Anda di halaman 1dari 8

DR. EKA PRIHATIN, M.

Pd
nenkeka@gmail.com
081220441821
Definisi organisasi
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1996 : 6) mendifinisikan organisasi “wadah
yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebeluimnya
tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.” Lebih jauh
ketiganya menyebutkan bahwa organisasi adalah suatu unit terkoordinasi
terdiri setidaknya dua orang berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau
serangkaian sasaran.
Stephen P. Robbins (1994 : 4) mendefinisikan, organisasi adalah “kesatuan
(entity) social yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan
yang relative dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relative
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tutjuan.”

Robbins memandang organisasi dalam arti sistem terbuka sevagai sesuatu


yang potensial untuk menggabungkan komponen rasional dab natural
dalam satu kerangka dan memberikan satu pandangann yang lebih lengkap.

Oteng Sutisna (1993 : 205) “organisasi merupakan mekanisme yang


mempersatukan kagiatan-kagiatan untuk menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan.”
Aspek-Aspek Organisasi
 O’ connor, T. mengungkapkan bahwa organisasi
setidanya harus memiliki empat komponen utama,
yaitu mission (misi), goals (tujuan), objectives
(sasaran-sasaran), dan behavior (perilaku).

Jenis-Jenis Organisasi
 Organisasi Formal
 Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan
oleh struktur organisasi.

 (Oteng Sutisna, 1993 : 207). Struktur dalam organisasi


formal memperliahatkan unsure-unsur administratife
seperti, kedudukan, hierarki kekuasaan, dan
kedudukan garis dan staf.
Komite Sekolah Kepala Sekolah

Kesiswaan Kurikulum

Sarana Prasarana Humas

BP/BK Tata Usaha

Guru

Siswa
Organisasi informal
 Interaksi antara orang dalam organisasi formal pasti akan
menghasilkan sebuah perkembangan hubungan yang
tidak saja hubungan struktural, terlebih pada organisasi
persekolahan dimana kekeluargaan menjadi salah satu
landasan perilakunya. Organisasi nonformal

 Walaupun sulit mengidentifikasikan keberadaan


organisasi informal secara kasat mata, namun
keberadaanya dapat dilihat dari tiga karakteristik, yaitu
norma perilku, tekanan untuk menyesuaikan diri, dan
kepemimpinan informal (Sutisna, 1993 : 221)
Organisasi pendidikan
 Organisasi pendidikan merupakan organisasi yang formal
yang bergerak dalam bidanng pendidikan. Di Indonesia
sendiri organisasi sudah banyak organisasi yang bergerak
dalam bidang pendidikan, sebut saja PGRI (Persatuan
Guru Republik Indonesia).

Struktur organisasi
struktur organisasi (Robbins, 1994:91).Robbins mengemukakan tiga
komponen yang menjadi dimensi struktur organisasi, yaitu:
 Kompleksitas
Kompleksitas adalah tingkat differensiasi (pembeda) yang ada di
dalam sebuah organisasi. Pembeda ini dapat dilihat secara horizontal,
vertical, dan spasial.
 Formalisasi
Formalisasi adalah tingkat sejauh mana pekerjaan di suatu organisasi
distandarkan. Konsekuensinya adalah pemegang pekerjaan hanya
memegang sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan,
bagaimana mengerjakannya, dan bagaimana ia harus melakukannya.
 Sentralisaasi
Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan
dokonsentrasikan pada satu titik tunggal dalam organisasi.
Konsentrasi keputusan yang tinggi adalahs entralisasi yang tinggi,
sedangkan konsentrasi keputusan yang rendah adalah sentralisasi yang
rendah atau disebut disentralisasi.

Anda mungkin juga menyukai