Anda di halaman 1dari 10

Abi Hibatullah

41816016
Seminar Usulan Penelitian
Dosen: Dr. Melly Maulin P, S.Sos., M.Si

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2019
Fenomena ghaib seperti gangguan Jin, kerasukan dan sihir menjadi hal yang
dapat di temukan pada keseharian khususnya di negara berkembang
seperti Indonesia.
Fenomena gangguan ghaib sebenarnya memiliki solusi yaitu menggunakan
metode Ruqyah Syariah.

Penelitian kali ini mengambil bagaimana proses interaksi komunikasi


Interpesonal Peruqyah dengan Pasien gangguan dalam proses Ruqyah
untuk mencapai kesembuhan.
Pada umumnya gangguan oleh bangsa Jin itu sendiri yang paling sering adalah
kesurupan. Namun itu juga tidak menutup banyaknya gangguan kejiawaan, hingga
medis yang sering membuat dokter bingung. Hal ini di sebabkan oleh Jin dan Sihir.
Sebab Jin mengganggu Manusia
1. Jatuh cinta kepada manusia.

2. Jin bekerja sama dengan para penyihir.

3. Jin mendendam kepada manusia.

4. Jin di undang dengan amalan bid’ah

5. Keisengan jin pada manusia


Ruqyah jika dilihat dari segi bahasa adalah mantra/jampi. Dan dari segi
istilah memohon perlindungan dengan doa-doa, bagi penyembuhan
penyakit penyakit dan juga perlindungan diri kepada Allah SWT.

Langkah-langkah dalam Ruqyah Syariah

1. Muqodimah / pengantar, kesiapan pasien, waktu dan tempat.


2. Tazkiyyah penyucian (wudlu) & Diagnosa, dari visual dan komunikasi.
3. Terapi Qur’ani, dengan membacakan Al Qur’an sesuai keluhan.
4. Bila gangguannya berat seperti kasus Sihir. Peruqyah mencari
talisman/jimat/buhul yang terapat di dalam/ di luar tubuh pasien.
Menurut De Vito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian
pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau
sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang
untuk memberikan umpan balik segera (Effendy, 2003:30)

Komunikasi Interpersonal Efektif:


• Keterbukaan

• Empati

• Dukungan

• Sikap positif

• Kesamaan
1. Bagaimana keterbukaan pasien terhadap peruqyah dalam permasalahan nya?
2. Bagaimana sikap empati yang ditunjukan peruqyah terhadap pasien?
3. Bagaimana sikap mendukung peruqyah terhadap pasien?
4. Bagaimana sikap Positif peruqyah terhadap pasien?
5. Bagaimana peruqyah mencari kesamaan untuk memudahkan berinteraksi
dengan pasien?
1. Untuk mengetahui bagaimana peruqyah membuat pasien terbuka terhadap dalam
permasalahan nya.
2. Untuk mengetahui sikap empati yang ditunjukan peruqyah terhadap pasien.
3. Untuk mengetahui cara peruqyah mendukung pasien mencapai kesembuhan.
4. Untuk mengetahui sikap dan hal positif yg diberikan peruqyah terhadap pasien.
5. Untuk mengetahui cara peruqyah mencari kesamaan untuk memudahkan
berinteraksi dengan pasien.
Peruqyah
/Raqi

Komunikasi
Interpersonal efektif: Mengambil
Pesan Proses 1. Keterbukaan Solusi dari
Peruqyah Ruqyah 2. Empati Komunikasi
3. Sikap Mendukung Interpersonal
4. Sikap Positif yang terjadi
5. Kesamaan

Pasien
Gangguan
Pada penelitian ini, peneliti melakukan suatu penelitian dengan pendekatan
secara Kualitatif deskriptif.

Metode deskriptif bertujuan untuk mendapatkan fakta secara cermat dan


faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta berhubungan antar fenomena yang
diselidiki serta mengembangkan atau memaparkan masalah dan mengadakan
analisa yang didasarkan atas hasil pengamatan dari berbagai kejadian
Informan Kunci :
 Ust. Muhammad Faizar H, dan tim peruqyah (Arsyada).
 Pasien (anonim)

Informan Pendukung:
 Keluarga Pasien.
 Teman Pasien.
Tempat:
1. Rumah pasien
2. Rumah peneliti
3. Tempat Daurah Ruqyah Internasional di Baturaden Banyumas.

Anda mungkin juga menyukai