Anda di halaman 1dari 16

Ujian Tengah Semester

Nama : Muniyatil Izzatun Nuriyah AZ


Nim : T20183121
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Semester/Kelas : VI/C4
Mata Kuliah : Penelitian Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. Mohammad Zaini, M.Pd. I.

SOAL UJIAN

1. Silahkan saudara/i baca dan telaah kembali makalah yang telah di


diskusikan, kemudian buatlah :
a. Sistematika proposal penelitian kuantitatif, kualitatif dan studi pustaka!
Jawaban:

(Proposal Penelitian Kuantitatif)

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Konsep Teori
B. Riset Pendukung/Penelitian Terdahulu
BAB III METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian


B. Hipotesis Penelitian
BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
B. Populasi Sampel dan Sampling
C. Variabel Penelitian
D. Devinisi Operasional
E. Instrumen Penelitian
F. Lokasi dan Waktu Penelitian
G. Prosedur Pengumpulan Data
H. Analisa Data
I. Kerangka Operasional
J. Etika Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

(Proposal Penelitian Kualitatif)

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Istilah

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN


A. Penelitian Terdahulu
B. Kajian Teori

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


B. Lokasi Penelitian
C. Subyek Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Analisis Data
F. Keabsahan Data
G. Tahap-tahap Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

(Studi Pustaka)

Prosedur studi kepustakaan:


1. Pemilihan topik
2. Eksplorasi informasi
3. Menentukan focus penelitian
4. Penumpulan sumber data
5. Membaca sumber data
6. Membuat catatan penelitian
7. Mengolah catatan penelitian
8. Penyusunan laporan

Sistematika penyusunannya:

A. Judul
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Landasan Teori/ Telaah Pustaka
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan pendekatan penelitian
2. Sumber data
3. Teknik pengumpulan data
4. Analisis data
H. Sistematika pembahasan
I. Jadwal penelitian
J. Daftar Pustaka.

b. Dari ketiga jenis penelitian tersebut, buatlah masing-masing contoh


judul, latar belakang masalah (minimal 5 paragraf), rumusan masalah
dan pertanyaannya, telaah pustaka/penelitian terdahulu untuk meng-
update perkembangan literatur berkaitan dengan topik yang diteliti
saudara (minimal 2 referensi 5 paragraphs).
Jawaban:

 Proposal Penelitian Kuantitatif


PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR
PESERTA DIDIK DI MI ABUL ABBAS DUSUN CURAH SUKO DESA
KALIWINING KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER

A. Latar Belakang
Pendidikan dan manusia tidak bisa dipisahkan, karena manusia merupakan subjek
dan objek dari pendidikan itu sendiri. Dalam arti sederhana, pendidikan sering diartikan
sebagai usaha manusia untuk membina kepribadian nya sesuai dengan nilai-nilai dalam
suatu masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau
pedagogik berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
dewasa agar ia menjadi dewasa.1
Didalam UU NO 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
1
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Cet. X, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 5.
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketermpilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, dan berisi sifat konstruktif
dalam hidup manusia. Manusia dituntut untuk mampu mengadakan refleksi ilmiah
tentang pendidikan tersebut sebagai pertanggung jawaban atas perbuatan yang dilakukan,
yaitu mendidik dan dididik. Tindakan atau perbuatan mendidik menuntun anak didik
mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan hal ini tampak pada perubahan dalam diri anak
didik.
Pencapaian tujuan pendidikan, tidak akan berhasil tanpa adanya peran besar dari
seorang pendidik, dalam hal ini guru profesional dan berkualitas. Salah satu unsur
penting dalam mengakselerasi kemajuan peserta didik adalah guru. Guru yang care
terhadap peserta didiknya, mampu berkomunikasi dengan baik serta dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif.
Seorang guru harus meyakini bahwa pekerjaannya adalah pekerjaan profesional
sehingga semua standar pendidikan berusaha dipenuhinya. Guru mempunyai peran
penting utuk mencapai tujuan pembelajaran. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum
tanpa ditunjang dengan kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka
kurikulum itu tidak akan bermakna sebagai salah satu instrumen Pendidikan.2
Di samping itu, guru mengemban pekerjaan manajemen terutama terkait dengan
cara memodifikasi situasi kelas sehingga dalam proses pembalajaran tersebut dapat
tercipta atmosfil belajar yang baik dan menyenangkan. Untuk itu seorang guru harus
memiliki keterampilan dalam menerapkan manajemen kelas. Manajemen kelas bertujuan
untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Oleh karena itu, guru sebagai pendidik harus mampu menerapkan inovasi pembelajaran
di dalam kelas termasuk kemampuan dalam mengelola kelasnya dengan baik.3
Keaktifan belajar peserta didik merupakan hal yang tak kalah penting dalam
meningkatkan mutu belajar. Pada saat peserta didik aktif jasmaninya dengan sendirinya
jiwanya akan ikut aktif pula. Peserta didik diharapkan dapat mengekspresikan
kemampuannya secara totalitas, maka dari itu peserta didik harus diberi kesempatan
2
Getteng, A. R, Menuju Guru Profesional dan Beretika, Cet. IX, (Yogyakarta: Grha Guru, 2014), 10.

3
Riani Somad, Manajemen kelas (classroom management), (Bandung: ALFABETA, CV, 2015), 8
untuk berimprovisasis. Mengaktifkan siswa baik dari segi fisik maupun psikis berarti
memberi peluang kepada siswa untuk belajar secara hoistik, menggunakan nalar dan rasa,
misalnya dapat dilakukan dalam melatih siswa memecshkan maslah, mengambil
keputusan, menganalisa sesuatu.4
Berdasarkan hasil observasi penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 April 2021,
pukul 08.00 WIB bahwa peserta didik yang ada di MI ABUL ABBAS Dusun Curah Suko
Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember, dalam proses belajar dan
mengajar masih jauh dari harapan seperti masih sulit peserta didik menerima/ memahami
pelajaran yang diberikan karna kurang kreativitas seorang pendidik sehingga diperlukan
pelaksanaan manajemen kelas yang efektif dan efisien dengan demikian manajemen kelas
diterapkan dengan baik dan benar dapat mencetak generasi anak didik yang utuh sesuai
dengan fungsi pendidikan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional. Sarana dan
Prasarana yang ada di MI ABUL ABBAS Dusun Curah Suko Desa Kaliwining
Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul
"Pengaruh Manajemen Kelas terhadap Keaktifan Belajar Peserta Didik di MI
ABUL ABBAS Dusun Curah Suko Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji
Kabupaten Jember".
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan manajemen kelas terhadap peserta didik di MI ABUL
ABBAS Dusun Curah Suko Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji
Kabupaten Jember?
2. Bagaimana gambaran keaktifan belajar peserta didik di MI ABUL ABBAS
Dusun Curah Suko Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji Kabupaten
Jember?
3. Adakah pengaruh manajemen kelas terhadap keaktifan belajar peserta didik
di MI ABUL ABBAS Dusun Curah Suko Desa Kaliwining Kecamatan
Rambipuji Kabupaten Jember?
C. Kajian Terdahulu/Penelitian Terdahulu

