Anda di halaman 1dari 17

KONSEP PENELITIAN KUALITATIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu :
Drs. Nasrullah Hidayat, M. Sc

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Ilmu Komunikasi-2 / Semester V

Yudhi Affandi Harahap (0105192035)


M. Azruddin Nasution (0105192037)
Tasya Ardyah Ramadani (0105192043)

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami ucapkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah yang berjudul “KONSEP
PENELITIAN KUALITATIF” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya .

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan keritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 2 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

C. Tujuan Penyusunan ………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2

A. Definisi Penelitian Kualitatif ..................................................................... 2

B. Karakteristik Penelitian Kualitatif ........................................................... 3

C. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif ................................................................ 6

D. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif .................................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 9

A. Kesimpulan ............................................................................................... 12

B. Saran .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini metode penelitian kualitatif semakin mendapatkan wadah dalam dunia
keilmuan, sebagai upayanya dalam mencari signifikansi ilmiah. Penelitian kualitatif kini
telah masuk kedalam berbagai bidang ilmu seperti, pendidikan, ilmu sosial, psikologi,
hukum, kedokteran, ekonomi dan lainnya. Penelitian kualitatif merupakan metode
penelitian yang datanya bersumber dari lapangan dengan menggunakan informan
dengan hasil laporan berupa penjelasan deskriptif. Ada beberapa karakteristik dari
penelitian kualitatif yang harus diketahui serta beberapa jenis penelitian kuantitatif yang
akan dibahas dalam Bab II Pembahasan.
Pada mulanya rasa ingin tahu penyusun akan konsep penelitian kualitatif membuat
penyusun membuat sebuah makalah yang berjudul “Konsep Penelitian Kualitatif”. Hal
ini diharapkan agar penyusun maupun pembaca mendapatkan pengetahuan mengenai
hal yang akan dibahas. Melalui tuntunan dosen pengampu mata kuliah mc dan
protokoler, penulis merasa lebih yakin dan mampu dalam menyelesaikan makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang diatas yaitu
sebagai berikut :
1. Apa pengertian penelitian kualitatif?
2. Bagaimana karakteristik penelitian kualitatif?
3. Apa saja jenis-jenis penelitian kualitatif?
4. Apa perbedaan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif?

C. Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk lebih memahami tentang
bagaimana konsep, karakterstik serta perbedaan penelitian kualitatif dengan penelitian
kuantitaif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Penelitian Kualitatif


Dalam Zuriah Krik dan Miller menyatakan bahwa dalam ilmu pengetahuan sosial
penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu yang secara fundamental bergantung kepada
hasil pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristiwanya. Purwanto menyebutkan
bahwa metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik penelitian mendalam (in
depth analysis), yaitu mengkaji masalah kasus per kasus karna metodologi penelitian
kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah
lainnya. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik, data yang diperoleh dalam
penelitian ini seperti hasil pengamatan , hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis
berbagai dokumen, catatan lapangan yang disusun oleh peneliti yang tidak dimuat dalam
bentuk angka. Analisis data yang dilakukan peneliti yakni dengan memperkaya informasi,
mencari hubungan data, membandingkan data, menemukan pola dasar data asli yang tidak
diubah dalam bentuk angka yang hasilnya berupa pemaparan mengenai situasi yang
diteliti dan disajikan dalam bentuk yang bersifat naratif menurut Gunawan.1

Dari beberapa pengertian menurut para ahli yang telah diuraikan diatas, dapat
disimpulkan bahwa penelitian kualitatif diperoleh berdasarkan data yang diambil dengan
berfikir secara mendalam dari situasi yang ada dilapangan yang nantinya tidak dimuat
dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk narasi sehingga menimbulkan deskripsi
analisis atau makna yang didapat langsung dari adanya narasumber dan bukan merupakan
hasil dari proses manipulasi.

1
Pinton Setya Mustafa dkk.. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan Olahraga”, 2020. Malang: Universitas
Negeri Malang, hlm.16

2
B. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Dari beberapa pengertian tentang penelitian kualitatif diatas, agar lebih jelas
mengenai penelitian kualitatif maka dari itu, akan dibahas apasaja ciri-ciri atau
karakteristik penelitian kualitatif, diantaranya sebagai berikut:

a. Berdasarkan Latar Alamiah (Natural Setting) dan Keutuhan Konteks (Holistic)

Latar alamiah yang dimaksud para karakteristik ini ialah gejala yang terjadi
dilapangan perlu dilihat dalam lingkungan yang wajar agar mendapatkan keaslian atau
keorisinilannya. Keutuhan konteks yang dimaksud ialah gejala-gejala dilapangan yang
sifatnya alamiah, merupakan kenyataan utuh dan tidak bisa dipahami jika dilepaskan dari
unsur-unsur dunia sosial lainnya. Maka dari itu, penelitian kualitatif sangat menekankan
pengamatan peneliti di lapangan dengan intensif dan wajar dalam kehidupan sehari-hari
dan memerlukan waktu yang relatif lama dan berkesinambungan.

b. Peneliti Sebagai Instrumen (Human Instrument)

Karakteristik yang kedua ialah manusia yang berperan sebagai peneliti. Hanya
manusialah yang mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi dalam kehidupan sehari-
hari baik ketika melakukan observasi maupun wawancara mendalam. Peneliti dengan
orang yang diteliti merupakan partner dalam hal ini, responden berperan sebagai subyek.
Maka dari itu, apa yang ditanyakan dalam wawancara dan apa yang diobservasi tidak
sepenuhnya direncanakan sehingga disesuaikan langsung dengan keadaan yang ada pada
subyek dilapangan.

c. Data Lebih Bersifat Kualitatif Daripada Kuantitatif

Data yang bersifat kualitatif berupa data yang memuat segala macam informasi yang
mendalam tentang dunia sosial yang jelas dan terang (overt) , samar dan tersembunyi
(covert). Misal, dalam bentuk dan isinya intraksi verbal, tingkah laku non verbal, pola-
pola aktivitas sosial, jejak historisnya, arsip dan dokumen-dokumen yang dikumpulkan
dengan berbagai cara antara peneliti dengan responden.

d. Penyusunan Teori Di Lapangan (Grounded Theory)

3
Karakteristik penelitian kualitatif selanjutnya adalah penyusunan teori dilapangan.
Penelitian kualitatif akan langsung menganalisis data yang ada dilapangan dan menyusun
teorinya (bersifat induktif). Teori yang akan dihasilkan lebih bersifat substantif (berlaku
pada latar tertentu saja) karena bersumber pada data lokal. Penyusunan teori dengan
seperti ini sering disebut dengan penyusunan teori dari bawah ke atas atau teori dari dasar
(grounded theory).

e. Analisis Data Secara Induktif

Analisis data secara induktif adalah analisis yang dilakukan atas fakta-fakta khusus
yang ada pada suatu lokasi tertentu yang digunakan untuk mendapat kesimpulan-
kesimpulang, tentang obyek yang diteliti, orang, situasi, peristiwa, dan makna dibalik
peristiwa dan situasi yang terjadi dilapangan. Ada beberapa alasan analisis data induktif
digunakan dalam penelitian kualitatif, diantaranya:

1. Ketika berhadapan dengan kenyataan yang ganda, analisis induktif lebih mudah
digunakan. Sedangkan analisis deduktif sudah ada hipotesis yang dibuat
berdasarkan teori yang pasti dan sulit untuk diadaptasikan kepada kenyataan
yang selalu berubah.
2. Analisis induktif lebih dapat menyesuaikan dengan banyak penajaman pengaruh
bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
3. Analisis induktif lebih bisa menguraikan latar secara penuh dan lebih dapat
membuat keputusan untuk beralih atau tidak ke latar yang lain.
f. Data Dikumpulkan Secara Deksriptif
Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menampilkan data berupa angka-angka.
Dalam penelitian kualitatif, data yang dimuat berupa kata-kata dan gambar-gambar. Maka
dari itu, laporan penelitiannya akan berisi kutipan-kutipan data yang bersumber dari
naskah wawancara, catatan-catatan dilapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, memo,
dan dokumen resmi lainnya. Dalam hal ini, data yang disajikan ialah data yang asli dan
sudah ditelaah bagian demi bagiannya sehingga benar-benar menjawab pertanyaan
mengapa, bagaimana terjadinya peristiwa atau kejadian tersebut dan juga dibutuhkan
kehati-hatian dalam melakukannya.

4
g. Lebih Mementingkan Proses Daripada Hasil
Dalam penelitian kualtiatif, proses terjadinya suatu peristiwa yang dilakukan dengan
pengenalan secara mendalam tentang bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut,
bagaimana peneliti dapat memahami keadaan yang terjadi sebenarnya dan bukan
sebuah hasil dari keputusan-keputusan atau kebijakan yang sudah ada.
h. Diawali Dengan Penentuan Fokus
Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif maksudnya ialah penentuan masalah yang
difokuskan dalam penelitian. Hal ini menjadi sangat penting karena, dapat
memudahkan penentuan lokasi penelitian, mempertajam masalah yang akan diteliti
dan menentukan batasan masalah secara jelas yang akan diteliti.
i. Menilai Keabsahan Datanya Dilakukan Dengan Teknik-Teknik Khusus
Adapun tenik-teknik menilai keabsahan data dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
 perpanjangan keikutsertaan dilapangan,
 ketekunan dan kecermatan pengamatan,
 triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, dan teori),
 pemeriksan sejawat melalui diskusi,
 analisis kasus negative,
 menambah kecukupan refrensial,
 pengecekan anggota informan,
 uraian rinci dan auditing.
j. Rancangan Penelitiannya Bersifat Sementara
Dalam penelitian kualitatif rancangan penelitiannya bersifat tidak kaku dan bersifat
sementara yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
 Kenyataan kompleks dilapangan yang tidak bisa dibayangkan
 Yang akan berubah dilapangan tidak bisa dibayangkan
 Sistem nilai yang dianut dalam suatu masyarakat sulit dipastikan

5
k. Hasil Penelitian Dirundingkan Dan Disepakati Bersama
Untuk menghindari adanya penafsiran yang salah dari masing-masing pihak,
hendaknya hasil penelitian dilihat dan disepakati bersama antara informan dengan
peneliti.
l. Persoalan Esensial Dalam Penelitian Kualitatif Adalah Mencari Makna (Arti)
Dalam menemukan makna yang terkandung dalam peristiwa hendaknya peneliti
terlibat langsung secara mendalam dengan waktu yang relatif lama.2

C. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif


Jacob memaparkan enam jenis metode kualitatif, diantaranya yaitu Ethologi Manusia
(human ethology), Etnografi Holistik (holistic ethnography), Antropologi Kognitif
(CognitiveAnthropology), Ethnographi Komunikasi (Ethnography Communication),
Interaksi Simbolik (Simbolic Interaction), Psikologi Lingkungan (Ecology Psychology).

1. Ethologi Manusia (Human Ethology)

Ethologi kemanusiaan ataupun Human Ethology merupakan sesuatu tata cara


kualitatif yang bertujuan menekuni sikap manusia dalam kondisinya yang alamiah.
Terdapat sesuatu kepercayaan bawah kalau sikap manusia senantiasa tumbuh serta
dinamis. Perihal ini diakibatkan oleh sebab tempat serta area di mana manusia itu
terletak berganti serta tumbuh. Area yang berganti membagikan akibat kepada manusia
serta begitu pula manusia yang berganti hendak menimbulkan area berganti.

2. Etnografi Holistik (Holistic Ethnography)

Ethnografi holistik bertujuan menekuni kebudayaan secara utuh. Asumsinya ialah


kebudayaan terpaut dengan banyak aspek lain semacam ekonomi, politik, sosial,
sejarah serta teknologi. Jadi, budaya itu tidak terpisah dari konteks serta suasana
jamannya. Pergantian serta pertumbuhan teknologi hendak membagikan akibat
kepada budaya. Suasana politik serta ekonomi hendak berakibat besar kepada uraian
serta apresiasi budaya. Oleh sebab itu, buat paham budaya secara utuh perlulah
menguasai keadaan yang berlaku pada dikala itu.

3. Antropologi Kognitif (Cognitive Anthropology)

2
Dr. Drs. I Wayan Suwendra, S.pd, M.Pd. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
Ilmu Sosial, Pendidikan Kebudayaan dan Keagamaan. 2018. (Bali: Nilacakra Publishing
House), hlm. 8-12

6
Antropologi kognitif menekankan kalau budaya timbul. dari pengetahuan manusia.
Manusia yang memastikan apa yang wajib dicoba demi kelangsungan hidupnya.
Perihal ini terjalin berkat interaksi manusia dengan alam serta manusia lain.
Penciptaan kebudayaan ini didahului oleh anggapan, naluri serta benak manusia.
Anggapan, naluri serta benak manusia. membentuk pengetahuan yang setelah itu
merendahkan sikap, tata krama, gagasan menimpa hidup bersama. Seluruhnya ini
membentuk budaya. Budaya ini terungkap melalui bahasa, sehingga lewat bahasa
orang bisa memahami suatu budaya.

4. Ethnographi Komunikasi (Ethnography Communication)

Ethnografi Komunikasi berasumsi jika pada dasarnya manusia menghasilkan diri


berbeda dari yang lain. Perbandingan ini ditandai dengan perbandingan status, umur,
pendidikan, pengalaman, latarbelakang etnik, jenis kelamin, zona, agama, peran
dalam masyarakat. Perbandingan ini terlihat jelas dalam konsumsi bahasa. Orang
yang memiliki lata etnik yang sama hendak mengenakan bahasa yang sama.
Sebaliknya orang dengan latar balik etnik yang berbeda hendak berbeda pula
bahasanya. Namun yang menarik jika ada pula yang berasal dari etnik yang sama
tetapi konsumsi bahasanya berbeda. Segala akibat yang ditimbulkan dalam
mengkonsumsi bahasa ini dipelajari dalam kerangka ethnografi komunikasi.

5. Interaksi Simbolik (Simbolic Interaction)

Interaksi simbolik mengawali klaimnya bahwa interaksi sosial sebenarnya adalah


interaksi simbolik. Hubungan selalu menggunakan simbol yang ditangkap. Dan itu
dipahami oleh orang lain. Metode ini digunakan untuk memahami makna dari
simbol-simbol yang digunakan. Dengan interaksi sosial. Inti dari metode ini adalah
untuk memperjelas bagaimana orang menggunakan simbol-simbol yang mereka
wakili dalam berkomunikasi dengan orang lain. Simbol ini ditangkap setelah proses
kinerja yang cepat.

6. Psikologi Lingkungan (Ecology Psychology)

Psikologi lingkungan adalah metode mempelajari hubungan antara perilaku


manusia dan lingkungan fisik. Dipahami bahwa orang memainkan peran dalam
perubahan. lingkungan. Di sisi lain, lingkungan juga dianggap mempengaruhi dan
mengubah orang. Perilaku, sikap, dan cara berpikir manusia sangat bergantung pada
lingkungan. dimana itu. Tujuan dari metode ini adalah untuk memahami perilaku
manusia yang sebenarnya dipengaruhi oleh lingkungan.
7
Creswell John Creswell (1996) memperkenalkan lima jenis metode penelitian
kualitatif. Kelima metode itu adalah: Biografi, Fenomenologi, Grounded-theory,
Ethnografi dan Studi Kasus.

1. Biografi

Menurut John Creswell, biografi adalah bagian dari metode kualitatif. Istilah lain
dalam biografi adalah sejarah lisan, penceritaan pribadi, biografi, dan otobiografi.
Denzin dan Lincoln (1994) menulis bahwa dengan menggunakan metode ini, peneliti
nantinya dapat mengungkapkan makna yang lebih dalam dari pengalaman dan kisah
hidup seseorang, yang dapat meyakinkan orang lain. Mereka menggunakan istilah
epifani. Ini berarti pencerahan atau jelas dari perilaku, riwayat hidup, dan masalah
hidup yang diyakini bermanfaat bagi orang lain. Denjin menulis bahwa metode
biografis adalah metode penelitian yang berusaha menyajikan kisah hidup seseorang
dan manfaatnya kepada orang lain. Premis dasar dari metode ini adalah bahwa setiap
pengalaman manusia selalu memiliki makna khusus. Pengalaman ini akan berguna
bagi orang lain.

2. Fenomenologi

Jenis metode yang kedua adalah fenomenologi. Fenomenologi merupakan


bagian dari metode kualitatif. Landasan teori metode ini adalah filsafat fenomenologi.
Faktanya, fenomenologi berarti bahwa fenomena sadar ini terungkap (to show
themselves). Hal-hal ditampilkan sebagaimana adanya (things as they appear).

3. Grounded-theory

Grounded theory adalah metode kualitatif yang bertujuan untuk menemukan


teori-teori baru. Dasar dari metode ini adalah ilmu sosial dan metodologi. Pertanyaan
yang paling penting untuk dijawab adalah teori mana yang muncul setelah analisis
data lapangan dilakukan. Metode ini dikembangkan oleh Glasser dan Strauss dan
diadopsi oleh Corbin. Metode ini digunakan untuk menggambarkan berbagai proses
manusia di daerah yang tidak dapat dijelaskan secara definitif dengan metode
kuantitatif. Grounded theory merupakan salah satu jenis metode kualitatif karena
analisisnya tidak menggunakan angka-angka. Polanya induktif karena ingin
menemukan teori baru. Tujuan penelitian adalah fenomena yang ada dalam konteks
alamiahnya dan dipahami setelah data lapangan diperoleh dan diinterpretasikan
melalui wawancara atau observasi.

8
4. Ethnografi

Etnografi memiliki landasan dalam antropologi. Topik diskusi dan perhatian


yang paling penting adalah budaya kelompok atau individu. Etnografi berasal dari
bahasa Yunani ethnos. Ini berarti seseorang atau kelompok budaya. Istilah tersebut
mengacu pada penjelasan tentang bagaimana orang hidup berkelompok. Premis dasar
dari metode ini adalah bahwa orang yang tinggal bersama Anda selalu berhubungan
dengan orang lain. Interaksi yang berlangsung di antara mereka setiap hari dalam
waktu yang lama akhirnya membentuk suatu budaya. Oleh karena itu, budaya adalah
kumpulan pola perilaku sekelompok orang yang tinggal di suatu tempat atau daerah
tertentu.

5. Studi Kasus

Jenis metode kualitatif yang kelima adalah studi kasus. Studi kasus, atau studi
kasus, adalah bagian dari pendekatan kualitatif yang berusaha menyelidiki kasus
tertentu secara lebih rinci dengan mengumpulkan berbagai sumber. Creswell
mendefinisikan studi kasus sebagai studi kasus atau sistem yang terbatas. Kasus
menarik untuk dikaji, paling tidak bagi penyidik, karena ciri khas kasus yang
bermakna bagi orang lain.3

D. PERBEDAN PENELITIAN KUALITATIF DENGAN KUANTITATIF


Menurut Williams (1988), ada lima pandangan dasar tentang perbedaan antara
pendekatan kuantitatif (istilah William untuk positivis kuantitatif) dan pendekatan
kualitatif. Lima perspektif dasar tersebut adalah sifat realitas, interaksi antara peneliti dan
subjek penelitiannya, kemungkinan generalisasi dan kausalitas, dan peran nilai.

1. Berdasarkan visi tentang sifat realitas, pendekatan kuantitatif menganggap


realitas itu unik, konkret, dapat diamati, dan berpotensi terfragmentasi.
Pendekatan kualitatif, sebaliknya, melihat realitas majemuk (kompleks) yang
merupakan hasil konstruksi dalam pengertian holistik. Oleh karena itu, peneliti
kuantitatif lebih spesifik, mereka langsung percaya pada tujuan umum,
mempertanyakan tujuan sebenarnya, dan mencari fenomena lebih lanjut.
2. Berdasarkan pandangan interaksi antara peneliti dan tujuan penelitiannya,
pendekatan kuantitatif memandangnya sebagai seorang yang independen,
dualistik dan bahkan mekanistik. Pendekatan kualitatif, di sisi lain, melihatnya
sebagai proses partisipatif yang interaktif dan tidak dapat dipisahkan. Oleh
karena itu, penelitian kuantitatif memisahkan peneliti dari subjek pelaku aktif dan

3
Raco, J.R.. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.
2010. (Jakarta:PT. Grasindo), hlm 8-12

9
subjek penelitian sebagai pelaku pasif, sehingga memungkinkan peneliti
mengusung berbagai model penelitian. Pendekatan kualitatif, di sisi lain,
menggantikan situasi dan pengalaman satu sama lain bersama-sama dalam
skenario langkah-demi-langkah yang tidak terpisahkan, sangat timbal balik. Saya
merasa sangat kuantitatif untuk membuang subjek dari objek yang saling
eksklusif dan mengeksplorasi sesuatu. Objek kualitatif, di sisi lain, membuang
objek yang tidak terpisahkan dan membobol sesuatu. Dengan kata lain,
pendekatan kuantitatif untuk memecahkan masalah dengan mengelilinginya. Di
sisi lain, pendekatan kualitatif untuk memecahkan masalah dengan
menerobosnya.
3. Berdasarkan pandangan generalis tentang kemungkinan, pendekatan kuantitatif
dibebaskan dari hubungan konteks-waktu (pernyataan nomotik), sedangkan
pendekatan kualitatif dibatasi oleh hubungan konteks-waktu (pernyataan
idiografis). .. Oleh karena itu, peneliti kuantitatif dapat terkena eksperimen
tertentu atau kelebihan beban, dan hasilnya diukur (ada berbagai jenis
eksperimen). Peneliti kualitatif, di sisi lain, sangat terlibat dan terserap dalam
gelombang penelitian. Hal ini untuk membantu Anda memahami, memahami,
dan mengevaluasi (memahami) tujuan penelitian Anda.
4. Berdasarkan perspektif potensi kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan
penyebab temporal aktual simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya
menghasilkan konsekuensinya. Di sisi lain, dengan pendekatan kualitatif, selalu
tidak mungkin, tidak pada saat yang sama, untuk memisahkan sebab dan akibat.
Sebab dan akibat adalah Nebula Pantherei (aliran kontinu). Oleh karena itu,
pendekatan kuantitatif selalu merupakan proses online satu arah, dimulai dari
awal penyebab, proses, dan akhirnya hasil. Pendekatan kualitatif, di sisi lain,
selalu siklus, terus menerus dan dalam banyak arah, dengan interaksi yang
dipetakan dan masing-masing mengambil bentuk kausalitas kutub. Proses sebab
akibat merupakan kelanjutan dari paradigma atau model proses sistem tertentu.
5. Berdasarkan visi peran nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas
nilai, obyektif dan apaadanya. Di sisi lain, pendekatan kualitatif melihat segala
sesuatu tidak bebas nilai, termasuk peneliti subjektif. Oleh karena itu, penelitian
kuantitatif selalu berargumen bahwa penelitian yang terbaik adalah penelitian
yang objektif, jujur, netral dan jujur, dan yang terpenting tidak terpengaruh oleh
nilai-nilai yang ada di sekitar penelitian tersebut. Penelitian kualitatif membuat
ini tidak mungkin. Hasil pengamatan terhadap jenis penelitian, analisis
selanjutnya, dan semua hasil penelitian tidak dapat dipisahkan (secara
kontekstual) dari arus waktu, geografi, budaya, dan nilai yang mempengaruhinya.
Peran nilai dilihat beserta keutuhan eksistensialnya.

Oleh karena itu, ada lima pandangan dasar yang sangat berbeda antara pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Williams menyebutkan 13 fitur pendekatan kualitatif berdasarkan
10
perbedaan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, mungkin ada nuansa tumpang tindih antara
kedua pendekatan, jadi hanya lima yang dibahas di sini. Ada cukup lima perbedaan
mendasar di muka untuk melihat perbedaan antara kedua pendekatan.4

4
Luka S. Musianto.. “Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan
Kualitatif dalam Metode Penelitian ”, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 4 No. 2.
2002Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra, hlm.125-126

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian kualitatif diperoleh berdasarkan data yang diambil dengan berfikir secara
mendalam dari situasi yang ada dilapangan yang nantinya tidak dimuat dalam bentuk
angka melainkan dalam bentuk narasi sehingga menimbulkan deskripsi analisis atau
makna yang didapat langsung dari adanya narasumber dan bukan merupakan hasil dari
proses manipulasi. Ada 12 karakteristik penelitian kualitatif diantaranya:

 Berdasarkan latar alamiah (natural setting) dan keutuhan konteks (holistic)


 Peneliti sebagai instrumen (human instrument)
 Data lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif
 Penyusunan teori di lapangan (grounded theory)
 Analisis data secara induktif
 Data dikumpulkan secara deksriptif
 Lebih mementingkan proses daripada hasil
 Diawali dengan penentuan fokus
 Menilai keabsahan datanya dilakukan dengan teknik-teknik khusus
 Rancangan penelitiannya bersifat sementara
 Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama
 Persoalan esensial dalam penelitian kualitatif adalah mencari makna (arti)

Jacob memaparkan enam jenis metode kualitatif, diantaranya yaitu ethologi manusia
(human ethology), etnografi holistik (holistic ethnography), Antropologi Kognitif
(cognitive anthropology), ethnographi komunikasi (ethnography communication),
interaksi simbolik (simbolic interaction), psikologi lingkungan (ecology psychology).
Sedangkan Creswell John Creswell (1996) memperkenalkan lima jenis metode penelitian
kualitatif. Kelima metode itu adalah: biografi, fenomenologi, grounded-theory, ethnografi
dan studi kasus.

Berdasarkan Williams (1988) maka ada lima pandangan dasar perbedaan antara
pendekatan kuantitatif (istilah Williams dengan kuantitatif positivistik) dan kualitatif.
Kelima dasar pandangan tersebut ialah sifat realitas, interaksi peneliti dan obyek
penelitiannya, posibilitas generalisasi dan posibilitas kausal dan peranan nilai.

12
B. Saran
Dengan berakhirnya pemaparan materi mengenai konsep penelitian kualitatif pada
makalah ini, tentu penyusun mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar menuai
informasi dan materi yang lebih luas lagi terkait materi ini. Maka dari itu, penyusun
menyarankan kepada pembaca untuk menambah bahan bacaan guna lebih mengerti terkait
materi ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Luka S. Musianto.2002. “Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan Kualitatif

dalam Metode Penelitian ”, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 4 No. 2.

Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

Musatafa, Pinton. S. Hafidz, Andif, dkk. 2020. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,

dan Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan Olahraga”, Malang: Universitas

Negeri Malang

Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.

Jakarta:PT. Grasindo

Suwendra, I Wayan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan

Kebudayaan dan Keagamaan. Bali: Nilacakra Publishing House

14

Anda mungkin juga menyukai