Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Audit Komunikasi
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Komunikasi
yang berjudul “ Definisi dan Pandangan Audit Komunikasi”.
Selain itu, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai Audit Komunikasi secara lebih luas. Kami mengucapkan terima
kasih kepada bapak Dr. Indira Fatra Deni. P.MA selaku dosen pada mata kuliahAudit
Komunikasi yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Mohammed, R., & Bungin, B. 2015. AUDIT KOMUNIKASI: Pendekatan dan metode Asesmen Sistem
Informasi Komunikasi dalam Organisasi. (Jakarta : Prenadamedia). Hal 2
1
organisasi atau perusahaan. Audit komunikasi dapat dilakukan kapan
saja sesuai dengankebutuhanuntuk melihat gambarankomunikasi di dalam perusahaan. 2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Audit Komunikasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Pandangan Audit Komunikasi?
3. Apa yang dimaksud dengan Pengendalian Audit Komunikasi?
4. Apa yang menjadi Fokus Utama Audit Komunikasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Audit Komunikasi
2. Untuk mengetahui apa itu Pandangan Audit Komunikasi
3. Untuk mengetahui Pengendalian Audit Komunikasi
4. Untuk mengetahui Fokus Utama Audit Komunikasi
2
Andre Hardjana. 2000. Audit komunikasi: Teori dan Praktek. Jakarta: PT Grasindo). Hal 20
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Audit Komunikasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) audit memiliki arti pemeriksaan
pembukuan tentang keuangan (perusahaan, bank, dan sebagainya) secara berkala;
pengujian efektivitas keluar masuknya uang dan penilaian kewajaran laporan yang
dihasilkannya; pemeriksaan terhadap peralatan, program, aktivitas, dan prosedur untuk
menentukan efisiensi dari kinerja keseluruhan sistem terutama untuk menjamin
integritas dan keamanan data. Sedangkan komunikasi dapat diartikan sebagai proses
penyampaian pesan antara komunikator dan komunikan.
3
Andre Hardjana. 2000. Audit Komunikasi: Teori dan Praktik. (Jakarta: PT Grasindo). Hal 1
3
Pengertian Audit Komunikasi Menurut Para Ahli
Para sarjana Komunikasi menyatakan bahwa komunikasi merupakan unsur utama yang
menjadi penggerak pengolahan sebuah organisasi, serta beberapa penelitian juga
menunjukkan bahwa dalam manajemen di sebuah organisasi kebanyakan waktu yang
digunakan adalah untuk berkomunikasi seperti ulasan beberapa sarjana seperti Mintzberg
1975 ; Meggingson, Mosley, dan Pietri1997 menunjukkan bahwa 80% waktu yang
digunakan oleh para manajer adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain, termasuk
4
Gerald Goldhaber. 1990. Organizational Communication, ed. Ke-5. Dubuque: Wm. C. Brown
Publisher. Hal 344
5
Howard Greenbaum, “The Audit of Organizational Communication”, Academy of Management
Journal, Vol. 17, No. 4, 1974, Hal 739.
4
komunikasi dengan bawahan, rekan kerja, atasan, pelanggan dan pemasok. Aktivitas
berkomunikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menggerakkan ke arah pencapaian tujuan
organisasi atau tujuan pribadi.
Dalam tujuan meningkatkan keberhasilan organisasi, praktik audit ini dapat membantu
dalam menilai tingkat efektivitas sistem informasi dan saluran informasi serta menjalin
hubungan yang ada didalam organisasi. Hamilton (1987) menyatakan bahwa audit
komunikasi yang dilaksanakan oleh sebuah organisasi mampu memberikan kontribusi
kepada proses pembuat keputusan yang lebih efektif melalui pengayaan sumber informasi
internal organisasi, serta berikutnya menghasilkan peningkatan produktivitas kerja.
Menurut Hamilton juga audit komunikasi adalah suatu usaha penilaian yang dibuat untuk
meninjau tingkat kejelasan dan pemahaman, kesesuaian dan efisien sistem komunikasi
internal organisasi.6
Puji Lestari seorang Dosen Audit Komunikasi di UPN Veteran Yogyakarta mengatakan
bahwa audit komunikasi bertujuan untuk mendiagnosa efetivitas dan efisiensi kebijakan
komunikasi yang telah dilakukan, sehingga untuk kedepannya PRO dapat melakukan
aktivitas komunikasinya lebih tepat dan relevan. Dan pada akhirnya PRO dapat
berkontribusi secara maksimal bagi kelanjutan perusahaan atau organisasi. 7
Audit komunikasi dilakukan oleh mereka yang terampil dalam bidang komunikasi
organisasi atau keanggotaan terhadap struktur dan peran sebuah organisasi. Biasanya audit
komunikasi dikendalikan oleh pihak-pihak berikut :
6
Rosli Muhammed dan Burhan Bungin. 2015. Audit komunikasi : Pendekatan dan Metode Assesmen
Sistem Informasi Komunikasi dalam Organisasi. (Jakarta: Prenamedia). Hal: 3-5.
