Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Coorperate Social Responbility (CSR) pada dewasa ini bukan saja
sekedar program musiman atau sekedar event suatu perusahaan, tetapi sudah
menjadi program yang rutin dan menjadi suatu kegiatan wajib perusahaan
sebagai salah satu tanggung jawab dan pengabdian sosial perusahaan terhadap
masyarakat.

Melalui CSR perusahaan tidak semata memprioritaskan

tujuannya pada memperoleh laba setinggi-tingginya, melainkan meliputi


aspek keuangan, sosial, dan aspek lingkungan lainnya (Suharto, 2006).
Dalam hal ini, Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Universitas Widyatama
berkesempatan mengunjungi Muamalat Institue dengan program sosialisasi
dan edukasi ekonomi keuangan syariah dan perbankan syariah sebagai objek
Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Sebagaimana diamanahkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dalam Pasal 15 (b) antara
lain

disebutkan

bahwa

Setiap

penanaman

modal

berkewajiban

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Disamping itu sesuai


dengan peraturan dan ketentuan Good Corporate Governance (GCG) yang
berlaku antara lain disebutkan bahwa setiap Bank wajib menginformasikan
dalam laporan GCG Bank yang bersangkutan tentang penyaluran dana untuk
kegiatan sosial.
Dalam kesempatan ini penulis tertarik untuk menganalisi program
CSR dari PT Bank Muamalat Indonesia. PT Bank Muamalat Indonesia
sebagai Bank yang berbasis syariah melakukan tanggung jawab sosial di
bidang kesehatan, ekonomi, serta pendidikan yang sangat bermanfaat bagi
masyarakat Indonesia.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
1. Memberi gambaran tentang aplikasi CSR perusahaan
2. Memahami manfaat penerapan CSR yang dilakukan oleh
perusahaan
3. Menambah wawasan mahasiswa tentang CSR yang dilakukan
1.2.2

perusahaan di Indonesia
Manfaat
1. Mahasiswa mendapatkan suatu ilmu yang baru dan tepat untuk
penerapan CSR dalam perkembangan dunia ekonomi sekarang
dan yang akan datang
2. Membantu mahasiswa dalam memahami teori dan konsep tentang
CSR.

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Profil, Visi, dan Misi Perusahaan


2.1.1 Pofil
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius
Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai
kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992.
Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan
Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim,
pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,
terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84
miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.
Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di
Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa
Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,
Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.
Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank
syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa
maupun produk yang terus dikembangkan.
Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara.
Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen
korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998,
rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan
mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah,

yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal.


Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat
mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh
Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab
Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi
salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun
waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh
tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun
waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari
rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat,
ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha
yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah
secara murni.
Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari
keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana
seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank
Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan
penekanan pada :
1.

tidak mengandalkan setoran

modal tambahan dari para

2.

pemegang saham
tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani
yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong
hak Kru Muamalat sedikitpun.

3.

pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat

menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan


4.

Direksi baru
peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin

5.

kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua.


pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan
serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank
Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya
membawa Bank kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke
era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya.

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta
nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000
Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta
95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya
bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala
Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di
Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic
Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih
dari 2000 ATM di Malaysia. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah,
bank muamalat berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan
yang tidak hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan
aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen
tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media massa, lembaga nasional
dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award
bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir.
Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in
Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai

Best Islamic Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global


Finance (New York) serta sebagai The Best Islamic Finance House in
Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia (Hong Kong)

2.1.2

Visi dan Misi Perusahaan

Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,


dikagumi dipasar rasional.

Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan


penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan
orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi
stakeholder.

2.2

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

2.2.1 Struktur Organisasi


Gambar 2.2.1
Struktur Organisasi

Sumber : Laporan GCG PT Bank Muamalat

A. Dewan Pengawas Syariah ( Syaria Supervisor


Board)
1. K.H. Ma'ruf Amin (Ketua)
2. Prof. Dr. Muardi Chatib (Anggota)
3. Prof. Dr. Umar Shihab (Anggota)
B. Dewan Komisaris
1. Widigdo Sukarman (Presiden Komisaris)
2. Mohamad Al-Midani (Komisaris)
3. Saleh Ahmed Al-Ateeqi (Komisaris)
4. Sultan Mohammed Hasan Abdulrauf (Komisaris)
5. Emirsyah Satar (Komisaris Independen)
6. Andre Mirza Hartawan (Komisaris Independen)
C. Dewan Direksi
1. Arviyan Arifin (Direktur Utama)
2. Andi Buchari (Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko)
3. Luluk Mahfudah (Direktur Bisnis Korporasi)
4. Adrian A. Gunadi (Direktur Bisnis Ritel)
5. Hendiarto (Direktur Keuangan dan Operasional)
2.2.2

Uraian Tugas
1. Arviyan Arifin (Direktur Utama)
Direktur utama, mensupervisi langsung Divisi, Sumber Daya
Insani, Divisi Audit Internal, Divisi Remedial, Divisi Treasury,
Divisi Teknologi, Informasi, Tim Anti Fraud, Komite Pengarah
Teknologi Informasi, Komite Pembiayaan, Komite Manajemen

Risiko, Assets & Liabilities Committee (ALCO), Komite


Investasi dan Pelayanan dan Muamalat Institute.
2. Andi Buchari (Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko)
Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko ,mensupervisi
langsung Divisi Kepatuhan, Sekretaris Perusahaan, Manajemen
Risiko, Desk Legal Korporat dan Baitulmaal Muamalat.
3. Luluk Mahfudah (Direktur Bisnis Korporasi)
Direktur Bisnis Korporasi, mensupervisi langsung Divisi
Pendanaan Korporasi dan Hajj, Divisi Pembiayaan Korporasi,
Divisi Institusi Finansial & Transaksi Perbankan, Direktur
Supervisi Cabang Regional Jabodetabek (TOC I & II), DPLK
Muamalat dan Tafakul.
4. Adrian A. Gunadi (Direktur Bisnis Ritel)
Direktur Bisnis Ritel , mensupervisi langsung Divisi Pembiayaan
Usaha Kecil Menegah & Mikro, Divisi Pembiayaan Konsumer,
Divisi Pendanaan Retail, Divisi Manajemen Penjualan &
Pendukung Penjualan, Divisi Elektronik Bisnis, Direktur
Supervisi Cabang Regional (Sumatera, Jawa, Bali& Nusa
Tenggara) dan Al Ijarah Indonesia Finance (ALIF).
5. Hendiarto (Direktur Keuangan dan Operasional)
Direktur Keuangan dan Operasional, mensupervisi langsung
Divisi Strategi & Keuangan, Divisi Operasi Nasional, Divisi
Jaringan & Pelayanan Umum dan Direktur Supervisi Cabang
Regional (Kalimantan & KTI).

2.3 Ruang Lingkup Usaha Perusahaan

Bank Muamalat Indonesia dalam mencapai visinya, adapun misi yang


harus dijalani oleh Bank Muamalat Indonesia yaitu semangat kewirausahaan,
keunggulan manajemen, dan orientasi investasi yang inovatif untuk
memaksimumkan nilai bagi stakeholder. Bank Muamalat Indonesia sampai
saat ini sudah memiliki 4 (empat) anak perusahaan, yaitu sebagai berikut :
2.3.1

PT. Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF)


PT. Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF) adalah sebuah perseroan
terbatas yang dibentuk untuk melayani kebutuhan pembiayaan bagi
komunitas bisnis Indonesia khususnya dan komunitas bisnis Asia
Tenggara pada umumnya. Selain perannya di bidang pembiayaan,
ALIF juga menyediakan jasa konsultan di bidang investasi,
perdagangan dan keuangan internasional untuk komunitas bisnis di
Indonesia. ALIF pun siap memberikan konsultasi untuk lembaga asing
terutama lembaga dari Negara-Negara teluk yang berencana memasuki
pasar Indonesia.
Produk-produk keuangan ALIF saat ini terdiri dari Ijarah
(penyewaan),

Ijarah

Muntahia

Bittamlik

(penyewaan

dan

pembelian), dan Murabaha (jual beli). Dalam operasinya, Al Ijarah


akan mengutamakan pada pembiayaan proyek-proyek menengah
hingga berskala besar, dengan minimum transaksi sebesar US$
200.000.
Akseptabilitas transaksi akan ditentukan oleh kelayakan
kreditnya. Bagi transaksi besar, ALIF akan menggunakan jaringannya
untuk mengatur sindikasi internasional dengan mengundang lembagalembaga keuangan besar yang berada di negara-negara teluk.

10

Pada sisi sebagai pemberi konsultasi, peran ALIF adalah


menjembatani aktifitas investasi, perdagangan dan pembiayaan antara
Indonesia dan pasar pasar lainnya yang sedang tumbuh dengan fokus
pada negara-negara di kawasan Teluk (Bahrain, Oman, Qatar, Saudi
Arabia, dan Emirat Arab), Iran, Kazakhstan, dan Turki.
Di sini, ALIF akan membantu seluruh lembaga ekonomi (dari
mulai sektor swasta, BUMN, dan pemerintah daerah) di Indonesia
yang mencari pemodal besar atau investor strategis dari kawasan Teluk
untuk proyek-proyek potensial di Indonesia. Di sisi lain, ALIF juga
akan menggunakan keahlian lokalnya untuk menjadi partner yang
dapat diandalkan bagi pihak asing (terutama dari negara-negara
tersebut diatas) yang tertarik untuk melakukan penetrasi pasar di
Indonesia, baik bidang pembiayaan, investasi atau perdagangan.
Struktur Kepemilikan
Modal ALIF sebesar Rp 105 milliar dimiliki oleh tiga lembaga
keuangan dengan prosentase yang sama. Lembaga-lembaga tersebut,
adalah: Bank Muamalat Indonesia, Bank Boubyan Kuwait, dan
International Leasing & Investment Company (ILIC) Kuwait.
Bank Muamalat Indonesia (BMI) adalah salah satu pendiri
kunci ALIF. BMI telah memiliki jaringan yang mapan di Indonesia
yang akan memperkuat aktifitas pengembangan bisnis ALIF.
Bank Boubyan Kuwait adalah lembaga keuangan syariah besar
yang sedang berkembang pesat di Timur Tengah dan memiliki
ketertarikan strategis dalam investasi dan perbankan syariah di

11

Indonesia. Dukungan Boubyan Bank terhadap ALIF penting untuk


perencanaan bisnis strategisnya di Indonesia.
International Leasing & Investment Company, Kuwait (ILIC)
adalah salah satu pelopor perusahaan pembiayaan syariah dengan
catatan kinerja mengagumkan selama 7 tahun terakhir dan memiliki
keragaman

serta

keahlian

tinggi

dalam

hal

produk-produk

pembiayaan. Target ILIC adalah mempenetrasi pasar di negara negara


berkembang terutama di Timur Tengah dan Asia. Indonesia adalah
negara yang berada dalam daftar prioritas untuk pengembangan
produk investasi dan pembiayaan syariah.
Target Pasar dan Fokus Bisnis
Sektor keuangan Indonesia sedang berkembang pesat. Ada 130
bank di Indonesia, tiga di antaranya adalah bank syariah dan 23 bank
konvensional juga memiliki unit usaha syariah. Aset perbankan
keseluruhan sekitar 1.721 trilun rupiah (191 milyar USD) sementara
aset keuangan syariah hanya 1.5% dari jumlah di atas . Hal ini
mengindikasikan potensi pertumbuhan yang sangat besar di sektor ini
di Indonesia. Selain itu, Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh
Bank Indonesia dan Departemen Keuangan berkeinginan menaikkan
pangsa pasar keuangan syariah menjadi 5% di tahun 2008. Karena itu,
pendirian ALIF tepat pada waktunya, karena ALIF tidak hanya akan
memberi kontribusi terhadap pengembangan Keuangan Syariah di
negara ini, tapi juga menangkap kesempatan yang ada.
Dalam aktifitas keuangannya, ALIF akan memfokuskan pada
sektor ekonomi Indonesia yang menunjukkan keuntungan konsisten
dan kuat serta memiliki kelebihan yang kompetitif dan mampu

12

bertahan di setiap industri tertentu. Sektor-sektor yang menjadi target


meliputi

perusahaan

dengan

aliran

uang yang

terbukti

dan

berpengalaman dan mempunyai kelayakan kredit. Fokusnya ada pada


jaminan yang kuat, aliran keuangan yang mendukung dan potensi
pendapatan yang baik. Pada tahap awal, sektor-sektor yang menjadi
target adalah:
Transportasi
Pertambangan: Timah, Emas, Nikel, dll.
Minyak dan Gas
Minyak kelapa dan produk-produk nabati
Semen
Sektor lainnya yang menunjukkan kelayakan kredit yang kuat.
Area fokus penting lainnya yaitu mengatur fasilitas pendanaan
dengan berbagai lembaga keuangan di Indonesia dan manca negara.
Bank Muamalat Indonesia akan menjadi lembaga pertama yang diikuti
lembaga-lembaga syariah dan lembaga lainnya yang berminat
berhubungan dengan lembaga keuangan syariah.
2.3.2

Baitulmaal Muamalat (BMM)


Bank Muamalat pada tahun 1994 membentuk unit pengelola
dana ZIS dan sosial kebajikan yang kemudian disebut Baitulmaal. Unit
yang awalnya didirikan atas dasar tanggungjawab Bank Muamalat
terhadap pemberdayaan ekonomi mikro ini, pada tanggal 16 Juni 2000

13

diresmikan sebagai lembaga amil zakat nasional oleh Menteri Agama


RI. Kemudian sesuai tuntutan masyarakat akan lembaga amil zakat
yang independen dan profesional dan UU No.38 tahun 1999, pada
tanggal 22 Desember 2000 badan hukum Baitulmaal Muamalat resni
didirikan yaitu Yayasan Baitulmaal Muamalat.
2.3.3

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)


Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat, merupakan
Badan Hukum yang menyelanggarakan Program Pensiun, yaitu suatu
program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya secara
berkala dan dikaitkna dengan pencapaian usia tertentu.
Keuntungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) :
Bagi Perorangan : Sebagai jaminan kesinambungan penghasilan
dan kesejahteraan di hari tua bagi diri sendiri dan keluarga.
Bagi Perusahaan : Perusahaan memberikan kesinambungan
penghasilan karyawannya setelah berhenti dari bekerja dan
dengan mengikutsertakan karyawan suatu perusahaan pada
DPLK Muamalat, akan memberikan rasa aman bagi masa depan
karyawan, sehingga ada ketenangan baik saat karyawan masih
aktif bekerja maupun pada purna tugas.

2.3.4

Muamalat Institute
Lembaga edukasi ekonomi dan keuangan syariah profesional
yang memberikan jasa dibidang Research, Training, Consulting,
Publication & Recruitment. Muamalat Institute didirikan dalam
rangka :
1. Meningkatkan kehidupan masyarakat, khususnya umat Islam di
Indonesia melalui pendiarian lembaga berdasarkan prinsip
syariah.

14

2. Menumbuhkembangkan

dan

mensosialisasikan

lembaga

keuangan syariah di Indonesia sehingga dapat menjadi salah satu


soko guru perekonomian bangsa.
3. Mencetak tenaga-tenaga profesional berkulaitas yang menguasai
prinsip-prinsip ekonomi syariah sehingga dapat lebih berperan
serta dalam pengembangan ekonomi Indonesia.
4. Mengembangkan, mensosialisasikan dan memberikan pendidikan
mengenai sistem ekonomi syariah kepada masyarakat Indonesia
Visi Misi Muamalat Institute
Menjadi lembaga edukasi ekonomi dan keuangan syariah
terbaik ditanah air dan menjadi mitra sejajar lembaga syariah
International dengan fokus pada

fungsi penelitian,

pelatihan,

konsultasi dan publikasi.


Menyebarluaskan
ketrampilan

ekonomi

wawasan,
syariah

ilmu

kepada

pengetahuan,
stakeholder

dan
dengan

mempersiapkan serta mengembangkan lembaga dan SDI Syariah yang


profesional, handal, dan berakhlak mulia sebagai kontribusi dalam
membangun sistem keuangan solutif bagi perekonomian umat.
Jasa Pelayanan yang ditawarkan pada Muamalat Isntitue yaitu
sebagai berikut :
1. Training
Sejalan dengan visi dan misi Muamalat Institute
khususnya dalam upaya peningkatan kualitas Sumberdaya Insani
yang profesional, kami membantu merancang dan melaksanakan
program training yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan

15

perusahaan/klien (In-House Training) serta menyelenggarakan


program Public Training yang dilaksanakan secara berkala.
Program Training yang ditawarkan meliputi Program Training
Perbankan Syariah dan Personal Development.

2. Consulting
Muamalat Institute memberikan jasa konsultasi untuk
pendirian maupun konversi Lembaga Keuangan Syariah, antara
lain: Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS),
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Asuransi Syariah,
Lembaga Penjaminan Syariah, Koperasi Syariah, Baitul Maal wa
Tamwil (BMT), Multifinance Syariah serta jasa Konsultasi
Keuangan Syariah lainnya.

3. Research
Riset yang ditawarkan meliputi aspek sumber daya
manusia seperti riset pengaruh pelatihan terhadap kinerja
karyawan (Return of Investment/ ROI) dan kebutuhan pelatihan
untuk individu karyawan (Training Need Analysis/ TNA) serta
Riset potensi bisnis tertentu dan kelayakan pembukaan cabang
atau unit bisnis tertentu.
Muamalat Institute menyediakan data-data yang terkait
dengan Bank Muamalat untuk digunakan penelitian oleh
mahasiswa, baik untuk D3, S1, S2 dan S3.
16

4. Sosialisasi & Edukasi


Muamalat

Institute

melakukan

kerjasama

dengan

perguruan tinggi (Sebagai Center of excelent) maupun sekolah


menengah

dalam

upaya

terus

mengembangkan

dan

mensosialisasikan ekonomi, keuangan & perbankan syariah.


Program yang ditawarkan antara lain: Enlighment & Enrichment
bagi para guru dan dosen, orientasi mahasiswa bagi mahasiswa
yang sedang melakukan riset di Bank Muamalat serta Kunjungan
(Company Visit) Bank Muamalat Indonesia.

17

BAB III
TINJAUAN KHUSUS
3.1 Sejarah dan Pengertian Coorperate Social Responbility (CSR)
3.1.1 Sejarah Coorperate Social Responbility (CSR) di Indonesia
Di Indonesia, istilah CSR dikenal pada tahun 1980-an. Namun semakin
populer digunakan sejak tahun 1990-an. Sama seperti sejarah munculnya
CSR didunia dimana istilah CSR muncul ketika kegiatan CSR sebenarnya
telah terjadi. Di Indonesia, kegiatan CSR ini sebenarnya sudah dilakukan
perusahaan bertahun-tahun lamanya. Namun pada saat itu kegiatan CSR
Indonesia dikenal dengan nama CSA (Corporate Social Activity) atau
aktivitas sosial perusahaan. Kegiatan CSA ini dapat dikatakan sama
dengan CSR karena konsep dan pola pikir yang digunakan hampir sama.
Layaknya CSR, CSA ini juga berusaha merepresentasikan bentuk peran
serta

dan

kepedulian

perusahaan

terhadap

aspek

sosial

dan

lingkungan.misalnya, bantuan bencana alam, pembagian Tunjangan Hari


Raya (THR), beasiswa dll. Melalui konsep investasi sosial perusahaan
seat belt, yang dibangun pada tahun 2000-an. sejak tahun 2003
Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang selalu aktif
dalam mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada
berbagai perusahaan nasional. Dalam hal ini departemen sosial merupakan
pelaku awal kegiatan CSR di Indonesia. Selang beberapa waktu setelah

18

itu,

pemerintah

mengimbau

kepada

pemilik

perusahaan

untuk

memperhatikan lingkungan sekitarnya. Namun, ini hanya sebatas imbauan


karena belum ada peraturan yang mengikat. Sejatinya

pemerintah

menegaskan bahwa yang perlu diperhatikan perusahaan bukan hanya


sebatas stakeholders atau para pemegang saham. Melainkan stakeholders,
yakni pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan.
Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya, pelanggan,
pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga swadaya
masyarakat, lingkungan, media massa dan pemerintah.
Setelah tahun 2007 tepatnya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007
tentang kewajiban Perseroan Terbatas keluar, hampir semua perusahaan
Indonesia telah melakukan program CSR, meski lagi-lagi kegiatan itu
masih berlangsung pada tahap cari popularitas dan keterikatan peraturan
pemerintah. Misalnya, masih banyak perusahaan yang jika memberikan
bantuan maka sang penerima bantuan harus menempel poster perusahaan
ditempatnya sebagai tanda bahwa ia telah menerima bantuan dari
perusahaan tersebut. Jika sebuah perusahaan membantu masyarat secara
ikhlas maka penempelan poster-poster itu terasa berlebihan.
3.1.2 Pengertian Coorperate Social Responbility (CSR)
Berikut definisi CSR menurut beberapa ahli dibidangnya:
1. World Business Council for sustainable development
Komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku
etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya
meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta
komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya.
2. Commision of the European Communities

19

Tanggung jawab sosial perusahaan pada dasarnya adalah sebuah


konsep dimana perusahaan memutuskan secara suka rela untuk
memberikan kontribusi demi mewujudkan masyarakat yang lebih baik
dan lingkungan yang lebih bersih.
3. CSR Asia
Komitmen perusahaan untuk beroperasi
berdasarkan

prinsip

menyeimbangkan

ekonomi,

beragam

sosial

dan

kepentingan

secara

berkelanjutan

lingkungan,
para

pihak

seraya
yang

berkepentingan.
4. Business for Social Responsibility
Corporate social responsibility (CSR) adalah pencapaian kesuksesan
komersil dalam artian penghargaan terhadap nilai kesusilaan dan
penghormatan terhadap manusia, masyarakat dan lingkungan
5. Ethics in Action Awards
Corporate social responsibility (CSR) adalah istilah yang menjelaskan
tentang kewajiban perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan
kepada para pihak yang berkepentingan disetiap operasi dan
aktivitasnya.
6. Khourey
Corporate social responsibility (CSR) adalah keseluruhan hubungan
antara perusahaan dengan pihak yang berkepentingan(Stakeholders).
7. Indian NGO.com
Corporate social responsibility (CSR) adalah sebuah proses bisnis
dimana institusi dan individual sangat sensitif dan berhati-hati
terhadap akibat langsung maupun tidak langsung dari aktivitas internal
dan eksternal masyarakat, alam dan dunia luar.
8. Kicullen dan Kooistra
Corporate
social
responsibility
(CSR)

adalah

tingkatan

pertanggungjawaban moral yang dianggap berasal dari perusahaan


diluar kepatuhan terhadap hukum negara.
9. Fraderick et al
Corporate social responsibility (CSR) dapat diartikan sebagai prinsip
yang menerangkan bahwa perusahaan harus dapat bertanggungjawab

20

terhadap efek yang berasal dari setiap tindakan didalam masyarakat


maupun lingkungannya.

Dari sekian pengertian dari berbagai ahli, pada intinya sama, yaitu perusahaan
harus bertanggung atas operasinya. Tanggung jawab yang dapat diberikan dapat
berupa tanggung jawab sosial, dimana perusahaan dapat terjung langsung ke
masyarakat dan turut membantu menyejahterakan masyarakat.
3.2 Penyaluran dana untuk kegiatan sosial bentuk CSR PT Bank Muamalat
Indonesia
Corporate Social Responsibility (CSR) atau diterjemahkan sebagai
tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu konsep bahwa perusahaan atau
organisasi secara umum memiliki suatu tanggung jawab terhadap seluruh
stakeholdersnya baik itu karyawan, konsumen, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat
dengan pembangunan berkelanjutan, di mana ada argumentasi bahwa suatu
perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya
tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau dividen
melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat
ini maupun untuk jangka panjang.
TABEL 3.2.1 Dana yang dikeluarkan untuk program CSR selama tahun 2013

21

Sepanjang tahun 2013, dalam melakukan aktifitas CSR-nya, Bank Muamalat


Indonesia menggandeng beberapa institusi lain seperti Baitulmaal Muamalat,
Organisasi Internasional di bawah naungan PBB yang khusus memberikan bantuan
kemanusiaan bagi anak-anak (UNICEF) serta Yayasan Senang Hati. Sepanjang tahun
2013 aktifitas CSR yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia menekankan kepada 4
(empat) aspek kegiatan CSR yang meliputi lingkungan hidup, pengembangan sosial
masyarakat, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta tanggung
jawab terhadap konsumen yang dijabarkan sebagai berikut:
a. Lingkungan Hidup
Program CSR Bank Muamalat Indonesia dalam aspek lingkungan hidup
dijalankan dalam beberapa program kegiatan seperti Aksi Tanggap Muamalat,
Aksi Sehat Muamalat, dan juga pembangunan Menara Air di Pekalongan.
Program program CSR lingkungan hidup pada Bank Muamalat Indonesia :
1. Aksi Tanggap Muamalat (ATM)
ATM merupakan program kemanusiaan untuk membantu korban
musibah atau bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan sebagainya.
Bantuan yang diberikan sendiri bersifat bantuan terputus serta bantuan
berkelanjutan. Para korban bencana tidak hanya membutuhkan bantuan
sesaat setelah terjadinya musibah yang menimpa mereka, namun para
korban juga membutuhkan bantuan untuk memulihkan kondisi
socialekonomi pasca bencana.
Demi membantu memulihkan kondisi para korban pasca bencana,
program

ATM

mencakup

santunan,

perbaikan

dan

pemulihan

(rehabilitasi dan recovery) korban bencana seperti perbaikan sarana


sanitasi (air bersih) dan pengasapan di lokasi bencana.

22

2. Aksi Sehat Muamalat


Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan
sandang, pangan, papan, pendidikan, rasa aman, dan rekreasi. negara
berkewajiban menyediakan layanan dasar bagi setiap warga negara,
namun kenyataannya memang belum semua kebutuhan dasar manusia
dapat dipenuhi oleh negara. Aksi Sehat Muamalat merupakan sebuah
program inovatif dimana santunan sosial yang diberikan dalam bentuk
layanan kesehatan. Sebuah kegiatan sosial dalam bentuk layanan
kesehatan cuma-cuma bagi masyarakat kurang mampu.
3. Pembangunan Menara Air
Pembangunan menara air ini dilandasi adanya kesepakatan kerjasama
antara Bank Muamalat Indonesia Cabang Pekalongan dan Pemda
Pekalongan untuk penempatan pembangunan sarana air bersih bagi
warga Pekalongan. Air merupakan kebutuhan hidup manusia yang
paling primer. Hal tersebut sangat dirasakan masyarakat di wilayah
Pekalongan. Oleh karena itu, pembangunan menara air untuk memenuhi
kebutuhan kesulitan air bersih di beberapa kelurahan di wilayah
Pekalongan dirasa sangat dibutuhkan.
TABEL 3.2.2 Dana yang terealisas untuk program CSR dalam
aspek Lingkungan Hidup

23

TABEL 3.2.3 Dana yang terealisas untuk program CSR dalam


aspek Lingkungan Hidup

24

b. Pengembangan Sosial Kemasyarakatan


Sesuai dengan fungsinya aktifitas CSR dalam bentuk pengembangan sosial
kemasyarakatan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia juga ditujukan
untuk menumbuhkan kesadaran, mengembangkan daya nalar dan keterampilan
masyarakat setempat agar mereka secara mandiri mampu memanfaatkan potensi
dan peluang untuk mengelola program pembangunan demi perbaikan kualitas
hidup secara berkelanjutan. Program program CSR Pengembangan Sosial
Kemasyarakatan pada Bank Muamalat Indonesia :
1) KUM 3 (Komunitas Usaha Mikro)
Pemberdayaan ekonomi, khususnya ekonomi mikro, merupakan salah
satu aspek yang menjadi perhatian. Komitmen ini diwujudkan dalam
Program Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid (KUM3),
Koperasi Jasa Keuangan Syariah-Komunitas Usaha Mikro Muamalat
Berbasis Masjid (KJKS-KUM3) serta Lembaga Keuangan Mikro
Syariah(LKMS) Program KUM 3 merupakan program pemberian dana
bergulir untuk usaha produktif kepada pengusaha mikro yang berasal
dari keluarga miskin. Para pesertanya merupakan jemaah di sekitar
masjid. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, baik segi material maupun spiritual.
Pada KUM3 2013 ini mengangkat tema Peran Perbankan dalam
Perekonomian Grass Roots di level International. Dimana tujuan
KUM3 2013 ini untuk menumbuh kembangkan potensi ekonomi
masyarakat yang berkarakter, tumbuh, dan peduli dengan menyelaraskan
nilai rohani dan usaha.
2) Berbagi Cahaya Ramadhan 1434 H
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, saat
terbaik untuk berbagi. Untuk itu, setiap bulan suci Ramadhan tiba,
kegiatan Berbagi Cahaya Ramadhan dilangsungkan untuk senantiasa

25

mengajak

para

muzakki

untuk

berbagi

kepada

mereka

yang

membutuhkan. Salah satu kegiatan yang dilakukan pada tahun 2013 ini
adalah paket Sahur, Berbuka dan Lebaran (SBL) kepada 70.000 Anak
Yatim dan Fakir Miskin di seluruh Indonesia. Dalam program kali ini
Bank Muamalat Indonesia menyalurkan Rp 4,35 Milyar. Kegiatan Sahur
Berbuka dan Lebaran senilai Rp 250 ribu bersama kurang lebih 70.000
anak yatim dan fakir miskin di seluruh Indonesia. Kegiatan Sahur Buka
& Lebaran kali ini dilakukan melalui 79 cabang Bank Muamalat
Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.
3) Bus Sekolah Gratis
Program Bus Sekolah Gratis Untuk pelajar se-Bandung merupakan
suatu program yang bertujuan untuk membantu program pendidikan di
Indonesia pada umumnya dan Bandung pada khususnya. Bekerjasama
dengan Pemkot Bandung dan Perum Damri, Bank Muamalat Indonesia
melalui BMM sepakat untuk menandatangani MoU tentang kerjasama
penyediaan dan pengoperasian bus sekolah gratis untuk rakyat di
Bandung.
4) SANTUN
Program SANTUN (Santunan Tunai) merupakan program CSR Bank
Muamalat Indonesia melalui BMM yang fokus pada penyampaian
santunan tunai kepada berbagai lapisan masyarakat. Hal tersebut
bertujuan untuk membantu kendala-kendala yang ditemui di masyarakat
baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun bidang lainnya.
5) Public Facility
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar sekolah menengah
masyarakat desa Pendeuy yang sebagian masyarakatnya tidak memiliki
penghasilan yang cukup untuk membiayai sekolah untuk tingkat
menengah, maka SMPT Baranang Siang telah 8 tahun menjalankan
sekolah terbuka bebas biaya yang memungkinkan seluruh masyarakat
tidak mampu dapat tetap melanjutkan pendidikan menengahnya.
26

6) Manajemen Sampah
Melalui pelatihan manajemen sampah ini diharapkan muncul kesadaran
tentang arti pentingnya pengelolaan sampah.Sampah organik perlu
dipisahkan dari sampah
anorganik. Dari sampah organik bisa dihasilkan produk pupuk kompos
yang memiliki nilai jual cukup tinggi.Begitu pula dengan sampah
anorganik seperti plastik dan botol bekas minuman. Di tangan orang
kreatif, sampah jenis anorganik ini bisa berubah bentuk menjadi
souvenir cantik seperti tas yang terbuat dari bekas bungkus deterjen,
pelapis keset dari bekas tas kresek, hingga pembungkus cinderamata
yang terbuat dari bekas botol minuman.
7) Yayasan Senang Hati
Sebagai anggota dari jaringan prima, Bank Muamalat Indonesia turut
berpartisipasi
dalam acara donasi yang menjadi salah satu rangkaian acara pada rapat
tahunan peserta Prima 2013 yang berlangsung di Bali. Pada acara
tersebut, Bank Muamalat Indonesia mendonasikan Rp. 10 juta.
Dipilihnya Yayasan Senang Hati dikarenakan yayasan tersebut aktif
membantu kaum disabilitas. Dimana kaum disabilitas di Bali dianggap
sebagai kutukan dan aib bagi keluarga. Melalui kerja keras Yayasan
Senang Hati, perlahan-lahan paradigma di masyarakat tersebut mulai
berubah, tidak lagi memandang negatif kaum disabilitas.
8) United Nations Childrens Fund (UNICEF)
Program Bank Muamalat Indonesia melalui Muamalat Berbagi Rezeki
bekerjasama dengan UNICEF menggalang dana untuk mendukung
program terpadu Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD). Kemitraan
ini akan memungkinkan masyarakat umum untuk memberikan donasi
mulai dari 29 April28 Februari 2014 melalui layanan perbankan Bank
27

Muamalat Indonesia seperti ATM, Mobile Banking, Internet Banking,


serta layanan - layanan elektronik lainnya. Setiap transaksi yang
dilakukan nasabah selama masa kampanye, Bank Muamalat Indonesia
akan menyumbangkan Rp. 100,- untuk UNICEF Indonesia. Sebagai
tanda komitmen terhadap kepedulian anak, Bank Muamalat Indonesia
juga akan menyumbangkan sejumlah dana kepada UNICEF terlepas
dari jumlah yang disumbangkan melalui nasabah. Hingga Oktober
2013, dana yang berhasil dihimpun sejumlah Rp 253.636.800,- (dua
ratus lima puluh tiga juta enam ratus tiga puluh enam ribu delapan ratus
rupiah) dengan jumlah transaksi sebanyak 2.536.368 (dua juta limaratus
tiga puluh enam ribu tiga ratus enam puluh delapan) transaksi.
TABEL 3.2.4 Dana yang terealisas untuk program CSR dalam
aspek Pengembangan Sosial Kemasyarakatan

TABEL 3.2.5 Dana yang terealisas untuk program CSR dalam


aspek Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
28

c. Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja


Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) merupakan
instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut
merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan
mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
accident).

