Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Alamsyah Budi Utama

1184060063 / HUMAS 5B
UTS AUDIT KOMUNIKASI
Dosen Pengampu: Rusmulyadi, M.Si.

1. Apakah ada perbedaan antara audit komunikasi organisasi dengan riset komunikasi organisasi?
Berikan analisa dan ilustrasi/contoh yang dapat memperkuat argumentasi anda!
Jawab :
Audit komunikasi organisasi : Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi atau menganalisis
suatu komunikasi yang berlangsung pada organisasi untuk mencari letak kesalahan dan kekurangan
agar menciptakan komunikasi yang lebih baik lagi.
Riset komunikasi organisasi : Disini lebih kea rah tujuan penelitian dimana di tuntut untuk
menemukan dan mencari cara komunikasi dalam atau antar organisasi dengan cara baru yang lebih
efektif dan inovatif.
Contoh audit komunikasi organisasi :
Saat suatu organisasi atau lembaga membuat event yang di dalam nya terdapat anggota
kepanitiaannya, dalam hal ini audit komunikasi berperan untuk memperhatikan letak letak kesalahan
pada pola komunikasi yang terjadi di dalam kepanitiaan event itu, lalu seorang yang berperan sebagai
auditora akan mengevaluasi kesalahan kesalahan yang terjadi dalam komunikasi antar panitia event
agar tidak terulang lagi dan terciptanya pola komunikasi yang lebih baik. Seperti PT.Len melakukan
agenda audit komunikasi organisasi untuk efektifitas organisasi, dan juga untuk produktivitas bekerja
Contoh riset komunikasi organisasi :
Membuat laporan skripsi tentang suatu komunikasi dalam organisasi, dan itu membutuhkan riset
dari beberapa organisasi yang akan di kumpulkan untuk di kaji dan di tela’ah untuk menciptakan
suatu pemikiran atau teori terbaru untuk menyelesaikan masalah komunikasi yang ada, karena sebuah
riset komunikasi organisasi biasanya di lakukan tidak selalu saat adanya event atau kegiatan
organisasi, kegiatan riset bisa di lakukan kapan saja dan riset komunikasi organisasi bukan hanya
mengevaluasi 1 kegiatan atau event organisasi tetapi bisa dari beragam event.
2. Sebutkan tujuan dilakukannya audit komunikasi beserta contoh-contohnya!
Jawab :
Tujuannya itu adalah untuk efektifitas organisasi, dan juga untuk produktivitas bekerja. Output dari
audit komunikasi adalah analisa. Jadi, kalau seandainya adanya suatu permasalahan maka harus
dirumuskan sebuah solusi. Inti dari audit komunikasi adalah analisa dan solusi. Hasilnya bukan
sekedar solusi tetapi dapat juga pemberhentian atau pemindahan kerja.
Fokus kajian terutama tertuju pada penemuan masalah dan faktor yang dapat menghambat atau
mengganggu pelaksanaan efektivitas sistem komunikasi. Contohnya: kenapa karyawan tidak
produktif? Kenapa ada karyawan yang keluar? Apa penyebab karyawan tidak betah atau tidak focus,
konsentrasi, dan semangat dalam bekerja? Atau tidak ada masalah, tapi kenapa tidak ada costumer,
atau mengapa penjualan menurun? Jawabannya adalah karena terciptanya suatu komunikasi yang
buruk dan tidak efektif.
3. Dalam mendiagnosa organisasi ada dua pendekatan yaitu pendekatan objektivis dan pendekatan
subjektivis. Jelaskan dua pendekatan tersebut beserta ilustrasi/contoh yang menyertainya.!
Jawab :
Pendekatan objektivis : Menurut pendekatan ini organisasi adalah struktur yang teratur, orang yang
terlibat didalamnya bekerja berdasarkan tugasnya (jobdesk, fungsinya masing-masing), lalu bahasa
yang digunakanya realistis dengan kenyataan bagaimana organisasi itu berjalan. Dan disini
komunikasi dipakai sebagai alat untuk meramalkan keadaan yang sudah dipastikan saat ini karena
sudah terukur dengan cermat berdasarkan perencanaan.
