Anda di halaman 1dari 10

BANK MUAMALAT

MAKALAH

Ditunjukkan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
Syariah

Dosen Pengampu : Aisyah Defy R. Simatupang, SE, M.Si

Disusun Oleh :

 Akrom Ridhollah
 Al-Amin Sitanggang
 M. Fadhillah
 Rifa Jihan Nabila
 Siti Nurmaniah

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH DAN PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI EKONOMI SYARIAH ISLAMIC VILLAGE (STES)

TANGERANG

2019 M / 1440

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat
fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata
kuliah Manajemen Pemasaran Syariah dengan judul materi “Bank Muamalat”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu Aisyah Defy R.
Simatupang, SE, M.Si selaku Dosen Manajemen Pemasaran Syariah yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tangerang, 05 September 2019

Penulis

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Bank Muamalat adalah bank umum syariah yang mendasarkan operasional perbankan menggunakan
prisnip syariah dan merupakan yang pertama beroperasi di Indonesia. Bank syariah adalah Bank yang
menjalankan prinsip usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (UU No. 21 tahun 2008).

Pada prinsipnya Bank Muamalat sebagaimana bank umum yang didefinisikan dalam UU No. 21
tahun 2008 yaitu bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat. Penyaluran dana tersebut dalam bank syariah dikenal sebagi
pembiayaan (kredit) dan bukan sebagi pinjam meminjam, hal tersebut karena pinjaman merupakan salah
satu metode hubungan finansial dalam Islam, disamping itu pinjam-meminjam merupakan perjanjian
(akad) sosial bukan akad komersial (Antonio, 2001).

Bank syariah dalam menyalurkan dananya menggunakan beberapa skema akad, yaitu: jual beli
(murabahah), bagi hasil (mudharabah) dan kongsi (musyarakah). Masing-masing akad pembiayaan
tersebut memiliki karakteristik yang spesifik.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Bank Muamalat Indonesia ?
2. Apa saja visi misi yang terdapat sehingga mampu mendongkrak Bank Islam pertama di
Indonesia ?
3. Apa saja Produk-produk yang terdapat didalam Bank Muamalat ?
4. Apa saja fungsi Bank Muamalat ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Bank Muamalat
2. Untuk mengetahui visi misi Bank Muamalat
3. Untuk mengetahui produk-produk apa saja yang terdapat dalam Bank Muamalat
4. Untuk mengetahui fungsi Bank Muamalat

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Sejarah Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”) memulai perjalanan bisnisnya sebagai
Bank Syariah pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank
Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.
Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus
berinovasi dan mengeluarkan produkproduk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful),
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah
Indonesia Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia.

Selain itu produk Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan
instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut
mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan
teknologi chip pertama di Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile banking, ATM,
dan cash management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan
menjadi tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah.

Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar
sebagai perusahaan publik yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank
dengan percaya diri melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang
mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi korporasi tersebut semakin menegaskan posisi Bank
Muamalat Indonesia di peta industri perbankan Indonesia.
Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin melebarkan sayap dengan terus menambah
jaringan kantor cabangnya di seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk membuka
kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank pertama di Indonesia serta satu-satunya yang
mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 325 kantor layanan termasuk
1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas
berupa 710 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih dari 11.000
jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).

Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat Indonesia melakukan rebranding pada
logo Bank untuk semakin meningkatkan awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami, Modern
dan Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara
nasional maupun internasional. Hingga saat ini, Bank beroperasi bersama beberapa entitas anaknya dalam
memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF) yang memberikan layanan
pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang memberikan layanan dana pensiun melalui Dana Pensiun
Lembaga Keuangan, dan Baitulmaal Muamalat yang memberikan layanan untuk menyalurkan dana Zakat,
Infakdan Sedekah (ZIS).

Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa untuk menjadi entitas yang semakin baik
dan meraih pertumbuhan jangka panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia
akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with
Strong Regional Presence”.

B. Visi Misi Bank Muamalat

Tidak dapat dipungkiri bahwa visi dan misi dalam sebuah Lembaga atau Perusahaan punya peranan yang
sangat penting. Berikut ini adalah visi misi yang terdapat didalam Bank Muamalat:

VISI
“Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di Indonesia dengan eksistensi yang
diakui di tingkat regional”

Misi

Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada
semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang
islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh
pemangku kepentingan.