4
Usman, M. U, Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 25.
Untuk mendukung kajian-kajian teori di atas, berikut disajikan hasil penelitian yang
relevan dengan penelitian ini :
1. Penelitian yang dilakukan Chamidah dari Universitas Negeri Yogyakarta pada
tahun 2014 dengan judul Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar
IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Margoyasan Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar IPS antara kelompok
eksperimen dan kontrol di mana nilai rerata kelompok eksperimen lebih tinggi
daripada kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rerata populasi pada
kelompok eksperimen sebesar 16,24 lebih tinggi daripada kelompok kontrol
sebesar 14,60. Selisih nilai rerata antara kelompok eksperimen dan kontrol
sebesar 1,64.
2. Penelitian yang dilakukan Handayani dari Universitas Muhammadiyah Surakarta
pada tahun 2014 dengan judul Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015. Teknik pengumpulan data berupa angket, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik regresi linier
sederhana, uji t, uji F, dan uji determinasi. Hasil penelitian menunjukkan (1)
Pengelolaan kelas berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas
IV di SD Muhammadiyah 4 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 yang ditunjukkan
dengan uji hipotesis yang diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan thitung >
ttabel yaitu 4,594 > 2,045. Perolehan uji keberartian linier adalah (0,000 < 0,05)
dan Fhitung > Ftabel dengan df (1, 30) α = 5%, maka (21,102 > 4,17 ); (2) Hasil
uji determinasi sebesar 0,413 menunjukkan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh
cukup besar terhadap motivasi belajar di SD Muhammadiyah 4 Surakarta tahun
ajaran 2014/2015 yang ditunjukan dengan hasil uji determinasi (R) sebesar 0,413
artinya bahwa besarnya pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar
adalah sebesar 41,3%, sedangkan 58,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti.
3. Penelitian Dini Khusnayain (2015) yang berjudul Manajemen Pembelajaran Kelas
Unggulan di Mts Muhammadiyah Blimbing Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil
penelitian ini menunjukkan manajemen pembelajaran kelas unggulan di MTs
Muhammadiyah Blimbing tahun pelajaran 2014/2015 sudah baik. Hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya kegiatan manajemen yang mencakup planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuacting (penggerakkan), dan
controlling (pengawasan). Akan tetapi perlu adanya peningkatan fasilitas yang
memadai bagi siswa sehingga dapat menunjang pembelajaran menjadi lebih baik.
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa dari
ketiga penelitian diatas yang membahas tentang pengaruh manajemen kelas.
Dilihat dari beberapa penelitian terdahulu manajemen kelas mempunyai pengaruh
yang cukup signifikan dan berdampak positif dalam kegiatan belajar mengajar.
 Proposal Penelitian Kualitatif

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME


GURU DI MA UNGGULAN NURIS DESA ANTIROGO KECAMATAN
SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah masalah yang sangat penting bagi bangsa dan negara. Semakin
baik negara Dalam Pengelolaan pendidikannya tersebut maka semakin maju negaranya,
oleh kerena itu Negera hadir dalam menata pendidikan. Karna tujuan pendidikan adalah
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No.
20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Dengan itu setiap negara membangun sebuah sekolah yang mana sekolah itu
merupakan institusi yang bersifat formal. Masa pendidikan di sekolah mencangkup masa
belajar dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Sekolah menjalankan
kegiatan belajar mengajar yang mana didalamnya mengandung unsur pemberian
pengetahuan (transfer of knowledge) dan penanaman nilai (transfer of value). Pemberian
pengetahuan dan nilai tersebut diberikan oleh tenaga profesional atau guru yang
profesional.
Guru Profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam
melaksanakan tugas sehari-hari. Profesionalisme guru dipandang sebagai suatu proses
yang bergerak dari ketidaktahuan (ignorance) menjadi tahu, dari ketidak matangaan
(immaturity) menjadi matang, dari diarahkan orang lain (other directedness) menjadi
mengarahkan diri sendiri. Guru profesional yang dibuktikan dengan
kemampuan/kompetensi yang dimilikinya akan mendorong terwujudnya proses dan
produk kinerja yang dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan.5
Guru harus memiliki kemampuan dan motivasi, maksud nya seorang pendidik
akan bekerja secara profesional bilamana memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan
kesungguhan hati untuk mengerjakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya
seorang pendidik tidak akan bekerja secara profesional bila mana hanya memenuhi salah
satu diantara dua persyaratan tersebut. Maka dari itu peran kepala sekolah sangat
dibutuhkan dalam meningkatkan profesionalisme guru.
Kepala sekolah terlebih dahulu harus memiliki kemampuan dan motivasi yang
tinggi. Kepala sekolah berkewajiban untuk berupaya meningkatkan kemampuan diri dan
memotivasi para guru agar dapat menjadi kepala sekolah yang baik, sesuai dengan
keinginan anak buahnya (guru). Bila tidak memiliki kemampuan yang memadai, ia tidak
akan dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya. 6
Kepala sekolah harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dengan
para guru, dengan berkomunikasi yang baik tersebut antara keduanya akan bisa
memahami kelebihan dan kekurangan/kelemahan masing-masing. Kelebihan yang kepala
sekolah miliki dapat juga dijadikan contoh bagi para guru, dengan contoh yang baik, pola
pergaulan dan pola kerja di sekolah dapat diarahkan pada kebijakan yang telah kepala
sekolah programkan.
Penelitian ini dilakukan di madrasah Aliyah unggulan nuris Jember, karena ini
merupakan madrasah yang berkualitas walaupun madrasah tersebut swasta, tetapi tidak
kalah bersaing dengan madrasah negeri ataupun swasta yang ada di wilayah Jember.
Dikatakan berkualitas karena madrasah ini menghasilkan output dan outcame yang baik
serta siswa yang berprestasi baik itu dari nilai rapot siswa yang unggul ataupun dalam
ajang perlombaan baik perlombaan internal maupun eksternal, dan juga sikap siswa yang

5
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 5

6
Muhammad Saroni, Manajemen Sekolah: Kiat Menjadi Pendidik yang Kompeten, ( Yogyakarta: Ar Ruz, 2006),
48.
baik terhadap guru, teman ataupun warga sekolah maupun masyarakat disekitar, karena
madrasah yang berbasis pesantren ini memegang prinsip 6S yaitu senyum, salam, sapa,
sopan, santun, sanjung yang mana siswa siswi tersebut harus menerapkannya di manapun
mereka berada, dan juga ini sebagai bekal mereka untuk melanjutkan kehidupan mereka,
baik itu ke pendidikan jenjang yang lebih tinggi didalam negeri maupun di luar negeri.
Dan yang terpenting adanya guru yang profesional, yang mana guru profesional
dapat diketahui dengan kemampuan guru dalam melakukan persiapan pengajaran dengan
baik, menghadapi segala permasalahan yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar,
melakukan penilaian dengan baik, menjalankan tugas-tugas sekolah selain tugas
mengajar serta kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan siswa, kepala sekolah,
guru, wali murid, ataupun masyarakat disekitar.
Berdasarkan hasil survey bahwasanya ditemukan informasi bahwa madrasah yang
berbasis pesantren ini pada mulanya kurang berkualitas karena kurangnya kemampuan
guru dalam mengajar. Seiringnya waktu berjalan, dari tahun ke tahun madrasah ini
mengalami perubahan yang begitu pesat dari pada mulanya kurang berkualitas menjadi
madrasah yang berkualitas. Yang mana perubahan itu tampak pada terjadinya
peningkatan jumlah siswa yang pesat dan juga program abdi masyarakat (PAM) yang
dulunya hanya di kabupaten saja, sejak sekitar tahun 2017 program tersebut diadakan di
luar negeri seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Mesir. Serta peningkatan rata-rata
nilai UAS (Ujian Akhir Sekolah) siswa sangat baik, dan siswa kelas XII banyak diterima
diuniversitas yang terkenal diindonesia maupun luar negeri dari tahun ke tahun.
Peningkatan itu terjadi karena guru-guru di MA Unggulan Nuris Jember ini sebagian
besar sudah memiliki kemampuan mengajar yang baik dalam arti memiliki
profesionalitas dalam mengajarnya.
Keprofesionalan guru tidak akan berkembang bila mana tidak ada peran serta dari
kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin di madrasah ini memiliki peran yang
sangat penting dalam meningkatkan profesionalisme guru, untuk itu berbagai usaha yang
dilakukan kepala sekolah akan berdampak pada berkualitas nya madrasah Aliyah ini.
Untuk itu, kepala sekolah sangat dibutuhkan guna memajukan dan mengembangkan
profesionalisme guru di madrasah ini.
Berdasarkan uraian diatas, penulis melakukan penelitian mengenai "Peran
Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di MA Unggulan Nuris
Jember desa antirogo Kecamatan antirogo kabupaten jember".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka fokus penelitian pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Profesionalisme guru dalam pelaksanaan pembelajaran di ma
Unggulan Nuris Jember desa antirogo kecamatan sumbersari kabupaten
Jember?
2. Bagaimana bentuk aktualisasi peranan kepala sekolah dalam meningkatkan
profesionalisme guru di ma Unggulan Nuris Jember desa antirogo kecamatan
sumbersari kabupaten Jember?
3. Bagaimanakah pandangan guru terhadap peranan kepala sekolah dalam
meningkatkan profesionalisme guru di MA Unggulan Nuris Jember desa
antirogo kecamatan sumbersari kabupaten Jember?
C. Kajian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah suatu kegiatan untuk menemukan inspirasi serta
dapat menjamin orisinilitas dan posisi penelitian Yanga akan dilakukan. Pada
bagian ini peneliti mencantumkan 3 hasil penelitian terdahulu yang terkait
dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya
baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Berikut
ini beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang
dikembangkan peneliti antara lain:

1. Sakdan tahun 2012 yang berjudul “Peran Kepala Sekolah dalam


Meningkatkan Mutu Guru (Studi Kasus di MIN 1 Kota Takengon Aceh
Tengah)”. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Fokus penelitian pada tesis ini adalah 1) Bagaimana mutu guru di
MIN 1 Kota Takengon Aceh Tengah, 2) bagaimana peran kepala
madrasah dalam meningkatkan mutu di MIN 1 Kota Takengon Aceh
Tengah. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
jenis studi kasus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) mutu guru di MIN 1
Kota Takengon Aceh Tengah dalam ketrapilan mengajar peran guru
selalu melakukan upaya perbaikan dalam peningkatan pembelajaran,
selalu memperdalam wawasan ilmu yang kaitannya degan mata
pelajaran, guru selalu tanggap dan mempelajari kurikulum yang selalu
berubahubah, guru dalam pengajarannya menggunakan berbagai media,
2) kepala sekolah MIN 1 Kota Takengon Aceh Tengah memerankan
fungsinya sebagai educator, manajer, administrator, supervisior, leader,
inovator, dan motivator (EMASLIM).7
2. Abdul Mu‟min (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018) Meneliti tentang
“Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di SDI
Al-Ihsan Bambu Apus Pamulang”.
Dalam penelitiannya ini mengkaji tentang peranan kepala sekolah
dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru yang meliputi enam
aspek, yaitu: peran kepala sekolah sebagai leader, peran kepala sekolah
sebagai motivator, peran kepala sekolah sebagai supervisor, peran kepala
sekolah sebagai inovator, peran kepala sekolah sebagai manajer, dan
peran kepala sekolah sebagai edukator. Penelitian ini dilakukan di SDI
Al-Ihsan Bambu Apus Pamulang.
Peneltian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staff
karyawan SDI Al-Ihsan Bambu Apus Pamulang. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan sampel guru yang mengajar di SDI Al-Ihsan
sebanyak 20 orang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan peran kepala
sekolah di SDI Al-Ihsan berjalan dengan cukup baik dalam hal ini peran
kepala sekolah dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru sangat

7
Sakdan, Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Guru, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2012).
dominan. Pemberdayaan tenaga pengajar (peningkatan profesionalisme
guru), karyawan, peningkatan sarana pembelajaran, pengawasan terhadap
proses belajar mengajar yang kesemuannya dapat berjalan dengan cukup
baik, ditentukan melalui peran kepala sekolah yang meliputi keenam
dimensi tersebut diatas.
3. Lubna Taqiyah, 2016, melalui tesisnya yang berjudul "Peran
Kepemimpinan Transformatif Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu
Kinerja Guru Dan Tenaga Kependidikan Di SD Muhammadiyah
Suronatan Yogyakarta".
Penelitian ini peneliti mendeskripsikan tentang kepemimpinan
kepala sekolah yang tranformatif guna menunjang terhadap peningkatan
mutu. Juga mendeskripsikan bagaimana peningkatan mutu kinerja guru
dan tenaga kependidikan di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kepala sekolah telah
menjalankan peran kepemimpinan transformatif yang menunjang
terhadap pencapaian mutu. (2) kinerja guru dan tenaga tenaga
kependidikan di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta telah
mencapai prosentase nilai 90 secara keseluruhan dan dikategorikan baik.8
4. Fiqh Kaustsar Farizqi, 2018, yang berjudul " peran kepala sekolah dalam
meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di SDN
Mulyorejo 1 Malang". Skripsi, program Pendidikan Agama Islam,
Fakulats ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Penelitian ini merupakan Penelitian menggunakan metode
pendekatan deskriptif kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa
Peran atau upaya yang ditempuh kepala sekolah dalam meningkatkan

8
Lubna Taqiyah, Peran Kepemimpinan Tranformatif Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Kinerja Guru dan
Tenaga Kependidikan di SD Muhammadiyah Yogyakarta, Tesis (Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga, 2016).
kompetensi profesional guru PAI antara lain adalah peran sebagai
educator, manajer, administrator, supervisor, dan motivator.
Dalam hal ini Kepala SDN Mulyorejo 1 Malang telah
menunjukkan fungsi dan perannya secara nyata dalam upaya
meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam, seperti
memberikan bimbingan kepada guru-guru dan siswa serta
mengikutsertakan para guru dalam berbagai pelatihan, KKG, PLPG,
MGMP, workshop, dan sebagainya.
 Studi Pustaka
HUBUNGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN AL-QURAN
DENGAN MINAT BELAJAR SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-
QURAN NURUL YAQIN DESA SAGO KABUPATEN PESISIR SELATAN.

Penelitian ini di latar belakangi oleh masih rendahnya minat belajar santri di
taman Pendidikan al-quran nurul yaqin desa sago kabupaten pesisir selatan , peniliti
menduga banyak faktor yang menyebabkan tersebut , diantaranya , media belajar kurang
memadai , lingkungan belajar yang kurang kondusif dan metode pembelajaran yang di
gunakan oleh guru atau ustadz. Dari factor penyebab tersebut peneliti menduga metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru/ustadz memiliki pengaruh yang sangat besar.
Pada penelitian ini melakukan kajian apakah terdapat hubungan antara minat belajar
santri dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru/ustadz. Penelitian ini
menggunakan metode systematic literature review (slr) atau studi kepustakaan.

Hasil penelitian dapat di lihat bahwa :

1) Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak sesuai,


2) Minat belajar santri untuk belajar TPA tergolong rendah ,
3) Terdapat hubungan yang signifikan antara metode pembelajaran
terhadap minat belajar santri di taman Pendidikan al-quran nurul yaqin
desa sago kabupaten pesisir selatan .

Selanjutnya saran dalam penelitian ini adalah diharapkan kepada guru /ustadz
untuk meningkatkan lagi kemampuan dalam menerapkan dan memilih metode
pembelajaran yang sesuai sehingga santri lebih tertarik materi yang akan diajarkan
sehingga tercapai hasil belajar yang baik. Kemudian diharapkan kepada peneliti lain
agar dapat mengaitkan variabel lain yang berpengaruh terhadap minat belajar.

c. Contoh pertanyaan penelitian pada saat proses wawancara untuk ketiga


jenis penelitian tersebut (questionnaire and structured interviews)
Penelitian kuantitatif
Pertanyaan :
1. Bagaimana situasi setiap kelas di MI Abul Abbas ini, setelah
menerapkan manajemen kelas tersebut? Apakah berjalan dengan
baik dan efesien?
2. Apa saja peran guru dalam menerapkan manajemen kelas
tersebut?
3. Apakah ada evaluasi terhadap kelas ini, dengan guru yang
menerapkan manajemen kelas tersebut? Dan kapan dilaksanakan
evaluasi tersebut?
4. Apa saja kenadala/hambatan guru dalam menerapkan
manajemen kelas tersebut?
Penelitian kualitatif
Pertanyaan:
1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan
profesionalisme guru?
2. Apakah ada hambatan/kendala dalam meningkatkan
profesionalisme guru? Dan bagaimana solusinya?
3. Bagaimana kepala sekolah dalam menilai guru yang sudah
profesionalisme?
4. Apa saja keuntungan bagi sekolah jika guru tersebut
professional di ma unggulan nuris ini?

Studi pustaka
Pertanyaan:
1. Apa saja cara yang dilakukan guru/ustadz untuk menarik minat
santri dalam belajar al-qur’an?
2. Apa saja hambatan/ kendala guru/ustad dalam pembelajaran
langsung? Dan bagaimana solusinya?
3. Apakah ada pembinaan untuk guru/ustad dalam metode
pembelajaran, agar santri berminat untuk belajar?

2. Jawaban berupa file yang dikordinir oleh kordinator dan dikumpulkan


paling lambat satu minggu setelah soal dibagikan!

Anda mungkin juga menyukai