Pendekatan subjektivis : Menurut pendekatan ini Organisasi dipahami sebagai kegiatan yang
dilakukan orang-orang. Organisasi dicipta dan terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi dan transaksi
antar orang. Organisasi berarti proses. Dimana setiap perilaku mengandung makna bagi yang
melakukannya. Bagaimana perilaku tersebut mencipta lingkungan (budaya). Organisasi akan tetap
bertahan jika mampu mencipta lingkungan (budaya) dalam realitas. Dan Fokus perhatiannya adalah
pada makna setiap perilaku/komunikasi yang berlangsung dalam organisasi diantara para anggotanya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan objektivis melihat organisasi sebagai struktur, sedangkan
pendekatan subjektivis memandang organisasi sebagai proses (mengorganisasikan perilaku).
Contoh :
KABINET INDONESIA BERSATU JILID II
Jika dilihat dari pandangan objektivis maka Kabinet Indonesia bersatu jilid II hanya akan dilihat
sebagai struktur dengan fungsi yang ketat. Jadi kabinet ini terdiri dari 34 Menteri yang masing-
masingnya membidangi departemen yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat. Kabinet akan
dilihat sebagai bagaimana para Menteri bekerja dalam menjalankan program pembangunan dengan
standarisasi yang jelas dan bahkan ditetapkan dengan peraturan formal yakni perundang-undangan
(GBHN / Undang-Undang Tentang APBN). Dalam pandangan objektif kabinet Indonesia akan
dikatakan sukses jika bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Sedangkan dalam pandangan subjektivis, kabinet Indonesia bersatu jilid II dipahami sebagai
suatu proses dimana departemen dalam lingkup kementerian melaksanakan fungsinya. Setiap bagian
bekerja dalam komunikasi yang terbuka mencapai kesejahteraan rakyat. Kabinet ini akan dikatakan
efektif jika mereka bisa membangun komunikasi sehingga menciptakan budaya baru yakni kerja sama
yang kontinyu dan holistik diantara kementria dibawah pimpinan SBY-Boediono.   
4. Jelaskan perbedan antara pendekatan konseptual dan pendekatan prosedural dalam audit
komunikasi!
Jawab :
Pendekatan konseptual : Pendekatan ini berkaitan dengan kinerja organisasi dibidang
komunikasi atau efektivitas sistem komunikasi. Untuk itu diawali dengan pemilihan standar
untuk mengukur kinerja organisasi, yakni mengukur sejauhmana tingkat pencapaian tujuan dan
sasaran dari kegiatan-kegiatan komunikasi tercapai. Kemudian diaplikasikan pada
pemeriksaan kinerja organisasi. Efektivitas itu sendiri berkaitan dengan berapa besar
dampak kegiatan penyebaran informasi atau tingkat kesesuaian antara penyampaian
informasi dan kebutuhan informasi. Efektivitas komunikasi dapat diukur dengan enam kriteria,
yakni penerima komunikasi (receiver), isi pesan (content), ketepatan waktu (timing), saluran
(media), format kemasan (format) dan sumber (source).
Pendekatan prosedural : Pendekatan ini lebih mengutamakan proses penyelenggaraan audit
komunikasi dari pada alat-alat pengukuran yang digunakan.Pendekatan ini paling kompleks,
karena melibatkan sekelompok auditor dengan alat ukur ganda untuk seluruh organisasi dalam
suatu kurun waktu yang panjang. Pendekatan ini juga dinyatakan sebagai pendekatan baku.

5. Jelaskan apakah content analysis bisa digunakan sebagai metode auidt komunikasi?
Jawab :
Bisa, karena content analysis itu digunakan untuk mengkoding dan mengklasifikasikan secara
sistematis pesan-pesan yang khusus dalam aspek tema-tema yang ada maupun atribut-atribut lain
yang melekat dalam sebuah pesan, seperti pesan yang favorable maupun itu sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai