Anda di halaman 1dari 20

Deskripsi Diri Serdos I 2017

Posted on 24 July 2017 by Mr. Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs

berikut merupakan lanjutan dari tulisan saya terdahulu tentang sertifikasi dosen,
ketahap D5 penyusunan deskripsi diri. deskripsi diri yang saya susun ini merupakan
tulisan yang boleh dikatakan sederhana tapi bermakna…
1. UNSUR A : pengembangan kualitas pembelajaran

1. Usaha kreatif

Alhamdulillah, sebagaimana telah disebutkan dalam Al-quran surat ibrahim


ayat 7, tentang nikmatnya dalam bersyukur, maka akan ditambah kebaikan
untuknya. Berbekal dari latar belakang kehidupan keluarga yang berprofesi sebagai
guru, menjadi sebuah pengalaman dan pilihan hidup yang memiliki cerita tersendiri
bagi saya. Sedari kecil diberikan pengajaran dan arahan dirumah, sehingga menjadi
sebuah keputusan yang menyenangkan untuk memilih profesi sebagai tenaga
pendidik (dosen) bagi saya.

Beberapa usaha kreatif yang saya lakukan, untuk mewujudkan komposisi


pembelajaran 40% teori dan 60% praktek pada institusi tempat saya bekerja
adalah : dengan cara,

Pada pembukaan kuliah perdana,

saya memberikan informasi berupa arahan pada mahasiswa/i , apa sebenarnya


tujuan mereka kuliah di perguruan tinggi, dan langkah apa yang perlu dilakukan
untuk menggapainya.

Memberikan ceramah motivasi sebagai pembuka matakuliah dikelas dan beberapa


mahasiswa/i yang saya dukung semangat mereka secara intensif minimal lima kali
dalam satu semester,

menjadwalkan pertemuan dengan saya selaku dosen pembimbing akademiknya,


yang saya implementasikan dengan contoh nyata kehidupan yang sukses dunia dan
akhirat dengan mengkorelasikan kemampuan akademik dan kecerdasan spiritual.

Seperti para sahabat dan sahabiah baginda nabi Rosulullah SAW, yang muda belia
mendunia dan harum diakhirat. Usaha kreatif lainnya yang saya lakukan untuk
mendukung pembelajaran adalah dengan memanfaatkan virtual kelas berupa
elearning:

http://www.edmodo.com dengan alternatif akses menggunakan blog pribadi saya di


https://mairzaid.wordpress.com yang bertujuan untuk memberikan informasi
berupa bahan ajar, diskusi, dan artikel tulisan.

Artikel tulisan lain yang saya postkan di http://ilmukomputer.org dan


http://www.academia.edu beberapa diantaranya menjadi top kategori, dan

juga penelitian yang saya publikasikan dari kegiatan tri dharma perguruan tinggi
yang saya lakukan melalui http://jurnal.polsky.ac.id/ yang saya tautkan diblog saya,
sebagai bahan pengayaan bacaan bagi mereka. Hal lain yang saya lakukan adalah
dengan membuat grup di whatsapp, dimana saya selaku administratornya untuk
melakukan monitoring kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran dan
membuatkan presentasi online dan offline yang menarik bagi mereka. Diakhir
semester saya memberikan hadiah kepada satu dari mereka yang saya nilai produktif
dan baik.

2. Dampak perubahan :

Dengan memanfaatkan media dan teknologi yang disediakan, membuat pekerjaan


saya terasa lebih ringan dan mudah. Kemudahan tersebut juga dialami oleh para
mahasiswa, karena apa yang ingin mereka dapatkan telah saya postkan melalui
tulisan-tulisan, berupa informasi yang tersistem yang bisa diakses melalui komputer
atau laptop ataupun smartphone. Seperti ;

Pendistribusian bahan perkuliahan,

Rencana perkuliahan,

Kontrak perkuliahan,

Persentase kehadiran, Tugas, quiz, uts dan uas, sampai pada rumusan untuk
mendapatkan nilai akhir.

Pertanyaan pertanyaan yang tertinggal pada saat kelas berlangsung, sering


dilontarkan melalui media group yang saya manajemen. Sehingga semangat
belajarpun timbul melalui motivasi dan reward bagi mahasiswa/i yang saya anggap
produktif.

Blog, elearning, dan beberapa web rujukan yang saya gunakan untuk mendukung
pembelajaran sangat memberikan perubahan bagi diri saya dan mahasiswa/i saya.
Dampak perubahan tersebut adalah menjadi terbiasanya saya dalam menulis,
disetiap saat dan waktu untuk selalu memberikan informasi dan berbagi, karena
sharing is caring. Sebagaimana perkataan Rosulullah SAW qoyyidul ilma bil-
kitabi (Hr : Ibnu Abdil Barr dari Anas bin Malik). Ikatlah ilmu dengan
menuliskannya, yang saya jadikan sebagai brand dipojok kiri atas blog saya tie up
science by sharing.

Sebagai seorang hamba yang berprofesi sebagai dosen, sudah sepatutnya bagi saya
untuk melakukan publikasi, berkarya, berbagi pengalaman dan ilmu. Hal itupun
juga dilakukan oleh mahasiswa/i saya dengan melakukan publikasi karya mereka
melalui media sosial, situs web untuk berbagi video (youtube) dan grup, dan
beberapa dari karya yang mereka publish saya ambil sebagai salah satu kriteria
nilai akhir, pada matakuliah yang saya ampu.

3. Kedisiplinan :

Waktu adalah pedang. Jika masa muda tidak dimanfaatkan dengan kebaikan,
maka waktu muda akan habis juga tapi tidak untuk kebaikan. Sebagaimana
disebutkan dalam beberapa ayat Al Quran seperti Qs Al-Ashr, Qs As Syam, Qs
Adh Dhuha, yang mengimplementasikan tentang waktu.

Disiplin adalah teknik bagaimana cara mengelola waktu. Sebagai seorang pendidik,
saya mengajak mahasiswa saya untuk menerapakan disiplin sesuai dengan aturan
yang ada pada institusi tempat saya bekerja.

Teknik yang saya lakukan dalam manajemen waktu adalah :

(1) Disiplin mengikuti standar operasional prosedur pada institusi dengan cara absen
kehadiran hari kerja sesuai dengan yang dijadwalkan (senin – jumat).

(2) Disiplin dengan merealisasikan pertemuan selama 19 minggu dalam satu


semester. minggu ke 18 ujian praktikum dan minggu ke 19 ujian teori. Jika ada hari
libur nasional, maka perkuliahan saya ganti dihari lain dengan kesepakatan bersama
(3) Disiplin melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan selama
satu semester.

(4) Disiplin menyusun materi bahan ajar kedalam sebuah file ebook, video,
multimedia, ppt atau buku cetak yang memiliki ISBN (International Standard Book
Number) yang terdiri dari 13 digit deret angka yaitu 9786024018863, atau bahan
ajar cetak yang tidak dipublikasi melalui penerbit.

(5) Memberikan penilaian terhadap hasil belajar dengan komposisi empat kali
tugas, empat kali quiz, satu kali UTS dan satu kali UAS.

Dengan persentase tugas dan quiz 40%, UTS dan UAS 60%. Hasil penjumlahan
dari nilai akhir UTS dan nilai akhir UAS dibagi 2, menjadi final untuk nilai akhir
matakuliah kuliah disemester tersebut.

(6) Kontrol kegiatan belajar mahasiswa dengan memonitoring evaluasi materi dan
absensi.

(7) Memberikan kompensasi terhadap mahasiswa yang tidak masuk perkuliahan


tanpa ada keterangan dan terlambat masuk kelas.

(8) Mahasiswa dengan kehadiran dibawah 80% maksimal mendapatkan nilai C,


sesuai dengan kebijakan peraturan akademik yang telah disahkan oleh pimpinan.

(9) Disiplin dalam memenuhi tri dharma perguruan tinggi berupa penelitian
minimal satu kali dalam setahun. Melakukan pengabdian pada masyarakat.

(10) Disiplin menulis artikel di blog saya, dengan share informasi atau kegiatan,
minimal 1 artikel dalam satu bulan.

(11) Disiplin posting tulisan di http://ilmukomputer.org minimal 2 tulisan dalam 1


semester.

(12) dan disiplin dalam mengelola program studi.


4. Keteladanan :

Sebagai seorang muslim yang negeri dan institusi tempat saya bekerja adalah
mayoritas muslim, maka hal yang terbaik adalah mencontoh orang yang paling baik
dunia akhirat, kekasih pencipta dua alam, baginda Rosulullah SAW.

Walaupun tidak sesempurna sahabat yang mencontohnya. Saya akan tetap belajar,
berusaha dan mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata. Berbekal latar
belakang kehidupan masa kecil yang dibekali dengan agama, sekolah, ngaji, hafalan
dan dididik dengan agama dirumah, menjadi pondasi awal ditanah rantau dengan
mengikuti intensif belajar agama dipondok pelajar mahasiswa dan tahfidz
yogyakarta.

Hal ini menjadikan nilai plus, ketika saya diberikan kesempatan untuk kuliah dan
mondok. Ilmu yang tidak saya dapatkan di pendidikan formal, saya dapatkan
dipondok pesantren. Tentunya tidak sedalam orang-orang yang ahli dibidang
keagaaman, tapi insyaAllah saya bisa membedakan hal-hal yang baik menurut
agama, mana yang tidak.

Dampaknya sangat bermanfaat sekali, setelah saya menikah, berkeluarga dan terjun
didunia kerja. Salah satunya adalah diberikan kekuatan untuk menyampaikan
ceramah dimimbar kampus, masjid atau mushola. Hal sederhana ketika saya berada
dilingkungan kampus adalah menegur mahasiswa/i yang menggunakan pakaian
ngepres dengan perkataan yang sopan, menyebarkan salam, mengajak seluruh
sivitas akademika dilingkungan kampus untuk meramaikan mushola, mengisi
pengajian atau talim diasrama mahasiswa, sharing sambil makan gorengan di
mushola asrama mahasiswa dengan para mahasiswa, di undang oleh lembaga
dakwah kampus untuk memberikan motivasi atau ceramah agama di hari-hari besar
islam, memimpin doa diacara-acara formal sampai pada acara buka bersama bulan
ramadhan.

Menjadi diri sendiri, satukan kata dengan perbuatan lebih menyenangkan dan enjoy.
Walaupun sebenarnya spesifik keilmuan saya bukan pada Agama islam, namun saya
dipanggil ustad oleh para rekan dan mahasiswa. Ini merupakan tantangan dan
sekaligus ujian bagi saya untuk komitmen dan konsisten pada sifat dan keteladan.
5. Keterbukaan terhadap kritik:

Sangat manusiawi sekali, dan manusia tempatnya salah dan lupa.


