Menurut Matin (2013:39) perencanan berdasarkan sifat yang melekat pada objek ada 2 yaitu :
1. Perencanaan Kuantitatif
Perencanaan kuantitatif yaitu jika dalam perencanaan itu target-target yang ingin
dicapai ditetapkan secara tegas jumlahnya. Misalnya, akan meningkatkan jumlah siswa baru
di sekolah dasar (SD) di masa depan, akan mengangkat jumlah guru SD untuk mencukupi
kebutuhan, akan membangun jumlah ruang keas SMP yang dibutuhkan untuk tahun depan ,
dan lain sebagainya.
2. Perencanaan Kualitatif
Perencanaan kualitatif yaitu perencanaan yang berkaitan dengan pencapaian mutu,
dimana target-targetnya bukan berupa jumlah, tetapi berupa mutu. Misalnya, tahun depan
akan meningkatkan prestasi belajar siswa SD untuk semua mata pelajaran yang diujikan
secara nasional, akan meningkatkan mutu guru SD dalam penguasaan materi pelajaran
melalui program pendidikan dan latihan dan tugas belajar, dan lain sebagainya.
G. Perencanaan Berdasarkan Kewenangan dalam Pembuatannya
Menurut Matin (2013:40) ada 2 jenis perencanaan berdasarkan kewenangan dalam
pembuatannya yaitu :
1. Perencanaan Sentralisasi
Suatu perencanaan pendidikan dimana seluruh rencana baik untuk pusat maupun untuk
daerah disusun oleh unit organisasi dintingkat pusat, seperti oleh Sekretariat Jenderal
Kemendikbud, Inspektorat Jenderal Kemendikbud, Direktorat Jenderal di lingkungan
Kemendikbud, dan lain-lain.
2. Perencanaan Desentralisasi
Suatu perencanaan pendidikan untuk suatu daerah (provinsi, kota/kabupaten,
kecamatan, dan sekolah) disusun oleh daerah itu sendiri, tidak ditentukan oleh unit di tingkat
pusat.
H. Perencanaan Berdasarkan Orang yang Terlibat
1. Perencanaan Individual
Perencanaan yang hanya dilakukan oleh seorang individu dalam suatu kegiatan
perencanaan tanpa melibatkan pihak-pihak lain. Perencanaan yang bersifat individual
biasanya terjadi pada organisasi kecil atau pimpinan yang bergaya otoriter. Namun,demikian
masukan-masukan dari pihak-pihak lain serta data dan informasi yang ada tetap dimanfaatkan
dalam proses perencanaan pendidikan (Kurniaty, B., 2013).
2. Perencanaan Partisipatori
Perencanaan yang melibatkan beberapa atau banyak orang dalam suatu kegiatan.
Perencanaan partisipatori melibatkan orang yang berkepentingan dan kadang sering
bertentangan dengan perencanaan yang dibuat oleh beberapa orang atas dasar wewenang,
kedudukan, dan fungsi. Misalnya, perencanaan tingkat pemerintah pusat oleh kementrian atau
biro perencanaan, kepala kantor atau kepala dinas di sekolah dan para kepala sekolah pada
satu satuan pendidikan.(Kurniaty, B., 2013).
I.