C. Produk-Produk Bank Muamalat

Masih ingatkah anda mengenai kondisi perekonomian Indonesia di Tahun 1998-2002 ? Pada tahun itu
kondisi perekonomian Indonesia mengalami gejolak yang amat kuat, suku Bunga bank konvensional
sangat tinggi hingga mencekik masyarakat yang melakukan peminjaman. Banyak bank yang terpaksa
ditutup atau harus menerima bantuan dari Negara, namun Bank Muamalat berhasil selamat dan tetap
berjalan tanpa bantuan dari pemerintah. Saat ini kepemilikan saham Bank Muamalat sudah terbuka, dan
kepemilikan saham terbesar dimiliki oleh Islamic Development Bank (IDB), selain dari beberapa bank
Kuwait, dua pengusaha muslim Indonesia dan pemegang saham lainnya.

Saat ini Bank Muamalat telah memberikan layanan bagi lebih dari 2.5juta nasabah melalui 275 gerai
yang tersebar di 33 provinsi Indonesia, dan didukung dengan jaringan ATM sebanyak 32.00 dan 95.000
merchant debet. Selain di Indonesia, PT. BMI telah membuka cabang di Negara Malaysia yang dijalankan
dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS), sehingga dapat diakses dilebih dari 2000
ATM yang tersebar diseluruh Malaysia

Selain itu dengan berbagai prestasi yang diterima selama ini semakin memacu Bank Muamalat untuk
memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat lebih menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Salah
satu prestasi yang diterima oleh Bank Muamalat yaitu Best Islamic Retail Bank dan Best Islamic Bank In
Indonesia dari Islamic Finance News (IFN) di Malaysia pada 9 Maret 2015 lalu.
Adapun beberapa jenis produk unggulan yang tersedia di Bank Muamalat antara lain :

1. Tabungan
2. Giro
3. Deposito
4. Pembiayaan

Tabungan Bank Muamalat, yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia, banyak dipilih
masyarakat buat mengamankan kekayaannya. Terutama bagi mereka yang ingin menabung tanpa riba.
bank syariah adalah bank yang menjalankan usaha berlandaskan prinsip hukum agama Islam.

Meski tidak terdapat bunga, tapi tetap dapat keuntungan. Keuntungannya itu berdasarkan nisbah atau
bagi hasil yang disepakati setiap bulannya dan dihitung dari pendapatan bank ( revenue).

berikut empat jenis Tabunga Bank Muamalat di antaranya:

1. Tabungan Muamalat Mudharabah Corporate IB

Kartu debit yang dimiliki oleh Nasabah korporasi dan memiliki fitur lengkap untuk bertransaksi
seperti tarik tunai, transfer online antar rekening dan antar bank, beragam pembayaran seperti listrik,
telepon, ponsel, dan sebagainya melalui ATM Muamalat. Corporate Debit Card merupakan fasilitas dari
rekening Nasabah korporasi yang dapat diakses oleh banyak kartu dan dapat diberikan kepada mitra dari
Nasabah korporasi untuk tujuan tertentu.

Benefit yang dirasakan:

1. Memudahkan perusahaan Anda untuk pengadaan kartu ATM tanpa harus berinvestasi pada
pengadaan dan pengembangan ATM.
2. Meningkatkan channel transaksi bagi mitra perusahaan Anda.
3. Mitra perusahaan Anda tidak harus membuka rekening di Bank Muamalat Indonesia.

2. Giro IB Hijarah Ultima Corporate dan Giro IB Muamalat Attijary Corporate


Semua Orang Bisa Mudah Bertransaksi Sekaligus Berinvestasi
Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis Nasabah Non-perorangan yang didukung
oleh fasilitas Cash Management.