Keterbukaan terhadap saran dan kritik untuk progress kehidupan saya, sangat saya
harapkan. Contoh nyata ketika saya dipanggil oleh atasan saya dan berbicara secara
tatap muka berdua dan bliau menyampaikan kritik dan sarannya tentang ajakan saya
terhadap mahasiswa (laki-laki) untuk menemani saya beritikaf dimasjid akhir pekan
(sabtu-minggu), yang mana melibatkan masyarakat tempatan juga. Tujuan saya
sebenarnya baik dan tidak menggangu perkuliahan, karena perkuliahan dijadwalkan
hari senin-jumat. Akan tetapi setelah kegiatan tersebut selesai, beberapa minggu
setelahnya, kabar tersebut diketahui oleh atasan saya, dan atasan saya kurang
menyetujuinya, untuk dilakukan secara rutin, dengan alasan kekhawatiran bliau
terjadinya kecelakaan dijalan, dan saran bliau dengan cara mengundang
penceramahnya ke kampus. Alhamdulillah sudah beberapa bulan, saya undang
penceramah baik dari penceramah lokal, nasional ataupun internasional (India,
Madinah dan Srilangka) yang pernah mengisi ceramah di aula asrama mahasiswa.
Tentunya dengan adanya koordinasi antara saya, lembaga dakwah kampus (LDK)
dan bagian kemahasiswaan. Walaupun saya bukan pembina LDK, namun saya selalu
membuka diri ketika mahasiswa membutuhkan saran, ide atau tanggapan dari saya.
Hal lain kritikan dari mahasiswa adalah ketika saya menjelaskan materi terlalu
cepat. Maka antisipasi yang saya lakukan adalah memberikan pertanyaan pada
mahasiswa bagian apa yang tidak dipahami dan saya mengulangi penjelasannya.

2.UNSUR B : Pengembangan keilmuan/keahlian

6. Publikasi karya ilmiah :

Tri dharma perguruan tinggi merupakan tugas utama saya selaku dosen tetap di
Politeknik Sekayu, untuk mewujudkan kualitas dan produktivitas kinerja dalam
mengupgrade dan mentransformasikan ilmu pengetahuan. Hal inilah yang
melatarbelakangi saya untuk mengatur waktu dengan periode tertentu
mempublikasikan karya ilmiah melalui postingan tulisan di berbagai media web.

Beberapa tempat media yang saya gunakan untuk berbagi adalah


http://jurnal.polsky.ac.id/index.php/tips/search/search?simpleQuery=zaid+romega
r+mair&searchField=query dengan “kata kunci” Zaid Romegar Mair. Saya juga
mempostingkan publikasi saya di https://mairzaid.wordpress.com dan tetap
menautkannya kesumber asal pada portal jurnal Politkenik Sekayu. Jurnal saya yang
pertama tentang pembuatan mini tools forensik mobile berbasiskan web, untuk
menganalisa dan menentukan probabilitas spaming pada pesan pendek dengan
metode bayesian. Jurnal yang kedua dengan judul Sistem Informasi SMA Negeri 2
Plakat Tinggi Berbasis Web. Jurnal saya yang ketiga yaitu Sistem Informasi
Penjualan Online Vitri Batik Collection. Ketiga jurnal tersebut diatas merupakan
pebelajaran untuk menambah wawasan bagi saya untuk terus berkembang dan
produktif dalam menghasilkan karya dan publikasi ilmiah. Beberapa artikel pula
diantaranya saya postingkan melalui http://www.academia.edu.

7. Makna dan kegunaan :

Penelitian pertama yang saya lakukan secara mandiri, pada jurnal kesatu memiliki
makna bahwa, tindak kejahatan yang dilakukan dengan smartphone melalui sms
pada jenis smartphone tertentu dapat diketahui dengan menganalisanya dengan
sistem yang saya buat.

Pada penelitian tersebut jenis smartphone yang saya gunakan adalah samsung S III
mini, asus T00J dan samsung galxy young. Dapat dilakukan pengujian terhadap
memori internal dengan mengikuti langkah dasar forensik dalam melakukan
pananganan kasus secara digital. Sehingga dari penelitian saya tersebut dapat
disimpulkan bahwa, mini tool yang saya buat dapat dijadikan sebagai referensi bagi
kepolisian untuk mencari barang bukti dalam memberikan keputusan terhadap
tindak kejahatan berbasiskan mobile.

Pada jurnal kedua ini, penyusunan perancangan sistem dilakukan dengan metode
model linier sequential. Keterbatasan informasi yang didapatkan oleh masyarakat
atau pihak luar, begitu juga dengan guru ataupun murid. Sehingga diperlukan
sebuah sistem informasi untuk menjawab tantangan tersebut. Sehingga setelah
sistem tersebut selesai dibuat maka dapat dilakukan akses terhadap kegiatan belajar
dan mengajar sekolah. Seperti data guru, data siswa, materi ajar, data mapel, silabus,
data alumni, data kelas, artikel, pengumuman, galeri buku tamu dll. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, sistem yang kami buat mempermudah pihak sekolah dalam
menyampaikan informasi pada masyarakat.

Pada penelitian yang ketiga ini, datang dari sebuah toko batik, yang memerlukan
media online untuk mempromosikan dan menjual produknya melalui internet.
Maka dibuatlah sistem penjualan online untuk memenuhi permintaan customer.
Metode yang didigunakan adalah metode prototype. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kemudahan informasi yang didapat oleh customer toko batik untuk datang
dan membeli produk yang dipromosikan.

8. Nilai inovatif

Pada penelitian saya yang pertama, merupakan ilmu baru bagi saya, karena
berhubungan dengan digital forensik yang mengarah pada mobile. Dimana dalam
implementasi tahapan prosedur yang dilakukan, mengikuti tahapan forensik dalam
extrak data yang akan dianalisa pada sistem yang dibuat. Namun saya tetap
berusaha, berjuang dan terus belajar, dalam menumbuhkan ide-ide kreativ dan
inovatif, dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Dari penelitian pertama, nilai inovatifnya adalah menghitung frase dan probabilitas
spam pada pesan pendek dengan metode bayesian, terhadap file capture sms.csv
dengan menggunakan Aflogical-OSE (android forensik yang digunakan untuk
ekstrak data pada device), yang diimport pada sistem yang dibuat. melakukan
pengkategorian frase yang tepat, untuk menghasilkan produk keilmuan yang
inovatif.

