2.
- Civic knowledge adalah pengetahuan yang diketahui oleh warga negara.
- Civic Skill adalah kemampuan keterampilan yang dimiliki oleh warga negara, baik keterampilan
intelektual maupun kemampuan lainnya.
- Civic disposition adalah karakter / sikap kewarganegaraan dari setiap warga negara.
Keterkaitan antara ke 3 komponen ppkn yaitu, seorang warga negara harus memiliki pengetahuan
akan negara yang ditinggali, harus memiliki kemampuan untuk bertahan hidup diantara warga
negara yang lainnya serta menjunjung tinggi kewarganegaraan yang ada pada kita. Untuk memiliki
pengetahuan diperlukan civic knowledge, untuk memiliki kemampuan harus memiliki civic skill
dan untuk karakter kewarganegaraan yaitu civic disposition.
Penerapan 3 komponen pada anak SD:
A. Anak Sekolah Dasar diajarkan untuk mengetahui sesuatu, mengenal sesuatu, menjelaskan
sesuatu dan mengidentifikasi tentang sesuatu yang dipelajari. Hal ini termasuk ke dalam civic
knowledge.
B. Dalam masa pembelajaran, anak Sekolah Dasar diharapkan untuk mampu menerapkan /
menjalankan pembelajaran yang diberikan ke dalam kehidupan sehari-hari, mampu berinteraksi
antar siswa untuk memeriahkan suasana pembelajaran , mampu mengambil dan menentukan pilihan
diri sendiri, serta menganalisis atau menilai sesuatu. Hal ini termasuk ke dalam civic skill.
C. Anak Sekolah Dasar diharapkan mampu untuk bertanggung jawab yang akan sesuatu yang
diberikan padanya, mau mendengar pendapat/penjelasan temannya, serta tidak memperbedakan
temannya berdasarkan SARA. Hal ini termasuk civic disposition.
3. Maksud dari pernyataan tersebut adalah pembelajaran ppkn bukan sekedar mengajarkan tetapi
juga melatih dan membentuk kita. Kita mempelajari ppkn untuk mengetahui tentang
kewarganegaraan negara kita, membentuk dan mengubah sikap kita baik terhadap sesama maupun
terhadap bangsa dan negara, membentuk kepribadian yang baik dalam diri kita serta membangun
segala yang ada baik, sikap/tingkah laku, pengetahuan serta kepribadian yang untuk menjadi
manusia yang baik dan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab serta mampu
membanggakan bangsa dan negaranya
4. Pendidikan nilai-nilai pancasila sangat penting untuk anak sekolah dasar karena melalui nilai-
nilai tersebut kita mampu membentuk karakter, sikap, serta kepribadian mereka menjadi warga
negara yang baik . Nilai-nilai pancasila juga penting untuk mengajarkan siswa sekolah dasar
menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta disiplin dalam menjalani hidup. Cara yang
tepat dalam menanamkan nilai-nilai pancasila pada anak sekolah dasar yaitu mempraktikkan nya di
dalam pembelajaran, menjadi panutan dalam melakukan hal baik, serta memberikan cerita ataupun
memperlihatkan video tentang pahlawan serta orang-orang yang memiliki nilai-nilai pancasila yang
baik agar mereka menirukan hal tersebut.
5. Peran pembelajaran PPKn sangat penting dalam menjawab tantangan era abad 21. Dalam
menjawab tantangan abad 21, hal yang paling diutamakan adalah karakter dari setiap warga negara.
Warga negara harus memiliki pendidikan karakter yang kuat dan kokoh, dimana tidak akan mudah
terpengaruh terhadap pengaruh tantangan abad 21. Selain itu, Ppkn juga mengajarkan kita untuk
menjadi warga negara yang berani serta percaya diri dalam melakukan sesuatu, seperti keberanian
berbicara, berpendapat bahkan keberanian mengambil tindakan dan bempertanggung jawabkan.
Selain itu, di sekolah juga kita sudah diajarkan untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif, bukan
hanya untuk menjawab tetapi juga untuk melakukan sesuatu kegiatan yang dapat memajukan
negara.
6.
A. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran PBL adalah suatu model pembelajaran dimana siswa akan mencoba untuk
memecahkan masalah yang diikuti dengan penguatan ketrampilan itu sendiri. Metode PBL adalah
suatu metode yang merangsang siswa agar berfikir kritis, mampu menganalisa suatu persoalan
sehingga sampai menemukan pemecahannya. Oleh karena itu, metode ini merupakan metode yang
dapat membantu peserta didik untuk dapat membedakan masalah, untuk penyelesaian yang tepat
dan membantu peserta didik untuk membuat, memberikan dan mengambil keputusan. PBL ini dapat
dilakukan secara berkelompok dan juga indivdu. Melalui diskusi kelompok juga dapat melatih
kemampuan siswa untuk bekeja sama, menyampaikan pendapat dan menerima pendapat orang lain
serta dapat membelajarkan siswa untuk dapat bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Implementasi Metode ini yaitu melalui diskusi kelompok dan individu.
B. Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif adalah model pembelajaran dengan memberikan tugas kepada
siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan kepada
kelompok lain di dalam kelas. Disini siswa berdiskusi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Berfikir kritis sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah yang ada, oleh sebab itu metode ini
cocok untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa serta kemampuan kolaborasi siswa.
Implementasi Metode ini yaitu melalui diskusi kelompok.