Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Program Pendidikan

Dosen Pengampu: Nur Ittihadatul Ummah, M.Pd.I.

Ditulis oleh :

Wahyu aprilia mukaromah

NIM T20183142

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

DESEMBER 2019
A. KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah yang maha Esa atas segala
limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dalam bentuk sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
para pembaca.
Kami ucapkan terima kasih kepada Nur Ittihadatul Ummah,
M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Program
Pembelajaran pada semester III, lebih khususnya dalam prodi Manajemen
Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri Jember telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menulis tugas makalah yang membahas
tentang pelaksanaan evaluasi program.
Kami sadar bahwa makalah ini sangatlah banyak kekurangan dan
sangat jauh dari kesempurnaan , untuk itu kepada dosen pengampu mata
kuliah ini, kami mengharapkan koreksi dan masukan demi perbaikan
penyusunan makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca lainnya.

TTD

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis evaluasi........................................................................................ 2
B. Pengumpulan data................................................................................. 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan. ......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi program dilaksanakan melalui beberapa tahapan.Secara
garis besar tahapan tersebut meliputi: tahap persiapan evaluasi program,
tahap pelaksaan evaluasi program, dan tahap monitoring pelaksaan
program.sebelum evaluasi program dilaksanakan seorang evaluator harus
melakukan persiapan secara cermat. Persiapan tersebut antara lain berupa
penyusunan evaluasi, penyusunan instrumen evaluasi, validasi instrumen
evaluasi ,menentukan jumlah sampel yang diperlukan dalam kegiatan
evaluasi, dan penyamaan persepsi antarevaluator sebelum pengambilan
data.
Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan
diterapkan dalam melakukan kegiatan evaluasi program. Pemilihan model
ini bergantung pada tujuan evaluasi program yang akan dilaksanakan
dan kriteria keberhasilan program, sehingga dalam penyusunan evaluasi
hal penting yang harus diketahui oleh seorang evaluator adalah tujuan
program dan kriteria keberhasilan program.
Pelaksaan evaluasi program merupakan bentuk implementasi dari
perencanaan evaluasi program.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan rumusan
masalah sebgai berikut:
1. Apa saja jenis-jenis evaluasi?
2. Apa saja langkah pelaksanaan evaluasi?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut maka dihasilkan tujuan penulisan
yaitu:
1. Mendeskripsikan jenis-jenis evaluasi.
2. Mendeskripsikan langkah-langkah pelaksanaan evaluasi.

4
5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Evaluasi Program


Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu
evaluasi sesuai dengan perencanaannya. Dalam pelaksanaan evaluasi
evaluator harus menciptakan suasana yang kondusif dan komunikatif. Hal
yang dilakukan oleh evaluator dalam hal ini adalah melaksanakan evaluasi
dengan menggunakan instrumen yang telah disusun dengan tujuan
mengetahui bagaimana perkembangan siswa dalam mengikuti proses
pembelajarannya.1
Dalam pelaksanaan evaluasi dilakukan beberapa cara namun
sebelum itu perlu diketahui agar evaluator bisa menentukan dengan tepat
metode dan alat pengumpul data yang akan digunakan. Berikut adalah
jenis jenis evaluasi:
1. Evaluasi Refleksi, digunakan untuk mengevaluasi kurikulum
sebagai suatu ide. Evaluasi terhadap ide biasanya dapat
dilakukan pada waktu pertama kali ide dikemukakan atau juga
bisa dilakukan pada waktu program sebagai rencana telah
selesai ditulis.
2. Evaluasi Rencana, Persyaratan program sebagai rencana seperti
format, keterbacaan, hubungan antar komponen, organisasi
vertikal dan horizontal dari pengalaman belajar adalah hal yang
menyita evaluator. Evaluasi rencana memberikan masukan
yang berharga bagi para pengembang program.
3. Evaluasi proses atau implementasi program. Evaluasi proses
bukan haanya tertuju pada proses terjadinya program
pendidikan tapi juga pada kepala sekolah, guru, siswa dan
peralatan belajar.
4. Evaluasi hasil, hasil yang dimaksud adalah hasil belajar yang
dapat diserap oleh peserta didik. Serta tercapainya tujuan
1
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), 89