Pada penelitian yang kedua nilai inovatifnya adalah selesainya permasalahan yang
terkendala yang kurang efektif dan efisien sekolah dalam melakukan sosialisasi dan
informasi kepada masyarakat, pihak luar ataupun internal sekolah sendiri.

Pada penelitian ketiga, nilai inovatifnya adalah terjadinya hubungan antara penjual
dan pembeli melalui media toko online yang saling menguntungkan kedua belah
pihak.

9. Konsistensi :

Berbekal ilmu komputer dan pernah menjadi instruktur di lembaga ramoja


komputer course, selama 2 tahun dimasa SMA. Membuat saya, tetap berfikir mantap
konsisten untuk melanjutkan sekolah diperguruan tinggi dengan latar belakang
rumpun keilmuan komputer. Sehingga keputusanpun sampai pada pilihan teknik
informatika program sarjana di UAD dan master of computer science sebagai
program pascasarjana di UGM. Alhamdulillah, masih satu rumpun keilmuan.
Setelah selesai dari S2, saya diberi kepercayaan untuk menjadi dosen tetap di
politeknik sekayu. Terkait penelitian dan pengabdian pada masyarakat, saya masih
konsisten dengan kemampuan dan keahlian yang saya miliki.
Dalam penelitian saya pertama merupakan hal yang baru bagi saya, dalam bidang
digital forensik yang lebih menjurus pada mobile/smartphone. Hal yang baru
tersebut bukan berarti saya tidak konsisten dalam bidang ilmu yang saya kuasai,
melainkan untuk melakukan pengembangan kemampuan secara berterusan belajar
dan belajar, pengayaan, referensi, pengabdian masyarakat dan publikasi. Karena
telah menjadi tugas pokok saya sebagai seorang dosen, untuk melakukan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat, yang tidak hanya terpaku pada
mengajar saja.

10. Target kerja :

Tujuan utama adalah menjadi seorang hamba yang berprofesi sebagai dosen, karena
rasa senangnya terhadap kedua orang tua saya yang berprofesi sebaga guru.
Sehingga timbul rasa cinta untuk berkarya dan berprofesi sebagai dosen.

Guru dan dosen adalah sama-sama sebagai pendidik, hanya jenjang yang
membedakan. Tapi saya suka dengan profesi saya sekarang. Target utama saya
ketika saya diangkat menjadi dosen tetap politeknik sekayu adalah membagi masa
produktif usia saya dengan beberapa garis besar capaian.

Tahapan tersebut saya tuliskan dalam map road my carier diluar rutinitas sebagai
dosen. Tahapan pertama yaitu tahun pertama-tahun ke dua sejak diangkat sebagai
dosen tetap :

(1) melakukan pengajaran dan tri dharma dengan baik sesuai dengan prosedur dan
aturan yang berlaku pada institusi saya.

(2) Mendapatkan NUPN dan menyusul ke NIDN.

(3) Mengurus JJA.

(4) dan TOEFL 550. Alhamdulillah, tahapan ini mayoritas berjalan mulus. Kecuali
no empat.

Tahap kedua yaitu tahun ketiga-tahun ketujuh sejak SK dosen tetap yaitu :

(1) Membuat buku ajar ISBN dan berlanjut.


(2) Mengikuti sertifikasi dosen dan lulus, Aamiin.

(3) Mendapat hibah PDP dan berlanjut.

(4) 4 jurnal internasional bereputasi dan 3 jurnal nasional akreditasi.

(5) Berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah nasional atau internasional

(6) Mengusulkan jabatan fungsional ke lektor. No satu sudah tercapai satu buku
ISBN 9786024018863. Sedangkan no dua sedang dalam proses.

Tahapan yang akhir adalah menyelesaikan program doktor di usia 40 tahun


insyaAllah. Selanjutnya menghafal Al-Quran dll. Saya selalu berdoa semoga ada
keberkahan dan kebaikan setiap apa yang saya rencanakan, dan dengan upaya
sungguh-sungguh untuk mencapainya.

3.UNSUR C : pengabdian kepada masyarakat

11. Kegiatan PKM

Sebagai seorang pendidik, telah menjadi kewajiban saya untuk memenuhi tri
dharma perguruan tinggi, salah satunya adalah dengan : melakukan pengabdian
pada masyarakat. Pengabdian masyarakat yang saya lakukan baru satu kali, dan
menjadi anggota tim. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah
membantu pihak SD Negeri 8 sekayu, agar mampu menggunakan perangkat
penunjang dalam menerapakan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Memberikan
motivasi pada guru-guru untuk dapat menguasai komputer secara optimal, yang
dirancang dalam bentuk palatihan komputer dasar.

Menghadapi hal tersebut tentunya guru-guru perlunya keahlian yang melebihi


kemampuan siswanya. Sehingga tidak akan terjadi perbedaan yang kontras, dimana
siswa lebih tahu dari pada gurunya. Kewajiban guru untuk mampu mengoperasikan
komputer merupakan wujud dukungan untuk menyelesaikan tugasnya sebagai
tenaga kependidikan. Manfaat dari kegiatan ini adalah guru-guru dan staf lebih
mengenal komponen komputer dalam mengoperasikannya, dan juga mampu
membuat form absensi, surat dinas, surat pribadi, struktur organisasi dan membuat
slide materi yang menarik dengan mengkombinasikan unsur multimedia, yang
digunakan untuk mendukung penjelasan bahan ajar.
12. Dampak perubahan

