Dosen Pengampu : Dr. H. Achmadi, M.Si Konsep Pembiayaan Pendidikan Ada tanggapan bahwa membicarakan pembiayaan pendidikan tidak lepas dari persoalan “Ekonomi Pendidikan”. Bahkan secara tegas Mark Blaugh mengemukakan bahwa “The economics of education is a branch of economics.”
Jadi, dapat dikatakan menurut pandangan ini bahwa pada
dasarnya pembiayaan pendidikan merupakan bagian atau cabang dari ilmu ekonomi. Sebab, pembiayaan pendidikan menurut Blaugh sebagai the costing and financing of school places, yaitu bagian dari permasalahan ekonomi pendidikan. Model dan Kajian Pembiayaan Pendidikan Model pembiayaan di Indonesia Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS) Bantuan Khusus Murid (BKM) Bantuan Khusus Guru (BKG) Imbal Swadaya School Green (Khusus SMK) Biss Mutu (Khusus SMA) Dana Dikosentrasi (Dikon) Dana Rehab (Khusus SD/MI) BMI Cabang Malang Beasiswa BSF (Basic School Foundation) Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf Dana Bantuan Orangtua berupa SPP J. Vaizey adalah seorang ekonom yang pertama mengkaji masalah-masalah biaya pendidikan dan meramalkan bahwa kecenderungan yang tampaknya sangat mempengaruhi tingkat pembiayaan sekolah pada masa depan adalah:
1. Kenaikan harga (Rising prices)
2. Perubahan relatif dalam gaji guru (Teacher’s salaries) 3. Perubahan dalam populasi dan naiknya persentasi anak- anak di sekolah negeri 4. Naiknya standar pendidikan (Educational standards) 5. Meningkatnya usia anak yang meninggalkan sekolah 6. Meningkatnya tuntutan terhadap pendidikan yang lebih tinggi (Higher education) Biaya dan Kualitas Pendidikan Biaya pendidikan adalah biaya yang harus dikeluarkan baik oleh perorangan/individu, keluarga yang menanggung anak yang sedang belajar, masyarakat maupun oleh lembaga penyelenggara pendidikan untuk memperoleh pendidikan yang diinginkannya. (STEPPES, Biro Perencanaan Depdikbud, 1989)
Semakin lama belajar seorang, semakin besar biaya yang harus
ditanggungnya. Semakin tinggi pendidikan yang diikutinya semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkannya. Semakin baik mutu sekolah yang dimasukinya semakin mahal pula ongkos pendidikan yang harus dikeluarkan keluarga seseorang anak. a. Pengelolaan Sekolah dan Mutunya Budaya sekolah adalah budaya akademik, didalamnya terdapat keteraturan, pemanusiaan anak supaya menjadi sumber daya pembangun bangsa, dan visi masa depan tentang kehidupan. Budaya pendidikan terbentuk karena kebenaran, keilmuan, demokrasi, dan tradisi akademik yang dijunjung tinggi
Lingkungan sekolah yang sehat, dan budaya pendidikan
merupakan kondisi yang sangat menjunjung bagi terbentuknya mutu sekolah. Keadaan seperti inilah yang memungkinkan mutu pendidikan dapat berkembang dengan pesat, sebab budaya kerja terbentuk, lingkungannya sehat, memungkinkan mutu tumbuh dengan subur. b. Mutu Pendidikan Mutu pendidikan merupakan prestasi terbaik yang diharapkan dapat dicapai oleh lembaga penyelenggara pendidikan, ia berupa prestasi yang tidak boleh kurang dari standard, bahkan harus melebihi standard yang ditetapkannya.
Mutu pendidikan tidak terjadi secara ilmiah,ia terbentuk bila
dikelola dengan manajemen yang baik. Direncanakan, digali sumber dayanya, dibiayai, diciptakan iklim organisasinya, diseleksi sumber daya manusianya, diawasi pelaksanaan kegiatannya, dikelola secara profesional dan dipimpin secara efektif efisien.
Mutu pendidikan merupakan perpaduan dari unsur guru, program
belajar atau kurikulum, manajemen yang tangguh dan keterlibatan masyarakat serta pemerintah dalam membiayai pendidikan. c. Kebijakan sebagai Sumber Utama Mutu
Komitmen kebijakan terhadap mutu merupakan
sumber utama lahirnya anggaran pendidikan yang cukup. Kemauan untuk menjadikan mutu sebagai misi yang harus dilaksanakan dalam penyelenggaraan proses pendidikan akan dapat di realisasikan. Tanpa kemauan politik untuk membiayai pendidikan yang cukup, mutu hanya menjadi impian.
Sumber utama mutu adalah kebijakan yang dibuat
oleh para pengambil keputusan. Kemudian diikuti dengan biaya yang cukup. d. Apa yang harus dibiayai Stanley J Spanbauer, (1992:98) ada tujuh unsur dalam menegakkan mutu pendidikan yang harus dibiayai, yaitu: 1. Human Resources 2. Curiculum and Instruction 3. Goal setting (standard of exillence for design and implementation of operation) 4. Technology (standard technology for used) 5. Marketing 6. Customer service 7. Management (providing leadershipof the quality improvement) e. Peningkatan Mutu Guru Salah satu komponen sumber daya manusia adalah tenaga guru, ia merupakan titik sentral dari semua kebijakan pendidikan.
Guru perlu memahami semua aspek
kebijakan mutu yang ditetapkan. Guru harus mendapat perhatian yang utama, mengingat komponen guru menyedot anggaran biaya yang paling besar. Terlebih lagi jaminan hukum dan jaminan hidupnya harus mendapat perhatian sebab menyangkut motivasi kerjanya. f. Mutu lulusan Sekolah dapat dikatakan bermutu bila lulusannya memenuhi kriteria: Menguasai pengetahuan dan keterampilan yang yang diajarkannya serta bisa mengembangkannya sendiri di masyarakat Pengetahuan dan keterampilan lulusannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja Lulusannya mempunyai aspirasi hidup sesuai dengan budaya masyarakatnya Mempunyai kesanggupan bersaing di tengah-tengah kompetisi hidup pada zamannya Beriman, taqwa, kreatif dan percaya diri Referensi Suhardan, Dadang Dkk. (2014). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Alfabeta