6
pendidikan yang juga membentuk manusia yang utuh
(bertaqwa, berkepribadian, bertanggung jawab, jujur, cerdas,
terampil dll).2
B. Langkah-Langkah Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran
Setelah mengetahui jenis jenis evaluasi evaluator akan bisa
menentukan dengan baik metode dan alat yang akan digunakan saat
pelaksanaan evaluasi. Jika seseorang pendidik dalam menjalankan evaluasi
pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah di rencanakan
sebelumnya, maka evaluasinya tersebut akan menghasilkan suatu data
yang memberi gambaran yang nyata utuh peserta didik dalam pencapaian
penguasaan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Dalam pelaksanaan
evaluasi yang di harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
Dalam evaluasi program pendidikan bentuk nyata dari
menghimpun data ialah dengan melakukan pengukuran. Ada
beberapaa cara untuk melakukan pengkuran antara lain:
a) Pengambilan data dengan tes. Pengambilan data dengan tes dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1) Buka buku Vs tutup buku. Tes buka buku adalah test yang
memperbolehkan teste untuk membuka buku, menggunakan
kalkulator, kamus dan alat bantu lainnya. Kelebihan dari tes ini
adalah tidak membuat teste tegang serta menghilangkan
kemungkinan teste untuk mencontek, tapi kekurangannya
adalah membuat teste jadi malas membaca kembali buku atau
catatan mereka. Sedangkan test tutup buku adalah test yang
tidak memberikan kesempatan untuk membuka buku dan
menggunakan alat bantu lainnya, kelebihan test ini adalah
membuat teste rajin membaca buku dan memahami catatannya,
kekurangannya adalah membuka peluang bagi teste yang malas
belajar untuk mencontek.

2
Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 111-113

7
2) Tes diumumkan Vs tes dirahasiakan. Tes diumumkan berarti
memberi informasi sebelum pelaksanaan tes, agar teste bisa
mempersiapkan diri untuk melaksanakan tes. sedangkan tes
yang dirahasiakan adalah tes yang dilakukan dengan
mendadak, bentuk test ini sempat tidak disetujui namun dilihat
dari kelebihan ada test bentu ini masih memenuhi tujuan tes.
Kelebihannya adalah bisa mengetahui tingkat kesiapan teste,
meningkatkan usaha belajar agar dilakukan terus-menerus,
sebagai alat disiplin belajar.
3) Tes lisan Vs tes tulis. Tes lisan adalah tes yang dilakukan
dengan lisan baik dari pertanyaan dan jawaban. Nilai positif
dari tes ini bisa mengetahui lebih jelas kemampuan pemahaman
teste, dan bisa dilakukan secara individu. Nilai negatifnya
adalah tidak ekonomis dan tidak menjamin objektifitas
penialain. Tes tertulis adalah tes yang dilaksanakan tertulis baik
pertanyaan ataupun jawaban. Kelebihan tes ini teste bisa
mengunakan pemilihan kata yang baik dan memadukan ide-ide
yang dimiliki, kekurangannya adalah menuntut peserta tes
dengan tugas yang terlalu berat.
4) Tes tindakan atau praktik adalah tes yang dilakukan dengan
suatu tindakan, kelebihannya adalah terjadi pengecekan
terhadap keterampilan teste, kelemahannya adalah idak
semuanya bisa di praktikan.
b) Pengambilan data dengan observasi. Observasi adalah metode
menganalisis dengan mengadakan catatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan mengamati individu atau kelompok
secara langsung.3 Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data
yang akurat tentang bagaimana pogram sebenarnya berjalan
khususnya mengenai proses. Observasi dilakukan dengan cara

3
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknis Evaluasi Pengajaran, ( Bandung, PT. Rosda
Karya, 2010), 149

8
pengamatan dan pencatatan yang menggunakan dua indra yakni
mata dan telinga. Setiap indra memliki keterbatasan masing masing
untuk itu perlu dilakukan cara untuk mengatasi kelemahan tersebut
antara lain dengan:
1) Melihat objek dari berbagai objek yang kompleks, dari
berbagai segi, jurusan, secar berulang ulang.
2) Menyediakan observer yang lebih banyak agar bisa melihat
melihat objek dari segi tertentu.
3) Mengambil lebih banyak objek yang sejenis.

Selain itu agar data yang kita peroleh lebih akurat maka dianjurkan
untuk menggunakah hal berikut:

1) Mengadakan catatan dengan cheklist.


2) Menggunakan alat perekam.
3) Menggunakan lebih banyak observer.
c) Pengambilan data menggunakan angket. Pengumpulan data dengan
angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan untuk dijawab oleh
responden.4 Angket digunakan untuk memperoleh informasi
tentang pribadi atau hal yang ingin diketahui.5 Angket
mendasarkan pada laporan self-report dengan asumsi bahwa subjek
adalah yang paling tau tentang dirinya, yang dikatakan subjek pada
evaluator adalah benar, interpretasi subjek dalam pertanyaan sama
dengan maksud evaluator. Agar informasi yang diperoleh lebih
reliable kadang diperlukan dari orang yang berpengaruh dalam
populasi tersebut.
d) Pengambilan data dengan wawancara. Wawancara adalah teknik
pengambilan data denga berdialog langsung dengan responden

4
Sugiono, Metode Penelitian dan Pengembangan, (Bandung: Alfabeta, 2016), 199
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Rineka Cipta,
2006), 225

9
untuk menggali informasi.6 Untuk memperoleh informasi yang
objektif evaluator harus memerhatikan beberapa hal antara lain:
1) Mengawali wawancara dengan pembicaraan penuh keramahan.
2) Mengemukakan tujuan dilakukannya wawancara dengan
bahasa yang mudah di pahami.
3) Hubungkan pokok pembicaraan dengan perhatian responden,
dan teriklah minatnya kearah pokok yang akan ditanyakan.
4) Timbulkan suasana yang bebas.
5) Evaluator tidak boleh menjalankan wawancara dengan tergesa-
gesa, bersikap tidak menghargai jawaban atau kurang percaya.
6) Memberikan dorongan pada responden yang menimbulkan
kesan ia adalah orang penting dan diperlukan dalam
memecahkan masalah.
e) Pengambilan data Dengan metode analisis dokumen dan artifak.
Dokumen adalah catatan mengenai beberapa dokumen lainnya
yang relevan. Sedangkan artifak adalah objek material dan simbol
dari kejadian masa lalu dan saat ini, kelompok, individu, atau
organisasi, dengan kata lain artifak adalah sesuatu yang dihasilkan
atas kecerdasan manusia.7 Dokumen terdiri dua jenis yaitu:
1) Dokumen pribadi, Dokumen pribadi adalah catatan atau
karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan,
pengalaman, dan kepercayaannya. Dari dokumen pribadi
peneliti bisa mengumpulkan data mengenai situasi sosial, dan
arti berbagai faktor yang ada di sekitar subjek penelitian yang
terekplisit ataupun yang terimplisitkan dalam dokumen
tersebut, yang termasuk dokumen pribadi adalah buku harian,
surat pribadi, otobiografi.

6
Suliyanto, Metode Riset Bisnis, ( Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2006), 137
7
Anas Sudijono,Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), 90

10
2) Dokumen resmi terdiri dari dokumen internal yang merupakan
memo, pengumuman, instruksi, aturan yang berlaku bagi
intern, termasuk dalam dokumen internal adalah risalah atau
laporan rakaat keputusan pimpinan dan lain sejenisnya.
dokumen seperti ini dapat menyajikan informasi mengenai
keadaan aturan disiplin dan dapat menunjukkan perilaku orang
orang khususnya para pemegang kebijakan. dan dokumen
eksternal terdiri atas bahan-bahan informasi yang dihasilkan
oleh suatu lembaga sosial misalnya majalah buletin,
pernyataan dan berita yang disiarkan kepada media massa.
Dokumen eksternal dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk
mengkaji konflik sosial kepemimpinan dan lain-lain.
Teknik mempelajari dokumen adalah analisis konten
( kajian isi) untuk mendeskripsikan secara objektif, sistematis,
dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi sehinga dapat di
tarik kesimpulan.
Dalam metode pengumpulan data dengan dokumen atau
artifak, aktivitas instrumen/peneliti bisa dirangkum dalam
kegiatan di bawah ini.
a) Exploring. Peneliti harus menggali dan mencari
data atau bukti peninggalan yang berkaitan dengan
fokus penelitian, yang memrlukan kejelian fisik dan
pengetahuan peneliti dalam menggali dokumen dan
artifak yang diharapkan dapat memberikan informasi
bermakna.
b) Scanning. Selanjutnya adalah menelaah secara cepat hal
yang terpancar dari dokumen dan artifak secara efektif
dan efisien. Selain menjaga faktor kerahasiaan dan
keawetan dari sumber data juga bisa menghemat waktu
dan tenaga.