Kualitas dan sumber daya guru dan staf pada SD Negeri 8 sekayu yang sadar akan
perkembangan teknologi, masih tergolong sedikit yang mengetahuinya. Oleh karena
itu, kegiatan PKM dilakukan dengan melakukan pelatihan dan pendampingan
belajar mengajar berupa pengenalan dan pemanfaatan teknologi informasi pada
microsoft office 2007, yang terdiri dari Ms word, Ms excel dan Ms powerpoint.
Pelatihan yang dilakukan secara berkala dengan praktek pada 28 guru dan staff dan
3 instruktur, memberikan dampak yang baik bagi sekolah. Mempunyai dampak
perubahan yang dirasakan oleh para peserta tersebut, salah satunya yaitu terdapat
kemudahan dalam melakukan perhitungan nilai akhir siswa dengan formulasi yang
diajarkan. Salah satu kemudahan lainnya pada pemanfaatan ms word adalah
membuat format surat undangan resmi dan amplop yang diprint dengan
mencantumkan nama dan tujuan surat tersebut. Sedangkan dalam pemanfaatan ms
powerpoint, para peserta bisa memanfaatkannya sebagai alternatif untuk penjelasan
bahan ajar pada siswa dengan memanfaatkan suara, gambar, text, animasi, audio
dan video yang digabung dalam format ppt.

Bentuk pengabdian pada masyarakat lainnya yang tidak formal adalah melakukan
ceramah, tausiah dan talim yang saya lakukan setiap selesai sholat subuh berjamaah
dimushola dekat rumah saya. Dengan tema berupa keutamaan sholat berjamaah
dimana azan dikumandangkan, keutamaan dzikir, keutamaan baca al qur’an,
keutamaan ramadhan, keutamaan membantu saudara sesama muslim. Kegiatan ini
saya lakukan sejak saya pindah rumah mulai bulan januari 2016 sampai dengan saat
ini. Alhamdulillah rata-rata jamaah tetap duduk sejenak dan diam untuk
mendengarkan beberapa firman Allah SWT dan hadits nabi SAW.

13. Dukungan masyarakat

Dalam melakukan pengabdian pada masyarakat, sangat penting adanya dukungan


dari masyarakat tempatan untuk lancarnya program yang akan dijalankan. Guru-
guru dan staf yang bermukim disekitar sekolahan merupakan wakil dari masyarakat
sekitar. Salah satu bukti dari dukungan masyarakat adalah adanya sosialisasi dari
pihak sekolah kepada masyarakat dengan membuat plakat dan spanduk, juga cerita
dari mulut ke mulut para ibu-ibu guru. Sehingga ada juga guru dari sekolah lain yang
ikut berpartisipasi sebagai peserta, yang menjadi teman dari ibu guru yang mengajar
di SD Negeri 8 tersebut. Pada kesempatan lain, yang menurut saya juga bisa
dikatakansebagai pengabdian pada masyarakat adalah butuhnya masyarakat
tempatan dalam siraman rohani yang saya kemas dengan talim dan ceramah singkat
setelah sholat subuh berjamaah di mushola dekat rumah saya. Kegiatan ini sudah
satu tahun lebih berjalan. Sehingga menjadikan mushola tersebut hidup dengan
adanya amal agama berupa ta’lim wa ta’lum (belajar dan mengajarkan) tentang ilmu
agama dengan rujukan kitab yang bisa dipertanggungjawabkan.

14. Kemampuan berkomunikasi

Kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan berinteraksi merupakan hal yang
sangat inti dalam proses penyampaian informasi. Karena kesalahan dalam
menyampaikan informasi menjadikan kurang baiknya kesan yang diterima.
Alhamdulillah, karena salah satu hobi saya adalah berkunjung dan bersilaturhami
kepada keluarga, saudara, teman, pejabat dan handai tolan, yang berbekal dari
pengalaman waktu mondok di pondok pesantren sirajul mukhlasin untuk para
pelajar mahasiswa dan tahfidzh di yogyakarta, yang merupakan cabang dari pondok
pusat dipayaman magelang jawa tengah.

Mewajibkan para santrinya untuk datang berkunjung ke rumah warga setempat


minimal 2 kali dalam seminggu untuk meyampaikan agama. Maka terlatih pula gaya
bicara saya dan bahasa yang terstruktur. Penempatan bahasa seolah-olah tersetting
di kepala untuk siapa sebenarnya informasi ini disampaikan (sejawat, lebih muda,
lebih tua atau sepuh).

Berkaitan dengan kegiatan PKM, awal nya terjadi hubungan karena adanya
komunikasi. Waktu itu teman sejawat saya menawarkan untuk melakukan
pengabdian di SD Negeri 8. Informasi yang didapatkan karena ada keluarga teman
saya yang bekerja sebagai staf di SD N 8 tersebut. Karena pihak sekolah memerlukan
pelatihan untuk guru dan staf untuk kepentingan pemahaman teknologi informasi.
Sehingga komunikasipun berlanjut dengan mendatangi langsung pihak sekolah dan
jajarannya disekolah. sebagai tempat untuk pendistribusian ilmu pengetahuan. Hal
tersebut saya lakukan dengan mengajak rekan sejawat saya untuk mendatangi
langsung pihak sekolah. Hingga terciptalah kerjasama yang baik antara pihak
sekolah dengan perguruan tinggi.

15. Kemampuan bekerjasama :

Membangun komunikasi yang baik akan menimbulkan kerjasama yang baik yang
berkesinambungan. Adanya kerjasama yang baik dapat memberikan kemudahan-
kemudahan dikemudian hari. Contoh implementasi yaitu ketika melakukan
pengabdian kepada masyarakat dan publikasi penelitian. Saya selaku tim
pengabdian pada masyarakat melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan,
tanggungjawab dan termotivasi untuk tetap berkarya demi kebutuhan masyarakat.

Karena ini merupakan salah satu tugas dan tanggungjawab saya selaku pendidik.
Begitu juga sebaliknya, para pesertapun merasa enjoy dan fresh dalam menerima
penjelasan slide demi slide. Sehingga ilmu yang didistribusikan sesuai dengan
capaian target yang diinginkan. Dalam melakukan publikasi penelitianpun
demikian,saya selaku ketua program studi teknik informatika di Politeknik Sekayu,
mengkoordinir dan membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait, untuk
bekerjasama, sehingga pekerjaanpun terasa ringan dan menyenangkan, seolah
merupakan satu tubuh. Jika salah satu dari bagian tubuh terasa sakit, maka
semuanya akan merasakan sakit. Karena kebutuhan yang saling menguntungkan.
Sehingga publikasi ilmiah yang terbit 2 kali dalam setahunpun bisa terealisasi
dengan baik. Produktivitas dosen yang terjun langsung kemasyarakat, menunjukkan
kredibilitas dan kepedulian perguruan tinggi dalam membangun eksistensi
pandangan masyarakat terhadap perguruan tinggi tempat saya bekerja.

4. UNSUR D : Manajemen/pengelolaan institusi

16. Implementasi kegiatan dari usulan/pemikiran

Masa transisi yang saya hadapi, menjadi pengalaman dan pembelajaran yang
berharga dalam “map road my carier” di Politeknik Sekayu. Pasalnya setelah 2
tahun saya menjadi dosen tetap berdasarkan penetapan SK pimpinan. Kemudian
ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Ketua Program Studi Teknik Informatika (Plt.
KaProdi TI), yang berlangsung selama 2 bulan. Hingga akhirnya terpilihlah saya
sebagai KaProdi TI dengan periode masa jabatan 2017-2020 dengan SK januari
2017. Penyesuaianpun saya lakukan, dengan mengadakan pertemuan-pertemuan
rutin untuk kemajuan Prodi. Baik dengan internal kampus maupun dengan pihak
kopertis wilayah dua. Salah satu contoh kegiatan dan implementasi usulan dari
pemikiran yang saya lakukan adalah menanyakan dan konsultasi tentang
nomenclature prodi TI kepada orang-orang yang punya kompetensi dibidang ini.
Setelah dipelajari dan melakukan perbandingan, maka keputusanpun bulat untuk
mengganti nama prodi Teknik Informatika, menjadi prodi Teknologi Informasi.
Surat usulan penggantian namapun dikirim ke kopertis wilayah dua yang menaungi
sumatera bagian selatan. Dengan melampirkan data yang diperlukan, atas
sepengetahuan pimpinan dan ketua yayasan perguruan tinggi tempat saya bekerja.
Sehingga kurikulumpun menyesuaikan kebutuhan yang ingin dicapai.

Contoh lain yang saya lakukan adalah melakukan mapping plan terhadap rencana
anggaran yang akan didistribusikan kepada dosen-dosen TI, dimana saya sebagai
koordinator untuk mengatur pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan tinggi
berupa penelitian, penerbitan jurnal, penulisan buku ajar dan pengabdian pada
masyarakat. Sehingga kegiatan tersebut dapatkan terserap dengan baik. Dan juga
saya membuat kelompok belajar khusus untuk peningkatan score TOEFL dengan
tenaga ahli dari institusi sendiri.

17. Dukungan institusi

Dukungan institusi dalam menjalankan tugas pokok dosen khusunya tri dharma
perguruan tinggi, sangat disambut antusias oleh pimpinan dan yayasan. Dengan
memberikan anggaran terhadap penelitian, publikasi jurnal, penulisan buku ajar dan
pengabdian pada masyarakat. Selalu diupayakan supaya kegiatan tersebut bisa
terealisasi dua kali kegiatan dalam satu tahun. Selain menggerakkan dosen untuk
produktif dalam berkarya, saya juga sering menghimbau dan memotivasi para dosen
muda. Saya sebut dosen muda karena rata-rata usia mereka dan jenjang pendidikan
selesai S2-nya lebih muda dari saya. Sehingga tidak begitu canggung bagi saya,
karena sudah saya anggap sebagai teman sejawat sendiri. Walaupun sebenarnya saya
tergolong muda juga. Komunikasi dan informasi selalu saya sampaikan demi
kemudahan-kemudahan bagi mereka untuk berkembang dan mengurus jabatan
fungsionalnya, dan saya menyarankan segera mengupgrade kualitas diri dengan
selalu produktif dalam tugas sebagai pendidik.

Dukungan unsur pimpinan untuk memfasilitasi institusi sangat bagus sekali,


terbukti ketika ketua yayasan memanggil saya, dan mengkomunikasikan dan diskusi
tentang rencana beliau untuk membuat cafe baca, program wajib bahasa inggris
dilingkungan kampus dengan tema english corner, yang telah dilakukan penjajakan
dengan Indonesia International Education Foundation (IIEF),sebuah lembaga
pemegang lisensi test TOEFL ITP di Indonesia. Hingga pada konsep kampus
berbasis teknologi. Bliau akan mengusahakan keinginan-keinginan tersebut
terwujud suatu saat nanti.
18. Kendali diri

Alhamdulillah islam akan tetap saya jadikan pondisi dalam mengarungi samudra
kehidupan. Saya mengambil kutipan hadist soheh dari Rosulullah SAW yang artinya
“orang kuat adalah bukan yang menang dalam mengalahkan lawannya pada saat
berkelahi, tapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan nafsunya
ketika marah. Hadist ini memiliki makna tersendiri bagi saya dalam mengendalikan
diri dikala suasana tegang dan mengalahkan keinginan nafsu ketika emosi
memuncak. Hadist tersebut seolah terimplementasikan pada saat saya manajemen
prodi dan melakukan pengajaran saat dikelas. Contoh (disembunyikan karena terkait
dengan pimpinan saya, ^-^)

19. Tanggung jawab

Tugas dan tanggungjawab saya semakin bertambah setelah diberi amanah untuk
memimpin program studi. Namun hal tersebut saya jalani dengan penuh
kesungguhan dan konsisten, dengan mengacu pada capaian dan target. Hal
sederhana yang saya lakukan adalah melakukan kontrol kegiatan belajar mengajar,
mengecek apakah dosen tersebut masuk mengisi materi dikelas atau tidak masuk
tanpa pemberitahuan keprodi.

Jika dosennya pada kelas tersebut belum standby dikelas, pada saat jam
perkuliahannya. Maka saya masuk kedalam kelas tersebut, dengan mengabsen
mahasiswa, menanyakan materi yang sudah pelajari, memberikan soalan, sharing
dengan menanamkan nilai-nilai moral dan wawasan agama.

Jika dosen tersebut masih belum datang juga dengan durasi waktu tertentu, maka
saya memberikan tugas dengan menunjukkan salah satu mahasiswa / ketua kelas
untuk mengkoordinir teman-temannya supaya memanfaatkan waktu yang kosong
dengan berdisikusi, atau hal lain yang saya lakukan terkait persoalan diatas adalah
dengan memanggil dosen lain untuk menugaskannya mengajar dikelas tersebut
dengan matakuliah yang diampunya, jika dosen lain tersebut memiliki jam yang
sama dengan dosen yang tidak datang dan dosen lain tersebut belum menggantinya,
karena terkait hari libur nasional yang bertepatan dengan jadwal mengajarnya.
Contoh lain yang saya lakukan adalah melaksanakan instruksi wakil direktur satu
tentang refisi pedoman penulisan laporan Kerja Praktek (KP).
Pedoman penulisan laporan KP tersebut saya selesaikan sesuai dengan waktu yang
diinginkan oleh wakil direktur satu, yang kemudian disahkan oleh direktur
Politeknik Sekayu.

20. Keteguhan pada prinsip

Mengutip hadist Rosulullah SAW bahwa, muslim yang kuat lebih baik dan
lebih dicintai Allah SWT dari pada Mukmin yang lemah. Hadist yang
menjadi rujukan bagi saya dalam manajemen waktu dan mengelola diri, dengan
artian bahwa satunya kata dan perbutan dalam merumuskan segala sesuatunya
dalam kehidupan pasti ada efeknya. Jika itu baik maka akan membuahkan dan
menuai hasil yang baik pula.

Ketika sang pemilik waktu memberikan amanah kepada saya berupa tugas tambahan
menjadi KaProdi TI dilingkungan kampus, maka saya konsisten menerapkan
peraturan akademik yang ada.

Contoh implementasi adalah ketika mahasiswa tidak bisa mencapai target dari
serangkaian pembelajaran dalam satu semester, berarti mahasiswa tersebut siap
menerima konsekuensinya. Misalkan kriteria penilai dalam satu semester adalah
empat kali tugas, empat kali quiz, satu kali UTS dan satu kali UAS. Dengan
persentase tugas dan quiz 40%, UTS dan UAS 60%, maka untuk mendapatkan nilai
A, nilai akhir yang dicapai harus lebih besar atau sama dengan 81, dst.

Mahasiwa yang kehadirannya kurang dari 80% mendapatkan nilai C. Prinsip yang
saya tanamkan pada diri adalah mulai dari diri sendiri dan saat ini juga untuk
optimalisasi potensi membentuk karakter produktif. Jika saya memberikan contoh
dan hasil yang baik, maka yang lain akan mengikuti dan menirunya.

Tentunya tidak terlepas dengan kepedulian, menjalin komunikasi, koordinasi,


kontribusi saya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan baik yang rutin ataupun berkala.
Saya sering mengajak para rekan sejawat sekedar memberikan rangsangan dalam
hal-hal kegiatan yang mendukung aktivitas mahasiswa diluar perkuliahan ataupun
meningkatkan potensi diri.
5. UNSUR E : Peningkatan kualitas kegiatan kemahasiswaan

21. Peran pada kegiatan mahasiswa

Selain kegiatan pokok pada tri dharma perguruan tinggi, saya juga aktif dalam
kegiatan mahasiswa baik yang intra ataupun ekstra.

Bagian intra yaitu dengan melakukan motivasi-motivasi disaat mereka bimbingan


akademik, bimbingan kerja praktek ataupun bimbingan tugas akhir. Sesuai dengan
SK institusi yang diberikan. Duduk bareng dan ngobrol santai diantara waktu sholat,
menayakan bagaimana progres perkuliahan, diskusi tetang topik KP atau TA,
membahas karya tulis ilmiah dan sebagainya. Baik diruangan saya ataupun
dimushola kampus. Mereka bertanya, dan saya memberikan solusi berdasarkan
kapasitas saya sebagai seorang dosen, ketua program studi dan pembimbing
akademik ataupun pembimbing KP dan TA. Jika pertanyaan-pertanyaan mereka
belum bisa saya jawab pada saat itu, maka saya akan mengkonsultasikannya dengan
orang-orang yang berkompeten pada bidang tersebut, dikemudian hari berikutnya,
baru saya utarakan alasan, penjelasan dan jawabannya.

Contoh satu hal pertanyaan mahasiswa tentang penggunaan software bajakan, apa
hukumnya dalam islam. Pertanyaan tersebut saya jawab berdasarkan pemahaman
saya dan menjadi PR bagi saya, di minggu berikutnya baru saya menjawab
berdasarkan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Terkadang saya mengundang mahasiswa saya untuk datang kerumah sekedar


mengobrol dan minum teh.

Dalam kegiatan keagaman memperingati hari besar islam atau dies natalis,
terkadang ada lomba-lomba, dan saya menjadi jurinya. Kegiatan yasinan mahasiswa
setiap malam jum’at saya juga ikut berpartisipasi. Menjadi koordinator dalam
pemilihan mahasiswa berprestasi , menjadi pembimbing karya tulis ilmiah. Saya
merasa senang, dan sudah saatnya untuk mentransformasikan pengalaman kepada
mereka.

Bagian ekstra ini juga saya menghimbau pada mereka untuk membuat kelompok
belajar diluar kegiatan perkuliahan, dan kegiatan ini berjalan. Secara berkala saya
menanyakan kegiatan mereka dalam kelompok belajar.
22. Implementasi peran

Peran saya sebagai dosen pembimbing yang juga diamanahi untuk memimpin
program studi sebagai KaProdi, merupakan salah satu penentu arah capaian yang
diinginkan.

Contoh ketika mahasiswa saya bimbingan akan menghadapi tugas akhir, beberapa
diantara mereka masih gamang untuk mengambil keputusan tentang topik apa yang
ingin dijadikan judul. Maka yang saya lakukan adalah menjalin komunikasi dengan
baik, menggali potensinya, kecenderungan minat dan hobi dan pemahaman
terhadap materi. Kemudian setelah didapat informasi dari mereka kemudian saya
rumuskan untuk mengambil beberapa alternatif pilihan, yang menurut saya sesuai.
Pada akhirnya karena adanya satu pemikiran antara saya selaku pembimbing dan
mahasiswa, maka ada rasa kesesuaian pilihan. Maka diangkatlah untuk menjadi
topik TA.

Kemudian saya arahkan mereka untuk mencari referensi, banyak membaca dan
membuat peta rencana, menganalisa, merancang, implementasi, sampai akhirnya
layak untuk diujikan.

Contoh lain ketika mahasiswa memiliki ide untuk mengadakan acara peringatan isra’
mi’raj dan hari besar islam lainnya, maka koordinasi dan komunikasipun terjalin
antara saya dan mahasiswa, dengan merencanakan, menyiapkan sampai pada
implementasi dan doa penutup. Sehingga peran saya selaku dosen dan pembimbing,
seolah menjadi sebuah energi baru bagi mereka dalam membangkitkan semangat
untuk bergerak. Alhamdulillah, dukungan dari institusipun baik. Sehingga hal-hal
positip tersebut, dapat dijadikan sebagai sarana untuk membangun karakter
mahasiswa yang unggul dan berkepribadian.

23. Interaksi dengan mahasiswa

Interaksi yang saya lakukan dengan mahasiswa yang utama adalah saat perkuliahan
dan jam belajar. Dengan memanggil nama-nama sesuai urut absen dua kali dalam
satu pertemuan (absen pembuka dan absen penutup). Untuk memastikan bahwa
mereka hadir full dihari perkuliahan saya. Sering saya lakukan dengan menyebut
beberapa nama diantara mereka secara random dalam setiap beberapa pertemuan
kelas untuk menanyakan materi, menjelaskan ulang slide, atau sekedar menyapa
saja. Interaksi dengan mahasiswa yang sedang TA dan KP dilakukan pada saat
mereka bimbingan. Sebagai seorang dosen yang memiliki tugas tambahan
memimpin program studi, pembimbing akademik, KP dan TA, saya sering
mengingatkan dan share, bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh
kemampuan teknis dan pengetahuan saja, melainkan kemampuan kita dalam
mengelola diri, hubungan dengan orang lain dan juga kemampuan dalam ketaatan
pada yang menciptakan kita, dengan kesungguhan dan doa. Diluar jam kuliah jika
berpapasan di lingkungan kampus, tak segan saya menanyakan kabar, senyum,
menanyakan progress karya ilmiah dan menanyakan pengumuman lomba. Saya
berusaha untuk menjaga komunikasi dengan memanfaatkan teknologi berupa e-
learning, blog, email, media sosial dan grup whatsapp yang saya
manajemen, atau mereka bisa mengirim pesan melalui sms dan telpon. Media-
media tersebut saya gunakan untuk memonitoring pekerjaan mahasiswa diluar
lingkungan kampus, mengupdate informasi, pengumuman dan pemberitahuan.

24. Manfaat kegiatan

Interaksi yang saya lakukan dengan mahasiswa baik didalam kelas dengan
memanggil nama sesuai daftar absen dan pertanya, ataupun diluar kelas dengan
aktif berupa sapaan dan senyuman, menjadi sebuah ciri tersendiri bagi saya. Karena
dengan metode tersebut mudah bagi saya untuk mengenali wajah dan mengingat
nama-nama mereka. Begitu juga sebaliknya. Cara lain yang saya lakukan untuk
tetap menjaga komunikasi dengan mereka yaitu dengan memanfaatkan teknologi
dalam distribusi informasi dan update pengetahuan.

Sehingga dengan cara-cara tersebut diatas terlihat bibit-bibit mahasiswa yang


memiliki kesungguhan dalam belajar dan punya potensi untuk dikembangkan.
Begitu banyak manfaat jika kita terlibat dalam kegiatan-kegiatan diluar perkuliahan
misalnya menjadi pengurus BEM, menjadi pengurus HIMPTIK, membuat kelompok
belajar dan aktif dalam kegiatan keagamaan LDK. Sehingga pembelajaran yang
didapat tidak hanya dikelas saja, tetapi diluar kelaspun mereka mendapatkan ilmu,
pengalaman, teman, relasi/link dan teknik manajemen waktu. Karena belajar di
waktu muda ibarat menulis diatas batu, akan tetap ingat dan menjadi sumber
pengalaman untuk diceritakan dalam sejarah kehidupan diri.

Dikenalnya institusi dan perguruan tinggi oleh pihak luar adalah salah satunya
karena kegiatan-kegiatan dan prestasi mahasiswa dalam berorganisasi dan karya,
sebagaimana aktivitas diatas.
demikianlah DD pengalaman mengajar yang saya alami, alhamdulillah setelah
menunggu kurang lebih 2 bulan,, panitia memberikan informasi bahwa peserta
dengan nama :

Anda mungkin juga menyukai