7
Humas Indonesia.Pentingnya Perusahaan Lakukan Audit Komunikasi.
(https://www.humasindonesia.id/berita/pentingnya-perusahaan-lakukan-audit-komunikasi-513 diakses
pada Selasa, 27 September 2022 pukul 13:23)
5
1. Konsultan
Seorang ahli internal organisasi yang menangani audit harus memiliki kekuasaan
otonom artinya yang memiliki kewenangan membuat laporan langsung kepada pimpinan
eksekutif organisasi dengan tujuan untuk memastikan komunikasi itu berjalan dengan
efektif, memiliki kualifikasi yang tinggi serta dihormati oleh semua tingkat karyawan
termasuk mereka yang baru saja dilantik kerja.
3. Gugus Tugas
Tim gugus tugas merupakan mereka yang mengendalikan audit komunikasi serta
mereka juga harus mewakili semua tingkat pekerjaan dan memiliki kekuatan otonom. Tim
ini dapat terdiri dari:
Salah satu manfaat audit komunikasi dilakukan adalah untuk mengurangi tekanan atau
stres kekeliruan fungsi dan akhirnya ditunjukkan untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Produktivitas kerja misalkan dapat ditingkatkan jika tingkat kepastian terhadap perubahan
internal organisasi dipahami serta dihayati oleh semua tingkat kerja. Selain itu dengan
6
adanya audit komunikasi akan berupaya untuk mempengaruhi proses perubahan sikap serta
dapat meningkatkan tingkat integritas antara bagian berdasarkan struktur dan fungsi. 8
Menurut Rosli dan Burhan, ada tiga dimensi utama yang menjadi fokus manajemen
audit Komunikasi: 9
1. Dimensi Informatif
Dimensi informative terdiri dari faktor – faktor kepuasaan komunikasi seperti
kualitas informasi, perspektif organisasi dan keutuhan organisasi. Dimensi
digunakan untuk mengukur kepuasaan anggota kerja dalam organisasi terahadap
informasi – informasi kepada anggota kerja organisasi.
8
Rosli Muhammed dan Burhan Bungin. Hal: 6-7.
9
Mohammed, Rosli, Bungin, Burhan. (2015). Audit komunikasi . Jakarta: Kencana. Hal 8
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Audit Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang menunjukkan bagaimana proses
komunikasi dapat diperiksa, dievaluasi dan diukur secara cermat dan sistemastis.
Pengukuran dilaksanakan bertujuan untuk mengadakan peningkatan perbaikan dari
data yang didapatkan.
2. Audit Komunikasi dipandang mampu memberikan kontribusi kepada sebuah
organisasi dalam hal proses pembuatan keputusan yang lebih efektif melalui
pengayaan sumber informasi internal organisasi, serta berikutnya menghasilkan
peningkatan produktivitas kerja.
3. Audit komunikasi dilakukan oleh individu yang terampil dalam bidang komunikasi
organisasi atau keanggotaan terhadap struktur dan peran sebuah organisasi.
Biasanya audit komunikasi dikendalikan oleh beberapa pihak yaitu Konsultan,
Internal Organisasi (In House Specialist) dan Gugus Tugas.
4. Ada 3 dimensi yang menjadi fokus utama dalam audit Komunikasi yaitu Dimensi
Informatif, Dimensi Jalinan Hubungan dan Dimensi Hubungan Informatif.
B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini. Kami selaku penyusun makalah ini
menyadari jika makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu segala bentuk
kritikan dan saran yang membangun sangat kami butuhkan guna penyempurnaan
makalah ini serta meningkatkan pemahaman akademis kita bersama.
8
DAFTAR PUSTAKA
Andre Hardjana. 2000. Audit komunikasi: Teori dan Praktek. Jakarta: PT Grasindo).
Mohammed, R., & Bungin, B. 2015. AUDIT KOMUNIKASI: Pendekatan dan metode
Asesmen Sistem Informasi Komunikasi dalam Organisasi. (Jakarta : Prenadamedia).
Rosli Muhammed dan Burhan Bungin. 2015. Audit komunikasi : Pendekatan dan Metode
Assesmen Sistem Informasi Komunikasi dalam Organisasi. (Jakarta: Prenamedia).