Dosen Pengampu :
Drs. Nasrullah Hidayat, M. Sc
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Ilmu Komunikasi-2 / Semester V
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami ucapkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah yang berjudul “KONSEP
PENELITIAN KUALITATIF” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya .
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran .......................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini metode penelitian kualitatif semakin mendapatkan wadah dalam dunia
keilmuan, sebagai upayanya dalam mencari signifikansi ilmiah. Penelitian kualitatif kini
telah masuk kedalam berbagai bidang ilmu seperti, pendidikan, ilmu sosial, psikologi,
hukum, kedokteran, ekonomi dan lainnya. Penelitian kualitatif merupakan metode
penelitian yang datanya bersumber dari lapangan dengan menggunakan informan
dengan hasil laporan berupa penjelasan deskriptif. Ada beberapa karakteristik dari
penelitian kualitatif yang harus diketahui serta beberapa jenis penelitian kuantitatif yang
akan dibahas dalam Bab II Pembahasan.
Pada mulanya rasa ingin tahu penyusun akan konsep penelitian kualitatif membuat
penyusun membuat sebuah makalah yang berjudul “Konsep Penelitian Kualitatif”. Hal
ini diharapkan agar penyusun maupun pembaca mendapatkan pengetahuan mengenai
hal yang akan dibahas. Melalui tuntunan dosen pengampu mata kuliah mc dan
protokoler, penulis merasa lebih yakin dan mampu dalam menyelesaikan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang diatas yaitu
sebagai berikut :
1. Apa pengertian penelitian kualitatif?
2. Bagaimana karakteristik penelitian kualitatif?
3. Apa saja jenis-jenis penelitian kualitatif?
4. Apa perbedaan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif?
C. Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk lebih memahami tentang
bagaimana konsep, karakterstik serta perbedaan penelitian kualitatif dengan penelitian
kuantitaif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa pengertian menurut para ahli yang telah diuraikan diatas, dapat
disimpulkan bahwa penelitian kualitatif diperoleh berdasarkan data yang diambil dengan
berfikir secara mendalam dari situasi yang ada dilapangan yang nantinya tidak dimuat
dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk narasi sehingga menimbulkan deskripsi
analisis atau makna yang didapat langsung dari adanya narasumber dan bukan merupakan
hasil dari proses manipulasi.
1
Pinton Setya Mustafa dkk.. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan Olahraga”, 2020. Malang: Universitas
Negeri Malang, hlm.16
2
B. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Dari beberapa pengertian tentang penelitian kualitatif diatas, agar lebih jelas
mengenai penelitian kualitatif maka dari itu, akan dibahas apasaja ciri-ciri atau
karakteristik penelitian kualitatif, diantaranya sebagai berikut:
Latar alamiah yang dimaksud para karakteristik ini ialah gejala yang terjadi
dilapangan perlu dilihat dalam lingkungan yang wajar agar mendapatkan keaslian atau
keorisinilannya. Keutuhan konteks yang dimaksud ialah gejala-gejala dilapangan yang
sifatnya alamiah, merupakan kenyataan utuh dan tidak bisa dipahami jika dilepaskan dari
unsur-unsur dunia sosial lainnya. Maka dari itu, penelitian kualitatif sangat menekankan
pengamatan peneliti di lapangan dengan intensif dan wajar dalam kehidupan sehari-hari
dan memerlukan waktu yang relatif lama dan berkesinambungan.
Karakteristik yang kedua ialah manusia yang berperan sebagai peneliti. Hanya
manusialah yang mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi dalam kehidupan sehari-
hari baik ketika melakukan observasi maupun wawancara mendalam. Peneliti dengan
orang yang diteliti merupakan partner dalam hal ini, responden berperan sebagai subyek.
Maka dari itu, apa yang ditanyakan dalam wawancara dan apa yang diobservasi tidak
sepenuhnya direncanakan sehingga disesuaikan langsung dengan keadaan yang ada pada
subyek dilapangan.
Data yang bersifat kualitatif berupa data yang memuat segala macam informasi yang
mendalam tentang dunia sosial yang jelas dan terang (overt) , samar dan tersembunyi
(covert). Misal, dalam bentuk dan isinya intraksi verbal, tingkah laku non verbal, pola-
pola aktivitas sosial, jejak historisnya, arsip dan dokumen-dokumen yang dikumpulkan
dengan berbagai cara antara peneliti dengan responden.
3
Karakteristik penelitian kualitatif selanjutnya adalah penyusunan teori dilapangan.
Penelitian kualitatif akan langsung menganalisis data yang ada dilapangan dan menyusun
teorinya (bersifat induktif). Teori yang akan dihasilkan lebih bersifat substantif (berlaku
pada latar tertentu saja) karena bersumber pada data lokal. Penyusunan teori dengan
seperti ini sering disebut dengan penyusunan teori dari bawah ke atas atau teori dari dasar
(grounded theory).
Analisis data secara induktif adalah analisis yang dilakukan atas fakta-fakta khusus
yang ada pada suatu lokasi tertentu yang digunakan untuk mendapat kesimpulan-
kesimpulang, tentang obyek yang diteliti, orang, situasi, peristiwa, dan makna dibalik
peristiwa dan situasi yang terjadi dilapangan. Ada beberapa alasan analisis data induktif
digunakan dalam penelitian kualitatif, diantaranya:
1. Ketika berhadapan dengan kenyataan yang ganda, analisis induktif lebih mudah
digunakan. Sedangkan analisis deduktif sudah ada hipotesis yang dibuat
berdasarkan teori yang pasti dan sulit untuk diadaptasikan kepada kenyataan
yang selalu berubah.
2. Analisis induktif lebih dapat menyesuaikan dengan banyak penajaman pengaruh
bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
3. Analisis induktif lebih bisa menguraikan latar secara penuh dan lebih dapat
membuat keputusan untuk beralih atau tidak ke latar yang lain.
f. Data Dikumpulkan Secara Deksriptif
Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menampilkan data berupa angka-angka.
Dalam penelitian kualitatif, data yang dimuat berupa kata-kata dan gambar-gambar. Maka
dari itu, laporan penelitiannya akan berisi kutipan-kutipan data yang bersumber dari
naskah wawancara, catatan-catatan dilapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, memo,
dan dokumen resmi lainnya. Dalam hal ini, data yang disajikan ialah data yang asli dan
sudah ditelaah bagian demi bagiannya sehingga benar-benar menjawab pertanyaan
mengapa, bagaimana terjadinya peristiwa atau kejadian tersebut dan juga dibutuhkan
kehati-hatian dalam melakukannya.
4
g. Lebih Mementingkan Proses Daripada Hasil
Dalam penelitian kualtiatif, proses terjadinya suatu peristiwa yang dilakukan dengan
pengenalan secara mendalam tentang bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut,
bagaimana peneliti dapat memahami keadaan yang terjadi sebenarnya dan bukan
sebuah hasil dari keputusan-keputusan atau kebijakan yang sudah ada.
h. Diawali Dengan Penentuan Fokus
Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif maksudnya ialah penentuan masalah yang
difokuskan dalam penelitian. Hal ini menjadi sangat penting karena, dapat
memudahkan penentuan lokasi penelitian, mempertajam masalah yang akan diteliti
dan menentukan batasan masalah secara jelas yang akan diteliti.
i. Menilai Keabsahan Datanya Dilakukan Dengan Teknik-Teknik Khusus
Adapun tenik-teknik menilai keabsahan data dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
perpanjangan keikutsertaan dilapangan,
ketekunan dan kecermatan pengamatan,
triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, dan teori),
pemeriksan sejawat melalui diskusi,
analisis kasus negative,
menambah kecukupan refrensial,
pengecekan anggota informan,
uraian rinci dan auditing.
j. Rancangan Penelitiannya Bersifat Sementara
Dalam penelitian kualitatif rancangan penelitiannya bersifat tidak kaku dan bersifat
sementara yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
Kenyataan kompleks dilapangan yang tidak bisa dibayangkan
Yang akan berubah dilapangan tidak bisa dibayangkan
Sistem nilai yang dianut dalam suatu masyarakat sulit dipastikan
5
k. Hasil Penelitian Dirundingkan Dan Disepakati Bersama
Untuk menghindari adanya penafsiran yang salah dari masing-masing pihak,
hendaknya hasil penelitian dilihat dan disepakati bersama antara informan dengan
peneliti.
l. Persoalan Esensial Dalam Penelitian Kualitatif Adalah Mencari Makna (Arti)
Dalam menemukan makna yang terkandung dalam peristiwa hendaknya peneliti
terlibat langsung secara mendalam dengan waktu yang relatif lama.2
2
Dr. Drs. I Wayan Suwendra, S.pd, M.Pd. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
Ilmu Sosial, Pendidikan Kebudayaan dan Keagamaan. 2018. (Bali: Nilacakra Publishing
House), hlm. 8-12
6
Antropologi kognitif menekankan kalau budaya timbul. dari pengetahuan manusia.
Manusia yang memastikan apa yang wajib dicoba demi kelangsungan hidupnya.
Perihal ini terjalin berkat interaksi manusia dengan alam serta manusia lain.
Penciptaan kebudayaan ini didahului oleh anggapan, naluri serta benak manusia.
Anggapan, naluri serta benak manusia. membentuk pengetahuan yang setelah itu
merendahkan sikap, tata krama, gagasan menimpa hidup bersama. Seluruhnya ini
membentuk budaya. Budaya ini terungkap melalui bahasa, sehingga lewat bahasa
orang bisa memahami suatu budaya.
1. Biografi
Menurut John Creswell, biografi adalah bagian dari metode kualitatif. Istilah lain
dalam biografi adalah sejarah lisan, penceritaan pribadi, biografi, dan otobiografi.
Denzin dan Lincoln (1994) menulis bahwa dengan menggunakan metode ini, peneliti
nantinya dapat mengungkapkan makna yang lebih dalam dari pengalaman dan kisah
hidup seseorang, yang dapat meyakinkan orang lain. Mereka menggunakan istilah
epifani. Ini berarti pencerahan atau jelas dari perilaku, riwayat hidup, dan masalah
hidup yang diyakini bermanfaat bagi orang lain. Denjin menulis bahwa metode
biografis adalah metode penelitian yang berusaha menyajikan kisah hidup seseorang
dan manfaatnya kepada orang lain. Premis dasar dari metode ini adalah bahwa setiap
pengalaman manusia selalu memiliki makna khusus. Pengalaman ini akan berguna
bagi orang lain.
2. Fenomenologi
3. Grounded-theory
8
4. Ethnografi
5. Studi Kasus
Jenis metode kualitatif yang kelima adalah studi kasus. Studi kasus, atau studi
kasus, adalah bagian dari pendekatan kualitatif yang berusaha menyelidiki kasus
tertentu secara lebih rinci dengan mengumpulkan berbagai sumber. Creswell
mendefinisikan studi kasus sebagai studi kasus atau sistem yang terbatas. Kasus
menarik untuk dikaji, paling tidak bagi penyidik, karena ciri khas kasus yang
bermakna bagi orang lain.3
3
Raco, J.R.. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.
2010. (Jakarta:PT. Grasindo), hlm 8-12
9
subjek penelitian sebagai pelaku pasif, sehingga memungkinkan peneliti
mengusung berbagai model penelitian. Pendekatan kualitatif, di sisi lain,
menggantikan situasi dan pengalaman satu sama lain bersama-sama dalam
skenario langkah-demi-langkah yang tidak terpisahkan, sangat timbal balik. Saya
merasa sangat kuantitatif untuk membuang subjek dari objek yang saling
eksklusif dan mengeksplorasi sesuatu. Objek kualitatif, di sisi lain, membuang
objek yang tidak terpisahkan dan membobol sesuatu. Dengan kata lain,
pendekatan kuantitatif untuk memecahkan masalah dengan mengelilinginya. Di
sisi lain, pendekatan kualitatif untuk memecahkan masalah dengan
menerobosnya.
3. Berdasarkan pandangan generalis tentang kemungkinan, pendekatan kuantitatif
dibebaskan dari hubungan konteks-waktu (pernyataan nomotik), sedangkan
pendekatan kualitatif dibatasi oleh hubungan konteks-waktu (pernyataan
idiografis). .. Oleh karena itu, peneliti kuantitatif dapat terkena eksperimen
tertentu atau kelebihan beban, dan hasilnya diukur (ada berbagai jenis
eksperimen). Peneliti kualitatif, di sisi lain, sangat terlibat dan terserap dalam
gelombang penelitian. Hal ini untuk membantu Anda memahami, memahami,
dan mengevaluasi (memahami) tujuan penelitian Anda.
4. Berdasarkan perspektif potensi kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan
penyebab temporal aktual simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya
menghasilkan konsekuensinya. Di sisi lain, dengan pendekatan kualitatif, selalu
tidak mungkin, tidak pada saat yang sama, untuk memisahkan sebab dan akibat.
Sebab dan akibat adalah Nebula Pantherei (aliran kontinu). Oleh karena itu,
pendekatan kuantitatif selalu merupakan proses online satu arah, dimulai dari
awal penyebab, proses, dan akhirnya hasil. Pendekatan kualitatif, di sisi lain,
selalu siklus, terus menerus dan dalam banyak arah, dengan interaksi yang
dipetakan dan masing-masing mengambil bentuk kausalitas kutub. Proses sebab
akibat merupakan kelanjutan dari paradigma atau model proses sistem tertentu.
5. Berdasarkan visi peran nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas
nilai, obyektif dan apaadanya. Di sisi lain, pendekatan kualitatif melihat segala
sesuatu tidak bebas nilai, termasuk peneliti subjektif. Oleh karena itu, penelitian
kuantitatif selalu berargumen bahwa penelitian yang terbaik adalah penelitian
yang objektif, jujur, netral dan jujur, dan yang terpenting tidak terpengaruh oleh
nilai-nilai yang ada di sekitar penelitian tersebut. Penelitian kualitatif membuat
ini tidak mungkin. Hasil pengamatan terhadap jenis penelitian, analisis
selanjutnya, dan semua hasil penelitian tidak dapat dipisahkan (secara
kontekstual) dari arus waktu, geografi, budaya, dan nilai yang mempengaruhinya.
Peran nilai dilihat beserta keutuhan eksistensialnya.
Oleh karena itu, ada lima pandangan dasar yang sangat berbeda antara pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Williams menyebutkan 13 fitur pendekatan kualitatif berdasarkan
10
perbedaan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, mungkin ada nuansa tumpang tindih antara
kedua pendekatan, jadi hanya lima yang dibahas di sini. Ada cukup lima perbedaan
mendasar di muka untuk melihat perbedaan antara kedua pendekatan.4
4
Luka S. Musianto.. “Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan
Kualitatif dalam Metode Penelitian ”, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 4 No. 2.
2002Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra, hlm.125-126
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kualitatif diperoleh berdasarkan data yang diambil dengan berfikir secara
mendalam dari situasi yang ada dilapangan yang nantinya tidak dimuat dalam bentuk
angka melainkan dalam bentuk narasi sehingga menimbulkan deskripsi analisis atau
makna yang didapat langsung dari adanya narasumber dan bukan merupakan hasil dari
proses manipulasi. Ada 12 karakteristik penelitian kualitatif diantaranya:
Jacob memaparkan enam jenis metode kualitatif, diantaranya yaitu ethologi manusia
(human ethology), etnografi holistik (holistic ethnography), Antropologi Kognitif
(cognitive anthropology), ethnographi komunikasi (ethnography communication),
interaksi simbolik (simbolic interaction), psikologi lingkungan (ecology psychology).
Sedangkan Creswell John Creswell (1996) memperkenalkan lima jenis metode penelitian
kualitatif. Kelima metode itu adalah: biografi, fenomenologi, grounded-theory, ethnografi
dan studi kasus.
Berdasarkan Williams (1988) maka ada lima pandangan dasar perbedaan antara
pendekatan kuantitatif (istilah Williams dengan kuantitatif positivistik) dan kualitatif.
Kelima dasar pandangan tersebut ialah sifat realitas, interaksi peneliti dan obyek
penelitiannya, posibilitas generalisasi dan posibilitas kausal dan peranan nilai.
12
B. Saran
Dengan berakhirnya pemaparan materi mengenai konsep penelitian kualitatif pada
makalah ini, tentu penyusun mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar menuai
informasi dan materi yang lebih luas lagi terkait materi ini. Maka dari itu, penyusun
menyarankan kepada pembaca untuk menambah bahan bacaan guna lebih mengerti terkait
materi ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Musatafa, Pinton. S. Hafidz, Andif, dkk. 2020. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Negeri Malang
Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.
Jakarta:PT. Grasindo
Suwendra, I Wayan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan
14