PENEGASAN PERUBAHAN KETENTUAN DAN PERSYARATAN GIRO PT. BANK MUAMALAT

1. Umum
 Nasabah harus menginformasikan dan meninta kepada BANK untuk melakukan pemblokiran
pembayaran Bilyet Giro (cek dan/atau bilyet giro) yang hilang, dicuri, atau rusak.
2. Penyetoran, Penarikan dan Pengembalian Dana
 Nasabah bertanggung jawab atas penarikan cek dan/ atau bilyet giro termasuk blanko cek dan/
atau bilyet giro yang diperoleh dari BANK.
 Batas nominal transaksi kliring dengan menggunakan warkat disesuaikan dengan Ketentuan Bank
Indonesia yang berlaku. Berdasarkan PBI no. 18/41/PBI/2016 dan SE BI no. 18/32/DASP tentang
Bilyet Giro, efektif tanggal 01 April 2017 batas maksimal cek dan bilyet giro yang dapat dikliringkan
adalah Rp. 500 juta.
 Pihak yang mengunjukan Bilyet Giro (cek dan/ atau bilyet giro) merupakan Penerima atau pihak
yang memperoleh kuasa dari Penerima atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Nasabah wajib menyediakan dana yang cukup pada rekening giro atau rekening khusus paling
kurang sebesar nilai nominal cek dan/ atau bilyet giro yang masih beredar. Bilyet Giro (cek dan/
atau bilyet giro) yang telah jatuh tempo atau cek yang diajukan kepada BANK apabila dananya
tidak cukup tersedia akan ditolak oleh BANK dan diberlakukan sebagai cek dan/ atau bilyet giro
kosong.
 Nasabah bersedia dan tidak keberatan rekening gironya ditutup dan Nasabah akan dikenakan
sanksi, pembekuan hak penggunaan cek dan/ atau bilyet giro dan/ atau dicantumkan identitasnya
dalam Daftar Hitam Nasional (DHN) jika melakukan penarikan cek dan/ atau bilyet giro kosong
yang memenuhi kriteria DHN sesuai yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia atau karena
identitasnya telah dicantumkan dalam DHN oleh Bank lain.
 Nasabah wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai cek dan/ atau bilyet giro
antara lain mengenai penandatanganan cek dan/ atau bilyet giro, pelunasan bea materai, serta
ketentuan lain yang mengatur mengenai penarikan cek dan/ atau bilyet giro.
3. Penundaan Transaksi dan Penutupan Giro
 Nasabah wajib melaporkan pemenuhan kewajiban penyelesaian penarikan cek dan/atau bilyet giro
kosong yang pemenuhannya dilakukan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal
penolakan.
 Rekening giro Nasabah akan ditutup oleh BANK apabila yang bersangkutan melakukan penarikan
cek dan/ atau bilyet giro kosong lagi dalam masa pengenaan sanksi DHN atau sebab-sebab lain
yang telah diperjanjikan dalam pembukaan rekening giro.
 Dalam hal nasabah menutup Giro atas permintaan sendiri, atau hak penggunaan cek dan/ atau
bilyet giro nasabah dibekukan, atau identitas Nasabah dicantumkan dalam DHN, atau Nasabah
yang belum diselesaikan harus dipenuhi terlebih dahulu, dengan tetap mengacu pada ketentuan
yang belaku pada BANK:
1. Nasaah wajib mengembalikan seluruh buku, lembaran cek dan bilyet giro yang belum diterbitkan
oleh Nasabah serta kartu ATM kepada BANK.
2. Nasabah wajib menyediakan dana atas seluruh cek dan/ atau bilyet giro yang telah diterbitkan
Nasabah namun belum dicairkan kepada BANK.
 Nasabah membebaskan BANK tertarik dari segala tuntutan hukum atas setiap konsekuensi hukum
yang timbul akibat penolakan cek dan/ atau bilyet giro kosong yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan giro ini.
4. Pernyataan dan Kuasa
 BANK dapat mengubah syarat dan/ atau ketentuan Giro yang tercantum dalam Ketentuan dan
Persyaratan Giro ini yang sudah ditandatangani oleh BANK dan Nasabah dengan menyampaikan
pemberitahuan kepada Nasabah dalam waktu 30 Hari Kerja sebelum perubahan tersebut
diberlakukan. Pemberitahuan tersebut dapat dilakukan melalui counter BANK atau media lain yang
dianggap memadai oleh BANK.
5. Khusus untuk Rekening Giro Gabungan
 Seluruh Nasabah rekening Giro Gabungan wajib memberikan pernyataan secara tertulis yang
menyebutkan pihak yang memiliki hak tanda tangan atas cek dan/ atau bilyet giro. Pemegang hak
tanda tangan dapat diberikan kepada salah satu atau lebih pihak yang membuka rekening Giro
Gabungan.

3. Deposito IB Hijrah Mudharabah


Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi
yang optimal bagi Anda.

Keuntungan :
a) Menguntungkan, dapatkan bagi hasil yang optimal
b) Ketenangan hati, dana investasi Anda dikelola secara syariah dan dapat memberikan ketenangan
batin untuk Anda
c) Fleksibel, pilih jangka waktu sesuai dengan kebutuhan Anda, yaitu 1, 3,6 atau 12 bulan
d) Sebagai jaminan, kelak Anda bisa menggunakan Deposito iB Muamalat Mudharabah sebagai
jaminan pembiayaan jika dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai