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif, bukan
hanya untuk menjawab tetapi juga untuk melakukan sesuatu kegiatan yang dapat memajukan
negara.

6.
A. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran PBL adalah suatu model pembelajaran dimana siswa akan mencoba untuk
memecahkan masalah yang diikuti dengan penguatan ketrampilan itu sendiri. Metode PBL adalah
suatu metode yang merangsang siswa agar berfikir kritis, mampu menganalisa suatu persoalan
sehingga sampai menemukan pemecahannya. Oleh karena itu, metode ini merupakan metode yang
dapat membantu peserta didik untuk dapat membedakan masalah, untuk penyelesaian yang tepat
dan membantu peserta didik untuk membuat, memberikan dan mengambil keputusan. PBL ini dapat
dilakukan secara berkelompok dan juga indivdu. Melalui diskusi kelompok juga dapat melatih
kemampuan siswa untuk bekeja sama, menyampaikan pendapat dan menerima pendapat orang lain
serta dapat membelajarkan siswa untuk dapat bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Implementasi Metode ini yaitu melalui diskusi kelompok dan individu.
B. Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif adalah model pembelajaran dengan memberikan tugas kepada
siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan kepada
kelompok lain di dalam kelas. Disini siswa berdiskusi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Berfikir kritis sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah yang ada, oleh sebab itu metode ini
cocok untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa serta kemampuan kolaborasi siswa.
Implementasi Metode ini yaitu melalui diskusi kelompok.

Anda mungkin juga menyukai