11
c) Organizing. Setelah dikonversi dalam bentuk yang
interaktif dan fleksibel kemudian disusun berdasarkan
urutan kepentingan penelitian. Dalam mengurutkan
dokumen kita bisa menggunakan teknik kategorisasi
parameter-parameter tertentu. Hal ini dimaksudakn
untuk memudahkan peneliti dala menafsirkan temuan
yang bisa digali dar kedua sumber tersebut.
d) Interpreting. Data fisik ataupun yang terekomendasi
yang terkumpul kemudian ditafsirkan. Di sini peran
aktif sensitivitas teoritis dari peneliti digunakan. Ia
harus mampu membaca simbol yang terkandung dalam
setiap petunjuk, grafik, atau tampilan visual lainnya
dalam data fisik. Menerjemahkan kata, frase, paragraf,
sampai dengan teks secara utuh ke dalam makna yang
sebenarnya ingin diungkapkan oleh data tersebut.
e) Analyzing. Kegiatan ini juga membutuhkan sensitivitas
penekiti. Hasil penafsiran kemudian di urai ke dalam
term yang lebih mudah di pahami, dibandingkan, dan
dikaitkan dengan teori-teori yang relevan dengan fokus
penelitian.8
f) Pengambilan data dengan teknik lainnya
Peniliti kualitatif menggunakan berbagai macam teknik
tambahan untuk mendapatkan temuan yang kredibel. Teknik ini
adalah pendekatan yang dipilih untuk membantu menafsirkan,
mengkolaborasi, data yang diperoleh. Seperti penggunaan film
slide dan teknik visual lainnya. Ada juga teknik kelompok
wawancara, kelompok fokus, dan menggambar.
Wawancara kelompok sebagai suatu yang membatasi pada
situasi dimana kelompok yang dibangun cukup kecil untuk
membangun diskusi diantara sesama anggotanya. Selain itu,

8
Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 117-120

12
wawancara secara kelompok juga bermanfaat bagi penggalian data
secara utuh dan mendalam.
Kelompok fokus menyiratkan adanya situasi dimana
pewawancara bertanya pada anggota kelompok dengan pertanyaan
yang sangat khusus tentang topik sesudah hasil penelitian
sementara dilaksanakan. Kelompok fokus adalah diskusi yang
dirancang untuk memperoleh persepsi dalam kondisi yang persimis
dan tidak menekan. Dan dipandu oleh seorang fasilitator dan
seorang notulen dengan peserta seluruh informan penelitian.
Metode menggambar merupakan salah satu teknik penelitian
yang digunakan untuk mendapatkan gambar mengenai lingkungan
yag terkait dengan pelaku. Gambar dalam pengumpulan data
kualitatif dimaksudkan sebagai alat alat bantu dala melakukan
wawancara semi terstruktur dan diskusi kelompok terfokus. Teknik
ini akan sangat membantu peneliti memperdalam pengungkapan
data dan informasi yang kurang terumgkap melalui teknik lain.
Gambar juga diharapkan menjadi alat bagi informan untuk
megekspresikan diri mereka, berbagi pengetahuan, dan
pengalaman mengenai lingkungan mereka.

13
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pelaksaan evaluasi dimulai dengan mengumpulkan data, ada 6 cara utnuk


mengumpulkan data yaitu:

1. Pengumpulan data dengan test


Yang dilakukan dengan 4 cara yaitu:
a. Buka buku Vs tutup buku
b. Tes diumumkan Vs tes dirahasiakan
c. Tes lisan Vs tes tulis
d. Tes tindakan dan praktek
2. Pengumpulan data dengan observasi
Pengamatan secara langsung terhadap proses yang berlangsung di
setting program yang di evaluasi. Dengan tujuan untuk mendapatkan data
yang akurat tentang bagaimana pogram sebenarnya berjalan khususnya
mengenai proses.
3. Pengumpulan data dengan angket
Pengumpulan data dengan angket adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan untuk
dijawab oleh responden.
4. Pengumpulan data dengan wawancara
Adalah teknik pengambilan data denga berdialog langsung dengan
responden untuk menggali informasi.
5. Pengumpulan data dengan metode analisis dokumen dan artifak.
Dengan menggunakan dokumen atau artifak yang ada. Agar di
teliti sehingga bisa mmeberi informasi terhadap peneliti.
6. Pengumpulan data dengan teknik kelompok fokus dan menggabar
Kelompok fokus adalah diskusi yang dirancang untuk memperoleh
persepsi dalam kondisi yang persimis dan tidak menekan. Dan dipandu

14
oleh seorang fasilitator dan seorang notulen dengan peserta seluruh
informan penelitian.
Metode menggambar merupakan salah satu teknik penelitian yang
digunakan untuk mendapatkan gambar mengenai lingkungan yag terkait
dengan pelaku

15
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2006. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiono. 2016. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.


Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Zainal Arifin. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

16

Anda mungkin juga menyukai