Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH


Disusun untuk memenuhi mata kuliah manajemen pendidikan islam
Dosen pengampu Moh.Anwar, M.pd

Kelompok 3
Oleh:
Ida Nur Kholifah
NIM: T20183127

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

OKTOBER 2019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “Manajemen berbasis Madrasah”.
Makalah ini kami buat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak Moh.Anwar,
M.pd. selaku dosen mata kuliah manajemen pendidikan islam, serta dapat di manfaatkan
sebagai salah satu sumber utama kapada siapapun yang berminat untuk mengetahui secara
mendetail tentang manajemen berbasis madrasah.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kritik dan saran yang
membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Jember, 7 oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................................
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah.................................................................2
B. Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah............................................................................5
C. Tujuan Manajemen Berbasis Madrasah.....................................................................................7
BAB III...................................................................................................................................................
PENUTUP..........................................................................................................................................10
Kesimpulan......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen memiliki arti mengelola, manajemen berbasis madrasah adalah


bagaimana pengelola sekolah terutama kepala sekolah dalam mengelola madrasah dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu persyaratan
agar kita dapat memasuki era globlalisasi yang penuh dengan persaingan. Keberadaan
madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam tidak akan lepas dari persaingan global tersebut.
Untuk itu peningakat kualitas merupakan agenda utama dalam meningkatkan mutu madrasah
agar dapat survive dalam era global. Salah satu factor supaya sekolah atau madrasah dapat
berkualitas adalah dengan memilih kepala sekolah yang handal , yang berkualitas yang
nantinya dapat mengelola sekolah atau madrasah dengan baik.

TQM (Total Quality Management) atau yang biasa kita kenal dengan Manajemen
Madrasah merupakan konsep peningkatan mutu secara terpadu di bidang manajemen dan
masih cukup baru dalam dunia pendidikan. Makalah yang kami buat ini mencoba
menguraikan bagaimanakah Manajemen yang berbasis Madrasah itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen berbasis madrasah?
2. Bagaimana karakteristik manajemen berbasis madrasah?
3. Dan apa tujuan manajemen berbasis madrasah?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian manajemen berbasis madrasah
2. Mendeskripsikan karakteristik manajemen berbasis madrasah
3. Mendeskripsikan tujuan manajemen berbasis madrasah

1
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah

Pengertian manajemen adalah sebuah proses, pelaksanaan untuk mencapai suatu


tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Jadi manajemen pendidikan lebih terfokus
kepada upaya manajerial yang meliputi planning, organizing, actuating dan controlling.
Pengertian ini sama dengan apa yang telah dikemukakan George R. Terry yang telah
dikemukakan sebelumnya.
Berdasar dari uraian di atas, maka manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai
tujuan, dan dalam mencapai tujuan tersebut diadakanlah tindakan-tindakan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tindakan-tindakan yang ditetapkan tersebut berupa pengetahuan
tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana melakukannya,
memahami bagaimana harus melakukan dan mengukur efektifitas dari usaha -usaha
yang diinginkan. Termasuk perlunya menetapkan dan memelihara suatu kondisi lingkungan
yang memberikan responsi ekonomis, sosial politik serta pengendaliannya.
Adapum Manajemen Berbasis Madrasah yaitu pengembangan dari konsep school
based management yang bertujuan untuk mendesain ulang pengelolaan madrasah dengan
memberikan keleluasaan otonomi kepada kepala madrasah dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam upaya perbaikan kinerja madrasah yang mencakup guru, siswa, komite
madrasah, orang tua siswa, dan masyarakat. Manajemen Berbasis Madrasah (MBM)
mengubah sistem pengambilan keputusan dengan memindahkan otoritas pengambilan
keputusan dan manajemen dari tingkat nasional pada pihak-pihak terkait dengan madrasah di
tingkat lokal (local stakeholder) berdasarkan kebijakan nasional.
Manajemen Berbasis Madrasah memberikan keuntungan secara langsung kepada
stakeholders, pemanfaatan sumber daya, efektif dalam pembinaan siswa, moral guru dan
iklim madrasah serta ada perhatian bersama untuk Pengambilan keputusan, pemberdayaan
guru, manajemen madrasah, Perencanaan ulang madrasah dan perubahan Perencanaan
Sedangkan istilah mutu pendidikan Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti ukuran
baik untuk suatu benda, kadar, taraf atau derajat, untuk kependidikan adalah derajat
kecerdasan, kualitas, meningkatkan pendidikkan Selanjutnya kata mutu dalam Kamus Ilmiah
Populer, berarti kualitas, derajat atau tingkat Sejalan dengan itu, Daulat Tampubolon

3
mengartikan mutu sebagai paduan sifat - sifat produk, yang menunjukan kemampuannya
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan langsung atau tidak langsung baik kebutuhan yang
dinyatakan maupun yang tersirat, masa kini dan masa depan1

Dalam hal ini, Standar Nasional Pendidikan (SNP)jika dijabarkan meliputi


beberapa standar di bawah ini:
1. Standar Isi
Standar Nasional Pendidikan yang mencakup ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dala kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
mata pelajaran, kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan atau akademik,dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
2. Standar proses
Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembeljaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai tujuan standar kompetensi lulusan.
3. Standar kompetensi lulusan
Standar Nasional Pendidikan tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang berkaitan
dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Standar Nasional Pendidikan tentang kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan
fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
5. Standar saran dan prasarana
Standar Nasional Pendidikan yang mencakup kriteria minimal tentang ruang belajar,
perpustakaan, tempat berolahraga, beribadah, bermain dan berkreasi, serta
laboratorium, bengkel kerja, dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi dan komunikasi.
6. Standar pengelolaan
Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten atau

1
Abd. Wahid Tahir , Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah Lentera Pendidikan, VOL. 20 NO. 2
Desember 2017: 240-249

4
kota, provinsi, atau nasional, agar tercapai efisiensidan efektifitas penyelenggaraan
pendidikan.
7. Standar pembiayaan
Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan komponen dan besarnya biaya investasi,
operasi dan personal satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
8. Standar penilaian pendidikan
Standar Nasional Penilaian Pendidikan tentang mekanisme, prosedur, dan instrument
penilaian hasil belajar peserta didik untuk lima kelompok mata pelajaran oleh
pendidik. Selain itu, standar penilaian juga mencakup penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan dan pemerintah(peraturan pemerintah No.19/2005).

Selain prinsip-prinsip umum tata kelola pendidikan di atas yang disesuaikan


dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), tata kelola MBS/M di labschool
dilaksanakan dengan prinsip-prinsipsebagai berikut:
1) Berdasarkan kebutuhan sekolah, bukan hanya apa yang diinginkan kepala
sekolah atau guru serta menampung aspirasi murid,orang tua murid, dan
masyarakat.
2) Perencanaan sekolah menggunakan data yang valid dan mutakhir. Untuk itu
manajemen data di Dinas Pendidikan dan sekolah menjadi persyaratan utama.
3) Memuat capaian SPP, SPM, SNP sehungga pebiayaan sekolah lebih diarahkan
pada peningkatan pelayanan public, pemenuhan standar pelayanan minimal,
dan pencapaian mutupendidikan yang lebih tinggi.
4) Didasarkan pada regulasi daerah (peraturan Bupati/Walikota), hal ini
diperlukan untuk menjamin program MBS/M dapat berlangsung terus secara
berkesinambungan.
5) Monitoring dan pelaksanaan MBS/M di sekolah diperlukan agar pelaksanaaan
program MBS/M dapat tepat sasaran dan dapat terus disempurnakan.
6) Penanganan setiap pengaduan masyarakat mengenai pelayanan sekolah.
7) Keberlanjutan program setiap tahunnya untuk memenuhi kesenjangan
pembiayaan sekolah yang berpotensi meningkat sesuai kebutuhan pencapaian
standar.

5
B. Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah
Manajemen berbasis sekolah memiliki karakteristik yang perlu difahami oleh sekolah
dalam mengimplementasikannya begitu pula dengan manajemen berbasis madrasah. Dimana
karakteristik ini adalah sesuatu hal yang merupakan ciri khas yang membedakan dengan hal
lainnya. Menurut B. Suryasubroto, berpendapat bahwa ada beberapa indicator yang
menunjukkan karakteristik dari konsep manajemen berbasis madrasah yaitu :

a. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib


Untuk mendukung proses pembelajaran dapat berjalan dengan nyaman maka sekolah
perlu adanya memiliki lingkungan belajar yang aman,nyaman,dan tentram
b. Sekolah memiliki visi dan target mutu yang ingin dicapai
Ada beberapa tahapan pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis madrasah
atau sekolah yaitu pertama merumuskan visi dimana visi merupakan suatu gambaran
masa depan yang diinginkan sekolah, lalu kedua adalah Misi yang merupakan
perwujudan atau realisasi dari visi, yang ketiga adanya tujuan, berbeda dengan visi
dan misi . jika visi dan misi pelaksanaannya dalam waktu jangka panjang sedangkan
tujuan pelaksanaannya biasanya dalam jangka waktu 3-5 tahun, dan yang terakhir
adanya sasaran , dimana sasaran merupakan sesuatu yang akan dicapai oleh sekolah
dalam jangka waktu lebih singkat.
c. Sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat
Dalam hal ini kepala sekolah memiliki peran yang kuat dalam
mengkoordinasikan,menggerakkan, dan menyerasikan semua sumberdaya pendidikan
yang tersedia.
d. Adanya harapan yang tinggi dari personel sekolah (baik itu kepala sekolah,guru,dan
staf lainnya,termasuk siswa).
Dalam menjalakan suatu program harus adanya dukungan, salah satunya adalah
adanya harapan yang tinggi , sehingga memberikan suatu motivasi kepada pelaksana
agar perencanaan yang telah dibuat segera tercapai.
e. Adanya pengembangan staf madrasah yang terus menerus sesuai tuntutan Iptek
Pengembangan staf madarasah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari apa yang
diinginkan atau dibutuhkan oleh sekolah
f. Adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek akademis
dan administratif serta pemanfaatan hasil untuk penyempurnaan mutu

6
Adanya evaluasi sangat diperlukan untuk lebih menyempurnakan lagi perencanaan
yang masih memiliki kekurangan.salah satu tujuan dari evaluasi yang terus menerus
ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar tingkat daya serap
dan kemampuan peserta didik.
g. Adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orangtua siswa serta masyarakat.
Suatu program akan terlaksana jika ada komunikasi dan dukungan dari orangtua siswa
serta masyarakat. Sehingga madrasah mampu mewujudkan visi dan misi dengan
lancar.2

Adapun menurut pendapat lainnya, salah satunya ahmad qorib dalam jurnalnya
mengemukaan bahwa adanya Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah Setelah
Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) ditawarkan menjadi sebuah bentuk operasional
desentralisasi pendidikan, maka madrasah juga harus dipersiapkan untuk menerima dan
menjalankan tawaran tersebut. Untuk mendukung upaya mewujudkan tujuan dari suatu
lembaga, perlu diketahui lebih jauh mengenai karakteristik MBM diantaranya adalah:

1. Pemberian Otonomi yang Luas Kepada Sekolah MBM memberikan otonomi luas
kepada sekolah namun tetap disertai dengan seperangkat tanggung jawab. Dengan
adanya otonomi yang memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan
pengembangan strategi sesuai dengan kondisi setempat, sekolah dapat lebih
memberdayakan tenaga kependidikan (guru) agar lebih berkonsentrasi pada tugas
utamanya, dengan pemberian kekuasaan kepada lembaga maka memudahkan
lembaga dalam mengelola apa yang ada didalamnya untuk mewujudkan visi dan
misi.
2. Partisipasi masyarakat dan orang tua Dalam MBM, pelaksanaan program-program
sekolah didukung oleh partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik yang
tinggi. Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya mendukung sekolah
melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite sekolah dan dewan pendidikan
merumuskan serta mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan
kualitas sekolah.
Maka dari itu orang tua peserta didik dan masyarakat memiliki peran dan ikut
andil terhadap program yang akan dilaksanakan dan diterapkan oleh lembaga
3. Kepemimpinan yang demokratis dan profesional Dalam MBM, pelaksanaan
program-program sekolah didukung oleh adanya kepemimpinan sekolah yang
2
B. Suryosubroto, Manajemen pendidikan di sekolah,(Jakarta : Renika cipta,2004), hal. 195

7
demokratis dan profesional. Kepala sekolah dan guru-guru sebagai tenaga
pelaksana inti program sekolah merupakan orang-orang yang memiliki
kemampuan dan integritas profesional.
4. Team work yang tinggi dan profesional. Dalam MBM, keberhasilan program-
program sekolah didukung oleh kinerja team work yang kompak dan transparan
dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan di sekolah. Dalam dewan
pendidikan dan komite sekolah misalnya, pihak-pihak yang terlibat bekerja sama
secara harmonis sesuai dengan perannya masing-masing untuk mewujudkan suatu
“madrasah yang dibanggakan“ oleh semua pihak. Mereka tidak menunjukkan
kuasa atau paling berjasa, tetapi masing-masing memberi kontribusi terhadap
upaya peningkatan mutu dan kinerja sekolah secara Kaffah.3

C. Tujuan Manajemen Berbasis Madrasah

Tujuan utama MBM adalah meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan


pendidikan. Peningkatan efisiensi diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya
yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi.Peningkatan mutu diperoleh
melalui partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan madrasah, peningkatan profesionalisme
guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang dapat menumbuh
kembangkan suasana yang kondusif.18

Tujuan yang lain manajemen berbasis madrasah adalah peningkatan mutu


pendidikan. Dengan adanya MBM, madrasah dan masyarakat tidak perlu lagi menunggu
perintah dari atas. Mereka dapat mengembangkan suatu visi pendidikan yang sesuai dengan
keadaan setempat dan melaksanakan visi tersebut secara mandiri. Kepala madrasah
mempunyai dua peran utama, pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru, dan kedua
memberikan pimpinan dalam manajemen. Pembaharuan pendidikan melalui manajemen
berbasis madrasah dan komite sekolah yang diperkenalkan sebagaibagian dari desentralisasi
memberikan kepada kepala madrasah kesempatan yang lebih besar untuk menerapkan dengan
lebih mantap berbagai fungsi dari kedua peran tersebut.

Ahmad Qorib, Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah (Studi Kasus Di Madrasah


3

Tsanawiyah – Aliyah Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro) JURNAL


PENDIDIKAN ISLAMI, Volume 14, Nomor 1, Mei 2005, hal 46
8
MBM bertujuan untuk meningkatkan kinerja madrasah melalui pemberian
kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada madrasah yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip-prinsip tata madrasah yang baik yaitu partisipasi, transparansi, dan
akuntabilitas. Peningkatan kinerja madrasah yang dimaksud meliputi peningkatan kualitas,
efektivitas, efisiensi, produktivitas, dan inovasi pendidikan.

MBM memiliki unsur pokok sekolah (constituent) memegang control yang lebih
besar pada setiap kejadian di sekolah. Unsur pokok sekolah inilah yang kemudian menjadi
lembaga non-struktural yang disebut komite sekolah yang anggotanya terdiri dari guru,
kepala madrasah, administrator, orang tua,anggota masyarakat dan murid.

Sementara itu baik berdasarkan kajian pelaksanaan dinegara-negara lain, maupun


yang tersurat dan tersirat dalam kebijakan pemerintah dan UU sisdiknas No. 20 Tahun 2003,
tentang pendidikan berbasis masyarakat pasal 55 ayat 1: Masyarakat berhak
menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan non formal
sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan
masyarakat. Berkaitan dengan pasal tersebut setidaknya ada empat aspek yaitu: kualitas
(mutu) dan relevansi, keadilan, efektifitas dan efisiensi, serta akuntabilitas.

1). MBM bertujuan mencapai mutu quality dan relevansi pendidikan yang setinggi-
tingginya, dengan tolok ukur penilaian pada hasil output dan outcome bukan pada metodologi
atau prosesnya. Mutu dan relevansi ada yangmemandangnya sebagai satu kesatuan substansi,
artinya hasil pendidikan yang bermutu sekaligus yangrelevandenganberbagai kebutuhan dan
konteksnya. Bagi yang memisahkan keduanya, maka mutu lebih merujuk pada dicapainya
tujuan spesifik oleh siswa (lulusan), seperti nilai ujian atau prestasi lainnya, sedangkan
relevansi lebih merujuk pada manfaat dari apa yang diperoleh siswa melalui pendidikan
dalam berbagai lingkup/tuntutan kehidupan (dampak), termasuk juga ranah pendidikan yang
tidak diujikan.

2). MBM bertujuan menjamin keadilan bagi setiap anak untuk memperoleh layanan
pendidikan yang bermutu di madrasah yang bersangkutan. Dengan asumsi bahwa setiap anak
berpotensi untuk belajar, maka MBM memberi keleluasaan kepada setiap madrasah untuk
menangani setiap anak dengan latar belakang sosial ekonomi dan psikologis yang beragam
untuk memperolehkesempatan dan layanan yang memungkinkan semua anak dan masing-
masinganak berkembang secara optimal. Sungguhpun antara madrasah harus saling memacu
prestasi, tetapi setiap madrasah harus melayani setiap anak (bukan hanya yang pandai), dan

9
secara keseluruhan madrasah harus mencapai standar kompetensi minimal bagi setiap anak
yang diluluskan. Keadilan ini begitu penting, sehingga para ahli madrasah efektif menyingkat
tujuan madrasah efektif hanya mutu dan keadilan atau quality and equity.

3). MBM bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Efektifitas berhubungan


dengan proses, prosedur, dan ketepat-gunaan semua input yang dipaki dalam proses
pendidikan di madrasah, sehingga menghasilkan hasil belajar siswa seperti yang diharapkan
(sesuai tujuan). Efektif-tidaknya suatu madrasah diketahui lebih pasti setelah ada hasil,
atau dinilai hasilnya. Sebaliknya untuk mencapai hasil yang baik, diupayakan
menerapkan indikator-indikator atau ciri-ciri madrasah efektif. Dengan menerapkan MBM
diharapkan setiap madrasah, sesuai kondisi masing-masing, dapat menerapkan metode yang
tepat (yang dikuasai), dan input lain yang tepat pula (sesuai lingkungan dan konteks
sosial budaya), sehingga semua input tepat guna dan tepat sasaran. Atau dengan kata lain,
efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sementara itu, efisiensi berhubungan dengan
nilai uang yang dikeluarkan atau harga untuk memenuhi semua input (proses dan semua
input yang digunakan dalam proses) dibandingkan atau dihubungkan dengan hasilnya
(hasil belajar siswa).

4) MBM bertujuan meningkatkan akuntabilitas sekolah dan komitmen semua


stakeholders. Akuntabilitas adalah pertanggung jawaban atas semua yang dikerjakan sesuai
wewenang dan tanggung jawab yang diperolehnya. Selama ini pertanggung jawaban
madrasah lebih pada masalah administratif keuangan dan bersifat vertikal sesuai jalur
birokrasi. Pertanggung jawaban yang bersifat teknis edukatif terbatas pada pelaksanaan
program sesuai petunjuk dan pedoman dari pusat (pusat dalam arti nasional, maupun pusat-
pusat birokrasi di bawahnya), tanpa pertanggung jawaban hasil pelaksanaan program.4

Dari ke empat tujuan MBM di atas madrasah dituntut agar senantiasa menggali
kualitas pendidikan sehingga tercapai tujuan pendidikan dan menjadikan madrasah yang
unggul.

4
Umaedi, Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah (Jakarta: CEQM, 2004), h. 35.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

A. Pengertian manajemen berbasis madrasah


Manajemen Berbasis Madrasah yaitu pengembangan dari konsep school based
management yang bertujuan untuk mendesain ulang pengelolaan madrasah dengan
memberikan keleluasaan otonomi kepada kepala madrasah dan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan kinerja madrasah yang mencakup guru,
siswa, komite madrasah, orang tua siswa, dan masyarakat.
B. Karakteristik manajemen berbasis madrasah
1. Pemberian Otonomi yang Luas Kepada Sekolah MBM memberikan otonomi luas
kepada sekolah namun tetap disertai dengan seperangkat tanggung jawab
2. Partisipasi masyarakat dan orang tua Dalam MBM, pelaksanaan program-program
sekolah didukung oleh partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik yang
tinggi.
3. Kepemimpinan yang demokratis dan profesional Dalam MBM, pelaksanaan
program-program sekolah didukung oleh adanya kepemimpinan sekolah yang
demokratis dan profesional.
4. Team work yang tinggi dan profesional. Dalam MBM, keberhasilan program-
program sekolah didukung oleh kinerja team work yang kompak dan transparan
dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan di sekolah
C. Tujuan manajemen berbasis madrasah

1. MBM bertujuan mencapai mutu quality dan relevansi pendidikan yang setinggi-
tingginya, dengan tolok ukur penilaian pada hasil output dan outcome bukan pada
metodologi atau prosesnya.
2. MBM bertujuan menjamin keadilan bagi setiap anak untuk memperoleh layanan
pendidikan yang bermutu di madrasah yang bersangkutan. Dengan asumsi bahwa
setiap anak berpotensi untuk belajar
3. MBM bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Efektifitas berhubungan
dengan proses, prosedur, dan ketepat-gunaan semua input yang dipaki dalam
proses pendidikan di madrasah

11
4. MBM bertujuan meningkatkan akuntabilitas sekolah dan komitmen semua
stakeholders

5.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abd. Wahid Tahir , Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah Lentera


Pendidikan, VOL. 20 NO. 2 Desember 2017

B. Suryosubroto. 2004. Manajemen pendidikan di sekolah. Jakarta : Renika cipta

Ahmad Qorib, Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah (Studi Kasus Di


Madrasah Tsanawiyah – Aliyah Islamiyah At-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro)
JURNAL PENDIDIKAN ISLAMI, Volume 14, Nomor 1, Mei 2005

Umaedi, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah, Jakarta: CEQM

13

Anda mungkin juga menyukai