Anda di halaman 1dari 5

BAB III

STUDI LITERATUR

A. Pengertian Studi Literatur


Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
mengelolah bahan penelitian.
Menurut Danial dan Warsiah Studi Literatur adalah merupakan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku,
majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang
relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan
rujukan dalam pembahasan hasil penelitian.
Pengertian Lain tentang Studi literatur adalah mencari referensi teori yang
relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi ini dapat
dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs-situs di internet.
Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi yang relefan
dengan perumusan masalah.
Secara Umum Studi Literatur adalah cara untuk menyelesaikan persoalan
dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya.
Dengan kata lain, istilah Studi Literatur ini juga sangat familier dengan
sebutan studi pustaka. Dalam sebuah penelitian yang hendak dijalankan,
tentu saja seorang peneliti harus memiliki wawasan yang luas terkait objek
yang akan diteliti. Jika tidak, maka dapat dipastikan dalam persentasi yang
besar bahwa penelitian tersebut akan gagal.
B. Tahapan Studi Literatur Dalam Penelitian
C. Sumber dan Tujuan Studi Literatur
1. Tujuan utama melakukan studi literature ialah :
1) menemukan variable-variabel yang akan diteliti
menemukan variable-variabel yang akan diteliti. Pada
praktiknya, peneliti sering mengalami kesulitan untuk
merumuskan masalah yang layak untuk diteliti. Masalah yang
diteliti pada hakekatnya merupakan variable-variabel yang
akan diteliti. Disamping membantu mengidentifikasi masalah
yang akan diteliti, studi literature juga dapat membantu
peneliti dalam mendefinisikan variable baik secara konseptual
ataupun secara operasional dan yang lebih penting ialah
membantu dalam mengidentifikasi adanya hubungan antar
variable yang secara konseptual atupun operasional penting
untuk diteliti.
2) membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan
hal-hal yang perlu dilakukan
membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan
hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi
penelitian atau karya di masa lalu yang sudah pernah
dilakukan oleh orang lain. Perlu diketahui juga bahwa
penelitian masa lalu dapat menjadi bahan atau setidak-
tidaknya memberikan gagasan atau inspirasi terhadap
penelitian yang akan dilakukan saat ini, khususnya penemuan-
penemuan sebelumnya dapat memberikan arahan kepada kita
dalam melakukan penelitian saat ini. Kita sering mendapatkan
banyak hasil penelitian di masa lalu menyarankan untuk
dilakukan penelitian lebih lanjut / mendalam mengenai topik
yang sudah diteliti.
3) melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru
melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru,
maksudnya jika seorang peneliti dengan cermat dapat
melakukan sintesa hasil hasil penelitian sejenis di masa lalu,
maka ada kemungkinan peneliti tersebut menemukan sesuatu
yang penting mengenai gejala yang sedang dipertanyakan dan
cara-cara bagaimana mengaplikasikan kedalam konteks
penelitian saat ini. Pada umunya para peneliti lebih memilih
hal-hal yang bersifat spesifik daripada hal-hal yang bersifat
umum.
4) menentukan makna dan hubungan antar variable
menentukan makna dan hubungan antar variable karena
semua variable yang diteliti harus diberi nama, didefinisikan
dan disatukan dengan masalah yang sudah dirumuskan
beserta hipotesanya. Jika seseorang melakukan proses
mendefenisikan variable dengan tanpa melakukan studi
kepustakaan terlebih dahulu maka kemungkinan yang akan
diperoleh ialah kesalahan dalam pendefenisian variabel.
Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti yang
bersangkutan akan mendapatkan tuntunan secara teori cara-
cara mendefenisikan suatu variable dan juga kemungkinan-
kemungkinan adanya variable yang secara konseptual sudah
didefinisikan oleh peneliti sebelumnya. Khususnya dalam ilmu-
ilmu social dan psikologi, pada umumnya gejala atau variable
sudah didefinisikan secara konseptual dan operasional dalam
buku-buku teori yang ada.
2. Sumber
Beberapa sumber kepustakaan yang dapat digunakan oleh
peneliti diantaranya ialah:
1) abstrak hasil penelitian
Abstrak hasil penelitian merupakan sumber referensi yang
berharga karena dalam abstrak biasanya peneliti menuliskan
intisari dari penelitian yang meliputi: metode yang digunakan,
perumusan masalah, hasil penelitian dan kesimpulan. Dengan
membaca abstrak hasil penelitian kita akan mendapatkan
gambaran secara keseluruhan tentang penelitian yang sudah
dilakukan. Keuntungan utama membaca abstrak ialah kita dapat
mempelajari metode yang digunakan oleh peneliti tersebut,
sehingga memberikan inspirasi kepada kita untuk menggunakan
metode sejenis dalam konteks dan latar yang berbeda.
2) Indeks
Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan
deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan
abstraknya, misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai
berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server.
Heading memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet,
hal utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.
3) Review
Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesa karya-karya atau
buku yang pernah ditulis dalam suatu periode waktu tertentu.
Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi. Dalam review biasanya
penulisnya memberikan perbandingan dan bahkan juga kritik
terhadap buku atau karya yang direview oleh yang bersangkutan.
Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif
kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat
memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya.
4) Jurnal
Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang
sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik
informatika dalam ilmu komputer. Kegunaan utama jurnal ialah
dapat digunakan sebagai sumber data sekunder karena pada
umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita
dapat juga menggunakan tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan
untuk referensi dalam penelitian kita sebagaimana buku-buku
referensi.
5) Buku Referensi
Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu
tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi
bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan
atau membuat sesuatu. Buku referensi yang baik akan berisi
tulisan yang mendalam mengenai topik tertentu dan disertai
dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita akan dapat
mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam
buku tersebut.

Anda mungkin juga menyukai