29

Program program CSR Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja


pada Bank Muamalat Indonesia :
1) Santunan Karyawan
Program santunan karyawan merupakan suatu wujud tanggung jawab
dan kepedulian perusahaan kepada karyawan. Santunan disampaikan
kepada karyawan yang sedang mendapat musibah atau kehilangan
keluarganya. Sampai Desember 2013, dana yang disalurkan untuk
santunan karyawan sejumlah Rp 112,7 Juta.
2) Beasiswa Anak Karyawan
Salah satu kebutuhan primer manusia adalah pendidikan. Guna
meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya anak karyawan,
Bank Muamalat Indonesia menyalurkan dana pendidikan dalam
bentuk beasiswa pendidikan bagi anak karyawan Bank Muamalat
Indonesia. Dana yang disalurkan sebesar Rp 1,1 Milyar untuk bantuan
pendidikan anak.
3) AQH
Program ini telah dimulai sejak tahun 2002. Program AQH adalah
program Qardh
(pinjaman tanpa margin) yang diberikan kepada karyawan Muamalat
karena faktor emergency (sakit, uang masuk sekolah, sewa rumah,
dsb). Program Qardh ini diperuntukkan bagi Kru Muamalat yang
termasuk dalam kategori mustahik, yaitu pendapatan gross yang
diperoleh teralokasikan untuk kebutuhan emergency sehingga
kebutuhan pokok sehari-hari tidak terpenuhi secara keseluruhan atau
sisa pendapatan/bulan setelah dikurangi biaya emergency kurang dari
Rp. 2.600.000,-. Plafond AQH setiap unit bisnis adalah sebesar Rp.
20.000.000,-. Besaran AQH yang diberikan maksimal sebesar Rp.
2.000.000,- dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp 2,9 Milyar.
4) Dokter Muamalat
Konsep kesehatan dalam lingkungan kerja merupakan aspek yang
harus sangat diperhatikan. Sebagai wujud nyata kepedulian Bank
30

Muamalat Indonesia dalam menjaga kesehatan karyawan, Bank


Muamalat Indonesia mengadakan berbagai program guna menjaga
kesehatan karyawan.
5) BCM (Business Continuity Management)
Tim Business Continuity Management (BCM) dibentuk pada bulan
Mei 2012 dilatar belakangi oleh regulasi Bank Indonesia tentang
adanya fungsi BCM di perbankan. Selain itu juga karena kebutuhan
Bank Muamalat Indonesia akan adanya strategi dan ketahanan
(resilience) dalam menghadapi gangguan karena bencana, baik
bencana yang bersifat alam, sosial ataupun teknologi. Tujuan dari
implementasi BCM di Bank Muamalat Indonesia adalah menyiapkan
kerangka kerja untuk membangun ketahanan dengan kemampuan
respon yang efektif, yang akan melindungi kepentingan stakeholder,
reputasi, brand, aktifitas bisnis dan operasional.

TABEL 3.2.6 Dana yang terealisas untuk program CSR dalam


aspek

Ketenagakerjaan,

Kesehatan,

dan

Keselamatan Kerja

31

Organisasi BCM di Bank Muamalat Indonesia dilaksanakan


oleh sebuah Tim yang dibentuk dengan melibatkan personil dari
beberapa divisi yang terkait dalam penanganan sebuah insiden atau
kondisi emergensi.
Berdasarkan dari konsep CSR seperti itulah, bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh Bank Muamalat
Indonesia juga menekankan pada pentingnya dampak yang bisa
diterima oleh sosial dan lingkungan dalam berbagai aktifitas yang
dilakukannya. Komitmen untuk memberikan layanan yang terbaik
kepada masyarakat juga menyertai nilai nilai dalam CSR yang
dilakukan Bank Muamalat Indonesia.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Betapa pentingnya sebuah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
karyawan dan masyarakat. Karena dengan adanya CSR, masyarakat dapat
32

memberikan kepercayaan terhadap perusahaan. Pengenalan dan sosialisasi kepada


para Pelajar dan Mahasiswa akan tanggung jawab sosial ini akan menjadi sangat
penting dan dapat memacu perkembangan bagi mahasiswa yang akan terjun
dalam akuntan khususnya dalam bidang CSR dan berguna nantinya untuk
bersaing di dunia kerja .
4.2 Saran
Penulis berharap program CSR di Indonesia dapat dilakukan oleh seluruh
perusahaan, karena dengan adanya program CSR dapat memunculkan
kepercayaan yang lebih masyarakat kepada perusahaan dan perusahaan dapat
menyejahterakan masyarakat dalam segala aspek sehingga secara tidak langsung
masyarakat sejahtera maka masyarakat tersebut telah menyejahterakan negaranya
sendiri. Dan penulis juga berharap alokasi program CSR juga jangan hanya
dilakukan di kota kota besar tapi bisa dilakukan di seluruh kota di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
www.bankmuamalat.com
www.muamalat-institute.com
www.bankmuamalat/home/investor/gcg_report

33

http://gunnaharmyani.blogspot.com/2013/05/sejarah-dan-landasan-csr.html

34

Anda mungkin juga menyukai