Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS STRATEGI

BANK VICTORIA SYARIAH


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Manajemen Bank Syariah

Dosen Pengampu : Danang Kurniawan, SE, MM.

Disusun Oleh:

Wulan Nikmah (1820210024)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2020
BANK VICTORIA SYARIAH

1. Profil Bank Victoria Syariah


a. Sejarah Bank Victoria Syariah
PT. Bank Victoria Syariah merupakan bank umum swasta non devisa.
PT Bank Victoria Syariah berawal dari PT Bank Swaguna yang berdiri di
Cirebon sejak tahun 1967. Pada tahun 2007 PT Bank Swaguna diakuisisi oleh
PT Bank Victoria International,Tbk dan dikonversi menjadi Bank Umum
Syariah sesuai dengan izin operasional dari Bank Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan Gubenur Bank Indonesia No. 12/8/KEP/DpG/2010 tanggal 10
Februari 2010 dan efektif beroperasi sebagai bank syariah pada tanggal 1
April 2010.
Pada tahun 2011 Bank Victoria Syariah mulai melakukan ekspansi
usaha secara lebih agresif. Selain melakukan inovasi dan pengembangan
terhadap produk-produk dasar yang dimiliki seperti giro, tabungan dan
deposito berjangka disisi penghimpunan dana serta penyediaan berbagai
fasilitas pembiayaan, Bank Victoria Syariah juga mengembangkan jaringan
kantornya. Dan guna meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya Bank
Victoria Syariah sejak tahun 2013 mulai bergabung dengan jaringan ATM
Prima.
Pada akhir tahun 2014, PT Bank Victoria Syariah mengelola asset
sebesar Rp. 1.44 Triliun dan mengoperasikan 7 (tujuh) Kantor Cabang dan 12
(dua belas) Kantor Cabang Pembantu yang berada di Jadetabek, Bandung,
Serang, Cirebon, Tegal, Solo dan Denpasar.
b. Visi dan Misi
Visi : “Menjadi Bank Syariah yang terdepan dan terpercaya“
Misi :
1. Senantiasa berupaya memenuhi dan memberi layanan yang terbaik
kepada para nasabah, kebutuhan nasabah dan berkomitmen untuk
membina hubungan yang baik dengan nasabah.
2. Menjalankan operasional perbankan syariah dengan menerapkan
prinsip kehati-hatian secara efisien dan berkesinambungan.
3. Berkomitmen mengembangkan Sumber Daya Insani yang profesional,
berprinsip, dan berdedikasi untuk memberikan layanan yang terbaik
serta memenuhi kebutuhan Nasabah.
c. Nilai-Nilai Budaya Perusahaan
Adapun Nilai-nilai Budaya Perusahaan yang disepakati dan dianut oleh
seluruh Karyawan Bank Victoria Syariah dapat disingkat H-E-B-A-T.
Penjabaran dari HEBAT tersebut adalah sebagai berikut :
1. H Honest
2. E Energic
3. B Brilliant
4. A Accountable
5. T Trust
d. Produk Bank Victoria Syariah

2. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Bank Victoria Syariah


a. Pemahaman masyarakat yang masih minim, anggapan negatif masyarakat
kepada bank syariah yang hanya berlabel syariah saja. Image yang
terbentuk dimasyarakat adalah bank yang hanya diperuntukkan untuk
orang islam
b. Minat menabung masyarakat di bank syariah relatif rendah
c. Dalam menyalurkan pembiayaan kepada perusahaan Multifinance, dimana
terdapat beberapa perusahaan multifinance yang kegiatan usahanya
dibekukan, bahkan dicabut ijin usahanya.
d. masih tingginya pembiayaan bermasalah
e. Upaya penyelesaian AYDA (aset yang diambil alih) yang masih cukup
sulit
f. Struktur dana pihak ketiga yang lebih terkonsentrasi pada deposito
maupun penetrasi pasar di pembiayaan yang menghadapi persaingan yang
tinggi.
g. Masih lemahnya produktivitas sales team cabang dalam mendukung
pertumbuhan bisnis .
3. Analisis SWOT Bank Victoria Syariah
a. Kekuatan (Strengths)
1. Mendapat predikat:
a. The Most Efficient Bank kategori Bank Syariah dari Bisnis
Indonesia
b. Indonesia Best Banking Award dari Warta Ekonomi
c. Top 50 Bank Ranks 2018 dari Bisnis Indonesia
2. Transparansi dalam memberikan informasi bagi hasil bulan terakhir
bagi nasabah dana, yang ditampilkan pada papan informasi yang
terletak di masing –masing kantor cabang.
3. Memberikan layanan transfer real time kepada nasabah dalam rangka
mendukung layanan prima kepada nasabah.
4. Penerapan anti pencucian uang dan prinsip mengenal nasabah
5. Menerapan nilai-nilai budaya perusahaan HEBAT yaitu honest,
energic, brilliant, accountable dan trust.
6. Adanya DPS yang menjamin segala aktivitas Bank Syariah agar tidak
melenceng dari konsep ekonomi syariah
b. Kelemahan (Weaknesses)
1. Keberadaan bank kurang populer di masyarakat
2. Pemasaran masih pasif dan kantor cabang masih kurang
3. Pelayanan ke publik yang belum memadai.
4. Kurangnya sales dan service di seluruh kantor cabang
5. Produk yang tidak variatif
c. Peluang (Opportunities)
1. Kecenderungan pola hidup masyarakat yang konsumtif, merupakan
salah satu peluang yang perlu dicermati untuk meningkatkan jenis
produk jasa kredit perbankan syariah dan kualitas pelayanan bagi
nasabah.
2. Munculnya UKM baru yang membutuhkan pinjaman modal usaha
3. Masyarakat Indonesia yang sebagian besar mayoritas beragama Islam
merupakan pasar potensial yang sangat besar
4. Peluang yang besar untuk penerapan teknologi-teknologi baru dengan
perkembangan IT.
5. Mengeksploitasi kegiatan-kegiatan rakyat Indonesia yang mayoritas
Muslim dengan menyediakan layanan yang sesuai dengan keperluan
layaknya hajat seorang muslim.
d. Ancaman (Threats)
1. Produk-produk yang ditawarkan oleh bank pesaing lainnya semakin
inovatif.
2. Penggunaan teknologi yang semakin canggih oleh para pesaing dalam
memberikan pelayanan kepada pihak nasabah.
3. Jumlah pesaing yang semakin banyak
4. Iklan dan promosi besar-besaran dari para kompetitor
5. Kondisi perekonomian yang tidak menentu.
4. Strategi Bank Victoria Syariah
 Strategi SO
Dengan keterbatasan sumber daya insani, Bank Victoria Syariah selalu
berupaya meningkatkan kualitas SDI, dengan mempercepat proses pelayanan,
meningkatkan peran dan kualitas SDI di bidang pembiayaan serta secara
konsisten meningkatkan account management ataupun risk management di
bidang pembiayaan.
Mengoptimalkan peran kantor cabang dan Divisi Pembiayaan Kantor Pusat
untuk melakukan perluasan pangsa pasar komersil kepada sektor unggulan,
sesuai dengan potensi daerah dan segmen nasabah.
Penguatan kerjasama dengan induk Bank Victoria Syariah yaitu PT Bank
Victoria International Tbk dibidang pembiayaan terutama untuk pembiayaan
komersil.
Mengembangkan kemitraan (aliansi) dengan mitra-
mitra strategis untuk penyaluran Pembiayaan
Konsumer kepada masyarakat yang wilayahnya
tidak terjangkau oleh cabang.
Melakukan cross selling untuk me-reprofile pendanaan khususnya dalam
memperbesar portofolio giro dari nasabah pembiayaan komersil.
Mengembangkan kegiatan marketing
communication dengan industri keuangan lainnya
seperti gerakan ekonomi syariah dan iB Vaganza.
2. Meningkatkan pertumbuhan dana ritel melalui
kegiatan open table, pameran atau kunjungan
langsung ke nasabah yang berada dipusat-pusat
perdagangan, perbelanjaan atau perkantoran.
3. Melakukan kegiatan promosi melalui media sosial
seperti Instagram, Facebook, Twitter, dll untuk
menginformasikan produk-produk dan kegiatan
Bank Victoria Syariah sehingga dapat lebih dikenal
oleh masyarakat luas.
4. Meningkatkan kerjasama strategis (aliansi strategis)
dalam penjualan produk-produk pendanaan
dengan cara melakukan pemetaan terhadap
komunitas, perusahaan-perusahaan, lembaga
pendidikan atau instansi Pemerintah dan Yayasan
yang berpotensi, serta secara aktif melakukan
pendekatan agar komunitas, perusahaan, lembaga
pendidikan atau instansi Pemerintah dan Yayasan
mau menggunakan produk Bank Victoria Syariah.
5. Pendanaan dari Lembaga Institusi Islam
a. Melakukan kerjasama baru dengan Lembaga
Zakat, Lembaga Sosial Islami, dan Mesjid
berskala menengah
b. Melakukan Strategic Partnership dengan
Lembaga Islam
6. Menurunkan Rasio Deposan Inti dengan
meningkatkan atau memperbanyak Deposan Retail
6. Menyiapkan infrastruktur operasional bekerja sama
dengan induk dalam mempersiapkan Layanan
Syariah Bank
Meningkatkan dan memperkuat program produk ritel
dan Nasabah Baru (Increase Retail Funding and New To
Bank (NTB))
• Mengembangkan kompetensi karyawan yang
berkelanjutan (Improve People Capabilities)
• Meningkatkan pertumbuhan dan menjaga alur proses
pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan (Improve
Financing Turn Arround Time (TAT))
• Mengoptimalkan peranan operasional support dan
teknologi sistem informasi (Improve Back office support
and IT enhancement)
• Menerapkan budaya kerja perusahaan secara
berkelanjutan (Building Corporate Culture)
• Menerapkan Tata Kelola Yang Baik, Kepedulian Risiko
dan Budaya Kepatuhan (Building Good Governance,
Risk Awareness and Compliance Culture)
• Meningkatkan produktivitas dan effisiensi dengan
memperbaiki Service Level Agreement (Improve
Productivity and efficiency)
Terus membangun image Bank Victoria Syariah
sebagai bank yang bereputasi baik dalam hal GCG
v. Membangun kemampuan kepemimpinan melalui
Talent Management Strategy
Menyiapkan sistem teknologi informasi untuk
mendukung penerapan APU-PPT dan Prinsip
Mengenal Nasabah

Menyempurnakan berbagai proses dan infrastruktur


serta melakukan pengkinian kebijakan dan prosedur
sesuai regulator guna mendukung efisiensi dan
efektifitas layanan kepada seluruh Stakeholders.
2. Meningkatkan produktivitas melalui tinjauan
komprehensif terhadap SLA.
3. Menyiapkan infrastruktur operasional bekerja sama
dengan induk dalam mempersiapkan Layanan
Syariah Bank.
4. Menyempurnakan infrastruktur dalam administrasi
pembiayaan dengan mengoptimalkan Core
Banking System agar informasi lebih akurat dan
meminimalisir potensi kerugian operasional
5. Meningkatkan kompetensi karyawan berbasis
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) serta melalukan sertfikasi Manajemen
Risiko guna membangun kesadaran atas pentingnya
pengelolaan Risiko.
6. Menetapkan Zerro Defect dan Zerro Fraud untuk
setiap karyawan agar tercapainya produktivitas dan
kualitas kerja yang optimal
Menerapkan Performance Management Process di seluruh
organisasi yang didukung oleh key performance indicator
yang jelas dan transparan, serta mekanisme reward yang
kuat dan adil.
• Melengkapi Cabang dengan tim yang cukup dan kompeten
Menempatkan Branch Manager yang memiliki kompetensi
yang tinggi untuk memimpin Kantor Cabang dan didukung
oleh sales team yang cukup, disiplin & dan agresif dalam
melakukan penetrasi pasar.
Bank Victoria Syariah akan lebih selektif dalam
menyalurkan pembiayaan pada segmen ini mengingat
Bank pernah mengalami kendala terkait dengan
pembiayaan UKM.

Anda mungkin juga menyukai