PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Di ajukan guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Keuangan
Dosen pengampu : Hinggil Permana, S.Pd.I., M.Pd.
Bismillahirahmanirahim,
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Semoga Shalawat
serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita, Nabi Muhammad Saw serta keluarga dan para
sahabatnya yang mulia. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah mengenai Manajemen
Keuangan Pendidikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah “Manajemen
Keuangan” yang bejudul “Pembiayaaan Pendidikan”. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat penyusun harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Dan penyusun
berharap kita semua dapat mengambil nilai positif yang tersaji dalam makalah ini.
Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hinggil Permana, S.Pd.I.,
M.Pd. selaku dosen pengampu Mata Kuliah “Manajemen Keuangan”, dan tak lupa pula penyusun
ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga membantu penyusun sehingga makalah ini
dapat tersaji dihadapan kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan proses dalam rangka meningkatkan, memperbaiki, mengubah
pengetahuan, keterampilan dan sikap serta perilaku seseorang atau sekelompok masyarakat guna
mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Makna pendidikan berimplikasi pentingnya
pendidikan bagi semua orang (education for all). Untuk mendapatkan hasil pendidikan yang
memadai bagi semua orang secara berkualitas, maka dibutuhkan pengeluaran atau yang disebut
dengan‖investasi atau biaya pendidikan. Mulyono (2010;23) menjelaskan bahwa dalam upaya setiap
pencapaian tujuan pendidikan baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, biaya pendidikan memiliki
peran yang sangat menentukan. Oleh karena itu, pendidikan tanda didukung biaya yang memadai,
proses pendidikan di lembaga pendidikan tidak akan berjalan sesuai harapan. Hal senada dijelaskan
Al Kadri (2011;1) bahwa hampir dapat dipastikan bahwa proses pendidikan tidak dapat berjalan
tanpa dukungan biaya yang memadai. Untuk itu dalam pengelolaan pendidikan instrument biaya
menjadi urat nadi organisasi/institusi/lembaga pendidikan yang perlu dikelola dengan baik dan
professional. Para pengelola tentu diharapkan memahami pembiayaan pendidikan secara
menyeluruh (holistik).
Pendidikan adalah faktor penting untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas. Kenyataannya, tidak semua orang dapat memperoleh pendidikan yang wajar karena
mahalnya biaya yang harus dikeluarkan. Kondisi inilah kemudian mendorong dimasukkannya
aturan tentang pendidikan dalam amandemen UUD 1945. Konstitusi mengamanatkan kewajiban
pemerintah untuk mengalokasikan biaya pendidikan 20% dari APBN maupun APBD agar
masyarakat dapat menikmati pelayanan pendidikan, khususnya pendidikan dasar. Dengan di
adakannya 20% alokasi pembiayaan dari APBN dan APBD seharusnya mampu digunakan secara
efektif dan efisien, selain itu anggaran pendidikan dapat diperoleh dari berbagai sumber, oleh
karena itu perlu dilakukan manajemen. Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap
kegiatan yang berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana
pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam manajemen pembiayaan
meliputi tiga hal, yaitu : penyusunan anggaran, pembiayaan, pemeriksaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Konsep Biaya Dan Pembiayaan Pendidikan ?
2. Bagaimanakah Landasan Hukum Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia ?
3. Bagaimana Model Pembiayaan Pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Biaya Dan Pembiayaan Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Landasan Hukum Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia
3. Untuk Mengetahui Model Pembiayaan Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Keputusan dalam pembiayaan lembaga pendidikan akan memengaruhi bagaimana sumber daya
yang diperoleh dan dialokasikan. Oleh karena itu perlu dikaji siapa yang akan dididik dan seberapa
banyak peserta didik dapat menikmati layanan pendidikan, bagaimana mereka akan dididik, siapa
yang akan membayar biaya pendidikan itu. Demikian pula pembiayaan pendidikan seperti apa yang
perlu dilakukan pemerintah, agar mampu memberikan kontribusi secara signifikan mendukung
pembiayaan lembaga pendidikan yang dikelola pemerintah maupun swasta. Pembiayaan pendidikan
perlu juga dilihat dari faktor kebutuhan dan ketersediaan pendidikan, tanggung jawab orang tua
dalam menyekolahkan anaknya vs social benefit secara luas yang akan didapatkan, pengaruh faktor
politik dan ekonomi terhadap sektor pendidikan.
Pembiayaan pendidikan telah diatur dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945 (Amandemen IV) pasal menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan;
setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya;
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang- undang; negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya dua puluh persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional; pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
Model manajemen pembiayaan pendidikan di Indonesia sebenarnya merupakan modifikasi dan
gabungan dari berbagai model pembiayaan pendidikan di Negara lain di dunia. Model-model
pembiayaan pendidikan itu pada prinsipnya memiliki dua sisi yaitu sisi pengalokasian dan sisi
penghasilan (Armida, 2011:145). Sisi pengalokasian biaya pendidikan ditentukan dari penerimaan
atau perolehan biaya, yang besarannya ditentukan dari dana yang diterima oleh lembaga pendidikan
yang bersumber dari pemerintah, orang tua dan masyarakat (Nanang Fattah, 2006:48). Dimensi
alokasi biaya pendidikan juga terkait dengan target populasi yang disesuaikan dengan program
layanan pendidikan, kelengkapan untuk mencapai layanan pendidikan. Perhitungan unit biaya
masing-masing program yang dibiayai, ditentukan oleh kemampuan pemerintah lokal dan usaha
yang disepakati Negara bagian (Model Amerika Serikat). Sedangkan sisi penghasilan (revenue)
merupakan persentase dari penghasilan yang ditetapkan dari berbagai sumber seperti Negara
bagian, pemerintah pusat dan pemerintah lokal (Kabupaten dan Kota). Tipe pajak yang ditetapkan
(levy) oleh pemerintah merupakan penghasilan yang dialokasikan untuk mendukung sekolah
menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. (Mulyono, 2010:96)
DAFTAR PUSTAKA
Arwildayanto, Nina Lamatenggo dan Warni Tune Sumar. 2017. Manajemen Keuangan dan
Pembiayaan Pendidikan. Gorontalo: Penerbitan ada pada Widya Padjajaran Anggota IKAPI
JABAR. Tanggal 15 November 2020 Pada pukul 19.20 WIB